"Yolko!" Teriak Kirito menghampiri Yolko yang terjatuh.

"Kirito, ada seseorang di atap!" Kata Naofumi menyadarkan Kirito yang kemudian melihat sosok berjubah hitam.

"Naofumi!" Teriak Kirito seolah-olah memberi isyarat.

Naofumi yang mengerti maksud Kirito langsung menggunakan skill nya. "Air Strike Shield! Second Shield!" Naofumi membuat dua pijakan. Kirito langsung melompat ke pijakan tsb kemudian melompat ke atap dan mengejar sosok tsb. "Berhenti!" Teriak Kirito pada sosok tsb.

"Sial!" Kata Kirito kesal karena sosok tsb mengeluarkan sebuah kristal teleport.

DING DONG. Suara bel tsb mengiringi sosok tsb berteleport. Mengakibatkan Kirito tidak bisa mendengar tujuannya. "Cih" Kirito akhirnya kembali ke tempat yang lainnya berada.

"Ada apa?" Tanya Asuna pada Kirito.

"Aku kehilangannya. Dia berhasil kabur dengan teleport" Jawab Kirito dengan kekecewaan. "System seharusnya melindungi player di dalam ruangan. Kupikir dia akan aman disini. Sial!" Kirito semakin bingung akan semua ini.

"Jubah itu milik Griselda" Mendengarnya, semua orang di tempat itu terkejut. "Itu hantu Griselda. Dia kembali untuk membalas dendam pada kami! Hehe. Pikirkan itu. Hanya hantu yang bisa membunuh player dalam safe , ahahahahaha!" Setelah semua kebingungan itu, mereka pergi dari sana.

"Sudah. Raphtalia dan Melty sedang pergi mencari informasi mengenai Golden Apple. Aku sudah minta seseorang untuk datang dan ikut membantu" Kata Asuna menghampiri Kirito dan Naofumi yang sedang terduduk.

"Tidakkah menurutmu sudah terlalu banyak yang mengetahui ini? Memangnya tak apa?" Tanya Naofumi.

"Yang kita kejar ini hantu. Jelas kita butuh orang lagi" Kata Asuna menjawab dengan tegas.

"Tidak. Itu jelas bukan hantu. Aku bertaruh dengan nyawa ku. Kenapa hantu butuh kristal teleport?" Kata Kirito juga ikut tegas.

"Kristal teleport..." Kata Naofumi mengulangi kata-kata Kirito sambil memikirkan sesuatu.

"Ada apa?" Tanya Asuna tepat sebelum sebuah suara datang menghampiri mereka.

"Hai!" Suara tsb adalah suara Mikoto atau IGN nya, Misako. "Ini. Kalian sudah berusaha keras" Kata Misako memberikan sebuah sandwich pada setiap mereka.

"Terimakasih" Kata Kirito dan Naofumi menerima sandwich tsb.

"Jika kurang enak mohon dimaklumi. Aku membuatnya dengan bantuan Asuna" Kata Misako agak memerah takut sandwich nya tidak enak.

"Hm, enak kok. Kau bisa menjualnya dengan harga mahal" Kata Kirito dengan nikmat menyantap sandwich nya.

"Cih" Mikoto membuat Kirito goyah dan menjatuhkan sandwich nya.

"Ah! Tidak!" Kirito berusaha menangkapnyla namun sandwich tsb telah jatuh dan hancur.

"Hahahaha, lain kali jaga bicara mu Kirito" Kata Naofumi menertawakan termerenung nya Kirito. "Ada apa Kirito?" Tanya Naofumi yang melihat Kirito tidak berhenti merenung.

"Sudah, itu hanya satu. Jika kau mau kami masih-" Kata-kata Mikoto terhenti.

"Kristal teleport, durability... Ah, itu dia!" Kata Kirito terlihat berhasil memikirkan sesuatu.

"Apa itu, Kirito?" Tanya Naofumi.

