Chapter 36 Akhir Sebuah Masalah Merupakan Permulaan Masalah Baru

Segera Dark Elf memberi perintah pada monster Dark ma'arock untuk menyerang

"Majulah!" ucapnya dengan tangan terhunus ke arah para pasukan manusia yang kini siap melancarkan serangan. Monster yang dirasuki oleh Dark Ma'arock itu pun memerintahkan anak buahnya untuk maju.

Para Skeleton yang sudah dia bangkitkan kini berlari ke arah pasukan dan para petualang, untuk menghadang lajunya. Dua kekuatan beradu dan dentingan pedang berbunyi sahut menyahut, di susul teriakan ataupun suara patahnya tulang dari musuh dan sekutu.

Sementara Sairaorg dan Sai sama-sama menghancurkan musuh yang ada di depannya, untuk memimpin pasukan yang terdiri dari Royal Knight dan Templar. Mereka memiliki tugas untuk menghalau para Skeleton, agar tidak mengganggu Sword Maiden dalam doanya memohon pada sang dewi.

Sementara itu Florina berusaha sebaik mungkin bermanuver, diantara dua kubu yang saling beradu banteng. Dirinya dengan lihai menghindari sambil menyerang para Skeleton yang ada dijangkauan serangnya. Tujuan utamanya sudah di tentukan oleh Rat Slayer dan dia mencoba untuk melakukannya, karena peran yang dia ambil penting.

Satu sampai dua kemudian tiga Skeleton, selalu musnah saat kepalan Sairaorg mengenainya. Sedangkan beberapa Skeleton harus copot dari beberapa anggota tubuhnya sebelum mati, saat Sai menghantam kepalanya dengan tongkatnya.

Setelah mengatasi musuh, keduanya saling memunggungi dan mengatur napas. Saat itulah Sairaorg bertanya, "apa kau paham arti dari ucapan Rat Slayer itu, sebelum dia melaju ke arah Makhluk kejahatan Orcus Beast, Sai?'

Mendapat pertanyaan itu sontak Sai teringat kembali, beberapa menit sebelum dirinya berada di posisi ini. Saat itu Rat Slayer sudah menjelaskan detil rencana miliknya, kemudian menatap lurus ke arah Orcus Beast.

Monster mengerikan yang dulu pernah dia lawan, saat masih berstatus wakil komandan penyelidikan Khusus Silver Hand. Pertemuan mereka adalah di sebuah Dungen Legendaris, dengan nama Disaster Dungeon.

Monster itu terpanggil oleh seorang Wizard dari sekte kejahatan, saat itu Party mereka hampir tersapu bersih. Beruntungnya seorang wanita yang memiliki gelar Sage muncul, dia merupakan Nenek dari Kuisha namanya adalah Tyrande Whisperind.

Merupakan istri dari High Lord Malfurion Stormrage, yang merupakan adik dari Illidan Stormrage.

Dengan kuasa dari dewi alam dia berhasil mengalahkan monster itu, meski selamat dari bencana Monster tersebut. Rasa takut menyelimuti perasaan Kuisha, bahkan dia meminta berhenti menjalankan tugas beberapa minggu untuk mengembalikan semangatnya.

Kembali ke ingatan Sai tentang Rat Slayer sebelum menyerang, saat pemuda itu bersiap melaju dia berkata. "Kita akan mem-" ucapan pria itu terputus karena suara teriakan dari monster itu dan entah bagaimana Sword of Champion bersinar. Lalu setelah teriakan itu selesai, Rat Slayer meralat ucapannya menjadi. "kita akan menyelamatkannya!"

"Kita akan menyelamatkannya, aku juga masih belum mengerti apa isi kepala ketua baruku itu, Danchou!' jawab Sai lemas.

Mendengar dan melihat jawaban serta tingkah dari mantan bawahannya itu, membuat Sairaorg tersenyum. "Tidak usah memaksakan dirimu untuk memahaminya, aku rasa dia itu tipe orang yang tidak pandai menjelaskan. Kau hanya perlu memberinya sedikit dorongan, agar memperjelas apa yang dia maksud ke depannya. jika berniat melakukan perjalanan sesudah ini usai!" balas Sai.

Mendapat jawaban sepert itu, membuat dirinya membatin. 'Itu juga pernah ku sampaikan, namun pemuda tersebut tidak mengubah kebiasannya.' Dengan malas dia pun menanggap, "terima kasih sarannya!"

