STRONG FATHER

Disclaimer

Naruto : masashi kishimoto

Highschooldxd : ichie ishibumi

Dan karakter lain dari anime lain

Rate : M

Genre : family, humor, romance, fantasy

Pair :

Naruto U x Big Harem

(Great Red x Kholkikos x Katerea x Serafall x Grayfia x Arturia x Yasaka x Asuna x Mereoleona x Shirahoshi x Albedo x Freya x Hancock x Chisato x Remia x Robin) x (Kalawarner x Izanami x Gabriel x Hestia x Tiamat x -- )

(Menma x Raynare x Akeno) (Gray x Kuroka) (Minato x Koneko)

Warning : fic ini hasil pemikiran sendiri, banyak kesalahan, kata tidak baku, typo, gaje, alur berantakan.

"Hello" : orang bicara

"Hello" : orang membatin

"Hello" : monster bicara

"Hello" : monster membatin

.

Peringatan sebelum membaca, chapter ini mungkin banyak typo dan kata yang kurang dan kesalahan ketik karena saya terlalu malas untuk meneliti lagi.

.

Chapter 47

.

#Skip 2 tahun

.

Langit cerah tanpa berawan, menandakan betapa cerahnya langit di pagi ini. Sangat cerah walau langitnya berwarna ungu karena itu adalah langit Underword.

Sudah dua tahun terasa kehidupan Naruto berumah tangga dengan Katerea sejak kekalahan memalukan Shalba dan Creuserey yang Naruto kalahkan dalam waktu satu menit saja. Dan sejak saat itu pula awal kebencian mendarah daging Shalba dan Creuserey kepada Naruto atas kekalahannya, tapi Naruto biasa saja.

Selain itu juga muncul sosok anak yang bernama Olive, anak perempuan yang lahir dari Katerea satu tahun lebih itu nampak mewarisi rambut dan kulit seperti ayahnya, yaitu Naruto. Dan warna matanya seperti Katerea.

Bagi Katerea memiliki suami tampan overdosis memang suatu kebanggaan sendiri. Walau nyatanya saat awal pernikahan, Katerea sempat ragu dengan kehidupan rumah tangganya bila tak bertahan lama. Tapi pemikiran itu sekarang dibuang jauh oleh Katerea. Terus tumbuh dan tumbuh perasaan cinta ketika Naruto terus memberikan perhatian tulus terhadapnya, hingga perasaan itu tumbuh sampai tak ada batasnya mengakibatkan sifat cemburuan Katerea muncul. Karena Katerea sering mendengar jika banyak wanita-wanita iblis Old Satan yang berani dengan lantang ingin merebut suaminya, membuat Katerea selalu Over protektif terhadap suaminya. Walau nyatanya Naruto sering meyakinkan Katerea bahwa dirinya tak akan tergoda oleh siapa pun, tapi tetap saja perasaan was-was Katerea akan takut jika suaminya diambil wanita lain terus melekat sampai saat ini.

Seperti saat ini, kebiasaan aneh Katerea yang baru pertama kali ia lakukan. Membuntuti suaminya pergi ke mana pun dari kejauhan agar tidak diketahui oleh suaminya. Kegiatan aneh yang hanya sekedar membuktikan jika suaminya tak tergoda oleh wanita lain.

Bersembunyi di balik tiang, mengintip suaminya yang sedang berjalan-jalan membawa Olive ke taman kota. Terus mengawasi, hingga Katerea menghiraukan jika dirinya menjadi tatapan aneh para Iblis yang melihatnya.

Disisi lain Naruto sendiri nampaknya tak menyadari jika dirinya dibuntuti oleh Katerea. Karena keceriaan Olive membuat Naruto membuatnya senang, dan pada akhirnya melupakan segalanya.

"Hey Naru-kun,"

Nampak Katerea terlihat kesal, tiang ia genggam erat sangat emosi melihat suaminya disapa oleh Nevada, salah satu wanita yang mencoba merebut Naruto yang Katerea tau.

"Hey,"

Dengan sedikit senyuman hangat, Naruto membalas sapaan Nevada. Hal itu membuat Nevada senang bukan kepalang karena mendapat respon dari Naruto.

"Hey Olive-Chan," Nevada mendekat, mencubit pelan hidung Olive. Sontak hal itu membuat wajah Katerea merah berasap karena saking kesalnya. Jelas Katerea tau jika Nevada sengaja mendekat, menempelkan dadanya menggoda di lengan Naruto dengan alasan ingin mencubit hidung Olive.

