Title : Human with his Blade

Crossover : Naruto X High School DxD X Fate

Disclaimer : Naruto, HS DxD, Fate, dll bukan punya saya

Warning : OC, OOC, typo, bahasa tidak baku, dll

Rate : M (jaga – jaga)

Arc : Blue Moon Festival


Chapter 28 : Let's go to the Beach


Saat ini Naruto sedang duduk di sebuah taman sambil membaca sebuah buku. Semenjak pertarungan di Blue Moon Festival, Naruto mendadak menjadi idola baru di sekolah. Itu semua karena pertarungan Naruto melawan Kiba yang cukup keren dan epik. Berbeda dengan pertarungan Naruto dan Issei yang cukup penuh dengan kontroversi.

Kembali ke Naruto, saat ini Naruto terus menerus menghindari para perempuan yang mulai jatuh hati padanya dan itu sangat menyebalkan. Naruto beruntung pacarnya bukanlah seorang yang posesif.

" Naru... "

Naruto yang mendengar suara pacarnya hanya melirik pacarnya dan kembali membaca buku itu.

" Naru, apa kau sudah makan? " Tanya Gabriel yang datang.

" Belum, sih... " Jawab Naruto

" Kalau begitu, makanlah ini. " Ucap Gabriel sambil memberikan sebuah sandwich kepada Naruto.

Naruto yang melihat itu mangambil satu sandwich dan memakannya. Tampak Naruto menikmati sandwich yang sepertinya buatan Gabriel.

" Enak... "

" Terima kasih, Naru... " Ucap Gabriel. " Aku ingat, besok, para peserta yang lolos di babak pertama akan diundang untuk menemui Ten Pillar. Tapi ini tidak diwajibkan. Apa kau ingin bertemu dengan mereka, Naru? " tanya Gabriel.

" Tidak. Melihatmu saja sudah cukup untukku. " Ucap Naruto dengan sedikit tersenyum dan itu sudah cukup untuk membuat wajah Gabriel memerah karena malu.

" Na-Na-Naru... a-a-apa maksudmu!? " Ucap Gabriel yang wajahnya memerah.

Naruto hanya tersenyum dan menikmati pemandangan yang menurutnya indah itu. Kemudian dia mencium dahi Gabriel dan berdiri untuk kembali ke kelasnya.

" Emiya-senpai sudah mengajakku. Ada sesuatu yang ingin dibicarakan antara aku dengan First Pillar. Baiklah, aku kembali ke kelas dulu. " Ucap Naruto lalu pergi dari sana meninggalkan Gabriel.

Sementara itu, saat Gabriel berdiri, dia secara tidak sengaja menjatuhkan sebuah kertas. Dan Gabriel mengambil kertas itu dan membacanya. Gabriel yang melihat kertas itu hanya bisa menatapnya dengan wajah yang sedih. Di kertas itu terdapat satu tulisan yang sudah cukup untuk menjelaskan isinya.

PEMUTUSAN HUBUNGAN PERTUNANGAN GABRIEL TENSHIN DAN NARUTO NAMIKAZE

Dan sebuah kertas lainnya tertulis: SURAT PERTUNANGAN GABRIEL TENSHIN DAN PUTRA KELUARGA KAZEKAGE

Gabriel hanya merobek kertas itu dan meremasnya hingga menjadi bola kertas, lalu menghancurkannya dengan lingkaran sihir. Gabriel kemudian pergi ke kelasnya.


Keesokan harinya.

Saat ini Naruto bersama dengan Vali, Cao Cao, Tobio, Arthur, Sasuke, dan kedua adiknya. Di sisi lain, ia melihat Issei bersama dengan Kiba dan Xenovia. Bisa dilihat dari peserta yang lolos di babak pertama, hanya beberapa murid yang lolos saja yang ikut akan pergi ke menemui Ten Pillar.

Sampai saat ini, Issei masih tidak mau melihat ke arah Naruto karena dia masih ketakutan kalau melihat Naruto.

" Minna, kalian sudah berkumpul, kan? " Tanya Gabriel yang datang sebagai perwakilan dari Ten Pillar. " Baiklah, mari kita berangkat. "

Kemudian muncul lingkaran sihir yang langsung menelan mereka semua saja dan berpindah ke suat tempat.

.

.

Hagun Beach.

