Desclaimer : i'm not own onepiece Origanlly create and Made by Eichiro Oda.

.

.

.

-Restart King's Adventure-

.

.

.

-East Blue

Terhitung sudah seminggu Luffy dan Zoro berlayar dengan perahu kecil berkeliling diperairan dekat Shell Town.

"Hei Luffy, sudah seminggu kita berkeliling, bertarung, bermain dengan wanita dan membunuh aku penasaran dengan wanita yang selalu kau tangisi itu kenapa kita tidak mulai mencarinya saja?"tanya Zoro kepada Luffy.Luffy hanya tersenyum tipis.

"Aku yakin nanti kita pasti bertemu dengannya, aku sudah menceritakan semua tentangnya bukan? Aku yakin dia akan merasakan yang sama denganku walaupun kami belum pernah bertemu!" Seru Luffy menjawab setengah jujur.

"Baiklah baiklah, jika itu keputusanmu Aibo." Balas Zoro kemudian. "Ahh Arigatou Aibo!" Seru Luffy sambil membayangkan Robin dipikirannya.

"Robin-chan, aku tahu selama seminggu ini kamu mengawasi kami. Aku harap kita bertemu lebih awal, karena aku tahu kamu disini bukan untuk liburan. Kamu pasti diperintahkan Croocodile untuk merekrut anggota baru.

Aahh atau kamu mencari kelompok yang menurutmu bisa membantu Vivi karena aku tahu sebaik hati apa kamu itu Robin-chan sayang." Monolog Luffy dalam pikirannya sambil mengingat jika wanitanya adalah yang paling awal menemani petualangannya.

Zoro menghela nafas mengganti topik pembicaraan karena dia sedikit sebal dengan wajah tenang captainnya itu

"Jadi, siapa lagi yang kita butuhkan?"

"Kita perlu, mari kita pikir ..." Luffy menjawab sambil melihat tangannya,

"Kita membutuhkan seorang navigator, penembak jitu, juru masak, seorang dokter, seorang informan dan pustakawan yang sudah ku putuskan Robin yang mengisi posisi itu. Lalu montir kapal, pengemudi kapal, samurai, dan seorang musisi."

"Apa itu sungguhan senchou?. Kita tidak benar-benar membutuhkan seorang musisi." kata Zoro sedikit sweet drop.

"Hmm mungkin.!" kata Luffy sambil memejamkan mata "Aku tidak tahu kau sangat menyukai suaraku, Zolo!" Luffy tertawa pelan.

Mendengar ungkapan captainnya tentu membuat Zoro kesal.

"Cihhhh Aku itu hanya sebal dengan wajah sok cool mu itu bakaaa " maki Zoro dengan big head

"Hahhh berbicara denganmu benar benar meyabalkan sialan." Lelah Zoro yang akhirnya memutuskan mengakhiri pembicaraan dan meminum sake.

Beberapa saat kemudian

Setelah beberapa saat akhirnya mereka tiba di pelabuhan oranye town.

" Lihat gadis Oren itu zoro, menurut informasi yang kudapatkan dia seekor kucing pencuri dari berbagai kapal bajak laut." Tunjuk Luffy

"Apa yang akan kita lakukan? Apa kita akan menangkapnya? Atau menikmati tubuhnya?." Tanya Zoro.

" Hmm sebenarnya aku ingin menjadikannya navigator. Tapi sepertinya dia sedikit liar, mungkin sedikit memaksa tidak apa-apa, dan jika kau memang ingin bersenang-senang dengan tubuhnya itu silahkan. Tapi untuk saat ini kita berikan kesan good looking padanya, kau mengerti Zoloo." Jelas Luffy diakhiri dengan bertanya.

" Ayo kita lakukan senchou." Tanggap Zoro.

Beberapa saat kemudian

...

"Hey buggy tolol!" Luffy berrkata tenang di depan para bajak laut. Para bajak laut itu memasang ekspresi malu dan Buggy tentu saja kesal.

"Kauuu berani mengatakan itu padaku, pencuri bodoh!" Buggy mengancam.

"Aku bukan pencuri! Aku Captain bajak laut, dasar HIDUNG MERAH tolol tolol!" Balas Luffy dengan seringai tipis nya. Namun Nami, yang berada di belakangnya merasa ngeri.

"Mau apa… kau… Mugiwara sialan!" Buggy mencoba mengintimidasi.

Luffy hanya tertawakecil "Membunuhmu.!" dia balas mengintimidasi bagi dengan wajah yang sudah diganti menjadi dingin

"APA? Kau berani bicara seperti itu padaku bajingan!?" Buggy berteriak dengan marah.

"TEMBAKKAN BUGGY BOMB! AKU TIDAK INGIN MENDENGARKAN PENGHINAAN INI!" perintah Buggy dan Kru-nya mulai memasukkan peluru meriam khusus ke dalam meriam lalu mereka menyalakan sumbu meriam itu.

Nami mendesaknya untuk mulai berlari tapi dia menepis kata-katanya. Semua orang menyaksikan dengan ngeri ketika Luffy menahan buggy bom dengan satu jari.

" Kau sebut bola bodohmu ini mengerikan buggy? Sarkas Luffy sebelum menyentil bola itu kembali kearah buggy dan kawan kawan.

Ctiick

boom

"Apa itu tadi ?!" teriak Nami.

"Aku menahannya lalu menyentil nya kembali kepada mereka." Jawab santai luffy.

"Kauuuu, bagai mana bocah seperti mu bisa menggunakan Haki.!" Teriak bagi kesal

"Idiot, mana mungkin aku menjawabnya Hidung besar bodoh tolol idiot." Luffy menjawab, tidak pernah melepaskan 'penghinaan' nya itu.

