STRONG FATHER
Disclaimer
Naruto : masashi kishimoto
Highschooldxd : ichie ishibumi
Dan karakter lain dari anime lain
Rate : M
Genre : family, humor, romance, fantasy
Pair :
Naruto U x Big Harem
(Great Red x Kholkikos x Katerea x Serafall x Grayfia x Arturia x Yasaka x Asuna x Mereoleona x Shirahoshi x Albedo x Freya x Hancock x Chisato x Remia x Robin) x (Kalawarner x Izanami x Gabriel x Hestia x Tiamat x -- )
(Menma x Raynare x Akeno) (Gray x Kuroka) (Minato x Koneko)
Warning : fic ini hasil pemikiran sendiri, banyak kesalahan, kata tidak baku, typo, gaje, alur berantakan.
"Hello" : orang bicara
"Hello" : orang membatin
"Hello" : monster bicara
"Hello" : monster membatin
.
Peringatan sebelum membaca, chapter ini mungkin banyak typo dan kata yang kurang dan kesalahan ketik karena saya terlalu malas untuk meneliti lagi.
.
Chapter 42
.
#Skip 2 hari kemudian (Siang)
.
2 hari berlalu begitu cepat, hutan yang tadinya rimbun, kini sudah hancur sana-sini bekas suatu ledakan besar. Dan hancurnya hutan itu disebabkan oleh pertarungan 4 mahkluk berkekuatan dasyat yang bertarung selama 2 hari itu.
Nampak kini Naruto masuk ke mode bijuu, nafasnya terengah-engah seperti kelelahan. Sedangkan di depannya agak ke kiri nampak Naga berwarna merah dan Naga berwarna putih berada di depannya, agak ke kanan. Ketiga mahkluk itulah yang masih bertahan, sedangkan sosok Tirex dan Gorila raksasa telah tumbang sejak 1 hari yang lalu.
Kini mereka sedang saling tatap, mengamati lawan mereka dengan seksama. Kondisi mereka sama. sama-sama kelelahan dan beberapa luka menghiasi tubuh mereka. Tiba-tiba.
*Wush! Wush! Wush!*
Ketiga mahkluk itu saling menerjang dengan kekuatan mereka masing-masing.
*BOOOOOOOM!*
Suara ledakkan besar pun terjadi setelah mereka bertiga membenturkan kekuatan mereka masing-masing.
.
.
.
#Skip Time (malam)
.
"Emmmmh..."
Great Red (Human Form : Satan, Sin:Nanatsu no Taizai) mengerang, matanya berkedut. Ia mencoba membuka matanya dengan perlahan. Hingga tak lama kemudian matanya terbuka, tapi ia merasakan sesuatu yang aneh menyelimuti tubuhnya dari leher sampai kakinya.
Great Red bangkit lalu duduk dengan kaki diluruskan. Tangan kanannya meraih kain yang menyelimutinya itu. "Hmm... Benda apa ini?" gumamnya dengan tampang bingung memperhatikan kain itu.
"Itu namanya kain,"
Great Red langsung menoleh ke depan ke arah sumber suara. Ia melihat punggung Naruto yang bertelanjang dada duduk di batang pohon besar dan sebuah api unggun di depan Naruto.
Mata Great Red menyipit, ia menatap tajam Naruto. "Siapa kau?."
"Huh..." Naruto menghela nafas, ia membalik ikan besar yang dibakar. "Seharusnya aku yang bertanya seperti itu. Kau itu sebenarnya Naga atau bukan?"
Nampak Great Red memasang wajah bingung. "Aku tidak tau." Balas singkat Great Red.
*Keriuuuuuuuuk!*
Great Red memegang perutnya, dan masih tetap dengan tampang bingungnya. "Suara apa ini?" ucapnya.
Seolah sudah tau, Naruto mengambil salah satu ikan yang di bakar menyerahkan kepada Great Red di belakangnya tanpa menoleh.
Lagi-lagi Great Red memasang wajah bingung "Untuk apa ini?" ucapnya.
*Twict!*
Urat kekesalan muncul di kepala Naruto. Ia menggeratkan giginya karena kesal sambil membatin. "Kalau saja ni perempuan tak telanjang, sudah ku jitak kepala bodohnya itu, sialan!"
"Makanlah, itu tandanya kau lapar,"
Tak mau pusing-pusing memikirkan apa yang dirasa oleh dirinya, Great Red beranjak dari duduknya, melangkah mendekati Naruto dengan tubuh telanjangnya, karena Kain yang menutupi tubuhnya ditinggal begitu saja.
Naruto masih menoleh ke arah lain saat Great Red menerima ikan bakar yang diberi oleh Naruto. Great Red memgendus, ia menciumi aroma ikan bakar tersebut, kemudian mulai mencongkel sedikit daging ikannya dan di arahkan ke mulutnya.
Reaksi Great Red berubah, matanya langsung berbinar-binar saat daging ikan itu masuk kemulutnya.
"Ini-ini," gagap Great Ret. "ENAAAAAAAAAAAK!"
