CHAPTER 3
Chanyeol bukan sosok yang mudah diabaikan. Dia tampan, ramah, baik hati, pintar, berbakat, dan mudah bergaul. Dia selalu menjadi pusat perhatian semenjak kecil. Jika ada popularity award di antara manusia non public figure, mungkin Chanyeol masuk menjadi kandidatnya.
Karena sepanjang 22 tahun hidupnya ia selalu menjadi pusat perhatian, dia pun merasa sangat tertarik pada Baekhyun. Baekhyun adalah sosok manusia pertama yang sangat dekat dengannya, namun sama sekali tidak tertarik, bahkan tidak kenal dengannya.
Mereka tetanggaan dan satu jurusan di satu kampus. Meskipun Chanyeol tidak populer, bukankah keterlaluan jika Baekhyun tidak mengenalnya?
Pertama kali Chanyeol melihat Baekhyun adalah saat lelaki itu pindah ke kamar kost di sebelahnya. Awalnya ia merasa biasa dengan Baekhyun, tetapi melihat ketidakpedulian dari Baekhyun yang makin menjadi kepadanya makin membuat Chanyeol kesal.
Kekesalan Chanyeol pun berubah menjadi perasaan ingin menguntitnya. Dia ingin tahu Baekhyun sespesial apa karena selalu mengabaikannya. Chanyeol jadi sering mengikuti Baekhyun kemanapun dia pergi. Dia bahkan mengorek semua informasi mengenai lelaki itu. Dia pun tahu segala kegiatan Baekhyun tanpa terkecuali.
Hingga akhirnya sebuah rasa penasaran pun menjadi sebuah rasa tertarik.
Dan Chanyeol mulai menyadari dia suka pada Baekhyun saat ia cemburu mendengar bahwa Baekhyun memacari teman satu angkatannya.
.
.
Baekachu0506 Present
BOYF(RENT)
Chanbaek, Yaoi
.
.
.
Senyuman Chanyeol tidak lenyap sama sekali semenjak memasuki kamarnya setelah pertemuan dengan Baekhyun. Chanyeol akui, inilah kali pertamanya tersenyum bak orang gila setelah sekian tahun karena seseorang.
Selain senyuman, Chanyeol juga deg-degan bukan main. Ini kali pertamanya memaksa seseorang untuk terus menerus mengikuti kemauannya. Selama ini, Chanyeol bukanlah sosok yang suka memaksa, dia bahkan cenderung lebih suka mengikuti kemauan orang lain.
Selama dia pacaran pun, dia selalu membiarkan pacarnya untuk melakukan semuanya. Chanyeol akan mengikutinya apapun itu. Tetapi nyatanya, itu tidak membuatnya bahagia.
Terakhir Chanyeol pacaran itu setahun lalu, dan dia sama sekali tidak merasa bahagia. Hubungan dia dengan mantan pacarnya berakhir karena mereka berdua merasa bosan dengan hubungan yang seperti tidak ada artinya.
Chanyeol tidak pernah mengatakan apa yang ia inginkan pada mantannya dan ia juga tidak pernah merasakan banyak emosi dengan mantan-mantannya.
Hingga akhirnya Baekhyun datang. Baekhyun melukiskan banyak emosi bagi Chanyeol. Entah itu rasa penasaran, rasa tertarik, rasa ingin menguntit, rasa ingin memiliki, rasa ingin memaksa, bahkan rasa bahagia seperti sekarang ini.
Setelah Chanyeol membersihkan diri, dia segera membuka laptopnya untuk menyusun rencana kencannya dengan Baekhyun sebulan nanti. Untung saja liburan musim panas masih tersisa sebulan. Dia berniat akan membuat Baekhyun jatuh hati padanya.
Chanyeol tahu ini tidak mudah mengingat Baekhyun tidak menyukai lelaki. Tetapi itu bukan berarti Chanyeol tidak bisa, lagian sebelum Baekhyun hadir, Chanyeol juga straight.
Setelah menyelesaikan rencananya, Chanyeol membuka folder dalam laptopnya yang bertuliskan 'My Love'. Benar saja, ia menyimpan hampir 1000 foto Baekhyun yang ia dapatkan dari menguntitnya.
Tiba-tiba Chanyeol menghela nafas panjang, "Gue bener-bener kayak kriminal, nguntit orang sampai segininya. Tapi…" Chanyeol menoleh dan menatap ke tembok yang menyambungkan Chanyeol ke kamar Baekhyun, "kenapa lo bahkan gak pernah sadar? bahkan lo gak kenal gue."
