INTERN AND HIS MENTOR

Student Chanyeol X Employee Baekhyun

Age gap and Yaoi

ChanBaek Day Present

#614everChanBaek

Enjoy reading~

.

Dunia ini adalah pusatnya ketidakadilan dan kesenjangan sosial. Tidak hanya dalam segi kekayaan dan kedudukan saja, tapi dalam segi gender juga. Apalagi dunia ini ada second gender, dimana gender manusia tidak hanya terbagi pria dan wanita saja, tetapi juga dibagi menjadi alpha, beta dan omega juga.

Alpha memiliki kedudukan tertinggi. Terlahir dengan wibawa dan kedudukan tinggi dan tidak bisa diremehkan sama sekali. Memiliki pheromone kuat yang bisa menaklukan siapapun lawannya. Terlahir sebagai pemangsa yang akan melahap apapun yang menghalangi nya.

Kedua, Beta. Gender paling umum yang dimiliki manusia. Keberadaannya hampir 80% populasi. Second gender sama sekali tidak berpengaruh bagi mereka. Mereka tidak bisa mencium aroma pheromone dan tidak bisa merasakan omega yang sedang heat.

Omega adalah yang terakhir, kedudukan terendah yang hampir banyak orang enggan mengakui bahwa mereka adalah omega. Meskipun zaman sudah secanggih sekarang, omega masih saja dilecehkan. Maka dari itu, lahir sebagai omega adalah sebuah aib menjadi manusia.

Banyak omega berbondong-bondong menutupi diri mereka dengan menjadi beta. Hampir setiap hari mereka menggunakan suppressant atau obat penekan pheromone mereka sehingga mereka tidak mengalami heat. Mereka juga menutupi aroma mereka dengan banyak parfume yang telah diformulasikan khusus. Hal ini tentu saja membuat omega dapat menyembunyikan diri mereka sendiri di antara populasi manusia.

Baekhyun salah satunya. Dia terlahir menjadi seorang omega, tetapi disaat itu juga tiada satupun orang yang menyadarinya, kecuali keluarganya. Pria berusia 30 tahun itu menjadi orang biasa yang super membosankan dengan bekerja di perusahaan swasta di tengah kota. Tidak banyak hal menarik tentangnya, kecuali dia yang diam-diam adalah seorang omega.

.

.

.

"Hei kau tahu tidak? Kudengar ada anak magang yang sangat tampan, bahkan banyak yang bilang dia adalah anak dari direktur," suara bisikan para wanita di meja samping Baekhyun mendistraksinya. Baekhyun menoleh dan menghela nafas panjang.

"Ah aku tahu! Yang sedang berkuliah di Hankuk kan? Wah, tak ku sangka dia mau memulai karir dari bawah," timpal wanita lainnya yang merasa takjub.

"Benar, padahal dia bisa mengambil posisi menjadi direktur."

Baekhyun yang sebelumnya sibuk dengan pekerjaannya mendadak berhenti, dia ikut menimpali obrolan wanita teman kerjanya itu, "Apa yang keren? Dia baru anak magang!"

"Yah, kau iri saja sih!" Baekhyun mendapatkan tatapan sinis dari rekan kerjanya itu. Tetapi dia sama sekali tidak peduli dan melanjutkan saja kerjaannya yang belum selesai.

Tidak beberapa lama, telepon kantor baekhyun berdering, ia mengangkatnya dan mendengar suara dari manajer di departemennya memanggilnya, "Baekhyun, temui saya di ruangan pak direktur sekarang ya!"

Tanpa basa basi, Baekhyun segera meninggalkan ruangan kerjanya dan pergi ke lantai 17 dimana ruangan direktur berada. Baekhyun merasa bingung sendiri, selama ini ia tidak pernah dipanggil ke ruangan direktur sama sekali. Sebenarnya ada apa ini?

