THE MOST STRONGEST SUPERNOVA
CHAPTER 5 : MY FIRST MATE!
"Tsu-tsuki, Yochiri?"
Terlihat Naruto kembali berusaha menyebutkan nama seseorang yang sangat sulit diucapkan. Ia memiringkan kepalanya dan sedikit kebingungan karena ia merasa semua orang ia temui memiliki nama yang sulit untuk diucapkan.
"Tsugikuni Yoiriichi da!" Ucap salah seorang tersebut.
"Sulit sekali menyebutkan namanya!" Ucap Naruto dengan wajah yang murung.
"Sebenarnya dari mana kau berasal? Kau bahkan tidak mengetahui Gold Roger dan juga Yoriichi." Ucap seseorang tersebut.
"Sebenarnya aku berasal dari salah satu desa di East Blue namanya Kokoyashi. Namun karena satu dan dua hal aku pergi dari desa tersebut." Ucap Naruto sambil tersenyum.
Naruto pun lalu menatap salah satu seorang tersebut sambil tersenyum. "Nah O-San, beritahu aku dimana Yoriichi ini tinggal."
"Dia tinggal tidak jauh dari sini. Dia tinggal di distrik Yoshiwara."
"Yo anak muda jangan lupa mencicipi wanita Yoshiwara. Mereka semua sangat lezat."
Naruto yang mendengar itu pun sedikit terkejut dan membelalakan matanya. "Benarkah!? Apa aku bisa memakan mereka?" Ucap Naruto yang bersemangat.
"BENAR! Wanita disana sangat lezat untuk dimakan." Ucap salah seorang tersebut.
"SUGE! Aku tidak tahu ada tempat seperti itu di kota ini." Ucap Naruto sambil tersenyum.
"Nah tunggu apalagi anak muda? Cepat pergilah!" Ucap seseorang tersebut.
Naruto pun menganggukan kepalanya dan ia langsung memutar tubuhnya dan berlari kearah Yoshiwara. "TERIMA KASIH O-SAN! AKU TIDAK AKAN MELUPAKAN KEBAIKANMU HARI INI!" Teriak Naruto sambil berlari.
Naruto pun terus berlari menuju Yoshiwara karena ia sangat bersemangat dan sangat tidak sabar untuk bertemu seorang samurai bernama Yoriichi. Naruto merasa bahwa pertemuannya dengan Yoriichi nanti akan menjadi pertemuan bersejarah dan menjadi titik awal dari petualangannya.
BUAGH!
DUAGH! DUAGH! DUAGH!
Saking bersemangatnya berlari, ia tidak melihat jalan disekitarnya dan ia tersandung sesuatu dan ia terjatuh hingga terguling-guling di tanah.
"SAKIT! Siapa yang menaruh batu ditengah jalan!?" Teriak Naruto sambil memegangi kepalanya.
"SIAL! SIAPA YANG BERANI MENENDANGKU!?"
Naruto pun terkejut saat mendengar sesuatu yang ia sanding berbicara. Ia langsung berkeringat dingin karena ia melihat ternyata ada tubuh manusia yang kepala, lengan, dan kakinya sudah terpisah dari tubuhnya.
"Go-gomenasai! Hontou ni gomenasai!" Ucap Naruto sambil bersujud didepan tubuh itu.
"BERANI-BERANINYA KAU MENENDANGKU!"
Naruto pun langsung mendongakan kepalanya ke atas dan melihat ada sebuah kepala terbang yang berbicara. Namun, ekspresi Naruto berubah drastic dari yang tadinya terlihat takut kini menjadi datar.
"Ternyata kau badut." Ucap Naruto dengan datar.
"EH!? BOCAH DURIAN!?" Teriak Badut itu sambil menatap Naruto.
"SIAPA YANG KAU SEBUT BOCAH DURIAN DASAR HIDUNG MERAH!" Teriak Naruto.
"SIAPA YANG KAU SEBUT HIDUNG MERAH DASAR BOCAH DURIAN!" Teriak Badut tersebut.
BUAGH!
""KAU MAU BERTARUNG DENGANKU HAH!?""
Si badut itu dan Naruto pun akhirnya beradu kepala dan menatap satu sama lain. Tercipta aliran listrik di dahi mereka dan mereka bersiap untuk menyerang.
"BUGGY-SAMA!"
"BUGGY-SAMA! Syukurlah kau baik-baik saja!"
"Cih! Ternyata gagal lagi membunuh Mugiwara."
Naruto dan Buggy pun langsung menoleh kearah sumber suara dan melihat ada 3 orang yang menghampiri mereka. Dua pria dan satu wanita.
"OI! Omaera! Cepat cari Mugiwara sebelum dia pergi ke Grandline!" Ucap Buggy kepada 3 orang tersebut.
