Kembali lagi dengan Chapter 7, Chapter kali ini mungkin sedikit pendek dari yang sebelumnya yang kepanjangan


CHAPTER 7 : PERPISAHAN

Sebuah Beam berkekuatan tinggi di tembakan dari Vesalium ke montgomery, yang menyebabkan ledakan besar terjadi dan mengahancurkannya. Flit dan Kira yang menyaksikan itu merasa kesal pada ketidak berdayaan mereka karena gagal menyelamatkan banyak nyawa.

Tak lama setelah kejadian itu Archangel melakukan pengumunam di saluran terbuka.

"Perhatian pasukan ZAFT!" dia memulai, "Kami memiliki putri Ketua Clyne, Lacus Clyne, bersama kami." Semua pertempuran tiba-tiba berhenti. "Secara kebetulan kami menemukan kapsul kehidupannya dan membawanya ke kapal untuk tujuan kemanusiaan. Namun, jika Anda terus menyerang kami, keselamatannya tidak dapat dijamin." Natarle menarik napas, lalu melanjutkan. "Kami bersedia menukarnya dengan imbalan gencatan senjata."

Ada jeda, lalu gambar pria berambut pirang panjang dan topeng, mengenakan seragam putih komandan ZAFT, muncul di layar utama Anjungan Archangel. "Syaratmu masuk akal. Apakah aku bisa yakin gadis itu tidak akan disakiti?"

Mendengar ini, Murrue melangkah maju dan memaksa Natarle untuk berdiri di samping. "Ya," jawabnya, "Saya menjaminnya sebagai kapten kapal."

Pria itu mengangguk, "Baiklah. Kami akan memanggil kembali unit kami yang tersisa. Kami akan mengirim Aegis untuk menjemputnya saat Anda siap."

"Dimengerti," jawab Murrue, "Mari kita tarik mundur pesawat masing-masing. Kami akan meminta pilot Strike membawanya ke Aegis setelah melakukan pengisian ulang."

Pria itu mengangguk lagi, "Baik." Dengan itu dia memutuskan komunikasi.

Murrue menatap Natarle, yang membalas tatapannya tanpa tersentak. "Saya tidak akan meminta maaf," kata Natarle, "saya bertindak demi kepentingan kapal ini."

Murrue mengangguk. "Aku tahu, tapi aku masih tidak setuju menggunakan sandera. Namun, aku akan mengabaikan tindakanmu kali ini. Segera minta Flit dan Kira kembali. "

Setelah mendapat perintah mundur, AGE-1 dan Strike segera kembali menuju Hangar. Saat ini kira merasakan perasaan campur aduk di hatinya. Sedih karena gagal menepati janjinya, Marah karena Natarle menggunakan Lacus sebagai sandera. Dia bergegas menuju Anjungan untuk protes dan disusul oleh Flit. Selain teman-teman Kira yang pergi menemai Flay, semua kru anjungan hadir termasuk Mu.

"Apa maksudnya ini? Kenapa kalian memperlakukan Lacus seperti itu." Ucap kira yang marah "Memperlakukan warga sipil seperti itu, apakah Aliansi serendah ini?."

"Tenanglah, Kira" Natarle mencoba untuk mengatakan sesuatu tetapi Flit muncul di belakang kira dan menenangkannya.

"Tapi Flit!"

"Aku tahu" Flit mengangguk "Aku yang akan berbicara menggantikanmu. Jadi kenapa kau tidak beristirahat sejanak sebelum jadwal perjanjian" Kata Flit untuk menenangkan Kira.

"Baiklah" Angguk Kira, "Terima kasih Flit" kemudian kira keluar dari Anjungan .

"Baiklah" Setelah melihat Kira pergi, Flit mengalihkan pandangannya pada Natarle.

"Tidak perlu khawatir Badriguel, aku kemari bukan untuk memprotes tindakanmu" Kata Flit.

Semua orang sempat bingung dengan perkataan Flit, karena awalnya mereka pikir Flit akan melakukan protes menggantikan Kira.

"Sejujurnya tindakanmu termasuk pilihan yang logis, walau… itu juga bisa memperburuk nama kapal ini" Ucap Flit dengan tegas.

"Apa maksudmu?" Tanya Natarle.

"Seperti yang kau tahu kalau kapal yang di tumpangi oleh Lacus di serang oleh Kapal Aliansi, dan sekarang dia berada di dalam salah satu kapal aliansi dan di jadikan sandera. Walaupun petemuan kita dengannya merupakan bagaimana menurutmu ZAFT melihat ini?"

