Chapter 35 Kemenangan Semu dan Bangkitnya Monster Terkutuk
Florina tajamkan mata dan eratkan gengaman pada tombaknya. Lalu segera memacu kuda pegasusnya, sambil merapal.
"Dewi Freya yang penuh keberanian! Berkahilah hambamu ini kekuatan untuk mengalahkan musuh di depan. Thurs Strike!"
Ujung tombak terhunus dan muncul sinar putih kebiruan, lalu merambat ke seluruh tubuh Florina. Kuda pegasus pun melaju cepat, sasaran dari serangan Florina adalah Goblin Champion yang sudah mengacau formasi dari pasukan.
Serangan kejut Florina tidak bisa dihindari oleh sang Goblin Raksasa, tubuhnya harus rela menjadi bolong karena terjangan dari kemampuan Florina. Setelah itu tubuh yang tersisa terjatuh layaknya karung, menghasilkan bunyi gedebuk. Mati!
Pasukan Royal Knight yang melihat itu pun berseru "Wooaaah!" Panjang memekakan langit, mereka begitu bangga melihat kemampuan dari komandannya. Yang berhasil mengalahkan sang goblin Champion dalam sekali serangan.
Saat melihat sorakan serta aksi yang dilakukan oleh Florina, sesuatu direlung hati Lenneth seakan tersentil. Apalagi para Knight of Templar yang melihat dan mendengarnya memasang wajah lesu, karena dirinya tidak menunjukkan sesuatu pun untuk membuat mereka bangga kalau dirinya komandan dari Knight of Templar.
'Aku juga tidak akan kalah!' batinnya
Segera dia memacu kudanya untuk mendekat ke arah Goblin Champion yang lain, sang Monster yang melihat itu mencoba untuk menjatuhkannya. Berkat kudanya yang spesial, Lenneth bisa menghindari semua serangan itu dengan anggun. Lalu dia menghunus pedang dan merapal.
"Dewi Freya yang Perkasa! Berikanlah wakilmu ini kekuatan untuk menghancurkan musuhmu! Divine Slash!"
Tepat saat Goblin champion sedang mengangkat batu besar, tubuhnya tertebas sebuah cahaya bulan sabit yang melewati tubuhnya. Wajah sang Monster nampak bergetar, lalu sekejap kemudian tubuhnya terbelah dua dengan rapi.
Kali ini giliran para Templar yang berseru "Woooaaahh!" Panjang ke langit, saat melihat Sword Maiden melakukan serangan seperti tadi. Dari kejauhan seseorang nampak senang, saat melihat aksi yang baru ditunjukan oleh Lenneth.
Kini giliran para petualang yang murung karena tidak ada perwakilan dari mereka, yang bisa menunjukkan sesuatu seperti yang telah dilakukan oleh Pegasus Knight dan Sword Maiden. Melihat itu seorang pria dengan tubuh atletis dan armor ringan maju selangkah sambil berkata.
"Sungguh pertunjukan yang mendebarkan, ketika melihat Pegasus Knight dan Sword Maiden yang baru menunjukkan kemampuannya. Kalau begitu, aku mewakili para Petualang akan menunjukkan kemampuan!" ucapnya.
Segera sang pemuda melesat menuju seekor Goblin Champion, Beluga nampak antusias dengan apa yang akan dilakukan oleh pemimpinnya. Sedangan Miteeta, Coriana, dan Kuisha memasang wajah kecut ketika pria itu melaju ke arah sang monster seperti orang gila.
Kedua tangannya mengepal saat menyadari ada seseorang yang mendekat kepadanya. Goblin Champion lancarkan serangan, pria itu yang tak lain adalah Sairaorg segera menghindar dengan melompat.
Membiarkan serangan monster itu menghantam tanah dan menimbulkan getaran kuat. Tanah tempat mendaratnya pukulan itu sedikit terjerembab ke tanah.
Di saat itulah sang High Monk melancarkan serangan, dia menaiki pemukul yang menghantam tanah itu dan segera layangkan tinju beruntun pada wajah sang Goblin Champion.
"Zeus sama! Berikanlah kepalan tangan hambamu ini kekuatan untuk memukul musuh, Brawler!"