Keduanya pun melanjutkan apa yang sudah ditugaskan Rat Slayer dalam rencana miliknya. Para pasukan juga menjalankan peran mereka dengan baik. Kini Rat Slayer ditemani oleh Beluga berhadapan dengan Orcus Beast, yang sedang mengamuk memukul para petualang dan pasukan di sekitarnya.

"Aku akan menggunakan keajaiban milikku," ucap Beluga.

Hanya anggukan yang dilakukan Rat Slayer menanggapi ucapan Beluga, segera sang Knight menghunus pedangnya tinggi ke udara. Dan merapalkan syair.

"Dewa Thor! Penguasa guntur! Hambamu ini memohon untuk dianugrahi berkah olehmu!"

Tiba-tiba dari langit muncul sebuah kilatan petir biru, lalu menyambar tubuh Beluga. Suatu kejanggaan terjadi, bukannya tubuh milik knight itu hangus. Namun malah petir itu menjadi sebuah Zirah yang menyelimuti dirinya.

"Atas nama keadilan yang digemuruhkan oleh dewa Guntur Thor, bersiaplah untuk merasakan keajaiban yang dianugerahkannya padaku, Orcus Beast!"

Dengan berselimutkan armor petir yang diberikan oleh dewa sembahannya itu, Beluga melaju dengan cepat menuju musuh yang dulu dia tidak berdaya menghadapinya. Saat berada di lantai terakhir Disaster Dungeon.

"Rage of Lightning!" teriaknya melafalkan nama dari keajaiban yang dia gunakan.

Saat Beluga maju menyerang beberapa Skeleton mencoba untuk menghentikannya, namun saat berada sekitar satu setengah meter. Tubuh para skeleton hancur berantakan karena tersambar petir. Melihat itu segera perhatian Orcus Beast teralihkan pada Beluga, Monster Abyss itu menggerakan sayapnya, lalu melesat untuk mendekati Beluga.

Merespon hal itu, beluga siapkan pedang untuk langsung menyerangnya. Namun usaha yang coba dia lakukan tidak berhasil. Karena bisa ditahan dengan mudah oleh makhluk tersebut. Keduanya saling dorong sekuat tenaga, tidak ada yang mau mengalah dalam adu kontes tersebut.

Lalu sebuah aura muncul dari kekuatan mereka yang saling bertolak belakang dan membuat keduanya menjauh. Hal itu diambil Rat Slayer supaya membuat sang monster tidak memiliki kesempatan, untuk berpikir langkah selanjutnya.

Dilayangkan Sword of Champion yang sudah karatan itu pada Orcus Beast, namun lagi-lagi usaha itu tidak berhasil. Monster itu bisa menghalaunya dengan kapak bersimbol kepala singa di bilahnya.

Sekali dua kali dan terus menerus serangan dilancarkan, secara bergantian oleh Rat Slayer untuk membuat makhluk itu sibuk. Tapi tiba-tiba makhluk itu merentangkan sayapnya, membuat sebuah gelombang kejut yang mementalkan Beluga dan Rat Slayer.

Segera sesudahnya monster itu mengepakan sayapnya dan melesat ke atas. Setelah itu sebuah energi merah hitam pekat berkumpul membentuk bola. Beluga kehilangan mode Rage of Lightning miliknya. Dan langsung terduduk lemas. Dia masih belum bisa menggunakan modenya terlalu lama, karena baru beberapa minggu dia dapatkan keajaiban itu dari dewa sesembahannya.

Segera Beluga dan Rat Slayer mengangguk dan menjauh dari sana, keduanya berlari terpisah untuk membuat monster itu bingung. Lalu Rat Slayer yang memakai zirah samurai berteriak lantang. "Sekarang lepaskan!"

Mendengar intruksi itu Lenneth yang dari tadi menunggu, segera lepaskan keajaiban tingkat tinggi yang dulu dia gunakan untuk mengalahkan Rat Ogre.

Namun keajaiban ini berada dua tingkat diatas serangan sebelumnya, dengan konsumsi sebanyak 5 doa.

"Dewi Freya yang maha Perkasa! Anugerahilah wakilmu ini kekuatan untuk melenyapkan musuhmu! Holy Ray!"