"Kenapa kau seenaknya memerintahku seperti itu?" Ucap seorang wanita sexy yang memakai topi dan membawa gada besar. Dia adalah Alvida.
Naruto yang mendengar itu pun langsung mengerang kesal dan langsung menatap Buggy. "Oi, mau kuterbangkan lagi?"
Alvida yang mendengar seseorang bicara pun langsung menoleh kearah sumber suara dan langsung menatap Naruto. "Hmm? Siapa kau?"
"Kozuki Naruto." Jawab Naruto singkat.
"Lalu sedang apa kau disini?" Tanya Alvida.
"Sedang mencari seseorang." Jawab Naruto.
"Siapa seseorang tersebut? Apa kau juga mencari Mugiwara?" Tanya Alvida.
"Tidak. Aku sedang mencari seseorang yang bernama Yoriichi." Ucap Naruto sambil tersenyum.
Buggy, Alvida dan kedua anak buah Buggy yang lainnya itu Mochi dan Cabaji pun langsung membelalakan mata mereka karena terkejut dengan perkataan Naruto.
""EEEEHH!? KAU MENCARI YORIICHI!""
Naruto pun langsung menutup telinganya karena teriakan mereka yang sangat keras." Sial! Jangan berteriak keras-keras!" Ucap Naruto.
"O-Oi! Kenapa kau mencari Yoriichi?" Tanya Buggy.
"Aku akan menjadikannya kelompok bajak lautku!" Ucap Naruto yang tersenyum sambil bertolak pinggang.
""EEEEEEEEHH!?""
BUAAAAGH!
""UAAAAAGHHH!""
"BERHENTI BERTERIAK DASAR BODOH!" Teriak Naruto sambil memukul Buggy, Mochi dan Cabaji.
"KENAPA KAU MEMUKULKU!?" Teriak Buggy sambil memegangi pipinya yang barusan terkena bogem mentah dari Naruto.
"Aku sudah bilang untuk berhenti berteriak bukan?" Tanya Naruto dengan wajah polosnya.
Buggy yang mendengar itu pun langsung mengerang kesal dan menatap Naruto dengan tajam. "Dari awal kita bertemu sepertinya kau sangat meremehkanku heh?"
"Uhm. Aku meremehkanmu." Jawab Naruto sambil menganggukan kepalanya.
Buggy yang mendengar perkataan Naruto pun makin kesal dan ia langsung mengeluarkan beberapa pisau dari balik jubahnya.
"AKAN KUTUNJAKAN PADAMU KEKUATAN DARI KAPTEN BUGGY-SAMA!" Teriak Buggy.
"Hahahaha bersiapla mati dasar cecunguk. Kapten Buggy adalah bajak laut yang paling ditakuti di East Blue!" Teriak Cabaji.
"Dia bahkan memiliki nilai buronan sebesar 15 juta Berry!" Teriak Mochi.
Naruto yang mendengar itu pun sedikit terkejut dan terlihat matanya yang mulai berbinar-binar. "Suge! Ternyata kau adalah seorang buronan dan harga kepalamu cukup mahal juga!"
"Buahahahaha! Akhirnya kau mengakui kehebatan seorang Buggy-Sama!" Teriak Buggy dengan bangga.
"Oi, Oi, apa itu berarti jika aku menangkapmu dan menyerahkanmu ke angkatan laut maka aku akan mendapatkan 15 juta berry?" Tanya Naruto sambil tersenyum.
"Buahahaha! Tentu saja bodoh! Jika kau menyerahkanku ke pihak angkatan laut maka kau akan mendapatkan 15 juta berry itu." Ucap Buggy sambil tertawa.
Seketika Buggy menghentikan tawanya dan ia langsung menatap Naruto yang sedang menyeringai dengan lebar. "Ke-kenapa kau menyeringai seperti itu hah!?" Ucap Buggy.
Naruto yang mendengar itu pun bukannya menghentikannya seringaiannya malah menyeringai dengan makin lebar. "Fufufufu sepertinya aku akan mendapatkan 15 juta Berrry hari ini!"
Buggy, Mochi dan Cabaji pun membelalakan mata mereka dan mereka terkejut karena mereka tahu apa yang dimaksud oleh Naruto.
"O-Oi.." Ucap Mochi.
"Ja-Jangan bilang.." Ucap Cabaji.
"Kau ingin menangkapku?" Tanya Buggy.
"Aku dengar ada markas angkatan laut di kota ini. Ikutlah denganku dan lihat bagaimana aku akan mendapatkan 15 juta Berry." Ucap Naruto sambil tersenyum jahat.
-X-
( PELABUHAN LOUGE TOWN )
Terlihat ada sebuah kapal kecil yang sedang bersiap untuk berangkat. Terlihat layar yang sudah dibentangkan dan terlukis sebuah gambar tengkorak besar menggunakan topi jerami. Sebuah kapal bajak laut yang dipimpi oleh kapten mereka yaitu Monkey,D,Luffy bersiap berangkat menuju reverse mountain dan untuk menuju ke Grand Line.
