SetsunaZ1 Present
...
...
Naruto ©Masashi Kishimoto
HighSchool DxD ©Ichie Ishibumi
Beberapa character yang ada di dalam Fanfiksi ini milik para Author di Jepang dan saya hanya meminjam tanpa ada niatan menjadikan ladang pencarian.
...
...
Summary :
Ini adalah sebuah kisah seorang pemuda yang bertugas membuat wilayah yang ia pimpin maju dalam segala hal. Aku tidak akan melakukan kesalahan kedua!
...
...
#StayAtHome
[Let's start]
...
...
Chapter 8
"Jadi disini kah?"
Di atas pepohonan, Seorang pemuda berambut kuning sedang duduk dengan salah satu tangannya memegangi batang pohon di sampingnya. Sorot matanya yang tajam terus melihat ke arah pintu gua.
Pemuda itu tak lain dan tak bukan adalah Namikaze Naruto, Seorang pangeran tak berguna dari kerajaan Airia walau menjabat sebagai Duke. Setelah bertemu para Assassin dan memberi mandat untuk mengumpulkan bukti kuat tentang ratu Elizabeth Phoenix, Naruto bertemu dengan Ikki Kurogane yang merupakan Knight dan juga tangan kanannya di divisi keamanan.
Bandit, Kata yang sangat familiar bagi Naruto yang sudah bertugas di berbagai belahan dunia sebagai utusan PBB ataupun utusan negaranya. Belasan pertempuran ia lakukan untuk memberantas bandit yang menghadang jalannya saat melintasi hutan di dekat kawasan negara Brazil yang terkenal dengan kekerasannya walau tidak sekelas dengan negara Indonesia, dimana warga negara tersebut terlalu frontal. Bahkan baginya jika ada sebuah bom meledak maka orang-orang akan berkumpul tanpa rasa takut akan ledakan kedua.
Oke lupakan pembahasan yang keluar topik sebelumnya dan beralih kembali ke topik utama dimana Naruto sedang mengawasi keadaan.
Beberapa bandit terlihat berlalu lalang di pintu gua dengan perlengkapan standar seorang perampok, Dimana mereka menggunakan sebuah kain yang menutupi wajah mereka dan juga armor ringan yang terbuat dari besi namun nampak sangat tipis.
'Hufft... Dua orang menjaga pintu masuk dan pastinya ada belasan bahkan puluhan bandit di dalam gua tersebut. Dan karena itu gua maka senjata yang cocok adalah..," Salah satu tangan yang bebas mencoba merogoh ke arah pinggang belakangnya dimana ia menyelipkan sebuah senjata.
Sebuah pisau panjang dengan mata pisau yang mengkilap ia keluarkan. Itu adalah belati pemberian seorang Hassan sebagai tanda bahwa ia sudah di akui sebagai tuan yang baru.
Pedar kebiruan terlihat tertuang di bilah belati tersebut dan sedikit demi sedikit menyelimuti mata pisaunya. Pada dasarnya, Mana adalah energi yang sangat fleksibel karena dapat di gunakan berdasarkan imajinasi pemilik energi tersebut. Kemudian dengan ingatan dari 'Namikaze Naruto' membuat dirinya di permudah dalam mengendalikan sihir.
Shuuuuuttt... Huuu
Dengan sekali tarikan nafas, Tatapan matanya berubah menjadi sangat serius. Matanya menjadi sangat dingin dan hawa keberadaannya mulai sedikit demi sedikit menghilang.
Under shadow, Tehnik yang ia ciptakan sendiri di dalam kesatuan. Tehnik yang mengharuskan seseorang untuk menyebarkan hawa keberadaannya ke alam. Mengandalkan kemampuan pernapasan yang membuat dirinya memasuki kondisi dimana detak jantungnya melemah namun berbanding terbalik dengan kinerja otot yang melebihi standar manusia. Namun, Tehnik ini juga memiliki kelemahan dimana sang pengguna tidak boleh terkena serangan kejut atau apapun yang membuat detak jantung menjadi sangat cepat hingga membuat oto t menjadi robek ataupun pendarana pada organ dalam. Itu juga alasan dimana Naruto tidak pernah membiarkan anak buahnya mempelajari tehnik ini dan hanya dirinya saja yang bisa menggunakannya di bumi.
Tap...