Wajah Buggy sekali lagi menjadi gelap karena marah. Dia akan mengatakan sesuatu, tetapi disela oleh suara di dekatnya.

"Kau pasti tahu bagaimana caranya membuat keributan, Luffy." suara itu berbicara. Semua orang menoleh ke tempat asalnya dan melihat seorang pria berambut hijau dengan tiga pedang dengan seringai di wajahnya.

"Oh, hai Zolo. Senang melihatmu menemukan kami." Luffy berkata, tapi kemudian dia bergerak ke kiri, di mana seorang berambut oranye berdiri.

"Dan ini Nami, dia akan menjadi navigator kita begitu kita mengalahkan hidung Merah Besar itu." Lanjut Luffy

"AKU AKAN MEMBUNUHMU, Bajingan sialan!" Buggy berteriak dengan suara bernada tinggi.

"Izinkan kami!" kata seseorang di sebelah kanannya. Dia berdiri di atas sepeda roda satu dan memiliki pedang di ikat pinggangnya.

Di sebelah kirinya berdiri seorang pria tak bersenjata, yang memiliki rambut berbentuk seperti telinga binatang. Dia melompat ke atas seekor singa besar. Mereka bertiga mendekati Luffy dan Zoro berlari ke arahnya juga.

"Zolo, habisi pengguna pedang itu, hitung hitung peregangan." Perintah Luffy pada Zoro.

Cabaji mencoba menyerang Zoro, dan Zoro memblokir pedangnya. Luffy menatap bosan Mohji dan Richie si singa. Singa dengan pria di atasnya melemparkan dirinya ke arah Luffy, tetapi dia hanya meninju singa itu ketika dia sudah cukup dekat.

Pria itu berhasil melompat dari singa sebelum singa itu terbang mundur dan membenamkan dirinya ke dinding di dekatnya.

Mohji mundur ketakutan, tapi kemudian Cabaji menendangnya dengan kesal. Dia terbang langsung ke Luffy yang hanya menghindar dan dia jatuh ke rumah terdekat.

"Aku pikir aku akan menonton sebentar." kata Luffy santai dan mengalihkan perhatiannya ke pertarungan antara Zoro dan Cabaji.

Pendekar pedangnya dengan mudah memblokir semua serangan musuhnya, meskipun dia penipu. Tapi ketika dia melihat Buggy membuat kecurangan,Luffy tentu saja terpaksa harus turun tangan.

Ketika Buggy mencoba membantu Cabaji dengan menggunakan kekuatan buah iblisnya. Pertarungan itu berlangsung lebih lama, tapi kemudian Zoro mengakhirinya dengan satu serangan

"Santoryuu Onigiri".ucap Zoro menyebutkan jurusnya.

Buggy sangat marah ketika Kru pertamanya dijatihkan oleh pendekar pedang berambut hijau itu dan bersiap untuk bertarung, ketika dia melihat seorang berambut Oren dengan tas besar yang berisi emasnya.

Buggy tentu saja bertekad untuk mendapatkannya kembali dengan segala cara. Namun itu sangat merugikannya.

"Kau harus memperhatikan siapa yang kau lawan." seseorang di belakangnya berkata. Dia berbalik dan ngeri, wajah Luffy tepat di sampingnya.

"Gomu Gomu no Bazooka!" Luffy berteriak dan dengan serangan itu Buggy terbang tinggi ke langit.

Setelah beberapa saat, beberapa penduduk desa mendekati ketiga bajak laut tersebut dan menanyakan siapa mereka.

Luffy mengatakan bahwa mereka adalah bajak laut dan memberi tahu mereka bahwa dia telah mengusir Buggy.

Kemudian dia melemparkan salah satu tas Nami kepada Walikota, yang tentu saja nami protes, tetapi dia mengatakan kepadanya bahwa mereka membutuhkan uang untuk perbaikan kota.

Setelah itu mereka meninggalkan pulau bersama-sama, menuju desa Syrup, Namun ditengah perjalanan Zoro bertanya.

"Tadi seperti bukan kau saja luffy, kenapa kau membiarkan badut bodoh itu hidup?." Tanya Zoro.

"Karena kesan tentunya,Tapi kurasa kau tak tahan jadi kau ingin melakukannya nee Zolo?!" Tanya balik Luffy. "Hanya jika kau mengizinkan senchou." Balas Zoro menyeringai. "Lakukan sesukamu Aibo." Balas Luffy kalem.

Mendengar konfirmasi captainnya Zoro bertindak cepat dengan mendekap tubuh Nami. Diperlakukan seperti itu tentu Nami berontak namun apalah daya kekuatan fisik Zoro tidak bisa ia kalahkan..

Menghela nafas sejenak sebelum " Hei aku tau kau ingin ngentot denganku tapi bisakah kau bermain pelan." Pinta lemah Nami.

" Huh baiklah dan jadilah pelacurku yang baik." Jawab Zoro sambil melepas bajunya satu persatu. Melihat Zoro telanjang Nami secara naluriah ikut bernafsu.

"Ahh sepertinya aku juga akan menikmatinya let's fuck Zoro!" Horny Nami sambil melepas semua pakaian yang ia kenakan.

"Huuh jadi kau dapat jatah tanpa perlawanan eh Aibo?" Goda Luffy

"Yah sepetinya ini ughh akan menyenangkan, kau aghh ingin bergabung?." Jawab Zoro disela kenikmatannya karena kontolnya dihisap Nami.

" Aku tidak tertarik dengan kucing sangean Aibo. Have fuck eh Have fun zolo." Ungkap Luffy sebelum mengambil botol sake dan meminum nya.

.

.

.

Setelah tiga hari di Syrup town, strawhat kini memiliki kapal dan snipeshooter yang bergabung dikru Mugiwara Ichimi.