Hagun Beach. Sebuah pantai yang berada di ujung Kerajaan Britania. Merupakan satu – satunya wilayah dari Hagun Village yang tidak berada di area Hagun Village. Anggap saja seperti Hawaii dan Alaska di Amerika Serikat.

Naruto dan yang lainnya kemudian masuk ke dalam sebuah villa.

" Selamat datang untuk para murid yang diundang oleh para Pillar. " Ucap salah satu pelayan di villa itu. " Silahkan masuk ke ruangan ini. "

Kemudian mereka semua dimasukkan ke dalam sebuah ruangan dengan beberapa kursi dan satu meja panjang. Kemudian mereka mulai duduk di salah satu sisi kursi. Sementara itu, Gabriel duduk di sisi lain dan berhadapan dengan Jeanne.

" Para hadirin sekalian. Ten Pillar telah tiba. " Kemudian masuklah sembilan orang berbeda ke dalam ruangan itu. Satu demi satu masuk dan duduk di kursi yang sudah disediakan.

" Baiklah, mari kita mulai perkenalannya.

Tenth Pillar : Light Pillar: Gabriel Tenshin.

Ninth Pillar: Water Pillar: Sona Sitri.

Eighth Pillar: Ruin Pillar: Rias Gremory.

Seventh Pillar: Archer Pillar: Emiya Shirou.

Sixth Pillar: Saber Pillar: Artoria Pendragon.

Fifth Pillar: Illusion Pillar: Itachi Uchiha.

Fourth Pillar: Creation Pillar: Ajuka Astaroth.

Third Pillar: Ice Pillar: Serafall Sitri.

Second Pillar: Flame Pillar: Ruval Phenex.

Dan yang terakhir, First Pillar: Destruction Pillar: Sirzech Gremory.

Demikianlah para Pillar dari Hagun Academy. "

Kesepuluh Pillar itu duduk dan melihat ke arah mereka.

" Halo, para peserta Blue Moon Festival. Aku senang bisa melihat kalian. Terutama kau, Naruto Namikaze dan Hyodou Issei. " Ucap Second Pillar, Ruval.

" Saya juga senang bertemu dengan anda. " Ucap Naruto dan Issei sopan

" Pertama – tama, kami mengucapkan selamat untuk kalian yang telah memenangkan Blue Moon Festival, namun ada satu hal yang akan kami bicarakan. " Ucap Ajuka

" Apa itu? " Tanya Naruto

" Tentang kecurangan yang terjadi di dalam Blue Moon Festival. " Ucapan Serafall sudah cukup untuk membuat Rias tersentak.

" Kecurangan? Maksudmu saat si Namikaze menggunakan kekuatan anehnya? " Tanya Issei

" Tidak. Kecurangan yang kami maksud adalah bantuan dari pihak lain. " Ucap Sirzech

" Apa maksudmu, senpai? " Tanya Kiba

" Hyodou Issei. Kau telah diketahui bekerja sama dengan Rias Gremory untuk melakukan kemenangan demi menang di dalam Blue Moon Festival. " Ucap Ruval

" APA!? AKU TIDAK MELAKUKAN KECURANGAN! " Ucap Issei yang marah.

" Apa kau pikir kami cukup bodoh untuk membuat laporan palsu atau tidak menyadari kecurangan yang jelas – jelas ada di depan kami? " Tanya Serafall dengan pelan, namun cukup dingin untuk didengar.

" Kecurangan yang telah dilakukan antara lain: memberikan sihir peningkatan kepada Hyodou Issei, membantu dalam pertarungan, memberikan serangan kepada Naruto Namikaze, memanfaatkan sistem untuk kepentingan pribadi, dan meretas sistem dari dimensi buatan untuk melemahkan Naruto Namikaze. "

Terungkap sudah semua kecurangan yang dilakukan Rias. Naruto juga mengetahui alasan dia bisa kalah dari Issei. Itu semua karena Rias memanipulasi dimensi pertarungan mereka dan membuat Naruto tidak bisa menggunakan kekuatan penuhnya.

" APA BUKTINYA! " Ucap Issei yang masih tidak terima.

" Ini. " Ucap Shirou sambil memperlihatkan sebuah video yang memperlihatkan kecurangan Rias.

