THE MOST STRONGEST SUPERNOVA

CHAPTER 8 : KOZUKI NARUTO IS ON THE MOVE!

( DUNIA BARU : MOBY DICK )

Sebuah kapal besar sedang berlayar mengarungi ganasnya lautan dunia baru. Mungkin tidak terlalu ganas bagi kapal ini karena kapal ini di pimpin oleh seorang Yonkou yang bisa dibilang adalah Yonkou terkuat yaitu Shirohige.

Banyak orang mengira bahwa bajak laut Shirohige adalah bajak laut yang sangat keji dan tidak berperasaan layaknya bajak laut yang lain namun kenyataannya Shirohige merupakan sosok ayah yang sangat menyayangi anak buahnya yang sudah ia anggap sebagai anak sendiri.

Namun kini mereka sedang terkejut karena mereka baru saja menerima berita yang sangat menggegerkan.

"OYAJI! OYAJI!"

Terlihat seseorang berlari-lari dan berteriak-teriak sambil membawa sebuah koran.

"Ada apa Jozu?" Tanya Shirohige kepada salah satu anak buahnya yaitu komandan divisi 3 Jozu.

"Kau harus baca berita ini!" Ucap Jozu sambil tersenyum dan memberikan Shirohige selembar koran.

Shirohige pun dengan cepat mengambil koran itu dan ia langsung membacanya karena ia pun penasaran dengan berita hari ini.

NEWS :

Muncul sekelompok bajak laut baru yang sangat meresahkan di East Blue. Mereka berhasil mengalahkan dua petinggi angkatan laut dengan mudah dan memiliki kekuatan yang sangat mengerikan.

WANTED

KOZUKI NARUTO

BOUNTY : 60,000,000 BERRY

DEAD OR ALIVE

Dan secara mengejutkan, sosok samurai yang dianggap pahlawan oleh rakyat East Blue khususnya kota Lougetown dan disebut sebagai pendekar pedang terkuat di lautan East Blue menjadi seroang bajak laut dan menjadi anak buah dari Kozuki Naruto.

WANTED

TSUGIKUNI YORIICHI

BOUNTY : 41.000.000 BERRY

DEAD OR ALIVE

Dan yang terakhir adalah seorang wanita yang sangat menyeramkan dan memiliki kemampuan yang luar biasa dalam bertarung.

WANTED

KUGISAKI NOBARA

BOUNTY : 4.000.000 BERRY

DEAD OR ALIVE

Mereka bertiga bersatu dan membuat sekelompok bajak laut yang akan mengancam keadilan dunia ini. Diperkirakan mereka kini sedang menuju ke Grandline. Angkatan laut harus cepat bergerak sebelum mereka bertindak lebih brutal dan membahayakan keamanan dunia.

NEWS END.

Shirohige yang melihat itu pun tanpa ia sadari bibirnya terangkat keatas dan ia langsung mendongakan kepalanya keatas dan tertawa terbahak-bahak.

"Gurarararararara!" Tawa Shirohige lepas.

Para anak buahnya pun sedikit kebingungan karena mereka jarang sekali melihat kapten mereka tertawa lepas seperti itu.

Marco yang juga penasaran akhirnya pun memutuskan untuk mendekati Shirohige dan menanyakan apa yang sedang kaptenya itu tertawakan.

"Oyaji? Kenapa kau tertawa seperti itu?" Tanya Marco.

Shirohige yang mendengar pertanyaan Marco pun menghentikan tawanya dan ia tersenyum kepada Marco.

"Marco, bacalah berita ini dan kau pun pasti terkejut membacanya." Ucap Shirohige sambil memberikan koran tersebut kepada Marco.

Marco pun mengambil koran tersebut dan membaca berita yang baru saja dibaca oleh Shirohige. Kata per kata telah ia baca dan ia pun membelalakan matanya dan terkejut dengan apa yang ia lihat.

"OI! OI! Apa ini? Sepertinya kita menemukan orang yang telah lama kita cari!" Ucap Marco sambil tersenyum.

"IZZZZOO!" Marco pun berteriak dengan kencang dan memanggil Izo.

Izo pun dengan cepat berlari kearah Marco karena ia pun sedikit panik karena Marco berteriak dengan sangat kencang dan Izo mengira ada musuh yang akan menyerang.

"Ada apa!? Apa kita diserang!?" Tanya Izo.

Marco yang mendengar itu pun langsung melemparkan koran kepada Izo dan dengan sigap langsung di tangkap oleh Izo. "Baca koran itu. Kau akan terkejut yoi!"

Izo pun langsung membuka koran tersebut dan membacanya. Mata Izo pun membelalak dan ia terfokus kepada satu poster yang berada di koran tersebut. Sebuah poster dengan foto seorang pria berambut jabrik berwarna kuning dengan mata biru.

"I-ini tidak mungkin…" Gumam Izo yang meneteskan air mata.

"Izo. Sepertinya kau tidak perlu khawatir lagi. Dia sudah menjadi pria sejati sekarang. Gurarararara!" Ucap Shirohige sambil tertawa.

"Naruto-Sama…. NARUTO-SAMA! ANDA MASIH HIDUP!" Teriak Izo dengan keras sambil menangis.