Naruto turun dari pohon dan berjalan dengan santai menuju pintu masuk dan bersiap dengan belati miliknya. Langkahnya pelan karena mencoba memperhatikan alur pernapasan dan juga kapasitas paru-parunya, Sebenarnya tehnik ini juga memakan stamina yang sangat besar namun karena dirinya memiliki 'timbunan energi yang berlebih' Naruto bisa sedikit tenang.
Dan sekarang langkah kakinya berhenti tepat di belakang salah seorang penjaga.
Jleb... Sreet... Jlebb...
Dengan cepat belati yang ada di tangan kanannya melaju dan menusuk pada bagian tengkuk hingga tembus ke bagian depan. Saat temannya menyadari keberadaan Naruto dari aksi pembunuhannya, Naruto langsung bereaksi dengan cepat membungkam mulut orang tersebut dan menusuk pucuk kepalanya.
"Tidak di bumi dan tidak disini, Assasinasi sangat mudah jika kau mengetahui titik lemah setiap makhluk hidup." Ucap Naruto seraya menarik belati yang tertanam di tengkorak kepala musuhnya dan mengelap darah yang melumuri belatinya.
Apa yang di katakan Naruto benar adanya. Setiap makhluk hidup memiliki kelemahan yang fatal dan sebagai contohnya adalah manusia, Dimana bagian terlemahnya adalah kepala dan juga bagian leher. Tidak dapat di pungkiri jika manusia tidak akan hidup jika tidak memiliki kepala. Bahkan setiap tugasnya sebagai seorang Sniper, Naruto selalu mengarahkan Crosshair pada kepala musuhnya.
"Let's Party On!"
...
...
Uruk, Duke Gilgamesh Teritorry
Gilgamesh, Salah satu pangeran kerajaan Airia dan juga salah satu dari tiga pilar utama kerajaan sedang terduduk di meja kerjanya. Wajahnya sangat kelelahan namun bukan karena berkas-berkas yang menumpuk di mejanya melainkan karena mimpinya semalam.
Yup, Tepat sekali. Dia sedang memikirkan mimpi yang ia lihat semalam. Mimpi itu tidak biasa, Bagaikan suatu pandangan masa depan.
Di dalam mimpi itu, Dirinya melihat Naruto melakukan pemberontakan bersama dengan Michael dan dirinya melihat seseorang yang sangat ia kenali dan juga merawatnya sejak kecil. Ibunda Ratu Lily Tenshi, Orang yang merawatnya semenjak dirinya di lahirkan dan dirinya juga merupakan anak susu dari Lily Tenshi. Dirinya sendiri tidak percaya dengan apa yang terjadi di mimpi tersebut namun sebagai orang yang mendekati ranah kedewaan Gilgamesh mau tidak mau harus percaya tapi kenapa Lily Tenshi ada di dalam mimpi tersebut sedangkan wanita itu sudah meninggal?
"Siduri, Panggil Enkidu untuk menghadapku." Ucap Pemuda berusia dua puluh tahun tersebut pada seorang gadis di sampingnya.
Mendengar perintah dari Tuan yang ia layani, Siduri langsung undur diri guna mencari orang yang di maksud dan meninggalkan Gilgamesh sendirian di ruangannya. Jika Siduri adalah tangan kanan Gilgamesh di pemerintahan wilayah maka Enkidu adalah tangan kanan Gilgamesh di kemiliteran. Enkidu bukanlah manusia melainkan boneka yang dibuat ibu dari Gilgamesh sebagai teman yang selalu ada untuk anaknya.
"Aku tidak tau apa yang akan terjadi namun aku harus mempersiapkan semua kemungkinan yang akan terjadi dan memilih kepihak mana aku berperang."
Dirinya sendiri sadar jika dirinya memiliki kekuatan yang sangat berlebihan. Ibunya adalah seorang dewi dan ayahnya adalah manusia terkuat di benua ini bahkan kekaisaran yang merupakan pemimpin dari aliansi saja tidak berani mengambil resiko mengusik kerajaan kecil ini. Kehadiran dari Gilgamesh dapat mengubah alur peperangan walaupun sekarang adalah masa-masa damai dengan sang adik yang bertugas menjaga perbatasan.
"Ku harap, Kau memiliki alasan yang tepat Naruto."
...
...
Boommm! Booooommm!