Sebuah Rune raksasa perlahan namun pasti segera tercipta dari langit, aksara suci yang digunakan para dewi muncul secara perlahan dan berurutan membentuk sebuah gugusan berbentuk Lingkaran. Saat aksara itu sudah sempurna membuat lingkaran, dari tengah-tengahnya muncul dua kata dari bahasa kedua kaum Elf tepatnya Grey Elf atau bahasa itu biasa dikenal dengan nama Sindarin. Dua kata itu adalah [Cala Balan] yang bermakna Cahaya keilahian.

Segera cahaya suci kuat mencorong menyelimuti Orcus Beast sepenuhnya, tanah dibawahnya ikut terdistorsi oleh keajaiban tersebut. Efeknya sama seperti Divine Ray namun kali ini bukan membentuk ledakan, melainkan sebuah distorsi pada area yang disinari oleh keajaiban tersebut.

Semua yang melihatnya terkejut dengan keajaiban yang dilakukan Sword Maiden, mereka memandangnya dengan takjub. Disaat mereka semua terkagum, mendadak dari dalam tiang cahaya itu, melesat sebuah bola merah hitam pekat mengarah ke Rat Slayer.

Tentu saja itu membuat Lenneth panik, namun dia teringat akan bagaimana jadinya kalau dia mengulangi kesalahan yang sama ketika melawan Rat Ogre. Apalagi keajaiban ini hanya bisa dilakukan sekali ini saja. Jika dia membatalkannya maka tidak ada kesempatam kedua, untuk melakukan serangan selanjutya.

'Dewi Freya tolonglah!' doanya dalam diam.

Semua orang harap-harap cemas menyaksikan itu, para partynya bahkan sudah berteriak "Ketua!" mengkhawatirkannya. Bola energi merah hitam pekat itu meluncur mulus ke arah Rat Slayer, sang pemuda itu bergeming melihat serangan itu. Saat energi itu hendak menghantamnya, Naruto menggunakan Sword of Champion untuk menghalau.

Pedang itu berkilau dan menyerap energi negatif merah hitam pekat itu, kilauan cahaya itu pun meredup dan kini pedang itu nampak mulus seperti baru. Yang melihat pun menambah takjub.

"Sesuatu seperti itu bisa dia lakukan?"

"Sungguh hebat!"

"Pedang itu menyerap energi dan meregenarsi dirinya!"

"Rumor kalau pedang itu mampu memperbaiki dengan menggunakan serangan lawan ternyata benar, aku pikir itu hanya sekedar candaan."

Itulah beberapa ucapan yang terlontar dari mereka, menyaksikan apa yang sudah di demontrasikan Rat Slayer.

Wanita yang mengkhawatirkannya kini sangat lega ketika melihat itu.

'kupikir kau akan mati, Rat Slayer!' syukurnya dalam hati.

Ketika cahaya yang menjadi keajaiban Sword Maiden perlahan menghilang, semuanya menunggu apa yang terjadi dengan monster kekacauan yang sudah dipanggil oleh Dark Elf. Apa dia terluka, atau hancur atau malah musnah. Semuanya benar-benar menantikan.

Namun mata mereka semua melebar, karena monster kekacauan itu tidak terluka sedikitpun, Lenneth jatuh dengan wajah syok dan napas menggebu. Doanya sudah hampir habis karena keajaiban itu. Namun, tidak menghasilkan dampak yang berarti.

Makhluk itu dengan sombong atau itu yang bisa mereka artikan dari sikapnya. Mendongak ke langit dan berteriak. "Wooaarggghhh!" Menggema langit. Menciptakan sebuah gelombang kejut dan membuat mental Petualang jatuh.

Beberapa Petualang dan Pasukan, langsung pingsan karena teriakan itu.

'Ini adalah kemampuan Excessive Fear miliknya, aku harus meminta Kuisha menggunakan keajaiban itu. Karena hanya itu yang bisa menyelamatkan kita.' Batin Sai seraya beranjak dari tempatnya.

"Danchou! Tolong urus sebentar, aku ingin menemui Kuisha!" ucapnya

Sairorg mengangguk sebagai jawaban lalu menggerakan tubuhnya untuk menghantam, para Skeleton yang tidak ada habisnya. Sementara Sai memperhatikan beberapa orang dalam pasukan itu banyak yang jatuh pingsan, mereka yang bertahan terduduk lemas dan lainnya dengan berbagai ekpresi.