Sesampainya di ruangan direktur, manager departemennya langsung mengenalkannya pada pak direktur, "Ini Byun Baekhyun, salah satu pegawai marketing. Menurut saya dia bisa menjadi pembimbing lapang bagi anak pak direktur."

Tunggu? Pembimbing lapang?

Baekhyun terdiam sejenak, menatap managernya tidak mengerti. Apa katanya? Pembimbing? Yang benar saja!

Belum sempat Baekhyun membuka suara, seorang pria yang lebih muda darinya membuka suara, "Tidak masalah! Saya pikir Pak Baekhyun bisa membimbing saya. Betul kan pak?"

Lagi-lagi belum sempat Baekhyun menjawab, pak direktur menyelanya, "Baiklah kalau begitu, besok Chanyeol bisa langsung magang dibawah pengawasan pak Baekhyun saja ya. Oh iya, sebelumnya perkenalkan ini anak saya, Park Chanyeol namanya. Besok adalah hari magang pertamanya untuk tugas kuliahnya, jadi pak Baekhyun tolong bantu ya!"

Baekhyun tersenyum canggung, "Baik pak."

Mereka pun mengobrol sebentar mengenai tugas Chanyeol yang perlu Baekhyun perhatikan nanti agar dia bisa mendapatkan ilmu yang maksimal selama masa magangnya.

Selama penjelasan tersebut, Baekhyun tahu satu hal. Chanyeol adalah mahasiswa yang biasa saja. Bahkan dari senyumannya, dia sungguh terlihat polos dan kekanakkan.

Tetapi, entah mengapa Baekhyun merasakan hal yang tidak enak.

.

.

.

"Yak! Senior bisa bisanya kau menyerahkan tugas menjaga anak kecil padaku!" Protes Baekhyun saat keluar dari ruangan direktur.

Junmyeon alias manager Baekhyun langsung menunjukkan senyuman tak enak, "Kau tahu sendiri bulan ini aku ingin mengambil cuti, jadi aku tidak bisa mengawasi anak pak direktur itu."

"Ada banyak pegawai lain padahal!"

Helaan nafas Junmyeon keluar, dia menatap Baekhyun tak percaya, "Kau ingin menyerahkan anak sebaik Park Chanyeol kepada wanita departemen kita? Apa kau tak kasihan? Lagipula Kyungsoo dan Minseok juga sibuk, kudengar bulan ini mereka terpilih mendapatkan pelatihan di luar kota. Jadi pastinya mereka tidak bisa menjaga Chanyeol."

Baekhyun tidak bisa berkata apa-apa lagi dan segera mengalah dengan managernya. Dia pikir, nasi sudah menjadi bubur. Ya sudahlah tidak apa-apa dia menjadi pembimbing Chanyeol, lagipula dia mendapatkan uang bonus nantinya.

Tidak lama setelah dia sampai di meja kerjanya, ponsel Baekhyun bergetar. Ia mengerutkan alis saat mendapatkan sebuah pesan yang entah mengapa terasa menyebalkan baginya. Itu pesan dari Park Chanyeol, anak bimbingannya.

Please take care of me, Pak Baekhyun:D See you tomorrow ^_^

-Park Chanyeol-

Helaan nafas Baekhyun keluar. Ini pasti menjadi hal yang tidak mudah bagi Baekhyun. Apalagi dengan ketikan Chanyeol yang penuh dengan emoji itu. Dalam kamus Baekhyun, ketenangan dan dijauhkan dari manusia penuh keceriaan seperti Chanyeol adalah tujuan hidupnya.

.

.

.

Hari ini masih hari selasa, harusnya hari ini menjadi lanjutan hari membosankan dalam kalender Baekhyun. Tetapi, baru saja ia memasuki kantor, dia mendapatkan Park Chanyeol berdiri di samping mejanya dengan senyum sumringah seperti pegawai selamat datang di restoran italia.

"Selamat pagi Pak Baekhyun," sapa Chanyeol.