" A-Apa!? "

" Kekuatan Samael milik Naruto-kun seharusnya bisa membunuhmu dalam satu serangan. Alasan kau hanya merasakan sakit dan panas dari serangan Naruto-kun karena kekuatan Naruto-kun sudah dilemahkan sebesar 90 persen. Dengan kata lain, saat berhadapan denganmu, Naruto-kun hanya menggunakan 10 persen kekuatannya saja. " Ucap Shirou melanjutkan

" Hyodou Issei, kau memang pemenang dari Blue Moon Festival. Namun... kami tidak akan pernah menanggapmu sebagai pemenang Blue Moon Festival. " Ucap Sirzech.

Issei hanya bisa terdiam mendengar ucapan dari kakak salah satu haremnya itu.

" Baiklah. Kembali ke topik awal. Kalian adalah penerus kami, para pillar. Karena itulah, kami mengharapkan kalian bisa membawa Hagun Academy ke arah yang lebih baik lagi. " Ucap Sirzech dengan nada ramah yang berbanding terbalik dengan beberapa detik sebelumnya.

" Itu benar. Aku bahkan sudah memilihkan nama pillar yang cocok untuk kalian saat kalian mnjadi bagian dari pillar. Contohnya Naruto-kun yang akan menjadi Blade Pillar dan Sasuke-kun yang cocok menjadi Lightning Pillar. " Ucap Shirou

" Selain itu, kalian akan memiliki koneksi yang bagus dengan kami. Sebagai contoh, jika kami melakukan misi, kami akan mengajak kalian sebagai anggota. Hal ini bisa menaikkan nilai kalian dan membuat kalian lebih terpandang. " Ucap Itachi

" Itu benar. Selain itu... arus politik di Britain Kingdom mulai memanas. Ditambah lagi, adanya kemungkinan serangan dari Kerajaan lain. Kita, para penyihir, sejatinya tidak lebih dari senjata perang yang bisa dibuang kapan saja. Karena itulah, aku harap kalian bisa membuat kita, para penyihir, menjadi sama seperti manusia biasa. " Ucap Ajuka

" Ha'i. " Ucap teman – teman Naruto.

" Baiklah. Silahkan nikmati villa tepi pantai ini. " Ucap Sirzech. " Sebagai hadiah, kalian akan berlibur di villa ini selama dua hari. Silahkan berlibur. " Ucap Sirzech melanjutkan.


Setelah pertemuan dengan para pillar, Naruto ditempatkan sekamar dengan Sasuke. Saat ini mereka sedang menaruh barang bawaan mereka masing – masing.

" Naruto. " Panggil Sasuke

" Ya? Ada apa? " Tanya Naruto. Biasanya, saat Sasuke memanggil Naruto dengan namanya, bukan dengan panggilan 'dobe'; biasanya Sasuke akan membicarakan hal yang penting.

" Apa kau sudah tahu akan hal itu? "

" Apa? "

" Soal per- "

" Itu, ya. Aku tahu. Tapi... tetap saja dia adalah milikku. Aku tidak akan membiarkan siapapun mengambilnya. " Ucap Naruto

" Begitu, ya. Baguslah kalau begitu, dobe. "

" Lalu, bagaimana denganmu? "

" Entahlah. Aku juga tidak terlalu memikirkannya. " Ucap Sasuke

Sasuke dan Naruto sudah berteman sejak kecil. Bahkan sebelum Naruto membangkitkan kekuatannya ataupun kenal dengan Gabriel. Ini semua berawal dari tradisi keluarga Namikaze dan Uchiha yang akan memasangkan dua anak laki – laki yang seumuran untuk menjadi rekan. Ini semua demi mempererat hubungan Uchiha dan Namikaze yang masih keturunan langsung Rikudo Sennin.

Ini sama seperti kakek dari Sasuke dan Naruto dan kedua ayah mereka yang bersahabat seperti mereka. Dan ini akan terus diteruskan ke anak mereka.