"Kalau seperti ini terus, kita hanya akan berakhir dilumat olehnya!" umpat Sai.

Lalu mata Night Elf itu menatap ke Rat Slayer. Dia tidak menduga kalau ketuanya itu masih sanggup bertahan, malah sedang bersiap untuk melawan kembali Orcus Beast. Setelah sang monster mengeluarkan kemampuan Excessive Fear, untuk menjatuhkan mental seluruh lawannya.

"Apa dia itu sudah kehilangan rasa takut pada siapapun?" ucapnya kagum atau mungkin tidak habis pikir dengan kekuatan mental milik ketuanya.

Belum sempat dia menoleh untuk fokus mencari Kuisha, dia terkejut sebab kini tubuh Rat Slayer terselimuti aura putih menyilaukan. Semua orang yang ada di medan peperangan menutup mata karena kemilau cahaya tersebut, kemudian muncul perasaan hangat yang menenangkan jiwa.

Saat mata mereka semua terbuka untuk melihat apa yang sudah terjadi, nampaklah di depan mata mereka pemuda yang terselimuti oleh cahaya itu memiliki penampilan baru. Tubuh miliknya terselimuti aura putih perak yang menenangkan namun sangat menekan. Lalu rambut miliknya berubah panjang.

"Apa yang terjadi padanya?" ucap Sai.

"Itu adalah reaksi dari pedang tersebut, Rat Slayer berusaha dipromosikan Classnya. Namun sepertinya tidak sempurna. Kalau tidak salah ini adalah salah satu yang di sebut Change Class. Sebuah Promosi yang hanya terjadi secara misterius dan faktor yang tidak terduga, peristiwa seperti ini bahkan lebih langka dibanding melihat mekarnya bunga udumbara." Jelas Lenneth ketika melihat kebingungan Sai yang berada di dekatnya.

"Dalam buku Densetsu no Yusha Volume 1 bab 7, diceritakan kalau orang pertama yang mendapatkan Change Class adalah Emperor Rolland yang merupakan pejuang yang menjadi Kaisar. Sekaligus cikal bakal dari leluhur klan Roland, yang memegang senjata suci Dragon Tongue pemberian Dewi Athena. Untuk menghancurkan Blade of Olympusyang sudah disalahgunakan." Jelasnya lagi.

"Apa kau tidak tahu apa penyebab dari Change Class ini?" tanya Sai.

Lenneth menggeleng dan menjawab "sayangnya tidak! Lalu sepertinya yang dialami Rat Slayer saat ini adalah Change Class tidak sempurna. Dengan kata lain kekuatan itu bangkit secara tidak terkendali!" jawabnya dengan wajah cemas.

Setelah menjelaskan itu, kini kita beralih ke Naruto yang sudah mendapatkan kekuatan misterius, rambut pirang spikenya kini berubah memanjang sampai punggung. Jambang miliknya berhenti di batas leher dan poninya tersusun dengan indah.

Setiap wanita yang melihatnya dari dekat pasti akan bersemu, apalagi mata biru shapire yang biasanya sendu dan dingin itu. Kini menghangat saat memandang Orcus Beast, seolah dia prihatin dengan apa yang dialami sang monster.

Segera Rat Slayer menyiapkan kuda-kuda untuk menyerang, "wahai pemilik tubuh saat ini! Aku pinjam sebentar untuk menyesuaikan, apa kau mampu menerima secara sempurma apa yang akan kuberikan," ucapnya sebelum bergerak lincah secepat angin.

Sang Orcus Beast melebarkan mata ketika melihat begitu cepatnya gerakan lawan, matanya dengan cepat melirik ke sana kemari untuk menebak arah datangnya serangan. Instingnya merasakan bahaya mendekat dari belakang, segera dia menggunakan kapak untuk menangkis serangan yang datang.

Benar saja Sword of champion hampir memenggal lehernya bila tidak dia tahan, melihat serangannya berhasil di halau sudut bibir sang penyerang melengkung. "Kau ternyata cukup cekatan, akan kunaikan levelnya!" ucapnya lalu gerakannya menjadi dua kali lebih cepat dari sebelumnya.

Orcus Beast mau tidak mau menerima luka sayatan dari Rat Slayer, setiap goresan tercipta terdapat bercak darah yang jatuh ke tanah. Karena mata miliknya tidak bisa mengikuti gerakan sang lawan, membuat monster Abyys itu kesal lalu berteriak

"Wooarrgghhh!"

