Senbon Zakura.

Crossovers: Naruto. Highschool DxD

Pair : [Naruto U. Serafall L].

Bab 01 : Prolog.

Uzumaki Naruto, adalah seorang Hokage Konoha ke tujuh, yang memiliki chakra unik saat ia melatihnya dengan baik dan secara rahasia, Naruto akhirnya membangkitkan kekeigenkai miliknya yang diberinama Senbon Zakura. Kekeigenkai itu juga bisa disebut dengan seribu bunga sakura.

Dengan kekeigenkai baru miliknya, Naruto bisa menciptakan ribuan kelopak bunga sakura tajam yang terbuat dari chakra miliknya dan bisa ia kontrol dan gerakan kemana-mana untuk menyerang lawannya, chakra bunga miliknya bisa bergerak sangat cepat bahkan kecepatannya setara dengan Raikage A saat dalam mode zirah petir miliknya. Bukan hanya itu Naruto juga bisa memadatkan bunga-bunga sakura yang ia ciptakan dan mengumpulkannya hingga membentuk sebilah pedang yang bisa digunakan.

Naruto juga mampu mengubah benda-benda mati disekitarnya menjadi bunga Sakura dengan menggunakan chakranya. Intinya kemampuan Naruto sama dengan kekuatan pedang Zanpakuto milik Byakuya dari serial Bleach.

Selama hidupnya, Naruto tak pernah menggunakan kekeigenkainya, karena ia merasa kemampuan itu belum diperlukan. Namun, ketika lawan yang ia hadapi adalah ketua Otsutsuki yang akan menginpasi bumi. Naruto pun akhirnya menampakan kekuatan Kekeigenkai miliknya.

Terlihat jelas, Uzumaki Naruto tubuhnya diselimuti oleh milyaran kelopak bunga Sakura yang berterbangan dan membentang membentuk sebuah sayap di punggung Naruto.

"Kalian memanglah sangat kuat, tapi ... aku akan memberikan perlawanan terakhirku sebagai Hokage terakhir dunia Shinobi!"

Naruto langsung melesat dengan menggunakan sayap bunga yang ia miliki.

"Heh bodoh sekali."

Pria bertanduk yang Naruto hadapi itu langsung menjentikan jari miliknya dan menembakan bola energi sebesar kelereng ke arah Naruto.

"Ninpo! Senbon Zarakura Kageyoshi!"

Saat tubuh Naruto dan bola energi itu bertubrukan, munculah ledakan besar yangmembuat ledakan besar dan sangat kuat untuk menghancurkan daerah sekitarnya.

Dalam sekejap dunia Shinobi musnah dan hanya menyisakan tanah gersang tanpa adanya makhluk hidup di sana. Satu-satunya yang masih bertahan hanyalah pria tua bertanduk yang menghadapi Naruto.

"Dia lebih memilih memusnahkan seluruh kehidupan di bumi, ketimbang menyerah dan tunduk pada Otsutsuki. Heh sungguh keras kepala dan kekanak-kanakan."

Sang Otsutsuki itu pun pergi meninggalkan bumi yang telah kehilangan energi kehidupannya, sembari mencari planet baru yang bisa dijajah.

Sementara itu di sebuah celah dimensi yang gelap, terlihat seorang lelaki yang kehilangan tangan kanan dan kaki kirinya melayang-layang di sana dengan tubuh diselimuti yang beberapa kelopak bunga Sakura yang bersinar.

Mata pemuda itu terlihat begitu sayu dengan ekspresi penuh penyesalan, mulut yang berdarah, rambut pirang pendek yang berlumuran darah. Matanya menatap lirih ke arah seekor Naga yang mendekati tubuhnya, seakan pasrah, ia pun memejamkan matanya, berharap kematiannya tidak begitu menyakitkan. Bunga Sakura yang menyelimuti tubuhnya juga perlahan menghilang.

'Kelihatannya aku akan segera menyusul kalian ... maaf karena tidak bisa melindungi kalian semua.'

Namun, setelah sekian lama memejamkan mata, pemuda berambut pirang itu sama sekali tidak merasakan rasa sakit, karena penasaran ia pun membuka matanya dan mendapati dirinya hanyut di sungai dan sekarang tubuhnya sedang berbaring di pinggiran sungai, bersama seorang pria paruh baya yang sedang memancing.

"Oi bocah kau sudah sadar rupanya, bagaimana keadaanmu apa kau baik-baik saja?"

Pria paruh baya itu nampak bertanya kepadanya dengan nada datar seolah ia tidak terlalu peduli akan keadaan pemuda yang berbaring di pinggiran sungai dengan setengah tubuhnya yang terendam.

"Aku secara fisik baik-baik saja, tapi mentalku telah hancur."

mendengar jawaban aneh dari pemuda itu, membuat pria paruh baya itu mengarahkan pandangannya, ia nampak kaget, melihat keadaan pemuda itu. Karena pada saat ia melihat seorang pemuda yang pingsan di dekat sungai, ia mengira kalau pemuda itu hanya sedang berendam. Namun, saat ia memperhatikan lebih dalam, barulah diketahui, kalau pemuda itu memiliki pakaian yang nampak hancur dan tangan kanan serta kiri yang hancur dan berlumuran darah.

"Astaga! Apa yang terjadi padamu? Anak muda!"

Pria paruh baya itu nampak sangat panik ketika mengetahui kondisi pemuda itu yang sebenarnya, ia mengangkat pemuda berambut pirang pendek itu ke tanah, diperhatikannya luka yang pemuda itu alami.