Serangan tinju yang begitu kuat kini menghantam wajah sang Goblin Champion, sang monster bahkan tidak memiiki kesempatan untuk menahannya. Pukulan beruntun itu sukses membuat kepala sang monster pecah dengan darah dan otak berlumuran kemana-mana.
Tubuh monster itu jatuh dan membuat tanah sedikit berguncang, Sairaorg sendiri kini bermandikan darah sang monster. Ketika melihat itu giliran para petualang yang bertiak nyaring "Woooaaahhh!" Ke langit.
Di kejauhan party Rat Slayer yang melihatnya tercengang, dengan aksi dari tiga orang tersebut yang berhasil mengalahkan Goblin Champion. Setelah melirik ke satu arah yang diyakini itu adalah tempat sang pimpinan musuh berada, Rat slayer mulai berdiri dan memegang pedangnya seraya berkata, "sekarang adalah waktu bagi kita untuk memecah formasi musuh!"
"Baik," ucap mereka serempak.
Pasukan Goblin yang melihat para Champion mereka telah jatuh dan teman-teman mereka banyak yang gugur. Mencoba untuk lari ke arah dataran tinggi yang ada di sebelah kiri mereka. Salah satu Goblin berteriak mengkomando sambil menunjuk ke arah dataran kiri. Melihat itu Kuisha berteriak, "jangan biarkan mereka lolos! Kejar!"
Para Goblin yang baru mencapai setengah dari tanjakan dataran tinggi itu terkejut, karena muncul sebuah party yang terdiri dari 8 orang berlari dengan senjata terhunus. Untuk sesaat mereka terkejut. Namun itu terlambat, Rat Slayer segera melempar Belati dan membuat salah satu Goblin tertusuk tepat di bagian kepalanya.
"Satu," gumamnya.
'Dia bahkan tidak pelu membidiknya!' batin mereka serempak
"Aku juga tidak mau kalah!" teriak warrior yang langsung melompat dan langsung menusuk salah satu Goblin. Setelah itu pedangnya berayun-ayun menyayat goblin yang ada di jangkauan serangannya.
"Si warrior menggila, tapi aku juga tidak akan kalah!" ucap Monk.
Diapun ikut melompat dan menggunkan seni beladirinya, untuk memukul para Goblin dititik vitalnya sehingga membuat monster itu langsung mati. Scout menggerakan belatinya sambil menghindari serangan, dengan terampil dia melakukan teknik Attack and Evade dengan terampil.
Yang lainnya juga melakukan serangan yang mereka bisa. Karena Sai sudah menggunakan dua kali keajaibannya maka dia mengandalkan tongkatnya untuk menyerang. Sebisa mungkin dia menghemat sihir miliknya yang hanya bisa digunakan satu kali lagi.
Melihat Party tersebut yang menghadang para Goblin melarikan diri membuat Lenneth tersenyum, itu karena timing kemunculan mereka begitu tepat.
'Rencana Rat Slayer selalu tidak terduga dan tepat sasaran. Walaupun kadang sedikit aneh,' batinnya.
Pasukan Goblin mulai terkikis dan moral mereka menurun. Sangat mudah bagi para Goblin mati, dengan dua atau tiga kali tebasan mayat Goblin berjatuhan, beberapa petualang juga ikut terbunuh akibat para Goblin. Kebanyakan mereka terbunuh oleh serangan Hob Goblin, Goblin Champion dan serangan keroyok dari Goblin.
Melihat arah pertempuran yang dirasa sudah tidak menguntungkan lagi, sang Goblin Lord kini menggeram kepada Dark Elf.
[Percakapan Goblin Lord dan dark Elf]
"Bagaimana ini moral pasukanku sudah turun dan banyak dari mereka yang mati, kalau begini terus kita akan kalah!" ucap Goblin Lord.
Sang Dark Elf terkekeh saat menerima pernyataan itu, dia berjalan ke arah belakang Goblin Lord sambil berucap. "Tenang saja baginda! Kitalah yang akan memenangkan pertarungan ini!"
"Tapi bagaimana caranya, pasukanku sudah banyak yang gugur kalau seperti ini terus maka-"
"!"
Ucapan Goblin Lord terhenti dan matanya melebar, sayup dari perutnya mencuat sebuah pisau dan darahnya mengucur dari sana.