-Going Merry

Di kapal mery, Luffy dan Usopp berlatih menembakkan bola meriam. Di kejauhan, Luffy menemukan batu di laut. "Hey Usopp, bisakah kau menembak batu itu?" Tantang Luffy mengetes.

"Tentu saja, salah satu tugas termudah yang kau berikan kepadku Luffy!" Seru Usopp dengan bangga.

"Souka, buktikan kalau begitu!", Perintah Luffy.

Usopp memindahkan meriam. Dia dengan hati-hati membidik batu itu. Setelah meriam menembakkan bolanya Laras meriam bola tersebut meledak saat mengenai batu itu dan tidak ada yang tersisa dari batu itu.

"Tepat sasaran!", deklarasi Usop sambil menari mengitari meriam. Nami dan Zoro hanya melihat dengan sweet drop.

Tiba-tiba, seorang pria berambut hitam kecokelatan memasuki kapal sambil membawa seorang pria lain. Pria sadar itu mengenakan kacamata hitam dan memiliki tato kanji di pipi kirinya. Mengenakan kaos ungu dan juga dia mengenakan jaket biru tipis sebagai pelengkapnya.

Pria yang tidak sadar itu melmiliki kulit yang tidak terlalu kecokelatan. Di kepalanya dia mengenakan topeng seperti ikat kepala merah, dan di atas kaos hitam dan celana pendek kuningnya dia memakai jas hijau panjang. Keduanya memiliki pedang.

"KENAPA KAU MEMBUNUH YOSAKU?", Teriak pria berkulit cokelat itu, melakukan beberapa kerusakan pada Merry dengan memukulnya dengan pedangnya.

"Hei, berhenti memukul Merry!", Usopp balas berteriak dan berencana untuk memukul si penyusup.

"Oi Johnny, apa yang kau lakukan di sini, dan apa yang terjadi dengan Yosaku?", tanya Zoro bertanya pada pendekar pedang itu.

"Zoro-aniki! Yosaku dan aku sedang istirahat di atas batu, sampai ada yang menembak kita. Yosaku memang sudah sakit karena makan buah busuk, tapi peluru meriam mungkin membunuhnya. Oh Yosaku!", Ujar Pria yang akrab disapa Yosaku itu menjelaskan sambil menangis. 'kematian' temannya.

Nami memeriksa pria lain bernama Yosaku dan menemukan sesuatu. "Dia tidak mati, dia hanya sakit parah." Jelas Nami.

"Ya ampun, Yosaku akan mati!", Seru Johnny, berlarian berputar-putar dengan tangan di atas kepala.

"Tenang, dia tidak akan mati!", Teriak Nami, kesal dengan reaksi berlebihan Johnny.

"Saat ini, dia hanya kehilangan vitamin C., Usopp, peras air jeruk nipis di mulutnya!"perintah Nami.

Usopp kembali beberapa detik kemudian dengan membawa jeruk nipis. Mereka menekan 50buah di mulut Yosaku. Tidak ada yang menyangka Yosaku bangun dengan sehat setelah keduanya selesai menekan jeruk nipis dimulutnya.

Setelah itu, Yosaku berlari ke arah Johnny, menari bergandengan tangan padanya, menyanyikan lagu-lagu gila.

"Bukan itu cara kerjanya, kau tidak bisa langsung sehat!", Teriak Nami dengan gigi tajam, menunjukkan sisi khasnya yang mengancam.

"Jadi,siapa kau dan apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Luffy

Johnny dan Yosaku menjadi serius lagi. "Aku Johnny", "dan aku Yosaku", kata mereka terpisah. "Kami pemburu bayaran yang mencari bajak laut.", ujar Yosaku menjelaskan.

Temannya lalu menoleh ke Zoro. "Zoro-aniki, apa yang kau lakukan di kapal bajak laut, apa kau diculik?"Tanya Jhonny pada Zoro.

"Nah, captainku Luffy di sini", dia menunjuk pada pria kekar yang sepertinya tidak terpengaruh dengan apapun.

"Dia menyelamatkan hidupku, jadi aku bergabung dengannya sebagai balasan." Jelas Zoro

"Senang mendengarnya.", Yosaku berbicara. "Jika kau captain Zoro-aniki, maka kami tidak akan menyakitimu.", kata Johnny berjanji.

"Hmm, kalian berbicara seoalah kalian bisa melakukannya." Desis pelan luffy sambil sedikit mengeluarkan hawa membunuhnya.

"Aa-hhh ituu aku tadi cuma becanda kok Luffy-aniki" jawab Jonny ketakutan.

"Zoro, sudah berapa lama kamu kenal orang-orang ini?", Tanya Nami penasaran.

"Ahh kau bertanya padaku sayang? Aku sudah mengenal mereka sejak menjadi pemburu bayaran,Mereka teman baik." Ujar Zoro menggoda Nami.

Pembicaraan ramah mereka diinterupsi oleh sebuah kapal Marinir mendekat. Pemimpin kapal, Letnan Fullbody, membungkuk di atas pagar kapal, melihat ke arah bajak laut dan pasangan pemburu hadiah.

"Siapa captain kapal itu", pria berambut merah muda berjas itu bertanya.

"Ini aku,Monkey D. Luffy, captain Bajak Laut Topi Jerami." Deklarasi luffy

"Kapalmu merusak pemandangan. Tenggelamkan!", Perintah Fullbody setelah menjelek-jelekkan Merry.

Sebuah meriam dari kapal Letnan menembakkan bola meriam ke Going Merry, tetapi Luffy memantulkan tembakannya.

"Gomu Gomu no Fuusen!" seru Luffy menyebutkan jurusnya.