"Oi Luffy, apa yang sedang kau lihat?" Tanya Sanji.
Luffy yang mendengar perkataan Sanji pun tidak bergeming sama sekali dan matanya terfokus kepada kota Louge Town yang akan segera mereka tinggalkan.
"Kenapa dia?" Tanya seorang wanita berambut oranye yang menjadi navigator kapal tersebut, Nami.
"OI LUFFY! Bersiaplah! Kita akan segera berangkat!" Ucap Ussop yang sudah memegang setir kapal.
"Oi Zoro, apa sebaiknya aku kembali dan mengajaknya untuk bergabung denganku?" Tanya Luffy kepada Zoro.
Nami dan Ussop pun sedikit kebingungan dengan perkataan Luffy karena mereka tidak tahu siapa yang Luffy maksud.
"Siapa dia Luffy?" Tanya Ussop.
"Berhentilah mengajak orang asing untuk menjadi nakama kita, Luffy! Kau sekarang adalah buronan dengan harga 30 Juta Berry. Bisa saja orang itu mengincar kepalamu!" Teriak Nami kepada Luffy.
"Ohh Nami-Swan, kau sungguh mempesona saat marah!" Ucap Sanji yang menari-nari dengan mata hatinya.
"Terserah padamu Luffy. Kau adalah kapten dan kau lah yang berhak memutuskan." Ucap Zoro kepada Luffy.
Luffy yang mendengar itu pun hanya tersenyum dan ia langsung membenarkan topi jerami yang terpasang dikepalanya. "Shishishi kalau begitu sudahlah. Biarkan dia membentuk bajak lautnya sendiri. Aku hanya ingin membalas kebaikannya karena telah menyelamatkanku dari Buggy tadi."
"Kau diselamatkan oleh seseorang?" Tanya Ussop.
"Uhm!" Jawab Luffy sambil mengangguk.
"Siapa orang yang menyelamatkanmu?" Tanya Nami yang penasaran.
"Aku pun tidak tahu dia siapa tapi yang aku tahu namanya Naruto." Ucap Luffy sambil tersenyum.
BUAGH!
Seketika Nami langsung terduduk saat mendengar jawaban dari Luffy. Seluruh tubuhnya bergetar dan matanya benar-benar terbuka lebar seperti seseorang yang sedang ketakutan.
Melihat Nami seperti itu pun Luffy, Zoro, Sanji dan Ussop kebingungan namun juga khawatir dengan kondisi Nami karena terkahir kali mereka melihat Nami seperti ini saat Nami berhadapan dengan Arlong.
"NAMI-SWAN!" Teriak Sanji yang langsung menghampiri Nami dan memegang pundak Nami.
"Kenapa Nami?" Tanya Luffy.
"OI! Apa kau melihat sesuatu yang buruk Nami?" Tanya Ussop yang juga ikut ketakutan.
Zoro yang melihat rekasi Nami seperti itu pun mulai curiga dan langsung menatap Nami. "Apa kau mengenal orang yang bernama Naruto ini?"
Nami yang mendengar perkataan Zoro pun makin gemetar karena ia tidak tahu harus menjawab apa. Perkiraan Zoro sangat tepat karena Nami mengenal Naruto dengan sangat baik karena Naruto adalah teman masa kecilnya.
"Se-sebaiknya kita cepat pergi dari sini! A-aku tadi melihat segerombol angkatan laut sedang menuju kemari!" Ucap Nami.
"APA!? OI OMAERA! CEPAT PERGI DARI KOTA INI SEBELUM PARA ANGKATAN LAUT DAN SI KEMURI DATANG!" Teriak Luffy.
""OOOOOOO!"" Ussop dan Sanji pun menyaut perkataan Luffy dengan teriakan dan mereka berdua langsung bergegas menggerkan kapal mereka.
Disisi lain, Zoro masih menatap Nami yang masih terpaku dan nampak seperti orang kebingungan dan ketakutan. Namun Zoro menghiraukan semua itu dan membantu rekan-rekannya untuk berlayar.
Disisi lain, Nami langsung bangkit berdiri dan ia langsung berjalan untuk memasuki ruangannya. Melihat Nami yang pergi tanpa sepatah katapun membuat Luffy sedikit bingung dan mencoba berbicara dengan Nami.
"Oi Nami, kau baik-baik saja kan?" Tanya Luffy.
"A-Ah. Aku merasa agak tidak enak badan. Aku ingin beristirahat sebentar di kamarku. Beritahu aku jika cuaca tiba-tiba berubah." Jawab Nami.
"Shishishishi baiklah!" Jawab Luffy.
Nami pun kembali berjalan dan menuju ke kamarnya.
