Title : Human with his Blade

Crossover : Naruto X High School DxD X Fate X dll

Disclaimer : Naruto, HS DxD, Fate, dan lainnya bukan punya saya

Warning : OC, OOC, typo, bahasa tidak baku, dll

Rate : M (jaga – jaga)

Arc : Blue Moon Festival


Chapter 26 : Sword Maker


Babak selanjutnya berlanjut. Pertarungan selanjutnya adalah Vali melawan Issei. Namun, pertarungan antara kedua itu terpaksa dihentikan karena durasi yang telalu lama. Dan akhirnya, Issei dinyatakan menang oleh para pillar berdasarkan jumlah serangan yang ia lancarkan.

Lalu, di pertarungan selanjutnya, Sasuke memutuskan untuk mengundurkan diri karena dirinya secara tiba – tiba mendapatkan panggilan dari ayahnya untuk kembali ke rumah mereka bersama dengan kakaknya. Dan hal itu membuat Mito memenangkan babak ini tanpa bertarung. Dan hal ini akan membuat Mito melawan Issei di babak semifinal.

Di pertarungan kali ini, Naruto akan bertarung dengan Kiba Yuuto. Dan dia adalah salah satu anak buah Rias Gremory.

" Aku harus berhati – hati supaya tidak ada gangguan. " Gumam Naruto

" Apa, Nii-san? " Tanya Mito

" Tidak. Tidak ada. Aku pergi dulu, Mito, Jeanne, semuanya. "

" Oke. "

.

.

Kali ini, Naruto berhadapan dengan Kiba.

" Ah, tenyata Naruto Namikaze-kun, ya. Aku sempat melawan adik perempuanmu saat di babak sebelumnya. " Ucap Kiba

" Yang mana? "

" Jeanne-san. "

" Jeanne, ya? "

" Ya. "

" Kalau begitu, biarkan aku bertarung denganmu. Sampai 'mati'. Kuharap tidak ada kecurangan dalam pertarungan kita. " Ucap Naruto

" Ya. Aku sudah memohon pada Buchou untuk tidak melakukan apapun. " Ucap Kiba dengan suara yang amat pelan, namun masih bisa didengar oleh Naruto.

" Aku harap kau benar. Saat aku melawan teman birumu, meskipun dia bertarung dengan adil melawanku, pertarungan kami terdapat intervensi. " Ucap Naruto dengan suara yang pelan di akhir kalimatnya.

" Tenang saja. Aku sudah memohon pada Bucho. " Ucap Kiba

" Baiklah, apakah kedua pihak sudah siap? "

" Ya. " Ucap keduanya. Dan dengan itu, mereka berdua dipindahkan ke dimensi lain.

.

.

Saat ini mereka berada di sebuah padang rumput. Sepertinya guru yang menciptakan dimensi ini mengetahui kalau keduanya adalah ahli pedang dan memutuskan untuk membuat tempat yang terbuka.

Dan sesampainya di sana, berbagai pedang bermunculan dari dalam tanah di sekeliling Naruto dan Kiba.

" Sword Birth. Itulah kemampuanku. " Ucap Kiba

" Begitu, ya. Kemampuan yang bisa melahirkan berbagai macam pedang. Kalau begitu, aku juga tidak akan kalah. "

Kemudian dari langit, muncul pedang – pedang yang berjatuhan di sekeliling mereka dan membuat perang milik Kiba tersamarkan dengan milik Naruto yang jumlahnya sama.

" Ini adalah kemampuanku. Unlimited Blade Works. Dengan ini, aku bisa menciptakan pedang apapun yang kusentuh. "

" Begitu, ya. Jadi, kemampuan kita memang mirip. "

" Ya, serupa tapi tak sama. Kita sudahi basa basinya. Apa kau siap? " Tanya Naruto yang mengambil salah satu pedang miliknya.

" Ya. Aku siap. " Ucap Kiba yang juga sudah siap dengan pedangnya.

Keduanya bersiap dengan kuda – kuda mereka masing – masing. Dan dengan cepat keduanya memperkecil jarak di antara mereka. Keduanya saling beradu pedang masing – masing. Dan kemudian mereka berdua lompat ke belakang.

" Fire Sword! / White Phoenix! "

Kemudian dengan pedang api mereka masing – masing, muncul api yang langsung menjalar ke tempat mereka berada. Namun, kedua api berbeda warna itu langsung bertabrakan di tengah dan malah menjalar ke samping.