Naruto Sweatdrop ketika melihat Great Red yang langsung memakan ikan bakar itu dengan lahap. "Laper apa doyan ni perempuan ya?" batin Naruto.
.
.
"Emnmmmmh..."
Nampak Kholkikos (Human Form : Bellial, Sin:Nanatsu no Taizai) mulai terbangun, ia tadi terbaring di samping Great Red. Serasa matanya sudah terbuka, kholkikos memcoba duduk dengan kaki yang diluruskan.
Ia sedikit bingung dan bertanya-tanya saat dirinya mengangakat tangannya, ternyata tubuhnya di balut oleh sebuah jaket hitam lengan panjang.
"Lagi!"
Kholkikos langsung menoleh ke depan, matanya langsung melebar saat melihat Great Red yang mengacungkan tangannya seperti meminta sesuatu kepada Naruto.
Kholkikos langsung berdiri, tangannya mengepal, giginya digeratkan seperti benci terhadap seseorang dan tatapannya tertuju pada Great Red.
*Wush!*
"GREAT RED!"
Teriak Kholkikos seketika langsung melompat dengan tinju tangannya yang di arahkan ke arah Great Red.
Naruto menyadari, ia langsung memungut balok kayu di depannya.
*Duagh!*
"Au..."
Bukan di pukulkan, Balok yang Naruto ambil hanya sekedar menghalangi tinju Kholkikos agar tak mengenai Great Red. Sehingga tinju Kholkikos hanya meninju balok tersebut dan langsung merintih kesakitan memegangi tangannya.
Seakan tak terganggu, Great Red malah masih terus dalam mode lahap makannya tanpa melirik ke arah Kholkikos.
Kholkikos menatap tajam Naruto. "Siapa kau! Berani sekali menghalangiku!" bentaknya.
*Kriuuuuuuuuuuk!*
Entah dapat dari mana, ikan bakar telah berada di tangan Naruto dan langsung di acungkan kepada Kholkikos. "Makan. Aku tau kau lapar,"
Akan tetapi Kholkikos menatap curiga Naruto, ia bersiap seperti akan bertarung. "Kau berani melawanku. Kesini, aku tak takut sama sekali."
Ikan bakar itu di acungkan tepat di depan hidung Kholkikos. Kesiagaan Kholkikos melemas, kini ia memgendus aroma yang masuk ke dalam hidungnya.
Dengan perlahan tangan Kholkikos terangkat, sedikit mencuil daging ikan yang di acungkan oleh Naruto. Setelah itu cuilan daging itu di arahkan ke mulutnya. Tiba-tiba mata Kholkikos melebar setelah cuilan daging itu masuk ke mulutnya.
*Set!*
Seketika Kholkikos langsung merebut ikan bakar yang berada di tangan Naruto, dan langsung memakannya dengan lahap seperti Great Red.
"Huh..." Naruto menghela nafas, ia kembali duduk.
"Lagi." Minta Great Red dengan mode tangan meminta.
*Twict!*
Belum sempat Naruto mengambil ikan bakar untuk dirinya, urat-urat kekesalan telah muncul kembali di kepala Naruto.
Seketika Naruto langsung menoleh ke arah Great Red. "WOY! LAPER SI LAPER! TAPI INGAT UKURAN KALI!" bentak keras Naruto.
Great Red masih dalam mode meminta, bentakan Naruto seperti tak berefek padanya. "LAGI! AKU MINTA LAGI!" teriak Great Red.
"Lagi!" timpal Kholkikos yang sama-sama ke mode meminta seperti Great Red.
.
"SIALAN KALIAN!"
.
.
#Skip 100 tahun kemudian
.
Waktu berlalu, Naruto menjalani kehidupan di tempat yang tak diketahui itu sudah terlalu lama.
Tapi walau hidup tanpa siapa-siapa pun, Naruto tak merasa Kesepian. Rasa itu telah terobati oleh sosok 2 wanita, Great Red dan Drakon Kholkikos yang sering berada di sekitar Naruto.
Tapi nyatanya, Naruto menganggap 2 wanita itu adalah pengganggu hidupnya, tapi berkat itu, rasa Kesepian dan Kesunyian dalam dirinya bisa terobati.
Seperti sekarang ini, sejah hidup di hutan itu, Naruto mendirikan sebuah rumah dengan bahan-bahan yang mengandalkan dari Hutan itu.
*Tok! Tok! Tok!*
Dan nampaknya Naruto sekarang sedang memperbaiki rumahnya yang rusak karena tertimpa pohon besar di sekitarnya. Hanya rusak sedikit, sehingga nampak akan selesai sekarang.
*Shoooot!*
*Sring!*
*BOOOOOM!*
Naruto melebarkan mata, giginya digeratkan karena kesal. Rumah yang sudah susah payah ia perbaiki kini tambah hancur karena tembakan bola api besar dari arah hutan. Seketika Naruto langsung menoleh ke arah hutan, tatapannya sangat tajam.
