My Sexiest Boyfriend
Naruto © Masashi Kishimoto
Yes! © Kaitou y-ELLOW Voice or Jhonnys Ent.
I don't own anything except the story line.
Warning: OOC. Typo(s). AU. Slash. MalexMale. This fiction will contain STRAIGHT too. So, please just leave this page if you have problem with it. And this fiction will contain porn, but 18+ are allowed ;*
Pairing: SasuNaru. Slight GaaNaru.
.
Naruto baru saja menjatuhkan dirinya pada kursi VIP yang tepat berada di depan panggung bagian tengah ketika terdengar bunyi benda terkunci di pergelangan tangannya.
"Apa-apaan ini Nee-chan! Kenapa kau memborgol tanganku!"
Protes Naruto ketika melihat sebuah borgol melingkar di pergelangan tangan kanannya. Membuat pelaku pemborgolan sepihak di sebelah kanannya meringis.
"Agar kau tidak kabur Otouto. Lagipula aku membayar mahal untuk tempat yang kau sedang duduki itu."
KRAK.
Dan lingkaran borgol sisi lainnya telah melingkar di pergelangan tangan kiri kakaknya, membuat Naruto menatap gadis bersurai pirang seperti miliknya itu horor.
Dia benar-benar sudah mempersiapkan segalanya. Batin Naruto kesal.
Dengan terpaksa Naruto pun harus mengikuti keinginan kakak perempuan satu-satunya.
.
Tiba-tiba panggung menjadi gelap. Diiringi suara MC yang kasat mata mengatakan jika lagu selanjutnya adalah sebuah lagu baru dari Black-Voice.
Naruto mendengus, merasa enggan menonton konser boyband favorit kakaknya. Siapa peduli dengan para lelaki yang berdansa di atas panggung secara bersamaan. Ah benar-benar membuatnya kesal dan akan langsung angkat kaki dari panggung ini jika tidak ingat Kakaknya memasang borgol di pergelangan tangan kanannya yang masih terhubung dengan tangan kiri gadis yang lahir tiga tahun lebih dulu darinya itu.
"Kau harus melihat mereka. Jika sampai kau memalingkan wajahmu atau aku sampai tau matamu tidak melihat ke mereka, akan kucolok matamu dengan jariku, Otouto. Yah, paling tidak kau boleh jika hanya memperhatikan Uchiha Sasuke saja."
Perkataan Ino seketika membuat bulu kuduk Naruto berdiri. Bagaimana tidak? Kakak macam apa yang memaksa adik laki-lakinya menonton sekumpulan lelaki lain menari jika bukan kakaknya? Sial.
Suara MC menggema, memperkenalkan nama personil Black-Voice yang terdiri dari tiga orang laki-laki.
Mereka mengenakan kemeja putih lengan panjang yang tergulung hingga siku. Celana panjang berwarna hitam yang serasi dengan dasi yang melingkar di kerah kemeja mereka.
Hyuuga Neji. Pemuda bersurai hitam panjang pemilik bola mata seindah bulan yang menerangi malam.
Uzumaki Menma. Pemuda yang juga memiliki surai hitam namun jauh lebih pendek, dengan mata yang menyala terang sewarna ruby.
Lalu yang terakhir,
Uchiha Sasuke. Pemuda dengan surai biru gelap yang hampir menyesupai warna mata hitamnya yang seolah dapat menawanmu kedalamnya.
Dan intro lagu baru mereka pun mulai terdengar. Membuat ketiga pemuda tadi meliuk-liukkan tubuhnya setelah mereka menempati posisi mereka masing-masing. Uchiha berada ditengah sementara Hyuuga di sisi kiri pemuda itu dan Uzumaki di sisi kanannya.
Beberapa desahan terdengar sebelum bait pertama lagu tersebut dinyanyikan oleh Neji sebagai pembuka.
Jirasanai de saa tsukisashite sono shisen de konagona ni
Teriakan para gadis pun mulai terdengar ketika Neji menunjukkan dance erotis di atas panggung.
Saguriau Feeling kasanete zokuzoku de shihaishitai
Teriakan mereka bahkan masih terdengar saat Menma menyanyikan lagu pada bait kedua.
Dare ni mo agetakunai nedaruyouna amai Breath
Dan semakin mengeras ketika Sasuke memasang seringai saat menyanyikan bagiannya.
Mune nihibiku vibration ni furetara
[Dou saretai ka oshiete yo] Bisik Menma dengan suara berat. Seketika membuat bulu kuduk Naruto berdiri.
A-apa-apaan mereka itu?
Oh Yes! Doushiyou mo nai kurai karada juu kakemeguru Love
Yes! Binkan ni kanjite yo sore to mo boku ga kirai na no?
