Chapter 7

Warning!!

Ini hanyalah sebuah cerita Fiksi/Karangan.

Disclaimer:Semua karakter yang ada di cerita ini bukan milik saya.

Keberadaannya membawa kegelapan, namun disisi lain, keberadaannya membawa secercah harapan.

Naruto : King

Pair :Naruto x ….?

Genre :Action, Fantasy,Mistery

Warning :Typo, OC, OOCNaru, Alur berantakan ,DLL

Rate : M

" Halo " Berbicara

''Halo'' Batin


Semua terasa kian menyebalkan sekarang ini, hampir semua kemampuan yang Naruto miliki di dunia ini, belum atau mungkin hilang karena proses melintas dimensi. Belum lagi dengan beberapa misteri yang kian bermunculan, sebagian masih bisa dipahami, dan sebagian lagi sulit untuk di pahami. Seperti, adanya klan yg sama di dunia ini dengan dunia asalnya, keberadaannya yg ditekan oleh dimensi ini dan yg terbaru adalah...

Flash back

Naruto masih setia memandang langit ,yang membentang indah diatas sana. Namun, pikirannya tidak terfokus pada hal diatas sana, nyatanya dia sedang memikirkan langkah-langkah yang harus di ambil kedepannya. Namun, dengan keadaan yg masih membingungkan ini, akan sulit menjalankannya secara mulus.

Arturia dengan senyuman manisnya, melihat raut datar Naruto yg kini mulai mengerut kesal, beranggapan bahwa raut wajah suaminya itu begitu menggemaskan. Sebenarnya terlalu kejam, bahwa Naruto dikatakan menggemaskan.

Merasa ada yang memperhatikannya ,Naruto mulai menengok ke arah sampingnya, disana dia bisa melihat bahwa Arturia sedang cengengesan sambil melihatnya.

''Sejak kapan kamu menjadi gila?.''

''Ehh..mou~, Kamu terlalu kejam, Naruto-kun.''

Sudah sewajarnya Arturia kesal atas perkataan suaminya itu, lagi pula, mana ada seorang istri yang mau dikatakan gila,apalagi oleh suaminya sendiri.

Kekesalan Arturia hanya Naruto abaikan, bukan masalah besar kalaupun Arturia mengamuk, dia masih bisa menahannya.

Arturia hanya menghela nafas pasrah, sejak kapan suaminya menjadi seperti ini, biasanya dia selalu menempel padanya, selalu bersikap ceria, ramah tamah gemah ripah padanya.

Merasa tidak ada gunanya untuk marah, Arturia lebih memilih Menyenderkan kepalanya di bahu suaminya, berharap bahwa hari-hari seperti ini berlangsung lebih lama, dimana dia dan suaminya bisa bersantai seperti ini,bisa mengobrol dengan santai. Namun, keadaan tidak mendukung hal tersebut untuk terjadi lebih lama.

''Naruto-kun, bukanya kamu ingin melihat Artefak keluarga Pendragon?, Walaupun sulit karena harus meminta ijin dari para tetua klan, setidaknya akan aku usahakan.''

''Artefak? Maksudmu sama halnya seperti Sacred Gear?.''

Mendengar hal itu, membuat Naruto menginginkan benda tersebut, tidak penting peringkat apa dan berapa Sacred Gear tersebut, nyatanya dia lebih tau dan bisa membangkitkan potensi penuh dari Sacred Gear. Memang potensi penuh tersebut, tidak bisa dibandingkan dengan ke 13 Longinus, yang nyatanya sudah memiliki daya kekuatan yang sangat kuat dengan dampak yang beragam.

Jika disini saja ada klan yang sama dengan dunianya, maka bukan hal aneh, jika Sacred Gear pun ada disini walaupun dengan sebutan yang berbeda.

Mendengar kata Sacred Gear, membuat Arturia menaikan alisnya bingung, merasa bahwa kata itu asing menurutnya.

''Sacred Gear? Apa yang Naruto-kun katakan, aku tidak tau apa itu Sacred Gear.''

Naruto mulai terdiam dan berpikir, apa mungkin konsep kekuatan dan beberapa hal di dunia ini berbeda dengan yang dia tahu. Lantas kenapa di dunia ini ,ada sebuah Klan yang sama dengan di dunia asalnya, apa hanya sebuah kebetulan belaka.. tunggu!.

Naruto menatap Arturia dengan serius, untuk mencari hal yang ingin dia ketahui.

''Arturia, apa sebutan dari Artefak milik klan Pendragon?.''

Raut wajah Arturia mulai terlihat kesal, setelah mendengar ucapan Naruto yang terkesan tidak tahu itu.

''Huh, sudah kuduga Naruto-kun tidak memperhatikan apa yang aku ucapkan dulu, padahal itu adalah informasi umum dikalangan semua orang. hahh, dengarkan baik-baik Naruto-kun dan ingat lah baik-baik. Artefak adalah suatu hal yang memiliki suatu energi yang sangat besar dari inti Alam, bentuk dari Artefak pun beragam, ada yang berbentuk seperti senjata pada umumnya ataupun bisa berbentuk suatu makhluk hidup. Artefak di kategorikan sebagai senjata peringkat SS, sehingga membuatnya sebagai harta tak ternilai harganya.''

Naruto mulai menyerap informasi tersebut, penting baginya untuk mengetahui hal ini, untuk bisa mengukur sejauh mana perbedaan dari dunia ini. Untuk memastikan lagi, Naruto akan menanyakan hal seharusnya diketahui oleh semua Klan Pendragon.