*Shooot!*
*Duarrrrr!*
*Shoooot!*
*Duarrrr r!*
4 naga, apa yang dilihat Naruto adalah 4 Naga yang sedang bertarung di dalam hutan. Dan tatapan Naruto semakin tajam melihat itu semua.
*Wushh!*
Dengan perasaan marah yang amat-amat luar biasa, Naruto langsung melesat ke arah 4 Naga itu. "Kurama!"
Seketika tubuh Naruto langsung diselimuti aura Oren yang tiba-tiba membesar, yaitu mode Bijuu.
*GREP!*
Naga hitam keunguan dengan ciri khas angka 666 di dahinya, yaitu Trihexa666 yang hendak memukul Great Red dengan tangan besarnya di tangkap oleh tangan Naruto mode Bijuunya.
Sontak membuat para Naga itu menoleh kepadanya, bahkan Naga hitam besar atau Ophis yang sedang berhadapan dengan Kholkikos saja menoleh. Semuanya terkejut, Trihexa menatap tajam Naruto.
"Siapa kau!? Mengganggu pertarungan kami para Naga," bentak Trihexa666.
Mode Bujuu Naruto menarik tangan Naga Trihexa666. "Aku yang akan menghentikan pertarungan tak berguna ini, Sialan!"
*Duagh!*
Trihexa666 tersungkur ke belakang setelah dipukul oleh tangan mode Bijuu Naruto, 2 pohon besar tumbang olehnya.
*GREP!*
Ophis yang hendak menerjang mode Bijuu Naruto langsung tertahan, Lehernya di cengkeram oleh mode Bijuu Naruto tanpa menoleh ke arah Ophis.
"Le-lepaskan. Mahkluk aneh." Ucap Ophis kesusahan.
*Wussssh!*
Naruto langsung melempar Ophis ke arah Trihexa666.
*Duagh!*
"Menyingkir. Sialan!" ucap Trihexa666 sambil memukul Ophis agar tak menghalangi pandangannya. Sehingga Ophis tersungkur ke samping.
Mulut Trihexa terbuka, sihir api besar berkumpul di mulutnya.
[Destructive fire!]
Seketika mode Biju Naruto menyatukan tangannya saat bola besar dan panas melesat ke arahnya.
*DUAGH!*
Bola api besar itu terhenti, seperti membentur sesuatu yang tak terlihat oleh siapa saja 5 meter di hadapan Mode Bijuu Naruto.
*SRING!*
Dan tiba-tiba menghilang, membuat 4 Naga di situ bingung dan bertanya-tanya mengenai serangan bola api tersebut.
*BOOOOOOOOOOOM!*
Seketika 4 Naga itu melebarkan mata, mereka terkejut atas suara ledakan besar yang lumayan jauh dari posisi mereka berada.
"Bagaimana Bisa!?"
Naruto tersenyum, mode Bijuu Naruto bersedekap dada. Menatap 4 Naga yang terkejut tak jauh dari hadapannya.
"Siapa yang ingin bertarung? Kemari! Lawan diriku. Akan kuajarkan bagaimana tak bergunannya bertarung karena ego tinggi kalian!" ucap Naruto menantang.
Nampak Great Red dan Kholkikos sedikit mundur ke belakang. Tapi tidak bagi Trihexa666 dan Ophis yang malah menggeratkan gigi-gigi tajamnya karena kesal. Kata-kata Naruto seperti hinaan baginya.
*WUSH!*
*WUSH!*
Trihexa666 dan Ophis langsung menerjang Naruto mode Bijuu. Dan Naruto yang berada di dalam Mode Bijuu tersebut tersenyum menyerigai.
.
*BOOOOOOOOM!*
.
Dan terjadilah ledakan besar setelah benturan pukulan Naruto mode Bijuu dengan Trihexa666 dan Ophis, sampai-sampai membuat Great Red dan Kholkikos sedikit terseret mundur kebelakang karena ledakan itu terlalu besar menurutnya.
Dan terjadilah pertempuran besar selama 3 hari 3 malam antara Naruto melawan Trihexa666 dan Ophis.
Walau nyatanya, pas hari ke-2, Naruto sudah tak sanggup lagi melawan 2 naga itu, tapi ia bersyukur, entah dorongan apa membuat Great Red dan Kholkikos sedikit memberi bantuan kepada Naruto. Sehingga Naruto mampu memngumpulkan Chakra Senjutsu lagi, dan akhirnya bisa mengalahkan mereka.
Dapat dilihat sekarang ini, setelah pertarungaan dan hari telah sore. Kini Naruto tampak tertidur di bawah pohon besar yang kemungkinan karena kelelaha atas pertarungannya yang selesai tadi siang.
"MAU APA KAU, TRIHEXA SIALAN!"
"APA KAU BILANG HAAAAAA! KHOLKI SIALAN!"
"KAU YANG SIALAN!"
""DIAM SIALAN!""
"KAU YANG DIAM! SIALAN RED! SIALAN OPHIS!"
