Chapter 6

Disclaimer:

Semua karakter yang ada di cerita ini bukan milik saya.

dimana Mana adalah sesuatu yang dipuja untuk menciptakan berbagai Sihir yang melambangkan seberapa besar kekuatan seseorang. Namun, dia akan membuktikan bahwa dihadapannya Sihir hanyalah sampah, dengan kekuatan mutlak yang ada pada diri Hatake Naruto, Sang Accelerator.

Naruto : The Accelerator

Pair : Naruto x ….?

Genre : Fantasy, Adventure, Drama, Romance, Little Humor, DLL

Warning : Typo, OC, OOCNaru, Alur berantakan , OverpowerNaru,,DLL

Rate : M

" Halo " Berbicara

' Halo ' Batin

[ Halo ] Jutsu/Sihir

Flashback

"Kau yakin akan hal ini Naruto?" Tanya Azazel

"Hn"

"Setelah memulainya tidak ada namanya jalan kembali…"

"Aku tahu..." Kata Naruto yang sudah memasang topengnya

"Kalian mengingat rencananya bukan?" Kata Naruto (lagi) dengan suara yang lebih serak dan berat

"Ya tentu.." Kata Azazel dan Kakashi yang mengangguk

"Hn"Balas Itachi dan Shisui

"Baiklah….Ini akan menjadi malam yang menentukan jadi aku harap kita semua tidak ada yang gagal" Kata Naruto dengan serius

Skip Time…

Saat ini Naruto bersama dengan Itachi dan Shisui berada tak jauh dari kawasan utama bangsawan Uchiha…

"Setelah kau memberi tanda kami akan segera masuk…"Kata Shisui

"Sebelum itu aku ingin minta maaf…."Kata Naruto

"Tak apa… lagi pula ini demi tujuan kita…" Balas Itachi

"Hn"

Lalu Naruto pergi menuju tempat "Eksekusi"nya Yaitu berada ruangan pertemuan rahasia yang berada di bawah sebuah kuil….

"Kita akan memulai kudeta kita apa persiapannya sudah siap…?" Kata seseorang yang sepertinya dalangnya

"Sudah Takaji-sama(OC), sekarang setengah orang kita dan tentara bayaran Danzo-sama sudah mengepung daerah ini sehingga tidak yang bisa keluar.."

"Bagus,sekarang tinggal menyerang Fugaku dan membunuhnya dan dengan begitu aku akan menjadi pemimpin klan…..kha..kha..kha.. dan mungkin aku akan menjadikan si Mikoto itu menjadi budakku karena kulihat di cukup cantik juga…" Kata Takaji dengan seringai jahatnya…

"Oh…begitukah"

"Siapa itu?!"

Mereka pun meulai mencari asal suara dan terlihatlah seseorang dengan pakaian militer abu-abu gelap dan menggunakan topeng putih berada di ujung ruangan bersebrangan dengan Takaji…

"Kau?! Bagaimana bisa kau kesini?! Dan Siapa kau!?" Tanya Takaji

(Play OST Heaven's Feels-She Rule the Battlefield)

"Aku bukan siapa-siapa…" Kata Naruto sambil mengeluarkan semacam pistol (mirip senjatanya Shiba Tatsuya Silver Horn kalau gk salah) lalu mengarahkaannya ke anak buah Takaji…

WIUUNG!

CRASH!

CROOT!

Tiba-tiba kepala anak buah Takaji yang berada disebelahnya pecah dan menimbulkan cipratan darah yang banyak,semua yang melihat itu hanya menganga terkejut sampai…

"KALIAN SEMUA BUNUH DIA!" Teriak Takaji murka

Mendengar terikan itu semua orang langsung menyiapkan Sihir mereka,Naruto yang melihat itu tidak membiarkannya dia langsung menembaki semua orang yang ada di sana…

WIUUNG!

CRASH!

CROOT!

"Arrrgh! Tanganku!"

"Arrrgh!"

"Ampunnnrrghh!"

Masih banyak lagi teriakan-teriakan kesakitan dan meminta ampun kepada Naruto yang sama sekali tidak peduli malah bertambah beringas,mereka yang masih tersisa sekitar setengah jumlah semula yang awalnya berada di ruangan itu segera membuat

Sihir perlindungan namun itu sia-sia, dengan mudah serangan misterius Naruto menembus Sihir mereka….

"Lemah" Kata Naruto meremehkan lalu dengan kecepatan gila dia menyerang dan membunuh satu demi satu semua yang ada disana

DUAGH!

DUARR!

DUAKGH!

KRAK!

"Aaarrgggh!"

"Siapa sebenarnya dia..!? dan senjata apa itu aku sama sekali tidak melihat peluru maupun Sihir yang ada pada senjata itu.!?" Kata salah satu anak buah Takaji

"Cih tak usah terlalu banyak berpikir cepat habisi dia!" perintah Takaji

[Fire Magic:Great Fireball]

[Earth Magic: Earth Hole]

Dua orang anggota Uchiha melancarkan serangan ke tanah dekat Naruto untuk menciptakan debu tebal dan di tambah seorang dari anggota Danzo membuat lubang yang cukup dalam untuk memerangkap Naruto dan langsung menutupnya…

"SEMUA YANG MASIH SELAMAT CEPAT KELUAR DARI SINI!" Teriak Takaji kepada bawahannya yang masih selamat

Dengan cepat mereka semua keluar dari tempat pertemuan rahasia itu kemudian seorang anggota Danzo yang juga orang yang sama dengan yang memerangkap Naruto kembali merapal Sihir panjang…

[Earth Magic:Earth Grave]

Seketika Kuil itu rubuh rata dengan tanah dan mengubur semua yang ada di bawahnya…

"Hah…. Dia pasti tidak selamat… dan segera mulai rencana kita!" Perintah Takaji dan salah satu anak buahnya segera menembakkan Sihir api kelangit sebagai tanda di mulainya rencana mereka…

DUARR!

DUARR!

DUARR!

Beberapa ledakan cukup kuat terjadi di mana-mana di dalam kawasan permukiman Uchiha…

"Hahaha….dengan begini akulah pemimpin baru kalian…!" Kata Takaji dengan tawa jahatnya namun…

Duarr!

Terjadi ledakan yang berasal dari kuil yang beru saja mereka ratakan dan terlihat Naruto keluar dari sana tanpa ada luka sedikitpun ataupun debu yang menempel pada pakaiannya…

"Ti-tidak mungkin!Kalian Semua cepat habisi Dia!" Perintah Takaji yang terselip nada takut

Bawahan Takaji dan anggota Danzo yang ada disitu segera menyerang Naruto dengan Sihir terbaik mereka tapi itu sia-sia karena serangan mereka berhenti sesaat akan mengenai Naruto dan malah berbalik arah menuju mereka sendiri…

"Percuma"

DUARR!

"Aaarrrgh!"

"Uarrgh!"

Suara teriakan kesakitan akibat terkena serangan mereka senidiri…

"Kematian kalian akan menjadi batu pijakan bagiku"

WIUUNG!