"Itu.." Natarle kesulitan untuk menjawabnya.

"Mereka akan berpikir kalau Acrhangel adalah kapal aliansi yang manjadi dalang penculikan, dan mungkin akan ada petinggi yang memanfaatkan ini untuk memperburuk suasana."

Natarle terkejut dengan pemikiran jauh yang dilakukan oleh Flit, bahkan Natarle tidak berpikir sejauh itu.

"Satu-satunya harapan kita adalah keluarga Clyne menggunakan kekuatannya untuk menekan petinggi lain untuk tidak menggunakan putrinya sebagai alat propaganda" Kemudian Flit berbalik dan berkata "Tapi setidaknya aku yakin kita bisa mempercayai gadis itu" lalu dia keluar dari anjungan untuk menemui Kira.

Semua orang terkejut dengan bagaimana cara Flit berpikir. Selain Murrue, Natarle dan Mu, yang tahu identitas asli Flit, Kru anjungan lainnya melihat Flit sebagai anak 16 tahun memiliki pemikiran yang sangat luas.

"Seperti yang diharapkan dari Panglima" Ucap Mu yang terkesan.


Kira yang tidak bisa menahan rasa sedih akan kelemahannya pergi ke jendela belakang kapal untuk menyediri, dia yang sudah tidak kuat akhirnya mengalirkan air mata dan mengeluarkan kesedihannya.

"Apa terjadi sesuatu? Sebuah suara terdengar datang dari belakang, dan mendapati Lacus yang sedang berdiri di dampingi Mini Haro.

Lacus memperhatikan air mata di mata Kira dan mengulurkan tangannya untuk menyekanya tapi dia mundur dan mengeringkannya dengan lengan bajunya sebelum menanyakan apa yang dia lakukan di sini. Gadis itu sedang berjalan-jalan ketika dia mendengar suara keras. Anak laki-laki itu tersipu dan mengingatkannya bahwa dia seharusnya tidak berjalan seperti ini sendirian tanpa izin. Dia bisa dituduh sebagai mata-mata.

"Oh? Tapi di sini suka jalan-jalan. Atau malah kalau pintu terkunci dia akan selalu membukanya dan keluar." Ucap Gadis itu.

"Pokoknya, ayo kembali. Ayo." Kira menawarkan tangannya. Tapi alih-alih mengambilnya, dia terbang sedikit lebih jauh.

"Pertarungan telah berakhir, begitu."

"Ya, terima kasih." Kira menjawab dengan lemah, membuang muka.

"Namun kamu memiliki ekspresi yang sangat sedih."

"Yah, sebenarnya aku ... aku benar-benar tidak ingin bertarung melawan dia. aku juga Koordinator. Dan Athrun adalah teman dekat ku ..."

"Athrun?" Tanya Lacus.

"Athrun Zala ... dia adalah pilot dari mobile suit itu, Aegis ..." Anak laki-laki itu berbicara dengan rasa sakit yang jelas.

"Apakah begitu?" Sambil tersenyum ramah, Lacus melayang ke arah Kira yang memegang tangannya. "Tapi kau dan Athrun adalah orang-orang yang sangat baik. Itu benar-benar hal yang menyedihkan." Dia melihat ke bawah.

"Apakah kau mengenal Athrun ?!"

"Athrun Zala adalah orang yang pada akhirnya akan ku nikahi." Gadis berambut pink itu tersenyum lagi.

"Eh?" Kira terkejut.

"Oh, itu benar." Lacus itu mengingat sesuatu. "Dia orang yang baik tapi sangat pendiam." Dia menangkap Haro yang sedang lewat. "Dan dia memberiku Haro ini. Saat aku bilang padanya aku sangat menyukainya, dia membuat terus membuatkanku satu demi satu!"

"Begitukah. Athrun tidak berubah sedikit pun. Dia membuat Torii-ku juga, Tapi ..."

"Alangkah baiknya jika kalian berdua tidak lagi harus bertarung satu sama lain." Lacus menyuarakan perasaan di hati mereka.

Saat itu tanpa di ketahui Kira dan Lacus, Flit juga mendengar percakapan mereka. Awalnya dia khawatir dengan keadaan kira, akhirnya dia memutuskan untuk mencarinya, dan tanpa sengaja dia berakhir mendengarkan percakapan mereka.