*Twich!*
Mata Naruto yang tertutup berkedut, samar-samar ia mendengar perdebatan suara pria dan wanita yang nampak begitu jelas di telinganya.
Mata Naruto langsung terbuka, ia langsung duduk dari terbaringnya. Menatap kesal 3 wanita dan 1 pria yang sedang berdebat tak jauh di hadapannya.
Dengan wanita berambut Merah itu Great Red, Yang berambut putih itu Kholkikos, Yang berambut hitam keunguan itu Trihexa666, satu-satunya pria di situ. Serta perempuan bertubuh anak kecil dan memiliki rambut warna hitam panjang itu Ophis (DxD).
Mereka berdebat, sejauh mata Naruto lihat. Mereka nampak saling bermusuhan semua, hanya Great Red dan Khokikos yang nampak akur saling mendukung dan membela.
Terus berdebat, sampai tak menyadari bahwa Naruto telah berdiri, tangannya mengepal sangat erat, urat-urat kekesalan di kepala Naruto telah banyak bermunculan.
"DIAM KALIAN!"
*Ctak! Ctak! Ctak! Ctak!*
Jitakan keras mendarat di kepala mereka, dan pelakunya adalah Naruto itu sendiri yang kini memasang wajah Watados-nya.
""Au... Au... Kenapa disini rasanya tak enak banget."" Ucap Trihexa666 dan Ophis bersamaan sambil menggelus kepala mereka masing-masing. Sedangkan Great Red dan Khiolkikos hanya diam saja sambil mengelus kepala mereka masing-masing juga.
"Huh..." Naruto menghela nafas, ia heran atas kepolosan para Naga di hadapannya itu. "Itu namanya Sakit."
"Sakit?"
Ucap mereka semua sambil memiringkan kepalanya.
"Apa kalian tak pernah merasakan perasaan seperti itu?" tanya Naruto. Mereka pun hanya geleng-geleng kepala.
"Huh..." lagi-lagi Naruto menghela nafas. "Begini, apa yang kalian rasa itu adalah sebuah perasaan. Seperti rasa sakit, kalian akan merasakan perasaan yang tak enak bagi kalian. Begitu juga sebaliknya, jika kalian merasa senang, maka perasaan nyaman dan enak akan dirasa oleh kalian. Dan masih banyak lagi sebuah ungkapan perasaan, seperrti bahagia, sedih, kecewa, dan lain sebagainya Bla. Bla. Bla. Bla..." Dengan Detail, Naruto menjelaskan panjang lebar pengetahuannya kepada Trihexa666, Great Red, Kholkikos dan Ophis. Apapun yang Naruto tau, semuanya dijelaskan. Walau aneh, saat dipertengahan penjelasaannya Naruto sempat membatin. 'Kenapa aku melakukan hal seperti ini?' sungguh aneh. Tapi mereka yang mendengarkan ocehan Naruto hanya mangut-mangut saja, seperti memahami apa yang diucapkan oleh Naruto.
Dan Naruto tak perlu meminta mereka memperkenalkan diri. Karena Naruto sudah tau Nama mereka masing-masing saat pertarungannya sebelumnya, karena mereka saling meneriaki nama mereka, cukup mudah bagi Naruto mengetahui nama mereka.
.
.
#Skip 40 tahun kemudian
.
Waktu berlalu, 140 tahun telah belalu. Banyak fakta tak terduga diketahui oleh Naruto.
Ia tahu, darahnya mengalir darah Uzumaki yang katanya memiliki umur panjang sampai 100 tahun. Tapi nyatanya ia telah hidup lebih dari itu. Dan akhirnya ia tau, berkat umur panjang atau bisa dikatakan Abadi, itu berkat penjelasan Kurama yang mengatakan bahwa ia bisa hidup Abadi berkat dirinya sebagai wadah bijuu, alias Jinchuriki. Tapi Cuma hanpir Abadi, Kurama telah menjelaskan bahwa Naruto bisa mati apabila ada yang bisa membunuhnya, atau Kurama itu sendiri yang keluar dari tubuh Naruto.
Selain itu, Naruto juga sudah tau. Tempat yang ia tempati adalah sarang Naga, bersebelahan dengan dimensi mahkluk lainnya. Tapi aneh, saat Naruto meminta Naga lain yang Naruto kenal untuk meminta mereka mengantarkan Naruto keluar dari sarang Naga itu, mereka semua tak mau melakukannya, seperti telah diancam seseorang atau mahkluk lain jika berani mengantarkan Naruto keluar dari sarang Naga itu.
Ya sudahlah, Naruto hanya pasrah saja. Ia tau hanya Naga saja yang bebas keluar masuk tempat itu, dan dirinya telah terjebak di situ. Tapi Naruto sadar, ia hanya bisa berharap suatu saat bisa keluar dari sarang Naga itu.
Seperti saat ini, Naruto sudah beberapa kali menghela nafas. Ia duduk di batang kayu besar tepat di pinggiran rawa yang tak jauh dari rumah sederhana buatannya. Ia sedang memancing ikan yang akan menjadi santapannya untuk hari ini, dan pastinya menggunakan pancing ala kadarnya.