"Pagi," jawab Baekhyun tanpa tersenyum sama sekali. Dia pun mulai duduk di mejanya, tetapi anehnya hampir 3 menit dia duduk, Chanyeol masih berdiri di sampingnya dengan antusias, hal ini tentu saja membuat Baekhyun menghela nafas panjang, dia pun berkata dengan pelan berusaha menahan emosinya, "Jam masuk kantor masih 15 menit lagi. Jadi daripada kau berdiri di sini, lebih baik kau duduk di meja yang kosong. Nanti akan saya beri tugas."

Bukannya pergi, senyuman Chanyeol justru makin lebar, "Saya mau disini menatap wajah manis pak Baekhyun."

Baekhyun seketika terdiam, dia merasa sangat kesal. Bagaimana seorang anak kecil seperti Chanyeol menyebutnya manis? Huft…

"Kau pasti belum sarapan hingga kehilangan kewarasanmu," sinis Baekhyun, dia pun segera meminta email Chanyeol dan memberikan tugasnya hari ini, dan tanpa basa-basi dia berkata, "sudah saya kirim tugasmu, kerjakan dengan benar dan jangan sampai tugasmu tidak sebaik rayuanmu pagi ini."

"Siap pak," Chanyeol memberikan gesture hormat dan segera berlari kecil ke mejanya.

Baekhyun hanya menatapnya sekilas dan menghela nafas kembali.

.

.

.

Jika diibaratkan sebagai seorang tokoh kartun, mungkin menjadi squidward adalah kata yang tepat bagi Baekhyun dan spongebob adalah Chanyeol. Sudah hampir sebulan mereka menjadi anak magang dan pembimbing lapang, tetapi tingkah Chanyeol selalu saja membuat alis Baekhyun berkerut kesal.

Itu bukan karena pekerjaan Chanyeol yang berantakan. Anak itu justru sangat cekatan dan tekun dalam mengerjakan sesuatu. Hanya saja, rayuan dan candaan anak itu seringkali membuat Baekhyun sakit kepala.

Ahh rasanya Baekhyun akan gila, apalagi masa magang Chanyeol tinggal 2 bulan lagi.

Suatu hari Baekhyun terpaksa lembur. Entah mengapa di hari itu pekerjaan Baekhyun terasa sangat banyak. Ada beberapa data yang tak bisa diselesaikan di jam kerja. Salahkan saja rekannya yang 2 hari lalu resign, karena belum menemukan pengganti, terpaksa Baekhyun membackup tugas rekannya.

Baekhyun tidak sendiri, ada Chanyeol menemaninya. Lelaki itu sangat keras kepala ingin menemaninya meskipun Baekhyun sudah mengusirnya dengan berbagai macam cara. Pada akhirnya Baekhyun memilih mengalah daripada harus sakit kepala menghadapi lelaki muda itu.

"Pak Baekhyun kalau belut listrik tersengat listrik, apa ia akan mati atau tambah kuat?"

"Pak Baekhyun suka main game?"

"Pak Baekhyun MBTI-nya apa? Kalau saya ENFJ pak!"

Dan pertanyaan lainnya yang pastinya tidak Baekhyun jawab. Lama mendiami Chanyeol, hingga tanpa sadar Chanyeol tidak ada disampingnya. Baekhyun kira Chanyeol sudah pulang di jam segini tanpa pamit padanya karena merasa kesal. Baiklah Baekhyun akan meminta maaf besok.

Setelah membereskan tas kerjanya, Baekhyun berniat ingin pulang. Tetapi langkahnya berhenti saat ia mencium aroma yang paling ia hindari selama ia hidup.

Aroma Alpha.

Dan aroma ini sangat kuat, Baekhyun hampir tidak bisa nafas dan merasa begitu pusing. Baekhyun berjalan sekuat tenaga menuju pintu keluar kantornya, tetapi saat ia memegang pintu ruangan kerjanya, sebuah tangan besar menahannya.