" Flame Delete! "

Kemudian dengan pedang berbilah es, Kiba menyerap semua api yang menjalar, baik itu api yang dibuat oleh dirinya maupun Naruto.

" Light Saber! "

Kemudian Naruto mengambil pedang lain dan melemparkan banyak bola cahaya ke arah Kiba. Kiba yang melihat itu langsung menebas semua bola cahaya dengan pedang es miliknya. Kemudian Naruto melesat dan menyerang dengan pedang cahaya miliknya. Namun Kiba mengambil pedang lain.

" Holy Eraser! "

Kemudian saat pedang mereka beradu, pedang hitam milik Kiba menyerap sihir cahaya milik Naruto.

" Begitu, ya. Kau bisa menyerap sihir cahaya. "

" Ya, begitulah. "

Kemudian Naruto mengambil pedang lain dan menyerang Kiba secara diagonal dai bawah ke atas. Kiba yang melihat itu harus memiringkan tubuhnya ke belakang untuk menghindari serangan Naruto. Hal itu membuat pedang mereka yang beradu turun ke bawah. Kemudian Naruto memberikan tebasan vertikal dengan kedua pedang di tangannya, namun Kiba berhasil melompat ke belakang.

Kemudian, Kiba mengambil pedang lain dan dengan cepat menyerang ke arah Naruto yang terdorng ke belakang akibat gaya tarik yang berlebihan. Hal itu membuat Naruto sedikit kesulitan untuk menahan serangan Kiba. Namun, Naruto melompat dan berputar ke belakang sambil menendang pedang Kiba ke atas. Hal itu membuat tangan Kiba erangkat ke atas. Dan setelah Naruto berputar, Naruto melemparkan dua pedang yang ia gunakan ke arah Kiba.

Kiba yang melihat itu menangkis dan mementalkan pedang Light Saber milik Naruto, namun ia gagal menangkis pedang kedua. Kemudian pedang itu menancap di dada kanan di dekat bahu Kiba. Saat Kiba sibuk meringis karena rasa sakit, Kiba harus dibuat terkejut dengan Naruto yang melemparkan lima buah pedang asal, di mana dua di antaranya adalah pedang milik Kiba itu sendiri.

Kiba yang melihat itu mengambil pedang yang menancap di tubuhnya dan menangkis semua pedang yang ada. Namun, dengan cepat Naruto melesat dan mengambil salah satu pedang yang terlempar ke udara karena ditangkis oleh Kiba. Naruto dengan cepat melakukan tebasan diagonal dari atas ke bawah. Kiba menahan dengan pedang yang tertancap di dadanya, namun pedang itu dengan mudah dipatahkan oleh Naruto.

Kemudian Naruto melakukan serangan vertikal ke atas, namun dengan refleks Kiba yang cukup kuat, dia berhasil menghindar. Dan saat Naruto melihat celah, Naruto langsung menyerang Kiba untuk kedua kalinya dengan serangan diagonal ke bawa. Namun, kali ini pedang yang gunakan yang patah saat diadu dengan pedang milik Kiba

Melihat pedang yang ia gunakan patah, Naruto berusaha mencari pedang lain untuk digunakannya menyerang. Namun, Naruto hanya menemukan satu pedang terdekat yang posisinya cukup jauh dari posisinya. Naruto segera bergerak untuk mengambil pedang itu. Namun, hal itu membuat dada dari Naruto terbuka. Melihat sebuah kesempatan yang terbuka lebar di depan matanya, Kiba langsung mengambil dua pedang lain dan menusukkannya hingga menembus tubuhnya.

Para penonton yang melihatnya terkejut. Beberapa dari mereka berdoa untuk kemenangan Naruto, sementara seekor wanita berambut merah dan antek – anteknya berdoa untuk kekalahan Naruto.

Namun, Naruto tidak akan menyerah semudah itu. Dia adalah Naruto Namikaze. Dia adalah orang yang akan melindungi Gabriel dari segala mara bahaya. Jika serangan seperti ini bisa membuatnya tumbang, dia tidak akan bisa melindungi Gabriel. Dan itu akan menjadi penyesalan seumur hidup.