Setelah dia mendengar percakapan mereka, Flit merasa kalau hubungan Kira dan Arthurn hamper mirip dengan Asemu dan Zeheart. Teman tapi juga musuh, sunggu situasi yang rumit. Saat itu Flit berpikir kalau kedatangannya ke dunia ini, pertemuanya dengan Archangel bukan hanya kebetulan tetapi itu adalah takdir yang mempertemukannya dengan seorang remaja yang memiliki kemiripan dengan anak dan cucunya. Flit kemudian memutuskan untuk melangkah masuk.

"Yo, apa aku menganggu" Ucap Flit yang melangkah masuk dan berpura-pura tidak mendengar percakapan mereka

"Flit"

"Aku datang untuk mengucapkan selamat tinggal" kata Flit.

"SELAMAT TINGGAL, SELAMAT TINGGAL" ucah Haro hijau yang mendekati Mini Haro.

"Sudah saatnya ya" Ucap kira dengan nada lemah.

"Kira, semuanya akan baik-baik saja" Lacus meraih lengan Kira untuk memberinya semangat.

Kira mengangguk. " Iya, Ayo lacus, kata kira sambil membawa Lacus ke hangar.


Di hanggar, Semua teman-teman kira sudah menunggu kecuali untuk Flay yang tidak ada di sana. Mereka ingin mengantar kepergian Lacus.

"Kalian?" Tanya Kira

"Kami datang untuk mengucapkan selamat tinggal Pada Lacus" Kata Miri

"Terima kasih semuanya" Lacus beterima kasih kepada mereka.

"Yo bocah, apa kau sudah siap" Ucap Murdoch yang memanggil dari dekat kokpit Strike.

"Iya" Kata Kira yang hendak pergi menuju Stirke, tetapi sebelum itu Flit memanggilnya dan membuatnya berbalik.

"Kira, sama sepertimu, aku juga akan percaya pada Arthurn ." Kira terkejut karena rupanya Flit memang mendengar percakapan dia dan Lacus. "Tapi untuk berjaga-jaga, aku akan standby di AGE-1 setelah kau lepas landas" Ucap Flit dan dibalas anggukan oleh kira

Ketika Tolle mengalihkan pandangannya ke arah AGE-1, dia menyadari ada sesuatu yang berbeda.

"Hmm. Hei Flit, bukankah Mobile Suit mu sedikit berbeda dengan yang sebelumnya?" Tanya Tolle.

"Oh, benar juga, bagian dadanya sedikit berbeda." Ucap Miri.

"Apa itu Huruf A" Ucap Sai sambil memfokuskan pandangannya pada bagian dada AGE-1.

"Iya, A adalah simbol dari Gundam ini." Ucap Flit dengan senyuman ketika dia melihat Gundamnya.

"Oh! A untuk AGE!" Kata Kuzzey sambil membuat pose seolah mengerti sesuatu.

"Tidak hanya itu. A itu juga berarti Asuno dan Hari esok (Ashitae / Asue)" Kata Flit.

"Hari esok?" Tanya Kira sambil memiringkan kepalanya.

"Ya" Flit mengangguk. "Karena Gundam ini awalnya diciptakan olehku sebagai pewaris keluarga Asuno untuk melindungi hari esok semua orang."

"Mobile Suit yang di ciptakan untuk melindungi hari esok..,Kedengarannya sangat indah" Ucap lacus dengan senyum lembut.

"Hoi kalian kapan akan berangkat!" Ketika mereka selesai mendengarkan penjelasan dari Flit, terdengar suara murdoch yang mengingatkan mereka untuk segera berangkat. Setelah melakukan perpisahan, Lacus sekali lagi berterima kasih pada Natural yang mengantarnya. Kira naik ke kursi pilot dan Lacus duduk di pangkuannya.

"Kira Yamato, Strike. Berangkat !" Strke lepas landas dengan menggunakan Aile Pack.

Setelah melihat kira lepas landas, Flit mengalihkan perhatiannya kepada teman-teman Kira.

"Bagaimana dengan keadaan Flay?" Flit bertanya.

"Mengenai itu, dia masih belum sadarkan diri…." Kata Sai.

"Dia mengalami Shock berat karena melihat ayahnya mati dihadapannya…." Miri menambahkan.