Baekhyun merasakan perasaan yang sangat tidak enak. Dia menoleh dan mendapati Chanyeol dengan aroma pheromone dimana-mana dan wajah berantakan berdiri di sebelahnya. Ia berbisik lirih, "Pak Baekhyun, tolong saya."

Baekhyun paham betul, sebagai seorang alpha saat ini Chanyeol mengalami rut. Seharusnya Baekhyun melarikan diri secepat mungkin sekarang. Dia omega dan mendapati alpha sedang rut adalah kelemahannya. Pheromone yang menguar dari tubuh Chanyeol bisa membuatnya heat.

Sialnya, jika seorang alpha rut dan omega heat bertemu. Itu akan bisa menyebabkan mating dan knotting terjadi.

Baekhyun tentu saja belum segila itu dengan melakukan mating dengan lelaki semuda Chanyeol.

Tetapi di antara insting, logika dan perasaan. Perasaan lah yang menduduki posisi terkuat saat ini. Baekhyun tidak tega meninggalkan Chanyeol yang sedang rut di kantor sendirian. Jika Chanyeol tidak segera melepas hasrat rut nya, tentu saja dia akan sakit hingga demam tinggi.

Segera saja Baekhyun menutup hidungnya dan memegang pundak Chanyeol. Dia mendudukan Chanyeol di kursi terdekat yang tersedia di ruangan itu dan mulai merogoh tasnya. Dia mencari suppressant yang ia bawa.

Setelah menemukannya, dia menyerahkannya kepada Chanyeol, "Minumlah ini, setidaknya kau bisa menahan pheromone mu."

Chanyeol mengambil itu dan mengangguk. Dia segera meminum suppressant yang Baekhyun bawa.

Sayangnya, obat yang Baekhyun bawa tidak cukup bisa menahan pheromone Chanyeol. Beberapa menit kemudian, Chanyeol justru mulai menangis tak bisa menahan ereksinya. Itu begitu menyakitkan, sangatlah menyakitkan.

Baekhyun sudah hampir kehabisan akal, logikanya pun lama-lama menghilang. Wajahnya sangat panas apalagi ketika dia melihat Chanyeol menangis dengan sesuatu yang besar berdiri di antara selangkangannya.

"Apa ini rut pertamamu?" tanya Baekhyun pelan.

"Bukan, ini kelima. Terakhir aku mengalaminya saat 6 bulan lalu, tetapi ibu memberikanku obat dan menenangkan rut ku."

Baekhyun sangat paham, suppressant yang ia bawa itu untuk omega, dan Chanyeol adalah alpha. Tentu saja dosisnya berbeda.

Beberapa menit menatap Chanyeol yang rut membuat tubuh Baekhyun panas dan akalnya pun benar-benar hilang. Dia segera saja berlutut di bawah Chanyeol dan tangannya membuka celana Chanyeol.

Chanyeol segera panik, "P-pak?"

"Kau diam saja, aku sedang membantumu."

Segera saja Chanyeol menutup mulutnya. Tak berapa lama, ia mendapati Baekhyun telah membuka zipper celananya dan mengeluarkan penis besarnya dari sana.

Baekhyun menatap penis Chanyeol kaget karena jujur saja bentuknya sangat besar. Dia menelan ludah gugup sebelum mulai menjilat penis itu dan memasukkannya dalam mulut. Mencoba melahap dan menghisapnya lembut sehingga tanpa sadar penis itu kini memenuhi mulutnya hingga pipinya menggembung.

"Hngg," erang Chanyeol merasa frustasi Baekhyun menghisap penisnya. Dia merasakan sensasi yang tak pernah dirasakan sebelumnya.