CLACK!
Nami pun membuka pintu kamarnya dengan sangat pelan dan ia langsung duduk di ranjangnya. Ia meremas selimut yang menutupi ranjangnya tersebut dengan sangat keras dan tanpa ia sadari, air mata pun menetes dari matanya.
"Di-dia hidup.. Dia masih hidup…" Gumam Nami dengan sangat pelan.
Ia langsung mengambil sebuah foto yang berada di meja di sebelah kasurnya dan ia memandangi foto itu. Terlihat ada empat orang di foto tersebut dimana Nami sedang memegang jeruk, Nojiko yang sedang memegang bunga dan Naruto yang sedang cemburut dan dibelakang mereka ada Bellemere yang merangkul mereka semua.
"Bellmere, Naruto masih hidup. Hiks…hiks…hiks…" Ucap Nami sambil menangis.
Perasaan Nami saat ini sangat senang namun disaat yang bersamaan ia pun takut karena ia sudah tidak memiliki keberanian untuk menemui Naruto. Berbeda kasus dengan Arlong, Nami tidak bisa meminta bantuan Luffy karena Nami berpikir bahwa ini adalah masalah yang harus ia selesaikan sendiri.
Sejujurnya, Nami pernah berharap bahwa Naruto mati karena ia sudah tidak mendengar kabar dari Naruto selama 8 tahun dan ia ingin menengan Naruto dalam ingatannya saja, sama seperti Bellemere.
Setiap kali mengingat Naruto, Nami merasa malu karena hanya Naruto lah yang selalu berjuang melawan Arlong dan dengan gagah berani menantang Arlong. Sebenarnya, Nami dan Naruto mempunyai tujuan yang sama yaitu mengusir Arlong dari desa mereka namun jalan yang dipilih Nami adalah jalan damai yaitu mencoba untuk menuruti semua permintaan Arlong dan mengumpulkan 100 juta Berry untuk membebaskan desanya.
Namun, setelah mengetahui bahwa Arlong bekerja sama dengan angkatan laut, Nami pun benar-benar marah dan ia menyesali keputusannya. Seharusnya, dulu ia percaya kepada Naruto dan membantu Naruto melawan Arlong.
Flashback.
Desa Kokoyashi kini sedang berpesta karena setelah 8 tahun lamanya, akhirnya mereka menemukan kebebasan mereka dan terbebas dari tangan besi Arlong. Mereka semua berterima kasih kepada Luffy karena sudah membantu mereka mengalahkan Arlong.
Disaat semuanya sedang berpesta, Nami memilih untuk menyendiri dan ia kini sedang berada di belakang halaman rumahnya dan sedang duduk diepan pohon jeruk sambil tersenyum.
"Bellemere, akhirnya kami semua bisa mengalahkan Arlong." Ucap Nami.
"Kau tidak ikut berpesta?"
Nami pun langsung membalikan tubuhnya dan melihat Nojiko yang sedang berdiri dan tersenyum kepadanya.
"Kau pun tidak ikut berpesta." Ucap Nami sambil tersenyum.
Nojiko yang mendengar itu pun hanya terkekeh pelan dan ia pun berjalan mendekati Nami dan duduk disebelah Nami.
"Seperti mimpi bukan? Arlong yang kita pikir tidak terkalahkan ternyata bisa dikalahkan oleh teman yang kau bawa itu." Ucap Nojiko.
Nami yang mendengar itu pun hanya tersenyum pahit dan menundukan kepalanya. "8 tahun yang lalu pun kita punya kesempatan untuk mengalahkan Arlong namun kita menyia-nyiakannya." Ucap Nami.
Nojiko yang mengerti perkataan Nami pun hanya menghela nafas dan mendongakan kepalanya ke atas sambil melihat bintang-bintang terang di langit malam Desa Kokoyashi.
"Naruto kah? Sudah 8 tahun kita tidak mendengar kabar tentangnya." Ucap Nojiko.
"Aku berharap dia sudah mati." Ucap Nami.
Mendengar hal tersebut pun Nojiko pun terkejut dan langsung menatap Nami. "Ke-kenapa? Apa maksudmu?"
"Apa kau pikir aku sanggup melihat wajahnya lagi? Aku sudah mengkhianatinya dan sudah pasti dia sangat membenciku. Aku tidak sanggup dibenci oleh Naruto maka dari itu aku berharap supaya dia sudah mati dan sebagai gantinya aku akan mewujudkan impiannya." Ucap Nami sambil tersenyum.
"Nami.. Kau…" Ucap Nojiko yang tidak percaya.
"Si kuning itu selalu bermimpi untuk mengelilingi dunia dan berpetualang. Maka dari itu aku akan bergabung dengan Luffy dan berkeliling dunia demi mewujudkan impiannya." Ucap Nami sambil tersenyum.
