CHAPTER 1 Out!

A Naruto Fanfiction

Disclaimer © Masashi Kishimoto

..:: The Chronicle Of Trio Uzumaki © Lompoberang ::...

Genre : Adventure - Romance – Family

Rate : T (Semi M).

Pair : Naruto X ?, Karin X ?

Warning : Typo bertebaran/ Alur Berantakan / Ide Pasaran / OOC / StrongNaru / GodlikeNaru /

Don't Like...Don't Read

.


Summary : Naruto adalah anak dalam ramalan yang akan membawa dunia pada perdamaian. Bagaimana kisah perjalanan Naruto bersama adiknya Karin beserta Kushina...Check This Out.../ Bad Summary / StrongNaru, Godlike Naru/ Mind to #RnR...


.

.

.

.

..:: PROLOGUE ::..

Namikaze Minato dan Uzumaki Ayuki (OC) berjuang setengah mati untuk melindungi Desa Konoha dan kedua anak kembarnya yaitu Uzumukai Naruto dan Uzumaki Karin dari cakar dari Kyuubi Yang sementara Kyuubi Yin sudah tersegel di tubuh Naruto. Minato membagi dua Chakra Kyuubi untuk kedua anaknya.

"Ayuki, waktu kita semakin sedikit..Uhukk." Minato batuk darah, "Sampaikanlah pesanmu untuk kedua anak kita."

"Naruto, Karin." Ayuki tersenyum sambil menahan rasa sakit.

"Maaf telah menjadikan kalian Junchuriki, mulai sekarang hidup kalian akan menjadi sulit..." Ayuki memberitahukan kepada kedua anaknya (Mirip di Canon agar tidak terlalu panjang).

"Perlu kalian ingat bahwa kami sangat, sangat, sangat menyayangi kalian." Ayuki mengakhiri pesannya .

"Maaf Minato, aku mengambil banyak waktumu."

"Tidak apa-apa Ayuki." Minato menjeda perkataanya, "Pesanku pada kalian seperti omelan Kaa-sanmu tadi." Ucap Minato lalu membuat sebuah Handseal.

HAKKE FUIN

Chakra Yang Kyuubi akhirnya tersegel di tubuh Karin dan bersamaan dengan itu Rikudō Sennin muncul setelah penyegelan itu dan mengambil Naruto karena Ia yakin bahwa Naruto akan menjadi anak yang akan membawa perdamaian pada dunia.

"Maaf Karin, Kau harus tinggal sendirian untuk 6 tahun kedepan." Rikudō Sennin aka Hagaromo sambil tersenyum pada bayi imut berambut merah didepannya.

"Sandaime-Hokage akan merawatmu." Hagoromo akhirnya menghilang diikuti cahaya putih meninggal Karin yang akhirnya menangis seolah tahu bahwa kakaknya diambil oleh Hagoromo.


..:: THE CHRONICLE OF TRIO UZUMAKI ::..

..:: CHAPTER 1 : THE BEGINNING ::..
.

.

.

Don't Like...Don't Read


SEVEN YEARS LATER

Seorang anak perempuan bersurai merah panjang hingga punggungnya dan manik Vielot dengan 3 garis lahir masing-masing di kedua pipinya . Ia mengenakan baju berlengan panjang berwarna biru dengan lambang Klan Uzumaki di punggungya dan celana panjang hitam bergaris putih di bagian paha serta sandal standari Shinobi. Ia adalah Uzumaki Karin adik dari tokoh utama cerita ini Uzumaki Naruto. (A/N : Disini, Karakter atau sifat Karin berbeda dengan di Canon.)

Ia berjalan di pagi hari nan indah diiringi kicauan burung yang terbang kesana-kemari. Namun suasana pagi tersebut berubah bagi anak perempuan tersebut ketika memasuki kawasan ramai penduduk. Seluruh penduduk langsung memandangnya dengan tatapan takut, marah dan sebagainya. Walaupun dipandang bagaikan monster yang menakutkan anak perempuan tersebut tetap memancarkan senyum indah diwajahnya.

"Hey lihat, monster itu." Bisik seorang warga pada warga disamping.

"Kenapa Sandaime-sama menginjinkan monster itu tinggal didesa." Jawab warga yang dibisik tersebut.