Teriakan para gadis dari seluruh penjuru Tokyo Dome pun menggema kala para personil Black-Voice membuat gerakan-gerakan dance yang sensual. Terlebih Uchiha Sasuke, center di grup itu sering kali menunjukkan pose-pose seksinya seakan menggoda para penggemarnya.
Jaa nande tsunaida te hodokanai?
Neji kembali menyanyikan bagiannya.
Hajirai fuseta me mo ii keredo dou suru no?
Dan Menma melanjutkan bagiannya yang lalu dilanjutkan oleh Sasuke dengan jari telunjuk yang seolah menawarkan ajakan untuk mendekat padanya.
Kotae na yo
Abaresou nakanjou daite heisei yousouttete mo
(Genkai) Sahut Menma.
Bagian selanjutnya dinyanyikan Neji dengan dibarengi gerakan mereka bertiga yang menuruni tangga dan melonggarkan ikatan dasi hitam yang melingkari kerah kemeja mereka sebelumnya.
Hoshii mono wa sou kimi dake de mou ne dame gaman dekinai-nai-nai-nai-nai-nai-naai
Astaga! Naruto tidak habis pikir, entah apa pita suara para gadis di stadion ini tidak putus setelah berteriak sekencang-kencangnya ketika melihat tiga pemuda di atas panggung itu menggoyangkan pinggulnya bersamaan.
Lagipula apa mereka bertiga harus menggoyangkan pinggul seksi mereka? Ingin pamer huh? E-EEEH APA YANG DIA PIKIRKAN?! Tidak! Naruto tidak pernah berpikir jika mereka seksi karena pinggulnya tentu jauh lebih seksi dari mereka! Ya, itu sudah pasti!
Oh Yes! Doushiyou mo nai kurai karada juu kakemeguri Love
Dan apalagi? Naruto harus melihat adegan dimana tubuh pemuda bernama Menma di gerayangi oleh Uchiha Sasuke dan Hyuuga Neji.
Yes! Binkan ni kanjite yo subete ni kuchidzuketai
Juga Uchiha Sasuke yang menjilat jarinya sensual yang entah bagaimana mata onyx pemuda itu tepat bersibobrok dengan biru safir milik Naruto. Seolah fanservice itu memang ditujukan pada pemuda bersurai pirang yang tengah merona di bawah panggung.
Dan adegan selanjutnya malah makin membuat wajah tan Naruto merona.
SRAK.
SRAK.
SRAK.
Mereka, ketiga pemuda itu bergantian membuka atau merobek(?) kemeja putih mereka. Memperlihatkan pahatan sempurna Tuhan pada seluruh penonton konser malam itu. Dan seketika juga teriakan para gadis semakin menggila.
Yes! Doushiyou mo nai kurai karada juu kakemeguru Love
Yes! Binkan ni kanjite yo sore to mo boku ga kirai na no?
Jaa nande tsunaida te hodokanai?
Sorosoro mitome na yo yamenai yo? You say "Yes"
Kotae na yo
BLAM.
Lampu panggung kembali mati bertepatan dengan berakhirnya lagu erotis yang dibawakan bersama dance erotisnya oleh tiga pemuda bersurai gelap di atas panggung.
Naruto benar-benar menghela napas berkali-kali. Setelah dipaksa kakak perempuannya menonton konser tiga pemuda yang menamai mereka Black-Voice, kakaknya terus saja memandangnya dengan seringai yang menyebalkan―sangat-sangat menyebalkan.
Dan gadis itu kini menyeretnya ke backstage! Entah bagaimana gadis itu bisa dengan mudah memiliki akses ke dalam tanpa diseret bodyguard-bodyguard boyband papan atas yang tampil malam itu.
"Aku tidak mau Nee-chan! Aku mau pulang! Kau tau jika aku menyukai Sakura-chan, dan kau malah menjodohkan adikmu dengan laki-laki! Astaga! Ada apa dengan otakmu sih!"
Langkah Ino terhenti tiba-tiba. Membuat Naruto sedikit terhuyung dan bernapas lega. Dia rasa kakaknya sudah sadar jika dia adalah laki-lagi jadi sudah pasti tidak mungkin bersama dengan laki-laki juga.
Tapi tunggu―untuk apa Ino mengeluarkan smartphone-nya?
"Ya, Haruno Sakura? Aku Namikaze Ino. Kami sendang di tempat konser Black-Voice. Ya, aku kurang setuju dengan pilihanmu. Bagaimana dengan Onyx di Black-Voice? Ya dia. Kau mau menjadi kekasih adikku kan? Itu pasti, kau tenang saja. Tentu saja! Baiklah. Senang mengenalmu, Haruno."
"Apa yang kau lakukan, Nee-chan?"