WIUUNG!

CRASH!

"Aaarrrggh!"

Serangan Naruto menambah suara jeritan mereka dan sekaligus menghabisi nyawa mereka dengan sadis hingga tersisa Takaji seorang diri yang sudah sangat ketakutan dan tubuh tak berhenti bergetar…

WIUUNG!

CRASH!

"Aaarghh!" Teriak kesakitan Takaji akibat kedua kakinya yang putus di serang Naruto,dengan sekuat tenaga Takaji merangkak menjauhi Naruto yang berjalan pelan mengejarnya…

"Kenapa kau kabur?"

Tap!

"Bukankah mereka anak buahmu?"

Tap!

"Dari apa yang kudengar mereka sangat patuh dan setia kepadamu.."

Tap!

"Aku yakin sekarang mereka menunggu kedatangan mu…"

Suara langkah Naruto bagaikan musik dari dewa kematian bagi Takaji yang tiap langkahnya menandakan ajalnya semakin dekat...

Duagh!

"Aarrgh!

"Di Neraka…."

(Ost Off)

Tap!

Tap!

Naruto mengnjak punggung dengan cukup kuat dan saat itu pula terdengar dua langkah berbeda yang baru saja datang yaitu, Fugaku dan Mikoto…

"Takaji! Apa yang kau lakukan kepada Takaji!" Kata Fugaku dengan marah kepada Naruto, Mikoto yang melihat itu terdiam syok apalagi saat melihat di sekelilingnya sudah di penuhi mayat-mayat yang tewas secara tragis..

Naruto yang mendengar itu hanya diam saja dan mengarahkan senjatanya ke kepala Takaji…

"Ohok….ohok!..Fugaku! Mikoto! Tolong aku! Dia melakukan penyerangan ke klan Kita, Kumohon To-"

WIUUNG!

CRASH!

"Sudah kubilang anak buahmu sedang menunggu…"

Takaji tak bisa menyelesaikan perkataannya karena kepalanya telah di hancurkan terlebih dahulu oleh Naruto yang mengakibatkan darahnya terciprat kemana-mana tapi itu tidak mengenai Naruto sedikitpun…

"Takaji! Apa…APA YANG TELAH KAU LAKUKAN!?"Marah Fugaku sedangkan Mikoto terlihat bertambah syok dan menutup mulutnya…

Naruto tak menjawab, dia hanya memandang diam Fugaku dan Mikoto….

"Mikoto sebaiknya kau menjauh…"Kata Fugaku yang langsung dipatuhi Mikoto dan mencari tempat yang aman

"Dan kau akan KU HABISI!" Kata Fugaku dengan marah dan Sharingan yang aktif dan juga tekanan mananya yang sangat hebat namun itu semua tidak mempengaruhi Naruto sedikitpun….

[Fire Magic:Multi Great Fireball]

Muncul beberapa lingkaran Sihir yang cukup besar yang masing-masing mengeluarkan bola api yang cukup besar yang melesat cepat menuju Naruto yang sama sekali tidak bergeming sedikitpun dan seperti kita duga serangannya sama sekali tidak menyentuh Naruto sedikitpun dan malah menjauh dari Naruto…

Fugaku yang melihat itu terkejut karena setau dia tidak ada Sihir pertahanan yang membuat serangan Sihir bisa berbelok arah dan juga dia tidak melihat Naruto merapal sedikit mantrapun,dan ini membuat Fugaku berpikir dia belum merasakan adanya mana yang ada pada tubuh Naruto…

'Siapa dia sebenarnya?' Batin Fugaku

"Apa kau sudah selesai?"Tanya Naruto

"Cih"Fugaku mengeraskan giginya dan merapal beberapa Sihir lagi..

[Fire Magic:Inferno]

[Fire Magic:Arrow Burst]

Dua Sihir api tingkat tinggi melesat cepat kearah Naruto yang masih diam,sesaat akan mengenai Naruto Sihir tersebut berhenti dan malah berbalik kearah Fugaku,Fugaku yang melihat itu langsung membuat Sihir pertahanan…

DUAR!

Ledakan kuat ketika Sihir pertahanan Fugaku bertemu dengan Sihir serangannya sendiri, dan terlihat Sihir pertahanan Fugaku yang sudah rusak dan Fugaku yang mengalami beberpa luka bakar di bagian tubuhnya…

"Uhuk..uhuk…. kenapa..Kenapa Sihirku tidak mempan?"Kata Fugaku

"Cih kalau Sihir tidak mempan aku akan menggunakan serangan fisik,Hyaa!" Kata Fugaku lagi dan melapisi tubuhnya dengan mana dan melesat cepat ke Naruto

"Apa!?"

Saat tinjunya akan mengenai Naruto tiba-tiba dia berhenti

WIUUNG!

WUSH

DUARR!

Dan Fugaku di pentalkan oleh sesuatu yang tidak ketahui dengan kuat hingga menghancurkan salah satu kuil kecil yang ada di sana,tidak sampai sana Naruto mengangakat puing-puing batu yang cukup besar bekas reruntuhan Kuil utama tadi dan meluncurkan semuanya kearah Fugaku…

Fugaku yang melihat itu melebarkan matanya….

WIUNG!

WIUNG!

DUAR!

DUAR!

Tercipta kabut tebal akibat serangan Naruto tadi..

"Dia berhasil Kabur" Kata Naruto yang merasakan lawannya telah di bawa pergi

Lalu dengan Fugaku yang saat ini sedang berada di rumahnya akibat di teleportasi oleh Mikoto…

"Hah..Uhuk… Dimana ini?" Tanya Fugaku

"Kita sedang berada di rumah Anata,"Kata Mikoto dan langsung menggunakan Sihir penyembuhan kepada Fugaku

"Jadi kau yang menolongku Mikoto….. Arigatou, dia lawan yang sangat kuat dan aku tidak pernah melihat Sihir seperti itu.."

"Kurasa itu bukan Sihir Anata.."

"Apa maksudmu?"

"Aku tidak merasakan adanya mana di setiap tubuhnya maupun pada setiap serangannya.."

"Itu tidak mungkin Mikoto, maupun sesedikit apapun setiap orang pasti memiliki mana pada tubuhnya…"

"Tapi kenyatannya berkata seperti itu Anata,aku sudah memeriksanya berulangkali dia sama sekali tidak memiliki mana,dan Maaf aku Cuma bisa mengobatimu sampai seperti ini saja Anata" Kata Mikoto panjang dan menyudahi Sihirnya

"Hn tak apa aku sudah merasa jauh lebih baik…,Jadi begitu dia tak memiliki mana sama sekali, lalu bagaimana bisa dia sampai sekuat itu?" Kata Fugaku

"Tentu bisa" Kata Naruto yang secara tiba-tiba sudah satu ruangan dengan mereka…

Fugaku dan Mikoto yang mendengar itu sempat terkejut namun tak lama langsung bersiaga dan siap menyerang Naruto lagi…

'Aku sama sekali tidak merasakan kehadirannya…' Batin Fugaku yang mengeras kan giginya

"Apa tujuanmu mebantai klan kami!?" Tanya Fugaku

"Kalian tidak perlu mengetahuinya…"

"Apa maksudmu?" Tanya Mikoto

"Sudah kubilang kalian tak perlu mengetahuinya…"

Merasa percuma bertanya lebih lanjut Fugaku dan Mikoto menggunakan Sihir terkuat mereka kearah Naruto…

[Fire Magic:Inferno Blast]

[Fire Magic:Supernova]

DUARR!