Bola meriam itu nyaris tidak meleset dari kapal, yang membuat Fullbody lega. "Kalau kau coba lagi, aku akan menenggelamkanmu!", ancam Luffy dengan datarnya.

Luffy hanya menyelamatkan kapal Fullbody karena ada pacar Marinir. Dia tidak bersalah.

Setelah konflik dengan Fullbody diselesaikan, Mugiwara Ichimii dan teman baru mereka melanjutkan perjalanan ke restoran laut 'Baratie'. Mereka lapar, jadi mereka ingin makan sesuatu.

.

.

.

-Baratie

...

Baratie adalah restoran laut literal. Kepala kapal yang berfungsi sebagai restoran adalah ikan putih dengan bibir oranye besar. Interiornya tampak biasa-biasa saja, tapi mulia. Bajak Laut Topi Jerami memutuskan untuk duduk di meja besar dan gratis bersama dengan duo pemburu hadiah. Akhirnya, Sanji si juru masak pirang berjas hitam datang, meminta pesanan. Dia kemudian melihat Nami.

"Selamat datang di Baratie sayangku, aku Sanji, Vice-owner. Bolehkah aku tahu siapa namamu, cantik?", Dia berbicara seperti pria sejati.

"Namaku Nami.", Jawabnya.

"Jadi apa yang bisa saya ambilkan untuk Anda, Nona?"tanya lagi Sanji

"Sepotong kue terbaik, dan aku akan menghargai jika aku tidak harus membayar."Jawab Nami.

"TENTU SAJA APAPUN UNTUKMU SAYANGKU!", Sanji mengoceh dengan matanya berbentuk love, menampilkan sisi konyolnya, oleh sisi perempuan yang bisa dimanipulasi.

Si juru masak ero kemudian mendapatkan kendali diri dan beralih ke pelanggan pria. "Apa yang kau inginkan babun?"

Meskipun para pria, terutama Zoro, marah pada kekasih wanita itu karena komentar kasarnya, mereka semua mengabaikannya dan memesan sesuatu untuk dimakan.

...

Sementara semua orang duduk di meja makan Luffy, Sanji pergi untuk melayani Fullbody dan pacarnya. Setelah mengobrol cinta dengan pacar Letnan Marinir dan mempermalukannya di depan setidaknya lima puluh tamu lain, Fullbody memutuskan untuk membayarnya kembali.

Dia membunuh serangga dengan menginjaknya dan diam-diam menjatuhkannya ke dalam sup yang dia makan. Saat Sanji melanjutkan pekerjaannya dengan pergi ke meja lain, Fullbody memanggilnya kembali.

"Hei pelayan! Apa yang dilakukan serangga itu di supku?"tanya Fullbody pada Sanji.

"Sudah kubilang sebelumnya, aku ini koki, bukan pelayan!", Balas Sanji dengan nada kesal.

"Jangan mencoba untuk mengalihkan perhatian dari masalah ini, ada bug di sup saya, dan jika kau adalah juru masak, maka saya akan meminta pertanggungjawaban Anda!", Ocehan Marinir yang sombong itu.

"Serangga?"tanya Sanji yang tidak tahu bagaimana serangga itu bisa ada di sana.

"Ya, apa ini? Jangan bilang itu bukan serangga!", Teriak Fullbody.

"Saya tidak tahu, saya tidak begitu akrab dengan serangga." Jawab sanji

Penonton bersorak pada Sanji, yang pergi seperti bos, dan menertawakan Fullbody, yang sekali lagi dipermalukan. Marinir itu marah.

Dia perlahan-lahan mengingat kembali pikirannya dan mengambil piringnya untuk dibuang, menumpahkan sup dan menarik perhatian pada dirinya sendiri dalam prosesnya.

"Dengarkan aku, kau koki brengsek! Aku 'full body', Letnan Marinir. Aku tidak akan mengizinkanmu mempermalukanku sekali lagi. Aku adalah pelanggan, dan pelanggan itu punya uang.

Kau sedang melayaniku sekarang jadi perlakukan lebih unggul dengan beberapa rasa hormat, kau bajingan tak berharga! ", teriak Fullbody dengan amarah yang tak terkendali.

Mata Sanji menjadi gelap. Dia perlahan berbalik, berjalan menuju Fullbody dengan cara yang mengancam. Orang-orang di kerumunan itu terdiam, mengetahui kesalahan apa yang telah dilakukan Marinir.

Kemarahan Sanji adalah kesalahan mematikan, yang diketahui sebagian besar pelanggan. Di depan Fullbody, juru masak yang agak tenang berlutut untuk mengumpulkan pecahan piring. Pria berambut pink itu menandatangani surat kematiannya dengan menginjak tangan Sanji untuk membuktikan 'superioritasnya'.

"Bisakah uang mengisi perutmu?"Tanya Sanji dengan nada berbahaya.

Fullbody hanya menatapnya dengan mata bingung.

"Kubilang… bisakah uang mengisi perutmu?"tanya Sanji menegaskan.

Luffy menyaksikan bagaimana koki masa depannya menendang kotoran keluar dari Marinir yang lemah itu. Orang-orang yang lebih mudah ketakutan seperti Nami atau Usopp tersentak atau bahkan menutupi mata mereka.

Ketika Sanji akhirnya selesai, dia mencengkeram leher jasnya, berlumuran darah seperti orang yang memakainya, dan mengatakan sesuatu kepadanya

"Bercanda dengan koki laut adalah cara yang baik untuk membuat dirimu terbunuh, Marinir yang brengsek! " Umpat sanji

Dua detik kemudian, pemilik restoran, seorang lelaki tua bernama Zeff menyerbu masuk dari dapur. Hal yang paling aneh tentang dia bukanlah kumisnya yang dikepang, tapi kaki pasaknya di kaki kanannya.