Ino hanya mengendikkan bahu. Naruto baru saja hendak memaksa kakaknya memberitahukan alasan padanya mengapa menghubungi Sakura-chan-nya dan berkata soal menjadi kekasihnya ketika smartphone miliknya berbunyi melantunkan lagu milik penyanyi solo terkenal bersurai merah bernama―
"Aku tidak tau kalau seleramu sekelas Sabaku Gaara."
Ya, Sabaku Gaara.
Naruto mengalihkan pandangannya pada kakaknya, menatap kakaknya tajam sebelum menggeser icon telepon berwarna hijau ke kiri di smartphone-nya.
"Ya, Sakura-chan? A-apa? B-bukan itu t-tapi jika ini berhubungan dengan Aneki, aku tidak bisa. Mana bisa begitu! A-a Sakura-chan! Matte!'
Astaga! Bagaimana bisa jadi begini? Apa Nee-chan-nya berkata yang tidak-tidak pada Sakura-chan? Tapi Naruto yakin jika saat menghubungi Sakura-chan, Nee-chan-nya tidak menyebutkan nama Uchi―siapa tadi? Uchida Souke? Ya itulah dan juga Sabaku Gaara. Nee-chan-nya hanya menyindir ringtone-nya yang menggunakan salah satu lagu milik pemuda Sabaku itu.
Naruto teringat sindiran kakaknya.
"Kau tau? Sabaku Gaara jelas tidak mesum sepeti lagu milik boyband favoritmu tadi!"
Ujar Naruto dengan ketus pada kakaknya. Dan tentu saja Ino terperangah. Bagaimana bisa gadis merah muda teman sekelas adiknya itu benar-benar dapat mempengaruhi adiknya dengan Sabaku Gaara?
Adiknya memang berpotensi! Ino menyeringai lantas menyusul Naruto yang telah berjalan mendahuluinya.
Setelah menyamai langkahnya dengan sang adik, Ino sempat memperhatikan wajah pemuda di sebelah kirinya itu dari samping.
Naruto terlihat bimbang dengan bibir bawah yang tergigit di antara gigi atas dan bawahnya.
Dan Ino tanpa sadar mencubit kedua pipi adiknya yang tentu saja mendapat respon kesakitan dari sang adik.
"Kau tau?" Ino berbisik. Menggantung kalimatnya.
Namun Naruto bergeming, tidak sedikitpun berniat membalas perkataan kakaknya dan malah mengusap-usap kedua pipinya yang sakit.
"―Sebenarnya, si Sabaku itu juga punya lagu sejenis dengan milik Black-Voice yang kau sebut mesum tadi."
Perkataan Ino sanggup membuat Naruto menoleh dengan pandangan seolah bertanya apakah yang Ino katakan itu benar atau hanya bualan.
Ino mengangguk, "Dan Sabaku-mu itu, juga tidak kalah mesum dengan Black-Voice." Lanjutnya menatap adiknya dari dekat.
Naruto terperangah, "Kau bohong Nee-chan! Kau pasti bohong! Gaara-san sama sekali tidak terlihat seperti itu! Dia pemuda yang sopan!"
Ino menaikkan alis kirinya.
"Memang kau pernah bertemu dengannya?"
Naruto menggaruk pipi kanannya yang tidak gatal.
"Eetto, sono…, sebenarnya sih belum." Ujarnya polos dengan menunjukkan tawa getirnya.
Ino hanya facepalm menganggapi kelakuan adik satu-satunya itu.
"T-tapi aku selalu mengikuti interview-nya! Karena Sakura-chan pun melihatnya. Dan dia terlihat baik juga sangat sopan!" Lanjut Naruto berujar dengan menggebu.
Astaga. Apa yang si pinky berikan pada adiknya hingga dia begitu memuja Sabaku Gaara. Mattaku!
.
Mereka sudah sampai di depan pintu ruang artis yang di tempati Black-Voice. Dan Ino masih bergeming, berhadap-hadapan dengan Naruto. Berusaha merapihkan surai pirang adik yang memiliki tinggi tidak jauh darinya itu. Ya perbedaan tinggi mereka hanya selsih 10 cm. Dan Naruto tetap terhitung pemuda yang pendek jika hanya memiliki tinggi badan 162 cm.
"Yosh! Kau sudah siap?! Ayo masuk!"
Entah bagaimana kedua bodyguard di depan pintu ini bergeming dan malah mempersilahkan Kakak dan dirinya masuk. Naruto benar-benar merasa ada yang aneh.
Pintu terbuka. Dan tempat itu sepi. Hanya ada dua orang pemuda dengan surai gelapnya yang tengah berbincang dan duduk di sofa yang berbeda.