Hal itu menciptakan gelombang kejut dan sukses, membuat Rat Slayer tidak fokus lalu menghentikan serangannya, tubuhnya terdorong cukup jauh.

Dengan Sword of Champion dia menahan gelombang kejut itu. Kali ini giliran dia yang menghindar dan sesekali menangkis dengan indah, tangan Orcus Beast yang mencoba menerkamnya.

Ketika tangan itu mendapatkan celah, untuk mencengkeram tubuh Rat Slayer tanpa buang waktu Orcus Beast menggerakannya untuk menangkap.

Namun yang terjadi malah sebaliknya, Sword of Champion sukses memotong pergelangan tangannya. Potongan tangan itu terjatuh di tanah, membuat Orcus Beast meraung keras.

Melihat kejadian tersebut sosok Rat Slayer bergumam, "aku berharap, kau bisa beristirahat dengan tenang. Akan kuakhiri dengan cepat, Imperial Formless Sword Technique!"

Sebuah kuda-kuda tercipta dan dia bergumam lagi. "The Fifth Form!" Setelah itu Sword of Champion di pegang dengan dua tangan dan dihunuskan ke atas dan dia kembali bergumam. "Sword Kaiser!"

Orcus Beast juga tidak tinggal diam, dia menciptakan bola merah hitam pekat raksaa yang semakin membesar menutupi tubuhnya seolah berfungsi sebagai perisai. Namun sosok Rat Slayer mengayunkan Pedangnya dengan technique tersebut, membuat bola merah hitam pekat itu terbelah dan lenyap. Sementara itu, tubuh sang monster tertebas oleh serangannya.

Setelahnya monster tersebut terjatuh layaknya karung, ditengah proses jatuh kesadaran sebagai Goblin Lord kembali. Dia melihat kalau sosok di depannya adalah seorang Raja Legendaris, yang pernah dia dengar dari kutukan seorang Acolyte. Yang dia bunuh sebelum menjadi Goblin Lord, tepatnya saat dia masih menjadi Goblin Champion.

Dia mengenang peristiwa tersebut, saat itu sang Acolyte sudah kehabisan tenaga dan ketakutan. Di lehernya menggantung sebuah simbol dari dewi Athena. Wanita itu memegang simbol itu sambil bergetar, setelah berdoa dia menatap dirinya kemudian berkata dengan lantang.

"Kelak kau akan mati ditangan pewaris kekuatan Blue Campion Al, yang merupakan pemilik selanjutnya Sword of Champion pejuang yang direstui dewi Athena!" kutuknya, saat itu Sang Goblin tidak mengerti apa yang diucapkannya dan segera melahap wanita tersebut. Menghiraukan jeritan dan usahanya untuk melepaskan diri.

Namun kini dia mengerti dan bergumam. "Jadi aku mati oleh kutukan itu, setidaknya aku senang karena mati ditangan seorang yang terhormat!" ucapnya pelan. Sambil melanjutkan, 'terima kasih telah membebaskanku!'tambahnya di dalam hati.

Tubuh monster itu pun jatuh dan perlahan lenyap seperti debu dan sosok Rat Slayer tersenyum, sebelum dia terselimuti aura putih kembali dan terbujur karena tidak sadarkan diri.

Para Skeleton yang dipanggil oleh Orcus Beast lenyap tak bersisa, mereka tidak mengerti apa yang terjadi. Namun sebuah teriakan dari atas, tempat bersembunyinya Dark Elf terdengar.

"Semuanya kita sudah menang! Aku sudah memenggal kepala dari Pimpinan musuh kita!" teriak Florina sambil mengangkat kepala Dark Elf yang sudah dia tusukan di ujung tombaknya, untuk diperlihatkan pada para pasukan.

Melihat itu sebuah gemuruh "Wooaahh!" Memekakan langit. Semua begitu senang karena sudah berakhir, rencana yang disusun oleh pria itu berhasil.

Pria yang berambisi memburu Rat itu kini terbujur tak sadarkan diri, setelah sebelumnya telah dirasuki oleh sesosok kekuatan. Melihat Naruto berbaring tak sadarkan diri, Sword Maiden mendekat ke arahnya untuk memberikan mantra kuratif.