Kemudian, saat Kiba masih berusaha menusukkan kedua pedangnya lebih dalam lagi, Naruto mengumpulkan sihir di kepalan tangannya dan dengan sekuat tenaga, ia memukul wajah tampan Kiba yang membuatnya terpental. Kiba yang tiba – tiba terkena pukulan di wajahnya mencari semacam benda untuk menahan dorongan, namun benda yang ia gunakan sebagai penahan adalah pedang yang menancap di tubuh Naruto yang sudah pasti akan membuat pedang itu terlepas dari tubuhnya.

Kemudian, Naruto segera menarik pedang terakhir dari dua pedang yang menancap tubuhnya. Lalu Naruto mengambil pedang yang ada di dekatnya. Dengan cepat ia mengalirkan mana ke pedangnya. Dan dalam kecepatan tinggi, Naruto melesat dan berpindah tempa ke hadapan Kiba. Dengan dua pedang beraliran mana, Naruto bersiap untuk memberikan dua tebasan vertikal dari atas ke bawah. Kiba juga sudah siap menahan serangan Naruto. Namun, hal itu sia – sia. Serangan Naruto dengan mudah mematahkan pedang yang Kiba gunakan dan memberikan luka tebasan dari bahu menuju ke payudara hingga ke perut.

Kiba yang terkena serangan Naruto langsung melompat ke belakang dan mengambil pedang lain, namun hal itu sia – sia karena Naruto langsung memberikan serangan lanjutan yang langsung mematahkan pedang Kiba seperti yang terjadi sebelumnya. Naruto dengan cepat memberikan tebasan cepat ke dada Kiba. Dan serangan itu membuat Kiba kesakitan dan dadanya dipenuhi luka tebasan.

Kemudian Kiba berusaha mengambil pedang, namun dengan cepat Naruto memotong kedua tangan Kiba. Kiba yang tangannya terpotong hanya bisa pasrah. Ada satu hal yang lebih sial daripada seorang ahli pedang yang kehilangan pedangnya, yaitu ahli pedang yang kehilangan tangannya. Meskipun ada beberapa ahli pedang yang bisa menggunakan pedang dengan mulut atau bagian tubuh lainnya, tangan tetaplah bagian tubuh utama bagi ahli pedang.

Dan kemudian, Naruto menebas kepala Kiba hingga terlempar ke atas. Kemudian Naruto menusukkan pedangnya tepat ke bagian leher Kiba yang baru saja terlepas dari torso-nya. Dan dengan pedang yang masih terdapat kepala Kiba yang menancap di ujungnya, Naruto membelah tubuh Kiba menjadi dua secara vertikal mulai dari leher hingga selangkangannya.

Dan kemudian tubuh Kiba yang terbagi dua itu langsung jatuh ke kanan dan ke kiri. Bersamaan dengan itu, Naruto menjatuhkan pedang yang terdapat kepala dari Kiba di ujungnya ke tanah. Naruto bisa melihat ia mengubah pemandangan yang semula indah menjadi mengerikan.

Tempat yang awalnya merupakan padang rumput yang asri berubah menjadi padang rumput dengan pecahan pedang dan potongan tubuh manusia, serta genangan darah yang menghiasinya. Dan seperti yang sudah diduga, beberapa pononton hanya bisa muntah melihat adegan pemotongan manusia hidup – hidup secara live di depan mata mereka. Jika mereka berada di dunia yang sama dengan Naruto, mereka akan langsung muntah karena bau darah yang cukup menyengat.

Kemudian mereka berdua langsung dipindahkan kembali ke dunia nyata. Naruto bisa melihat kiba yang tubuhnya kembali utuh dalam keadaan tak sadarkan diri. Naruto mengangkat tangannya dengan tinggi.

" Aku menang... " Itulah yang Naruto gumamkan sebelum akhirnya Naruto jatuh ke belakang dalam keadaan tidak sadarkan diri.

Beberapa penonton mulai berdiri dan bertepuk tangan untuk kedua kontestan. Mereka bertepuk tangan dan mengapresiasi pertarungan yang dilakukan oleh dua orang ahli pedang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan pedang.

" Sungguh mengejutkan, para penonton memberikan standing applause kepada Yuuto Kiba dan juga Naruto Namikaze. " Ucap Naud

" Tentu saja. Jujur saja, ini adalah pertarungan terbaik sampai saat ini. " Ucap Azazel

" Mengapa kau mengatakan itu, Azazel-sensei? "

" Itu karena mereka bertarung sampai titik darah penghabisan. Dan juga, mereka tidak menyerah meskipun mereka terluka dan terus bertarung sampai salah satu dari mereka kalah. " Ucap Shirou.