Karin yang mendengarkan perkatan warga tersebut langsung berlari dengan bulir air mata mengalir deras dipipinya. "Sampai kapan aku harus menderita seperti ini."

.

.

Sementara itu jauh di tempat lain tepatnya dimensi lain tampak seorang anak laki-laki jabrik kuning cerah dengan tiga garis lahir di masing-masing pipinya mengenakan kimono putih tanpa menggunakan alas kaki sedang berbicara dengan seorang kakek yang melayang.

"Pelatihanmu disini cukup sampai disini, Naruto." Ucap Rikudō Sennin.

"Terima kasih telah merawat dan melatihku selama ini Hagoromo-jiji."

"Tidak kusangka kau bisa menjadi sekuat sekarang hanya dalam waktu 3 tahun, Naruto." Hagoromo mulai melatih Naruto semenjak umurnya 4 tahun

"Dari lahir aku memang sudah kuat Jiji." Naruto menyombongkan diri sembil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Kontrol Chakra milikmu sudah Perfect. Kau berhasil mengusai banyak Jutsu elemen Doton, Suiton dan Fuuton dengan sempurna. Mokuton milikmu juga hampir sempurna. Kenjutsu dan Taijutsumu juga benar-benar menakjubkan. Dan kau sudah mengusai beberapa Fuinjutsu"

"Hee! Itu sudah pasti." Naruto mengeluarkan cengiran khasnya.

"Baiklah, sebagai perpisahan aku akan memberikanmu sebuah hadiah dan memberitahukanmu sesuatu."

"Apa itu Jiji." Hagoromo mendekati Naruto dan memegang kedua mata Naruto.

"Aku akan memberikanmu mata milikku, yaitu Doujutsu terkuat Rinnegan." Hagoromo melepaskan kedua tangannya dari Naruto.

Naruto lalu membuka matanya dan tampak sebuah Doujutsu berpola riak air berwarna ungu dan selang beberapa saat mata Naruto kembali seperti semula yaitu manik Sapphire yang indah.

"Kau harus berlatih menggunkan mata itu, dan ketika kau sudah bisa menggunkan Rinnegan itu kau akan mengusai Katon serta Raiton. Kau juga akan mendapatkan jutsu dari mata itu sendiri." Naruto sedikit bingung. "Bagaimana cara aku melatihnya? Jiji "

"Kurama akan mengajarimu."

Disini Naruto dan Kurama Yin sudah bersahabat. Naruto juga sudah bisa memanggil Kurama melalui Kuchiyose karena telah menandatangani kontrak dengan Kurama.

"Dan hal yang akan aku beritahukan padamu adalah..." Hagoromo mulai menceritakan semuanya pada Naruto mulai dari Nama orang tuanya hingga Ia memiliki seorang adik yang tinggal di desa Konoha.

Setelah mendengar cerita dari Naruto langsung tertunduk sedih namun seketika langsung hilang ketika Ia mengatahui bahwa Ia mempunyai seorang adik.

"Baiklah Naruto, Aku akan mengirimmu kembali ke dunia nyata." Naruto mengangguk dan membungkuk hormat pada Rikudō Sennin.

"Tumben anak ini sedikit hormat padaku." Batin Hagoromo karena selama bersamanya Naruto selalu berbuat onar.

"Baiklah, sampai jumpa lagi Naruto." Perlahan Rikudō Sennin mulai menghilang dari hadapan Naruto yang meneteskan air mata sedih karena berpisah dengan Sensei-nya namun Bahagia karena akhirnya dapat bertemu dengan adiknya.

.

.

Sebuah cahaya putih langsung muncul di hutan dekat Konoha dan perlahan menampakkan Naruto yang mengenakan baju hitam polos dan celana pendek sertea sandal standar Shinobi dan sebuah tas ransel berisi pakaian dan barang lainnya di punggung (tidak tau Naruto dapat dimana). Naruto mulai berjalan menyusuri hutan tanpa arah karena selama Ia berlatih ia hanya terus berada di dimensi buatan Rikudō Sennin.

"Hoii Naruto! Apa yang Jiji beritahukan padamu." Tiba-tiba sebuah suara muncul dari dalam Mindscape Naruto. Ia langsung menutup matanya dan berkonsentrasi.

