ZHITACHI PRESENT:
'Sword Art Online;
War God Online'
Yahoo, Zhitachi hadir lagi nih bawa update fict SAO. Tentang lagu opening di SAO mungkin agak mlenceng ama cerita dan juga ending songnya juga blum dikasih -_-'.
Oke, langsung di bawahin aja yah... ^.^'
Disclaimer: Kawahara Reiki & Zhitachi.
Genre: Action, Fantasy, Game, Supranatural, Romance, History.
Character: Kirito 'n Asuna,Kiritp 'n Sinon,OC,Dll.
Rate: T+ up to M.
Published : 4/10/2015
Summary: Setelah satu tahun kematian Konno Yuki, Kirito dan teman-temannya melanjutkan kembali petualangan mereka di Aincrad. Pada suatu hari, untuk sekali lagi, Kirito dipanggil oleh departemen kementerian telekomunikasi dalam negeri, Kikouka Seijirou untuk melakukan penyelidikan dalam insiden matinya anak tunggal kepala presiden divinisi VRMMORPG serta ratusan player ketika memainkan sebuah MMO terbaru yang bernama 'War God Online' atau disingkat WGO. Apa yang sebenarnya terjadi pada game tersebut?.
*A/N: Ini merupakan season lanjutan dari SAO usai Arc 'Mother Rosario' versi Zhitachi, jadi tidak ada unsur meniru/menjiplak dari seri terbaru anime ini*
*Note: Ini merupakan cerita lama Zhitachi yang telah di rework... Inti dan jalan cerita masih sama seperti sebelumnya, hanya saja ada penghapusan dan penambahan kata*
Not like,don't read~
Song Cover : Arrival Of Tears (11 eyes) [Opening],Realization-Faylan (Opening Hagure Yuusha No Estetica) [Ending] *Note : Lagu ada di chapter 5*.
Chapter 6 : Tujuan dari WGO, misi yang sesungguhnya...
"Kuroi No Me Coffin!".
"Ti-tidak mungkin!".
Semua orang terkejut mendengar kata barusan kecuali Kirito.
"Bagaimana Kirito kun? Maukah kau masuk ke organisasi itu?" Tawar Shinro.
"Jangan Kirito kun! Mereka akan memanfaatkanmu untuk membangkitkan master mereka" Jawab Mio ke arah Kirito yang sedang mempertimbangkan ucapan Mio dan Shinro.
"Maaf saja, Shinro. Aku menolak tawaranmu dan tujuanku hanya untuk menyelidiki VRMMORPG ini…. Jika ini mempengaruhi sangkut pautnya ke organisasimu maka aku tidak segan-segan melawan kalian" Jawab Kirito.
"Sudah kuduga itu jawaban yang kau ambil. Apapun tujuanmu aku pastikan tidak akan berhasil karena kami akan mencegah apa yang menghalangi tujuan dari organisasi milikku" Balas Shinro dengan senyum iblis setelah itu berjalan mendekati Ryouran.
"Ryouran, kembalikan waktu ke semula" Perintah Shinro.
"Dasar" Jawab Ryouran malas.
*Tlick!*.
"Ingat perkataanku Kirito kun. Apapun usahamu untuk menghentikan tujuan kami adalah sia-sia. Jika kau ingin menghentikan VRMMORPG ini, bertarunglah dengan kami───Jika kau gagal dalam pertarungan itu, tidak hanya jiwamu yang akan terkena dampaknya tapi juga..." Ucap Shinro di saat sebuah kegelapan memakan dirinya.
"… Nyawa orang yang kamu sayangi akan ikut terkena dampak yang telah kau lakukan di dunia ini, Kirito kun" Ucapnya dan mereka berdua menghilang sempurna.
"Asuna..." Ucap Kirito terkejut.
*Wush!*.
Arena turnamen kembali ke semula.
"Kirito kun" Panggil Mio.
"Aku akan menemui mereka dan menghancurkannya!" Jawab Kirito dengan wajah dingin dan berniat pergi ke arah ke pintu keluar turnamen.