" Kau benar, Shirou-kun. " Ucap Azazel

Kemudian paramedis mulai datang untuk membantu Naruto dan Kiba. Dan akhirnya, pertarungan selesai.


Saat ini, pertarungan terakhir dari babak ketiga baru saja selesai. Pertandingan antara Miya Asama melawan Natsuki Subaru berakhir dengan kemenangan Natsuki Subaru. Dengan ini, Hyodou Issei akan melawan Mito Namikaze dan Naruto Namikaze akan melawan Natsuki Subaru.

Saat ini, Shirou sedang menemui Vali. Shirou sebenarnya tidak memiliki urusan dengan Vali, namun Shirou memiliki urusan dengan Albion, naga putih yang berada di dalam tubuh Vali.

" Begitu, ya. Ada kemungkinan orang bernama Natsuki Subaru ini memiliki kemampuan Return by Death dan Invisible Hand. " Ucap suara yang keluar dari sayap mekanik Vali. Bisa dipastikan kalau yang berbicara adalah Albion.

" Apa kau tahu cara untuk menaklukannya? " Tanya Vali

" Dulu, saat aku masih bertarung dengan Elefseria, aku harus membunuhnya dan tetap melakukan kontak fisik dengannya sampai dia mati, maka aku juga akan ikut terkena efek dari Return by Death. "

" Jadi kau bisa kembali ke masa lalu? " Tanya Shirou

" Kemampuan dari Return by Death sebenarnya bukanlah kembali ke masa lalu, namun menciptakan proyeksi masa depan. Jadi, saat kau mati, kau akan kembali ke kesadaranmu di titik tertentu. Jika ada proyeksi masa depan yang sesuai keinginannya, maka proyeksi masa depan itu akan menjadi kenyataan baginya. Itulah cara kerja dari kemampuannya. " Ucap Albion

" Aku mengerti. Terima kasih banyak, Albion. " Ucap Shirou

" Tidak masalah. "

" Tunggu dulu, ada satu lagi. "

" Apa itu? "

" Apa kau tahu naga yang bernama Dazaes? "

Albion hanya bisa terdengar mendengar nama yang Shirou sebutkan.

" Albion, ada apa? " Tanya Vali

" Da-Da... Da-Da... Darimana kau tahu nama itu!? " Ucap Albion yang sedikti tergagap. Bahkan Vali bisa merasakan naga yang ada di dalamnya bergetar ketakutan.

" Ada apa, Albion? Apa kau ketakutan? Apa dia sekuat itu sampai naga sepertimu ketakutan? " Tanya Vali

" Dia mungkin tidaklah sekuat aku maupun Ddraig. Namun, kemampuannya adalah musuh alami kami. Bahkan Tiamat dan juga King Gidorah yang merupakan dua naga terkuat tidak bisa mengalahkannya. "

" Apa!? Dia sekuat itu? Bukankah kau mengatakan kalau dia itu lemah? "

" Satu – satunya yang kuat darinya adalah kebenciannya yang amat sangat besar terhadap para naga. Meskipun dia sendiri adalah naga, dia lebih membenci naga daripada Dewa. Dalam bahasa kalian, dia akan dipanggil dengan nama... "

BRAK

Ucapan Albion terhenti karena jendela yang tiba – tiba terbuka. Namun baik Vali maupun Shirou masih bisa mendengar nama yang diucapkan Albion. Dan wajah mereka langsung menjadi pucat. Jika saat ini Albion memiliki wujud manusia, maka mereka berdua akan menjadi sepucat wajah Albion.

" Mustahil. Dazaes adalah dia? Bagaimana bisa Naruto memiliki hubungan dengan naga itu? " Ucap Shirou yang wajahnya masih memucat.

" Tunggu! Naruto memiliki hubungan dengannya? "

" Kalau begitu, Naruto akan membangkitkan kekuatan terkuat yang terlalu mematikan. "

" Begitu, ya. Kalau begitu, kita harus menghentikannya ketika semuanya berakhir. "

" Ya. Benar. Kita harus menghentikannya sebelum terlambat. "


Saat ini Naruto baru saja bangun dari pingsannya. Dan saat ia bangun, ia langsung mendapatkan ciuman dan pelukan dari Gabriel. Dan saat Naruto bertanya apa yang terjadi, Gabriel hanya tersenyum dan mengatakan kalau dia senang Naruto sudah sadar.

