Chapter 06
Pairing : Naruto x Erza
Sudah cukup lama Naruto mengelabuhi orang lain dan dirinya sendiri. Lelaki mana yang nggak mengakui kalau Erza itu cantik. Lelaki mana yang nggak suka Erza. Lelaki mana yang nggak bakal naksir ke Erza. Kalau ada paling lelaki yang nggak normal.
Bahkan Naruto punya perasaan yang lebih dari itu, Ia sayang. Tapi cukup diam-diam tanpa seorangpun harus tahu. Baginya Erza bagaikan matahari. Terlalu tinggi, terlalu silau, terlalu mustahil untuk diraih. Jangan berharap terlalu dekat jika tak ingin dibakar. Bahkan bintang di langit yang setara tingginya hanya bisa melihat dari kejauhan.
Mungkin seperti itu, bahkan lelaki seperti Sasuke dan Jellal saja belum mampu membuatnya tertarik. Apalagi dirinya, bagi Naruto Erza selalu datang padanya dengan segala keribetannya saja sudah cukup.
"Naruto, ayo nonton film dilan." Film yang kata Sasuke romantis tapi Naruto nggak tahu menariknya di mana. Karena dia lebih suka baca komik ketimbang novel.
"Cuma berdua?"
"Iya, nggak suka rame-rame."
Baper nggak kalau jadi Naruto? Pasti, tapi nggak harus ditunjukkin.
"Malas nonton di bioskop, nanti kan ada di tv pas tahun baru."
"Kelamaan."
"Atau nggak pas lebaran."
"Ih, Naruto!"
Meski sok nolak, Naruto pasti bakal ngelakuin semua yang Erza minta. Dia yang beliin tiket dan dia juga yang antri popcorn. Dan dia juga yang tidur saat filmnya diputar.
Antara kesel sama gemes itu memang beda tipis.
"Aku baper pas bagian Dilan bilang kalau rindu itu berat." Erza masih tak berhenti tersenyum begitu keluar dari bioskop. Ada perasaan menghangat di dadanya. Mungkin karena filmnya atau mungkin karena melihat wajah polos Naruto saat tertidur.
Lain dengan Naruto yang sama sekali nggak ngerti filmnya bercerita tentang apa. "Padahal ada yang lebih berat dari rindu." Katanya.
"Apa?"
"Dosaku."
"Nggak usah ngomong!"
Naruto tertawa seperti biasa, tawa yang bagi Erza seperti candu. Dan saat Ia berpikir apa yang lebih berat dari rindu yaitu menaruh perasaan pada sahabat sendiri namun orangnya nggak pernah tahu.
Atau pura pura nggak tahu.
"Naruto!"
"Apa?"
"Nggak apa-apa."
Naruto berdecak kesal.
"Erza." Balasnya.
"Apa?"
"Ngetes doang."
-To be Continued-