Chanyeol tiba-tiba merenung, mengingat apa yang ia lakukan Baekhyun kemarin di kafe dan hotel. Tiba-tiba dia memukul kepalanya dan menghela nafas lagi, "Gue pasti annoying banget deh bagi dia. Bahkan gue maksa-maksa dia terus. Tapi kalau gak gini, gimana dia bisa sadar kalau ada gue?"
Lagi-lagi Chanyeol menghela nafasnya untuk kesekian kali. Dia tahu mendapatkan Baekhyun tidak akan mudah.
Berbeda dengan Chanyeol, Baekhyun justru terus membenamkan kepalanya di bantal menahan malu. Dia terus mengutuk dirinya yang bahkan tidak sadar bahwa Chanyeol adalah asdos sekaligus tetangganya.
Baekhyun akui, kepekaannya sangatlah rendah. Tidak hanya rendah, dia bahkan tipe yang tidak ingin tahu urusan orang lain. Prinsip Baekhyun selama ini hanyalah hidup sebagai orang yang tak terlibat masalah dengan siapapun.
Pikiran Baekhyun tiba-tiba teringat dengan perjanjian pacar 'sewaan'. Baekhyun merasa menyesal mengapa dia bisa menyetujui perjanjian bodoh itu. Sejujurnya, Baekhyun sudah tidak nyaman dengan Chanyeol dan ingin mengakhiri hubungan bodoh mereka.
Lama termenung, tiba-tiba Baekhyun mendapatkan pesan dari Chanyeol. Baekhyun merasa bingung, sejak kapan nomor Chanyeol tahu nomornya? Baekhyun menghela nafas, merasa Chanyeol memang seenaknya sendiri.
Dia segera membuka pesan dari Chanyeol dan muncul sebuah kalimat yang membuatnya susah tidur semalaman.
"Besok kita kencan ya! Ada tempat yang mau aku datengin. Trust me. Kamu pasti suka!" -isi pesan Chanyeol.
.
.
.
Jika memang tidak ada rasa, seharusnya Baekhyun mengabaikannya. Jalan sama Chanyeol seharusnya tidak ada bedanya dengan jalan-jalan bersama temannya. Tapi sayangnya, perasaan dan hatinya menolak pikiran nalarnya, Baekhyun merasa gelisah. Bahkan dia pagi-pagi sudah ribut bingung ingin memilih baju apa yang ia pakai untuk kencan.
Baekhyun tidak ingin terlihat excited, tetapi di lain sisi dia tidak mau terlihat jelek di mata Chanyeol.
Sangat menggelikan bukan?
Hingga jam 10 pagi tiba, inilah jam janjian Baekhyun dengan Chanyeol. Baekhyun akhirnya memilih sebuah pakaian yang sangat biasa. Dia hanya memakai kaos putih polos dengan celana jeans yang biasa dipakai. Dia merasa sia-sia gelisah jika akhirnya dia hanya memakai baju yang sama dengan kemarin.
Baekhyun membuka pintunya dan langsung menemukan Chanyeol berdiri di depan kamarnya. Harus ia akui, Chanyeol begitu tampan hari ini. Dia memakai kemeja dan celana bahan yang cukup rapi.
Tunggu.. dibanding kencan, bukankah Chanyeol lebih terlihat seperti ingin ke kantor?
Tanpa Baekhyun tahu, sebenarnya nasib Chanyeol tidak ada bedanya dengan Baekhyun. Ia bangun pagi-pagi buta untuk memilih pakaiannya. Namun, dia berakhir memakai pakaian yang ia pakai saat ke kampus.
Ya begitulah, terlalu gelisah dan deg-degan memang terkadang bikin mendadak bodoh!
"Jadi kita mau kemana?" tanya Baekhyun pertama kali saat ia keluar dari rumah. Dia berbicara dengan ekspresi biasa, tapi dalam hatinya ia agak takut jika Chanyeol akan memilih jalan-jalan ke luar kota dan menginap di hotel.
Dia yakin, seseorang dengan sifat pemaksa seperti Chanyeol pasti memilih kegiatan kencan yang panas. Jujur saja, Baekhyun takut bukan main keperjakaannya diambil Chanyeol.