"Kau gila, kau akan mati konyol jika melawan mereka semua secara bersamaan" bentak Karumu.
"Karumu benar, kau akan mati sia-sia jika berurusan dengan mereka tanpa berpikir jernih" Sambung Yauca.
"Kau harus menunggu waktu yang tepat untuk menyerang mereka, Kirito kun" Saran Mio.
"Kalian tidak bisa menghalangiku, aku datang ke VRMMORPG ini hanya untuk menyelidiki masalah yang terjadi di sini… Dan juga tidak membawa masalahku ke orang-orang yang kukenal untuk mengikuti VRMMORPG ini───Tenang saja, aku adalah pemain solo yang cukup hebat di SAO jadi tidak mungkin aku akan terbunuh dengan mudah-".
*Plak!*.
Mio menampar pipi kanan Kirito dengan keras.
"Baka... Baka... " Kata Mio sambil menunduk.
"KAU TIDAK TAHU APA-APA TENTANG VRMMORPG INI DAN SEENAKNYA KAU PERGI UNTUK MENGHANCURKAN MEREKA YANG BAHKAN KAU TIDAK TAHU KEMAMPUAN MASING-MASING DARI MEREKA!" Bentak Mio.
"Mi-Mio-sama" Ucap karumu terkejut.
"Kakak kedua ku telah gugur melawan pimpinan organisasi itu saat mereka menyerang kerajaan neraka hanya untuk melindungiku. Teman-temanku juga telah dibunuh oleh organisasi mereka dengan sangat kejam di depan mataku. Aku percaya kau bisa mengalahkan mereka tapi tidak sekarang, karena level mereka 5x lebih tinggi darimu" Jawab Mio meneteskan air mata.
Masa lalu Mio...
Di sebuah kota yang sedang dilanda kekacauan hebat. Terlihat 2 anak kecil berambut merah sedang berlari dengan tergesa-gesa.
"Kita harus meninggalkan kota ini, Mio" Ucap anak laki-laki berambut merah.
"Ya nii-san!" Ucap Mio kecil.
"Halo-halo, sedang apa kalian berlari-lari saat malam merah begini?" Panggil pemuda berambut putih sambil memegang pedang di tangan kiri.
"Si-sialan, Mio pergilah!" Perintah kakak Mio.
"Ta-tapi...".
"CEPAT PERGI!".
"Sa-Sampai jumpa, nii-san!" Ucap Mio dan berlari ke arah barat.
"Kau ingin melawanku?".
"Kenapa tidak...".
*Trang!*.
Sudah bermenit-menit Mio terus berlari dan kakaknya belum menyusul. Karena sudah terlalu lama berlari, Mio duduk di bawah pohon untuk mengatur nafas.
"Hosh! Hosh!".
"Yo!" Kejut pemuda berambut putih.
"Ke-Kenapa kau di sini!? Di-Dimana kakak ku!?" Jawab Mio terbata.
"Oh dia… Mungkin sudah mati" Balasnya santai membuat Mio terkejut bukan main.
"Kau! Akan kuhancurkan!" Ucap Mio dengan nada dingin.
*Set!*.
*Tap! Tap! Tap! Tap!*.
"Cukup Mio, biar kami yang akan mengurus orang ini, lari lah dari dunia bawah!".
"Kalian..." Ucap Mio saat melihat mereka datang untuk menyelamatkan dirinya.
"Hoi-hoi! 4 lawan 1, apakah adil?".
"Lebih dari cukup untuk adil, ayo maju teman-teman!" Ucap salah satu dari mereka berempat dan berlari menuju pemuda berambut putih.
"Apa boleh buat".
*Slash! Slash! Slash! Slash!*.
*Bruk! Bruk! Bruk! Bruk!*.
Mereka berempat telah gugur akibat tebasan yang dilakukan pemuda berambut putih.
"Dasar sampah" Ucapnya sambil menginjak salah satu mayat itu.