"Maka Yang mulia harus maju ke medan perang!" ucap Dark Elf sambil mendorong lebih kuat pisau yang dia tancapkan pada tubuh Goblin Lord.
"Guha! Ap-apa maksudnya ini, Dark Elf?" ucap Goblin Lord.
Dia tidak mengerti kenapa rekannya menusukkan belati pada perutnya, sang Dark Elf pun memberitahu alasan dia melakukan penusukan.
"Dibutuhkan pengorbanan untuk memanggail Dark Ma'Arock ke dunia fana ini, namun selain pengorbanan ada hal yang lebih penting. Itu adalah katalisator sebagai wadah bagi wujudnya."
Kali ini wajah Goblin Lord menegang, melihat Ekpresi yang ditunjukan monster yang dimanfaatkan olehnya itu. Sang Dark Elf tertawa sambil berkata.
"Iya! Apa yang dipikirkan otak bodohmu itu benar, tubuhmu akan menjadi media bagi kedatangannya. Harusnya kau merasa terhormat, karena menjadi media bagi kedatangan pelayan setia Dark God. Kalian adalah ras bodoh dan dungu yang hanya memikirkan makan dan sesuatu tidak berguna, kalian tercipta hanya untuk menjadi budak kami dan memenuhi ambisi kami ahahaha!"
Dark Elf tertawa terbahak-bahak saat mengucapkan itu, tidak ada rasa kasihan ataupun simpati pada Goblin Lord yang telah memberinya bantuan selama ini. Untuk menaklukan berbagai daerah yang menjadi tujuannya.
"Aku sangat berterima kasih atas apa yang sudah kau persembahkan untukku, Raja Goblin yang bodoh dan dungu!"
Ditengah sakaratul mautnya dia mengumpat akan takdir dirinya yang malah berakhir seperti ini. Dalam sekejap lagi masa hidupnya, monster itu malah meratap. 'Kami adalah makhluk tak Berdoa! Kalau begitu, diakhir hidup aku meminta kepada kalian wahai pengabul doa untuk mengabulkan permohonanku. Tolong berikanlah kebijaksanaan pada salah satu dari Rasku, agar bisa menuntun Rasku supaya bisa hidup sebagaimana makhluk berdoa lainnya. Aku berperantara pada kesetiaan yang telah kulakukan, pada sahabat terburuk yang pernah kumiliki.'
Dengan permohonan itu nyawanya melayang, saat melihat goblin Lord itu mati segera sang Dark Elf memulai Ritual untuk memanggil Monster. Menggunakan Dark Artefak yang telah dia dapatkan dari seorang Dark God Hades.
"Dari jurang kehancuran dan keputus- asaan
Aku menyerumu wahai roh yang melambangkan kehancuran
Terimalah korban persembahan yang ada di medan perang ini
Sambutlah panggilanku dan hancurkanlah musuhku
Atas kuasa yang diberikan Dark God kepadaku, Datanglah Dark Ma'arock!"
Setelah Dark Elf melantunkan syair kegelapannya, wajah Kuisha dan Sai menegang dengan mata melebar lalu keduanya bergumam. "Dia memanggil salah satu monster Abyss!"
Lalu datanglah sebuah cahaya layaknya pilar dari langit, menyelimuti tubuh Goblin Lord yang sudah mati. Mayat itu terangkat ke atas lalu terselimuti oleh aura merah hitam pekat. Mayat-mayat dari para goblin dan beberapa yang masih hidup tersedot ke dalam pilar itu. Mereka yang menyaksikan kejadian itu membeku sesaat, untuk melihat apa yang akan terjadi.
Perlahan namun pasti tubuh Goblin Lord itu berubah bentuk, sosok itu kini berdiri dengan kapak besar berlukiskan singa dibilahnya. Lalu tubuhnya kekar dengan ketingian mencapai 3 meter. Mengenakan armor perang lengkap dan terdapat sepasang sayap.
Aura di sekitar tubuhnya berwarna merah hitam pekat, membuat siapapun yang melihatnya gemetar karena tekanan yang dikeluarkan monster itu. Para petualang dan yang lainnya yang memiliki mental lemah, terjatuh di atas lutut saat melihat monster itu.
"Kita akan mati di sini!"
"Apa yang harus kita lakukan!"
