TUJUH

Utahime sibuk menempatkan barang-barang barunya di kamarnya. Ia terlihat sangat senang, ia tak peduli dengan kedua pria yang duduk di ranjang.

"Kau terlihat senang"

"Ah, aku sudah lama tidak berhubungan dengan semua ini, hampir 2 tahun mungkin?"

"Bagaimana bisa?"

"Ada suatu hal, aku belum bisa menceritakannya pada kalian. Oh iya ayo ke ruang tengah, aku buatkan kalian kopi"

Utahime beranjak meninggalkan ruangan, namun tangannya ditahan oleh Gojo.

"Untuk apa disana kalau disini lebih nyaman"

"Gojo, berhentilah menggodanya"

"Nanami, kau pasti berpikiran sama denganku, ayolah"

Utahime merasa sudah tidak beres dengan keadaan yang ada. Namun Gojo melepaskan tali pengikat dressnya hingga bagian atasnya terlihat branya. Gojo lalu menciumi leher Utahime dengan lembut. Utahime tidak bisa mengelak perlakuan Gojo.

"Maaf, apa kau lupa kalau aku sedang..."

"Ah, sial, ternyata tidak bisa yah"

"Gojo, berhentilah bersikap seperti orang bodoh"

"Hey Nanami, bukankah kita sama bodohnya"

Sudah beberapa hari ini Utahime begitu semangat dengan kegiatan barunya, ditambah Gojo dan Nanami jarang berada di rumah jadi ia lebih leluasa. Terdengar suara bel pintu berbunyi, Utahime bergegas ke arah pintu.

Di layar, ia melihat seorang kakek menunggu dibukakan pintu. Utahime merasa kakek itu bukan orang jahat, perlahan membukakan pintu.

"Maaf, anda mencari siapa?"

"Ah, bukankah ini rumah Gojo dan Nanami?"

"Iya betul. Kakek mencari mereka?"

"Iya aku mencari mereka. Siapa kau?"

"Aku Utahime, aku bekerja disini"

"Aku Yoshinobu, kakek Gojo dan Nanami"

Kakek memperhatikan Utahime yang menjamunya dengan teh dan makanan ringan sambil tersenyum.

"Kakek silakan menunggu, siang tadi mereka bilang akan tiba jam lima sore. Kalau kakek butuh sesuatu, kakek langsung panggil saja"

"Ah, tidak, jangan kemana-mana, silakan duduk. Aku ingin bertanya beberapa hal"

Utahime lalu duduk di hadapan kakek.

"Kamu, pasti seseorang yang spesial. Kau pasti bukan orang yang benar-benar bekerja disini"

"Sejujurnya, Gojo dan Nanami telah menyelatkan saya dari bahaya"

"Dari bahaya? Ceritakan nak"

"Aku, aku tidak bisa cerita. Bahkan Gojo dan Nanami tidak tahu dengan pasti siapa saya sebenarnya, tapi tetap saja mereka berdua mau menerima saya tinggal disini"

"Ceritakanlah nak, aku jamin ini akan menjadi rahasia kita"

Utahime merasa aman jika harus menceritakan masalahnya dengan kakek.

"Sekitar 2 bulan yang lalu, aku hampir dijual oleh mantan suamiku"

"Mantan suami? Kau pernah menikah"

"Iya, tapi sampai sekarang aku menyesali masa laluku dengannya"

"Utahime, kau bisa sebutkan nama margamu?"

"Mereka berdua belum tahu dengan nama margaku, aku masih rahasiakan. Aku Utahime Iori"

"Iori, kau dari keluarga Iori dari Kyoto?"

"Ia benar. Bagaimana Anda tahu?"

"Berarti kedua orang tuamu meninggal dalam kecelakaan ledakan pabrik 10 tahun yang lalu?"

"Iya, benar"

"Kalau kau putri dari keluarga Iori, berarti mantan suamimu haruslah orang yang bernama Getou"