Ledakan besarpun terjadi dan akibat Sihir itu rumah mereka menjadi hancur seketika dan membuat kabut asap tebal di sana

"Hah…hah…hah itu harusnya telah membuatnya terbunuh " Kata Fugaku

"Hah..hah…hah Semoga begitu.." Balas Mikoto yang sudah terduduk,namun

"Teruslah berharap karena hanya itu yang bisa kalian lakukan" Kata Naruto dibalik kabut tebal itu..

"Ap—"

WIUUNG!

WUSHH!

DUARR!

"Aaarrgh!"

"Kyaaa!"

Teriak Fugaku dan Mikoto yang terhempas kuat menabrak dinding pagar beton rumah mereka hingga membuat dinding itu retak parah,dan tidak sampai situ Naruto langsung mengejar mereka dan mencekiknya dengan cukup kuat,mengangkatnya cukup tinggi hingga kaki mereka terangakat dan tak lama mereka pun tak sadarkan diri.

Namun tiba-tiba ada Sihir yang mengarah kepada Naruto namun itu hanya melewatinya saja,Naruto pun melihat ke asal serangan yang ternayata adalah Sasuke (Akame),diapun melepaskan cekikannya dan mengeluarakan senjata di balik bajunya dan menyerang Sasuke (Akame) yang membuatnya terpental ke belakang dan dengan cepat Naruto mengejarnya lalu mencekiknya…

"Si-siapa kau?" Tanya Sasuke (Akame) tercekat

"Accelerator" Balas Naruto dan tak lama Sasuke (Akame) pingsan…

Flashback Off

Merasa Sasuke (Akame) telah pingsan Naruto melepaskan cekikannya dan menidurkan Sasuke (Akame) di tanah dengan pelan lalu tak lama muncul dua orang menggunakan Sihir teleportasi di depan Naruto yaitu,Itachi dan Shisui

"Bagaimana?" Tanya Naruto

"Sudah kami pastikan para pengkhianat itu tak ada yang kabur" Balas Shisui

"Lalu ini bukti rencana kudeta mereka,dan apa kau sudah mengambil 'sarangnya'?" Tambah Itachi sambil menyerahkan sebuah dokumen yang langsung di terima Naruto

"Hn" Balas singkat Naruto

"Sebaiknya kau cepat ketempat Azazel-sensei dan Kakashi-sensei karena tentara kerajaan akan datang kemari" Kata Itachi

"Aku serahkan rencana berikutnya kepada kalian berdua" Kata Naruto yang sudah melompat pergi

"Tenang saja ini akan menjadi cerita yang menarik.." Balas serius Itachi

Skip Time

Change Place

Terlihat sebuah ruangan yang bernuansa sangat putih dan cahaya terang yang masuk dari jendala menandakan waktu telah siang dan terlihat kamar ini seperti kamar rumah sakit atau memang ini rumah sakit? Disana ada sebuah tempat tidur yang dimana Sasuke (Akame) sedang gelisah dan berkeringat dalam tidurnya….

"Jangan! Otou-san Okaa-san!" Kata Sasuke (Akame) dengan cukup keras dan terbangun dari tidurnya..

"Hah..hah… dimana ini?" Monolog Sasuke (Akame) sambil melihat sekeliling ruangan

"Apa aku di rumah sakit? Berarti itu bukan mimpi" Sasuke mulai beranjak dari tempat tidurnya namun ada selang infuse yang menghalanginya dan diapun berniat mencabutnya dengan paksa..

Cklek!

Bunyi pintu terbuka dan masuklah Naruto beserta timnya namun itu tak di sadari oleh Sasuke (Akame),Naruto yang melihat Sasuke (Akame) berniat mencabut selang infus dengan paksa dengan cepat menghentikannya…

Tap!

"Apa yang mau kau lakukan Kuro-ojou?" kata Naruto sambil menahan tangan Sasuke (Akame)

Sasuke (Akame) sedikit tersentak ketika seseorang tiba-tiba memegang lengannya dia pun melihat siapa yang telah memegang tangannya..

"Sasaki.."

"Hn"

"Lepaskan aku Sasaki,aku ingin melihat keadaan orang tuaku…" Kata Sasuke (Akame) mulai memberontak

"Tenang Kuro-ojou orang tuamu tidak apa-apa mereka sedang tidur di kamar sebelah untuk beristirahat dan kau sebaiknya juga begitu.." Balas Naruto

Mendengar itu Sasuke (Akame) agak tenang dan tidak berontak lagi dan hanya menundukkan kepalanya,Naruto yang merasa Sasuke (Akame) sudah tenang melepaskan pegangannya

"Kami datang menjengukmu" Kata Naruto

"Sasu-chan bagaimana keadaanmu sekarang apa sudah merasa lebih baik?" Tanya Violet khawatir dan berjalan mendekat ke Sasuke (Akame) diikuti Rind an Shinoa,Naruto yang melihat itu mundur membiarkan para gadis yang menangani hal ini dan berdiri di dekat Shikamaru

"Naruto menurutmu siapa yang bisa melakukan hal ini?" Tanya pelan Shikamaru

"Entah aku pun tidak tahu bahkan untuk kumpulan Wizard [Paladin] sangat sulit untuk membantai sebuah klan apa lagi itu klan Uchiha dan tanpa menimbukan korban dari pihak penyerang.." Jawab Naruto

"Aku juga berpikir seperti itu,lagi pula Ayah Sasuke itu bukannya juga seorang Wizard [Paladin] jadi kuarasa tidak mungkin bisa di kalahkan dengan mudah apa lagi pembantaian itu dilakukan dengan cepat"

"Maksudmu?"

"Aku dengar dari ayahku bahwa pembantaian itu telah selesai sebelum bantuan datang yaitu sekitar 45 menit saja…"

"Bisa membantai salah satu klan terkuat kurang dari satu jam…. Monster"

"Kau benar,hah…. mendokusai" Kata Shikamaru menghela nafas pelan

"Oi kalian berdua sudah bisa kesini .." Kata Rin

Shikamaru dan Naruto yang mendengar itu lekas mendekati mereka

"Hn,Jadi bagaimana keadaanmu sekarang Kuro-ojou?" Tanya Naruto

"Sudah tidak apa-apa.."Balas Sasuke (Akame)

"Hahh… sampai ingin menacabut selang infus…. Apa sebenarnya yang kau pikirkan?" Kata Naruto dengan lelah

"Kalau aku jadi Sasuke aku juga pasti akan begitu kalau itu menyangkut keluargaku…" Kata Rin yang menjawab

"Hm benar aku setuju" Tambah Shinoa

"Tapi setidaknya pikirkan dulu kondisi tubuh sendiri" Balas Naruto

"Kau mungkin tak paham Naruto-kun kami perempuan memang lebih cenderung mengikuti emosi" Dukung Violet

"Aku tidak bisa berdebat dengan itu.." Balas Naruto

Sasuke (Akame) yang melihat interaksi mereka entah tiba-tiba muncul bayangan empat anak kecil yang berdebat didepannya yang dimana ada tiga anak perempuan dan satu anak laki-laki di sebuah halaman yang cukup luas tapi Sasuke (Akame) tidak bisa mengingat wajah mereka maupun namanya dan itu membuat kepalanya sakit..

