.

The Interstellar Nation Army Become a Mercenary

Side Story 3

Cahaya Suram Di Ujung Lubang (Bagian 1)

.

.

.

Kekaisaran Saderan─

Negara besar yang merupakan negara terbesar yang ada di Benua Utama, Benua Falmaskaya. Itu terletak di pusat benua yang membentang dari perbatasan Kesatuan Kerajaan Austinberg-Haurelia di Barat hingga Kepangeranan Sibir di sebelah Timur. Dan, itu telah mencapai puncak kritisnya, sejak 370 tahun sejak berdirinya negara tersebut.

Di masa lampau, negara itu didirikan selama era kekacauan yang telah menghancurkan ibu dari semua bangsa yang ada di benua utama, Dinasti Penyatuan. Setelah dinasti terdahulu runtuh, wilayah-wilayah yang awalnya berada di bawah kekuasaannya mulai terpecah dan kemudian memisahkan diri dengan membentuk negara mereka masing-masing.

Sebagai salah satu pewaris dari Dinasti Penyatuan, Saderan yang awalnya hanya merupakan sebuah kekadipatenan kecil mulai melancarkan sayap militernya ke seluruh penjuruh negeri. Satu per satu, negara-negara yang awalnya berbatasan langsung dengan Saderan mulai taklukkan. Tidak jarang, Saderan juga menggunakan kekuatan politiknya yang kuat untuk menekan bangsa lain melalui pernikahan politik maupun perang.

Meskipun Saderan mampu mempertahankan pengaruhnya selama lebih dari 370 tahun, ketidakstabilan yang terjadi di lingkungan keluarga kaisar terus saja meningkat selama beberapa tahun terakhir. Ini terus saja menjalar hingga mencapai urusan pemerintahan dan menyebabkan kekacauan di mana-mana.

─hingga tak menyisakan satu pun harapan yang tersisa untuk kembali.

.

.

.

Piña POV

Aku terus bertanya-tanya kenapa Ayahanda memanggilku ke kamar pribadinya. Padahal aku harus memimpin Batalion Ksatria Order Mawar untuk menghadapi kelompok pemberontak Helmes yang telah meresahkan warga sipil kami selama beberapa bulan terakhir.

'Tidak biasanya ayahanda memanggilku ke kamar pribadinya. Apakah ada sesuatu hal yang tidak bisa dia jelaskan kepadaku di ruang terbuka? Semoga saja itu bukan berita buruk.'

Di sepanjang lorong menuju kamar pribadi kaisar, sering kali aku bertemu dengan para pelayan istana maupun para prajurit istana. Mereka terlihat agak berlarian di sepanjang lorong sambil membawa setumpuk catatan yang seperti merupakan dokumen penting.

Sesampainya aku di tempat tujuan, aku lalu berkata kepada kedua ksatria pengawal kaisar, Khabir dan Yor, untuk mengizinkanku masuk ke kamar kaisar.

Setelah mengetuk pintu sebanyak tiga kali, salah satu dari penjaga itu lalu membuka sedikit pintu kamar kaisar dan kemudian berkata, "Yang Mulia, Tuan Putri Piña telah menunggu anda di depan."

"Izinkan dia masuk."

"Baik, Yang Mulia."

Setibanya aku di dalam kamar sang kaisar, aku agak terkejut dengan kehadiran saudara laki-lakiku, Sang Pangeran Kedua dan sekaligus Putra Mahkota saat ini, Diabo Vtoroyka Saderanchesko. Mungkinkah ada hal penting yang ingin dia sampaikan kepada kaisar?

"Mohon maaf atas keterlambatan saya, Yang Mulia." Aku berlutut di depannya sambil menundukan diri.

"Tidak perlu seformal itu, Piña. Akulah harusnya minta maaf karena memanggilmu di saat kamu sibuk."

Setelah diijinkan untuk berdiri, Ayahanda lalu menyuruhku untuk duduk di sebuah kursi yang berada tepat di samping Pangeran Kedua.

"Sudah lama yah, Piña, sejak kita saling bertemu..."

Sudah cukup lama sejak aku tidak saling bertemu dengan abangku ini─sudah hampir tiga bulan, aku kira.

"Yah... aku juga merasa begitu, saudaraku."

Abangku tampak sangat bisa diandalkan seperti biasanya. Dia juga sangat menyayangiku. Aku senang bisa bertemu dengannya lagi setelah sekian lama tidak saling berjumpa dengannya.

"Baiklah Piña, ini agak mendadak, tapi aku berpikir untuk mengirimmu keluar untuk melakukan inspeksi di sekitar kekaisaran kita."

Aku ingin tahu apa yang dimaksud oleh Ayahanda. Maksudku, kami semua sedang di ambang perang saudara dan masing-masing dari batalion ksatria maupun prajurit biasa sedang menghentikan pemberontakan yang terus saja terjadi di berbagai tempat di dalam kekaisaran.

Yah, meski tidak dianggap aneh jika kami dikirim ke perbatasan untuk menghalau para barbarian yang sering kali mengacau di perbatasan kami. Tetapi bukankah lebih baik jika inspeksi dilakukan setelah semua kekacauan ini berhasil diselesaikan? Memangnya kita masih memiliki cukup battalion yang tersisa untuk dikirim ke daerah konflik?

"Saya tidak memiliki keraguan tentang itu, ayahanda. Tetapi apakah ada alasan untuk mengirim saya begitu cepat? Saya masih harus menumpas para separatis Helmes dan itu bukan sesuatu yang bisa saya tinggalkan begitu saja."