Tiba-tiba kailnya ada sedikit pergerakan, Naruto langsung fokus ke pancingannya dan berdiri.
*Sreeeeeeet!*
Kail itu bergerak cepat, seperti ikan besar menyambarnya. Dan Naruto langsung menariknya. "Ayo ikan sialan! Jangan main-main denganku!" ucapnya sambil menarik kail tersebut sekuat tenaganya.
*BYUUUUR!*
*PLAK! PLAK! PLAK! PLAK!*
Ikan dengan bobot 5 kiloan akhirnya terangkat dan langsung bergerak melompat-lompat tak karuan di pinggiran rawa itu.
#Skip Time
Kini Naruto duduk menghadap api unggun, di situ terdapat 5 ikan hasil pancingannya yang sedang di bakar.
Tiba-tiba Naruto mendongkrakan kepalanya, matanya sedikit melirik ke belakang. "Keluarlah! Tidak usah terus bersembunyi disitu!" teriaknya entah kepada siapa.
*Srek! Srek!*
Tiba-tiba dari balik 2 pohon besar tak jauh dari belakang Naruto muncul seseorang, yaitu Great Red dan Kholkikos dengan wujud manusianya.
Mereka menunduk entah karena apa, dan Naruto hanya menghela nafas saja saat melihat mereka seperti itu.
"Kemarilah. Ikan yang kudapat juga banyak hari ini," ucap Naruto tanpa menoleh.
Dengan langkah perlahan, akhirnya Great Red dan Kholkikos melangkah mendekat ke arah Naruto, mereka langsung duduk di hadapan Naruto yang hanya di batasai api unggun itu. Dan mereka masihlah menunduk.
"Bersabarlah, ikannya sebentar lagi akan matang," ucap Naruto tanpa menoleh ke arah mereka, karena Naruto sedang membalik ikan yang dibakar itu.
"Bukan itu," ucap Great Red. Sontak Naruto langsung menoleh ke arah Mereka berdua, dan langsung menaikkan alisnya saat melihat gelagat malu mereka sambil memainkan jarinya. "A-aku ingin mengatakan se-sesuatu kepadamu,"
"Apa?"
Tiba-tiba Great Red dan Kholkikos sedikit membuka bajunya di bagian perutnya. Dan Naruto bingung melihat kelakuan mereka, tapi Naruto sedikit penasaran dengan tatto kepala Naga berwarna merah di perut Great Red dan tatto kepala Naga berwarna putih susu di perut Kholkikos.
"Tanda apa itu?" tanya Naruto sambil menunjuk tanda di perut putih mulus mereka. "Setauku, kalian dulu tak memiliki tanda itu."
"Ta-tanda ini, tanda bagi kami bangsa Naga yang telah menemukan Mate-nya," ucap gagap Kholkikos dan didukung anggukan Great Red.
"Mate?" bingung Naruto.
"Um." Angguk Kholkikos. "Tanda ini akan muncul apabila kami bangsa Naga telah menemukan pasangan abadi mereka," ucapnya memberitau.
Tiba-tiba Great Red dan Kholkikos kembali menunduk, tanda di perutnya telah ditutup kembali oleh bajunya.
"Huh..." Helaan nafas pun tercipta dari mulut Naruto. "Baguslah kalau kalian telah memiliki pasangan abadi kalian, jadi hidupku akan jauh lebih tenang dan damai." Ucapnya sambil mengangkat ikan yang dibakar.
Great Red dan Kholkikos menggigit bibir bawahnya, tangannya meremas bajunya. Mereka nampak seperti sedang mengumpulkan keberanian untuk berkata. ""Mate kami itu dirimu,"" ucap mereka bebarengan.
*Krek!*
Ranting untuk menusuk ikan pun patah, seketika Naruto langsung terdiam, tak memperdulikan ikan yang sudah matang kini jatuh di tanah, ia sedang memproses ucapan mereka berdua yang terus berputar-putar di pikirannya.
Sedangkan untuk Great Red dan Kholkikos, mereka semakin kuat menggigit bibir bawahnya, begitu juga remasan di bajunya juga terlihat kuat. Perasaannya takut entah karena apa, mereka juga tak tau.
"APA! PASANGAN KALIAN ITU DIRIKU!"
Kejut Naruto sambil menunjuk diri sendiri. Dan hanya anggukan pelan dari merekalah sebagai balasannya.
*Doooooong!*
Naruto langsung menerawang langit-langit, pikirannya entah kemana perginya.
"Sudah. Terima saja, Gaki." Tiba-tiba suara Kurama terdengar di kepala Naruto.
"Apa-apaan kau Kurama. Mereka itu Naga, dan aku manusia ya, aku masih normal." Balas Naruto menggunakan batinnya.