"Bertengkar dengan pelanggan lagi, Sanji?", Teriaknya sambil melaju ke arah Sanji dan Fullbody.

"Akhirnya, pemiliknya datang." Pikir Fullbody lega.

Tapi dia akan kecewa. Zeff menendangnya dengan kaki palsunya, membuatnya terbang rendah ke tanah menuju pintu keluar restoran.

"Kau pembuat onar lain! Pergilah, anak nakal!", Teriak Zeff.

"Bahkan pemiliknya! Bahkan pemiliknya pun tidak menghormati pelanggannya!Tempat gila dengan karyawannya yang sama gila ini membuatku jengkel! Aku bersumpah, aku akan menutup tempat gila ini!", Fullbody yang marah itu meraung-raung.

"Letnan Fullbody!", Seorang prajurit Marinir yang datang berlari dari luar, menyela perselisihan antara koki Baratie dan sang Letnan. Setelah berhenti, dia terengah-engah dan berkeringat.

"Tahanan itu kabur!"seru prajurit itu kepada Fullbody.

Segera setelah itu, suara tembakan terdengar. Prajurit yang ditembak dari belakang dari seorang pria berkulit sawo matang dengan pakaian kotor yang terlihat seperti belum tidur atau makan selama 3 hari, jatuh mati.

"Ini adalah restoran, bukan?", Penjahat itu meludah. "Bawakan aku makanan sialan!"seru orang orang yang baru masuk yang diketahui Luffy sebagai Gin.

Namun Luffy mengabaikan mereka karena setelah kedatangan Gin, Luffy merasakan aura Robin masuk kedalam restoran. Matanya terlihat senang ketika melihat Robin masuk kerestoran dan duduk dimeja kosong yang cukup jauh jari mejanya.

Luffy tersenyum sambil terus memandang Seorang wanita cantik dengan mantel merah dengan motif bunga dan Topi Koboi Putih yang kita ketahui sebagai Nico Robin.

(AN: penampilan Robin seperti Canon di punk Hazard cuma tambahnya disini topi coboy nya masih dipakai.)

"Robin-chan." Gumam Luffy tanpa sadar. sebelum Nami memaksanya untuk memesan pesanan.

Luffy tidak bisa memikirkan makanan untuk pertama kalinya dalam hidupnya. Meminta air sambil menoleh kembali ke istrinya. Calon istri? Musuh? Dia belum tahu harus memanggilnya apa.

"Dia ada di sini sepanjang waktu? Atau dia memang sengaja menunggu ku?" Batin Luffy bertanya-tanya. Namun lamunannya terhenti karena teriakkan Nami.

"Cepat Pesan kau idiot! Aku tidak bisa menunggu sepanjang hari!"teriak Nami.

"Daging! Bawakan aku daging!" Seru Luffy Tapi ketia ia menoleh kearah wanitanya lagi dia melihat Robin melihat ke arahnya.

Koki pirang itu mendengus dan menuliskan daging. Luffy harus melewatkan pengenalan Sanji yang tidak tahu malu pada Nami, yang memberinya makanan gratis.

Luffy dengan cepat berdiri dan meninggalkan meja, berjalan ke arah Robin di pojok. Dia tidak tahu apa yang akan dia katakan. Dia tidak bisa berpikir sedetik pun ke depan. Dia hanya perlu melihatnya.

Dia berdiri sejenak, menatapnya saat dia membaca koran di mejanya.

"Umm, permisi. Bolehkah saya duduk disini?" Tanya Luffy menahan segala emosi yang ia rasakan..

Robin mendongak dari kertasnya dan tersenyum. Pria tampan yang beberapa waktu Lalu ia awasi itu sangat berani menirunya.

"Silahkan, Mugiwara no Luffy."kata Robin sambil menyeringai, meskipun tampaknya tidak membuat pria itu sedikit pun tahu siapa dia.

"Terimakasih." Balas Luffy. Lalu ia duduk di hadapannya dan tersenyum. Dia tidak bisa berhenti menatap. Sudah lama sekali. Dia terlihat secantik biasanya. Dia tidak bisa sepenuhnya mengagumi kecantikannya, karena dia ditanyai.

"Apakah ada alasan kamu ingin duduk denganku?" Tanya Robin. Yang membuat Luffy terguncang dari kekagumannya. Dia sudah tergila-gila padanya.

Apakah dia benar-benar semudah ini? Dia tidak merasakan ini pada navigatornya dari apa yang dia lihat. Hanya Robin-chan nya yang mampu menjatuhkannya walau hanya dengan sebuah tatapan.

"Aku tahu siapa kamu.Kamu Nico R-" kata Luffy terpotong karena sebuah Tangan menutupi mulutnya saat senyum lembut Robin memudar menjadi tatapan kosong.

"Jangan menyebut namaku, Mugiwara no Luffy. Bagaimana kau mengenalku?" Tanya Robin heran.

"Ceritanya panjang ... Tapi aku tahu semua tentangmu." Kata Luffy yang selalu memercayai sifat baik hati wanitanya.

"Lalu mengapa aku harus membuatmu tetap hidup? Kamu adalah ancaman bagi kelangsungan hidupku."kata Robin dingin. Sambil menatap mata hitam pria itu.

Luffy tidak mengatakan apa-apa, dia tetap santai dan memegang kepalanya saat dia menghela nafas.

"Lagipula kau tidak bisa membunuhku." Kata Luffy, membuatnya bersemangat.

"Kenapa begitu? Apa kamu terlalu kuat? Terlalu cepat membiarkan wanita seperti-"kata Robin terpotong.

"Sudah kubilang aku tahu semua tentangmu. Aku tahu kenapa kamu tidak mau dipanggil dengan namamu, aku tahu tentang ibumu, aku tahu tentang prof. Clover, aku tahu tentang Saul intinya aku tahu semua tentang kamu!" Seru Luffy menjelaskan.