''Arturia, apa mungkin nama dari Artefak itu adalah pedang Excalibur?.''

''Tentu saja, lagipula itu sudah hal umum untuk diketahui oleh semua orang, kukira Naruto-kun itu pikun.''

''Oyyy!! ...''

''Hehehee maaf maaf.''

Arturia hanya tertawa geli saat melihat raut wajah Suaminya yang terkesan lucu itu, jarang-jarang mereka bisa bersama seperti ini tanpa di ganggu oleh orang lain, sehingga membuat momen ini begitu berharga baginya.

Naruto hanya menghela nafas jengkel, namun segera menghentikan hal tersebut, untuk ke pertanyaan utamanya.

''Dan pemilik pedang pertamanya adalah King Arthur pastinya, kan.''

''King Arthur?, jangan bilang bahwa kmu juga lupa hal umum seperti ini, lagipula apa maksud Naruto-kun adalah Arthur adik ku, dia belum resmi menjadi kepala klan.''

Otak Naruto mulai bekerja dengan keras, dan bertanya-tannya, apa maksudnya King Arthur bukanlah pemilik pertama dari pedang Excalibur. Sepertinya sejarah pun berbeda di dunia ini.

''Lantas siapa pemegang pertama dari pedang Excalibur itu?.''

''Pemegang pertama nya adalah King... ''

Naruto mulai merasakan firasat tidak enak dengan apa yang akan Arturia ucapkan selanjutnya.

...Alucard.''

Flashback off.

Naruto masih betah dengan posisi nya itu, namun sekarang bedanya tidak ada Arturia di sampingnya. Arturia pergi untuk meminta ijin pada tetua klan agar bisa melihat pedang Excalibur milik King Alucard.

''Entah kenapa aku jadi kesal begini, saat mendengar kata 'King' yang tersemat di orang lain, apalagi Alucard yang nyatanya selalu jahil padaku dahulu.''

Untuk alasan tertentu, hanya Alucard lah yang tidak bersikap formal terhadapnya, sehingga mereka dapat cepat akrab, bahkan Alucard tidak ragu untuk menyebut nya dengan sebuah nama. Walaupun begitu, Naruto selalu di buat kesal akan tindakan Alucard yang selalu jahil padanya.

''Hahh.. Memikirkan hal tersebut, aku malah semakin merindukan mereka. Apakah aku boleh berharap bahwa mereka ada disini. Walaupun kemungkinan kecil seperti nya mereka ada disini, karena Alucard pun pernah ada di dunia ini. Tapi mengapa Alucard ada di dunia ini, bukannya Alucard dan yang lainnya sedang sibuk bertarung melawan para Naga bersama Ophis, lantas kenapa?.. Tidak, untuk memastikan hal tersebut aku harus mencarinya sendiri, ada kemungkinan itu adalah Alucard yang berbeda seperti yang aku ketahui.''

Naruto mulai berdiri dari duduknya, karena hari sudah sore hari dan waktunya tidak banyak untuk merenung kan emosi pribadi, sehingga Naruto harus fokus pada tujuan utamanya, yaitu menemukan dan menangkap atau mungkin melenyapkan pelaku utama dari terciptanya Enigma yang dapat memicu sebuah kehancuran antara 2 dunia.

Untuk Misteri yang terus bermunculan, biar dia berpikir sambil menjalankan rencannya sedikit demi sedikit sehingga tidak akan terhambat, untuk membuat misinya lebih cepat tuntas adalah dengan menciptakan sebuah koneksi dengan orang di dunia ini, serta harus mengesampingkan emosi pribadi.

Naruto mulai memusatkan seluruh energi yang tersisa di dalam dirinya, untuk membuat salinan dirinya agar bisa di kirim keluar sana, sehingga pihak-pihak tertentu tidak akan curiga terhadap tindakan yang akan terjadi nantinya. Mata kiri Naruto mulai berubah ke bentuk bulan sabitnya, Keadaan yang tadinya sore kini mulai malam kembali, tubuh Naruto mulai mengeluarkan energi hitam kelam yang mulai keluar dan mulai membentuk suatu tubuh dihadapannya. Energi Naruto mulai terkuras sedikit demi sedikit, namun tidak berselang lama tubuh dihadapannya mulai tercipta sempurna. Mata kiri Naruto mulai memudar dan kembali ke bentuk semula.

Kini di hadapannya sudah tercipta salinan dari dirinya, dengan perbedaan tertentu, seperti pakaian yg sepenuhnya hitam tak lupa seluruh wajahnya pun tertutup hingga menyisakan mata yang masih terpejam. Energi dari salinan tersebut campuran antara hitam dan merah, rambut panjang yang di ikat.

Matanya yang terpejam mulai terbuka dan menampakan mata berpola bulan sabit berwarna hitam.

Naruto mulai menatap Clone nya dengan kelelahan.

''Hah, mulai sekarang kau akan dikenal sebagai...

.

.

.

.

.

...Shadow Of Obscurity.''

T. B. C.

Semoga para reader sekalian menyukainya, untuk para reader yang nunggu ini cerita update, mohon maaf sebesar-besarnya karena baru update kembali. Berhubung ada suatu urusan yang harus aku lakukan selama ini yaitu bekerja.

Untuk wordnya memang ga bisa aku panjangin, palingan cmn sekuar 2k saja, jika kepanjangan yang ada aku malah lupa sama rencana dan jalur ceritanya.

Kedepanya aku bakal sering update, karena sekarang tidak terlalu sibuk.

Silahkan berikan tanggapan kalian,serta saran dan masukannya.

Jaa~...Nee~...