"Jangan lihat dari Ras mereka, tapi lihatlah fisik merela sekarang. Tidak kalah saing dengan mantan istrimu, walau tanduk mereka sangat mengganggu pemandangan,"
"Ah sialan! Jangan menghasutku Kurama!"
"Kheh. Buat apa aku menghasutmu? Ah atau senjatamu itu sudah tak berfungsi lagi, sehingga otakmu harus mikir-mikir lagi,"
*Twict!*
Perempatan muncul di kepala Naruto. "Sialan! Sampai kapanpun senjataku akan terus berfungsi. Sialan!"
Kurama menyerigai dalam Mindscape Naruto. "Khe.. Khe.. Khe.. Aku hanya menebak saja. Khe.. Khe.."
"SIALAN! BOLA BULU SIALAN!"
Teriak batin Naruto sangat kesal. Ia tau, ucapan Kurama tadi memang mengejeknya, sehingga ia sangat kesal. Dan untungnya Great Red dan Kholkikos tak mengetahuinya, karena mereka masih menunduk, plus teriak kesal Naruto itu di dalam batinnya.
Terdiam sejenak, menenangkan kekesalannya. Kini wajah Naruto terlihat serius, ia menatap Great Red dan Kholkikos. "Apa resikonya jika aku menolaknya?" tanyanya. Ia hanya sekedar ingin memastikan saja, karena nyatanya tadi ia tak kepikiran untuk bertanya seperti itu.
Tiba-tiba wajah Great Red dan Kholkikos nampak terlihat sendu, sontak membuat Naruto menaikkan alisnya. "Kami akan Gila. Dan akhirnya akan musnah." Kata Great Red.
Naruto tersentak, ia terkejut atas pengakuan Great Red itu. "Aku tak menyangka akan seresiko seperti itu bangsa Naga memilih pasanganya, Malang sekali." Batin Naruto iba, ia merasa kasihan terhadap mereka berdua dan semua bangsa Naga atas resiko memilih pasangannya.
Naruto berpikir sejenak, ia menimbang-nimbang apa yang akan dikatakan selanjutnya. Hingga tak lama kemudian, pikirannya tenang. ia kini tersenyum tipis sambil menatap Great Red dan Kholkikos yang masih menunduk sendu itu.
"Hey. Jangan bersedih seperti itu." Ucap Naruto. Tapi Great Red dan Kholkikos masih tetap menunduk. "Bagaimana jika aku menerimanya."
Seketika Great Red dan Kholkikos langsung melebarkan mata, mereka menegakkan kepalanya dan langsung menatap penuh kepastian terhadap Naruto. ""Sungguh?"" ucap Mereka memastikan.
"Em." Dan Naruto hanya mengangguk saja sebagai jawabanya.
Betapa senangnya perasaan Great Red dan Kholkikos. Senyuman bahagianya melebar saat itu juga. Dan Naruto hanya tersenyum senang melihat reaksi mereka yang kelewat senang itu.
*Wush! Wush!*
*Dubrak!*
Tanpa diduga, Great Red dan Kholkikos menerjang Naruto, tak memperdulikan api unggun yang besar di hadapannya, yang penting bagi mereka dapat merangkul sosok Naruto karena saking senangnya. Sehingga membuat Naruto terjungkal ke belakang karena tak kuat menahan beban terjangan mereka berdua.
""Terima kasih, Terima kasih, Aku sangat senang sekali,"" ucap Mereka dengan nada bahagianya.
"Baiklah, Baiklah, Menyingkirlah sebentar, aku ingin duduk," ucap Naruto terlihat kesusahan saat diterjang Great Red dan Kholkikos.
Seketika Great Red dan Kholkikos langsung duduk manis. Dengan Great Red di sebelah kanan, serta Kholkikos di sebelah kiri. Kemudian Naruto bangkit dari terjungkalnya dan langsung duduk di tengah, di antara mereka berdua.
"Huh..." Naruto menghela nafas. "Ya ampun," pasrah Naruto.
""Hihihi,"" dan cekikikan senang Great Red dan Kholkikos sebagai jawabannya.
.
.
Jauh dari belakang posisi Great Red dan Kholkikos yang sedang bahagia sekarang. Nampak Ophis juga memperhatikan kegiatan Naruto serta 2 Naga itu, dan keberadaannya tak disadari oleh mereka bertiga.
*Krak! Krak!*
Memperhatikan dari balik batang kayu, Ophis mencengkram erat batang kayu dihadapannya, sehingga batang kayu itu retak karena tak kuat menahan cengkraman kuat Ophis.
Perasaannya aneh, ia terlihat iri, sedih dan marah bercampur menjadi satu saat melihat kebahagiaan yang dirasa oleh Great Red dan Kholkikos sekarang.
Tangan kirinya bergerak turun, telapak tangannya mengusap lembut perutnya. "Aku terlambat. Seharusnya aku yang berada di sana sekarang," batinnya sambil terus memperhatikan Great Red dan Kholkikos berada.