" Mungkin... aku akan berpacaran dengan Mito. " Ucap Sasuke tiba – tiba

" Begitukah? Aku tidak akan menolaknya karena kau adalah orangnya, namun itu akan sangat sulit mengingat Mito adalah penerus keluarga Namikaze. Mereka tidak akan membiarkan anak emas yang akan menjadi heiress mereka pergi begitu saja. " Ucap Naruto

" Bagaimana kalau kau menggantikan posisinya? "

" Akan terjadi perang saudara di keluarga Namikaze. "

" Bukankah hanya para tetua kolot dan pengikutnya saja yang membencimu? Aku tidak ingat anggota keluarga Namikaze lain yang membencimu. "

" Tapi, masalahnya sembilan puluh persen anggota keluarga Namikaze adalah para pengikut orang tua sialan itu. "

" Begitu, ya. Kau itu... benar – benar terikat dengan mereka. Tapi... sekali kau bisa membuktikan kemampuanmu, kau akan langsung menjadi penguasa keluarga Namikaze. "

" Mungkin saja. Baiklah, mari kita ke pantai. Aku yakin mereka semua sudah menunggu kita. "

" Lebih tepatnya kedua adikmu dan pacarmu yang sudah menunggumu. "

" Kau benar, teme. "


Hagun Beach.

Saat ini, tampak para pillar sedang bersantai bersama beberapa murid. Sebagai rincian, inilah yang mereka lakukan:

Pertama; Sirzech, Ajuka, dan Ruval sedang bermain Triwizard Chess, sebuah catur yang dimainkan oleh tiga orang sekaligus.

Kedua, tampak Itachi, Cao Cao, Vali, dan Tobio sedang tiduran di kursi panjang yang disediakan di sana.

Ketiga, tampak Arthur, Artoria, Kiba, dan Xenovia berlatih pedang di sisi lain pantai.

Keempat, tampak Shirou yang sedang menatap Sirzech, Ajuka, dan Ruval yang sedang bermain Triwizard Chess dan tiba – tiba memukul meja yang mereka pakai sehingga mereka terkejut dan bidak – bidak catur terlempar dan berantakan. Dan tentu saja ketiga pemuda itu langsung marah dan menembaki Shirou dengan sihir tingkat tinggi yang cukup berbahaya ke arah Shirou yang lari sambil tertawa.

Kelima, tampak Issei sedang berpacaran dengan Rias. Karena itu kita skip saja.

Keenam, Sona dan Serafall yang sedang berbicara berdua.

Dan terakhir, tampak Gabriel dan kedua adik Naruto sedang asik bermain pasir.

Mereka semua tampak asik dengan kesibukan mereka masing – masing, terutama Shirou dengan tiga temannya yang melemparinya dengan sihir tingkat tinggi.

" Ah, Nii-san! Sasuke-nii! " Ucap Mito yang memanggil Naruto dan Sasuke.

Tampak Mito menggunakan bikini berwarna merah yang senada dengan rambutnya. Kemudian Jeanne menggunakan bikini pirang yang senada dengan rambutnya. Dan terakhir, Gabriel tampak cantik dan mempesona saat menggunakan bikini berwarna biru langit yang entah mengapa cocok untuknya.

" Naru... bagaimana penampilanku...? " tanya Gabriel malu – malu

" Kau benar – benar cantik dengan bikini itu. " Ucap Naruto sambil tersenyum.

Gabriel yang mendengar itu tidak bisa menyembunyikan perasaan senangnya.

" Kau juga tampak cantik, Jeanne. " Ucap Cao Cao yang entah mengapa sudah bergabung dengan mereka bersama dengan Vali dan Tobio.

" Terima kasih, Cao Cao-kun. " Ucap Jeanne yang tanpa sadar menambahkan suffix '-kun' pada nama Cao Cao.

" Sepertinya ada kapal baru yang berlabuh... " Ucap Vali

" Ya, kau benar. " Ucap Naruto

" Kapal? " Beo Tobio

" Ship, bodoh. " Balas Vali dan Naruto

" Aku mengerti. "

Tentu saja ucapan itu membuat keduanya malu.

" Baiklah. Ayo kita bermain, Nee-chan! " Ucap Mito sambil menarik Jeanne ke pantai.

" Ayo berenang. " Ucap Cao Cao

" Yosh! "

Kemudian Cao Cao, Vali, Tobio, dan Sasuke pergi ke laut untuk berenang.

" Ayo kita ke sana, Naru... "

Sementara itu, Naruto yang melihat Gabriel yang hanya tertutup bikini tengah sibuk menelan ludahnya.

" Ada apa, Naru? " Tanya Gabriel yang sedikit khawatir pada Naruto.

'Tenanglah, Naruto junior. Jangan seperti ini di tempat ramai seperti ini. Tahan nafsumu. Tahan fetish anehmu pada Gabriel.' Batin Naruto yang berusaha menahan nafsunya.