Di luar dugaan Baekhyun, Chanyeol menunjukkan dua tiket masuk aquarium park. Baekhyun cukup kaget karena Chanyeol memilih tempat kencan yang normal untuk seusia mereka.
"Lo gak keberatan kan buat jalan-jalan ke Aquarium?" tanya Chanyeol agak canggung.
Baekhyun mengernyitkan dahinya menatap aneh Chanyeol, "Lo nanya gue? Ya engga lah! Jalan-jalan ke aquarium jelas gak ada apa-apanya lah. Dibanding lo maksa gue kemarin tidur di hotel."
Ekspresi Chanyeol berubah jadi sedih, Baekhyun tidak tahu mengapa tapi dia merasakan Chanyeol memang agak berbeda dari kemarin.
Apalagi saat Chanyeol mulai berkata, "Gue minta maaf buat kemarin karena udah cium lo sembarangan, udah ngerjain lo, udah maksa lo tidur di hotel, udah-"
Belum sempat Chanyeol menyelesaikan ucapannya, Baekhyun memotongnya, "Lo kenapa sih? Badan lo panas?" Baekhyun jinjit dan meletakkan tangannya ke dahi Chanyeol. Dia memeriksa tubuh Chanyeol dan makin melihatnya tak suka, "Lo gak kenapa-napa ya anjir. Dah lah, katanya lo mau kencan ke aquarium, ayo."
Berbeda dari kemarin, kini Baekhyun lah yang menggenggam tangan Chanyeol dan mengajaknya ke aquarium yang Chanyeol maksud.
Namun, jujur saja Baekhyun menyesali perbuatannya. Sepanjang perjalanan mereka, Chanyeol tidak mau melepaskan genggaman Baekhyun. Dibanding menjadi seorang pacar sewaan, saat ini Baekhyun lebih seperti seorang baby sitter. Untung saja mereka pergi ke aquarium dengan taksi.
Bayangkan saja jika mereka pergi dengan bus, bisa dipastikan mereka menjadi pusat perhatian seluruh makhluk bumi.
Semenjak turun dari taksi, sampai ke depan Aquarium Park, tidak ada peristiwa menarik. Tetapi saat mereka masuk ke dalam ruangan Aquarium Park yang penuh dengan air dan ikan-ikan, ekspresi Chanyeol berubah.
Mata Chanyeol yang bulat kian membulat dan berbinar. Baekhyun tertegun, ini pertama kalinya dia melihat ekspresi ini dari wajah Chanyeol. Pertama kali mereka bertemu, Chanyeol hanya memberikan ekspresi dingin, nakal, dan menyebalkan. Tadi pagi, Chanyeol menunjukan ekspresi canggung. Lalu kini, ekspresi Chanyeol tidak ada bedanya dengan seorang anak kecil yang diberi permen.
Tangan Baekhyun dan Chanyeol masih saling menggenggam. Mereka pun menyusuri Aquarium Park dengan Chanyeol yang menjelaskan setiap detailnya. Baekhyun melihat jelas sorot mata Chanyeol yang penuh kehangatan di setiap kali dia menjelaskan. Dan harus Baekhyun akui, ini memberikan sensasi menyenangkan dalam dirinya. Dia seperti merasakan jutaan kupu-kupu terbang di dadanya.
"Dari semua biota laut yang aku kagumi, aku paling suka sama kuda laut," ucap Chanyeol tiba-tiba saat mereka melihat dua kuda laut bergandengan di akuarium.
"Kenapa?" tanya Baekhyun cukup penasaran.
Chanyeol tersenyum lembut membuat perasaan Baekhyun tak beres, "Karena mereka makhluk teromantis yang ada di lautan. Ketika si jantan ketemu betina, mereka akan terus bersama-sama hingga maut memisahkan. Bahkan ketika mereka saling tertarik, mereka akan dansa. Bukankah itu romantis?"
Terlalu sibuk menatap Chanyeol, Baekhyun tidak menggubris ucapan pria jangkung itu.
"Baekhyun?" panggil Chanyeol, dia pun mendekatkan wajahnya pada wajah Baekhyun membuat Baekhyun kaget.
Wajah Baekhyun memerah dan dia segera menyembunyikan wajahnya dengan menunduk, "Iya iya gue denger. Yaudah yuk ke tempat lain."
Baekhyun sangat lucu di mata Chanyeol saat ini. Namun, bukannya menggodanya seperti biasa, Chanyeol hanya tersenyum dan melanjutkan berjalan.