"Ini sama saja kita tidak punya kesempatan!"
Para petualang, Knight of Templar juga Royal knight, moralnya turun drastis ketika monster itu baru saja tercipta. Tidak berhenti sampai disitu sang Dark Elf pun memerintahkan, "Dark Ma'arock! Cepat kau panggil pasukanmu!"
Menuruti perintah dari masternya monster itu pun berteriak "Wooarrgg!" dengan keras, membuat beberapa petualang menutup telinganya untuk mengurangi rasa mengilu akibat teriakannya. Lalu setelah sang monster berhenti teriak. Dari dalam tanah muncul sebuah tangan. Tangan itu tidak memiliki kulit lagi dan mencoba untuk menggapai sesuatu.
Tidak hanya satu saja namun jumlahnya bertambah menjadi empat lalu puluhan dua puluhan hingga akhirnya ratusan. Kemudian lengan-lengan tengkorak itu, menunjukkan pemiliknya yang merupakan para skeleton.
Para skeleton itu bermunculan dari tanah seperti benih yang baru tumbuh dari bijinya, menambah lesu pasukan manusia saat melihat kejadian itu karena makhluk itu bisa memanggil pasukan skeleton.
"Kita sudah tamat!" gumam seseorang.
Namun dari kejauhan datang sebuah teriakan yang membara. "Apa hanya karena monster itu muncul dan membawa pasukannya kalian sudah menyerah. Ingat-ingatlah ikrar kalian saat dilantik menjadi seorang Royal knight!" Itu adalah Florina yang berusaha meningkatkan kembali moral pasukannya.
Mendengar teriakan itu para Royal Knight termenung, memikirkan apa yang baru disampaikan oleh komandan mereka. Wajah mereka menunduk dan mata mereka menerawang jauh, seakan mengingat kembali janji yang mereka ikrarkan saat menjadi seorang Royal knight.
"Florina-sama benar! Bukan saatnya bagi kita untuk ragu, justru inilah saat kita menunjukkan keberanian kita. Pilihan kita hanya ada dua, menang atau dikenang! Jadi janganlah kita ragu!" teriak seseorang kaptain
"Wooaah!" sahut rekan yang lainnya.
Setelah teriakan itu, menyusul kemudian Lenneth mencoba menaikkan moral dari Knigth of Templar.
"Dewi Freya yang penuh kasih sayang akan melindungi selama perang ini, kemudian jika kita gugur dalam peperangan ini dia akan menyambut kita. Jangan pernah ragukan lagi perlindungan dan sambutan darinya, wahai Knight of Templar!" teriaknya
Senjata para Knight of Templar terangkat ke udara disertai sorakan. "Hidup Dewi Freya!"
Sebenarnya para petualang ikut semangat juga, saat melihat kedua pasukan itu bersemangat namun mereka hanya perlu sedikit dorongan untuk mengeluarkannya. Tugas itu sepertinya diambil oleh seorang High Elf wanita. Dia menghunuskan pedangnya yang berlumur darah menantang langit.
"Segala sesuatu memiliki awal dan akhir.
Amat sukar seseorang mengawali sesuatu karena ragu.
Amat sulit seseorang mengakhiri sesuatu yang telah dilalui karena takut.
Untuk itu buanglah keraguan dan ketakutan kalian.
Kita hanya perlu menebas atau mungkin ditebas oleh musuh.
Ketika menang kita akan berpesta, namun saat kita gugur kita menjadi bangga.
Itu karena, kita adalah Petualang!"
"Woaaahhh!" deru semangat memekakan langit. Sementara para pasukan sudah ditingkatkan moralnya. Lenneth dan Florina segera mendekat ke arah Kuisha yang kini masih sedikit membeku, karena kehadiran monster dari Dark God tersebut.
"Kuisha! Aku harap kau memiliki rencana?" tanya Florina.
Belum sempat Kuisha merespon, Lenneth menambahkan. "Semua bergantung pada strategy milikmu, Nona Kuisha!"
Sai yang menyadari betapa mengerikan monster itu meminta kepada Rat Slayer. "Ketua! kita harus bergabung dengan pasukan utama!"
Kali ini Naruto mengangguk dan memberi arahan "baiklah, kita akan menyatu dengan pasukan utama!"
