ENAM

Nanami terus menciumi Utahime, menganggat gaun bagian bawah wanita itu, menyentuh bagian sensitif wanita itu.

"Engh, Nanami..."

Nanami semakin bergairah mendengar Utahime menyebut namanya. Ia lalu membuka bagian atas celananya dan memasang peling sebelum memasuki wanita itu.

"Aaahhh...", Utahime mendesah saat Nanami mulai memasukinya.

Bercinta dengan posisi berdiri, mungkin baru kali ini Utahime merasakannya. Ia tak pernah berhenti mendesah setiap Nanami menggoyangkan tubuhnya.

Utahime terduduk lemas di lantai dengan gaun yang berantakan.

"Dengan ini, ku harap kau tak cemburu lagi"

"Sudah aku bilang, aku tidak cemburu"

Nanami hanya tersenyum lalu meninggallan Utahime sendirian.

Sudah beberapa minggu ini Utahime merasakan hidup yang berbeda setelah tinggal dengan Gojo dan Nanami. Kedua pria aneh itu memang terkadang suka melakukan hal-hal sesuka hati mereka, namun Utahime mulai terbiasa dengan itu semua.

"Ah, Hime, kenapa pagi ini kau terlihat lemas?", tanya Gojo yang sibuk memakan roti lapis.

"Aku sedang PMS"

"Apa rasanya nyeri?", tanya Nanami dengan datar.

"Aku tidak apa-apa, mungkin sedikit lemas karena anemia"

"Yah, kalau begitu, aku tidak bisa bersenang-senang denganmu sementara waktu", ucap Gojo dengan nada kecewa.

"Gojo, aku ini, hanya memikirkan itu terhadapnya"

"Hey Nanami, memangnya dirimu tidak seperti itu juga?"

Utahime sibuk membersihkan dapur saat itu, lalu Gojo dan Nanami mendatanginya.

"Hime, kami berdua sedang libur dan akan berbelanja. Kau ikut dengan kami yah"

"Berbelanja? Tapi aku tak punya uang"

Nanami lalu memberikan sebuah amplop berisi uang.

"Ambillah, itu adalah gajimu sebulan bekerja disini"

Utahime membuka amplop itu dan mendapati jumlah uang yang sangat besar.

"Ini banyak sekali, ada sekitar 200.000 Yen"

"Itu adalah gajimu. Ayo bersiap, kita akan berbelanja. Aku dan Nanami butuh setelan baru untuk pesta nanti"

"Pesta?"

"Nanami dan Mei Mei akan bertunangan sebentar lagi"

"Ah iya, aku mengerti"

"Ayo, kita harus berangkat sekarang"

Setelah beberapa jam mereka berkeliling mall dan berbelanja, Utahime hanya membeli sebuah gaun dan sepasang sepatu untuk pesta nanti.

"Hime, apa kau yakin hanya membeli itu?"

"Bukankah hanya ini yang aku butuhkan"

"Ah begini saja, kau belanjalah apapun, aku dan Nanami yang akan membayarkan"

"Tidak usah, itu merepotkan"

"Ayolah, aku setuju dengan Gojo"

"Baiklah"

Utahime berjalan mencari sebuah toko, Gojo dan Nanami berjalan mengikutinya dari belakang. Utahime akhirnya berhenti berjalan dan memasuki sebuah toko. Dengan semangatnya, ia mengambil trolly dan mengambil beberapa alat gambar dan melukis.

"Ah, Hime, kau mau membeli semua ini?", tanya Gojo meyakinkan.

"Ah, iya", Utahime menjawab singkat dengan senyuman dan kembali memilih cat lukis.

"Aku baru tau kalau kau suka melukis", tanya Nanami yang membantunya mendorong trolly.

"Aku memang suka, aku lulusan Seni Murni di Kyoto dulu"

Semakin hari, mereka berdua semakin menemukan hal-hal menarik dari Utahime.