"Kamu benar-benar tahu banyak tentang aku, kamu tahu orang tua aku, bahkan kamu tahu tentang Ohara... Itu bagus. Kamu punya cara yang hebat untuk mencari informasi. Aku ingin menawarkanmu posisi di-" kata Robin kembali dipotong Luffy.

"Aku tidak akan bekerja untuk Crocodile. Dia penipu yang akan membunuh siapa pun begitu mereka tidak berguna lagi untuknya." Kata Luffy., mengejutkannya sekali lagi.

"Kamu mungkin bisa mengingat kata-kataku Miss All Sunday, tapi aku percaya kalau nanti kamu lah yang bergabung denganku." Kata Luffy sambil merasa sakit karena harus memanggil Robin-chan nya dengan sebutan itu.

Robin dibiarkan menatap pemuda yang ia awasi selama seminggu itu. Pemuda ini sekarang muncul kepadanya mengaku mengenalnya, tahu tentang Baroque Works dan rencana Crocodile, dan pergi begitu saja.

Dia harus terus mengawasinya, setidaknya di bawah prospek melindungi kepentingan mereka. Dia harus meninggalkan pengetahuan pria itu tentang identitas Mr. 0, atau pria itu akan mati terlalu cepat untuk ketenangannya

.

.

.

Setelah Luffy yang enggan meninggalkan Robin namun karena dimejanya tidak ada Nakamanya disana Luffy beranjak keluar dari dalam restoran.

Udara terasa berat saat angin bertiup dan tidak ada yang bergerak saat keduanya berbicara. Semua orang berdiri menyaksikan interaksi antara Luffy, dan Hawk-Eye tapi sekarang mereka berdiri untuk melihat apa yang terjadi antara Hawk-Eye dan kru Krieg.

Luffy memutuskan untuk duduk di pagar dan Zoro berdiri di sebelah kanannya sementara dia menatap dengan ekspresi kegembiraan murni yang Luffy ketahui sahabatnya itu sedang berpikir.

"Itu dia. Si Pendekar Pedang Terkuat Di Dunia. Aku tidak berpikir aku akan dapat bertemu dengannya secepat ini, tetapi aku tidak punya pilihan. Sekarang atau tidak sama sekali." pikir Zoro dengan tekad.

Sebelum dia bisa melanjutkan pikirannya dan bergerak maju, suara Luffy menghentikan gerakannya.

"Jadi dia memotong galleon menjadi dua." kata Luffy dengan nada bosan.

"Jika itu tidak menghiburnya, maka dia akan segera mengakhirinya." Analisis Luffy setelah melihatnya sendiri dengan ekspresi serius.

"Tapi bagaimana dia bisa memotongnya menjadi dua?" tanya Nami sangat prihatin.

Zoro bertanya-tanya tentang bagaimana dia melakukannya juga, bagaimana bisa satu orang seperti Luffy membelah kapal menjadi dua.

Pada saat itulah Luffy berbicara dan memberikan sedikit informasi tentang pertanyaannya.

"Itulah yang bisa kamu lihat jika kau bertemu pendekar pedang kelas tinggi di Grandline. Tapi itu menjadi hal yang biasa di Shin Sekai." Jelas Luffy saat dia melihat ke arah Mihawk sementara semua orang memahami apa yang dia katakan.

Zeff melihat ekspresi kebingungan di semua orang.

"Pria di hadapanmu adalah Dracule Mihawk, juga pria yang dikenal dengan Hawk-Eye Mihawk. Dia adalah pendekar pedang terkuat di dunia." kata Zeff yang memberi tahu mereka tentang hal ini dan mengejutkan mereka yang tidak mengetahuinya.

Mihawk adalah pria tinggi kurus dengan rambut hitam, janggut pendek, kumis dan cambang yang mengarah ke atas.

Julukannya berasal dari mata kuningnya yang berwarna aneh, yang menyerupai mata elang. Dia mengenakan pakaian hiasan hitam dan merah dengan liontin salib yang menyembunyikan belati kecil, yang membuatnya tampak seperti pendekar pedang Spanyol.

Pakaiannya terdiri dari topi hitam bertepi lebar yang dihiasi bulu-bulu besar, dan mantel hitam panjang terbuka tanpa kemeja di bawahnya, dengan lengan dan kerah merah bermotif bunga.

Dia memakai celana ungu muda yang diikat dengan ikat pinggang yang dihias dan dimasukkan ke dalam sepatu bot yang terlalu besar dibandingkan dengan ukuran kakinya. Dia memakai kogatana di lehernya, muncul sebagai kalung emas berbentuk salib, dan membawa pedang Yoru di punggungnya ketika dia tidak menggunakannya.

"Jadi, jika kau bertanya-tanya dengan apa dia biasa memotong kapal menjadi dua, lihat punggungnya dan kau akan melihat pedang terikat di sana." kata Zeff saat mereka semua melihat pedang di punggungnya.

"Itu disebut Yoru, salah satu dari 12 Pedang Kelas Tertinggi, yang tampaknya merupakan salah satu pedang berkualitas tinggi." Jelas luffy yang memberi tahu mereka tentang ini.

Yoru adalah pedang yang sangat panjang dan dihiasi hiasan dengan panjang total setidaknya 7 kaki, karena terlihat setidaknya satu kepala lebih tinggi dari Mihawk sendiri (yang tingginya 6'6 ", atau 198 sentimeter) ketika ditempatkan di punggungnya.