"Nami, apa yang kau bicarakan!? Tidak mungkin Naruto membenci kita! Dia pasti mengerti situasi yang kita hadapi jika kita menjelaskannya! Lagipula, kita melakukan semua ini demi melindungi Naruto!" Teriak Nojiko.
"Nojiko, kita tetap mengkhianatinya. Aku merasakan apa yang Naruto rasakan saat Arlong berbohong kepadaku soal 100 juta berry tersebut. Aku merasa putus asa dan aku merasa bahwa aku lebih baik mati saat itu. Namun untung ada Luffy yang mendukungku dan berhasil mengalahkan Arlong." Ucap Nami.
Nami lalu merebahkan dirinya dan ia terbaring di atas rerumputan halaman belakang rumahnya. Pandanganya terfokus pada bintang-bintang di langit yang sangat cerah. Nami lalu mengangkat tangannya dan seolah-olah ia menangkap bintang tersebut.
"Namun saat itu, tidak ada satupun diantara kita yang mendukung Naruto. Sudah pasti Naruto membenci kita. Tidak ada yang bisa kita jelaskan lagi kepadanya. Semoga saja dia tenang di atas sana." Ucap Nami.
"Nami…" Ucap Nojiko yang perlahan mulai menangis karena ia tahu bahwa Nami saat ini sedang sedih.
"Nojiko…hiks…hiks… Saat itu aku hanya ingin melindungi Naruto dan aku tidak sanggup melihatnya mati. Tapi kenapa semuanya berakhir seperti ini?" Tanya Nami sambil menangis.
"Nami, kau terlalu berpikiran negative. Naruto belum tentu membenci kita. Maka dari itu, percayalah bahwa Naruto masih hidup dan jelaskan semuanya kepada Naruto supaya Naruto pun mengerti perasaanmu." Ucap Nojiko sambil tersenyum.
Flashback End.
"Nojiko.. Aku harus bagaimana? Dia benar-benar masih hidup. Hiks…hiks…." Ucap Nami yang terus menangis.
Nami lalu merebahkan dirinya di ranjangnya dan menutup matanya dengan kedua tangannya. Hatinya sedari terus berdebar-debar dan tidak tahu kenapa Nami merasa seperti ada sesuatu yang menghantuinya.
"Naruto…. Tolong, maafkan aku!" Ucap Nami.
-X-
( LOUGE TOWN : YOSHIWARA )
TRANG!
TRANG!
TRANG!
DUAAAAR!
Terdengar sebuah bunyi pedang yang saling beradu dan membuat sebuah gelombang kejut yang sangat besar. Yoriichi dan Mihawk sedang dalam pertarungan untuk menentukan siapa diantara mereka yang terkuat.
"Hm, kau mampu merubah pedangmu menjadi hitam dan kau cukup handal juga dalam mengendalikan haki." Ucap Mihawk sambil mengarahkan pedangnya kearah Yoriichi.
"Hah…hah….hah.. Aku mengerti kenapa kau disebut sebagai pendekar pedang terkuat." Ucap Yoriichi sambil terengah-engah.
Terlihat Mihawk yang mengalami sedikit luka sedangkan Yoriichi cukup terluka parah. Dalam pertarungan ini, terlihat Mihawk lebih mendominasi dan Mihawk terlihat lebih kuat daripada Yoriichi namun, sebuah kejutan bagi Mihawk karena dia tidak menyangka bahwa Yoriichi bisa memberi perlawanan yang cukup baik.
"Hehehehe, kau mempunyai masa depan yang cerah. Kau masih muda dan kau akan terus bertambah kuat seiring berjalannya waktu." Ucap Mihawk sambil tersenyum.
"Apa tujuanmu sebenarnya?" Tanya Yoriichi.
"Aku sedang menunggu seorang pendekar pedang yang sangat kuat yang mampu menandingiku." Jawab Mihawk sambil tersenyum.
"Kalau begitu, aku akan tunjukan teknik andalanku." Ucap Yoriichi.
Mihawk yang mendengar itu pun tersenyum dan langsung memasang kuda-kuda bertarung. "Kalau begitu, perlihatkan padaku!"
SRET!
SRING!
Yoriici pun sedikit memajukan kaki kirinya dan ia memegang katananya dengan sekuat tenaga. Ia lalu memejamkan matanya dan mulai berkonsentrasi.
HUUUUUFFT!
Terdengar sebuah hembusan nafas yang sangat kencang dan terlihat asap keluar dari hidung Yoriichi. Ia lalu sedikit membungkukan badannya dan bersiap untuk menyerang Mihawk.
WUUUSSSSH!
Seketika, kobaran api muncul disekitar tubuh Yoriichi dan kobaran api itu bergerak menuju pedang Yoriichi dan menyelimuti pedangnya.
Mihawk yang melihat itu pun terkagum karena ia baru pertama kali melihat seorang pendekar pedang dengan teknik api yang sangat memukau.