"Ahk.." pekik kecil Sasuke (Akame) Sambil memegang kepalanya..

"Sasu-chan kau tak apa-apa?" Khawatir Violet

"Kuro-ojou?"

"Sasuke?"

"Sasuke-san?"

Shikamaru yang dari tadi diam saja ternyata sedang memperhatikan Sasuke (Akame) dia pun merasakan sebuah kejanggalan, saat Shikamaru akan bertanya dia di hentikan oleh suara pintu…

CKLEK!

"Wah.. sepertinya kita keduluan Itachi…" Kata Shisui yang baru masuk diikuti Itachi

"Hn"

Sasuke (Akame) yang melihat itu merasa sangat senang karena masih ada yang selamat selain dirinya dan orang tuanya

"Nii-sama dan Shisui-nii kalian selamat..!" Kata Sasuke (Akame) senang

"Begitulah kami sedang berada di sekolah mengurus sesuatu saat kejadian itu.." Balas Shisui

"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Itachi tiba-tiba dengan wajah datar tapi kalau lebih di perhatikan lagi ada sedikit kekhawatiran yang terukir di sana dan itu hanya di sadari oleh dua orang saja

"Sudah lebih baik Nii-sama" Balas Sasuke (Akame)

"Souka" Balas singkat Itachi

"Ah maaf kalau kami tiba-tiba mengganggu,perkenalkan namaku Uchiha Shisui aku adalah kakak sepupu Sasu-chan dan ini Uchiha Itachi kakak kandung Sasu-chan, salam kenal" Kata Shisui meperkenalkan diri kepada anggota Tim Sasuke (Akame)

"Hn"

"Ah kalau begitu perkenalkan aku bernama Violet Evergarden aku adalah anggota tim dan teman Sasu-chan,salam kenal senpai" Kata Violet dengan Sopan

"Aku Rin Tohsaka aku juga teman dan anggota tim Sasuke,salam kenal" Kata Rin

"Aku Shinoa Hiragi juga teman Sasuke-san,salam kenal senpai" Kata Shinoa ramah

"Nara Shikamaru,hoam kenal" Kata Shikamaru dengan malas

"Hn" Gumaman tak jelas Naruto

"Perkenalan macam apa itu uban?!" Protes Rin

"Eeeh? Tapi keriput-senpai juga Cuma bilang 'Hn' tadi" Kata Naruto dengan meniru persis Itachi

"Sasaki jangan kurang ajar di depan Kakakku!" Marah Sasuke (Akame)

"Hah… Naruto Sasaki, salam kenal keriput-senpai" Kata Naruto ogah-ogahan

"Sasaki!" geram Sasuke (Akame)

"Hahahaha….kau punya teman yang menarik ya Sasu-chan" Tawa Shisui

"Bukan menarik tapi menyebalkan" kesal Sasuke (Akame)

"Kau pikir kau tidak?" Balas Naruto

"Cih Dobe"

"Teme"

Mereka saling menatap tajam satu sama lain sedangkan yang lain hanya sweatdrop melihatnya..

"Hahaha…..Oh satu lagi Sasu-chan, hasil pemeriksaan dokter kau mengalami kehabisan mana seperti kau mengurasnya secara paksa, apa kau sempat terlibat pertarungan Sasu-chan?" Tanya Shisui

Sasuke (Akame) yang mendengar itu mengingat kejadian itu…

"Waktu itu ketika aku melihat ayah dan ibu dicekik oleh seseorang tiba-tiba aku merasakan kekuatan yang luar biasa dan aku meraskan mana terkuras habis namun sebelum itu aku menyerang orang itu dengan Sihirku namun entah kenapa Sihirku hanya melewatinya,kemudian dia langsung menyerangku entah dengan apa aku tidak terlalu ingat yang membuatku terpental kebelakang dan sedikit batuk darah dan dia langsung mencekik sampai pingsan" Jelas panjang lebar Sasuke (Akame)

"Kau bertarung dengan si penyerang Sasu-chan?" Khawatir Violet

"Uhm"

"Sas-"

"Sasuke coba kau fokuskan manamu di bagian mata.." Kata Itachi tiba-tiba

Sasuke (Akame) yang mendengar itu terkejut karena Itachi tiba-tiba berbicara memanggil namanya, tapi Sasuke (Akame) mengikutinya..

Sring!

Mata Sasuke (Akame) berubah menjadi Sharingan dengan dua tomoe…

"Sharingan!" Kejut Shisui

"Kau bisa menggunakan Sharingan! Sasu-chan selamat" kagum Shisui

Sasuke (Akame) langsung mengambil cermin yang ada di sebelahnya dan melihat matanya dan dia pun terkejut…

"Nii-sama aku bisa menggunakan Sharingan!" Kata Sasuke (Akame) dengan sangat senang

"Hn" Kata datar Itachi

"Kuro-ojou untuk saat ini sebaiknya kau istirahat dulu karena mau bagaimanapun kau sedang masa pemulihan dan Sharingan mu itu terlalu menguras mana mu" kata Naruto

Sasuke (Akame) yang mendengar itu langsung menonaktifkan Sharingannya..

"Sasuke apa kau tau penyerangnya siapa?" Tanya Itachi

"Uhmm dia persis sama dengan orang yang di sebutkan oleh Rin-san.." Jawab Sasuke (Akame)

"Eeehh?! Kau serius orang itu?!" Kejut Rin

"Dan Sasuke kau bisa memanggil namaku saja langsung tanpa embel-embel" Tambah Rin

"Kau tau orangnya?" Tanya Shisui kepada Rin

"Ya aku mendengar beritanya sih,dari pencurian misterius dan penyerengan Kakashi-sensei, aku tak tau menamainya apa tapi dia menggunakan seragam militer lengkap berwarna gelap dan topeng putih" Kata Rin

"Accelerator, dia menyebut namanya begitu" Tambah Sasuke (Akame)

"Accelerator? Nama yang unik" Komen Shikamaru

"Begitu ya terima kasih atas infonya Sasu-chan dan Tohsaka-san itu sangat membantu" Kata Shisui

"Bukan hanya baik teman juga dapat sangat diandalkan ya Sasu-chan aku jadi teringat saat kau dulu memperkenalkan temanmu saat kecil" Tambah Shisui

