Chapter 05

Pairing : Naruto x Erza

Jika Erza ditanya sejak kapan Ia mulai suka Naruto, dirinya pasti lupa kapan tepatnya. Kalau ditanya apa yang membuatnya suka Naruto, pasti nggak bakalan ketemu jawabannya.

Semuanya mengalir begitu saja. Ia adalah murid pindahan waktu umur 8 tahun, yakni 10 tahun yang lalu. Naruto adalah teman sebangkunya yang saat Ia datang sok anteng, sok pendiem tapi sok asyik sama teman-temannya yang lain. Iya, dulu Naruto pemalu sebelum negara api menyerang dan dia jadi malu-maluin.

"Kamu suka Jellal? Katanya dulu nggak mau." Tapi sejak dulu sampai sekarang ngeselinnya tetap sama.

"Kamu kesini malam-malam cuma mau nanyain ini?" Gimana Erza nggak kesal, sudahlah nggak peka malah ngelantur. "Cowok sekelas aku yang paling ganteng itu Jellal, ada sih Sasuke tapi sudah punya pacar."

"Terus?"

"Berarti kamu naksir Jellal."

"Ngarang!" Teori dari mana itu kalau naksir harus ke yang paling ganteng di kelas. Iya, Jellal memang ganteng tapi Naruto lebih manis. Jellal memang pacar idaman sejuta umat tapi malas saingannya banyak. Mending Naruto, nggak ada saingan kan dia nggak laku.

"Ingat nggak waktu dulu kamu mau deketin aku sama dia?" Tanya Erza, manatau si Naruto lupa. "Ingat." Seru Naruto. "Kamu diemin aku hampir seminggu." Lanjutnya.

Bagus deh, kalau Naruto masih ingat.

"Ngediemin orang berhari-hari itu dosa. Kamu harus sungkem sama aku dan hormat sama yang lebih tua." Oceh Naruto mulai ngaco.

"Terserah kamu deh."

"Dibilangin malah gak mau. Kita harus menghormati yang lebih tua, pernah upacara nggak? Pernah ngehormati bendera nggak? Nah kayak gitu." Nah kan gilanya kumat.

"Mending kamu pulang saja sana!" Usir Erza tanpa ampun. Ia terus mendorong tubuh Naruto sampai keluar pintu. Naruto masih bertahan. Ia berpegang pada daun pintu agar tak ditutup oleh Erza.

"Ibu tiri hanya cinta pada ayahku saja." Ucap Naruto mulai ngedrama ratapan anak tiri.

"Kapan sih kamu tuh warasnya?"

"Aku takut kalau waras jadi lebih ganteng dari Jellal."

"Bodoh."

Lalu tawa renyah Naruto yang terdengar nyaring sambil Ia berlalu keluar.

Ngeselin banget kan.

Tapi tetap saja saat Naruto tertawa, Erza juga ikut tertawa.

-To be Continued-