" Naru? "

" Gabriel... itu... " Ucap Naruto sambil menunjuk lautan.

Gabriel segera melihat ke arah yang ditunjuk oleh tunangannya itu. Dan tiba – tiba Naruto memeluk Gabriel.

" Maaf Gabriel... aku kesulitan menahannya... " Ucap Naruto

" He...? "

Tiba – tiba Naruto menutup mata Gabriel dengan tangan kanannya dan dengan cepat Naruto mencium pundak kiri Gabriel dengan cukup lama sehingga menimbulkan bekas memar di sana. Gampangnya, Naruto membuat sebuah kissmark di bahu Gabriel. Belum selesai sampai di sana, Naruto kemudian turun hingga ke bawah punggung Gabriel, tepatnya di bawah tali bikini Gabriel, dan kemudian Naruto membuat sebuah kissmark lagi di sana. Gabriel hanya bisa memerah saat merasakan apa yang Naruto lakukan padanya.

" Na-Naru... "

Setelah agak lama, Naruto melepaskan Gabriel dan menjilat bibirnya.

" Sedikit asin, tapi manis. Keringatmu benar – benar lezat, Gabriel. " Ucap Naruto yang tersenyum, namun bukan dengan senyuman mesum.

" Naru... jangan lakukan di sini... " Ucap Gabriel yang hampir menangis. Tentu saja dia malu dengan 'tanda' yang Naruto buat di bahu dan punggungnya.

" Maaf. Aku sepertinya kelewatan. Aku tidak bisa mengendalikan nafsuku... maafkan aku... " Ucap Naruto sambil memakaikan jaket putih yang ia gunakan ke Gabriel.

" Tak masalah. Jika kau ingin melakukannya, setidaknya bilang dulu. " Ucap Gabriel sambil mengusai air matanya.

Sebenarnya, ada satu hal yang tidak diketahui oleh Gabriel tentang Naruto. Naruto memiliki fetish terhadap Gabriel yang hanya menggunakan pakaian dalam atau sejenisnya. Dengan kata lain, melihat Gabriel hanya menggunakan pakaian dalam atau bikini akan membuat Naruto lebih cepat bernafsu atau terangsang ketimbang melihat Gabriel telanjang bulat.

Saat Naruto mengganti pakaian Gabriel, Naruto sudah sekuat tenaga menahan nafsunya. Namun kali ini, Naruto gagal menahan nafsunya dan membuat Gabriel malu.

Namun, entah mengapa fetish ini hanya berlaku kepada Gabriel. Bahkan saat melihat Sona, Serafall, Rias, atau kedua adiknya; Naruto sama sekali tidak terangsang. Sepertinya baik hati maupun alat kelaminnya sudah sinkron satu sama lain.

Kemudian, saat nafsu Naruto sudah tidak bergejolak lagi, Naruto langsung memeluk Gabriel dengan erat.

" Maaf... Gabriel... " Ucap Naruto.

" Naru... "

Gabriel berniat untuk membalas pelukan Naruto, namun dia teringat satu hal. Secara teknis, Naruto sudah bukan tunangannya lagi. Hubungan pertunangannya dengan Naruto sudah tidak ada lagi. Dengan kata lain, mereka bukan siapa – siapa. Namun, Gabriel masih mengira kalau Naruto berpikir kalau mereka masihlah seorang tunangan.

'Maaf... Naru... Maafkan aku...'

Gabriel terlalu takut dan sakit untuk mengatakan kebenarannya dan hanya bisa menangis.

" Hey, pasangan bodoh, apa yang kalian lakukan! " Terdengar Shirou yang sudah tidak menjadi sasaran kemarahan ketiga temannya sibuk memanggil Naruto dan Gabriel.

Naruto hanya diam sambil melepaskan pelukannya dan menciptakan berbagai pedang. Dan dengan kecepatan penuh, Naruto melemparkan pedang – pedangnya ke arah Shirou. Dan sekali lagi, Shirou menjadi sasaran kemarahan dan serangan dari orang lain.


Sore harinya.

Saat ini, Naruto tengah duduk di sebuah tikar pantai bersama dengan Gabriel yang sedang tidur di pahanya. Naruto hanya mengelus rambut panjang Gabriel sambil menikmati sunset yang indah.