Tak berapa lama, penis Chanyeol menyemburkan cairan putihnya hingga Baekhyun tersedak. Mau tidak mau, Baekhyun pun menelan cairan itu dengan keluhan kekesalan pastinya, "Bisakah kau bilang jika ingin keluar?!"

Kekesalan Baekhyun bertambah karena cairan sperma Chanyeol tidak hanya mengotori mulutnya saja, tetapi juga wajah dan kemeja kerjanya. Baekhyun tidak habis pikir, sebanyak apa Chanyeol keluar?!

Namun, dibalik kekesalan Baekhyun, tersimpan jiwa omeganya yang berteriak ingin disetubuhi. Melihat Chanyeol dengan wajah merah dan keringat sangatlah seksi. Membuat Baekhyun ingin dimasuki saat itu saja. Hanya saja Baekhyun masih waras, ia tidak mungkin meminta Chanyeol menyetubuhinya bukan?

"Aku yakin setelah keluar kau merasa lebih baik, sebaiknya kau disini dulu sampai aroma pheromone mu berkurang. Aku akan pulang sekarang. Jaga dirimu," ucap Baekhyun tanpa intonasi suara tertentu, terdengar sangat datang.

Ia pun segera membersihkan wajah dan kemejanya dengan tisu. Tetapi sebelum dia benar-benar keluar, Chanyeol menahannya kembali, "Aku bisa membantu Pak Baekhyun juga."

"Bantu apa maksudmu?"

"Bukankah Pak Baekhyun menahannya?" tanpa permisi, Chanyeol segera mendekatkan tangannya ke pantat Baekhyun dan mulai merabanya pelan, "di sini basah," kemudian dia meremasnya pelan membuat Baekhyun tanpa sadar mendesah.

Baekhyun yang berusaha menahan kewarasannya pun jadi benar-benar gila sekarang, "Jika aku memang menginginkannya, apa kau mau memberikan penismu?"

"Aku akan memberikan segalanya untukmu, Baekhyun," ucap Chanyeol serius tanpa embel-embel pak.

Setelah itu pun, Baekhyun segera menarik tangan Chanyeol keluar kantor dan mendatangi hotel terdekat di sana. Beruntunglah kantor mereka di tengah perkotaan dengan bangunan hotel yang hanya berjarak kurang dari 50m jauhnya.

Sesampainya di kamar, mereka seperti orang kesetanan. Baekhyun menarik dasi Chanyeol dan mulai mencium bibir penuhnya terburu-buru. Melumatnya seperti dia incubus yang penuh dengan nafsu birahi. Baekhyun begitu frustasi sekarang, ini memang bukan pertama kalinya dia bercinta dengan seseorang. Tetapi ini pertama kalinya dia bercinta saat sedang heat dan partner sedang rut.

Chanyeol tidak kalah menggila. Dia mencium semua tubuh Baekhyun, menghisapnya menggila hingga membuat Baekhyun makin frustasi dan mengerang kenikmatan. Mereka saling bercumbu dari pintu depan kamar hotel hingga terbaring di ranjang kamar hotel. Begitu bergairah.

Semua pakaian Baekhyun Chanyeol lucuti satu-satu. Hingga menyisakan tubuh polos dan kaos kaki yang masih terpasang di kakinya. Jilatan Chanyeol di kulit Baekhyun terasa seperti menjilat es krim favoritnya, apalagi saat sampai pada lubang pantat Baekhyun. Chanyeol melumatnya menggila. Membuat Baekhyun gila.

"Eugh.. fucking me~" pinta Baekhyun frustasi saat Chanyeol mulai memasukkan jari-jarinya ke dalam lubang milik Baekhyun.

"Of course, baby," bisik Chanyeol sensual dan dia pun mulai membuka celananya dan mengambil kondom yang telah tersedia di laci rak hotel. Setelah dia membukanya dengan menggigit kemasan kondom, dia memasukkan miliknya pada lubang Baekhyun.

