... Di Dunia Lain ...

Setelah menemukan Emillie, Subaru membawanya pulang ke rumahnya, dia juga menyediakan makan malam untuk Emillie ketika mereka tiba di rumah. Seusai makan malam, Emillie pun beristirahat di ranjang Subaru dan menutup kedua matanya sampai akhirnya dia ketiduran, sedangkan Subaru beristirahat di sofa yang ada di luar kamar tidur. Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Emillie sudah berada di luar rumah, dia sedang olahraga lari pagi. Dia berlari menuju taman kota yang tak jauh jaraknya dari tempat tinggalnya dan Subaru, akan tetapi di tengah perjalanan ke taman kota tanpa sengaja dia kembali melihat seseorang yang sepertinya dia kenal di dunia asalnya, dia pun mengikuti orang tersebut sampai pada akhirnya orang tersebut berhenti berjalan dan menghampirnya.

"Kenapa kau mengikutiku?! Tanya anak lelaki itu dengan kesalnya

Namun Emillie hanya diam sambil memandangi wajah anak lelaki itu. Karena Emillie tidak menjawab satu patah katapun, anak lelaki itu memutuskan untuk pergi meninggalkan Emillie lalu Emillie kembali mengikutinya, setelah berjalan cukup jauh anak lelaki itu kembali berhenti begitu juga Emillie, dia berbalik arah dan mendatangi Emillie dengan wajah begitu kesal.

Apakah kau seorang penguntit?!"

"Heghh..."

"Dasar gadis aneh.." Kata anak lelaki itu lalu pergi meninggalkan Emillie

"Dia sama saja seperti yang satunya lagi.." Emillie memajukan bibirnya. "Hey...Kamui...tunggu!"

"Ada apa lagi?" Tanya Kamui bernada semakin kesal

"Apakah kau benar-benar tidak mengenaliku..?" Emillie menggenggam tangan Kamui sambil menatap matanya dalam-dalam. "Sungguh tidak mengenalku?"

"Aku tidak mengenalmu dan jangan pegang-pegang tanganku, dasar gadis aneh!" Kamui menarik tangannya

"Kenapa? Apakah kau bisa langsung jatuh cinta padaku dengan kontak fisik ringan seperti itu? atau dengan kontak mata barusan?"

Wajah Kamui langsung memerah mendengar perkataan Emillie lalu dia berkata: "Jangan berbica omong kosong."

"Wah...sombong sekali."

"Gadis aneh." Kata Kamui meninggalkan Emillie

"Hey..mau pergi kemana?!" Teriak Emillie

Namun Kamui hanya diam dan tetap melanjutkan perjalanannya, sedangkan Emillie menghentikan niatnya ke taman, dia pun memilih arah pulang ke rumah. Di sepanjang perjalanan pulang ke rumah, Kamui merasa aneh, dia terus berpikir bagaimana Emillie dapat mengenalnya serta tahu namanya padahal selama ini dia tidak pernah bertemu dengan Emillie, hal itu sedikit membuatnya penasaran, tetapi cepat-cepat ditepisnya rasa penasarannya itu sebab dia tak ingin terlibat dengan orang yang tak dikenalnya. Ketika Emilllie telah sampai di rumah, seperti biasanya Emillie dan Subaru sarapan pagi bersama, seusai sarapan pagi Subaru menelpon tempat dimana Emillie berkerja sebelumya, dia meminta maaf karena telah menghentikan pekerjaan Emillie secara sepihak, Seishiro yang pada saat itu sedang menyandar di dinding samping telepon merasa sedikit sedih, meskipun begitu dia tetap tersenyum lalu meninggalkan Hana di depan telepon.

"Baiklah..terima kasih. Maaf telah merepotkan." Kata Subaru lalu menutup telepon

"Bagaimana?" Tanya Emillie yang begitu penasaran berada di samping Subaru. "Apakah mereka marah?"

"Tidak..." Subaru tersenyum

"Syukurlah..." Emillie refleks memeluk Subaru. "Terima kasih."

"Sama-sama." Subaru membalas pelukan Emillie

"Eh..."

Mendadak Emillie menyadari kalau dia telah memeluk Subaru, ia pun segera melepaskan pelukannya dan minta maaf kepada Subaru, dia sedikit merasa malu karena telah memeluk Subaru tanpa seizinnya.