"HINOKAMI : TARIAN DEWA MATAHARI!" Teriak Yoriichi.
SIUUNG!
BOOOOOOM!
WUUSSSH!
Yoriichi pun dengan kecepatan tinggi langsung melesat kearah Mihawk dan menganyunkan pedangnya yang sudah diselimuti api.
SREEENG!
BOOOOM!
Mihawk pun tidak mau kalah dan terlihat aura hijau mengelilingi pedangnya dan ia pun langsung berlari kearah Yoriichi.
SIUNG!
SREEEEEET!
Pada akhirnya, mereka saling menebas satu sama lain dan terlihat mereka masih bisa berdiri dan posisi mereka kini membelakangi satu sama lain.
SRET!
"E-e-egh!"
Mihawk terkejut karena tiba-tiba ia merasa bahwa dadanya tergores cukup dalam dan mengeluarkan darah yang cukup banyak.
BUAGH!
Mihawk pun langsung memutar tubuhnya dan melihat bahwa Yoriichi ternyata telah tumbang dan jatuh. Mihawk pun langsung tersenyum dan ia kembali menyimpan pedangnya di punggungnya dan berjalan mendekati Yoriichi.
"Teknik pedang yang mengagumkan." Ucap Mihawk kepada Yoriichi.
"Hah…hah…hah.. Kau lebih mengagumkan." Ucap Yoriichi yang terengah-engah dan nampak terluka parah.
"Aku anggap ini sebagai kemenanganku. Tapi kau memberikan sebuah perlawanan yang sangat hebat. Aku mengakuimu, Tsugikuni Yoriichi!" Ucap Mihawk.
"Hehehehe terima kasih atas pujianmu." Ucap Yoriichi.
"WOOOOOOIIII!"
Seketika, Yoriichi dan Mihawk pun terkeju karena mereka mendengar seseorang berteriak. Mereka berdua pun langsung mengarahkan pandangan mereka ke sumber suara dan melihat ada seorang pemuda yang sedang berlari kearah mereka.
"Siapa dia?" Tanya Yoriichi.
"Entahlah." Jawab Mihawk.
Semakin lama, semakin terlihat jelas sosok yang sedang berlari itu. Seorang pemuda berambut kuning dan dengan jaket kulit hitam dan baju dan celana berwarna oranye. Pemuda tersebut membawa sebuah koper besar dan terlihat dari ekpresi wajahnya sepertinya dia sangat senang.
"Hah…hah….hah…."
Akhirnya pemuda itu sampai dan berdiri di depan Mihawk dan Yoriichi yang sedang terbaring di tanah. Pemuda tersebut nampak kehabisan nafas karena sepertinya dia sudah berlari terlalu lama.
"Apa yang kau cari anak muda?" Tanya Mihawk.
"Hah..hah…hah…. Air." Ucap Pemuda tersebut.
Mihawk dan Yoriichi yang mendengar jawaban tersebut pun hanya berkeringat jatuh.
"Siapa kau?" Tanya Yoriichi.
Mendengar pertanyaan Yoriichi, pemuda tersebut pun langsung tersenyum dan bertolak pinggang. "Namaku adalah Kozuki Naruto, aku kesini untuk mencari seseorang yang bernama Yoriichi!"
Mihawk yang mendengar jawaban Naruto pun sedikit menyipitkan matanya karena ia merasa ada yang janggal dari nama Naruto. "Kozuki?"
"Uhm! Kau tahu sesuatu tentang namaku O-San?" Tanya Naruto kepada Mihawk.
Mihawk yang mendengar itu pun memejamkan matanya dan menggelengkan kepalany sambil tersenyum sedikit. "Tidak. Namun aku merasa sedikit familiar dengan nama itu."
"Begitukah? Ya sudah kalau begitu. Tapi ngomong-ngomong O-San, apa kau tahu orang yang bernama Yoriichi?" Tanya Naruto kepada Mihawk.
"Aku Yoriichi." Ucap Yoriichi yang masih terbaring.
Naruto pun langsung melihat kebawah dimana Yoriichi terbaring dan ia langsung tersenyum. "Wow! Jadi kau yang bernama Yoriichi? Tapi kenapa kau berbaring di tanah seperti itu? Apa kau tidak punya kasur dirumahmu?"
Yoriichi yang mendengar pertanyaan konyol dari Naruto pun hanya memejamkan matanya dan tersenyum. "Tidakah kau lihat aku habis bertarung?"
Naruto yang mendengar jawaban Yoriichi pun langsung menyadari bahwa tubuh Yoriichi sudah dipenuhi dengan darah dan luka. Naruto lalu mengarahkan pandangannya kepada Mihawk yang sedang berdiri didepannya.
"O-San, kau yang melakukannya?" Tanya Naruto.