Tentu saja tangisan itu adalah tangisan bahagia karena selama ini Izo terus mencari keberadaan anak dari tuannya yaitu Kozuki Oden. Setidaknya, Izo bisa tenang karena ia mengetahui bahwa salah satu anak dari Oden masih hidup dan yang hebatnya lagi, ia telah menjadi bajak laut dengan nilai buronan yang cukup tinggi.

"Jika Oden ada disini, sepertinya dia akan bereaksi sama sepertimu Oyaji!" Ucap Marco sambil tersenyum.

Shirohige yang mendengar itu pun hanya tersenyum dan ia mendongakan kepalanya keatas sambil melihat langit yang cerah. Seolah ia sedang menatap Oden yang berada di atas sana.

"Kau lihat Oden? Keturunanmu telah memilih jalannya sendiri. Seperti yang kau bilang, suatu hari nanti anakmu akan menggemparkan dunia ini dan tumbuh jauh lebih kuat daripadamu." Ucap Shirohige sambil tersenyum.

"Oyaji! Kita harus segera menemukan Naruto-Sama dan mengajakanya untuk bergabung dengan kita!" Ucap Izo.

"Jangan terlalu terburu-buru yoi! Biarkan dia menikmati petualangannya dulu." Ucap Marco sambil tersenyum.

"Gurararara! Aku pun berpikir seperti itu namun, aku merasa tidak semudah itu mengajaknya bergabung dengan kita." Ucap Shirohige sambil tertawa.

"Tapi Oyaji! Kita harus bergerak cepat! Aku khawatir jika Kaido dan anak buahnya akan memburu Naruto-Sama setelah mereka tahu bahwa Naruto-Sama masih hidup!" Ucap Izo.

Shirohige yang mendengar itu pun langsung menatap Izo dengan serius dan sedikit mengerang kesal. "Kadio… Bocah itu tidak akan kubiarkan mengganggu Naruto."

"Lalu apa yang akan kita lakukan sekarang Oyaji? Apa kita harus pergi ke Grandline?" Tanya Marco.

"Tapi jika kita pergi ke Grandline pasti akan membuat kehebohan besar dan lagi aku yakin Sengoku tidak akan tinggal diam jika kita tiba-tiba pergi ke Grandline." Ucap Jozu.

"Apa menurut kalian Kaido sendiri akan datang ke Grandline untuk membunuh Naruto?" Tanya Shirohige.

"Sepertinya tidak mungkin yoi. Dia mungkin hanya akan menyuruh anak buahnya untuk mengejar Naruto. Tapi aku yakin jika Kaido hanya mengirim anak buahnya Naruto pasti bisa mengatasinya yoi." Ucap Marco.

"Ditambah lagi, ada Yoriichi disana." Tambah Jozu.

"Yoriichi?" Tanya Shirohige sambil melirik Jozu.

"Ah sepertinya kau belum mengetahuinya Oyaji. Yoriichi adalah samurai terkuat di East Blue dan banyak yang bilang bahwa kekuatannya setara dengan rare admiral atau vice admiral. Aku pun tidak menyangka orang seperti Yoriichi akan menjadi bajak laut." Ucap Jozu sambil tersenyum.

"Apa kau yakin Jozu? Maksudku dengan anggota dari Naruto-Sama. Apa mereka orang-orang baik?" Tanya Izo.

"Aku tidak tahu tentang perempuan bernama Nobara ini namun Yoriichi adalah orang yang cukup disegani di East Blue. Rumor mengatakan bahwa dia sering membantu orang-orang yang kesulitan dan mengusir bajak laut yang berada di kotanya. Aku kira itu sudah cukup untuk mempercayai Yoriichi." Ucap Jozu.

Shirohige yang mendengar itu pun memejamkan matanya dan ia berpikir sejenak.

"Marco, bukankah Ace berada di Grandline?" Tanya Shirohige kepada Marco.

"Betul yoi." Jawab Marco.

"Kalau begitu hubungi dia dan katakan padanya jika ia bertemu seorang bajak laut bernama Kozuki Naruto, coba ajak dia untuk bergabung dengan Shirohige Kaizokudan atau cepat hubungi aku jika sudah bertemu dengan Naruto.

"Laksanakan yoi!" Ucap Naruto sambil tersenyum.

-X-

( DUNIA BARU : WANO KUNI )

"KAAAAIDDOOO!"

Terdengar teriakan yang sangat nyaring yang membuat hampir semua orang yang berada disana menutup telinga mereka untuk melindungi gendang telinga mereka. Teriakan itu berasal dari Kurozumi Orochi yang adalah Shogun dari Wano Kuni. Ia berteriak histeris seperti itu karena ia baru membaca sebuah berita yang membuat jantungnya berhenti berdetak sesaat karena sebuah fakta terungkap bahwa Kozuki Naruto masih hidup.

"Worororororo! Jadi dia putra bungsu dari Oden?" Ucap Kaido sambil melihat poster buronan Naruto.

"Fuahahaha! Ternyata anak si pecundang itu masih ada yang hidup!" Ucap salah satu anak buah Kaido yaitu Queen.

"Sulit dipercaya. Aku yakin 18 tahun lalu kita sudah membakar kastil itu sampai hangus. Apa dia salah orang yang dibawa Toki ke masa depan?" Tanya King yang merupakan wakil kapten dari Hyakuju Kaizokudan.