"Tidak apa-apa.." Jawab Subaru tersenyum

"Terima kasih.." Emillie dengan riangnya kembali memeluk Subaru

"Akankah aku menyukai gadis ini?" Benak Subaru sambil memeluk Emillie

Pada siang harinya seusai menemui kliennya, Subaru bersama Emillie pergi menuju rumah klien selanjutnya yaitu rumah Kamui, setibanya mereka disana, ketika Kamui membuka pintu rumahnya matanya seperti mau copot mendapati Subaru orang yang sangat disayanginya datang bersama gadis yang dianggapnya aneh sambil bergandengan tangan di depan matanya, dia merasa sedikit kesal, namun dia hanya diam dan membawa Subaru menemui ibunya yang sedang dirasuki arwah penasaran, setibanya mereka di kamar ibunya Kamui, Subaru langsung memulai ritualnya membacakan mantra untuk mengusir arwah penasaran itu, sedangkan Kamui menarik tangan Emillie yang sedang berdiri di belakang Subaru dan membawanya keluar kamar.

"Jangan mengganggu.." Kata Kamui dengan sorot mata tajam

Untuk beberapa saat Emillie hanya memandangi wajah Kamui yang berdiri di depannya lalu dia pun tersenyum riang dan memeluk Kamui hingga wajah Kamui memerah dan merasa heran.

"Huaa...kau imut sekali bocah Kamui!"

"Jangan peluk aku...gadis aneh!"

"Kenapa?" Emillie menatap mata Kamui

"Ke..kenapa kau menatapku seperti itu?" Wajah Kamui semakin memerah

"Huaa...imut dan tampan sekali..." Emillie kembali memeluk Kamui. "Kau berbeda sekali dengan si vampir itu..huhhhh..dia sangat kejam dan mengesalkan."

"Hentikan!" Kamui memegang kedua lengan Emillie dan menjauhkannya dari dirinya. "Jangan memelukku seenakknya.."

"Eh? Kenapa?"

"Karena kita tidak saling mengenal..!" Bentak Kamui dengan wajah memerah

"Benarkah?" Tanya Emillie menatap mata Kamui dalam-dalam

"Te..tentu saja benar. Lagipula tidak baik seorang gadis memeluk seorang anak laki-laki. Kau juga jauh lebih tua dariku." Kamui menoleh ke arah lain, namun wajahnya masih memerah

"Baiklah..kalau begitu." Jawab Emillie tersenyum. "Katakan kepada Subaru...aku menunggunya di taman."

"Ya.." Jawab Kamui yang masih menoleh ke arah lain

Kemudian Emillie berjalan meninggalkan Kamui menuju pintu masuk rumahnya, sedangkan Kamui masih berdiri di belakang Emillie dengan wajah memerah, itu adalah pengalaman pertamanya dipeluk oleh seorang gadis. Tak berapa lama setelah itu keluarlah Subaru dari kamar ibu Kamui, dia mengatakan kepada Kamui bahwa arwah penasaran yang merasuki tubuh ibunya telah pergi dan Kamui mengucapkan banyak terima kasih kepada Subaru, di sisi lain Emillie yang sedang berada di taman tiba-tiba saja melihat sapu terbangnya terlepas dari kalungnya dan membesar, sapu itu melayang sambil menyapu-nyapu di atas pandangannya lalu muncullah sebuah cermin berbentuk persegi, cermin itu adalah cermin komunikasi yang digunakan para penyihir untuk menghubungi penyihir lain dimana pun mereka berada, dari cermin yang ada di depan pandangan mata Emillie muncullah Aya teman dekatnya sekaligus pelayan dari penyihir Fai.

"Akhirnya...terhubung juga." Kata Aya melihat ke dalam cermin.

"Aya..." Emillie sedikit heran

"Hai Emillie...bagaimana kabarmu? hahahah." Aya melambai-lambaikan tangan ke cermin dimana Emillie berada

"Hmm...sepertinya kau sedang bahagia." Emillie tersenyum menyeringai

"Iya...dekatkan telingamu di cermin..aku akan membisikan sesuatu."

"Baiklah.." Emillie melompat mengambil cermin dan mendekatkannya di telinganya

"Aku sepertinya jatuhnya kepada pak penyihir Fai..hihihih." Bisik Aya

"Waahhhh...benarkah?!"