"Eh?" respon bingung Sasuke (Akame)

'Memperkenalkan temanku saat kecil? Apa maksudnya bukannya aku sama sekali tidak punya teman selama masa pengasinganku?'Batin Sasuke (Akame) Bingung

Naruto yang mendengar itu langsung melirik Itachi,Sasuke (Akame) ingin menanyai itu lebih lanjuut tapi sudah di potong Itachi…

"Kita pergi Shisui, sudah ada yang menjaga Sasuke lebih baik dari kita" Kata Itachi sambil berjalan keluar kamar

"Eeeh tunggu Itachi, maaf ya semua Itachi memang seperti itu orangnya namun aslinya dia orang yang sangat baik,kalau aku pergi dulu Jaa ne" Kata Shisui dan pergi mengikuti Itachi

'Nanti saja aku tanyakan'Batin Sasuke (Akame) setelah melihat Shisui pergi

"Yaah setidaknya aku tau darimana sifatmu yang dingin berasal, Kuro-ojou" Celetuk Naruto

"Apa maksudmu Sasaki?!" Balas Sasaki (Akame) terpancing

"Tidak ada" Balas Naruto mengalihkan pandangannya

Sebelum Sasuke (Akame) membalas Naruto sudah mulai pergi berjalan…

"Naruto-kun kau mau kemana?" Tanya Violet

"Aku ingin bertemu kepala sekolah untuk menanyakan tentang Rating Gamekita nantinya" Jawab Naruto

"Naruto aku ikut denganmu" Kata Shikamaru yang langsung mengikuti Naruto

Skip Time

Saat ini Naruto sedang berjalan seorang sendiri kalau kalian bertanya dimana Shikamaru dia sudah pergi menuju kamar asramanya untuk tidur, saat ini keaadaan sekolah cukup ramai yang dimana akan diadakan Rating Game sore nanti antara Menma Namikaze melawan Gaara Sabaku, tapi itu sama sekali tidak menarik perhatian Naruto yang masih berjalan santai dengan gauntlet khasnya.

Selama perjalanan di sekolah banyak pasang mata yang memandang Naruto mereka masih tak percaya akibat hasil pertandingannya melawan Tim Raiser yang dimana Tim Naruto bisa memenanginya dengan mudah, saat dia hampir memasuki gedung utama dia dicegat oleh empat orang gadis yang memiliki perawakan tubuh yang sangat menggoda kecuali satu orang tapi memiliki pesonanya sendiri

Naruto yang merasa tidak punya urusan dengan mereka hanya melewati mereka berempat tanpa melirik mereka sedikitpun yang membuat keempat gadis itu terkejut dan tak percaya bahwasannya mereka telah diabaikan oleh seorang laki-laki…

'Apa-apaan dia?! Apa dia mengabaikanku?! Tidak itu tidak mungkin!' Batin Rias tak percaya

'Ara~ara dia laki-laki yang menarik' Batin Akeno dengan senyum menggoda

'Kenapa?! Kenapa dia tidak berhenti?! Apa aku sebegitu tidak menariknya kah? Atau jangan-jangan?!' Batin Sona syok sambil melirik dadanya

'Laki-laki yang cukup menarik dan aku pertama kali melihat Sona-sama seperti itu' Batin Tsubaki

"Hei kau?! Beraninya kau mengabaikanku uban?!" Teriak Rias marah menghentikan langkah Naruto dan menatap mereka berempat

'Ta-tampan sekali' Batin kompak keempat gadis itu

"Apa aku mengenalmu?" Tanya Naruto yang menyadarkan mereka

"Kau!? Apa kau-"

"Cukup Rias" Kata Sona yang sudah sadar dari syoknya dan memotong ucapan Rias

"Maaf sebelumnya atas ucapan Rias Sasaki-san" Kata Sona mewakili sementara Rias hanya cemberut dan menatap tajam Naruto berniat mengintimidasinya

"Apa aku mengenalmu?" Tanya Naruto lagi pertanyaan yang sama

"Ap-uhm! Baiklah kalau begitu perkenalkan namaku Sona Sitri dan ini Tsubaki Sinra dan yang berambut merah Rias Gremory dan di sampingnya Akeno Himejima" Kata Sona dengan agak terkejut awalnya namun dia langsung menormalkan ekspresinya,Rias yang masih cemberut Akeno yang memberi senyum menggoda pada Naruto dan Tsubaki yang memasang wajah datar

"Hn,lalu ada apa?" Tanya Naruto to the point

'Bahkan setelah mengetahui nama kami dia masih bersikap dingin…ini akan sulit' Batin Sona yang mulai agak kesal karena baru kali ini orang masih bersikap seenaknya bahkan setelah dia memperkenalkan namanya

"Begini kami hanya ingin menyapa lawan kami di Rating Game nanti" Kata Sona

"Itu saja?" Kata Naruto lalu berniat pergi

"Ara Naruto-kun kau sangat dingin…bisakah kita berbicara lebih lama" Kata Akeno dengan nada menggoda

Naruto yang mendengar itu menatap Akeno sebentar….

"Aku rasa aku tidak pernah mengijinkanmu memanggil nama depanku Himejima-san.. " Balas datar Naruto yang membuat Akeno tersentak dan tidak melanjutkan perbuatannya

"Sebenarnya kalian mau apa?" Tanya Naruto lagi

"Kami ingin kau dan timmu menyerah di Rating Game " Kata Rias dengan senyum meremehkan

"Atas dasar apa?" Balas Naruto

"Kau dan timmu hanya beruntung melawan Raiser saat itu tapi kalau kami jangan harap kau bisa mengandalkan keberuntungan itu lagi" Kata Rias dengan senyum arogan

Sona yang mendengar provokasi Rias bernia untuk menghentikannya namun…

"Jadi hanya karena itu kau menghentikan aku? Sangat buang-buang waktu dan kau bilang kami hanya beruntung saat melawan si ayam itu? Sepertinya kesombonganmu lebih besar dari tumpukan lemak di dadamu dan tenang di saat kami melawanmu nanti kami tidak akan membutuhkan keberuntungan karena kalian lah yang akan membutuhkannya" Kata Naruto dengan dingin dan tatapan yang sangat mengintimidasi membuat keempat gadis itu mundur selangkah dan berkeringat dingin

Naruto yang merasa sudah cukup menakuti mereka kembali ke tujuan awalnya meninggalkan keempat gadis itu yang masih terpaku..