"Ia memberikanku Rinnegan miliknya, tetapi ia bilang kau harus melatihku untuk menguasainya."

"Bagaimana kalau aku tidak mau." Ucap Kurama dan perempatan langsung muncul di jidat Naruto. "Apa kau bilang bola bolu."

"Baiklah, aku akan melatihmu menggunakannya dan ingat Naruto, kau tidak boleh menggunakan kemampuanmu sepenuhnya agar terlalu mencolok."

"Aku tau itu." Naruto sedikit menggurutu sebal. "Dan apa lagi yang Jiji kataka?" Tanya Kurama.

"Ia bilang aku mempunyai seorang adik yang tinggal di desa Konoha." Naruto tersenyum bahagia.

"Cih! Aku sudah tahu itu, karena setengah diriku disegel di dalam tubuhnya."

"Ngomong-ngomong, dimana jalan menuju ke desa Konoha."

"Baga, kau sudah dekat dengan Konoha, jalan saja ke arah kanan sampai kau menemukan sebuah gerbang." Naruto mengangguk paham dan langsung menutup mata dan berkonsentrasi

"Ingat Naruto, sembunyikan identitas orang tuamu dan juga kemampuanmu. Sudah dulu aku mau tidur." Kurama menutup matanya dan tertidur pulas seperti posisinya biasanya.

"Cih! Aku mengerti dasar Bola bulu tukang tidur."

"Duren Baga." Gerutu Kurama.

BACK TO REAL WORLD

Setelah kembali dari Mindscape miliknya, Naruto mulai berjalan sesuai yang Kurama katakan dan tibalah Naruto didepan sebuah gerbang. Naruto memandangi pemandangn desa Konoha yang indah dan terkagum-kagum berbeda dengan Rikudō Sennin katakan.

"Apa anak kecil sedang tersesat." Tanya Izumo sang penjaga gerbang abadi desa Konoha, "Ano...Maaf." Naruto membungkuk memberi hormat pada Izomu yang sedang berjaga di posnya, "Apa ini desa Konoha."

Izomu mengangguk pelan, "Iya, ini desa Konoha. Siapa namamu anak kecil?"

"Aku Naruto, Uzumaki Naruto." Izomu sedekit terkejut mendengar nama Naruto sementara Kotetsu langsung bangun dan menganggkat kepalanya dari atas tangannya setelah mendengarkan Izomu.

"Dimana kantor Hokage? aku ingin bertemu dengan dia." Tanya Naruto, "Lurus saja sampai menemukan gedung besar dengan huruf kanji 'Hi' (Api)." Naruto mengangguk paham dan berjalan menuju kantor Hokage.

"Wajah anak itu sedikit mirip dengan mendiang Yondaime Hokage-sama." Kutetsu hanya bengong lalu kembali menadahkan kedua tangannya diatas kepalanya yang berada di atas meja.

Naruto berjalan menyusuri desa Konoha. Ia merasa sangat senang karena ini pertama kalinya Ia bertemu dengan orang banyak. Sesekali beberapa penduduk menatap wajah Naruto sementara yang empunya hanya berjalan santai sambil bersiul.

Sampailah Ia di depan gedung Hokage dan langsung diberi pertanyaan oleh seorang Jounin.

"Ada keperluan apa kau kesini." Naruto menoleh ke arah Jounin tersebut. "Bisa antar aku bertemu Hokage." Jounin tersebut mengangguk lalu mengantar Naruto menuju kantor Hokage.

TOK TOK TOK

Seseorang mengetuk pintu rungan Hokage sementara Sandaime aka Sarutobi Hiruzen yang tekejut langsung menaruh buku laknat karangan muridnya yang ia baca ke dalam laci mejanya. "Masuk!"

Masuklah seorang Jounin bersama dengan anak berusia 7 tahun berambut pirang jabrik kedalam ruangan. "Anak kecil ini ingin bertemu dengan anda,Sandaime-sama." Jounin tersebut membungkuk dan berjalan meninggalkan ruangan.

"Apa yang kau ingin bicarakan." Tanya Hiruzen

"Perkenalkan aku Naruto." Naruto membungkuk memberi hormat.

"Aku Sandaime Hokage atau panggil saja Jiji."