Namun, kebahagiaan mereka berdua langsung berubah ketika mendengar pertarungan antara adik termudanya melawan Issei. Dan saat Naruto sampai di arena, ia melihat sebuah penampakan yang akan membuat siapapun ketakutan dan terkencing - kencing jika mereka ditatap oleh Naruto.

Apa yang Naruto lihat adalah Mito yang pakaiannya sudah hampir hancur dan berbagai luka di tubuhnya. Yang membuat Naruto kesal dan marah bukanlah keadaan tubuh Mito, namun yang membuat kesal dan marah adalah si pelaku dan apa yang sedang dilakukan si pelaku. Saat ini, Issei yang merupakan si pelaku sedang mengangkat Mito di bagian tangannya. Issei sendiri berpakaian full armor dari Balance Breaker.

Kemudian Issei segera melempar Mito ke udara bagaikan seonggok sampah. Kemudian saat Mito terjatuh ke tanah, Issei kembali menangkat Mito seperti sebelumnya.

" Bagaimana, Mito-chan? Apa kau mau jadi haremku? " Tanya Issei yang bisa didengar oleh seluruh penjuru arena.

Naruto yang mendengar itu hanya bisa melampiaskan emosinya dengan cara meremas reiling yang di taruh di pinggiran untuk pegangan. Bahkan bagian yang diremas oleh Naruto mulai berubah bentuk karena Naruto yang marah. Semua teman – teman Naruto hanya bisa terdiam dan tidak bisa melakukan apapun saat melihat adegan itu.

" Matilah... kau... Hyodou... " Ucap Mito lemah.

Issei yang mendengar jawaban Mito mulai melakukan pose untuk memukul Mito dengan tangan kanan yang berlapis baju zirah dan mana.

" SUDAH CUKUP! " Teriak Naruto dengan cukup kencang yang membuat semua yang ada di sekitarnya terkejut. Kemudian Naruto melesat ke tempat arena sambil mengeluarkan salah satu pedang terkuatnya. Pedang itu adalah Dimension Cutter, pedang yang bisa memotong apapun, termasuk dimensi.

Dan kemudian Naruto melepaskan tebasan beruntun. Tebasan tak terlihat itu langsung melesat ke arah dimensi buatan yang ada di tengah arena dan berhasil melubanginya. Kemudian tebasan itu langsung memotong tangan Issei yang memegangi tubuh Mito dan membuat Mito terjatuh. Sebelum Mito kehilangan kesadarannya, dia bisa melihat Naruto dari lubang dimensi yang dibuat Naruto.

" Apa – apaan ini, Namikaze? " Tanya Issei.

" Kau sudah kelewatan, Issei. Kalau kau masih mau lanjut, aku akan meladenimu sampai mati. " Ucap Naruto.

" Tunggu dulu, Naruto Namikaze! Kau akan didiskualifikasi jika kau sampai menyerang Hyodou Issei. " Terdengar suara perempuan dari dalam ruangan para pillar.

" Memangnya mengapa? Bukankah dia sudah kelewatan? "

" Menurut aturan, lawan dianggap kalah kalau dia menyerah atau mati. Dalam kasus ini, Mito Namikaze belum menyerah dan mati. " Balas perempuan yang sama

" Jadi, menyiksa musuh diperbolehkan? "

" Tidak ada murid yang melakukan penyiksaan. Murid sekolah ini tidak sebiadab itu. "

" Kalau begitu, mengapa kalian membiarkan ini? "

" Karena menurut pera- "

" JANGAN JAWAB PERTANYAANKU DENGAN OMONG KOSONG INI, BAJINGAN SIALAN! "

BUM

Dan dengan penuh amarah, Naruto memberikan tebasan yang langsung menghancurkan gedung dari lokasi para pillar yang membuat atap dan langit – langit ruangan itu menghilang bagaikan debu tertiup angin. Di sana ia bisa melihat para pillar sedang duduk santai kecuali Itachi dan Shirou yang tidak ada di sana, serta Sona dan Gabriel yang berusaha membela Naruto.

" Apa kau tidak menanggap semua ini sebagai siksaan, hah? " Tanya Naruto

" Karena menur- "

CRASH

Sebuah tebasan dengan cepat memotong satu helai rambut Rias Gremory dan menghancurkan kursi yang seharusnya menjadi tempat duduknya.