"Tidak ada orang yang baik-baik saja ketika orang yang mereka sayangi mati dihadapan mereka." Kata Flit dengan wajah sedih "Aku hanya berharap dia tidak membuat kesalahan sepertiku…." Flit bergumam dengan suara kecil tetapi masih bisa terdengar oleh anak-anak itu. Dan Hal itu membuat mereka penasaran tentang masa lalu dari pilot berambut hijau Persia yang ada dihadapan mereka ini.


Vesalius langsung mengkonfirmasi peluncuran mobile suit dari kapal berkaki itu. Peringatan berdering di seluruh kapal dan setelah mendapat konfirmasi kalau itu adalah Strike, Athrun langsung bergegas menaiki Aegis dan meluncur

Tidak butuh waktu lama bagi Aegis yang terbang dengan kecepatan tinggi untuk sampai di hadapan Strike.

"Athrun ... Zala?" Tanya Kira

"Betul sekali."

"Buka kokpitmu!" Kira memerintahkan. Athrun menurut. Pilot Strike juga membuka kokpitnya dan dia melangkah maju sedikit sebagai bukti bahwa dia tidak bermaksud jahat meskipun senapannya diarahkan ke Aegis. Kira meminta Lacus untuk berbicara karena wajahnya tidak terlihat. Untuk memberi tahu bahwa itu benar-benar dia, Kemudian Lacus menyapa Athrun dan melambai padanya, begitu pula Haro dengan caranya sendiri. Pilot dari Aegis tersenyum dan mengkonfirmasi.

"Kalau begitu bawa dia bersamamu!" Ucap kira kepada Arthurn.

Pria dengan Pilotsuit merah itu melepaskan sabuknya dan berdiri di tepi kokpit, memegang setengah bagian atas. Kira dengan lembut mendorong gadis itu ke arah tunangannya.

"Terima kasih atas segalanya Kira, dan kamu, Athrun." Lacus tersenyum pada mereka secara bergantian. Athurn membungkuk sedikit.

"Kira, kau ikut juga!" Athrun tiba-tiba berteriak. "Tidak ada alasan bagimu untuk tetap bersama EA!"

"Aku juga tidak ingin melawanmu ..." Kira menjawab setelah terkejut. "Tapi di atas kapal itu ada orang-orang yang ingin aku lindungi ... ada teman-temanku!" Dia berteriak dalam kesusahan, siap menangis. Athrun mengertakkan gigi, mata hijaunya menyipit karena penderitaan yang luar biasa.

"Maaf ... selama kalian bersikeras untuk menenggelamkan Archangel dan Strike ... untuk melindungi mereka, untuk melindungi teman-temanku ... aku tidak punya pilihan selain bertarung!" Dan meskipun Arhurn tidak bisa benar-benar melihat wajahnya, dia bisa dengan jelas mengatakan ... suaranya, wajahnya, dipenuhi dengan kesedihan dan penderitaan. Dan Kira tahu bahwa arthurn melakukan ini karena dia sangat peduli padanya. Tapi Kira punya orang yang dia sayangi, dan dia satu-satunya yang bisa melindungi mereka. Athrun merasakan dadanya sakit dan dia menundukkan kepalanya.

"Maka aku tidak punya pilihan." Arthurn kembali menatap Kira. "Lain kali kita bertempur, aku akan menembakmu!" Dia menyatakan dengan kekuatan dan kesedihan.

"Hal yang sama berlaku untukku!" Kira menjawab dengan kesedihan dan tekad yang sama. Dia kemudian mengikat kembali sabuk dan menutup kokpitnya. Setelah mundur sedikit, Strike menurunkan senapannya, dan bergegas kembali ke Archangel.

'Kira, aku harap kita tidak bertemu lagi di medan perang' Athrun dan Lacus terus mengamati Strike yang pergi hingga akhirnya tak terlihat dan mereka juga kembali ke Vesalius.


Pemberitahuan Tentang Strike yang berhasil kembali dan juga kapal Kelas Nazca, Vesalius yang juga sudah meninggalkan Archangel membuat semua orang merasa lega. Akhirnya kapal itu bisa melanjukan perjalanannya.

Disisi lain, Flay yang tidak sadarkan diri akhirnya terbangun dalam kamarnya, dia duduk di tempat tidurnya. Matanya yang metanya melukiskan perasaan dingin, gelap, dan suram.

Besambung


Yup gak lama lagi bagian ngeselin bakal di mulai