"Tapi pertama-tama perintahkan Anbu penjaga anda untuk keluar." Hiruzen sedikit terkejut karena Naruto bisa mendeteksi Chakra milik Anbu penjaganya. "Hebat sekali bocah ini bisa mendeteksi Chakra seseorang."

Hiruzen lalu memerintahkan para Anbu penjaganya untuk keluar.

"Aku ingin bertanya, apakah di desa ini ada anak perempuan bernama Uzumaki Karin." Hiruzen hanya mengangguk.

"Begini..." Naruto mulai menjelaskan apa maksudnya mulai dari Karin dan diakhiri dengan permintaan Naruto untuk menjadi warga Konoha.

"Apa dia anak Minato yang hilang setelah penyerangan Kyuubi karena Biwako mengatakan bahwa Minato dan Ayuki sebenarnya memilik dua anak." Hiruzen menatap Naruto sejenak. "Dan wajahnya hampir sama dengan Minato serta tanda di pipinya mirip dengan Karin."

"Ada apa Jiji." Ucap Naruto membuat Hiruzen sadar dari lamuannya.

"Aku dengan senang hati menerimamu di Konoho, tetapi mengenai kakak dari Karin aku belum percaya." Hiruzen berpikir sejenak lalu berkata, "Baiklah, besok datanglah pagi-pagi kita akan mengetes DNA milikmu dengan DNA milik Karin." Naruto mengangguk paham lalu berjalan menuju pintu Hiruzen langsung berkata.

"Kau kan orang baru disini, dimana kau akan menginap. Bagaimana kalau dirumahku saja."

Naruto hanya tersenyum, "Tidak perlu Jiji." Ucap Naruto lalu membuka pintu dan berjalan menjauh.

Malam harinya Naruto berada di sebuah tanah lapang yang cukup luas dan berpikir sebaiknya mendirikan rumah dari Mokuton miliknya. Ia lalu membuat sebuah Handseal lalu menghentakkan tangannya di tanah.

MOKUTON: SHICHŪKA NO JUTSU

Sebuah pondok kecil yang terbuat dari Kayu langsung muncul dari permukaan tanah. Naruto langsung masuk dan meletakkan ransel miliknya lalu meregangkan otot-ototnya.

"Sebenarnya apa ini tas ini sehingga berat sekali." Naruo duduk di dekat tas tersebut lalu membukanya.

Di dalam tas tersebut terdapat beberapa pakaian, sebuah gulungan, sekotak bento, uang berjumlah 5000 Ryo dan kebutuhan lainnya. Naruto lalu menemukan sebuah surat kecil, Ia langsung membaca isi surat tersebut.

Kalau kau sudah membuka tas miliknya kau pasti sudah menemukan barang-batang yang aku berikan seperti pakaian, uang dan kebutuhan lainnya. Kalau kau sudah menemukan gulungan itu, bukalah menggukan Fuitjutsu yang kuajarkan padamu. Di dalam gulungan tersebut ada banyak gulungan jutsu semua elemen dasar hingga Sank-S, Fuinjutsu, Kenjutsu dan Taijutsu dan semuanya dari dasar hingga Rank-S. Mohon maaf bila jika tidak gulungan mengenai Genjutsu. Rajinlah berlatih dan sayangilah adik dan orang-orang yang kau sayangi. Dan yang paling penting adalah wujudkanlah cita-citamu untuk mendamaikan dunia.

TTD : Hagoromo-Sensei

"Itu pasti, Sensei."

Naruto lalu memakan bento kemudian membereskan isi tasnya dan memasukkan gulungan pemberian Hagoromo ke dalam Fuinjutsu penyimpanan peralatan ninja yang Ia letakkan di tangan kirinya dan akhirnya beristihat.

.

Keesokan paginya seorang anak perempuan bersurai merah sepunggung agak terlihat kacau. Sedang bergeliat diatas tempay tidurnya. Hingga Biwako membuka gorden hingga cahaya matahari menyinari kelopak matanya. Manik Violet secara perlahan muncul menandakan bahwa sang empunya sudah bangun.

"Karin-chan bangun, Hiruzen-Jiji menyuruhmu untuk ke kantornya." Karin menutup kepalanya dengan selimut. "Lima menit lagi Baa-chan."

Lima menit kemudian Karin bangun dan melakukan ritual sakral setiap paginya yaitu mandi lalu menuju dapu dan menikmati sarapan. Setelah beberapa saat hening hanya terdengar suara sendok dan piring saling bertemu.