" Naruto-kun, bisa kita bicara? " Tanya Shirou yang menemuinya.

" Ada apa? Kalau kau mau kulempar dengan banyak pedang seperti tadi, aku tidak akan mau melakukannya. "

" Ini tentang kekuatanmu. "

" ... "

" Aku tahu tentang kemampuanmu. "

" Aku mengerti. "

Kemudian Naruto memindahkan kepala Gabriel dengan perlahan dan pergi bersama dengan Shirou ke belakang villa.

" Naru... " Gabriel yang tertidur hanya bisa meringkuk dan mengigau memanggil Naruto.

.

Saat ini Naruto sedang bersama dengan Shirou

" Ada apa, senpai? Apa yang ingin kau bicarakan? "

" Aku akan memberi tahumu, kekuatan lain dari Unlimited Blade Works. "

" Apa maksudmu? "

" Naruto-kun, apakah menurutmu, Unlimited Blade Works hanyalah kekuatan sihir biasa yang bisa menciptakan pedang dari material apapun? "

" Ya...? "

" Sebenarnya, kekuatan dari Unlimited Blade Works ada empat. Pertama, menciptakan pedang sihir dari material apapun dalam sekejap. Kedua, membuat duplikasi dari pedang apapun, walau tidak termasuk kekuatannya. Ketiga, membuat Reality Marble. Dan terakhir, kau harus mencari tahu sendiri. "

" Tunggu, Reality Marble? Maksudmu sihir ilusi tingkat tinggi itu! Sihir ilusi yang bahkan jika kau terluka di ilusi itu, luka itu akan terbawa ke dunia nyata? "

" Ya. Aku yakin kau mengetahuinya dari Sensei-mu. "

" Kau kenal Sensei? "

" Bisa dibilang, dia adalah rival dari Sensei-ku. Walau begitu, mereka bersahabat baik. "

" Siapa Sensei-mu? "

" Namanya adalah Gilgamesh. Dia adalah... pemilik kekuatan Unlimited Blade Works sebelumnya. "

" Apa!? " Ucap Naruto terkejut

" Kau membangkitkan kekuatan itu sepuluh tahun yang lalu, kan? "

" Dari mana kau tahu itu? " Tanya Naruto

" Itu bersamaan dengan Kematian Gilgamesh-sensei sepuluh tahun yang lalu. Alasan aku bisa tahu dengan jelas tentang kemampuanmu, adalah karena Sensei-ku adalah pemilik kekuatan itu sebelumnya. "

" Kalau begitu, kau pasti tahu cara untuk menggunakan Reality Marble-ku, kan? "

" Ya. Dengan sebuah mantra. "

" Apa kau tahu? "

" Ya. Tapi, kau harus berlatih menggunakannya. Aku akan mengajarimu sampai kau bisa menggunakannya. Mantranya adalah... "


Beberapa jam kemudian.

Tampak Shirou dalam keadaan baju yang berdebu dan Naruto yang babak belur.

" Kau masih belum bisa menggunakannya, ya... "

" Kau pikir aku bisa langsung menggunakan sihir lain begitu saja? Ini bukan novel atau komik di mana kau hanya perlu berteriak untuk mendapatkan power up. " Ucap Naruto

" Benarkah...? " Gumam Shirou saat mengingat seseorang yang baru saja melakukan Early-Awakening dengan kekuatan pembunuh naga hanya dengan memanggil nama naga kanibal yang melegenda.

" Baiklah. Aku akan kembali. Aku yakin Gabriel khawatir padaku. " Ucap Naruto lalu pergi dari sana

" Ya, ya, ya... Kau akan melihat kalau dunia ini bukanlah surga yang indah... demi Kerajaan ini, ayah yang sangat menyayangimu, harus menyiksamu sedemikian rupa... Selain itu... masalah ini sepertinya akan semakin pelik... benar, bukan, Oyakata-sama. " Ucap Shirou

" Ya. Masalah dengan tetua dan juga putusnya pertunangannya adalah cara untuk membuatnya lebih kuat lagi. " Ucap Minato yang tiba – tiba muncul dari ketiadaan.

" Lalu, apa rencanamu berikutnya? "

" Rencana itu adalah... "


Sementara itu, di suatu tempat.

" Hey, apa kita sudah sampai? " Tanya seorang perempuan berambut biru

" Ya. Kita sudah sampai. " Ucap perempuan berambut pink

" Lalu, apa yang akan kita lakukan di sini? " Tanya perempuan berambut putih.