Suara ledakan demi ledakan terdengar di dalam sebuah gua. Siapa pelakunya? Tidak lain dan tidak bukan adalah Naruto dan siapa Naruto? Dia adalah seorang Jenius dalam menggunakan sihir dan di dalam tubuhnya bersemayam seorang perwira muda yang terinkarnasi ke dunia yang penuh dengan pedang dan sihir.
Walaupun ledakan sihir terus menerus keluar dari tapak tangannya dan terus menerobos masuk kedalam gua walau puluhan bandit menghadang jalannya. Semua bandit itu membawa pedang dan karena ukuran pedang yang panjang, Seorang Swordman akan kesulitan menggunakannya di dalam gua yang terkenal sempit dan pilihan Naruto menggunakan belati sudah sangat tepat.
Jleb... Jleb... Jleb...
Puluhan tusukan dan juga beberapa kepala terlepas dari tempatnya saat belati berbalut mana terarah dengan tepat ketika di gunakan Naruto. Ekspresinya tidak pernah berubah, Dingin dan juga datar Seakan-akan dirinya adalah seorang pembunuh berdarah dingin yang tidak pernah merasakan perasaan bersalah. Perpaduan sihir, Close Combat Tehnique, Under Shadow dan juga pengalaman puluhan medan tempur memudahkan pekerjaannya.
"Cih sial, Siapa yang berani menyerang tempat ini. Apakah mereka tidak tau jika kami ada di bawah perlindungan Duke Namikaze!"
Selepas pertempuran ringan tadi, Naruto terus melangkahkan kedua kakinya dan seketika mengalihkan pandangannya ke arah seorang penjaga. Penjaga penjara yang berisi belasan gadis dengan pakaian lusuh dan membuat dirinya sendiri yakin kalau gadis-gadis itu akan di jual sebagai budak.
'Keserakahan manusia tidak akan pernah terpuaskan bagaimanapun cara yang di lakukan.' Dirinya yang sudah bersiap berjalan menuju kebelakang penjaga penjara tersebut. Seorang pria yang memegang sebuah tombak dan juga mengenakan armor dari kulit binatang sedang duduk dan beberapa sumpah serapah keluar dari mulut pria tersebut.
Swush... Slash... Pluk...
Naruto hanya diam sejenak dengan mata yang seakan-akan menunjukkan kalau dirinya lelah. Lelah dengan semua darah yang berlumuran di tangannya namun selama itu misi dan demi tujuan yang benar maka ia tidak akan pernah menyesal. Selama dirinya hidup, Pernah sekali dirinya melakukan kesalahan saat ia meracuni sumber air suatu Camp pemberontak dan sayangnya seluruh Camp itu tidak memandang usia tewas keracunan.
Mengambil kunci yang berada di pinggang orang penjaga tersebut dan kemudian membawanya mendekati pintu penjara. Penjara itu berisi belasan gadis yang hanya mengenakan pakaian lusuh namun berbanding terbalik dengan wajah mereka yang teramat cantik. Sudah cukup baginya tentang 'Perbudakan' kali ini dirinya sendiri yang akan membereskan masalah busuk harus di lakukan demi keadilan.
"Kalian semua sudah beba..."
"Tuanku, Terima kasih sudah membebaskanku. Aku, Siluca Meletes, Penyihir dari Tower of Excanium siap melayani anda!"
Tiba-tiba suasana di dalam sel penjara itu menjadi sedikit canggung. Siapa yang tidak canggung saat seseorang yang merupakan penyihir mengambil sumpah setia di dalam penjara bahkan Naruto saja yang tidak paham dengan situasi saat ini. Seseorang yang mengaku lulusan dari sekolah sihir bergengsi terjebak di dalam penjara? Konyol sekali.
"Aku tidak tertarik." Ucapnya dan kemudian saat ia melihat wajah orang di depannya dirinya sedikit menunjukkan wajah miris. Pandangan yang Seakan-akan mengejek itu! Dirinya sudah paham dengan isi pemikiran dari orang di hadapannya.
"Kenapa kau menatapku seperti itu? Aku tidak tertarik tapi untuk sekarang kamu sudah bebas. Silahkan pergi dari tempat ini."
"Terima kasih! Tapi lihat saja, Aku akan mencarimu setelah aku bertemu dengan pemimpin wilayah ini." Ucap gadis itu dan kemudian dirinya langsung berlari keluar setelah menundukkan tubuhnya. Beberapa gadis juga mulai keluar dari penjara kecuali seorang gadis. Seorang gadis yang hanya mengenakan pakaian lusuh yang menutupi dada dan juga pinggulnya menampilkan kulitnya yang mulus sedang duduk bersandar di dinding penjara.