"Hiruzen-kun mengatakan bahwa ada anak laki-laki seumuran denganmu datang ke Konoho kemarin dan mengatakan bahwa ia adalah Kakakmu." Karin langsung menghentikan sarapannya. "Nii-chan?"

"Itulah kenapa Hiruzen-Jiji menyuruhmu ke kantornya. Ia ingin mengetes DNA milikmu dengan anak itu." Karin langsung tersenyum bahagia. Akhirnya setelah sekian lama akhirnya ia dapat memiliki teman bahkan kakak. Walaupun nantu hasil tesnya negatif, Karin tetap bahagia.

Tanpa buang-buang waktu Karin langsung menyelesaikan sarapannya lalu pamit pada Biwako. Selama perjalanan Karin terus membayangkan wajah dari anak tersebut.

KARIN POV

" Akhirnya setelah sekian lama, aku akan memiliki seorang teman eh bukan, Kakak." Ucapku sambil terus membayangkan bagaimana wajahnya.

"Aku tidak akan kesepian lagi." Diakhiri dengan senyuman manis dariku.

KARIN POV END

.

Kini Karin sudah berada di ruang Hokage dan ternyata Naruto belum ada di tempat itu. Setelah sekian lama akhirnya muncul sebuah kepulan asap dan Naruto muncul setelahnya. Hiruzen terkejut dengan munculnya Naruto mengingat Ia masih berusia 7 tahun tetapi Naruto sudah bisa menggunkan Shunshin.

"Aku semakin penarasan saja dengan Naruto." Batin Hiruzen sambil menatap Naruto sedangkan Karin masih dalam keadaan terkejut melihat Naruto juga memiliki 3 garis di kedua pipinya seperti dirinya.

"Apa dia yang bernama Karin." Ucap Naruto sambil memperhatikan anak perempuan bersurai merah panjang sepunggung yang sudah terlihat rapi dan indah. Karin mengenakan baju berwarna merah dengan lambang Uzumaki di tenganya tanpa lengan sehingga tangan putih mulus tanpa cacat miliknya terlihat dan celana hitam sampai di bawah lutut serta sandal standar Shinobi.

"Apa dia yang dimaksdu Jiji." Naruto memakai pakaian seperti di canon sewaktu belum masuk akademi tanpa google di jidatnya.

"Karena kalian sudah ada disini aku akan mengambil sedikit darah kalian." Ucap Hiruzen lalu mendekati Karin dan menyuntik lengannya sementara Naruto menggigit ujung ibu jarinya lalu meneteskan darahnya ke tempat yang akan digunakan untuk Tes DNA.

"Aku akan segera kembali." Hiruzen menghilang menggunkan Shunshin.

Sementara itu Naruto dan Karin saling memandang satu sama lain sambil tersenyum.

"Bisakah kau menceritakan sedikit mengenai desa ini." Naruto membuka suara.

Mereka berjalan menuju sofa di ruangan Hokage dan duduk. Karin mulai menceritakan mengenai Konoha sementara Naruto mendengarkan secara antusias. Setelah hampir satu jam menunggu, tiba-tiba sebuah kepulan asap muncul dan Hiruzen muncul dari kepulan asap tersebut sambil membawa sebuah kertas.

Karin langsung menghampiri Hiruzen lalu bertanya padanya, "Bagaimana hasilnya Jiji."

"Hasilnya adalah-" Hiruzen menggantung kalimat sambil menghela nafas yang membuat Karin sedikit sedih, tetapi setelah itu Hiruzen langsung tersenyum, "Positif, jadi kalian adalah saudara."

Karin yang mendengar hal itu langsung berlari ke arah Naruto, " Hai, Kar-"

Perkataan Naruto langsung terhenti karena Karin memeluknya erat sambil membedangkan kepalanya di dada Naruto yang sedikit lebih tinggi dari Karin. Naruto yang melihat reaksi Karin hanya tersenyum sambil mengelus-ngelus rambut merah Karin. Tanpa Naruto sadari baju miliknya basah dan Ia pun langsung menyingkirkan rambut Karin yang menutupi wajahnya.