"Rias aku rasa kau telah melewati batas yang harusnya tak kau sentuh" Kata Sona

"A-apa maksudmu Sona!? Kaupikir aku akan kalah melawan sekumpulan Mage rendahan?!" Balas Rias kesal

"Kau harusnya menyadari dari tatapannya tadi seperti dia telah membunuh ratusan orang" Kata Sona sambil mengingat tatapan Naruto

"Mana mungkin ada seorang Mage bisa sampai membunuh ratusan orang" Kata Rias tak percaya

"Kita masih belum tau kekuatan penuh dari mereka Rias, dan mereka bisa mengalahkan Raiser dengan tim yang lengkap" Kata Sona yang memeperingati Rias

"Kau tenang saja lagi pula aku memiliki kartu As, dan kau persiapkan saja tim melawan Menma-kun atau Sabaku-san nanti" Kata Rias dengan bangga saat mengatakan kartu As nya

"Tapi mereka juga belum mengeluarkan kartu As mereka" Balas Sona

"Ahh aku capek berdebat denganmu Sona tak akan habisnya… kita pergi Akeno" Kata Rias yang

"Akeno?"

Rias yang merasa panggilannya tidak di jawab diapun melirik Akeno yang sedang memenung dengan wajah memerah melihat tempat Naruto berdiri tadi

"Akeno kau tidak apa-apa?"

"Buchou sepertinya aku telah jatuh cinta" Kata Akeno dengan wajah masih memerah

"Haa?! Jatuh cinta? Dengan siapa?" Tanya Rias

"Sasaki Naruto-kun" Balas Akeno

"Haaa!? Sama si Mage ubanan itu? Kau yakin?" Kata Rias tak percaya

"Tentu Buchou aku yakin…. Dan aku tak pernah merasa seperti ini sebelumnya" Kata Akeno

"Aku tidak tau apa menariknya si uban itu?" Kata Rias

"Pertama mungkin karena insting ku saja dan juga dia sama sekali tidak bereaksi saat aku menggodanya berbeda jauh dengan semua laki-laki yang pernah kukenal selama ini" Jelas Akeno

"Tap-"

"Ohh dan juga dia sangat tampan"

Sebelum Rias bisa berkata dia telah dipotong oleh Akeno,dan mereka yang mendengar ucapan terakhir Akeno tidak ada niatan untuk membantahnya dan hanya bisa diam dengan wajah yang memerah

Naruto yang sudah berada didalam ruangan Azazel mereka sepertinya sedang berbincang..

"Jadi apa kau menemukan lokasi yang bagus?" Tanya Naruto

"Ya aku menemukannya jauh dari ibukota kearah Utara disana terdapat sebuah kastil terbengkalai yang legendanya bekas milik raja iblis atau sejenisnya aku tak tau pasti.." Jelas Azael sambil menunjukkan lokasinya di peta

Naruto yang memperhatikan lokasi cukup lama sebelum mengangguk puas…

"Kau hebat ero-jiji bisa menemukan lokasi sebagus ini" Puji Naruto

"Heh… kau pikir aku siapa" Kata Azazel dengan sombong

"Dan satu lagi bagaimana dengan Rating Game timku?" Tanya Naruto lagi

"Pertandingan kalian akan diundur sekitar satu bulan, karena mau bagaimanapun peristiwa itu menghebohkan kerajaan dan menimbulkan kepanikan " Jawab Azazel

"Baiklah kalau begitu, ero-jiji tolong katakan pada Tou-chan aku akan pergi beberapa hari untuk mengecek lokasi yang kau bilang… oh satu lagi berikan ini kepada anggota timku jika mereka mencariku" Kata Naruto memberikan sebuah surat dan berjalan keluar

"Oh dan jangan lupa kita akan menemui Heika sore ini" Tambah Azazel Serius

"Hn"

Skip Time

Terlihat Azazel, Kakashi, Itachi dan Shisui sedang berjalan di sebuah aula besar atau lebih tepatnya aula istana kerajaan yang dimana penuh akan tentara kerajaan yang berjaga dan di sana ada seseorang tengah duduk di sebuah singgasana megah nan mewah,setelah sampai didepan orang itu, Azazel, Kakashi, Itachi dan Shisui segera menunduk memberi hormat.

"Salam kami kepada yang mulia" Salam serempak Azazel dengan yang lain

"Ohh Azazel…. ada apa kau datang ke sini?" Tanya Heika

"Untuk membahas apa yang telah saya laporkan sebelumnya Heika" Balas Azazel dengan hormat berbeda jauh dengan sifatnya selama ini

Heika yang mendengar memasang wajah biasa dan segera berdiri…

"Kalian berempat ikuti keruanganku" Kata Heika dan mulai berjalan namun sebelum itu dia telah menyuruh beberapa tentara kerajaan untuk berjaga di depan ruangannya

Dan tak lama mereka pun telah memasuki ruangan pribadi ang Heika yang dimana cukup luas…

"Jadi dimana 'Dia' sekarang?"Tanya Heika

Azazel yang mendengar itu segera melirik Kakashi yang langsung paham dan langsung membuat sebuah kekai untuk menghindari adanya yang mendengar mereka dan sihir penyadap.

"Semua telah aman Accelerator"Kata Azazel yang membuat Heika sedikit bingung

Dan tiba-tiba Accelerator atau bisa dibilang Naruto muncul dari ketiadaan di tengah-tengah tim Azazel mengenakan pakaian yang sama dengan di mana dia membantai Klan Uchiha,Heika yang melihat itu terkejut namun tak lama setelah itu dia menyeringai karena tak menyangka apa yang Azazel laporkan sebelumnya benar.

"Salam Saya kepada yang mulia" kata Naruto dengan hormat

Skip Time

Saat ini Naruto sedang berkemas di dalam kamarnya mempersiapkan keberangakatannya esok hari namun kegiatannya di hentikan sebuah ketukan pintu kamarnya..

TOK!

TOK!

TOK!

"Sasaki ini aku…" Ternyata Rin yang mengetuk pintu

Naruto yang mendengar itu segera membukakan pintu dan terlihat Rin tanpa rambut twintailnya dan mengenakan piyama tidur

"Tohsaka? Ada apa kau kesini malam-malam?" Tanya Naruto heran ya karena disini merupakan kamar laki-laki dan ada anak perempuan yang datang malam-malam itu bisa di bilang cukup aneh kan?

"Pertama,bisakah aku masuk terlebih dahulu.." Kata Rin

"Hm tentu masuklah" Kata Naruto mempersilahkan Lalu Naruto duduk di meja belajarnya dan Rin duduk di kasurnya

Rin melihat-lihat keadaan kamar Naruto dan matanya tertuju pada sebuah tas yang sepertinya akan digunakan untuk berpergian…

"Apa kau mau pergi?" Tanya Rin

"Aku ingin pergi ke suatu tempat jadi kau akan tidak melihatku dalam beberapa hari kedepan dan bisakah kau bilang kepada yang lain… ya meskipun awalnya aku sudah membuat surat untuk kalian dan kutitipkan kepada kepala sekolah" Jelas Naruto

"Kau mau kemana bukankah kita harusnya latihan mempersiapkan pertandingan selanjutnya?" Kata Rin

"Jujur aku pergi untuk mencari uang dan masalah latihan kau tenang saja, temui kepala sekolah besok dia akan menjelaskannya padamu" Kata Naruto tenang

"Mencari uang untuk apa?"Tanya Rin lagi

"Apa kau yakin mau mendengarnya lagipula ini sudah malam tidak baik untuk gadis sepertimu berada di kamar laki-laki" Kata Naruto

