Kim Jongdae merancau keras. Di dalam sebuah kelab malam pria itu hampir mengacaukan tempat hingga diseret oleh keamanan kalau saja Park Chanyeol tidak segera datang dan menyelamatkannya.

Dan sekarang terjebak di tempat karaoke dengan Jongdae menyanyi seperti orang gila kesurupan. Kalau tidak Chanyeol menghentkan aktifitas minumnya pasti dia masih mengonsumsi alkohol seterusnya sampai pingsan.

Entah apalah masalahnya, sepertinya sahabatnya itu tengah merindu. Karena sejak tadi dia mendengar nama seseorang kerap kali disebutkan dan lagu pilihannya adalah jenis lagu melankolis.

Tadi Baekhyun menghubunginya dan minta bantuan untuk mencari Minseok yag menghilang entah kemana, pasti sahabatnya sekarang sedang kelimpungan tapi Chanyeol tidak bisa membantu karena di sisi lain yang juga sahabatnya juga sedang dalam keadaan tidak baik. Entah masalahnya apa karena seharian mereka tidak berjumpa, namun kalau sampai Jongdae sejatuh ini pasti masalahnya cukup berat.

Ah, kenapa sahabat-sahabatnya dibelenggu masalah yang berat, Baekhyun dengan kisah cintanya yang beralur berantakan sementara Jongdae cinta tak bermuara yang berakhir pada jurang kerinduan.

" NOONA~~~~UMIN NOONAAAA"

.

.

EXO Fanfiction

By

Moonbabee

.

.

Pria itu meletakan secangkir minuman hangat di hadapan Baekhyun kemudian mendudukan dirinya di sofa dibelakangnya. Tampaknya setelah melihat kalau sang pujaan hati memng benar sudah berbaring nyaman dalam balutan selimut tebal, wajah paniknya meluruh hilang. Berganti dengan helaan lega bercampur rasa geli yang mendera.

Besok pagi, Minseok pasti akan pamer pada semua orang kalau dia semalam menginap di rumah paman Jung dan tidur menggunakan salah satu piama milik cinta pertamanya Changmin. Dan pemliknya hanya akan mengerang sambil pura-pura protes dan Baekhyun akan pura-pura cemburu.

Well sudah bukan rahasia lagi kalau MInseok sangat jatuh cinta pada si pria tinggi. Dan selalu mengatakan kalau cintanya tidak akan pernah pudar sekalipun Changmin sudah bertunangan dan siap menikah dalam waktu dekat, atau kenyataan kalau dirinya sendiri juga sudah memiliki tunangan. Dia bahkan tanpa ragu menggoda Changmin dengan mengatakan siap menjadi selingkuhan kalau suatu saat Changmin menginginkannya.

Se ekstrim itu dan semua orang memang sudah hapal tabiatnya, jadi tidak ada yang pernah menganggapnya serius, bagi mereka perktaan Minseok selayaknya gumaman bayi kecil yang sedang kesal saja. Nanti kalau rewelnya reda juga dia kembali pada jalan yang lurus dan bermanja pada pemilik hatinya yang sesungguhnya. Byun Baekhyun.

"Jadi kau sudah mendapatkan bangunan itu?" Jung Yunho bertanya, memecahkan lamunan Baekhyun yang telah bercabang sambil menikmati minumannya.

"Ah ya. Tadi aku sudah bertemu dengan pemilik gedung itu untuk melakukan transaksi" jawabnya penuh rasa bangga. Oh dia senang, karena pada akhirnya mendapatkan sisa lahan yang menjadi incarannya selama ini.

Tinggal menunggu waktu untuk meratakan bangunan tersebut dan ia siap membangun rumah sakit megah yang dikhusukan untuk penderita penyakit jantung sesuai dengan keinginannya. Sebentar lagi, satu langkah lagi dan perjuangannya akan membuahkan hasil.

"Kau sudah berdiskusi dengan ayahmu tentang pembangunan rumah sakit itu? Atau kau akan membangun segalanya dari uang tabungan milikmu?" lagi Jung Yunho bertanya, kali ini nada suaranya lebih dalam dan serius, membuat kepala Baekhyun terangkat dan pandangannya bertemu dengan pandangan pria yang lebih tua.

.

.

"Yeonseok hyung"

Kening Luhan lantas berkerut saat Sehun rupanya mengenali sosok Yoo Yeonseok, bahkan dari caranya menyebutkan nama terdngar begitu akrab, seakan dia mengenal dekat sang dokter.

"Kau mengenalnya?" tidak bisa pria itu untuk mengabaikan rasa penasaran. Luhan bertanya tanpa ragu.

"Tentu, kami cukup dekat. Aku bahkan pernah membantunya untuk acara amal saat hari anak. Dia seorang dokter bedah" sahut Sehun, kepalanya terangkt dia menemukan wajah Luhan yang terkejut. Tampak pias dan semakin membuatnya seperti mayat.

Apa ada yang salah dari ucapannya? Sesuatu yang terdengar tidak benar? Rasanya tidak ada, Sehun tidak mengatakan sesuatu yang salah, justru sebaliknya. Luhan lah yang terasa aneh. Untuk apa dia mencari informasi seputar Yoo Yeonseok? Lagipula dia memiliki prestasi gemilang dan dapat dengan mudah mendapatkan informasinya dari internet, namun Luhan masih mengorek darinya.

" Hyung, wae geurae?" kembali Sehun bertanya, menyentak kembali Luhan pada kesadaran dan pria yang lebih tua menggeleng pelan.

"Apa aku boleh meminta bantuan kepadamu, Sehun-ah?"

"Bantuan? Bantuan apa?"

.

.