Pemuda dengan mata bulannya di sofa panjang, sedangkan pemuda pemilik mata onyx di single sofa di sebelahnya.
Naruto gugup. Tentu saja karena empat pasang mata itu seakan menelanjanginya dan hendak memakannya hidup-hidup.
Ino menyeringai.
"Yo! Semua!"
Sasuke tersadar dari khayalannya. Mengalihkan pandangan dari pemuda manis bersurai pirang dengan tiga garis bagaikan kumis di masing-masing pipinya. Yang entah kenapa Sasuke ingin mengelusnya, dia terlihat sangat manis dengan kulit tan bagaikan karamel itu.
Sasuke benar-benar penasaran, apa rasanya benar seperti karamel?
Masih mencuri-curi pandang ke pemuda di samping gadis pirang yang ia ketahui adalah kenalan kakaknya, Sasuke mendengar dengan baik apa yang dikatakan gadis itu.
Pemuda ini adiknya, Namikaze Naruto.
Terlihat sangat manis ketika melihatnya gugup.
"Kau tau namaku kan?"
Ujar Sasuke dengan suara baritonnya.
Naruto tampak berpikir. Tadi beberapa kali kakaknya menyebutkan nama pemuda ini. Sakura-chan juga sempat menyebutnya. U-uchi-ga Sauke? U-chi-da S-sake? Tidak bukan. U-uchi―
"Kau tidak tau?" Pemuda bermata onyx itu kembali bertanya. Menenggelamkan iris secerah langit biru itu ke dalam langit malamnya. Menawannya di dalamnya. Hingga pemuda dihadapannya semakin gugup dibuatnya.
"U-uchida Souke!"
Dan setelahnya Ino facepalm. Neji terbahak. Dan Sasuke memandang pemuda mini di hadapannya tidak percaya.
"Dobe."
.
TBC
.
A/N:
Konser Black-Voice bisa dibayangkan dengan melihat penampilan Kaitou y-ELLOW Voice di konser Hey!Say!JUMP LiveTour S3ART yang diadakan bulan Oktober 2014 kemarin di Yokohama Arena.
Silahkan ke link ini jika ingin melihatnya. Credit to owner.
www. facebook video. php?v= 786995094741695 (buang spasi-nya)
Yosh! Dengan Kina disini~
Bertemu dengan saya di fanfic yang pertama! Yoroshiku onegaishimasu!
Jujur, fanfic ini muncul setelah saya melihat Kaitou y-ELLOW Voice. Mereka dengan dance yang membuat saya sampai menggigit bibir dan lirik yang uhm―menjurus(?) dengan suara sekushi-nya Yamada Ryosuke. Saya benar-benar merasa malu menontonnya sebenarnya, ya tapi mereka bikin kecanduan! Homina homina homina!
Dan entah kenapa setiap melihat Yama tuh selalu keinget sama Sasuke. They so damn sexy! Gah!
Cara Yama ngasih fanservice seduktif itu bikin inget Sasuke yang 'oh so damn hot!'
Sexy tapi songong tapi ganteng tapi nyebelin tapi pervert tapi ya hot! Iya! Itu Yama di mata saya. Dan juga Sasuke ;_;
Ya sekian curhatannya. Intinya fanfic ini tercipta karena saya merasa kurang puas kalo konser Kaitou y-ELLOW Voice berhenti di situ aja. Saya kepo pengennya ada lanjutan hasil(?) dari keseksian mereka. Muahahahaha~ *ketawa nista*
Dan ini bonus buat yang udah scroll sampe bawah.
Yes!by Kaitou y-ELLOW Voice english translate credit to owner and translator.
Don't vex. Now, pierce through that glance little by little
Let's explore each other's feelings again and again. Let me control your thrills.
I don't want to give others this teasing sweet Breath
Which gives my chest vibrations when I touch you
[Tell how you want it done]
Oh Yes! It can't be helped, run this love through our bodies
Yes! Feel your sensitivity. Or do you hate me?
Then, why won't you let go of our entwined hands?
It's fine to cover the shyness in your eyes but what do you want to do?
Answer me.
Embrace this raging emotions even under that calm disguise
(I'm at my limit)
You're the only one I want. No good, I can't hold back anymore
Oh Yes! It can't be helped, run this Love through our bodies
Yes! Feel your sensitivity. I want to kiss them all.
Yes! It can't be helped, let Love run through our bodies
Yes! Feel your sensitivity. Or do you hate me?
Then, why won't you let go of our entwined hands?
Soon, you have to accept that you won't stop. You say "Yes".
Answer me.
NB:
Lagu yang saya tulis disini bukan full version-nya. Ini disesuaikan dengan versi konsernya.
Ditunggu review-nya agar saya bisa terus melanjutkan fanfic ini.