"Ehh! Kenapa kau menangis? Karin-chan." Naruto memegang dagu Karin lalu mengarahkan wajah Karin ke arah wajahnya. Bukan untuk ciuman.

"Hiiks...hiiks...Ak-ku sangat bahagia, hiiks...hikss Akhirnya a-ku ti-tidak akan kesepian lagi. Hiks..hiiks." Naruto sedikit terkejut mengapa adiknya kesepian padahal Konoha adalah desa yang besar dan banyak penduduknya.

"Apa maksudmu? Karin-chan." Karin melepaskan pelukannya pada Naruto dan menghapus air mata yang mengalir di pipinya. "Selama ini aku hanya ditemani oleh Baa-chan, Jiji dan Kakashi-Niisan."

"Siapa itu Kakashi." Tanya Naruto dan masuklah Seorang Anbu ke ruangan tersebut memakai topeng anjing. "Kau, Jadi kau yang dari tadi mengawasi kami di ruangan." Inu sedikit terkejut karena di usianya yang masih belia Naruto sudah bisa mendeteksi Chakra miliknya sementara Hiruzen hanya tersenyum.

"Perkenalkan aku Inu, Anbu yang diberi tugas untuk mengawasi Karin. Dan Karin jangan panggil aku Kakashi jika sedang memakai topeng, Panggil aku Inu." Karin mengangguk paham.

Kakashi mendekati Hiruzen lalu membisikkan sesuatu. "Ia benar-benar mirip dengan Minato-sensei." Hiruzen membalas dengan anggukan kepala.

"Karin-chan dan Inu keluar dulu, aku ingin berbicara empat mata dengan Naruto." Ucap Hiruzen semnetara Kakashi dan Karin mengangguk lalu berjalan keluar ruangan. Walaupun masih berumur 7 tahun, Naruto sudah pemikiran seperti orang dewasa kan murid Rikudou Sennin, tetapi kadang-kadang tingkah bodoh dan Hiperaktifnya masih ada.

"Apa arti dari perkataan Karin tadi, apa Jiji selama ini mengurngnya di rumah."

"Bukan seperti itu Naruto-" Hiruzen menghela nafas sejenak. "-Apa kau tau Insiden Kyuubi 7 tahun yang lalu." Naruto mengangguk pelan

"Iya aku tahu itu, Kurama sendiri yang memberi tahukanku. Dan satu lagi, nama Kyuubi adalah Kurama."

"Heh! Bukannya Kyuubi ada didalam tubuh Karin-chan." Kata Hiruzen sedikit bingung.

"Sebenarnya Yondaime membagi dua Chakra Kurama sebelum disegel ke tubuhku dan Karin."

"Jadi itu artinya kau-" Perkataan Hiruzen langsung dipotong oleh Naruto, "Seorang Jinchuriki."

"Aku mengerti sekarang, lalu kembali ke topik semula mengapa Karin-chan selalu kesepian itu karena." Hiruzen menghela nafas sejenak sementara Naruto meneteskan keringat dingin di jidatnya.

"Karena penduduk menganggap Karin-chan sebagai Monster karena keberadaan Kyuubi di dalam tubuhnya. Itulah sebabnya kenapa Karin-chan sangat kesepian."

Naruto langsung menunduk penuh rasa bersalah karena meninggal Karin sendirian, apalagi ia dianggap sebagai monster di Konoha semakin menambah penderiataan Karin. Naruto lalu mendongak ke atas sambil tersenyum.

"Paling tidak mulai dari sekarang aku akan melindunginya." Hiruzen menghampiri Naruto dan memberikan sebuah kunci apartemen. "Ini, Kunci apartemen tempat tinggalmu sekarang bersama Karin-chan. Aku sudah membayar sewanya."

Sebenarnya Naruto tidak ingin merepotkan Sandaime karena dapat membuat sebuah rumah menggunkan Mokuton miliknya, tetapi Sandaime sudah membayarkan apartemen tersenut jadi Naruto mengambil kunci tersebut lalu berjalan keluar. "Jaanee, Jiji."

"Alamat apartemenmu ada di kunci tersebut."

.