"Aku hanya berjuang dan kalah, istri dan anakku, serta rakyat-rakyatku. Mereka mati depan mataku, lalu yang paling parah adalah karena kesalahanku ... mereka mati sia-sia."

Pemuda itu kemudian tersenyum pasrah.

"Harusnya aku mati saja."

Mendengar gumaman dari pemuda itu, pria itu langsung memandang iba, ke arah sang pemuda, dilihatnya, luka di tubuh sang pemuda terus menutup dengan cepat, meski tidak terlalu cepat. Namun, jika dibandingkan dengan kemampuan regenerasi manusia, luka di tubuh pemuda itu sudah termasuk sangat cepat sembuhnya.

"Oi, anak muda. Kau tak boleh menyia-nyiakan nyawa yang sudah diberikan oleh tuhan. Kalau ia sudah menyelamatkanmu dari kematian, harusnya kau bersyukur, bukannya ingin mati."

Pemuda berusia 20 tahun itu menatap ke arah orang yang bicara padanya. Di tatapnya seorang lelaki paruh baya dengan rambut pirang di depan dan belakangnya hitam. Mata berwarna biru shapir itu terus menatap ke arah pria itu.

"Otsutsuki."

"???"

Melihat pria paruh baya itu kebingungan, Pemuda itu pun mulai melanjutkan perkataannya.

"Otsutsuki. Berhati-hatilah, terhadap Otsutsuki, duniaku hancur karena serangan mereka. Keluarga, teman, rakyatku, semuanya mati, kehidupan di duniaku telah hilang. Aku melawan hingga batas kekuatanku, hingga menghancurkan dan memusnahkan kehidupan yang tersisa, lalu berahir dengan terlempar ker celah dimensi."

Pemuda itu menceritakan semuanya, tak peduli meskipun ia akan ditertawakan oleh pria di hadapannya.

"Siapa Otsutsuki itu? Bagaimana bisa ia menghancurkan dunia milikmu nak?"

"Paman percaya ceritaku?"

"Melihat kondisi tubuhmu dan mengingat aku juga bukan manusia, melainkan Malaikat jatuh, jadi ... kenapa tidak?"

"Otsutsuki adalah, klan atau kelompok manusia langit yang memiliki kekuatan luar biasa. Ciri-cirinya mereka memiliki tanduk yang berbeda-beda untuk setiap anggota klannya. Semakin kuat mereka, maka semakin besar tanduknya, mereka juga pemilik asli dari mata dewa. Saat pertempuran kami dalam mempertahankan bumi dari jajahan mereka, aku langsung berhadapan dengan Raja dari Otsutsuki."

Pria paruh baya itu terdiam mendengar cerita pemuda yang terluka parah itu, ia benar-benar tidak menyangka kalau ada orang yang mampu bertahan dari serangan manusia langit, apalagi rajanya kalau memang kekuatannya sama seperti yang pemuda itu deskribsikan.

"Tapi aku gagal, dia terlalu kuat, setiap seranganku tidak ada satupun yang memberikan dampak berarti."

Mendengar ucapan pemuda itu, pria paruh baya itu pun menampakkan sayap miliknya yang berwarna hitam pekat dengan jumlah enam pasang.

"Kau telah berjuang, lalu kenapa kau ingin mati setelah tuhan memberikanmu kesempatan kedua untuk bisa menyelamatkan dunia baru?"

Mendengar perkataan pria tua itu, pemuda itu langsung mengarahkan tatapannya pada pria yang mengangkatnya keluar dari sungai, sembari berkata.

"Aku yang telah kehilangan segalanya ini, tak mungkin bisa menyelamatkan dunia baru ... jika duniaku yang sebelumnya saja tak bisa aku selamatkan, bagaimana dengan dunia baru yang mungkin memiliki musuh yang lebih kuat lagi?"

Pria itu diam beberapa saat. Namun, ia langsung tersenyum dan memberikan kalimat penyemangat pada pemuda yang nampaknya sedang putus asa tersebut.

"Ku rasa kau hanya sedang mengalami rasa keputus asaan. Coba lihat sekelilingmu, lalu dengarkan aku baik-baik. Memang kau telah kehilangan keluarga, teman dan rakyatmu, tapi ... itu bukanlah akhir dari segalanya."

Pemuda itu kembali menatap, setelah itu pria bersayap yang menolongnya itu memperkenalkan namanya.

"Namaku Azazel, aku adalah Gubernur Malaikat Jatuh. Kau?"

"Uzumaki Naruto, Hokage ke tujuh dunia Shinobi."

Azazel kemudian tersenyum lalu menawarkan diri untuk membangkitkan Naruto untuk menjadi Malaikat jatuh, Naruto setuju dan saat proses pembangkitan Azazel menggunakan kartu Joker dengan warna hitam, setelah dimasukan, ledakan energi yang sangat besar pun muncul.

Azazel yang berada di dekat Naruto langsung terlempar beberapa meter, terlihat Naruto bangkit dengan sepasang sayap malaikat jatuh. Namun, meski hanya satu pasang, ukuran sayap dari Naruto jauh lebih besar dari ukuran sayap malaikat pada umumnya saat terbentang.

Meskipun ia masih berdiri dengan kaki kanannya saja, hal itu karena kaki kiri dan tangan kanannya sudah hancur.

Azazel terdiam melihat hasil dari apa yang ia perbuat, ia tidak menyangka, akan merasakan kekuatan dari energi spiritual yang bahkan lebih kuat dari sekumpulan Yondai maou generasi lama.

"Wah-wah, kelihatannya aku telah membangkitkan seorang monster."

Bersambung.