"Jadi bagaiamana Kaido-San? Apa kita harus memburunya sekarang?" Tanya Jack kepada Kaido.

"Wororororo! Sangat menarik! Benar-benar menarik! Dia bukanlah bocah pecundang yang aku temui 18 tahun lalu di Kuri." Ucap Kaido yang menyeringai.

"Ara-ara, apa anda berniat untuk menjadikan bocah itu anak buahmu Kaido-San?" Tanya salah satu Tobiroppo yaitu Black Maria yang merupakan Oiran Onigashima dan wanita penghibur Kaido.

"TIDAK! Jangan bicara sembarangan Black Maria! Aku mengajak kalian bekerja sama untuk membunuh semua keluarga Kozuki!" Teriak Orochi yang marah kepada Black Maria.

Disisi lain, seorang wanita bermabut hijau nan cantik terlihat membelalakan matanya seolah ia benar-benar terkejut ketika mendengar pembicaraan antara Kaido dan Orochi beserta para anak buahnya. Dia adalah Komurasaki. Wanita tercantik di negeri Wano dan sekaligus Oiran dari Wano Kuni dan wanita penghibur nomor 1 Orochi.

Menyadari hal itu, Orochi pun langsung memeluk Komurasaki dan sesekali mengelus wajah Komurasaki dengan lembut. "Ada apa Komurasaki? Apa kau takut?" Tanya Orochi.

"Aku mengkhawatirkan keselamatan anda Orochi-Sama. Aku tidak menyangka bahwa masih ada keturunan klan Kozuki yang hidup." Ucap Komurasaki.

"Fuahahahaha! Tenang saja Komurasaki! Aku pasti akan melindungimu dan negeri Wano dari anak Oden ini dan kau akan menjadi permaisuriku jika semua masalah ini sudah beres." Ucap Orochi sambil menjilat pipi Komurasaki.

"Menjijikan." Gumam Black Maria yang terlihat tidak suka adegan yang ia lihat.

"Wajahnya jelek. Dia bisa mendapatkan Komurasaki karena dia mempunyai jabatan." Gumam Queen yang cemburu melihat kedekatan Orochi dengan Komurasaki.

"Fuahahahahaha! Sudah kuduga kalian semua pasti iri kan melihatku!? Nah sekarang lihat ini!" Orochi pun menyeringai dan terlihat tangannya mulai menggereyangi tubuh Komurasaki dan berhenti di payudara Komurasaki.

"O-Orochi-Sama. Kumohon hentikan. Kita sedang berada di tempat umum." Gumam Komurasaki yang terlihat risih karena tubuhnya digerayangi.

"Fuahahahaha! Kau benar-benar kawai Komurasaki!" Ucap Orochi sambil tertawa terbahak-bahak.

Orang-orang yang menonton adegan itu pun terutama para pria sangat iri karena mereka pun tertarik dengan kecantikan Komurasaki dan ingin memiliki Komurasaki.

"Worororo! Kau harus berterima kasih padaku Orochi! Jika tanpa bantuanku kau tidak akan memiliki semua ini." Ucap Kaido sambil menyeringai.

"Heh? Kau juga harus berterima kasih kepadaku Kaido. Tanpa bantuanku, kau tidak akan mungkin berhasil memasuki Wano Kuni dan mendapatkan Poneglyph merah itu." Balas Orochi yang juga menyeringai.

"Worororor! Dasar ular licik. Tapi seperti yang kubilang barusan, aku tertarik dengan anak ini dan aku ingin bertemu dengannya." Ucap Kaido.

"Hah? Kenapa kau ingin bertemu dengannya?" Tanya Orochi.

"Tentunya aku ingin melihat seberapa kuatnya dia. Yang aku dengar, saat berusia 18 tahun Oden setidaknya mampu membuat kakek Shirohige itu kerepotan. Aku ingin melihat apakah dia mewarisi kekuatan ayahnya atau pecundang seperti kakaknya." Ucap Kaido sambil tersenyum.

"OI! Bagaiaman jika kau kalah!?" Ucap Orochi.

"HAH!? Jangan bercanda Orochi! Apa kau pikir aku bisa dikalahkan oleh cecunguk seperti dia!?" Teriak Kaido yang nampaknya tersinggung dengan perkataan Orochi.

"Fufufufuf bagaimana jika kita sebarkan poster buronan ini keseluruh penjuru negeri Wano?" Ucap Black Maria tiba-tiba.

"Heh? Kenapa?" Tanya Orochi.

"Kita tunjukan kepada semua penududuk Wano dan para pengikut Kozuki Oden bahwa anak bungsunya masih hidup dan supaya semua penduduk Wano mengenali wajah dari Naruto ini. Lalu jika kita sudah berhasil menangkapnya, kita rebus dia hidup-hidup sama seperti ayahnya." Ucap Black Maria sambil tersenyum.

"Wororororo! Kau benar-benar bisa diandalkan Black Maria!" Ucap Kaido sambil merangkul Black Maria.

"Fuahahahaha! Ide yang bagus. Aku setuju denganmu Black Maria. Kau juga setuju kan Komurasaki?" Tanya Orochi kepada Komurasaki.