Nampaknya Olive terlihat risih saat diperlakukan oleh Nevada seperti itu. Itu terbukti dengan respon Olive yang seketika langsung membenamkan kepalanya ke leher Naruto, tanda dirinya tak mau diperlakukan seperti itu oleh Nevada.

Nevada tetap mempertahankan senyumannya walau mendapat acuhan dari Olive, nyatanya batinnya berkata. "Sialan ini anak," tanda ia kesal dalam batinnya. Tapi tetap ia tersenyum agar mendapat kesan bagus di mata Naruto.

Mengalihkan Olive yang terlihat acuh, Nevada tersenyum kepada Naruto. "Mau kemana Naru-kun?"

"Ah biasa, Nevada-san. Mengajak anak jalan-jalan."

Terlihat Nevada sedikit kesal saat Naruto memanggilnya dengan suflix-san walau ditutupi wajah ramahnya. Ia benar-benar kesal mendengarnya, sehingga Nevada hanya membalas dengan O-ria saja.

"Awauhwauhauwa..."

Si Olive kecil nampak terlihat bosan berdiam diri. Dengan mengoceh tak jelas sambil menunjuk-nunjuk tempat lain dengan tangan mungilnya itu membuat Naruto menghela nafas melihatnya.

"Huh...maaf Nevada-san. Aku harus pergi,"

"Kenapa? Buru-buru amat Naru-kun, kita belum berbincang hangat loh,"

"Anakku ingin ke sana," tangan kanan Naruto yang tak digunakan untuk menggendong Olive di arahkan ke sisi kiri. Hal itu membuat Nevada menoleh ke arah yang ditunjuk oleh Naruto. "Jaa nee, Nevada-san," kata Naruto berpamitan, tepat saat Nevada hendak menoleh ke arahnya lagi. Sontak hal itu membuat Nevada pasrah dan menyerah. Pasalnya Naruto telah melangkah pergi sebelum Nevada ingin mengatakan sesuatu. Sesuatu yang mungkin penting yang dikhususkan untuk suami orang itu, si Naruto.

"Yah..." Nevada pasrah, niat ingin menggoda Naruto agar mendapat perhatiannya harus kandas.

Tapi tak apa, Nevada akan memikirkan cara lain untuk mendapatkan perhatian Naruto. Hingga saking seriusnya Nevada memikirkan caranya, tidak ia sadari bahwa di belakangnya telah ada Katerea yang berdiri menatap tajam Nevada.

"Hey, wanita sialan," ucap Katerea dingin. Seketika Nevada langsung terdiam mematung mendengarnya, lalu menoleh perlahan ke belakang.

Cukup terkejut, tapi tak takut sama sekali dengan tatapan tajam Katerea untuknya, malahan Nevada tersenyum melihatnya.

"Oh hallo nona Namikaze, fufufu~~"

Katerea terus menatap tajam Nevada, cukup jengkel Katerea mendengar sapaan mengejek Nevada itu. Benar-benar nada ucapan yang bikin Katerea Esmosi.

"Kuperingatkan padamu, jangan pernah merayu suamiku lagi. Jika aku melihatmu menggoda suamiku, maka aku akan..."

"Akan apa?" Nevada dengan santai memotong ucapan ancaman Katerea.

"Aku akan melayapkanmu, lihat saja nanti," bersamaan dengan ucapan terakhirnya, Katerea pergi dari situ dengan menunjuk wajah Nevada.

Nevada tersenyum mendengarnya, ia seakan tak takut sama sekali dengan ancaman Katerea tadi. "Haha, melenyapkanku?" Nevada tertawa. "Mimpi saja kau Katerea. Aku tidak peduli dia suamimu, akan kurebut dia darimu, haha.." kemudian Nevada juga pergi dari tempat itu.

.

Sedangkan untuk Katerea, kini ia sudah jauh posisinya dan sedang melanjutkan kegiatan Stalkernya terhadap suaminya.

Hingga dua jam acara Katerea menstalker suaminya, Katerea lumayan terkejut karena Sayaka dan Arizona juga menggoda suaminya, tapi yang membuat Katerea tambah terkejut adalah, ternyata istri dari pimpinan Old Satan, Mamako Bael (Mamako Oosuki : Tsujo Kogeki ga Zentai Kogeki de ni Kai Kogeki no Oka-san wa Suki Desuka?) juga ikut menggoda suaminya. Itu akan gawat jika Rizevim mengetahuinya, pikir Katerea.