"Kami hanya bertarung untuk menentukan siapa yang terkuat diantara kami." Jawab Mihawk.
"Hah? Memangnya kau siapa?" Tanya Naruto.
"Sepertinya, belum banyak orang-orang di East Blue yang mengenalku." Ucap Mihawk.
Mihawk lalu berjalan melewati Naruto dan perlahan ia pergi meninggalkan Naruto dan Yoriichi. "Sampai bertemu lagi, Tsugikuni Yoriichi." Ucap Mihawk sambil mengangkat tangannya dan memberi salam perpisahan kepada Yoriichi.
Naruto yang melihat Mihawk tiba-tiba pergi pun hanya menaikan pundaknya dan sebenarnya ia tidak terlalu perduli dengan kepergian Mihawk.
Naruto lalu berjongkok didepan Yoriichi dan tersenyum. "OI!" Ucap Naruto sambil tersenyum.
"Hm?" Yoriichi pun kebingungan karena ia merasa ada yang aneh dari Naruto.
"Apa kau mau menjadi nakamaku?" Tanya Naruto sambil tersenyum.
"Nakama? Apa maksudmu?" Tanya Yoriichi.
Mendengar hal tersebut, Naruto pun langsung menyeringai. "Hihi, aku akan membuat kelompok bajak laut dan aku sedang mencari orang untuk aku jadikan anggotaku." Jawab Naruto.
Yoriichi yang mendengar hal tersebut pun kembali memejamkan matanya dan menghela nafas. "Tidak."
"EHHH!? Kenapa tidak!?" Naruto pun terkejut dan sedikit kecewa dengan jawaban Yoriichi.
"Aku tidak akan pernah menjadi orang jahat seperti bajak laut. Mimpiku adalah menolong orang-orang yang kesusahan dan melenyapkan semua orang jahat yang ada di dunia ini." Ucap Yoriichi.
"Lalu apa hubungany?" Tanya Naruto.
"Hah?" Yoriichi pun sedikit kebingungan dengan perkataan Naruto.
"Aku mengajakmu untuk menjadi seorang bajak laut, bukan menjadi seorang penjahat." Ucap Naruto.
Yoriichi yang mendengar jawaban Naruto pun semakin kebingungan dan tidak mengerti dengan perkataan Naruto. "Aku tidak mengerti sama sekali dengan apa yang kau ucapkan." Ucap Yoriichi.
"Menjadi bajak laut bukan berarti kau harus menjadi orang jahat. Menjadi bajak laut berarti kau bebas melakukan apapun yang kau mau." Ucap Naruto sambil tersenyum.
"Kau benar. Karena kebebasan itulah orang-orang bertindak dengan liar karena tidak ada yang mengatur mereka." Ucap Yoriichi.
"Hah? Apa yang kau bicarakan? Menjadi bebas adalah impian semua orang!" Ucap Naruto.
"Kebebasan adalah dasar dari seseorang untuk melakukan kejahatan. Mereka menganggap bahwa mereka bisa melakukan apapun dan tidak ada yang bisa mengatur mereka." Jawab Yoriichi.
Naruto yang mendengar itu pun sedikit memiringkan kepalanya dan ia langsung duduk disebelah Yoriichi. "Lalu menurutmu, siapakah orang baik di dunia ini? Angkatan Laut?" Tanya Naruto.
"Setidaknya, mereka disumpah untuk melindungi rakyat dan mengorbankan nyawa mereka demi memperjuangkan keadilan di dunia ini." Jawab Yoriichi.
"Hmmmmm.. Kau benar. Tapi apa kau tahu untuk siapa mereka bekerja?" Tanya Naruto sambil tersenyum.
Yoriichi yang mendengar perkataan Naruto pun kembali bingung. "Apa maksudmu?"
"Angkatan Laut, mereka bekerja untuk pemerintah dunia dan melindungi bangsawan dunia ini. Memang tidak ada yang salah dengan itu namun, apa kau tahu seperti apa kelakuan para bangsawan dunia ini?" Tanya Naruto.
"Hm?" Gumam Yoriichi.
"Para bangsawan dunia ini sering mempebudak orang-orang dan memperlakukan mereka dengan sesuka hati mereka. Mereka menganggap bahwa kita, orang-orang yang bukan berdarah bangsawan adalah binatang." Ucap Naruto.
Yoriichi yang mendengar itu pun menyipitkan matanya dan menatap Naruto dengan tajam. "Apa kau berusaha untuk meyakinkanku dengan kebohongan yang konyol seperti itu?"
"Hahahaha sulit dipercaya bukan? Aku pun tidak percaya pada awalnya namun saat aku melihat langsung bagaimana kelakuan para bangsawan dunia ini, aku memutuskan untuk menjadi bajak laut." Ucap Naruto.