"Kita tidak benar-benar melihat mereka mati! Kita kira kita melihatnya. Namun kita melihat hal yang lain" Kata Kirito menjelaskan. "Ternyata benar, game tidak membiarkan player mati di dalam safe zone. Tidak ada item atau sistem yang bisa melakukannya!" Kemudian Kirito menjelaskan bahwa Kains dan Yolko tidak mati. Melainkan hanya teleport.

"Apa maksudmu mereka masih hidup?" Tanya Naofumi kebingungan.

"Ya, mereka berdua masih hidup" Jawab Kirito. "Dalam zona aman, HP player tidak bisa berkurang. Namun durability sebuah item bisa" Lanjut Kirito.

"Jadi, maksudmu adalah di hari itu, armor Kain yang tertusuk oleh tombak tsb. Itu tidak mengurangi HP nya namun mengurangi durability armornya" Sambung Mikoto yang terlihat mengerti.

"Jadi tubuh nya tidak hancur. Namun hanya armornya. Dan ketika durability armor nya habis," Asuna ikut mengerti.

"Ketika itulah Kains menggunakan kristal teleport" Kata Naofumi mengakhiri teori tentang "mati"-nya Kains.

"Lalu, bagaimana dengan Yolko?" Tanya Asuna memulai kembali.

"Pisaunya sudah berada di punggung nya selama ini. Dia merencanakannya" Jawab Kirito. "Yolko selalu memperhatikan durability armor nya. Ketika hampir mencapai nol, di berpura-pura seakan ditusuk" Lanjut Kirito.

"Lalu, siapa pria bertudung yang kau kejar?" Tanya Mikoto.

"Aku sangat yakin itu Kains" Jawab Kirito singkat. "Mereka bersama merencanakan ini. Mereka mencari cara untuk menggunakan metode ini untuk memalsukan kematian mereka. Membuat orang berpikir mereka dibunuh dalam safe zone adalah keuntungan yang tidak direncanakan" Sambung Kirito.

"Semua yang mereka lakukan adalah untuk menemukan pelaku dibalik pembunuhan Griselda dan menangkapnya" Kata Naofumi.

"Satu-satu nya cara adalah dengan memalsukan kematian mereka dan menciptakan pembalasan palsu" Sambung Mikoto.

"Dan Schmitt adalah orang yang mereka pilih, aku yakin sejak awal" Sambung Asuna (juga).

"Hey, Asuna, Yolko masih ada dalam list pertemananmu kan?" Tanya Kirito.

"Ya. Dia sedang berada di lantai 19. Tampaknya dia sedang di gunung kecil di luar kota" Jawab Asuna juga memberi lokasi Yolko.

"Kurasa mereka bisa menangani nya dari sini. Pekerjaan kita sudah bisa dibilang selesai kan?" Kata Kirito melemaskan tubuhnya. Itu karena semua masalah yang dia alami.

-di lantai 19

"Kau merekam? Jadi begitu ya? Kau sangat peduli terhadap apa yang terjadi pada Griselda rupanya..." Kata Schmitt setelah menceritakan apa yang ia perbuat. Dan setelah Yolko dan Kains mengungkap diri mereka.

"Tentu kami peduli. Kau tidak mengkhianati nya karena kau membenci nya kan?" Jawab sekaligus tanya Kains.

"Tentu saja tidak! Jujur! Benar aku merasa bersalah karena mendaparkan bagianku untuk ini. Namun perlengkapan yang kudapat dengan itu membawa ku ke aliansi ini jadi-" Kata-kata Schmitt terpotong ketika ia tiba-tiba tidak bisa bergerak.

-di restoran bersama Kirito dan Naofumi

Sekarang, Raphtalia dan Melty sudah bersama mereka. "Jadi, bagaimana menurut kalian, jika kalian masuk sebuah guild lalu mendapatkan item langka seperti mereka?" Tanya Asuna memulai percakapan.