Di gagang pedang ini ada pelindung silang, meskipun jeruji antara bilah dan gagangnya jauh lebih panjang dari rata-rata. Bilah itu sendiri berwarna hitam pekat dengan kilau yang sangat kuat, pedang panjang bermata satu dengan sedikit kurva di ujung bilahnya. Secara keseluruhan, Yoru terlihat seperti salib hitam besar. Yoru tidak memiliki sarung, jadi Mihawk hanya menyimpannya di punggung saat tidak digunakan.

Luffy berdiri diam saat dia melihat Zoro menghadapi pria berbaju hitam itu.

Dia mendengarkan ketika Zoro memberi tahu pria itu bahwa itu adalah mimpinya untuk menghadapinya.

Luffy menghela nafas. Zoro terkadang terlalu ambisius.

"Sayangnya, aku tidak membawa pisau yang lebih kecil dari ini." Ujar mihawk mengejek.

"maafkan aku ."kata Mihawk dengan senyum miring.

Dia memegang pisau yang sangat kecil. Itu sedikit lebih kecil dari pisau steak.

Zoro tampak kesal. Luffy mengerutkan kening.

Dia membiarkan emosinya menguasai dirinya.

Zoro bergegas ke depan, tangannya di sisi berlawanan dengan pedang menghadap ke atas saat dia mempersiapkan salah satu teknik terhebatnya.

"Oni ..!"

"Kau hanyalah seekor ikan besar yang telah terlalu lama terperangkap di kolamnya. Kau bahkan belum mulai melihat Dunia." Kata Mihawk mengejek Zoro.

Zoro mengayunkan pedangnya ke depan.

"... Gi-"

Momentumnya telah dihentikan.

Pria itu memegang pedang kecil di pedang Zoro. Itu telah menghalangi jalan mereka.

"Mihawk masih terlalu kuat untuk Zoro saat ini" gumam Luffy dalam pikirannya. Dia berharap dia bisa membantu, tapi ...

Impian Zoro ada hubungannya dengan pria ini. Luffy tidak akan ikut campur.

Bahkan jika Zoro mati. Luffy mengerti sampai taraf tertentu.

Zoro menjadi gila. Dia mulai mengayunkan pedangnya dalam beberapa serangan.

"Kemarahan seperti itu! Membuat Kau punya kekuatan besar!" Seru Mihawk.

Kata-katanya hanya membuat Zoro semakin marah. Pria ini mempermainkannya! Dunia tidak bisa seberbeda ini!

"Tora ...!" Zoro takbisa menyelesaikan jurusnya! Dia akan menunjukkan bahwa dia kuat!

Zoro tidak bisa menyelesaikan tekniknya. Pria itu melangkah ke depan dan menikam Zoro.

Luffy berjuang untuk menahan diri.

Dia harus tetap di bawah! Ini adalah pertarungan Zoro! Mimpinya!

Ussop memandang Luffy dan menjadi takut. Dia belum pernah melihat ini sebelumnya! Apa yang sedang terjadi?!

Robin menyaksikan Roronoa Zoro melawan Dracule Mihawk.

Dilihat dari keahliannya, Roronoa Zoro akan dibunuh dengan mengerikan.

Dia hanya mengalami pertarungan dengan orang lemah di laut ini. Dia tidak mungkin berharap untuk menantang Pendekar Pedang Terbesar di Dunia.

Robin menatap Luffy.

"Astaga. Dia benar-benar tahu bagaimana cara mengendalikan dirinya sendiri." pikir Robin.

"Dia bisa merasakan tekanan yang Taka no me pancarkan, tapi itu sama sekali tidak membuatnya takut." Lanjut batin Robin sambil terus memperhatikan Luffy.

Luffy mencoba minum lagi, tetapi gelasnya kosong.

Sambil mengerutkan kening, dia meletakkan gelas itu dan menyilangkan kakinya.

Robin berharap Luffy melakukan sesuatu. Dia ingin melihat lebih banyak kemampuannya.

"Sebutkan namamu, Nak." Mihawk bertanya. Pria di depannya memiliki potensi besar.

Dia sudah lama tidak melihat kekuatan kemauan seperti itu!

"Roronoa Zoro." Jawab Zoro pada Mihawk saat dia mulai memutar pedangnya.

Roronoa Zoro! Dia ingin melihat lebih banyak! Dia perlu!

"Potensi yang luar biasa!" Puji Mihawk dalam pikirannya. Mihawk sangat menantikan masa depan yang dimiliki pemuda ini.

"Aku akan mengingat namamu, Roronoa Zoro. Aku akan memberimu kesempatan untuk menlampui pedang terkuat di Dunia!"seru mihawk sebelum dia sedikit berlari ke depan.

Ia berharap Roronoa Zoro selamat. Akan sangat disayangkan jika dia mati di sini.

"Santoryu Ogi: ...!" Teriak Zoro menggantung.

Mihawk bisa merasakan kekuatan yang berasal dari bilahnya.

Roronoa bahkan lebih kuat dari yang dia duga!

"Sanzen Sekai!"teriak Zoro menyebutkan jurusnya.

Mihawk mengayunkan pedangnya, sedikit keras.

Dia tidak akan mempermalukan kekalahan Zoro dengan tidak respect.

Mihawk terlalu menghormati semangat Zoro untuk melakukan itu.

Luffy memperhatikan Zoro dan Mihawk Mereka baru saja melewati satu sama lain dan berdiri diam.

Lautan terbelah menjadi dua di belakang Zoro, yang tersisa dari platform telah dipotong juga.

Pedang di tangan Zoro telah dipotong menjadi dua. Satu-satunya hal yang tidak rusak adalah pedang yang di gigit di mulutnya.

Dia perlahan menyarungkan pedangnya dan berbalik menghadap pria itu.

Luffy dapat melihat ketika Mihawk menebaskan pedangnya pada Zoro.