" Jangan jawab pertanyaanku dengan omong kosong sialanmu. " Ucap Naruto sambil memotong dimensi dan membuat Naruto bisa berpindah menuju tempat para pillar. " Diskualifikasi adikku. Aku tidak mau adikku mendapatkan penghinaan dan siksaan lebih lanjut. Kau beruntung kakek dan orang tuaku tidak ada di sini. Apa kau mau Keluarga Namikaze menyatakan perang pada kalian semua? " Tanya Naruto yang sudah berada di hadapan Rias.

" Tapi- "

" Kau adalah anak bungsu, jadi kau tidak akan mengerti. Saat kau menyentuh seorang anak perempuan, yang pertama kali maju untuk membunuhmu bukanlah orang tua si anak, namun kakak laki - laki dari si anak perempuan. Cepat lakukan itu atau keluarga kami akan menyatakan perang pada sekolah ini karena sudah mempermalukan dan merendahkan anggota keluarga yang akan menjadi heiress dari keluarga kami. " Ucap Naruto

" Baiklah. Mito Namikaze kami diskualifikasi demi kebaikannya. " Ucap seorang berambut merah seperti Rias.

" Tapi, Onii-sama! "

" Diamlah, Rias. Ini pilihan terbaik. Aku tidak ingin festival yang seharusnya membahagiakan berubah menjadi lautan darah akibat perang saudara. "

" Baiklah. Terima kasih. " Ucap Naruto

" Naru... " Gabriel hanya bisa memanggil nama Naruto yang kembali dengan lubang dimensi yang ia buat.

" Rias, kali ini kau sudah benar – benar keterlaluan. " Ucap Sona

" Aku hanya mengikuti peraturan yang ada. " Balas Rias

" Kau tidak mengikuti peraturan, Rias-senpai. Kau memanfaatkannya sesuai kehendakmu. " Balas Gabriel dengan tatapan benci. Gabriel sudah menganggap adik – adik Naruto sebagai adiknya. Tentu saja dia marah jika mereka disakiti.

Sementara itu, Issei dan Mito kembali ke dunia nyata. Luka – luka Mito memang sembuh, namun dia masih butuh perawatan. Sementara itu, Naruto kembali menemui teman – temannya.

" Naruto, aku tahu kau marah, tapi jangan sampai amarahmu membuatmu kalah di semifinal. " Ucap Tobio

" Tenang saja. Aku sudah menyimpan amarahku untuk final. " Ucap Naruto yang wajahnya sudah seperti sedia kala.

" Wow, cepat sekali. Apa kau memiliki kemampuan untuk memanipulasi emosi? "

" Entahlah. Tapi, aku sudah terbiasa. " Ucap Naruto

" Oh, ya, Naruto. Ada pesan dari Emiya-senpai. Bunuh Natsuki Subaru di dunia nyata, dan tetaplah melakukan kontak fisik dengannya. Maka kau juga akan pergi ke masa lalu. " Ucap Vali.

" Begitu, ya. Aku mengerti. " Ucap Naruto

.

Kemudian Naruto dan Subaru sampai di arena. Semua penonton bersiap untuk bertarung.

" Baiklah, apa semua peserta sudah siap? " tanya Kakashi

" Siap. " Ucap Subaru.

Namun, bukannya menjawab pertanyaan dari Kakashi, Naruto malah menciptakan pedang. Dan dengan kecepatan tinggi, Naruto menusukkan pedang itu tepat ke jantung Subaru. Semua orang yang melihat itu langsung terkejut dengan apa yang dilakukan Naruto. Sebagian dari mereka berpikir kalau Naruto terbawa emosi akibat kejadian sebelumnya. Tapi sebenarnya tidak.

" Ini... tidak pernah terjadi di masa lalu mana pun... Cough... " Ucap Subaru sambil memuntahkan darah.

" Namikaze Naruto! Cepat mundur dari dia! Kau didiskualifikasi! " Ucap Kakashi yang berlari ke arah Naruto dengan sihir petir untuk membuat Naruto menyingkir dari tubuh Subaru.

" Matilah Natsuki Subaru! Dan bawa aku ke masa lalu! "

Subaru yang mendengarnya terkejut dengan ucapan Naruto. Dan kemudian, Naruto mengeluarkan pedang lain dan menusuk kepala Subaru dan membunuhnya.