"Sungguh sebuah kehormatan anda bertanya kepadaku mengenai persoalan ini Orochi-Sama. Aku akan mengikuti semua keputusan anda karena aku yakin setiap keputusan yang anda buat pasti benar," Ucap Komurasaki sambil tersenyum.

"Fuahahaha! Kalian dengar itu kan? Sebentar lagi kita akan mendapatkan anak bungsu Oden dan kita akan membakarnya hidup-hidup! Untuk merayakan hari ini mari kita bersulang! KANPAI!" Teriak Orochi sambil mengangkat gelas yang berisikan Sake.

""OOOOHHHH!""

Disisi lain, saat semua orang sedang berpesta dan menikmati sake mereka, Komurasaki termenung dan wajahnya tidak menunjukan ekspresi apapun. Dia tidak meminum sake setetes pun dan yang dia lakukan hanyalah menuangkan sake untuk Orochi dan juga para anak buah Kaido.

Namun sesekali terlihat ia mengepalkan tangannya dengan sangat keras seperti seseorang yang menahan emosi.

'Naruto, dimanapun kau berada, aku mohon tetaplah hidup!'

-X-

( GRAND LINE )

Terlihat sebuah kapal kecil sedang berlayar di lautan Grandline. Kapal tersebut cukup unik dan lucu karena kapal tersebut memiliki kepala berbentuk domba yang tersenyum namun terlihat ada sebuah lambang bajak laut yang terbentang dilayar kapal tersebut.

Terlalu imut untuk kapal bajak laut.

Kapal ini adalah Going Merry. Kapal dari bajak laut Mugiwara no Luffy yang sedang berlayar menuju Arabasta dan mereka sedang membawa seorang putri kerajaan Arabasta.

"Oi Luffy sepertinya dugaan benar." Ucap Sanji tiba-tiba yang sedang duduk dan membaca koran.

Luffy yang berdiri tidak jauh dari Sanji pun langsung berjalan mendekati Sanji. "Kenapa Sanji?"

Sanji langsung melemparkan sebuah koran kepada Luffy. "Bacalah."

Luffy pun menangkap koran yang dilempar Sanji dan ia langsung membacanya. Cukup lama ia membaca koran tersebut dan tiba-tiba Luffy langsung tersenyum.

"Shishishi benarkan? Naruto bukanlah orang sembarangan. Pertama kali aku bertemu dengannya aku merasa bahwa dia adalah orang yang sangat kuat. Tapi aku tidak menyangka dia bisa mengalahkan Kemuri dengan mudah." Ucap Luffy sambil tersenyum.

Disisi lain, Nami yang sedari tadi asik menyirami kebun jeruknya tersentak saat mendengar Luffy mengucapkan nama Naruto. Nami langsung berlari kearah Luffy dan langsung merebut koran yang dipegang Luffy.

SRET!

"OI NAMI! Berikan koran itu kepadaku! Aku belum selesai membacanya!" Ucap Luffy kepada Nami.

Nami tidak menggubris perkataan Luffy dan ia fokus membaca koran tersebut.

Mata Nami seketika membelalak saat melihat wajah Naruto yang sudah terpasang dalam poster buronan dengan harga kepalanya sebesar 60 juta Berry.

"Naruto…Kau…" Gumam Nami dengan pelan.

"Kenapa Nami?" Tanya Luffy yang kebingungan melihat Nami seperti orang ketakutan.

'Gawat! Kenapa kau malah berakhir seperti ini! Dengan harga kepala sebesar ini, pasti banyak orang yang akan mengincarmu!' Gumam Nami dalam hatinya yang khawatir dengan Naruto.

"Hoaaaam! Sedang apa kalian?"

Tiba-tiba seseorang datang dan mendekati Nami dan Luffy. Dia adalah sang wakil kapten Roronoa Zoro dan nampaknya dia baru saja bangun dari tidurnya yang nyenyak.

"Zoro! Lihat koran itu! Naruto benar-benar sudah membuat bajak lautnya sendiri." Ucap Luffy kepada Zoro sambil tersenyum.

Zoro yang mendengar itu pun langsung berjalan mendekati Nami dan sedikit melirik koran yang dibaca Nami.

"APA!?" Teriak Zoro dengan keras.

SRET!

Tiba-tiba Zoro langsung merampas koran yang berada digenggaman Nami dan membuat Nami langsung marah.

"OI! Aku masih membacanya!" Ucap Nami.

Kali ini giliran Zoro yang tidak bergeming dan menghiraukan perkataan Nami. Mata Zoro terfokus pada koran tersebut terutama pada poster buronan Yoriichi.

"Benar-benar mengejutkan! Aku tidak menyangka dia akan menjadi seorang bajak laut." Ucap Zoro.

"Siapa yang kau bicarakan Zoro?" Tanya Luffy.

"Kau ingatkan saat aku mengatakan aku ingin mencari samurai terkuat di East Blue? Ia bernama Tsugikuni Yoriichi atau orang menyebutnya Hinokami. Sekarang dia telah menjadi bajak laut dan bergabung dengan bajak laut Naruto." Ucap Zoro sambil menyeringai.

"Sugoi! Ternyata Naruto mendapatkan nakama yang hebat shishishishi." Ucap Luffy sambil tersenyum.

"Luffy"

Semua mata yang berada disana pun langsung tertuju kepada Nami dan melihat Nami yang merundukan kepalanya dan mengepalkan tangannya dengan keras.