Anggotanya yang frustasi karena kehadiran sosok monster itu, menganggguk dan mengikuti dari belakang. Mereka langsung menuju ke pasukan utama.
Saat mereka mendekat terdengar teriakan gemuruh para pasukan yang kembali bersemangat, tanpa di duga membuat moral anggota partynya membaik. Naruto melihat Lenneth dan juga gadis yang mengendarai Pegasus mendekat ke arah seorang gadis High Elf, yang berusaha memancing amarahnya di Diamond Knight Bar.
Ketika dia sudah mendekat terdengar kalau sang wanita penunggang pegasus kebingungan sambil berkata. "Apa maksudmu kau tidak memiliki rencana untuk mengalahkannya!"
"Makhluk itu ... Makhluk Itu ..." gumamnya tanpa menjelaskan kenapa dan ada apa dengan monster tersebut.
Sairaorg yang menyadari kalau Kuisha mengingat kembali traumanya segera menyela. "Tolong jangan memaksa dirinya, bagaimanapun semua orang memiliki keterbatasan bukan?"
"Tapi situasi kita saat ini mendesak-"
Ucapan Florina tertahan sebab sai lagsung memotong
"Kumohon mengertilah!" Mata miliknya dan Florina beradu. Saat melihat mata Sai, komandan Royal Knigth tertegun karena dari mata Night Elf itu. Terlukis kalau ada suatu hal pahit yang sulit untuk dijelaskan.
Sedangkan Lenneth melebar karena beradu pandang dengan Rat Slayer, mata pria itu tetap sama seperti biasanya. Tenang, sunyi dan sendu. Meski perbedaan usia mereka adalah empat tahun. Naum pria itu seakan sudah berada di atasnya soal sikap. Lenneth masih belum mengetahui lebih jelas, tentang apa yang terjadi sepenuhnya pada masa lalunya.
Percakapan terakhir tentang masa lalu Rat Slayer terjadi, saat bertemu dengan Sai dan pengikutnya di sebuah desa. Segera pertemuan mata mereka teralih karena umpatan Florina.
"Lalu bagaimana kita menghadapi monster itu!"
Tidak ada satupun suara untuk menjawabnya, sementara para pasukan mulai bisik-bisik karena belum datang satu pun perintah untu memulai serangan. Mereka begitu terkejut karena kejadian ini diluar perkiraan, ditambah sang Tactician ternyata memiliki trauma dengan monster yang muncul tersebut.
Lenneth juga sangat takut ketika membantai para Goblin itu, namun saat rasa takut itu datang segera bayangan ketika dahi miliknya dan Rat slayer beradu muncul. Serta sebuah sumpah yang seakan menjadi harapan atau lebih tepatnya jimat, untuk dirinya melawan rasa trauma.
"Aku sangat beruntung!" gumamnya seraya melirik Rat Slayer. Tanpa tahu kalau takdir, akan mempermainkan keteguhan pria tersebut.
Jika dia bertahan dan tidak mengikuti ambisi balas dendamnya lalu mengikuti apa yang dirasakam hatinya, maka dunia akan berjalan sebagaimana mestinya. Tanpa ada campur tangan dewa lagi.
Dunia yang selama ini ada selalu berada dalam genggaman para dewa, berkat sebuah artefak Tinggi bernama Fate Cube atau Dadu Takdir.
Dalam buku Densetsu no Yusha bagian Prolog di sebutkan, kalau artefak itu tercipta dari batu yang berasal dari suatu tempat di luar sistem dimensi.
Lalu Tiga dewa utama dari Tiga Mitologi besar menyatukan kekuatan untuk membuat artefak tersebut. Mereka adalah Zeus, Odin dan Shiva.
Karena ramalan yang ditunjukkan dadu itu selalu benar, mereka sesumbar mengatakan kepada para dewa.
"Jika Dadu Takdir menunjukkan kesalahan, maka benda ini akan hancur dan masa depan tidak akan bisa diprediksi oleh para dewa."
Tepat setelah mereka mengumumkannya, terjadi 6 getaran kuat yang memgguncang Kahyangan seakan memegang janji ketiga dewa itu. Yang entah memberi pertanda baik atau buruk, atas apa yang tyelah diucapkan mereka.