"Hei, Kenapa kau tidak keluar? Kau sudah bebas." Ucap Naruto seraya mendekati gadis itu namun tanpa di sangka gadis itu menjauhi Naruto Seakan-akan dirinya adalah om om gendut yang kadang ada di film film dewasa.
"Tak apa kau sudah aman, Aku adalah penguasa dari wilayah ini. Duke Namikaze Naruto, Aku akan melindungi mu dari siapapun itu." Perlahan tangan Naruto mulai mendekati gadis itu dan sepertinya tidak ada penolakan sama sekali. Elusan kepala Naruto berikan sekedar tanda bahwa gadis itu sudah aman hingga...
Sreet...
Kerah dari jubah kebangsawanan Naruto di tarik gadis itu dan membenamkan wajahnya di dada pemuda itu. Tangisan haru pecah dan juga kata terima kasih tidak lelah di ucapkan sedangkan Naruto, Pemuda itu tidak lelah untuk mengelus kepala gadis di hadapannya.
'Aku tidak tau pelecehan macam apa yang diterima gadis ini.'
Dirinya sudah sangat paham dengan apa yang alami gadis ini. Semasa dirinya bertugas di suatu negara di Timur tengah, Gadis-gadis yang menjadi korban perang menjual tubuh mereka di dunia prostitusi hanya untuk makanan selama sehari. Kelaparan dan ratapan mata para korban perang sudah sering ia lihat dan tatapan mata gadis yang mendekapnya saat ini tidak jauh dari mereka semua.
Namun sejak tadi tatapannya terarah kepada suatu yang terlihat sangat mencurigakan. Tepat di depan pintu sel penjara terdapat suatu batu besar yang berdiri dengan kokoh dan terlihat juga peta yang terbuat dari kulit bintang menempel pada dinding gua.
"Curse Arm!" Dengan suara lantang pemuda itu berucap dan seiring dengan ucapannya suatu asap hitam mengepul di belakang tubuh pemuda itu. Asap itu terus membumbung tinggi hingga membentuk siluet manusia dan berakhir dengan munculnya sesosok mahluk yang berlutut di belakang Naruto. Sosok yang mengambil bentuk seperti manusia itu adalah salah satu dari petinggi Hassassin yang sudah memberikan sumpah setianya untuk melayani Naruto dan dirinya juga sangat senang dengan nama pemberian tuannya saat ini yang ia rasa sangat cocok dengan dirinya.
"Curse Arm, Pergilah dan selidiki apa yang ada di balik pintu itu. Kumpulkan informasi dan hindari konfrontasi lalu utamakan keselamatanmu. Laksanakan!"
"Baik tuan!" Ucapnya dan Curse Arm perlahan mulai menghilang dan bergabung menjadi bayangan. Kenapa salah seorang petinggi Hassassin menjadi bawahan Naruto? Itu karena ideologi yang diterapkan kepada para Hassan dan juga mereka semua di paksa untuk mengikuti perkembangan zaman, Tak terkecuali Curse Arm.
'Jika semua ini ada sangkut pautnya dengan kubu Ratu saat ini. Maka tidak ada alasan bagiku untuk mempercepat rencana tersebut.'
...
...
Elizabeth Phoenix, Siapa yang tidak kenal dengan wanita yang satu ini. Ratu satu-satunya dari kerajaan Airia yang berkuasa semenjak Raja pertama, Vasco Strada berbaring sakit. Dan sekarang wanita ini sedang dalam perjalanan menuju daerah kekuasaan Naruto dengan tujuan menguasai beberapa bisnis yang sedang berkembang pesat atas nama kerajaan.
"Ratu saat ini sedang dalam perjalanan menuju wilayah ku?" Tanya seorang pemuda yang tak lain dan tak bukan adalah Naruto. Di hadapannya ada seorang pemuda berambut hitam yang sedang berlutut dengan sikap ksatria, Ikki Kurogane.
"Benar tuanku, Ratu saat ini sedang dalam perjalanan menuju wilayah ini. Dan dari surat yang di kirimkan kerajaan, Rombongan ratu akan tiba lusa besok." Ucap Ikki dan Naruto hanya diam. Naruto sendiri sudah memikirkan apa yang akan terjadi kedepannya dan beberapa kemungkinan kenapa dirinya tinggal di perbatasan Abbys Crack ini.