Akan tetapi Katerea sudah cukup puas karena ternyata suaminya tak gampang tergoda oleh wanita mana pun yang menggodanya. Dan Katerea juga sangat senang dan bahagia, pasalnya suaminya benar-benar menganggapnya entah di mana pun saat dirayu oleh banyak wanita, karena suaminya pasti berkata. 'Maaf, aku hanya ingin dilayani oleh istriku,' seperti itu kata-kata suaminya yang Katerea dengar. Itu berarti, Naruto hanya ingin dilayani oleh Katerea seorang saja, uh Katerea semakin cinta deh sama suaminya.

Dan kini, nampaknya Katerea akan menyudahi acara menstalkernya. Di balik tembok bangunan, Katerea menciptakan lingkaran sihir telepornya. Ia tersenyum senang. "Ah, nanti kubuatkan ramen spesial untuknya, pasti Naru-kun akan senang," kemudian Katerea menghilang ditelan lingkaran sihir telepornya menuju Mansionnya.

.

.

#Skip time

.

Sudah puas mengajak jalan-jalan anaknya di luar Mansion, Naruto memutuskan untuk pulang, dan kini telah berada di depan Mansion Leviathan.

"Aku pulang!"

"Whauwhauwa..."

Si Olive kecil terlihat tak mau kalah dengan ayahnya, ia bersuara. Dengan celotehan tak jelasnya itu terkadang membuat maid di Mansion Leviatan gemas terhadap Olive. Dan Naruto cukup senang mendengarnya.

Bersamaan dengan teriakan Naruto dan celotehan Olive tadi, Naruto membuka pintu besar Mansion dan kemudian menoleh ke arah Maid setelah melewati pintunya.

"Katerea-chan di mana, bibi?"

Maid itu membungkuk sebentar. "Katerea-sama ada di dapur, Naruto-sama."

"Dapur?" bingung Naruto, dan dijawab anggukan pelan oleh maid tersebut.

Naruto sedikit heran mendengarnya. Pasalnya, yang Naruto tau jika Katerea itu tak bisa memasak dan anti dapur, tapi kini Naruto mendengar bahwa Katerea ada di dapur, sungguh aneh.

Tak mau ambil pusing dengan pemikirannya itu, Naruto lebih memilih langsung melangkah ke dapur untuk melihat kegiatan Katerea sebenarnya.

Hingga tak lama kemudian Naruto sampai di ambang pintu dapur, di situ Naruto melihat Katerea sedang membuat sebuah adonan tertentu dengan seriusnya, dan di samping Katerea berdiri koki dapur yang nampaknya sedang membaca sebuah buku resep makanan.

"Astaga,"

Naruto geleng-geleng kepala pelan melihatnya. Ia kemudian melangkah mendekati Katerea, dan nampaknya koki tersebut melihat kehadiran Naruto, tapi Naruto langsung memberi kode agar koki tersebut untuk diam jangan memberitau Katerea jika dirinya ada di situ.

"Hey sayang, sedang apa?"

Katerea langsung tersentak, adonan yang sedang ia buat menjadi tak berbentuk rupanya karena saking terkejutnya mendengar suara Naruto tepat di belakangnya.

Dengan perlahan Katerea menoleh ke belakang. "Naruuuu, kau mengagetkanku," Katerea sedikit kesal.

"Hehe... Maaf, maaf." cengengesan Naruto. "Kamu sedang buat apa?" tanya Naruto setelah melirik adonan yang tadi dibuat Katerea.

"Itu... Itu..."

Naruto memiringkan kepalanya melihat reaksi gagap Katerea.

"Katerea-sama sedang membuat ramen, Naruto-sama,"

Seketika Katerea langsung menatap tajam koki tersebut. "Jangan diberitau, sialan." Desis Katerea untuk koki tersebut.

"Astaga," Naruto menghela nafas. "ini, kau gendong Olive, biar aku yang melanjutkannya,"

"Tapi Naru, aku juga ingin bisa memasak,"

Naruto langsung menyentuh ujung hidung Katerea dengan jari telunjuknya. "Kau tau, aku tak peduli kau bisa masak atau tidak. Yang penting kau turuti apa perintahku, oke," ucapnya dengan senyuman.

"Ba-baiklah," Katerea tersipu, perlakuan romantis Naruto ini tak dapat Katerea bantah lagi, ia hanya mampu menurut saja ucapan Naruto. Dan kemudian Katerea menerima Olive ke gendongannya. Sedangkan si Koki sudah beranjak dari ruangan dapur tanpa diperintah oleh Katerea dan Naruto, pasalnya si Koki tak ingin mengganggu kegiatan tuan mereka, dan ia yakin bahwa tuannya itu tak akan marah terhadapnya.

"Mamamama..."