"Ya, kalau Subaru, kami hanya akan membiarkan siapapun yang mendapatkan drop item nya yang akan menyimpannya" Jawab Mikoto.

"Sama untuk Melromarc" Jawab Melty yang kemudian disusul dengan anggukan dari Raphtalia.

"Untuk kami, kurasa kami tidak tau" Jawab Kirito singkat.

"Justru kami bermain duo untuk menghindari hal seperti itu. Kami hanya melihat item untuk apa dan memberikannya pada siapapun yang lebih cocok" Sambung Naofumi.

"Ya, KoB sama seperti Melromarc dan Subaru. Kami membiarkan yang mendapat drop item yang menyimpannya. Juga, dalam aturan guild kami, menikah di dalam game berarti serius" Asuna menjawab pertanyaannya sendiri.

"Jika diingat lagi, jika kau menikah, itu artinya kau akan berbagi penyimpanan" Kata Mikoto ikut pada topik 'pernikahan'. Ketika itu juga, Kirito memikirkan sesuatu yang mulai terasa janggal.

"Jika kau hanya sendiri, kau bisa menyembunyikan apapun sesukamu dari orang lain" Kata Raphtalia mengikuti topik pembicaraan.

"Namun, jika kau sudah menikah, kau tidak akan bisa menyembunyikan apapun dari pasanganmu. Itu karena kalian berbagi penyimpanan" Disaat kata itu keluar dari mulut Melty, Kirito menyadari sesuatu.

"Itu dia, berbagi penyimpanan" Kata Kirito dengan semangat.

"Jadi, misalkan salah satu dari mereka (pasangan yang menikah) mati. Apa yang terjadi pada itemnya?" Tanya Kirito memulai pembicaraan baru.

"Jika yang kau maksud adalah Griselda dan Grimlock. Hm, jika salah satu dari mereka mati..." Kata Asuna berpikir.

"Itemnya akan berpindah ke yang hidup benarkan?" Kirito menjawab pertanyaan nya sendiri.

"Maka, cincin di penyimpanan Griselda, tidak pernah dicuri?" Kali ini Raphtalia yang menyambung.

"Tidak, itu dicuri. Grimlock yang mencurinya dari berbagi penyimpanan bersama Griselda!" Dan dengan begitu, Kirito langsung menuju ke tempat Yolko, Kains dan Schmitt.

Dan tepat saja, ketika Kirito, Naofumi dan Melty sampai, terdapat tiga orang Laughing Coffin. Tentu saja masih bersama Kains, Yolko, dan Schmitt.

"Jadi, kalian mau apa? Sekitar lebih dari 25 player dari garis depan akan datang. Dan kami saja sudah cukup untuk setidaknya menahan kalian sampai mereka datang" Kata Kirito turun dari kuda nya.

"Tidak hanya itu, seluruh pasukan Melromarc juga datang" Melty ikut mengancam.

"Heh, baiklah. Ayo!" Dan dengan begitu, Laughing Coffin pergi dari sana.

"Ba-Bagaimana kalian bisa tau mereka akan datang?" Tanya Yolko.

"Kami memikirkannya ketika sedang membicarakan hal lain" Jawab Naofumi.

"Kains, Yolko, kalian meminta Grimlock untuk membuatkan tombak dan pisau itu kan?" Tanya Kirito kembali memulai percakapan.

"Iya. Awalnya dia menolaknya. Yang ia inginkan hanya agar Griselda beristirahat dengan tenang" Jawab Yolko menjelaskan.

"Sebenarnya bukan itu. Dia melakukannya agar tidak ada yang tau dalang di balik pembunuhan Griselda" Balas Naofumi menjelaskan. Kemudian Kirito menjelaskan apa yang baru saja mereka ketahui.

"Grimlock? Jadi dia yang membunuh Griselda!" Kata Schmitt kesal setelah mendengar kenyataannya.