"Aku tidak masalah dan aku punya waktu" Balas Rin

"Tunggu dulu…. Kalau begitu apa tujuanmu kemari?" Tanya Naruto yang masih belum tau tujuan Rin datang kekamarnya

"Sebenarnya aku ingin minta saran kepadamu…" Kata Rin

"Saran apa? Tanya Naruto

"Seperti yang ku bilang saat latihan kemarin kalau aku sangat buruk dalam mengontrol mana dalam serangan jadi aku ingin tau apa kau punya saran untuk hal ini… aku tidak mau jadi beban tim karena energiku yang cepat habis karena alasan sebelumnya" Jelas Rin yang menatap lantai dengan murung

Naruto yang mendengar itu diam sebentar…

"Untuk saat ini aku belum punya saran yang lebih bagus dari pada menyuruhmu terus berlatih mengontrol mana jadi coba saja kau lakukan itu dulu sementara aku akan mencari alternative selama aku berpergian besok, dan untuk masalah beban kau tenang saja tidak ada satupun dari mereka sekaligus diriku menganggap dirimu beban jadi jangan terlalu di ambil hati kau paham,oh serta kau adalah teman kami yang berharga" Kata Naruto dan Rin yang mendengar segera menatap Naruto dan mencoba mencari kebohongan dari kata-kata pemuda itu namun yang dia lihat hanya tatapan yang menyiratkan bersungguh-sungguh dengan ucapannya.

"Umm Arigatou kata-katamu sangat berarti untukku" Kata Rin dengan senyuman tulus yang sangat cantik

"Ya tidak apa-apa" balas Naruto dengan ramah

",,,"

Setelah beberapa saat terdiam Rin ingin melanjutkan pembicaraan tentang kepergian Naruto tadi…

"Lalu alasanmu mencari uang?" Tanya Rin

"Hah… apa kau yakin ingin mendengarnya?" Tanya Naruto memastikan

"Uhm.. ya tentu saja lagipula…." Balas Rin 'Sekalian aku ingin lebih mengenalmu' Batin Rin

"Lagipula?" Tanya Naruto memastikan

"Ano tidak ada…" Balas cepat Rin

"Aku ingin mengirim uang kepada nenekku dan adik-adikku, karena kudengar saat ini mereka sedang membutuhkan biaya" Kata Naruto

"Nenek dan adikmu? Bagaimana dengan orang tuamu?" Tanya Rin yang sedikit sangsi

"Aku bahkan tak ingat tentang mereka barang sedikitpun"Kata Naruto tenang

Rin yang mendengar itu melebarkan matanya

"Seperti yang kau duga aku adalah anak yatim piatu dan aku tidak pernah tahu siapa orang tuaku,hanya Chiyo obaa-san pengasuh dipanti asuhan yang ingin kubantu kuanggap sebagai nenekku dan penghuninya sebagai adik-adikku" Kata Naruto

"Chiyo O-baa-san?" Kata Rin dengan penasaran

'Aku sepertinya pernah mendengar nama itu tapi dimana….'Batin Rin bingung namun muncul sebuah kenangan di kepalanya..

"Chiyo obaa-chan mereka selalu mengganggu ku" Rengek Rin yang masih kecil

"Rin-chan cup…cup… sudah ya"Kata Chiyo menenangkan Rin

"Obaa-san Rin kenapa?" Tanya ******

"Anak-anak nakal itu kembali mengganggu Rin-chan ******-kun" Balas Chiyo

****** yang mendengar itu mengalihkan pandangannya kepada Rin mengusap kepalanya dengan lembut

"Kau tenang saja Rin-chan aku akan membalas mereka jadi kau jangan menangis ya?!" Kata ****** dengan senyum cerah

Rin yang mendengar itu segera mengalihkan pdangannya ke anak itu meskipun masih sesunggukkan

"Tohsaka….oi Tohsaka!" Kata Naruto menyadarkan lamunan Rin

"Eh?! Apa aku melamun?"Tanya Rin terkejut

"Pulas sekali kau melamun kau kenapa?" Tanya Naruto

"Ahh tidak – tidak apa-apa" balas Rin 'Itu tadi siapa?' Batin Rin kebingungan

"Sebaiknya kau cepat pergi kekamarmu ini sudah sangat malam dari pada kau terus melamun disini ,aku bingung entah dari mana datang keberanianmu untuk memasuki kamar laki-laki dimalam hari " Usir Naruto

Belum sempat Rin membalas dia telah di seret Naruto keluar kamarnya, setelah Rin pergi dari kamarnya Narutopun berpikir sejenak tentang apa yang ia katakan kepada Rin meskipun bukan seratus persen kebenaran tapi ia juga tidak berbohong Ahhh dari pada ia memikirkan hal itu Narutopun segera memilih tidur

Skip Time

Saat ini Naruto sedang berjalan dengan tenang menuju tempat tujuannya kenapa dia berjalan ya nanti kalian akan tahu…

Naruto Pov On

Sepertinya ini akan menjadi perjalanan yang merepotkan tapi ya aku juga sudah menduganya, pertama aku akan menuju Kota Kyoto yang tertulis di peta yang diberikan si mesum itu dikatakan Kyoto merupakan daerah kekuasaan Klan Otsutsuki, Otsutsuki? Sepertinya aku pernah mendengarnya… ah si uban senpai aku ingin melihat kotanya seperti apa…

Tak butuh waktu lama hanya sekitar satu jam dari kepergianku dari sekolah,aku berjalan eerr… tidak juga sebenarnya kalian bisa bayangkan sendiri bagaimana aku bisa cukup cepat berjalan yang padahal kalau menggunakan kendaraan butuh setengah hari untuk bisa sampai.

Saat ini aku sedang berjalan-jalan di jalan utama Kota Kyoto melihat segala arsitektur bangunan yang ada tapi tidak ada yang special kecuali satu bangunan yang berada di pusat kota yaitu, sebuah kastil megah yang menjulang…

Kalau terlihat dari sini berarti ukurannya cukup besar akupun berpikir berapa banyak dana yang di butuhkan untuk membuat kastil itu? Aku pun memilih mengabaikannya dan terus berjalan dan tanpa kusadari aku sudah sampai di sebuah pasar yang terbilang cukup ramai dan seperti kenbanyakan pasar pada umunya tempat ini bau.

"Hei jangan berlari kau pencuri kecil!" Teriak seseorang kepada gadis kecil, sepertinya orang itu adalah seorang pedagang dan gadis kecil mencuri sesuatu darinya..

Akupun mengikuti mereka diam-diam sampai di sebuah gang buntu

Naruto Pov Off

"Heh akhirnya kau terkepung juga… aku akan memberi mu pelajaran agar kau jera pencuri kecil" Ucap pedagang itu dengan seringai jahatnya

Gadis kecil itu pun hanya bisa meringkuk menunggu rasa sakit sambil menyembunyikan sesuatu dan berguman…

"Ini untuk Okaa-san…ini untuk Okaa-san" Gumam gadis itu berulang-ulang

"Rasakan ini hieyaa—"

Tap!