"Ehmmm..." Fai memberikan isyarat kepada Aya

"Ah iya maaf pak...heheheh." Aya melihat ke arah Fai

"Ada apa?" Emillie kembali melemparkan cermin itu sedikit ke atas kepalanya

"Sebenarnya yang ingin berbicara padamu bukan aku..."

"Benarkah? Sepertinya kau tidak merindukkan temanmu ne..ckckckck."

"Tentu saja tidak hahahaha."

"Bisa kita mulai sekarang, Aya?"

"Iya pak..maaf-maaf."

"Hmm...ini akibatnya kalau kau dimabuk cinta..lupa segalanya." Ejek Emillie

"Enak saja...!"

"Memang begitu...! bweeee..." Ejek Emillie. "Oh ya...kau mengatakan ada yang ingin berbicara denganku.."

"Ah ya..."

Kemudian Aya mundur dari cermin dan muncullah Kamui serta Subaru di depan cermin, wajah Emillie pun langsung memerah, dia tidak menyangka kedua vampir tampan itu ingin berbicara dengannya.

"Bagaimana kabarmu, Emillie?" Subaru tersenyum

"A..aku baik-baik saja." Jawab Emillie dengan wajah memerah. "Bagaimana dengan Subaru?"

"Aku juga baik-baik saja. Tetapi di rumah menjadi sunyi karena tidak ada Emillie."

"Benarkah seperti itu?"

"Tentu saja." Sambung Kamui. "Kami akan menjemputmu secepatnya..jadi jaga dirimu baik-baik."

"Kamui..."

"Jangan panggil aku Kamui..aku majikkanmu..panggil aku tuan Kamui, pelayan aneh!"

"Hegh...dia tidak berubah sama sekali." Benak Emillie menoleh ke arah lain. "Masih kejam seperti sebelumnya."

"Baiklah tuanku Kamui yang penuh dengan belas kasihan." Emillie menunduk

"Kamui dan aku sangat mencemaskanmu..hanya saja Kamui tidak tahu bagaimana cara mengatakannya." Subaru tersenyum memandang Kamui

"Subaru..." Kamui menatap Subaru

Tak berapa lama kemudian keluarlah Subaru dan Kamui yang ada di dunia dalam kaca dari dalam rumah, mereka berjalan menghampiri Emilie yang sedang berbicara bersama Kamui dan Subaru dari cermin hingga tanpa sengaja kedua vampir itu serta Subaru dan Kamui yang ada di belakang Emillie saling melihat satu sama lain. Kamui dan Subaru sang vampir tak menyangka bahwa mereka dapat melihat diri mereka yang lain pada saat itu. Ketika Kamui dan Subaru sang onmyouji berada tepat di samping Emillie, Kamui sang vampir dengan tatapan matanya yang tajam mengatakan kepada Emillie kalau saat bulan purnama tiba dia akan menjemput Emillie lalu Subaru sang Onmyouji tiba-tiba saja mengenggam tangan Emillie hingga Emillie menoleh ke arahnya, sedangkan Subaru sang Vampir melihat dirinya yang lain menggenggam tangan Emillie dengan tatapan sedih.

"Kita bicara lain kali..." Ucap Kamui sang vampir beranjak meninggalkan cermin

"Tunggu...!" Pinta Kamui yang ada di dunia dalam kaca

"Ya ada apa?" Dengan nada bicara yang dingin Kamui sang vampir menoleh ke belakang

"Apakah gadis aneh ini sangat penting bagi kalian?"

"Ya...dia adalah pelayan pribadiku. Aku tidak akan menyerahkannya kepada siapapun, kecuali Subaru." Kamui menatap sinis tangan Subaru sang Onmyouji yang masih menggenggam tangan Emillie

Seusai mengatakan itu Kamui sang vampir langsung pergi dari depan cermin dan cermin yang menghubungkan kedua dunia pun menghilang. Emillie hanya diam berdiri terpaku, dia merasa mereka semua sangat aneh pada saat itu, di sisi lain Subaru sang onmyouji juga hanya diam sambil menggenggam tangan Emillie sepertinya dia tidak ingin Emillie kembali ke dunia asalnya.