Mio shock melihat teman-temannya yang mati secara bersamaan di depan matanya.
"HYAAA!" Jerit Mio sambil mengambil satu pedang di tanah dan berlari ke arah pemuda itu.
*Duak!*.
Pemuda itu memukul bagian leher belakang Mio dan membuat dia pingsan. Tetapi sebelum dia pingsan sepenuhnya, dia masih mendengar beberapa perkataan dari pemuda itu.
"Mungkin akan menyenangkan membunuh calon raja iblis sepertimu di sini. Tetapi aku tidak punya waktu membunuhmu sekarang… Kau akan menjadi bidak yang menjanjikan suatu hari nanti" Ucap pemuda itu dan berbalik badan.
"Tapi suatu saat aku tidak akan segan-segan untuk membunuhmu, Mio!".
Kembali ke masa sekarang…
"Saat itu sistem masih memberlakukan sistem gugur dimana bar player yang telah mencapai nol maka dia akan mati di dunia ini maupun di dunia aslinya".
"Cukup sudah aku merasakan penderitaan itu, aku tidak ingin mengulanginya untuk kedua kalinya lagi, serta aku tidak ingin mengorbankan teman temanku".
"Kumohon Kirito kun. Tunggulah saat yang tepat untuk menyerang mereka. Kumohon..." Mohon Mio ke arah Kirito.
*Set!*.
Kirito menarik Mio ke dalam pelukannya.
"Baiklah, aku akan menunggu waktu yang tepat untuk menyerang mereka. Sudahlah jangan menangis lagi" Ucap Kirito sambil menenangkan Mio.
'Jika yang dikatakan Mio benar, lebih baik aku mencari beberapa informasi tentang mereka' Batin Kirito.
"Tapi aku ingin menanyakan sesuatu tentang masalah ini".
"Apa itu?" Tanya Mio ketika tengah membersihkan bekas air mata di pipi.
"Tentang organisasi yang bernama Kuroi No Me Coffin dan cara untuk keluar dari VRMMORPG ini".
"Baiklah, ikuti aku" Jawab Mio setelah itu berjalan ke arah pintu keluar, disusul oleh Kirito dan lainnya.
Di sebuah ruangan yang cukup besar, terlihat Kirito, Mio dan 4 orang lainnya sedang membicarakan sesuatu.
"Sekarang, kita mulai dari mana dulu?" Ucap Mio memulai pembicaraan.
"Apa yang kau ketahui tentang organisasi Kuroi No Me Coffin itu dan jelaskan kemampuan dari mereka" Ucap Kirio.
"Baiklah, Kuroi No Me Coffin adalah sebuah organisasi yang terdiri dari 7 player dari semua ras di WGO ini. Level serta stat mereka 5x lebih tinggi darimu bahkan kami pimpinan tertinggi neraka pun seperti bukan tandingan mereka. Kemampuan mereka didasari dengan keinginan yang dimiliki oleh player itu sendiri" Jelas Mio.
"Sebut saja 7 Tsumi Gimei (julukan dosa)" Sambung Karumu.
"7 Tsumi Gimei?".
"Sebut saja Superbia (kehancuran), Acedia (pemalas), Avaritia (penghapusan), Gula (kerakusan), Ira (meremehkan), Invidia (harapan), dan Luxuria (nafsu)" Jelas Karumu.
" 'Mereka yang mampu mengendalikan dosa-dosa dalam dirinya akan memperoleh sebuah kekuatan yang maha dahsyat' . Jika mereka memang memiliki semua dari masing-masing 7 Tsumi Gimei serta master mereka bangkit kembali, maka tidak menutup kemungkinan WGO ini akan terjadi kiamat besar-besaran di seluruh dunia" Sambung Mio.
"Untuk mengalahkan mereka, kau harus mendapatkan salah satu dari tujuh dosa besar itu" Balas Yauca.
