CHAPTER 1
"KITA PUTUS!"
Kalimat singkat itu masih terngiang-ngiang di pikiran Baekhyun. Sore tadi, pacar satu-satunya Baekhyun —setelah menjomblo dari lahir, meminta putus darinya. Padahal usia pacaran mereka tidak lebih dari satu bulan. Sungguh malang kan?
Kini, Baekhyun merenung menangisi kesialannya. Duduk sendirian di balkon kamar kost kecil miliknya. Menatap sendu langit cerah yang seolah meledeknya. Meminum berkaleng-kaleng bir yang ia beli di Minimarket beberapa jam lalu.
Helaan nafas beratnya pun keluar, "Belum anniversary sebulan, udah minta putus aja! Huaaa.. gue harus apa?!"
Pikiran Baekhyun kacau, 3 kaleng bir yang ia minum cukup membuatnya mabuk dan meracau. Baekhyun pun mencoba membuka internet dan mencari kiat-kiat move on. Hingga tiba-tiba sebuah banner iklan menggiurkan tampil di layar ponselnya.
Eit… ini bukan iklan judi atau pinjaman online. Tapi iklan pacar sewaan yang bertulis, 'Kesepian? Butuh hiburan? Yuk, segera sewa pacar di Rent Lovers! Dijamin puas hanya dengan harga mulai dari $7 per jam! Tertarik? Klik bannernya!'
Tanpa sadar, dibawah akal sadarnya, Baekhyun tertarik dan mulai menelusuri website Rent Lovers. Dia mulai memilih random dan membayar tagihan uang muka hingga sebuah email perjanjian masuk ke akunnya.
"Hahhhh.. lumayan lah ya buat hiburan abis diputusin hahaha" dan setelah mengatakan hal tersebut, Baekhyun mengantuk dan tertidur di lantai kamarnya dengan sampah dan kaleng yang berserakan.
.
.
Baekachu0506 Present
BOYF(RENT)
Chanbaek, Yaoi
.
.
Kebingungan tersemat di wajah Baekhyun, di depannya ada sosok wanita cantik yang sebulan ini mengisi hampa ruang hatinya sedang tersenyum lembut. Senyuman lembut dan tatapan hangatnya tak lama berubah menjadi pandangan jijik.
Ia menatap Baekhyun dengan muak, "Dasar cowok gak berguna!"
"JISOO-"
Baekhyun berteriak bersamaan dengan suara ponselnya yang berdering. Ia segera bangun dengan kepala super pening. Matanya menyipit, melihat kamarnya yang seperti terserang badai —begitu berantakan.
Kemudian dia kembali tidur saat menyadari bahwa ini adalah hari libur musim panasnya. Tapi saat kejadian semalam, dimana Jisoo -mantannya memutuskannya, bukannya tertidur lagi, dia justru kembali menangis.
Baru saja hari-harinya cerah setelah mendapatkan pacar pertama, tapi dia telah dicampakkan lagi. Baekhyun bingung, apa yang kurang dari dirinya. Selama ini, ia telah berusaha membahagiakan mantannya. Baekhyun ingat, selama mereka jalan, dia lah yang menanggung biayanya.
Baekhyun pun segera mengambil ponselnya, berharap ada panggilan masuk atau chat LINE dari mantannya. Tapi bukannya spam chat dari pacar, dia justru mendapatkan email masuk yang berisi reminder tempat dan waktu janjian kencan dengan pacar sewaan. Sialnya, waktu janjian mereka satu jam lagi, sedangkan Baekhyun baru bangun dari tidurnya.
Helaan nafas Baekhyun keluar, dia kembali memejamkan matanya, "Semalem gue udah gila ya? Bisa-bisanya ngebooking pacar sewaan! Gue emang diputusin, tapi gue gak semenyedihkan itu. Lagipula gue yakin kok, Jisoo pasti lagi galau kayak gue."
Setelah terlintas pikiran tentang mantan pacarnya, Baekhyun tiba-tiba membuka akun Instastory mantannya itu. Bukannya berisi kegalauan, isi dari Instastory pacarnya justru sedang berlibur di pantai bersama teman-temannya. Baekhyun juga melihat mantannya terlihat mesra dengan pria lain.
Hati Baekhyun yang telah patah, dan kini semakin patah. Melebur bagai abu. Pacarnya memutuskannya semalam, sekarang justru sedang berbahagia dengan yang baru. Bukankah ini keterlaluan? Selama ini, Baekhyun dianggap apa?