Ophis mundur satu langkah, portal dimensi muncul di samping Ophis. Ia menyudahi acara memperhatikan, dan lebih memilih masuk ke portal dimensi itu. Dan seketika Ophis langsung hilang tak berbekas setelah memasuki porta dimensi itu.
.
.
#Skip 3 tahun kemudian
.
3 tahun pun berlalu, semenjak Naruto menerima menjadi Mate Great Red dan Kholkikos. Kini mereka telah tinggal bersama, selalu bersama setiap harinya.
Dan Naruto berpendapat. bagi Naruto, Mate yang mereka sebutkan itu berarti pasangan, atau selayaknya suami dan istri. Dan benar, Naruto telah menganggap mereka sebagai Istrinya. Walau tak secara tertulis sah, tapi Naruto mengikuti cara bangsa Naga yang main mengklaim pasangan setelah muncul tatto Mate di perutnya, dan Naruto telah diklaim oleh 2 Naga sekaligus, Great Red dan Kholkikos.
Dan Naruto bersyukur, untung bangsa Naga ada wujud manusianya. Jadi Naruto tak kebingungan jika diminta berhubungan badan oleh mereka, toh seperti manusia pada umumnya jika dilihat-lihat dari manapun.
Tapi tetap saja bansa Naga itu Reptil, berkembang biaknya ya pasti bertelur. Seperti Naruto lihat saat ini, berada di dalam gua, yang dalam guanya nampak banyak sekali tumpukan jerami-jerami yang mencangkup ruangan dalam gua, seperti sarang burung yang besar. Dan di tengah tumpukan jerami itu terdapat Kholkikos dengan wujud Naganya yang nampak sedang mengerang kesakitan, dan Naruto tau itu.
Kondisi Kholkikos saat ini seperti Great Red 2 bulan yang lalu, yaitu sedang bertelur. Itu terbukti sebuah telur besar yang tingginya mencapai 2 meter dan berbintik merah, tepat di samping Kholkikos yang sedang mengerang. Itu adalah telur milik Great Red.
"Bertahanlah Kholki-Chan, kamu pasti bisa,"
Dan di samping Naruto terdapat Great Red dengan wujud manusianya sedang menyemangati Kholkikos saat ini.
"Arrrrh! Ini sakit. Sesuatu akan keluar dari perutku,"
Rintih kesakitan Khokikos. Seketika ia langsung menatap Naruto yang berada di samping Great Red.
Naruto yang merasa ditatap oleh Khokikos pun berkeringat dingin, ia merinding ketakutan. Ia tau apa yang akan terjadi selanjutnya, karena mau bagaimana pun ia pernah mengalami di tatap seperti itu oleh Great Red, dua bulan yang lalu saat mau bertelur juga.
*GREP!*
Tangan besar Kholkikos langsung mencengkram Naruto dengan cepat. Bahkan saking cepatnya, Naruto tak sempat untuk menghindarinya.
"Naru! Ini salahmu.. Ini salahmu.. Arrrrrrgh!..."
Teriak Khokikos sambil mencengkram erat tubuh Naruto. Dan Naruto tak bisa menjawab apa-apa, tubuhnya sudah membiru, karena tak kuasa menahan cengkeraman Kholkikos.
.
"HAHAHAHA! WAJAHMU LUCU SEKALI, GAKI! HAHAHAHA!"
Bahkan untuk menyahuti ejekan Kurama di dalam Mindscape-nya saja tak bisa.
.
.
#Skip time
.
15 menit terlewatkan, kini Naruto terlihat sedang mengatur nafas cepatnya. Ia membungkuk, kedua tangannya bertumpu di kedua lututnya. "Gila! 10 menit aku tak bernafas." Batinnya.
Dan di belakang Naruto, terlihat Kholkikos yang telah berubah menggunakan wujud manusianya. Ia duduk tersimpuh, menerima uluran segelas air minum yang diberikan oleh Great Red.
*Glek! Glek! Glek!*
"Ahh..."
Air 1 gelas habis hanya 3 tenggakan saja oleh Kholkikos. Kemudian ia menatap Naruto yang memunggunginya. "Maaf ya Naru-kun, tadi pasti sangat sakit." Ucapnya merasa bersalah.
"Huh..." Naruto sudah tenang, ia menegakkan tubuhnya dan langsung menoleh ke arah samping. "Tak apa-apa, asal semuanya baik-baik saja, tak masalah bagiku," ucapnya tanpa menoleh ke arah belakang. Tiba-tiba tangan kanan Naruto terangkat, ia menunjuk 2 telur besar dengan corak bintik yang berbeda, yaitu merah dan biru muda, dan wajahnya menoleh ke belakang, ke arah Great Red dan Kholkikos berada. "Kira-kira, kapan anakku akan menetas dari telur itu?" tanyanya penasaran.
Great Red dan Kholkikos saling tatap, tak lama kemudia mereka kembali menoleh ke arah Naruto.
.
""Satu tahun,""
.
.
#Skip 6 bulan kemudian
.