"...Akan lebih baik jika kita memberi tahu dia tentang masalah ini, ayahanda. Piña bukan anak kecil lagi. "

"Ya, ya kamu benar. Silakan katakan padanya masalah kita, Diabo. " Ucap ayahanda sambil memijit-mijit dahinya dengan sebelah tangan.

"Piña, kamu mungkin sudah tau bahwa aku baru saja datang dari kunjungan inspeksiku yang ada di domain selatan dan barat kita, bukan?"

"Ya, tentu saja, saya tau itu, saudaraku."

Wilayah selatan dan barat merupakan tempat tinggal bagi sebagian besar bangsawan dari bekas Kerajaan Pahlavi.

Setelah dianeksasi oleh Kekaisaran sejak 162 tahun yang lalu, sebagian besar wilayah yang berada di selatan maupun barat kekaisaran tetap dikelola oleh bekas bangsawan dari Kerajaan Pahlavi sebagai syarat atas aneksasi wilayah mereka.

Namun, baik domain selatan maupun barat juga merupakan tempat di mana sering terjadi pergesekan di antara mantan bangsawan Pahlavi dengan bangsawan keturunan Saderan.

Menurut saudaraku, ketika dia sedang mengunjungi beberapa kota besar yang ada di wilayah barat dan selatan. Dia menemukan beberapa kejanggalan yang dilakukan oleh bangsawan lokal dan itu membuat pihak istana menjadi khawatir.

Tidak ditemukan bukti fisik bahwa mereka merencanakan sesuatu yang buruk. Namun, beberapa petunjuk halus, seperti peningkatan jumlah personil militer yang melebihi batas kouta yang diizinkan, terbukti cukup menimbulkan kekhawatiran di kalangan penjabat istana.

"Mereka tidak bermaksud untuk memberontak kepada kita, kan?"

"Tidak, Piña. Baik ayahanda dan aku berpikir bahwa situasinya belum sampai pada titik itu. Tapi tindakan mereka masih agak mengkhawatirkan kami."

"Tapi bukankah ayahanda telah melakukan yang terbaik untuk menjalin hubungan yang bersahabat dengan para bangsawan yang ada di selatan maupun barat?"

Faktanya, sebagai bagian dari proses perdamaian dan tanda kepercayaan, rekrutmen massal personel dari rumah bangsawan selatan dan barat telah dilaksanakan sejak lima tahun lalu. Baik menteri militer yang bertanggung jawab atas tentara maupun menteri keuangan yang bertanggung jawab atas urusan keuangan negara telah memiliki orang-orang yang berasal dari daerah-daerah tersebut guna diangkat ke posisi yang penting.

Kedua pria itu adalah individu yang sangat baik yang masing-masing mengusulkan reformasi inovatif yang terbukti cukup mencengangkan bagi rekan-rekan mereka. Namun, juga benar bahwa tindakan mereka merekrut sebagian besar pengikut mereka dari orang-orang yang berasal dari wilayah selatan maupun barat telah mengangkat lebih dari beberapa alis dan meningkatkan ketenangan di antara penjabat istana.

"Aku sangat memahami kekhawatiranmu, Piña. Tapi seperti yang dikatakan Diabo tadi, kami pikir itu tidak akan menyebabkan konflik yang terlalu besar. Mengingat keadaan ini, aku ingin kamu mengunjungi wilayah timur dan utara. Bagaimana? Kamu setuju, kan?"

"Ta-tapi, ayahanda. Saya tidak bisa melakukan itu begitu saja. Para separatis Helmes yang ada di tenggara kekaisaran belum sepenuhnya kami tumpas. Jika saya meninggalkan tanggungjawab ini begitu saja, maka para oposisi itu akan punya alasan untuk semakin menyudutkan kita."

"Tidak apa-apa, Piña. Biarkan kami yang menggurus keduanya. Kamu dan para Ksatria Order Mawar mu bisa segera pergi ke wilayah utara dan timur."

Aku mengerti. Jika situasi di selatan dan barat benar-benar mencurigakan seperti yang mereka katakan, wajar bagiku untuk dikirim ke wilayah timur dan utara sebagai gantinya.

Baik timur maupun utara, keduanya diatur oleh keluarga bangsawan Saderan berdarah murni. Jika domain selatan dan barat benar-benar melakukan pemberontakan, aku bisa mengumpulkan para penguasa feodal yang ada di sana untuk memerangi mereka. Ini tampaknya menjadi tugas yang penting. Aku harus melakukan yang terbaik.

"Ayahanda, putrimu ini sepenuhnya menerima perintahmu untuk mengunjungi domain timur dan utara."

Setelah itu, kakak laki-lakiku memberi tahu aku tentang hal-hal yang perlu aku perhatikan dan tindakan yang perlu aku ambil.

...

Diabo menatap punggung Piña saat dia meninggalkan kamar pribadi kaisar.

Dia tidak ingin membebani Piña dengan prasangka yang tidak perlu, jadi dia memilih untuk tidak menyebutkan masalah ini, tetapi tidak semua wilayah selatan dan barat diperintah oleh mantan bangsawan Pahlavi.

Sebenarnya, empat puluh persen dari keluarga bangsawan di selatan dan barat adalah keturunan Saderan. Dia tidak memberitahunya bahwa rumah bangsawan ini pun tampak mencurigakan.

Akan lebih baik jika hal semacam itu tidak terjadi pada Piña selama pemeriksaannya.

Diabo kemudian menyibukkan diri bersama ayahnya untuk memikirkan cara memperbaiki keadaan yang tidak menentu saat ini.

...