" Kita akan mencari salah satu Sin of Alter. Kudengar, Sin of Pride Alter akan datang ke sini. " Ucap laki – laki berambut kuning

" Sin of Pride Alter? Pemimpin para Alter, ya? "

" Baiklah kalau begitu. Kita akan bersiap – siap. Kau bisa pergi memeriksa, kalau kau mau. "

" Aku akan pergi. " Ucap si rambut biru lalu pergi.

Setelah perempuan berambut biru itu berjalan cukup jauh dan mengambil sebuah foto. Di foto itu, tampak seorang laki – laki berambut pirang, pria berambut merah, dan dirinya.

" Naruto-senpai, aku harap kita bisa bertemu lagi. Setelah apa yang kau katakan padaku, aku benar – benar marah, lho... " Ucap perempuan itu sambil tersenyum sadis. " Aku mencintaimu, tapi aku akan membunuhmu karena kau yang menyebabkan Sensei tewas dalam peperangan itu. Dan juga kau harus memberi tahu kebenarannya padaku, senpai~ "

Kemudian perempuan itu berjalan dan melihat beberapa orang di sana. Kemudian dengan cepat ia membekukan orang – orang itu.

" Para Archbishop of Witch Cult itu... mereka benar – benar kuat. Jika kau berhasil mengubah pikiranku, aku akan membawamu bergabung dengan kami, Naruto-senpai~ fufufu~ "

.

.

Sementara itu di tempat lain.

Saat ini Future Naruto sedang berjalan menuju suatu tempat.

" Mau ke mana kau, Naruto Namikaze? " Tanya Solomon

" Mencari informasi. "

" Tentang time stone? "

" Bukan. Tentang GOD dan anaknya yang akan diturunkan kali ini. "

" Anak dari GOD, ya. "

" Ya. Satu – satunya hal yang tidak bisa kau ketahui, bahkan dengan kemampuan penglihatan masa depanmu, kau tidak bisa mengetahuinya. "

" Ya. Itu karena kemampuannya. "

" Ditambah lagi, di setiap era, anak – anak yang menyusup selalu berbeda – beda. "

" Ya. Dengan kata lain, ada pengkhianat. "

" Dia itu memiliki banyak anak dan jaringan. Tapi yang pasti, ada pengkhianat di dalam Solomon Magic dan Hagun Academy. Semoga saja aku bisa bertemu dengan diriku di masa ini dan memberi tahu kalau ada pengkhianat di Hagun Academy. "

.

.

.

TBC


Yo

Bagaimana kabarnya?

Baik – baik saja, kan?

.

Oke. Di sini kita mengetahui banyak hal.

Pertama, di sini kita mengetahui identitas dari seluruh pillar.

Kedua, di sini kita mengetahui semua kecurangan Rias dan alasan kekalahan Naruto. Di sini diketahui kalau Naruto hanya menggunakan 10 persen kekuatannya, termasuk kekuatan dari Samael. Ini membuat racun Samael hanya memberikan rasa sakit dan panas kepada Issei. Seharusnya racun Samael bisa membunuh Issei dalam sekali serangan.

Ketiga, di sini diketahui kalau Naruto memilikisemacam fetish yang cukup... yah, unik. Naruto memiliki fetish terhadap Gabriel yang hanya menggunakan pakaian dalam atau bikini. Dan itu akan cukup meresahkan.

Keempat, kita memiliki beberapa konflik baru. Koflik pertama adalah putusnya pertunangan Naruto dan Gabriel. Lalu Gabriel akan ditunangkan dengan putra dari keluarga Kazekage. Konflik kedua, tentang junior Naruto yang bergabung dengan Witch Cult. Dan konflik ketiga adalah munculnya villain baru, GOD dan adanya pengkhianat di dalam Hagun Academy dan Solomon Magic.

Kelima, kita tahu tentang guru dari Shirou. Dia adalah Gilgamesh dan ternyata dia adalah pemilik UBW sebelum Naruto. Dan di sini diketahui kalau sensei dari Naruto bisa menggunakan reality marble. Dan Naruto akan berlatih menggunakan Reality Marble.

.

Baiklah

Sekian dulu chapter ini

Sampai jumpa chapter depan

Bye - bye