Pertama, Dari ingatan yang ia dapati, Naruto adalah anak yang sangat aktif dan juga pribadi yang penasaran akan sesuatu. Maka memungkinkan jika dirinya di buang menuju ujung kerajaan.
Lalu, Kedatangan Ratu mungkin bertujuan untuk menguasai pemasukan dari wilayah ini termasuk pembudidayaan Crimson Bloom yang menjadi pemasukan besar bagi kerajaan ini dan tidak menutup kemungkinan kalau putranya yang akan mengambil alih wilayah kekuasaan yang ia pimpin saat ini.
Atau, Memperdebatkan ideologi Naruto dimana perbudakan harus di hapuskan. Tentunya Dengan pemikiran yang sudah mengakar membuat ratu akan menentang keputusannya. Namun, Mengingat kalau jual-beli budak merupakan salah satu pemasukan kerajaan beberapa bangsawan tidak akan tinggal diam dan Fraksi Ratu juga tidak akan diam saat pemasukan mereka terputus.
"Jika Ibunda Ratu akan datang kenapa kita tidak menyambutnya, bukan begitu Ikki?" Suara yang keluarkan Naruto sangatlah halus namun saat Ikki mendongakkan kepalanya dirinya berani bersumpah kalau ia melihat senyuman iblis yang dapat memanipulasi apapun yang akan terjadi.
...
...
Inoichi Yamanaka, Seorang pria berumur 40-an sedang menghadap seorang pemuda yang tak lain dan tak bukan adalah Naruto. Dirinya sendiri tidak menyangka jika anak berusia 17 tahun yang seumuran dengan anaknya dapat mengelola wilayah seluas ini dengan penuh semangat, belas kasih dan juga kebijaksanaan yang tinggi.
"Permintaan untuk Crimson Bloom semakin banyak tuan ku. Kenapa kita tidak mengeluarkan dari gudang persediaan? Bukankah itu dapat menutupi seluruh uang anda yang anda gunakan karena pembukaan lahan?" Tanya Pria itu namun Naruto tetap diam dan sedikit berfikir hingga dirinya sendiri mengulas senyum.
"Anda masih mentah."
"Bisa anda jelaskan maksud anda, Tuan?" Walaupun Inoichi sendiri kaget karena ucapan Naruto namun tak lantas pria itu langsung emosi melainkan dirinya bertanya maksud ucapan pemuda itu.
"Maafkan aku jika anda tersinggung namun akan ku beritahu satu strategi perdagangan yang dapat membuatmu mendapatkan untung banyak..."
"... Jika permintaan pasar sangat banyak namun kau mengeluarkan banyak barang juga maka kau akan mendapatkan bayaran yang berada di taraf normal..."
"... Lalu, Jika permintaan pasar sedikit dan anda mengeluarkan barang secara berlebih maka harga jual akan sangat murah, Namun..."
"... Saat permintaan pasar akan suatu barang sangat banyak namun kau mengeluarkan barang sedikit maka harga jual akan barang tersebut akan sangat meroket karena suatu kebutuhan."
"Jadi, itukah alasan anda melarang kami untuk mengeluarkan seluruh hasil panen Crimson Bloom saat panen akbar kemarin?"
"Tepat sekali, Itulah tujuanku! Belum lagi, Mereka semua berani membeli Crimson Bloom yang tidak segar karena pengiriman dari benua timur seharga seratus keping emas. Lalu, Pertanyaannya apakah mereka menolak untuk membeli barang yang lebih segar dengan harga yang sedikit lebih mahal dari benua timur?"
Akhirnya kedua orang berbeda umur itu saling mengeluarkan pendapat dan terkadang juga saling bersinggungan karena berbeda pendapat namun tidak ada yang tau jika suatu hari Inoichi Yamanaka akan menjadi Menteri Perdagangan dalam kerajaan yang Naruto Namikaze pimpin.
...
...
"Jadi, Bagaimana pelatihan hari ini?"
Setelah perundingan dengan Inoichi Yamanaka, Naruto memutuskan untuk pergi ke tempat pelatihan pasukan keamanan. Suara orang-orang yang semangat dalam pelatihannya memasuki pendengarannya, Bau keringat menyengat dimana-mana dan juga suara pedang saling berpadu sempurna dengan suara perisai yang memblokirnya.