Dan suatu keanehan terjadi. Sebelum Naruto terkena serangan Kakashi, tiba – tiba muncul cahaya terang yang menyilaukan dan saat cahaya itu hilang, Naruto sudah berada tribune arena.

" Naruto, aku tahu kau marah, tapi jangan sampai amarahmu membuatmu kalah di semifinal. " Ucap Tobio

" Tunggu, Tobio. Bukankah kau sudah mengatakan itu tadi? " Tanya Naruto

" Apa maksudmu? " Tanya balik Tobio

" Oh, ya, Naruto. Ada pesan dari Emiya-senpai. Bu- "

" Bunuh Natsuki Subari di dunia nyata, kan? " Ucap Naruto

" Mungkinkah...? "

" Ya. Aku dari masa depan. Aku melakukan apa yang kau katakan dan aku kembali ke masa lalu. "

" Begitu, ya. "

" Ya. Kalau begitu, ini waktunya untuk memastikan semua yang terjadi. "

Kemudian Naruto pergi ke arena untuk berbincang dengan Subaru.

.

.

.

TBC


Yo

Bagaimana kabarnya?

Baik – baik saja, kan?

Apa? Update cepat?

Mungkin hanya perasaan kalian saja.

.

Baiklah. Di chapter kali ini, kita melihat pertarungan antara Kiba dan Naruto. Dua orang yang memiliki kemampuan yang serupa, yaitu menciptakan pedang.

Lalu, di sini kita mengetahui sedikti informasi tentang naga yang menjadi penghuni baru tubuh Naruto. Dia adalah naga yang bahkan mampu membuat Albion ketakutan. Bukan hanya itu, Albion mengatakan kalau Tiamat dan King Gidorah yang merupakan dua naga terkuat bisa dikalahkan oleh naga itu.

Lalu, di sini kita melihat untuk pertama kalinya Naruto marah. Walaupun Naruto pernah marah karena Issei yang memukul Gabriel, namun di sini kemarahan Naruto berkali – kali lipat daripada kemarahannya saat itu. Bahkan karena amarahnya, Naruto sempat hampir mendeklarasikan perang saudara kepada Hagun Academy dan juga Kelurga Gremory.

Jika hal ini terus berlanjut, maka perang saudara akan terjadi. Untuk kalian yang bertanya siapa saja yang akan ikut berperang kalau perang saudara terjadi, maka ini adalah list-nya

- Pihak keluarga Namikaze: Klan Namikaze (keluarganya Naruto), Klan Tenshin (keluarganya Gabriel), Klan Uchiha (Keluarganya Sasuke), Klan Uzumaki (Keluarganya Kushina), Klan Sitri (Keluarganya Sona), Klan Lucifer (Keluarganya Vali), dan teman – teman Naruto (Seperti Shirou dkk)

- Pihak Keluarga Gremory: Klan Gremory (keluarga Rias), Klan Phenex, Klan Bael (keluarga ibunya Rias), Keluarga Hyodou, dan beberapa anggota aliansi lainnya.

Tentu saja perang ini akan sangat dahsyat dan mungkin bisa membuat Kerajaan Britania hancur. Untung saja kakak dari Rias mau menuruti permintaan Naruto dan tidak memperpanjang masalah.

Lalu, di sini kita melihat kemampuan sejati dari Return by Death di FF ini. Bisa dibilang RbD di ff ini lebih mengarah ke sindrom pubertas milik Koga Tomoe dari Seishun buta yarou. Di mana Subaru akan memproyeksikan masa depan. Selam aSubaru tidak mati di proyeksi itu, maka proyeksi itu akan menjadi kenyataan. Namun jika Subaru mati, Subaru akan kembali ke masa lalu di titik tertentu untuk membuat proyeksi masa depan yang baru.

Lalu, kemampuan RbD Subaru juga bisa membawa orang lain ke masa lalu dengan cara melakukna kontak fisik sampai Subaru mati. Hal ini dibuktikan saat Naruto berhasil membunuh Subaru dan dia masih melakukan kontak fisik (dalam hal ini, pedang yang Naruto gunakan masih menancap di tubuh Subaru). Dan ini adalah satu – satunya kelemahan RbD di series ini.

.

Baiklah

Sekian dulu chapter 26

Sampai jumpa chapter depan

Bye - bye