Kushina mempunyai nafsu seks yang tinggi, dia hanya melampiaskannya pada sebuah benda seperti Mentimun, tapi dia malah ketahuan sedang melakukan Onani oleh seseorang.


Naruto by Masashi Kishimoto

Warning: Incest, OOC, Typo, Lemon, Smut, Porn Without Plot, R-18, Netorare, setting Shinobi World.

...

..

.

Enjoy it!

Ini hanyalah sebuah kisah yang menceritakan bagaimana kehidupan dari seorang Ninja yang juga anak dari Hokage keempat, Naruto Namikaze. Pemuda pirang dengan paras menawan yang bisa meluluhkan para gadis, paras tersebut turun dari sosok Ayah serta Ibunya.

Ayahnya sendiri sangatlah sibuk saat itu, dia bekerja sebagai seorang pemimpin dari Desa Konoha. Seperti yang diketahui, seorang pemimpin akan bersikap profesional dalam pekerjaannya, dan akan membuka semua sifatnya saat dirumah. Hari-hari Minato dijalani dengan suka cita, dia akan pergi pagi dan pulang malam, terkadang dia akan tidur di kantor meninggalkan Kushina dan Naruto sendirian dirumah.

Kedua orang itu memaklumi pekerjaan Minato saat itu, tapi Kushina sendiri merasa kesal karena kebutuhannya yang lain tak terpenuhi, dia sendiri akan memainkan bagian sensitifnya untuk memenuhi hasrat, selain itu dia juga terkadang memakai beberapa sayur yang sekiranya bisa masuk ke dalam tubuhnya.

Kushina membutuhkannya dan dia tak mau mengkhianati Minato. Terlintas dibenak Kushina untuk meminta sang Guru dari Minato untuk memuaskannya, tetapi dia menghilangkan pemikiran tersebut dan menggantinya dengan benda-benda yang bisa dipakai.

Dan sekarang, di saat dia sendirian di Rumah sementara Naruto keluar untuk mencari beberapa bahan karena dia menyuruhnya, Kushina mengambil sebuah sayuran sebut saja mentimun, dia pun melepas celana dalam yang dikenakan olehnya dan melemparnya ke sembarang tempat.

Kushina duduk di kursi sofa serta membuka kakinya, dia menyingkap rok yang menutupi kaki jenjangnya lalu memasukkan mentimun itu ke dalam vagina basahnya, Kushina mendesah nikmat saat benda tersebut masuk ke dalam tubuhnya, dia juga menyingkap kaos orange yang dikenakannya, membuat kedua payudaranya itu menyembul keluar dari sangkarnya.

Tangannya yang lain mulai meremas payudaranya serta mencubit puting susunya. Tubuhnya menegang saat mentimun itu keluar masuk di dalam vaginanya, benda tersebut basah akan cairan kenikmatan Kushina.

Desahannya terus keluar saat Kushina merangsang dirinya sendiri, dia benar-benar menikmati mentimun itu.

Dan dia tak menyadari ada sosok pemuda pirang yang sedang menatapnya dengan pandangan aneh, pemuda itu berdiri tepat di pintu masuk rumahnya, dia dengan pelan menutup pintu itu dan tak lupa untuk menguncinya.

"Ummhhh, ahhh..." Kushina mendesah kencang saat klimaksnya yang pertama. Dia mengambil napas sebanyak mungkin setelah klimaksnya itu, wanita cantik itu meletakkan mentimun basah tersebut ke atas meja dan berencana untuk mencucinya setelah itu. "Uhh, aku kembali memakai benda itu."

Kushina beranjak dari tempat duduknya, tanpa disadarinya ada sosok pemuda pirang yang sudah melepaskan celana panjangnya, penis pemuda itu berdiri tegap seolah ingin segera dimasukkan ke dalam lubang. Dia pun menggenggam pinggul Kushina dan menancapkan penisnya ke dalam vagina Kushina.

Wanita itu terkejut bukan main saat ada benda yang ukurannya lebih besar daripada mentimun yang dipakai olehnya, dia langsung menoleh kebelakang untuk melihat siapa yang memasukkan penis itu ke dalam tubuhnya.