Chanyeol mengernyit merasa lubang Baekhyun begitu sempit, sedangkan Baekhyun mengerang karena penis milik Chanyeol memenuhi lubangnya. Setiap gerakan terasa sensual, apalagi saat Baekhyun mengerang meminta Chanyeol lebih keras dan Chanyeol pun menurutinya.

Keduanya pun menggila, saling menumbuk hingga tanpa sadar telah melakukan banyak jenis gerakan yang mereka sendiri tidak mengerti gerakan apa itu. Tubuh keduanya pun benar-benar telanjang dengan bekas gigitan dimana-mana. Tentu saja ini karena mereka bercinta bukan hanya sekedar sama-sama mau, tetapi didasari dengan second gender mereka juga.

Mereka seperti lupa diri bahwa hubungan mereka itu bukanlah sepasang kekasih atau sepasang partner seks. Melainkan sepasang anak magang dan pembimbing lapang.

.

Tubuh Baekhyun rasanya akan remuk saat ia membuka matanya. Sebuah tangan besar merangkulnya tak mau dilepas. Baekhyun menatap si pemilik tangan dan matanya terbuka lebar saat menyadari orang tersebut adalah Park Chanyeol, anak magang yang dibawah pengawasannya.

Seketika itu Baekhyun mengingat kegiatan mereka semalam. Dimana dia melumat penis Chanyeol dan berakhir bercinta semalaman di hotel. Baekhyun segera melepas pelukan Chanyeol dan mencari kaca terdekat.

Dia begitu kaget saat menyadari lehernya telah ditandai Chanyeol. Tunggu…. mereka telah mating?!

"AAAAAH" teriak Baekhyun histeris membuat Chanyeol seketika terbangun kaget.

Dia menatap Baekhyun bingung, "A-ada apa?"

"Sialan bisa bisanya kau mating denganku!" Baekhyun segera memukuli Chanyeol penuh kekesalan.

Mata Chanyeol berbinar, "Mating? Kau dan aku sekarang mate?! Kyaaaaa.. Baekhyun, eh maksudku Pak Baekhyun! Akhirnya kau dan aku jadi mate! Aku bahagia," Chanyeol segera memeluk Baekhyun erat, "Aku mencintaimu sejak pandangan pertama. Aku sungguh."

Lagi-lagi Baekhyun pun mengalah, sepertinya dia menjadi pembimbing Chanyeol tidak hanya 2 bulan saja. Tetapi justru sepanjang usianya, karena dia tidak hanya menjadi pembimbing magang, tetapi pembimbing hidup juga.

Meskipun wajah Baekhyun kesal, dia tetap tersenyum dalam hati. Memiliki mate seperti Chanyeol? it doesn't sound bad either.

.

.

.

END

Telat banget gaksie nulis ff buat chanbaek day hahahhaa, abis waktu kemarin kan hari senin yaa, sibuk kerja akutuuu seyeng jadi baru sempet buat. selesai kelar kerja langsung aku buat dan langsung update jam segini biar tahu aku begadang nulis ginian doanggg wkkwkwk emang dasar

by the way udah lamaaa bgt gak nulis pasti beda bgt deh tulisannya hikseuuuu:( tapi seneng lah nulis lagi awokwokwowk

ohiya, wattpad aku yg uchihachanyeol got suspended yooo, gausa cari lagi gaes wkwk keknya kalo ak ada ide gitu bakal updatenya ffn aja deh, dah males ke wattpad banyak iklan euyyy kzl hahahhaaha

thankyouuu udah mau bacaaa, ahhh kangen bgt sama chanbaek

Ini udah keberapa tahun ya aku bikin ff special chanbaek wkwk udah 4 tahunan hahahaha

sekali lagi HAPPY CHANBAEK DAY meski aku ketinggalan wkwk semoga makin bahagia yaa meski aku jarang hype lagi:( hueuhuehue

Sayang Chanbaek banyak banyakkkk!

#614everChanBaek