Baekhyun marah, kesal, dan merasa tak dianggap selama ini. Dia pun segera membuka email dari pacar sewaan, membaca ulang alamat dan waktu janjian. Setelahnya, ia segera membersihkan diri dan bersiap untuk kencan bersama pacar sewaannya.
Meski Baekhyun tahu ini konyol, ia berharap cara ini adalah cara tercepat membuatnya move on.
Butuh waktu sekitar 15 menit ia bersiap. Dia memakai kaos hitam, jeans, dan topi hitam. Style yang kelewat biasa untuk kencan. Tapi apa peduli Baekhyun? Kali ini dia kencan hanya untuk mencari hiburan, bukan untuk membuat teman kencannya bahagia.
Setelah sampai di kafe tempat janjian, Baekhyun menatap jam di ponselnya dan menghela nafas panjang, "Anjir, lewat setengah jam. Dimana ya pacar sewaannya?"
Baekhyun duduk di kursi kafe secara random dan membuka lagi email dari akun pacar sewaan. Ia melihat ada lampiran berisi kontak nomor ponsel pacar sewaan yang akan ia temui sekarang. Baekhyun pun segera menghubungi kontak nomor itu.
Baru saja menelpon, panggilannya tersambung. Baekhyun segera menyapa, "Halo, ini pacar sewaan kan?"
"Ini Baekhyun ya?" Suara baritone rendah masuk ke dalam telinga Baekhyun. Suara itu tidak hanya keluar dari ponselnya, tetapi begitu nyata seperti orang disebelahnya yang berbicara.
Baekhyun segera menoleh dan menemukan seorang pria tinggi dengan tampilan seperti seorang idol berdiri di hadapannya. Seketika Baekhyun kebingungan melihat pria itu. Pikiran Baekhyun kacau, bagaimana mungkin pacar sewaan yang ia pesan adalah seorang pria? Bukankah itu konyol?
Pria itu tampak percaya diri dengan style trendy masa kini. Baekhyun yakin dia lebih cocok menjadi model kelas atas dibanding pacar sewaan dengan harga 7$ per jam.
"Sepertinya anda salah orang ya?" Tanya Baekhyun kikuk. Dia merasa sedikit terintimidasi dengan sosok pria di hadapannya.
Jika boleh jujur, pria yang ada di hadapannya adalah sosok pria yang paling dihindari Baekhyun seumur hidupnya. Baekhyun memiliki keyakinan, pria-pria tampan adalah racun dunia dan penyebab utama ia jomblo sampai saat ini. Karena pria tampan adalah alasan para perempuan memiliki standar super tinggi untuk memilih pacar.
"Gak salah dong, kan kamu yang nelpon tadi," jawab pria itu dengan senyuman tampannya, ia kemudian mengambil menu di meja dan memulai obrolan mereka, "panggil aja aku Chanyeol, oh iya.. kamu udah makan, Baekhyun?"
Baekhyun menggeleng pelan, tak berniat mengeluarkan suaranya. Matanya menatap tajam Chanyeol -sosok pacar sewaannya. Baekhyun super kesal saat ini, dibanding menghibur diri, dia lebih seperti diprank oleh stasiun TV.
Apalagi sikap gentle dan wajah tampan Chanyeol, membuat Baekhyun makin kesal. Dia seperti seekor monyet buruk rupa yang sedang makan bersama pangeran tampan.
"Kamu mau pesan apa, Baekhyun?" Chanyeol bertanya lagi.
"Apa aja."
"Strawberry Cheese Cake satu, Float Strawberry satu, Americano satu ya mas," Baekhyun mengerutkan alisnya, bagaimana Chanyeol tahu dessert dan minuman kesukaannya. Tetapi dia segera berpikir positif, mungkin inilah pesona dari pacar sewaan.
Setelah waiter mencatat pesanan dan pergi, Baekhyun mulai membuka obrolan dan mengeluarkan kata-kata tajam dari mulutnya, "Kenapa lo yang jadi pacar sewaan gue? Gue pikir yang bakalan dateng cewek cantik. Padahal diliat dari banner iklannya juga cewek cantik. Bisa-bisanya yang dateng berbatang."
Lagi-lagi senyuman Chanyeol keluar, dia menatap Baekhyun teduh, "Maaf kalau kamu kecewa, tapi percaya deh sama aku, ini bakalan jadi kencan terhebat kamu."
Bukannya tenang, Baekhyun justru makin marah. Ia seperti sedang diejek semesta. Setelah kehilangan pacar cantik, dia justru dipertemukan dengan pria tampan padahal dia yakin 100% straight.
Baekhyun segera berdiri dan mengeluarkan uangnya, dia menatap Chanyeol tajam, "Ini biaya pelunasannya. Gue pergi."