"Kenapa Nami?" Tanya Luffy.

"Aku punya permintaan." Ucap Nami.

"Permintaan? Permintaan apa?" Tanya Luffy yang kebingungan.

"Apapun yang terjadi, aku ingin kau tidak pernah terlibat dengan orang yang bernama Naruto ini. Apapun yang dia lakukan aku mohon jangan sampai bertemu dengannya atau berurusan dengan orang ini." Ucap Nami kepada Luffy.

"Nami-San?" Gumam Sanji yang merasa ada seseuatu yang janggal dengan perkataan Nami.

"Memangnya kenapa? Aku tahu Naruto itu kuat tapi jika aku harus bertarung dengannya maka aku akan menghajar-"

"SUDAHKU BILANG UNTUK JANGAN BERURUSAN DENGANNYA!"

Semua orang yang berada disana pun terkejut karena teriakan Nami. Mereka pun bisa melihat bahwa Nami sedang marah besar kali ini.

"OI! OI! Kenapa kalian berteriak-teriak!?" Ussop pun yang sedari tadi sibuk sedang membuat senjata pun harus keluar dari ruangannya karena teriakan Nami yang sangat keras.

"Nami-San apa kau baik-baik saja?" Ucap seorang wanita berambut biru yang merupakan putri dari kerajaan Arabasta yaitu Nefertari Vivi.

Nami kembali tidak menghiraukan teman-temannya dan Nami terus menatap Luffy dengan tajam.

"Tidak." Jawab Luffy.

Mendengar jawaban Luffy, Nami pun semakin emosi dan berjalan mendekati Luffy.

GRAB!

Nami langsung mencengkram baju Luffy dengan keras dan sedikit mendorong Luffy hingga Luffy terpojok dipinggirk kapal.

"Aku hanya meminta satu hal padamu! Apa itu terlalu sulit untukmu!?" Teriak Nami kepada Luffy.

"Tidak." Jawab Luffy.

"KALAU BEGITU TURUTI SAJA PERMINTAANKU DAN SEBISA MUNGKIN MENJAUHLAH DARI ORANG YANG BERNAMA NARUTO INI!" Nami pun kembali berteriak.

"Tidak mau." Jawab Luffy.

"KENAPA!?" Tanya Nami dengan keras dan makin mengeraskan cengkramannya pada baju Luffy.

"Karena kau tidak mempunyai alasan yang jelas." Jawab Luffy dengan datar.

Mendengar itu pun Nami langsung membelalakan matanya dan perlahan ia melepaskan cengkramannya dan mundur beberapa langkah.

BUAGH!

"Hiks…hiks…hiks…" Nami pun langsung terduduk dan ia menutup matanya karena ia kini sedang menangis.

"Sebenarnya aku sudah curiga melihat reaksimu di Lougetown. Kau mengenal orang yang bernama Naruto ini dan kau sangat takut padanya kan?" Tanya Zoro kepada Nami.

Nami yang mendengar perkataan Zoro pun makin menangis dan semakin sedih. Kini, ia kembali mengingat kenanangannya dengan Naruto dan rasa takutnya kepada Naruto.

"Nami?" Ucap Luffy sambil menatap Nami yang sedang terduduk dan menangis.

"Nami-San…" Sebagai seorang pria yang sangat mencintai wanita, Sanji pun seolah ikut merasakan kesedihan yang dialami oleh Nami.

"Arlong…." Ucap Nami disela-sela tangisannya.

"Apa dia salah satu anak buah Arlong?" Tanya Luffy.

"Bukan…" Ucap Nami sambil mengelap air matanya.

Nami pun membenarkan posisi duduknya dan ia kini duduk bersila dan menundukan kepalanya.

"Naruto adalah teman masa kecilku. Aku, Nojiko dan Naruto tinggal satu rumah bersama Bellemere dan bisa dibilang kami bertiga adalah anak angkat Bellemere." Ucap Nami.

"Lalu kenapa kau ketakutan saat mendengar namanya?" Tanya Luffy.

"8 tahun yang lalu, sebenarnya aku dan penduduk Desa Kokoyashi mempunyai kesempatan untuk membunuh Arlong. Saat itu Naruto benar-benar mengamuk karena melihat Arlong menembak Bellemere dan ia langsung memotong tangan Arlong dengan pedangnya." Ucap Nami.

"A-apa!? Jadi itu sebabnya Arlong hanya memiliki satu tangan!?" Ucap Ussop yang tidak percaya.

"Tapi, jika kejadiannya 8 tahun yang lalu artinya dia masih berumur 10 atau 11 tahun." Ucap Sanji.

"Ah. Kau benar. Seorang bocah berumur 10 tahun mampu memojokan Arlong dan memotong tangannya. Dia sangat menyeramkan saat marah." Ucap Nami sambil tersenyum pahit.

"Lalu, apa yang terjadi dengan Naruto? Kenapa dia terpisah denganmu?" Tanya Luffy.