Perlahan namun pasti beberapa orang mulai berkumpul di sekitar Sword Maiden, yang berupaya untuk menyadarkan Rat Slayer. Mereka nampak cemas dengan kondisi pemuda itu, yang masih tidak sadarkan diri.

"Rat Slayer bangunlah, cepatlah bangun ucap," ucap Lenneth sambil menyalurkan keajaiban padanya.

Sai juga nampak cemas dengan kondisi ketuanya itu. Sedangan bawahannya yang lain, sudah dari tadi lesu melihat ketua mereka tidak sadarkan diri.

Setelah beberapa saat mata pemuda itu perlahan terbuka, tangannya memegang lembut pergelangan milik Lenneth dan dia bergumam. "Aku tidak pergi kemana-mana karena sudah bersumpah, tidak akan membuat mereka menyentuhmu, kan?" ucapnya pelan.

Perlahan dia mulai bangkit, sambil menaruh pedang pemberian Lady Guinevere itu di pundaknya seolah tidak terjadi apa-apa. semua yang melihat itu menanggapi dengan berbagai ekspresi. Lenneth bahkan tidak diberinya waktu untuk menangis bahagia, ketika mendengar apa yang baru diucapkan olehnya.

Setelah suasana terkendali dan para pasukan sudah mengumpulkan semua korban dari kedua pihak. Naruto tak henti menatap Langit dengan wajah cemas, Sword Maiden kemudian menghampirinya.

Belum sempat dia bicara Rat Slayer sudah bertanya, "apa luka-lukamu sudah diobati?" ucapnya datar seperti biasa.

Menanggapi itu Lenneth hanya tersimpul sembari membalas.

"Iya, sebenarnya aku tidak menderita luka sama sekali. Karena kau menyuruhku berada di garis belakang," ucapnya terdengar kecewa.

"Aku tidak memiliki rekan yang lebih bisa diandalkan selainmu!" balas Naruto ketika mendengar ucapan Lenneth itu. Sang wanita kini merasa panas dipipi ketika Naruto mengatakannya, walau dia tahu Pemuda itu mengucapkannya tanpa niatan menggoda.

Lenneth teringat kembali, bagaimana pria itu menjelaskan rencana miliknya.

Flashback on

Dia berkata. "Rencanaku adalah menghadang mereka dengan seluruh pasukan, Sai dan juga Sairaorg! Kalian memiliki pengalaman bertarung bersama, jadi aku percayakan pasukan ini pada kalian."

Dia berkata. "Selagi mereka sibuk menghadapi pasukan kita, maka tugas Sword Maiden adalah menggunakan keajaiban yang pernah kau pakai untuk melawan Rat Ogre!" sambil menatap Lenneth.

Saat menerima tatapan tersebut, Lenneth ingin memalingkan wajah karena malu. Namun dia berusaha tidak berpaling karena saat ini adalah situasi serius, kemudian dia menjawab.

"Sebenarnya, aku memiliki keajaiban baru setelah mendapatkan Celestial Promotion." ucapnya

Dia berkata. "Apa itu cukup kuat dari keajaiban sebelumnya?" Lenneth mengangguk ketika mendengar pertanyaan itu sambil memperjelas. "Tentu saja, sebab itu masuk tingkat Divine."

Semua yang mendengar takjub dibuatnya, namun segera bungkam sebab Rat slayer menjawab cepat. "kalau begitu, lakukan!"

Dia berkata lagi. "Tugas dari kau, penunggang Pegasus! Adalah menyelinap diantara pasukan untuk menuju ke sini. Karena di sinilah Dark Elf itu berada, aku mengetahuinya karena sudah mengawasinya. Sebelum muncul dari tebing, tempat mereka hendak melarikan diri."

Dia berkata lagi. "Aku dan Beluga akan menahan Orcus Beast, ingatlah untuk tidak melepas keajaibanmu. Sebelum kuberi tanda dengan mengatakan 'Sekarang lepaskan!' kau paham!"

Ingatan Lenneth kembali dan bergumam, "semua berjalan seperti arahannya, namun kejadian saat dia melawan Orcus Beast merupakan kasus spesial. karena dia mendapatkan Change Class tidak sempurna." sambil tersenyum.

Wanita itu pun ingin bertanya. "Rat Slayer apa kau-" dia tidak melanjutkan pertanyaannya, sebab kepalanya terserang rasa pusing dan membuatnya jatuh ke tanah.