Daripada terus-menerus menahan kesal, Baekhyun memilih pergi dari sana. Tapi, sebelum dia benar-benar pergi, Chanyeol menahan tangannya dan berbicara cukup serius, "Tolong duduk lagi. Kita bahkan belum ngobrol lama."
Decakan kesal penuh kemarahan keluar dari bibir Baekhyun, "Duduk lagi? Ngobrol lama? Kalo lo butuh pelanggan, silahkan cari yang lain aja! Target pasar gigolo kayak lo bukan gue."
Baekhyun benar-benar di luar kontrol sekarang. Dia sebenarnya tidak begitu terganggu dengan pacar sewaan ini. Tetapi karena hatinya masih sesak akibat dicampakkan dan kepalanya masih pusing akibat mabuk semalam, akhirnya dia melampiaskan semuanya kepada Chanyeol.
Setelah mengatakan kata-kata menyakitkan itu, Baekhyun keluar dari kafe dengan tampang sedih. Baekhyun segera membuka map di ponsel dan mencari bar terdekat. Dia sudah muak mabuk dengan bir kalengan di kamar kost, ia pikir mabuk di bar menjadi opsi terbaik saat ini.
Belum saja ia melangkah lebih jauh, seseorang menarik tangannya dan menariknya pergi menuju gang kecil di sela-sela gedung kota. Baekhyun cukup kaget karena yang menariknya adalah Chanyeol. Baekhyun tahu Chanyeol marah karena ia disebut gigolo. Tapi, apa yang sebenarnya mau pria ini lakukan? Memukulinya?
"Lepasin!" teriak Baekhyun keras, dia mencoba memberontak tetapi karena ukuran tubuh mereka yang cukup jauh, Baekhyun tidak bisa melepaskan tangannya dari genggaman Chanyeol.
Baekhyun terdorong ke arah tembok gang dan Chanyeol memenjarakan tubuh Baekhyun dengan lengannya. Mata tajamnya menatap lurus Baekhyun. Wajah penuh kehangatan, kini telah lenyap berganti tatapan mematikan.
Bulu kuduk Baekhyun berdiri. Dibanding seorang pacar sewaan, Chanyeol lebih terlihat seperti gangster saat ini. Begitu menyeramkan.
"A-apa yang mau lo lakuin?" Tanya Baekhyun bergetar.
Bukannya menjawab, Chanyeol justru mendekatkan wajahnya ke wajah Baekhyun. Baekhyun refleks menutup matanya takut Chanyeol tiba-tiba menciumnya. Tetapi bukannya dicium, telinga Baekhyun justru merasakan bisikan seksi dari Chanyeol yang sukses membuat bulu kuduknya berdiri.
"Gue bisa buat lo lupain kesedihan hati lo dengan malam yang nikmat. Do you want?"
Baekhyun yakin dirinya straight dan selama ini juga ia hanya bisa berfantasi dengan wanita. Tetapi melihat wajah tampan dan seksi dari Chanyeol yang berdiri di hadapannya sekarang, Baekhyun menjadi bimbang.
Apalagi saat bibir Chanyeol benar-benar menempel dan bergerak di atas bibirnya. Banyak pertanyaan muncul di kepala Baekhyun. Mengapa ciuman pertamanya direbut oleh pria dan mengapa ini begitu sangat nikmat?
"I'll ask you one more time, would you like to spend a night with me?" bisik Chanyeol lagi yang Baekhyun jawab dengan anggukan.
Baekhyun ingin menolak sebenarnya, tetapi Chanyeol hampir seperti penyihir yang membuat tubuh Baekhyun bergerak diluar kemauannya. Tanpa sadar Baekhyun menuruti langkah Chanyeol untuk pergi ke hotel terdekat.
Inilah saatnya mengucapkan selamat tinggal pada keperjakaannya kan?
.
.
.
Di lain sisi, ada seorang wanita cantik duduk di kafe menatap ponselnya bingung, "Tadi yang bakal nyewa gue nelpon kan? Kenapa pas gue angkat justru dimatiin? Duh.. mana gue gak tau namanya lagi."
Tanpa Baekhyun sadari, wanita cantik yang sekarang duduk kebingungan di kafe adalah pacar sewaan sebenarnya. Faktanya, seorang pacar sewaan tidak akan mengenal siapa pelanggannya. Harusnya Baekhyun segera sadar Chanyeol bukanlah pacar sewaannya karena mengenal namanya tanpa ia beri tahu.
Tunggu, jika begitu… siapakah Chanyeol?
.
.
.
To Be Continued