Luffy telah menghilang dari tempatnya duduk dan terlihat dia mengayunkan pedangnya.

Ayunan pedang Itu berbenturan dengan pedang Mihawk. dan

Saat pedang bentrok, udara meledak. Gelombang kejut yang dihasilkan mengirim sebagian besar koki terbang kembali ke restoran dan banyak bajak laut tenggelam ke laut.

Usopp sedang menahan badannya yang terdorong ke dinding di dek Baratie, ia menatap kaget di tempat kejadian. Tiga sosok yang tidak bergerak adalah Krieg, Sanji dan Zeff.

Di antara mereka, Krieg paling sedikit mengalami kesulitan dalam melakukan itu dan menyembunyikan keterkejutannya di balik seringai yang tidak meyakinkan.

Saat kedua pendekar itu berjuang melawan satu sama lain, jendela kaca di depan Baratie pecah. Hutan di bawah para pejuang menjerit seperti badai yang paling parah dan retakan-retakan kecil mulai muncul.

Zeff menunjuk ke atas dengan tangan kanannya, dan menggunakan tangan satunya untuk melindungi wajahnya.

Sanji melihat ke mana jari Zeff menunjuk mata Sanji membola ketika ia melihat Awan,tidak itu langit! telah terbelah di atas kedua petarung itu.

Akhirnya, tekanan turun saat masing-masing petarung melompat mundur. Namun itu bukanlah akhir, karena segera setelah menyentuh tanah, Luffy melemparkan dirinya ke Mihawk lagi.

Setiap kali pedang mereka berbenturan, rasanya seperti ledakan. Namun Luffy tidak membatasi dirinya hanya dengan menggunakan pedangnya.

Menggunakan kemampuan buah iblisnya, Luffy menggunakan kaki dan tangannya yang bebas untuk mencoba menyerang Mihawk. Shichibukai itu memperhatikan ini.

"Pria ini bukan pendekar pedang. Dia tampaknya bajak laut pengguna gaya bertarung bebas." pikir Mihawk mengobservasi sambil ia menangkis serangan lawannya.

Serangan itu tidak diragukan lagi kuat, tetapi karena berada dalam posisi bertahan, Mihawk tidak terlalu mengalami kesulitan untuk bertahan melawan sebagian besar serangan itu.

Kemudian mereka mendengar batuk yang sangat keras. Luffy melompat mundur dan melihat ke kanan. Dia melihat Zoro ditahan di atas air oleh kedua pemburu bajak laut.

Dia kembali menatap Mihawk. Lawannya memperhatikan bahwa matanya kemudian kehilangan semua keganasan dan amarah mereka. Satu-satunya hal yang terlihat di wajahnya adalah kelegaan.

"Pria ini … Itu dia. Tidak ada penjelasan lain. Itu pasti dia." Gumam Mihawk didalam pikirannya.

Kedua petarung itu menyarungkan pedang mereka.

"Apakah Zoro baik-baik saja?" Luffy bertanya saat keduanya menyeret pendekar pedangnya ke perahu. Mereka mengonfirmasi bahwa dia akan baik-baik saja dan mulai memperlakukan kata-katanya. Mihawk melangkah ke arah perahu.

"Masih terlalu dini bagimu untuk mati. Namaku Dracule Mihawk. Temukan dirimu yang sebenarnya, duniamu yang sebenarnya, dan jadilah lebih kuat! Tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan, aku akan menunggumu di puncak. Melampaui pedang ini. Lampaui aku! RORONOA ZORO!" Seru Mihawk mendeklarasikan respectnya.

Para koki dan bajak laut bangkit dan menyaksikan dengan tidak percaya. Kemudian Zoro mengumumkan niatnya untuk melakukan apa yang dikatakan Mihawk dan mengangkat pedangnya, mengumumkan kepada kaptennya bahwa dia tidak akan kalah lagi. Luffy menerima kata-katanya sambil menyeringai. Mihawk menoleh ke Luffy yang sedang melihat pasangan tidak resminya.(Robin)

"Jadi kau pasti Monkey D Luffy."kata Mihawk padanya. Luffy memiringkan kepalanya dengan bingung.

"Bagaimana kau tahu itu?" Tanya Luffy kemudian. Pendekar pedang itu terkekeh.

"Bagaimana aku tidak tahu! Akagami terus membicarakanmu. Setiap kali aku mengunjunginya, dia memberi tahuku tentangmu nak."jelas Mihawk pada Luffy.

Luffy tertawa malu-malu. Dan Semua orang menatapnya.

...

Sementara itu agak jauh di atas seekor penyu raksasa bernama Banchi.

Robin memata-matai kejadian dari jauh. Luffy mungkin telah menolak undangannya, tapi dia cukup menarik untuk menarik perhatiannya.

Dia mengalahkan Buggy the Clown dan krunya hampir sendirian. Menghentikan rencana hebat Kuro, apa pun itu, sebelum diterapkan, dan sekarang ini. Mengalahkan Don Krieg dengan total dua pukulan lalu setelahnya melawan Mihawk yang terkenal sebagai pendekar pedang terkuat didunia.

Sekarang Robin sangat tertarik dengannya. Bukan karena apa yang telah dia amati selama perjalanan Luffy hingga saat ini tetapi karena rasa aneh didanya.

Robin merasa Luffy adalah sosok yang pas untuk membantu putri Alabasta. Namun Robin tahu itu berbahaya dia khawatir jika terjadi sesuatu dengan satu-satunya lelaki yang membuatnya penasaran dan satu-satunya lelaki yang Robin ingin selalu didekatnya.

Setelah itu Robin memutuskan pergi dari situ menuju whiskey peak untuk memberitahu rencana miliknya kepada pelayan putri Alabasta.

.

.

.

To be continued


enjoy guys and review!!