"Saat itu, Arlong berhasil mengalahkan Naruto karena jumlah pasukan Arlong yang sangat banyak dan emosi Naruto yang masih belum stabil. Naruto dihajar habis-habisan hingga ia tidak sadarkan diri selama 1 minggu. Saat dia tidak sadarkan diri, Arlong menyuruh kami untuk mengusir Naruto dari desa karena Arlong berpikir bahwa Naruto adalah ancaman yang sangat serius. Singkat cerita kami pun menuruti perintah Arlong dan mengkhianati Naruto dan mengusirnya dari desa." Ucap Nami.

Semua orang yang mendengar penejelasan Nami pun terkejut karena mereka tidak menyangka ternyata Nami masih mempunyai rahasia di masa lalunya yang belum ia ceritakan.

"Kenapa kalian mengikuti perintahnya begitu saja untuk mengsusir Naruto?" Tanya Zoro.

"Arlong mengancamku. Dia bilang jika kami semua tidak mau menuruti perintahnya, maka ia akan membunuh Naruto." Ucap Nami.

Luffy yang mendengar itu pun hanya menganggukan kepalanya dan menatap Nami dengan lembut. "Lalu kenapa kau sangat takut padanya?"

"Aku sangat malu jika bertemu dengannya. Aku tidak sanggup melihat wajahnya lagi. Aku tahu dia pasti sangat membenciku dan aku tidak mau bertemu dengannya. Aku tidak keberatan jika harus mati ditangannya tapi aku tidak sanggup jika dia mengatakan bahwa dia membenciku. Maka dari itu aku berusaha untuk menghindarinya." Ucap Nami.

"APA!? TENTU SAJA AKU TIDAK AKAN MEMBIARKAN NAMI-SAN DIBUNUH!" Teriak Sanji.

"Nami-San, tenangkan dirimu." Ucap Vivi yang berjongkok disebelah Nami sambil merangkul Nami dan mencoba menenangkannya.

"Baiklah kalau begitu." Ucap Luffy tiba-tiba sambil tersenyum.

"Eh?" Nami pun langsung mendongakan kepalanya dan menatap Luffy.

"Ayo kita bertemu dengan Naruto dan berbicara dengannya." Ucap Luffy sambil tersenyum.

""BODOOOOOOHHHH!"" Teriak Sanji, Ussop dan Vivi bersamaan.

"Shihshishi, kita tidak akan tahu apakah Naruto membenci Nami atau tidak jika kita tidak menanyakannya langsung pada Naruto. Siapa tahu dia sudah memaafkan Nami." Ucap Luffy.

Nami yang mendengar itu pun hanya tersenyum pahit dan menggelengkan kepalanya dengan pelan. "Maaf Luffy. Tapi untuk masalah ini sepertinya aku tidak akan merubah keputusanku. Jika suatu saat kalian bertemu dengan Naruto nanti, aku lebih memilih untuk bersembunyi."

-X-

( NORTH BLUE )

Naruto, Yoriichi dan Nobara akhirnya telah tiba di North Blue. Memakan waktu hampir satu minggu dan mereka pun berhasil melewati tembok Red Line. Kini mereka sedang berlayar di lautan East Blue dan mencari keberadaan Erza Scarlet.

"Eeehhhhh! Kenapa telingaku panas sekali!?" Ucap Naruto yang sedari tadi mengusap-usap kedua telinganya.

"Hm? Kenapa telingamu? Jamuran?" Tanya Nobara yang sedang berbaring di sebuah kursi sambil menikmati jus lemon.

"Tentu saja tidak! Aku selalu menyabun area telingaku dengan bersih!" Ucap Naruto.

"Bisa jadi ada yang sedang membicarakanmu." Ucap Yoriichi yang sedang mengasah pedangnya.

"Eh? Kau percaya dengan tahayul seperti itu?" Tanya Nobara kepada Yoriichi.

"Tahayul seperti itu kadang menjadi kenyataan. Masuk akal jika ada yang membicarakan kita karena kita sekarang sudah mempunyai harga bounty dan-"

SRING!

BUAGH!

Belum sempat Yoriichi menyelesaikan perkataanya, Naruto dengan sigap berlari kearah Yoriichi dan langsung menutup mulut Yoriichi.

"Ssstt! Dia bisa mengamuk lagi jika kita mengungkitnya!" Bisik Naruto.

Yoriichi yang mendengar itu pun langsung menganggukan kepalanya dengan cepat pertanda dia mengerti dengan maksud Naruto.

WUUSSSSHHH!

GLUP!

Naruto dan Yoriichi pun langsung menelan ludah mereka karena seketika mereka merasakan aura yang sangat mencekam dan tiba-tiba suhu menjadi dingin. Mereka berdua pun memberanikan diri membalikan tubuh mereka dan mereka melihat Nobara yang tubuhnya sudah diselimuti sinar hitam.

"Apa barusan kalian membicarakan tentang bountyku?" Tanya Nobara sambil tersenyum manis. Sangat manis sehingga tidak baik untuk dilihat.

"Hahahaha tidak tidak. Mungkin kau salah dengar Nobara!" Ucap Naruto yang mencoba menenangkan Nobara.

Nobara yang mendengar itu pun langsung memalingkan wajahnya dan melipat tangannya. "Cih! Bountyku hanya 4 juta berry!? Bahkan harga kapal ini lebih mahal daripada bountyku!"

"Sabarlah Nobara. Lagipula kita baru saja memulai petualangan kita. Seiring berjalannya waktu kita pasti akan menghadapi musuh yang lebih kuat dan harga kepalamu juga akan bertambah besar." Ucap Naruto sambil tersenyum.