"Walaupun baru dimulai tiga hari yang lalu, Belum ada tanda-tanda orang yang belum menyerah sama sekali." Ucap seorang pria dengan rambut berwarna merah yang sedang berdiri di samping kanan Naruto.
"Apa yang di ucapkan Arashi ada benarnya, Walaupun masih ada beberapa orang yang mendiskriminasi Demi-human namun seiring berjalannya waktu beberapa orang mulai meninggalkan kebiasaan lama mereka." Kali ini, Seorang pria berambut hitam berkata demikian. Pria itu berdiri di samping kiri Naruto dengan tangan bersedikap di depan dadanya membuatnya tampak arogan dan juga gagah untuk pria berusia 40-an.
Pada dasarnya memang Naruto sudah memerintahkan untuk membiarkan Demi-human mengikuti pelatihan menjadi pasukan keamanan namun yang di lihat Naruto dapat di hitung dengan satu tangan yang berarti tak lebih dari 5 orang dan juga beberapa orang yang ia kenal dari ingatan lamanya.
Sepupunya, Uzumaki Menma, Dirinya sendiri tidak menyangka jika Menma mendaftar menjadi pasukan keamanan alih-alih menjadi prajurit yang berdiri di garis depan. Bukan hanya Menma masih ada Uchiha Sasuke, Hyuga Neji, dan beberapa orang yang sudah Naruto lihat potensinya. Mungkin saja dirinya bisa membuat sebuah tim yang bergerak di bawah bayangan wilayahnya.
'Dilatih dibawah bimbingan para Hassan lalu menjadi Shadow Squad untuk melindungi keamanan wilayah ini.' Itulah Isi pikiran Naruto sebelum ia melihat seorang Demi-human yang menyamar menjadi seorang pria dan bertarung dengan sangat hebat. Gerakan yang cepat, Akurasi yang sangat presisi dan juga ketenangannya membuat Demi-human itu terlihat seperti Magic Beast.
Tanpa disadari Naruto, Fugaku melihat siapa yang menjadi objek penglihatan Naruto dan mengeluarkan seringai di wajahnya. Dirinya sendiri ingin melihat langsung bagaimana keahlian Naruto dalam pertarungan tangan kosong setelah sadar dari tidur panjangnya.
"Semuanya hentikan latihan!" Suara tiba-tiba dari atasan mereka membuat semua orang berhenti dan berdiri dalam beberapa barisan dengan sikap ksatria yang cukup bagus untuk orang-orang dari luar keluarga bangsawan.
"Hari ini aku akan mengadakan pelatihan melawan Tuan Naruto Namikaze! Siapa diantara kalian yang ingin menantangnya?" Tanda aba-aba ataupun perundingan dengan yang bersangkutan, Fugaku langsung mengadakan tes pertarungan melawan pemimpin wilayah ini langsung. Walau lancang namun setidaknya Naruto paham dengan tujuan Fugaku, Setidaknya menurut Naruto dirinya paham.
Beberapa detik tidak ada yang menunjuk tangan, Fugaku sudah menduga hal tersebut bahkan anaknya pun enggan menantang Naruto yang terkenal akan kejeniusannya dalam hal sihir. Namun tanpa disangka seorang Demi-human mengangkat tangannya ke udara. Seorang Demi-human dari Ras Luppo dengan ciri khas bagian-bagian serigalanya.
"Aria?" Beberapa rekrutmen bertanya-tanya mengapa Aria -Demi-human itu- mengajukan permohonan tantangan melawan Naruto. Apakah dia tidak tahu jika Naruto terkenal akan kejeniusannya?
"Aria, Bagus! Pemuda sepertimu harusnya penuh dengan semangat seperti itu." Ucap Arashi, Dirinya sendiri sangat kagum dengan potensi milik pemuda Demi-human tersebut. Namun apakah potensi belum matang tersebut dapat melawan Fast-casting milik Naruto? Belum lagi Multi Casting Magic milik pemuda itu dimana dirinya bisa membuat puluhan lingkaran sihir dalam satu serangan.
"Tenang saja paman, Aku tidak akan menggunakan sihir. Aku akan menggunakan kemampuanku untuk melawannya."
Mendengar ucapan Naruto beberapa orang terkejut, Ralat bukan beberapa melainkan seluruh orang terkejut dengan kelakuan pemimpin mereka. Melawan Demi-human yang pada dasarnya memiliki kelebihan pada fisik? Mungkin semua orang yang ada di lapangan pelatihan akan mempertanyakan keputusan tersebut dan juga menganggapnya sebagai tindakan konyol.