Naruto dan Karin kini berjalan diiringi bunyi burung di senja, matahari mulai kembali ke peradabannya. Sesekali Naruto menggeram marah di dalam hatinya sampai-sampai ia ingin memukul para penduduk yang menatap Karin dengan wajah takut, marah dan mengintimidasi. Namun niatnya ia urungkan mengingat ia baru 2 hari berada di desa Konoha. Sementara Karin hanya memeluk erat lengan Kakaknya.

"Bagaimana kalau kita makan dulu, ne Karin." Naruto menoleh arah Karin yang sedang memeluk lengannya sementara Karin mengangguk pelan mengiyakan.

"Kau suka makan apa?"

"Ramen, kita makan di Ichiraku Ramen." Jawab Karin dengan nada mulai senang sementara Naruto mengukir senyum di bibirnya setelah melihat Karin takut seperti tadi.

.

Kini mereka tengah menyantap ramen pesanan masing-masing. Naruto memesan ramen jumbo sementara Karin memesan ramen miso. Sesekali Karin bertanya mengenai apa yang kakaknya lakukan selama ini dan Naruto memberikan pada Karin jawaban bohong. Setelah selesai menyantap Ramen, Naruto dan Karin keluar dari Ichiraku.

"Bisaka kau antar aku ke toko penjual sentaja ninja." Tanya Naruto pada Karin yang dari tadi cuman melamun. Gak tau apa yang ia lamunkan, "KARIN!" Panggil Naruto dengan suara yang agak keras membuat Karin langsung menatapnya.

"Bisa kau antar aku ke toko penjual senjata ninja." Naruto mengulang pertanyaannya dan Karin mengangguk pelan. "Ikuti aku."

"Memangnya kakak mau beli senjata ninja buat apa." Tanya Karin pada Naruto yang berjalan disampingnya.

"Untuk berlatih dan melatihmu besok. Agar kau dan Nii-san menjadi kuat." Naruto mengacak-acak rambut merah Karin sambli tersenyum.

"Kita sudah sampai." Ucap karin sambil menunjuk ke sebuah toko. Naruto lalu membuat sebuah Handseal.

HENGE NO JUTSU

Naruto berubah menjadi seorang Jounin. Itu karena mana mungkin anak berumur 7 tahun membeli senjata Ninja. Karin hanya bisa terkejut melihat kakaknya melakukan perubahan. Naruto kemudian masuk ke dalam toko tersebut selang beberapa menit kemudian Naruto keluar sambil membawa tas plastik berisi senjata ninja yang dibeli Naruto.

.

Setelah Naruto dan Karin pergi ke rumah Hiruzen untuk mengambil pakaian Karin serta meminta izin untuk tinggal bersama kakaknya. Naruto dan Karin kin berada di depan apartemen yang diberikan oleh Hiruzen. Apartemen yang tampak sederhana. Mereka akhirnya masuk ke apartemen barunya, tampak beberapa rungan yang sudah dibersihkan terlihat. Ruang tamu dan dapur tersambung menjadi satu dengan dua ruang tidur yang berada di kanan kiri dapur, sementara untuk kamar kecil terdapat di samping kamar sebelah kanan.

Malam semakin larut. Karin juga sudah tertidur, Ia kemudian mengeluarkan senjata ninja yang tadi ia beli, satu per satu diletakkan di lantai. Ada 20 Kunai, 20 Shuriken, 10 Kertas peledak dan 5 Bom asap. Naruto memasukkan seluruh senjata tersebut ke Fuinjutsu penyimpanan miliknya lalu beristirahat alias tidur.

~~ TBC ~~


NOTE :
Uzumaki Kushina bukan ibu Naruto serta adiknya Karin (bukan Karin Fansgirl Sasuke) sifatnya periang. Kemungkinan Chapter depan Naruto dan Kushina akan bertemu dan benih cinta mulai tumbuh. Author tetap mengikuti alur dari Canon meskipun nanti sedikit diubah


#Akhirnya Chapter 11 selesai juga. Kuharap Chapter ini cukup memuaskan.

Mohon maaf apabila chapter ini sedikit kacau.

Serta masih banyaknya Typo yang bertebaran, GaJe, Alur berantakan (Mungkin) dan lainnya.

Author dengan senang hati menerima Saran dan Kritikan

Jadi lebih dan kurang mohon di REVIEW.


..:: SALAM HANGAT DARI AUTHOR ::..

..:: SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER ::..

..:: LOMPOBERANG::..

- LOG OUT -