Lalu pria yang akan menjadi penentu dari takdir Fate Cube itu sendiri, kini sedang menunggu kesempatan untuk mengutarakan rencananya.
Rat Slayer bukannya tidak mau mengutarakan keputusannya secara sepihak, namun dia menunggu kalau-kalau ada di antara mereka memiliki ide dan bisa didiskusikan agar menjadi strategy yang lebih baik.
Namun saat tidak ada satupun orang yang mengutaraka apa yang direncanakan mereka. Akhirnya Naruto hendak mengeluarkan rencana miliknya.
Ketika Florina kembali berkata dengan frustasi. "Apa yang harus kita lakukan untuk melawannya?"
Tanpa keraguan dia berkata, "aku memiliki rencana!" ucapannya itu, sukses mengundang semua yang hadir menatap dirinya.
TBC
Hai Jinchuriki Shukaku kembali dengan Chapter baru, semoga kali ini bisa mengobati rasa penasaran kalian. Atau malah nambah penasaran, kuharap kalian bisa terus bersabar untuk mantengin ini cerita.
Hal yang harus di perhatikan dalam chapter ini, mungkin bagian doa yang di mohon oleh Goblin Lord sebelum dia tewas sepenuhnya. Sebab masih ada sejarah tersembunyi darinya, lalu perihal doa tersebut.
Author jadikan itu sebuah benih yang nanti ke depan, akan memunculkan sosok tangguh yang ada di Game Warcraft. Tentunya dia satu Ras dari Goblin.
Saat membuat cerita ini aku pesimis apakah alurnya bakal berantakan atau mungkin nanti ada yang bingung. Tapi melihat review positif dari kalian, aku jadi tambah semangat nulis cerita ini.
Untuk yang menunggu League of Holy Stone kenapa gak update, sebenarnya cerita itu hanya selingan sebab cerita utamaku itu ya Rat Slayer.
Juga aku buat cerita itu per Arc jadi kayak paket komplit gitu, satu Arc langsung habis. Serius itu sulit banget tahu, ditambah Real Lifeku yang juga tidak menentu. Membuat prosesnya tersendat. Jado harap bersabar ya dalam menunggungnya.
Hubungan Lenneth dan Naruto juga akan kubuat meningkat, lalu gimana rencana Freya apakah berhasil. Nah untuk dewi satu ini, aku bakal bikin dia muncul ke dunia.
Tujuan dia sebenarnya untuk melihat Naruto dari dekat, aku tidak bisa menjanjikan banyak hal mengejutkan. Tapi tolong tunggu terus perkembangannya.
Untuk Shizuka lalu Hinata kemudian Rias, di sini mereka belum bisa kutampilkan secara maksimal. Itu karena Author masih menyimpan mereka, ke depan mereka juga akan ikut dalam Arc khusus.
Terima kasih untuk kalian yang telah fav dan Follow cerita ini dan memberikan Review.
Waktunya memberi balasan Review, udah lama kayaknya aku gak bales review. Maaf kalau ada yang tidak terbalas.
Labut: Terima kasih atas reviewnya, sebisa mungkin aku akan memperbaiki. Tapi sejujurnya inilah gaya menulisku, jadi mungkin kau meminta sesuatu yang sulit.
Akashi: Terima kasih doa dan semangatnya, semoga chapter ini menjawab rasa penasaran kamu.
Ade Furqon: ini udah, semoga tidak membosankan.
Paijo Payah: Semoga ini tidak mengurangi rasa penasaran dirimu. Terima kasih!
Lang0874 : Sudah lanjut, semoga tidak mengecewakan.
Yashan: Ini sudah lanjut, semoga tidak membosankan.
Tamu : sebisa mungkin mohon jangan jangan meminta Author menjelaskan detail Alurnya, sebab itu adalah rahasia atau bisa kusebut bumbu dalam cerita. Kan gak enak rasanya kalau kita udah tahu duluan sebelum ceritanya berjalan atau biasa di sebut spoilert.
Namikaze Slayer: Nah kalau ini di sesuaikan dengan kondisi ya :)
Segitu aja dulu balasan dariku, kalau dari kalian ada yang mau support dalam bentuk donasi kirim aja ke sini 089523076375.
Terima kasih, keep enjoy dan Have nice day. Sampai jumpa di chapter selanjutnya.