Tanpa sadar, sikap Chanyeol saat ini membuat Baekhyun bingung bukan main. Tetapi harus Baekhyun akui, sikap Chanyeol sekarang membuat dia jauh lebih deg-degan dan bahagia.
.
.
.
Mereka menghabiskan waktu hampir 2 jam di Aquarium Park dan sejam makan di kafe di sekitar sana. Perjalanan pulang mereka berbeda dari sebelumnya, Baekhyun memilih untuk menaiki bus dengan alasan taksi mahal.
Padahal bukan itu tujuan Baekhyun, tujuan sebenarnya jelas karena dia ingin lebih lama dengan Chanyeol.
Harus Baekhyun akui, kencannya hari ini adalah kencan impiannya. Terlebih lagi dengan sikap Chanyeol yang tidak memaksa dan tidak menyebalkan. Membuat dia melihat sisi lain dari pria itu.
Selama di bus, Baekhyun duduk bersebelahan dengan Chanyeol. Dia duduk dekat jendela bus, dengan niat menatap indahnya kota saat malam hari. Namun, karena semalam dia begadang, akhirnya dia tertidur.
Mata Chanyeol melembut melihat Baekhyun yang ketiduran. Dia segera memindahkan kepala Baekhyun yang bersandar di jendela ke arah bahunya. Dia melihat Baekhyun lembut dan mengecup keningnya tak kalah lembut, "Thank You, Baekhyun."
Meskipun Baekhyun tertidur, dia masih merasakan kecupan Chanyeol dan mendengar jelas ucapan terima kasihnya. Kecupan dan ucapan yang sama dengan yang ia katakan di hotel. Baekhyun ingin segera menanyakannya tetapi ia tahan, karena ia rasa ini bukanlah waktu yang tepat.
Butuh waktu setengah jam sampai akhirnya bus mereka berhenti di halte terdekat kost mereka. Mereka turun dan berjalan ke kost dengan keheningan meski tangan mereka tetap tergenggam.
Sampai akhirnya di depan kamar Baekhyun. Chanyeol berkata lembut, "Makasih ya buat hari ini, aku bakalan kirim duitnya ke rekening kamu. Kirim nomor rekening kamu lewat chat ya."
Belum sempat Chanyeol menyelesaikan ucapannya, Baekhyun menarik tangan Chanyeol dan berkata serius kepadanya, "Apa kita pernah kenal sebelumnya? Kenapa kamu selalu bilang makasih ke aku dan cium kening aku? Kenapa aku ngerasain sesuatu yang belum pernah aku rasain sama kamu? Aku tahu ini cuma salah satu kencan dari pacar sewaan, but…. honestly, I'm glad we can date today."
Bukannya dibalas senyum lembut, ucapan Baekhyun justru dibalas senyum kekecewaan dari Chanyeol, "Aku pikir kamu ngerti pas aku bilang aku suka kamu dari lama. Tapi kamu masih tanya apa kita kenal sebelumnya."
Setelah Chanyeol bilang hal itu dia langsung lari ke arah kamarnya tanpa memedulikan kebingungan yang dirasakan Baekhyun.
Baekhyun menghela nafasnya dan menggigit bibirnya khawatir, "kayaknya gue ucapin hal yang salah deh. Gue harus gimana dong?"
.
.
.
To Be Continued
[Tambahan]
Chanyeol sengaja memasang wajah kecewa pada Baekhyun karena dia ingin menyembunyikan wajahnya yang kini memerah. Dia juga tidak mau menatap Baekhyun saat ini karena dia takut dia akan menyerang Baekhyun dengan ciuman dan lain sebagainya.
Dia segera memegang dadanya dan tidak menyangka Baekhyun mengatakan ia menyukai kencan mereka saat ini. Baekhyun bahkan bilang kalau dia merasakan hal yang belum pernah dia rasakan.
Jujur saja, perasaan Chanyeol sekarang membuncah, bahkan melebihi kemarin. Dia rasa menjadi sosok yang lembut adalah sisi yang Baekhyun sukai dari dirinya. Dia tak menyesal telah menahan sikapnya hari ini kepada Baekhyun, karena pada akhirnya Baekhyun jatuh hati padanya.
Chanyeol segera membuka ponselnya yang layarnya menunjukkan foto Baekhyun di Aquarium. Dia mencium dalam foto itu dan tersenyum seperti orang gila, "I'm yours, Baekhyun. I'm yours."