"Benarkah!? Menurutmu harga bountyku akan meningkat? Berapa kira-kira!?" Ucap Nobara yang terlihat senang.

"5 Juta berry!" Ucap Naruto sambil tersenyum.

SIUNG! SIUNG! SIUNG!

BUAGH! BUAGH!

"Hahahahahahah tangkap aku jika kau bisa!" Ucap Naruto sambil berlari berkeliling kapal.

"KEMARI KAU! AKAN KU JAHIT MULUTMU NARUTO!" Teriak Nobara yang berlari mengejar Naruto sambil melemparkan beberapa paku dan palu.

Yoriichi yang melihat itu pun hanya menghela nafas karena Naruto dan Nobara berulah lagi. Namun Yoriichi pun merasa senang dan ia tersenyum karena dua temannya ini membuat suasan menjadi lebih hidup.

"Berhentilah kalian berdua. Ada sesuatu yang harus kita diskusikan." Ucap Yoriichi.

Naruto dan Nobara pun langsung berhenti dan menatap Yoriichi.

"Apa yang ingin kau bicarakan Yoriichi?" Tanya Naruto.

"Jika kau membahas tentang bountyku lagi maka aku bersumpah akan menenggelamkan kapal ini dan kita semua akan mati disni." Ucap Nobara.

"Tidak. Aku ingin membicarak tentang bajak laut kita." Ucap Yoriichi.

Naruto dan Nobara yang mendengar itu pun langsung berjalan mendekati Yoriichi dan duduk didepan Yoriichi.

"Jadi, apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya Nobara.

"Apa kalian mempunyai ide untuk lambang bajak laut kita?" Tanya Yoriichi.

Naruto dan Nobara pun langsung membelalakan mata mereka dan langsung melihat ke layar kapal yang masih polos dan belum memiliki lambang dan symbol bajak laut.

"Benar juga! Kita masih belum punya lambang!" Ucap Nobara.

"Biasanya, lambang dari bajak laut merepresentasikan sosok kapten bajak laut tersebut." Ucap Yoriichi.

Yoriichi dan Nobara pun langsung menatap Naruto dan memperhatikan Naruto dari ujung rambut sampai ujung kaki.

"Hmmm.. Apa yang identik dari dia?" Tanya Nobara sambil terus menatap Naruto.

"Entahlah. Apa menurutmu?" Tanya Yoriichi yang juga terus menatap Naruto.

"Entahlah. Yang terlintas dipikiranku saat pertama kali mendengar nama Naruto adalah ramen." Ucap Nobara.

"Yang terlintas dipikiranku saat pertama kali mendengar nama Naruto adalah ceroboh." Ucap Yoriichi.

"CUKUPP! Kenapa kalian terus menatapku seperti itu!?" Naruto pun berteriak karena ia merasa risih terus ditatap oleh kedua rekannya.

"Kami sedang mencari sesuatu yang cocok dari dirimu untuk dijadikan lambang bajak laut kita!" Balas Nobara.

"Apa kau tidak memiliki ide sama sekali?" Tanya Yoriichi kepada Naruto.

Naruto pun memejamkan matanya dan ia mulai berpikir lambang seperti yang cocok untuk dipampang di layar kapal mereka.

"Sebenarnya aku salah satu pengguna buah iblis." Ucap Naruto tiba-tiba.

"EEEEH!? Kau juga salah satu pengguna kekuatan aneh itu?" Tanya Nobara yang terkejut ketika mendengar perkataan Naruto.

"Tipe apa?" Tanya Yoriichi.

"Aku pikir Zoan. Karena aku bisa berubah menjadi seekor binatang." Jawab Naruto.

"Suge! Apa nama buahnya?" Tanya Nobara.

"Aku pun tidak tahu. 8 tahun yang lalu aku terdampar disebuah pulau tidak berpenghuni. Saat berada disana aku kelaparan dan mencari sesuatu yang bisa dimakan sampai akhirnya aku menemukan sebuah buah yang berbentuk aneh. Tapi karena aku benar-benar kelaparan aku langsung memakannya tanpa berpikir panjang." Ucap Naruto.

"Kalau begitu, coba tunjukan kekuatanmu." Ucap Yoriichi.

Naruto yang mendengar itu pun menganggukan kepalanya dan ia langsung berdiri. "Baik."

SIUNG!

WUUUSSH!

Nobara dan Yoriichi pun langsung menyilangkan kedua tangan mereka di depan wajah mereka karena saat Naruto berubah tercipta hembusan angin yang sangat kuat dan sedikit gelombang kejut.

"Inilah bentuk perubahanku." Ucap Naruto.

Nobara dan Yoriichi pun memfokuskan padangannya pada Naruto. Mereka melihat bahwa tubuh Naruto kini diselimuti oleh aura merah yang sangat pekat dan hawa panas dari tubuh Naruto pun mereka rasakan. 4 ekor yang melambai dibelakang Naruto pun menarik perhatian mereka namun mereka masih bingung akan satu hal.

"Hmm dibanding binatang, aku lebih setuju kau berubah menjadi iblis." Ucap Nobara sambil memperhatikan Naruto.