"Tidak hanya itu, tiap-tiap ras dari 3 kubu juga memiliki Gimei (julukan) seperti di pihak malaikat yang memiliki 3 Gimei, Iblis serta Malaikat hitam memiliki 7 Gimei" terang Zech.
"Lalu pertanyaan kedua dariku… Di VRMMORPG ini,saat aku melihat stat levelku. Aku melihat tidak ada kenaikan walaupun aku sudah level 80 dan stat level bar juga telah full… Lalu, ketika aku telah mengalahkan ratusan monster yang berlevel sama pun stat dan levelku tidak ada perubahan, apa maksudnya itu?" Tanya Kirito.
"Dalam WGO memang berbeda dengan VRMMORPG jenis lainnya. Di sini sistem memberlakukan setiap player harus memiliki beberapa tingkat agar level mereka bisa naik kembali. Pertanyaanmu saat levelmu tidak naik karena Kirito kun sedang berada di tingkat bawah atau dinamakan SD Unit (Soldier Demon Unit). Agar levelmu bisa naik kau perlu menaik kan tingkatmu menjadi Kuro Yuusha (pahlawan Kegelapan). Dan tingkat tertinggi yaitu Maou(raja iblis)".
"Berbeda dengan pihak malaikat yaitu Shura (pencerahan) dan tingkat tertinggi yaitu Michael (pimpinan surga)" Sambung Yauca.
"Saat kau ditingkat Kuro Yuusha, kemampuan dan skillmu akan naik secara drastis tergantung dengan caramu bertarung" Tambah Zerch.
"Tunggu berati kalian berada ditingkat Kuro Yuusha kecuali Mio" Ucap Kirito dan dibalas anggukan oleh mereka.
"Sekarang kau juga berada ditingkat Kuro Yuusha, Kirito kun. Kemampuan dan skillmu telah naik drastis serta batas maximal levelmu adalah 150" Jawab Mio.
"lalu ditingkat berapa para anggota Kuroi No Me Coffin itu?"
Seketika seisi ruangan menjadi sunyi usai Kirito mengucapkan itu.
"Mereka setara dengan tingkat Maou level 5 atau dengan level logika 280 ke atas, bahkan bisa lebih tinggi dari tingkat maou" Jelas Mio.
'Jadi begitu kenapa mereka ragu-ragu saat menyerang Shinro'.
"Pertanyaan terakhir… Sistem bilang bahwa setelah menyelesaikan turnamen besar atau test terakhir, player yang telah memenangkan turnamen itu atau player dari 10 besar ke atas dapat kembali ke dunia nyata. Aku ingin kembali ke duniaku untuk sementara waktu dan memikirkan cara untuk menyelesaikan masalah di WGO ini".
"Aku akan membuka sistem log out milikmu, tetapi sebelum itu pasanglah ini di dalam otakmu" Jawab Mio sambil menyerahkan sebuah cip.
"Apa ini?".
"Dalam WGO ini setiap player yang telah log out ke dunia aslinya, mereka tidak bisa memainkan VRMMORPG ini kembali kecuali jika mereka memilki cip masuk" Jelas Mio.
"Baiklah" Balas Kirito dan memasukan cip itu ke otaknya.
Perlahan bunyi sebuah tanda dari akun profil, Kirito membuka tombol profil dan menemukan tombol Log Out.
"Semua pertanyaan darimu sudah aku jawab, sekarang kau boleh kembali kedunia mu dan menunggu panggilan dari kami" Terang Mio.
"ya… Sampa jumpa" Balas Kirito sambil mencari tombol Log Out lalu menekannya.
'Aku harap kau orangnya, Kirito kun' Batin Mio.
Di dunia nyata, tanggal 28 Oktober 2026 pukul 20.00...
Setelah 3 hari berada di permainan WGO, Kirito akhirnya bisa kembali ke dunia nyatanya. Dengan berat Kirito membuka kedua matanya untuk pertama kalinya.
"Akhirnya" Ucapnya sambil melepas nervegear di kepalanya.
"Ukh,badanku mati rasa semua" Keluh Kirito.