Ahn Sohee kembali meletakan ponselnya dan mendesah kecewa, sudah berapa hari ini dia sangat kesulitan menghubungi Minseok, padahal biasanya putrinya itu cepat sekali mengangkat panggilan. Atau setidaknya dalam sehari gadis kecilnya itu akan mengirimkan pesan.

Tapi kenpa belakangan ia kesulitan hanya untuk sekedar mendengar suara anaknya. Terlebih ada yang aneh juga. Ia kerap mendengar suara seorang pria yang tidak asing namun juga tidak familiar. Itu jelas sekali bukan Baekhyun karena dia sangat hafal suara calon menantunya. Lalu siapa?

Minseok tidak akan membiarkan seorang sembarangan menyentuh barang-barangnya, kecuali orang itu dekat dengannya. Apalai ponsel, benda yang begtiu privasi. Apa mungkin Minseok...?

Selingkuh dari Baekhyun?

"Ah tidak mungkin" dia menggeleg pelan, menghalau pikiran tidak masuk akal yang hinggap di kepalanya. Yang tanpa ia sadari tertangkap oleh pandangan sang suami yang sedang mencarinya sedari tadi.

"Apanya yang tidak mungkin?" tanya Jiyong pada istrinya seraya duduk disamping wanita itu.

"Kau mengejutkan aku" katanya "Bukan, bukan apa-apa" ia juga ikut menggeleng, berusaha terlihat biasa karena tidak mau membuat lelakinya cemas. Sebab kalau sedikit saja berita mencurigakan tentang Minseok di dengar, Jiyong akan kebakaran jenggot dan langsung berpikir yang tidak-tidak.

Ia tidak mau, biarlah sementara keanehan ini disimpan sendiri, Sohee akan mencari tahu terlebih dahulu. Kalau memang sesuatu terjadi dan ia merasa tidak mampu menangani, barulah Sohee akan mengatakan pada suaminya.

.

.

Baekhyun dan punggungnya yang kecil. Dia terlalu berat menerima beban itu apalagi sendirian. Padahal dari segi manapun Baekhyun terlihat begitu mencintai MInseok dan dia sudah cukup membuktikan bahwa dia tidak akan meninggalkan atau menyakiti gadis itu.

Baekhyun jelas berbeda dengan mantan kekasih Xiumin, dan mereka jelas memiliki kasus yang berbeda. Baekhyun pria yang bertanggung jawab, dia tidak pernah meninggakan Minseok dalam keadaan apapun, sekalipun dia nampak seprti pemuda yang suka cengengesan namun dibalik itu Baekhyun adalah pribadi yang sangat bertanggung jawab.

Itu sudah tidak perlu diragukan lagi. Lalu seperti apa lagi Sohee dan Jiyong akan mencari. Minseok dan Baekhyn sudah saling mencintai dan saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Kalau suatu saat Baekhyun sedikit saja membuat kesalahan atau tidak mampu memenuhi syaratnya hingga berakhir memisahkan keduanya, bukankah sama saja merekalah yang menyakiti Minseok dan bukannya Baekhyun.

Pembangunan rumah sakit itu, setelah Baekhyun berhasil mendapatkan lahannya. Bgaimana nanti kelanjutannya? Jiyong tidak akan membuatnya semudah itu bagi si calon menantu. Yunho sudah sangat hapal kelakuan Jiyong.

Pun dengan masalah Xiumin, kalau dulu mereka tidak ikut campur tangan, Xiumin tidak akan melakukan hal yang begitu jauh berakhir demikian. Xiumin dan MInseok tidak akan mengalami hal seperti ini.

"Kasihana sekali kau" ujar Yunho lirih sambil mengusap pelan kepala Minseok yang tertidur nyaman. "Kau sudah mengalah dengan Xiumin dan kau sekarang harus menderita jauh lebih daripada apa yang dialaminya. Kalau saja orangtuamu bukan Jiyong dan Sohee mungkin hidupmu jauh lebih menyenangkan."

.

.

Xiumin, Kim Minseok, penyakit jantung bawaan dan dokter bedah Yoo Yeonseok. Mereka memiliki sebuah hubungan? Kim Minseok dan Yoo Yeonseok saling mengenal. Dan apakah Yoo Yeonseok adalah dokter yang sama yang mengoprasi Xiumin dulu? Oprasi transplantasi jantung?

Kalau memang benar, apakah Minseok dan Xiumin adalah orang yang sama? Tapi mengapa Xiumin mengganti namanya menjadi Minseok? Dan kenapa pula Xiumin tidak mengenalinya? Apakah cinta gadis itu telah berubah menjadi benci?

Yeah, Luhan memang pantas di benci, namun masih lebih baik kalau Xiumin memukulnya, melampyaskan amarah itu padanya secara langsung? Dan bukannya meamkan diri seperti ini. Bersikap seakaan-akan tidak mengenal.

Bagaimana bisa sekejam itu? Ia bisa menerima kebencan jenis apapun tapi tidak dengana keterdiaman Xiumin. Perasaan abai Xiumin. Itu sangat menyiksa. Bahkan sebelum ini dia sudah sangat tersiksa. Lalu orang yang paling ia cintai ikut menyiksanya. Buankah masih lebih baik kalau dia mati saja.

"Xiuminnie, benarkah kau masih hidup? Apa Minseok adalah dirimu?"

.

.

TBC/END?

.

.

Sudah sangat lama sekali kan ya. adakah yang masih bertahan di kapal yang sama kaya aku? aku masih setia di sini. dan maaf menggantung cerita ini terlalu lama. tapi aku pasti lanjutin kok. jadi untuk kalian yang masih menunggu aku kembali dan maaf terlalu lama.

.

.

Bee's backkkkkkkkk.