"4 ekor? Kenapa kau mempunyai 4 ekor?" Tanya Yoriichi.

"Sebenarnya ini bukan wujud sempurnaku. Jika aku masuk dalam wujud sempurna aku akan berubah menjadi seekor rubah raksasa yang memiliki 9 ekor. Tapi saat aku berada di wujud sempurnaku aku merasakan sakit yang luar biasa ditubuhku dan aku hanya bisa dalam mode sempurnaku selama 10 menit saja." Ucap Naruto.

SRRRING!

Setelah mengatakan itu, Naruto pun kembali ke wujud manusianya dan kembali duduk di depan Yoriichi dan Nobara.

"Hmm sepertinya kau mempunyai ide!" Ucap Nobara,

Nobara pun langsung mengeluarkan sebuah buku dan pensil dan ia langsung menggambar sesuatu. Naruto dan Yoriichi pun hanya bisa memperhatikan Nobara sampai ia selesai menggambar.

"TADA! Bagaimana menurut kalian?" Tanya Nobara sambil menunjukan sebuah gambar kepada Naruto dan Yoriichi.

Terlihat gambar sebuah tengkorak yang berbentuk rubah dengan tulang menyilang dibelakangnya. Bisa dibilang hampir sama dengan lambang bajak laut lain namun untuk bagian tengahnya hanya diganti dengan tengkorak rubah.

"SUGE NOBARA! KAU BENAR-BENAR JENIUS!" Teriak Naruto yang sangat senang melihat gambar Nobara.

"Tidak buruk. Sangat cocok untuk menjadi lambang bajak laut." Ucap Yoriichi.

"Yosh! Kalau begitu kita akan memakai gambarku ini sebagai symbol dari bajak laut kita!" Teriak Nobara sambil melompat.

"Nobara, apa kau bisa melukis gambarmu ini dilayar kapal?" Tanya Yoriichi.

"Tentu saja bisa! Agak butuh yang lama dan ditempat yang cukup tenang supaya gambar ini bisa terlukis dengan sempurna." Ucap Nobara sambil tersenyum.

"Hahahah baiklah kalau begitu kita akan-"

Ucapan Naruto pun terhenti dan ada yang menarik perhatiannya. Dari kejauhan ia melihat sebuah pulau yang sedikit tertutup oleh kabut dan yang membuat Naruto merasa tidak nyaman adalah ia mencium bau darah dari pulau tersebut.

"Kenapa Naruto?" Tanya Nobara.

Yoriichi yang melihat Naruto langsung terdiam seperti itu pun langsung meletakan tangannya di katanannya dan bersiap-siap bila ada serangan dari musuh.

"Kita akan pergi ke pulau itu." Ucap Naruto sambil menunjuk sebua pulau.

Nobara dan Yoriichi pun langsung mengarahkan pandangannya ke pulau yang ditunjuk Naruto.

"Pulau berkabut itu?" Tanya Nobara.

"Aku merasa ada yang janggal di pulau itu." Ucap Yoriichi.

"Benar. Aku menicum bau darah yang sangat menyengat dari pulau itu. Sepertinya ada yang tidak beres." Ucap Naruto.

"Baiklah kalau begitu. Aku akan mengarahkan kapal ini ke pulau itu." Ucap Nobara sambil berjalan kearah setir kapal dan mengarahkan kapal menuju pulau tersebut.

40 MENIT KEMUDIAN

Akhirnya, mereka bertiga pun sampai di pulau yang dimaksud oleh Naruto. Mereka memparkirkan kapal mereka di sisi pulau dan mereka langsung turun dan memasuki pulau tersebut.

"Egh! Bau busuk apa ini!?" Nobara pun langsung menutup hidungnya sesaat ia memasuki pulau tersebut karena ia mencium bau yang sangat tidak sedap.

"Bau darah. Benar katamu Naruto. Sepertinya ada peperangan yang terjadi disini." Ucap Yoriichi.

SREK! SREK! SREK!

Mereka bertiga pun langsung menoleh kearah sumber suara dan mereka melihat sebuah batu yang sangat besar.

"Sepertinya ada seseorang disana." Ucap Nobara.

Mereka bertiga pun langsung berjalan mendekati batu itu dan memastikan apakah ada orang dibalik batu itu atau tidak.

Saat mereka tiba, mereka melihat seorang anak kecil yang duduk sambil memeluk lutuntunya dan terlihat ia berlumuran darah. Salah satu kakinya sudah tidak ada dan dia nampak sangat ketakutan.

"To-tolong jangan bunuh aku…" Ucap anak itu dengan ketakutan.

Naruto pun tersenyum dan berjongkok didepan anak itu. "Tenang saja. Kami bukan orang jahat."

Yoriichi yang melihat keadaan anak tersebut pun sangat sedih dan ia benar-benar mengutuk seseorang yang telah berbuat sekeji ini pada anak kecil.

"Anak muda, siapa yang telah melakukan ini semua?" Tanya Yoriichi dengan ramah.

Anak muda itu pun merundukan kepalanya dan seluruh tubuhnya bergetar. Terlihat ia benar-benar ketakutan dan seperti seseorang yang sedang mengalami trauma yang sangat besar.

"4 hari yang lalu, kota ini dibantai oleh pasukan Germa 66!"

TO BE CONTINUED