Waktu terus berlalu, tak terasa sudah setengah tahun lamanya setelah Kholkikos bertelur. Itu berarti telut milik Great Red sudah berusia 8 bulan, dan 4 bulan lagi akan menetas.
Kini terlihat, sosok Naruto sedang tertidur pulas di antara 2 telur itu, dan hanya sendirian. Karena kedua istri Naganya sedang keluar, pulang ke rumah sederhananya di pinggiran rawa itu, hanya sekedar untuk mengisi perut. Dan itu hanya sebentar saja, karena mereka akan kembali, ke sarang telur mereka berada untuk mengengkrami telur mereka.
Dan Naruto tak mempermasalahkan itu semua. Selagi itu yang bisa dilakukan, maka lakukan saja. Dan Naruto akan senantiasa membuat makanan enak ketika tiba-tiba mereka berdua pulang.
*Sring!*
Portal dimensi muncul tak jauh dari Naruto tertidur, mengeluarkan sosok Great Red dan Kholkikos yang telah kembali ke sarang mereka bertelur.
Seketika mereka langsung tersenyum senang, menatap tidur damai Naruto di antara 2 telur besar mereka.
Tiba-tiba tubuh Great Red dan Kholkikos bercahaya, mereka berubah menjadi sosok Naga besar. Mereka mendekati telur mereka, seketika Great Red melingkari telur yang berbintik merah, sedangkan Kholkikos melingkari telur yang berbintik putih.
Sedikit bentangan kehangatan dari Great Red dan Kholkikos, sayap mereka sedikit diselimutkan untuk Naruto. Sehingga kini Naruto terlihat Nyaman ditidur damainya. Dan Great Red serta Kholkikos senang melihatnya.
.
.
Dibalik kebahagiaan seseorang, pasti ada perasaan yang iri melihatnya. Seperti Ophis saat ini, jauh dari luar pintu masuk gua yang terdapat Naruto serta 2 istri Naganya, ia memandang gua itu dengan pandangan kosong. Pupilnya hitam kusam tak berwarna, seperti telah kehilangan cahanyanya.
Perasaan iri telah menghantuinya, tapi walau begitu ia masih berharap. Berharap akan suatu yang diinginkan bisa terjadi, walau harus menunggu, tak masalah bagi Ophis.
Tapi itu dulu-dulu, sedangkan akhir-akhir ini Ophis terlihat sedikit aneh, keyakinannya sedikit Runtuh entah karena apa. Sehingga tiba-tiba Ophis memandang langit. "Apakah aku bisa?" gumamnya.
.
.
"Untuk terus berharap?"
.
.
End
.
Tekan tombol (Next...)
Maap kalo banyak Typo, karena manusia tak telepas dari kesalahan, walau hanya sedikit hehe.
.
.
#List urutan dari yang tertua.
1. Draig & Albion (alive, ratusan tahun) : [Great Red & Drakon Kholkikus] (dxd & Mitologi Georgia)
2. Olive (alive, 26 tahun): [Katerea Leviathan Pernah] (dxd)
3. Menma (alive, 24 tahun): [Katerea Leviathan Pernah] (dxd)
4. Naruko (alive, 19 tahun): [Serafall Leviathan Pernah] (dxd)
5. Vivi (alive, 19 tahun): [Grayfia Lucifuge Pernah] (dxd)
6. Rin (alive, 17 tahun): [Serafall Leviathan Pernah] (dxd)
7. Gray & Mirajane (alive, 17 tahun): [Grayfia Lucifuge Pernah] (dxd)
8. Lucy (alive, 16 tahun): [Arturia Belum] (Saber Fate/Stay Night)
9. Minato (alive, 16 tahun): [Yasaka Masih](dxd)
10. Liya (alive, 15 tahun): [Asuna Belum] (SAO)
11. Leo (alive, 14 tahun): [Mereoleona Varmilion belum] (Black Clover)
12. Kunou (alive, 12 tahun): [Yasaka Masih] (dxd)
13. Shuna (alive, 12 tahun): [Shirahoshi masih] (One Piece)
14. Sting (alive, 11 tahun): [Freya Belum] (Amuryllis Asmodeus dari Mairimashita! Iruma-kun ver rambut kuning)
15. Luck (Die karakter, 10 tahun): [Albedo] (Overlord)
16. Luna (alive, 10 tahun): [Boa Hancock Belum] (One Piece)
17. Hinami (alive, 8 tahun) : [Itori versi rambut coklat, die karakter] (Tokyo Ghoul)
18. Kuroe (alive, 5 tahun) : [Chisato Hasegawa belum] (Shinmai Maou no Testament)
19. Myu (alive, 4 tahun) : [Remia belum] (Arifureta)
20. Luffy (alive, 8 bulan) : [Nico Robin belum] (One Piece setelah time skip)
Note : untuk no 1 sampai 7 hanya umur sesuai fisik yang terlihat, karena umur no 1 sampai 7 jauh melebihi catatan (biar enak membayanginya). Kalau no 8 dan seterusnya itu umurnya sudah sesuai.
.
See you next chap...