"Naruto?!"

"Kaasansempit sekali." Penis Naruto serasa di apit oleh dua benda yang sudah sangat basah. Dia menarik tubuh Kushina dan duduk di atas sofa, penisnya masih menancap di dalam tubuh Kushina. Kedua kaki Kushina terangkat lalu pinggul Naruto bergerak naik turun.

"Nar-naru! Ja-jangan sto-stop!"

Naruto seolah tak mendengarnya, dia terus menggerakkan pinggulnya naik turun membuat Kushina mendesah saat itu juga, wanita itu mulai menikmati gesekan antara dinding rahimnya serta penis besar Naruto. Kedua payudaranya bergerak naik turun mengikuti tubuhnya.

"Kaasan... Uhhh..."

Naruto sendiri menciptakan sebuah clone bayangan yang berdiri dengan penis besarnya itu, Kushina menatap Clone itu dengan wajah pucatnya. "Kau bercanda kan, Naruto?"

Bayangan Naruto bergerak maju, dia menyumpal bibir Kushina dengan penisnya, wanita itu sedikit tersedak saat merasakan penis itu masuk ke dalam mulutnya.

"Nikmat sekali, uhhh..." Bayangan dari Naruto merasakan hangatnya mulut Kushina, dia terus menggerakkan pinggulnya maju mundur selagi kedua tangannya meremas kepala merah wanita itu.

Tubuh ketiganya menegang di saat bersamaan, kedua Naruto itu menancapkan dalam-dalam penis mereka ke dua lubang itu, mereka mengeluarkan sperma kental yang banyak ke lubang-lubang tersebut.

Kushina tersedak saat menerima sperma kental milik Naruto, tubuhnya juga menegang saat dia mencapai klimaksnya yang kedua. Bayangan Naruto meledak meninggalkan Kushina yang mulutnya dipenuhi oleh cairan sperma, sementara Naruto yang asli mengeluarkan penisnya yang mulai mengkerut.

Wanita itu meneguk semua sperma Naruto. "Sialan Naruto!" Kushina nampak sangat marah saat ini. "Ck, kau itu!"

...

..

...

"Aku pulang!" Minato menghela napas lelah setelah pulang dari kantornya, dia melihat dua sosok yang sedang duduk manis sambil menikmati makan malam mereka. "Tumben?"

"Kami menunggumu, Minato. Apa tidak boleh?"

Minato tersenyum melihatnya. "Tentu saja boleh kok. Lebih baik aku ikut makan malam saja."

Kushina membalas senyuman Minato, dia mengambil beberapa lauk yang sudah dimasaknya. "Mumpung masih hangat Minato."

"Kushina, wajahmu merah? Kau sakit?" Kushina dengan cepat menggeleng kepalanya tanda dia tak sakit. "Benarkah?"

"Aku tak sakit kok, tenang saja."

Tanpa Minato sadari, tangan Naruto sedang menggerayangi vagina Kushina. Wanita itu memakai sebuah rok mini yang membuat tangan Naruto bisa masuk ke dalamnya.

"Ukh!" Kushina menutup mulutnya rapat-rapat, dia mengapit tangan Naruto dengan paha putihnya. Klimaks itu terjadi lagi, ini sudah kesekian kalinya Naruto mengobrak-abrik vaginanya."Naruto sialan!"

Wanita merah itu melihat Minato yang tengah menikmati makan malamnya, dia menghela napas lega saat pria itu tak menyadarinya. Violet Kushina langsung menatap tajam Naruto, tangannya mencubit punggung tangan Naruto yang masih berada di Vaginanya.

Naruto sendiri menyeringai menatap sang Ibu. Ia memberikan sebuah isyarat melalui mulutnya.'Ke ka mar ku, nan ti.'

Kushina berdecak kesal, dia mengangguk mengiyakan permintaan Naruto.

Dan mereka pun akan melanjutkan acara tersebut.

...

..

.

END!