Pukulannya di hentikan oleh seseorang dan pedagang itu segera melihat siapa telah menahan pukulannya,dan gadis itu yang menunggu rasa sakit yang tak datang-datang, melihat kearah pedagang itu dan dia melihat seseorang yang menghentikan serangan pedagang itu

"Apa yang kau lakukan gaki!" kesal pedagang itu

"Menghentikankanmu menyerang seorang gadis kecil yang tak berdaya" balas Naruto datar

"Hah?!"

Melihat adanya kesempatan gadis kecil itu segera berlari meninggalkan mereka berdua…

"Ooi! Jangan kabur" Marah pedagang itu

"Sialan! Karena kau dia kabur!" tambahnya lagi kepada Naruto

"Hn ini ambillah untuk mengganti barang yang dia ambil"balas Naruto sambil menyerahkan uangnya

Pedagang itu lalu menghitung jumlah uang itu lalu mendengus sebelum pergi dari sana,Narutopun melihat arah kabur dari gadis kecil tadi dan mulai berjalan..

Naruto terus berjalan mengikuti gadis kecil itu dari kejauhan sampai dimana dia ketempat yang bisa di bilang lingkugan kumuh yang dimana hanya para gelandangan dan pengemis yang hidup disana..

Narutopun memperhatikan lingkungan kumuh itu sampai dia melihat gadis kecil yang dia ikuti masuk kesebuah rumah tidak itu tidak pantas di sebut rumah lebih seperti gubuk yang usang, Naruto pun terus berjalan ke gubuk itu dan mengintip kedalamnya terlihat gadis kecil tadi sedang menggoyangkan badan seseorang perempuan yang terbaring dengan tubuh sangat kurus dan pucat yang kelihatannya adalah ibu dari gadis itu dilihat dari warna rambut mereka yang sama yaitu warna putih dengan gradasi pink lembut.

"Okaa-san….Okaa-san bangun aku sudah membawakan makanan untuk Okaa-san, Okaa-san harus makan…" Kata gadis kecil itu terus menggoyangkan badan ibunya berusaha untuk membangunkannya yang sama sekali tidak bergeming

"Okaa-san…Okaa-san kenapa kau tidak bangun-bangun kau harus makan agar kau cepat sembuh.."Kata gadis itu dengan polos

Naruto yang melihat itu melangkah masuk dan itu terdengar oleh gadis kecil itu dan melihat siapa yang masuk ke tempat yang ia anggap rumahnya diapun terkejut akan kedatangan orang yang telah membantunya lepas dari pukulan pedagang tadi, dia pun segera merentangkan tangan seolah melindungi ibunya dari Naruto meskipun dengan tangan yang bergetar takut

Naruto berjalan mendekati mereka berdua…

"Ja-ja-ngan mendekat…kumohon jangan mendekat jangan sakiti ibuku" Kata Gadis itu terisak dam mengumpulkan segala keberanian yang iapunya meskipun matanya yang mulai berair

Naruto mengabaikan ucapan gadis itu dan tetap berjalan mendekati mereka berdua lalu memeriksa keadaan ibu gadis itu dengan memegang pergelangan tangannya...

"A-apa yang kau lakukan?" Tanya gadis itu

"Ibumu telah meninggal" Kata Naruto tanpa melihat gadis itu

"A-a-apa maksudmu?" Tanya Gadis kecil itu dengan pandangan kosong

"Bohong…bohong…bohong! Okaa-san tak mungkin meninggal!"Ucap gadis itu yang air matanya telah tumpah

"Terimalah kenyataan ini.." Kata Naruto pergi keluar membiarkan gadis itu sendirian

Setelah setengah jam berlalu Naruto kembali masuk ke gubuk itu dan melihat sang gadis yang telah agak tenang meskipun sedikit sesunggukkan dan duduk menatap kosong ibunya yang telah tiada

"Ayo kita kuburkan dia" Kata Naruto dan mendapat perhatian gadis itu..

Setelah dikuburkan gadis itu masih diam sambil melihat makam ibunya yang dibuat oleh Naruto yang berada tak jauh dari rumahnya dan juga memang tempat itu adalah pemakaman umum untuk yang tinggal di lingkungan itu…

"Sekarang aku harus bagaimana…?" Tanya gadis kecil itu entah pada siapa yang masih memandangi makam ibunya dan air mata yang kembali keluar

Puk!

"Teruslah hidup dan mencari kebahagianmu…mulai saat ini kau tinggal sendiri jadi lakukanlah apa yang ingin kau lakukan buatlah takdirmu sendiri… semuanya terserah padamu" Kata Naruto dengan datar dan mengusap lembut kepala gadis itu

Sedangkan sang Gadis yang mendengar ucapan Naruto mengalihkkan pandangannya pada Naruto yang sedang mengusap kepalanya

"Kenapa?... kenapa kau sangat baik kepada gadis miskin dan pencuri sepertiku" Kata gadis kecil itu

"Apa butuh alasan untuk membantu orang…" Balas Naruto lembut yang membuat gadis itu terpana dan menatap Naruto dengan penuh harap

"Chiya….namaku Chiya, nama nii-san siapa?" Kata Chiya yang akhirnya memberi tahu namanya

"Sasaki Naruto" balas Naruto

"Dan sampai kau menemukan tujuanmu bagaimana kau dengan ikut denganku bagaimana?" Tawar Naruto berjongkok menyamakan tingginya dengan Chiya dan masih mengelus kepalanya

"Nii-san yakin Chiya boleh ikut dengan Nii-san? Chiya hanya anak kecil lemah dan tidak punya apa-apa pasti akan membebani Nii-san" Kata Chiya menolak tak ingin merepotkan Naruto lebih dari ini

"Tentu tidak apa-apa lagipula aku hanya sendiri… kau tau berpetualang sendiri itu sangat membosankan tanpa ada teman bicara..,bagaimana mau ikut?" Kata Naruto, Chiya yang mendengar sangat senang dan memeluk Naruto dengan erat

"Aku mau…Arigatou…. Arigatou Nii-san!" Kata Chiya senang

Naruto yang dipeluk dengan erat hanya tersenyum lembut dan membalas pelukan Chiya dengan lembut

'Humm punya dua adik tidak buruk….'

TBC…

Hola minna-san sorry baru bisa update sekarang, aku tidak mau mencari alasan karena ini memang salahku yang harusnya update satu bulan lalu tapi karena aku yang terlalu santai yah kelepasan…. Gomen

So untuk chap ini tentang proses awal dari rencana Naruto dan timnya dan disana di ceritakan suasana ketika pembantaian uchiha terjadi, dan maaf kalau masih ada typo dan kata-kata atau kalimat yang kurang jelas aku minta maaf sebesar-besarnya atas itu…

SO KEEP RESPECT… HAPPY READING AND STAY HEALTHY..

BYE…BYE…BYE…