Matanya melihat kilasan-kilasan gambar yang bergerak-gerak. Dalam hologram itu dia melihat bahwa monster yang pernah dia lawan dengan pemuda itu sedang menjarah sebuah desa.

Kini makhluk itu sedang menyeret seorang gadis berambut pirang, bermata hijau emerald yang terikat tanpa mengenakan sehelai benang pun ke sebuah altar.

Lalu tatapannya melebar saat melihat seorang Rhea laki-laki dengan rambut coklat, yang beberapa bulan lalu bertemu untuk ikut berpetualang dengannya. Kini sedang dipegangi dan dijambak, seakan dipaksa untuk menyaksikan apa yang akan terjadi pada Wanita Rhea itu.

Naruto yang ketika mendengar pertanyaan Lenneth terputus, segera mengarahkan badannya untuk melihat Lenneth yang tiba-tiba terhuyung dengan mata memudar.

Dia berusaha menangkap wanita itu agar tidak jatuh. Namun sebuah rasa terbakar mendadak menyerang dadanya. Lalu dari tempat yang tidak terduga, muncul sebuah pilar merah darah yang terhubung dengan bulan merah. Membuat suasana malam berubah berwarna merah darah.

Semua yang melihat itu terkejut bukan main, lalu Sai yang teringat dengan simbol yang tercetak di dada Rat Slayer.

Segera beranjak dari tempat party Sairaorg dengan wajah panik, Sairaorg dan partynya pun mengekor Sai dari belakang. Begitu juga Kuisha yang sudah mendapakan ketenangannya kembali.

Gigi Rat Slayer menggertak kuat dan tangan kanannya meremas, tempat simbol itu yang kini terasa terbakar. Sai segera meraih ketuanya itu dan hendak menenangkannya, namun dia dihalau dan nampak wajah Rat Slayer begitu panik dengan keringat sebesar biji jagung.

"Kusssoooooo!" teriak Naruto yang melonglong seperti serigala.

Sai memegangi ketuanya itu sambil berteriak. "Tenangkan dirimu, ketua!"

"Mereka sudah memulai Harvest Festivalnya, aku harus segera ke sana!" ucap Naruto sambil meremas dadanya dan mencoba bangkit.

Night Elf itu mencoba untuk menghalangi seraya berkata, "Kita tidak tahu dimana mereka melakukannya, sebaiknya pikirkan dulu dengan kepala dingin, Ketua! ucapnya dengan raut cemas.

"Mereka membantai seluruh yang ada di desaku. Ayah, Ibu dan adikku dimakan oleh pemimpin mereka, lalu kakak perempuanku dilecehkan sebelum akhirnya dibunuh. Aku tidak akan memaafkan mereka! Aku tidak bisa memaafkan mereka! Karena itu aku harus ke sana! Apapun caranya! Apapun bayarannya! Aku harus ke sana!" ucap Naruto dengan nada dingin nan menusuk, seraya bangkit dengan aura kelam.

Semua yang mendengar dan menyaksikan Rat Slayer menyampaikan seluruh curahan hatinya pada Night Elf itu tertegun. Momen itu begitu menusuk hati, mereka memang belum mengenal pemuda itu lebih jauh.

Namun, saat dia menyampaikan apa yang sudah terjadi pada keluarganya dan desanya. Membuat semua yang ada di sana bersimpati.

Sai tidak memberikan jawaban karena tertegun, semua juga membisu karena tidak begitu mengetahui apa yang mereka bicarakan. Meski mengetahui garis besarnya, kalau keluarga pemuda itu diserang oleh sekelompok monster. Ditengah keheningan itu, sebuah suara lemah terdengar.

"De ... sa Rhea! Me ... reka mela... kukannya. Disana, Rat Slayer!" mendengar jawaban itu sontak membuat Rat Slayer melebarkan mata dan perlahan menatap tajam.

And Cut

Yo Jinchuriki kembali, ini adalah akhir dari Invasion of Water Town Arc. Semoga gak mengecewakan ya.

Di sini aku berusaha memasukan sepatah dua patah kata dari bahasa Sindarin. Itu merupakan kosa kata buatan Novelis fantasy Lord Of The Ring. Siapa lagi kalau bukan J.R.R. Tolkien.

Aku pengagum dirinya meski gak semua aku baca sih, cuman beberapa aja. Kemarin sempet beli bukunya yang judulnya Silmarilion dan The Hobbit. Kalau untuk The Lord of The Ring aku download yang Pdf. Yang ini jangan di contoh ya :').