Menghiraukan bisikan orang-orang yang ada di belakangnya, Naruto dengan bangganya berjalan ke arah arena latihan. Arena itu terlihat lumayan luas dengan ukuran 20 x 10 meter dan terbuat dari batu marmer lalu di setiap sudut terdapat pilar yang dapat digunakan untuk membuat kubah pelindung dan karena tidak ada pertarungan menggunakan sihir maka pilar tersebut tidak diaktifkan.
"Saya, Uzumaki Arashi, akan menjadi wasit dalam pertandingan kali ini. Pertarungan ini hanyalah pertarungan persahabatan dan saya akan menghentikan pertarungan setelah saya rasa cukup. Lalu, Apa kedua belah pihak sudah siap?"
Naruto yang sudah siap menganggukan kepalanya, Pemuda itu sudah melepas jubah kebesarannya dan hanya menyisakan kaos miliknya yang menutupi tubuh gempalnya. Pelatihan dan juga pengendalian porsi makan berpengaruh besar dalam penurunan berat badannya belum lagi dengan menyiksa badan dengan mengkonsumsi sayuran pahit dan akhirnya ia sudah mengalami penurunan berat badan walau masih berada di bobot 80kg.
"Baiklah, Mulai."
Swush...
Aria yang sedari tadi sudah siap langsung melesat dengan sangat cepat. Tubuh Demi-human yang memang memiliki kemiripan dengan Magic Beast membuatnya melampaui batas kemanusiaan namun...
Buaghh...
Semua orang tercengang, bukan karena Aria yang berhasil mendaratkan tinju di wajah Naruto menggunakan lengan kanannya melainkan Naruto yang berhasil mendaratkan pukulan ke Aria.
"Semuanya, Perhatian dan pelajari." Ucapnya.
"Dalam pertarungan tangan kosong, Manusia memiliki beberapa kelemahan. Pertama..." Ucapannya terjeda sedikit saat Aria mencoba menyerangnya dari belakang namun dengan sigap dirinya memutar tubuh dan melayangkan uppercut ke arah dagu pemuda Demi-human tersebut.
"... Kelemahan yang paling terbuka adalah dagu atau rahang bagian bawah. Pelajari itu." Ucap Naruto setelah melihat Aria terjengkang kebelakang.
"Lalu yang kedua, ada titik terbuka dan dapat membuat lawan langsung tewas karena kesulitan bernafas walau sangat susah untuk menyerangnya. Lalu dimana titik tersebut?"
Tap... Buaghh... Swush...
Sesaat setelahnya, Aria bangkit dan melayangkan serangan ke arah Naruto namun langsung di tangkis pemuda itu penggunaan punggung lengannya namun tanpa di sangka sebuah tendangan melayang ke arah samping kepalanya dan membuat pemuda itu terpental karena kuatnya tendangan tersebut.
Sret... Sret... Sret... Buaghh... Buaghh... Buaghh...
Jual beli serangan terus dilakukan keduanya terkadang Naruto terkena pukulan dan terkadang juga Aria terkena pukulan. Namun saat ada kesempatan di depan matanya Naruto tidak melewatkannya. Pemuda itu langsung menyerang perut Aria dan melakukan uppercut lalu di lanjutkan meninju leher Aria.
"Titik yang ku maksud adalah leher manusia. Kalian bernafas dimulai dari hidung lalu turun ke leher dan masuk kedalam dada kalian. Jika saluran pernapasan kalian terganggu kalian akan kesusahan bernafas jika ini pertarungan hidup dan mati maka kalian adalah pemenangnya. Lalu, Ada lagi satu titik serang yang sangat 'Tabu' untuk di serang." Ucap Naruto seraya berbalik dan mencoba menentang ke arah selangkangan Aria. Namun saat mengenai sasaran wajah karakter utama kita memerah.
'Tidak ada pedang suci?'
Pada hati itu pertandingan di akhiri dengan pingsannya Naruto. Tanpa di sadari siapapun, Penyamaran Aria sebagai seorang pria terbongkar langsung dihadapkan pemimpinnya. Namun siapa yang tau jika di masa yang akan datang dirinya akan menjadi salah satu Hunter dari Shadow Squad.
...
...
TuBerCulosis
...
...