"Dimana Sugu dan Asuna?" Tanya Kirito dan pergi menuju dapur.
Di dapur terlihat Sugu sedang mempersiapkan makan malam.
"Hai Sugu" Panggil Kirito.
"Nii-san kau kembali!" Teriak Sugu dan berlalu memeluk Kirito.
"Aduh-aduh badanku masih sedikit mati rasa, Sugu".
"Gomen-gomen".
Acara makan malam berjalan dengan damai dan sedikit canda tawa.
15 menit kemudian...
"Oh ya Sugu, aku tidak melihat Asuna, memang kemana dia?" Tanya Kirito.
"Saat nii-san memasuki WGO sehari setelah itu, entah kenapa Asuna-san tidak datang untuk menengokmu" Jawab Sugu.
"Tidak menengok ku? Tunggu…" Ucap Kirito saat mengingat beberapa ucapan saat di WGO.
"… Nyawa orang yang kamu sayangi akan ikut terkena dampak yang telah kau lakukan di dunia ini,Kirito kun"
*Brak!*.
Dengan keras Kirito memukul meja makan, membuat Sugu terkejut.
"Sugu, ikut aku untuk menemui Asuna di rumahnya sekarang juga!" Perintah Kirito.
"tapi-".
"Aku tidak punya waktu, ayo pergi!".
"U-Um!".
Di depan rumah Asuna...
*Ting Tong!*.
"Maaf, anda mencari siapa?" Tanya seorang maid.
"Aku ingin menemui Asuna".
"Baiklah, temui tuan Asuna di kamarnya di lantai 2" Ucap maid itu, Kirito serta Sugu berjalan masuk menuju ke kamar Asuna tanpa permisi.
"Ini kamarnya?" Tebak Kirito.
*Kriet!*.
Pintu terbuka, memperlihatkan Asuna yang sedang membaca sebuah novel.
"Asuna" Panggil Kirito.
"Kirito kun, kau kembali!" Balas Asuna sambil menutup novel yang dia pegang dan pandangannya beralih ke Kirito.
*Deg! Deg!*.
Entah kenapa perasaan milik Kirito menjadi buruk.
'Perasaan apa itu tadi?' Batin Kirito buruk.
"Asuna, jawab pertanyaanku yang jujur… Apa kau mengikuti permainan itu?" Tanya Kirito.
"I-itu...".
"Jawab Asuna!".
"Ma-Maafkan aku" Jawab Asuna gugup saat Kirito mendekatinya.
*Set!*.
Kirito memegang kedua pundak milik Asuna.
"Kenapa kau mengikutiku? Kenapa?".
"Aku tidak ingin kau menganggung beban yang begitu berat ini sendirian" Jelas Asuna.
"Sudahlah, lalu kau memilih ras apa?".
"Aku memilih ras Malaikat" Jawab Asuna, secara refleks Kirito mundur 4 langkah.
"Ma-malaikat!" Ucap Kirito terkejut.
"Kenapa denganmu Kirito kun,memang kau memilih ras apa?".
"Maaf Asuna, sepertinya ini akan menjadi rumit" Jawab Kirito sambil menundukan kepalanya.
"Apa maksudmu?".
"kita berada dalam ras yang berbeda, Kau berada di ras Malaikat sementara aku berada di ras Iblis".
"Ja-Jadi..." Ucap Asuna terkejut.
"Kita akan menjadi musuh di dalam WGO untuk selamanya, Asuna".
~TBC~
Waduh ending chapter kok jadi gini sih, hubungan antara Kirito dengan Asuna sedikit goyang akibat memainkan WGO. Apakah hubungan mereka akan kembali menyatu atau bahkan lebih buruk lagi?.
Chapter selanjutnya menceritakan tugas pertama Kirito setelah mencapai tingkat Kuro Yussha dan bertemu dengan Asuna yang berada dipihak Malaikat.
Sebelum meninggalkan chapter ini,diusahakan meninggalkan...
~REVIEW~