Oke Di sini poin penting yang bisa kusampaikan adalah tombol untuk kekuatan Naruto sudah sedikit terbuka. Namun dalam dunia yag kubuat, berlaku hukum pertukaran setara.

Maksudnya adalah ketika kau mendapat sesuatu, maka kau harus membayarnya dengan harga yang setara.

Enggak melulu harus spontan kayak anime Fullmetal Alchemist. Kadang sesuatu itu disadarinya nanti, ketika sudah berlalunya waktu.

Intinya adalah saat ingin melakukan sesuatu yang mengubah hukum dunia, harus ada sesuatu yang dikorbankan sebagai efek dari tindakan tersebut.

Prinsipnya mirip kayak Hukum sebab-akibat yang saling bergantungan. Mah malah makin rumit jadinya, oke kita lanjut ke pase selanjutnya.

Apa kalian pusing dengan gayaku menyampaikan flashback Naruto menyampaikan rencananya.

Sejujurnya metode ini aku tiru dari karya Kumo Kagyu selaku Author Goblin Slayer. Tepatnya di volume 2 bagian 10 miliknya. Kalian bisa baca Novelnya dan akan melihat kalau inspirasi penataan alur chapter ini dari sana.

Ah identitas Nenek dan Kakek Kuisha akhir kubongkar, dia adalah Tyrande Whisperind dan Malfurion Stormrage. Dalam semesta Warcraft mereka emang sahabat deket sih.

Hubungan mereka di Game itu bisa dibilang lumayan rumit, namun di ceritaku mereka memiliki kisah yang simple tapi tidak murahan.

Pokoknya nantikan saja aku menjelaskan sejarah ketiga teman masa kecil itu versi cerita ini ya. Spoilertnya mungkin bisa kuberitahu, dengan sebuah paragraf begini bunyinya.

[Ahaha, apa yang tidak bisa kuraih saat ini, akan diraih oleh cucuku. Oh Princess Averian Forest, cinta kita berdua akan terwarisi pada cucu kita. Dan maaf Adikku, Aku sudah membuatmu menanggung malu yang sangat besar.]

Begitulah Paragrafnya berbunyi, kemudian dengan bangga aku katakan kalau Final Arc season ini sudah dimulai.

Tersisa satu Arc lagi dan selesai, setelah cerita ini selesai aku akan fokus ke cerita yang kubuat beberapa bulan yang lalu.

Kemudian untuk tanggal terbitnya, aku gak bisa janji kapan sebab ini aja aku nulisnya karena ada libur. Intinya gak bisa diprediksi, tapi semoga kalian bisa sabar menanti ya.

Untuk hubungan Naruto dan Lenneth, aku katakan kalau hubungan mereka ada diujung tanduk. Karena ada pihak ketiga yang bakal memberi gelombang.

Segitu aja dariku, maaf kalau Author banyak bicara. Tapi sebenarnya itu hal wajar karena kangen dengan kalian, perihal aku yang minta donasi kemarin aku minta maaf.

Aku sadar itu tidak baik, jadi mohon dengan sangat untuk tidak mempermasalahkannya ya. Jika kalian merasa tidak nyaman, silakan tulis di kolom komentar.

Dan tolong kalau ada keluhan atau apapun, tinggalkan jejak supaya aku bisa semangat nulisnya lagi. Terima kasih!

Hampir kelupaan

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1442 HIJRIAH BAGI YANG MERAYAKANNYA

TAQOBBALLAH MINNA WAMINKUM

TAQOBBALLAHI YA KARIIM

MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

SAYA SELAKU AUTHOR DAN MEWAKILI KELUARGA MEMINTA MAAF JIKA ADA SALAH, SEMOGA AMAL IBADAH KITA DI TERIMA TUHAN YANG MAHA ESA.

KEMUDIAN DIBERI UMUR PANJANG, AGAR BISA BERTEMU LAGI DENGAN BULAN SUCI RAMADHAN TAHUN DEPAN. AMIIN.

JUGA KUUCAPKAN SELAMAT HARI KENAIKAN ISA AL-MASIH 2021

SEMOGA DAMAI SEJAHTERAH MENYERTAI KITA SEMUA. AMIIN

Sampai jumpa di Chapter selanjutnya

Next Harvest Festival Arc