"Tidak. Aku ragu Grimlock yang membunuh Griselda. Aku yakin dia mengumpankan Griselda pada player merah" Bantah Kirito.

"Yaampun... Tapi jika memang benar dia, kenapa dia mau membantu kami?" Kata Yolko setengah tidak percaya.

"Kalian memberitahunya rencana kalian secara detail kan? Itu adalah saat yang tepat untuk mengubur semua yang berkaitan dengan insiden cincin itu" Jawab Melty pada Yolko.

"Semua yang ia perlukan hanya menunggu kalian berada disini dan menyuruh player merah untuk membunuh kalian semua disini" Sambung Kirito.

"Ketemu" Kata Asuna bersama dengan Raphtalia dan Mikoto menghampiri. Dan juga seorang pria dengan topi abu-abu bergaris crimson dan kacamata serta baju yang berpola mirip dengan topi nya, dia Grimlock.

"Hai, lama tak jumpa kawan-kawan" Kata Grimlock memberi salam.

"Teganya kau Grimlock! Apa uang sepenting itu hingga kau bahkan rela membunuh istrimu sendiri?!" Yolko benar-benar kesal terhadap apa yang telah Grimlock lakukan.

"Uang? Apa kau bilang uang? Tidak, itu bukan karena uang. Mau bagaimanapun aku harus membunuhnya selagi dia masih istriku di dunia ini. Dan juga di dunia nyata" Kata-katanya membuat semua orang terkejut. Bila hanya suami istri di dunia game, itu masih lebih masuk akal jika mereka saling bunuh. Namun, mereka suami istri di dunia nyata, jelas mereka semua sangat terkejut.

"Ketika kami terjebak di dunia ini-tidak. Ketika kami tiba-tiba berpindah ke dunia lain, kami berdua sangat bingung. Namun kami menganggap hanya kesalahan kecil, jadi kami hanya menunggu. Setelah sekian lama, kami kembali ke game ini dan terjebak. Sejak saat itu, dia berubah. Dia terlihat sangat hidup disini. Sedangkan aku masih ketakutan akan game kematian ini. Yuko yang kucintai telah hilang. Pembunuhan adalah bagian dari game. Jadi kuputuskan untuk membiarkannya hanya sebagai kenangan. Dan tak ada yang bisa menyalahkanku!" Grimlock berkata dengan kesal.

"Apa?! Hanya karena itu kau membunuh istri mu?!" Kata Asuna dengan kesal.

"Perasaan yang kau miliki untuk nya bukanlah cinta!" Sambung Misako ikutan kesal.

"Mungkin kau bahkan tak pernah mencintainya!" Sambung Raphtalia.

"Kau hanya ingin menguasainya saja!" Sambung Melty dengan kesal(juga).

"Kirito, Naofumi, semuanya, kami menghargai perbuatan baik kalian. Kami yang akan mengurusnya sampai sini" Kata Yolko kemudian Grimlock dibawa oleh Kains dan Schmitt.

"Okay!" Jawab Kirito sedangkan Naofumi hanya mengangguk.

"Jadi, sebaiknya kita kembali sekarang" Kata Naofumi terlihat sangat kelelahan. Ketika itu juga perut mereka semua berbunyi. "Dan mungkin mencari makanan. Kita belum benar-benar makan sampai habis kan?" Dan dengan begitu mereka kembali.

Kirito merasakan sesuatu yang melihatnya di belakangnya. "Griselda..." Kata Kirito menatap sosok transparan tsb. Sosok yang dipercayai sebagai hantu Griselda kemudian menghilang. Kirito hanya bisa memberikan senyuman lega nya kemudian kembali bersama teman-temannya.


Yah segitu dulu untuk minggu ini. Semoga yang sedang berpuasa bisa lanjut sampai lebaran dan yang tidak berpuasa, semoga kalian tetap sehat-sehat saja. Matta ne minna-san.