"Lalu apa impianmu? Kenapa kau harus menjadi bajak laut untuk menjadi bebas?" Tanya Yoriichi.
"Impianku? Impianku sangat sederhana yaitu mengelilingi dunia ini dan mempelajari sejarah dunia ini dan menurutku, menjadi bajak laut adalah metode yang paling tepat untuk aku mewujudkan impianku." Ucap Naruto sambil tersenyum.
Yoriichi yang mendengar itu pun hanya tersenyum dan ia langsung bangkit dan duduk disebelah Naruto. "Sejujurnya, aku pun ingin berkeliling dunia ini dan melihat dengan mataku sendiri bagaiamana dunia ini bekerja."
"Benarkah!? Kalau begitu ikutlah denganku dan kita akan mengelilingi dunia ini!" Ucap Naruto.
"Dengan satu syarat." Ucap Yoriichi.
"Baiklah-baiklah cepat katakan!" Ucap Naruto.
"Berjanjilah padaku bahwa kau tidak akan menjadi bajak laut bengis yang merampas harta milik orang lain." Ucap Yoriichi.
"Ehhh!? Tentu saja! Untuk apa aku merampas harta mereka? Hahahahah." Jawab Naruto sambil tertawa.
"Hehehehe kau orang yang menarik. Biasanya orang-orang mengajaku untuk membantu mereka menaklukan dunia ini atau untuk menguasai dunia ini. Apa kau tidak tertarik akan hal itu?" Tanya Yoriichi.
"Hmmm menguasai dunia? Sepertinya menarik tapi aku tidak tertarik. Aku lebih suka menguasai diriku sendiri daripada harus menguasai dunia ini." Ucap Naruto sambil tersenyum.
Yoriichi pun terkejut mendengar perkataan Naruto. Mungkin bagi orang itu hanya sekedar kata-kata tapi bagi Yoriichi, dia mengerti dengan perkataan Naruto. Penguasaan diri adalah hal terpenting dibadningkan menguasai diri orang lain dan Yoriichi berpikir bahwa pria yang berada disebelahnya ini benar-benar seseorang yang mencari kebebasan dan berhati baik.
"Hehehehe baiklah kalu begitu, aku akan mengikutimu dan membantu mengelilingi dunia ini." Ucap Yoriichi sambil tersenyum.
"YOSH! AKHIRNYA! Namaku Kozuki Naruto, senang bertemu denganmu, partner!" Ucap Naruto sambil mengarahkan tangannya kepada Yoriichi.
"Tsugikuni Yoriichi, senang bertemu denganmu, Senchou!" Ucap Yoriichi sambil menjabat tangan Naruto.
Mereka berdua pun lalu berdiri dan mulai berjalan untuk memuali petualangan mereka.
"Lalu apa yang akan kau lakukan setelah ini?" Tanya Yoriichi.
"Hmmm. Pertama, kita membutuhkan kapal dengan ukuran sedang yang setidaknya mampu menampung 6 sampai 7 orang." Ucap Naruto.
"Berapa banyak orang yang kau butuhkan?" Tanya Yoriichi.
"Tidak tahu. Aku membutuhkan navigator, koki dan yang terpenting adalah seorang dokter!" Ucap Naruto sambil tersenyum.
"Sepertinya sulit menemukan mereka sekaligus. Kita setidaknya harus berpetualang ke beberapa pulau untuk menemukan orang-orang tersebut." Ucap Yoriichi.
"Kau benar. Maka dari itu kita harus bergegas pergi dari pulau ini dan menemukan nakama kita yang lain." Ucap Naruto sambil tersenyum.
"Lalu, kemana kita akan pergi? Grandline?" Tanya Yoriichi.
"Hmmm, Grandline cukup menarik tapi aku ingin mengunjungi North Blue terlebih dahulu." Ucap Naruto.
"Kenapa North Blue?" Tanya Yoriichi.
"Saat kecil dulu, aku sempat membaca sebuah cerita yang mengatakan bahwa orang-orang di North Blue memiliki kemampuan bertarung yang sangat hebat dan unik. Maka dari itu aku ingin membuktikan apakah cerita itu benar atau tidak." Ucap Naruto.
"Hm North Blue kah? Beberapa bulan yang lalu aku sempat mendengar ada seorang pendekar wanita kuat yang membasmi satu pasukan bajak laut." Ucap Yoriichi.
"Pendekar wanita?" Tanya Naruto.
"Aku tidak tahu detailnya hanya saja aku merasa bahwa wanita ini sangat kuat. Dia sudah sangat terkenal di North Blue." Ucap Yoriichi.
Naruto yang mendengar hal tersebut pun langsung menyeringai karena ia langsung berpikir akan mengajak wanita tersebut untuk menjadi nakamanya.
"Siapa namanya?" Tanya Naruto.
"Erza Scarlet." Ucap Yoriichi.
TO BE CONTINUED