"Ouh... Anak Mama yang pintar," Katerea sungguh senang mendengar celotehan Olive yang hampir sempurna itu. Kemudian ia melirik ke arah Naruto yang sedang memulai membuat bahan ramen. "Sayang, bantu Tou-sanmu yuk,"

"Mamamampapapapa," dengan riang Olive menjawab dengan celotehannya, hal itu membuat Naruto dan Katerea tersenyum senang mendengarnya.

Sungguh kebahagiaan, para Maid dan Pelayan Leviathan yang melihat kegiatan Naruto dan Katerea itu hanya bisa tersenyum dari ambang pintu dapur. Pancaran kebahagiaan jelas terlihat ketika kegiatan membuat ramen itu diselingi dengan canda tawa, kadang pula Naruto menjahili Katerea dengan mencolekkan adonan ke hidung Katerea. Tak mau kalah, Katerea juga membalas dengan mencolekkan adonan ke pipi Naruto, dan hal itu membuat si Olive kecil juga terlihat ingin ikut-ikutan seperti kedua orang tuanya. Tapi walau begitu, tak ada rasa kesal Naruto dan Katerea, melainkan rasa senang yang dirasa oleh mereka.

Dan akhirnya, acara membuat ramen pun tak terasa sudah jadi. Menghiraukan bahwa di wajah Naruto dan Katerea penuh dengan bercak adonan, bahkan ada cap adonan berbentuk telapak tangan kecil yang diasumsikan itu adalah cap tangan Olive di wajah Naruto dan Katerea, sedangkan Olive hanya di telapak tangannya yang penuh dengan adonan tadi. Tapi mereka senang, kegiatan seperti itu mampu menghiraukan betapa kotornya wajah mereka.

Kini ramen yang sudah matang telah Naruto sajikan ke dalam mangkuk. "Ramen spesial buatanku telah jadi," Naruto langsung menawarkan kepada Katerea yang stay menggendong Olive. "Mau mencobanya, Sayang?"

Katerea hanya mengangguk pelan, ia kemudian mengambil sendok di dekatnya untuk mencoba masakan Naruto. "Emm... Ini enak,"

"Suami siapa dulu yang memasaknya,"

"Ah kamu ini,"

"Hehehe..."

.

"JANGAN BERCANDA BOCAH!"

.

Teriakan Lord Leviathan yang cukup keras dari halaman depan Mansion, membuat Naruto dan Katerea menolehkan kepalanya ke arah luar.

"Sepertinya ada sesuatu masalah di depan," Naruto bergumam.

"Sepertinya begitu," timpal Katerea.

Lalu Naruto meletakkan mangkuk ramennya di atas meja. "Aku ingin melihatnya,"

"Tunggu Naru," Katerea mencegah, membuat gerakan satu langkah Naruto terhenti. Kemudian Katerea mengambil tisu di dekatnya. "Bersihkan dulu wajahmu," ucap Katerea sambil menyerahkan tisu tersebut.

"Terima kasih,"

Naruto menerima tisu tersebut, kemudian Naruto melangkah ke luar dapur sambil membersihkan wajahnya yang penuh adonan menempel.

Hingga langkah Naruto telah sampai di ruang utama, dan wajah Naruto telah bersih dari adonan. Disana, di pintu masuk Mansion, Naruto melihat Lord Leviathan sedang memarahi seorang anak kecil berumur 10 tahun yang berjenis kelamin perempuan. Anak tersebut menunduk sedih saat di marahi oleh Lord Leviathan.

"AKU TAK SUDI!"

"Hey, hey, hey, ada apa ini?"

Lord Leviathan langsung menoleh ke arah Naruto yang sedang menghampirinya. "Cih," dan langsung mendesis, kemudian Lord Leviathan menoleh ke arah Penjaga yang selalu berdiri di ambang pintu utama tersebut. "Bawa anak ini pergi dari hadapanku," ucapnya sambil menunjuk anak kecil di hadapannya, dan kemudian Lord leviathan melangkah pergi setelah tau Naruto menghampirinya.

Memang tidak di pungkiri, Naruto dan Lord Leviathan sejak awal memang saling bermusuhan. Bahkan, walau hidup seMansion pun jarang ada percakapan antara Naruto dan Lord Leviathan, sungguh aneh.

Setelah kepergian Lord Leviathan, Naruto menatap penjaga pintu tersebut. "Ada apa tadi?"

"Ini Naruto-sama," kata penjaga pintu tersebut sambil menyerahkan secarik kertas kepada Naruto.

Naruto menerimanya, kemudian ia buka kertas tersebut. Dan ternyata di dalam kertas tersebut ada sebuah tulisan tangan, kemudian Naruto membacanya.

Hal yang sangat mengejutkan bagi Naruto setelah ia membaca tulisan tersebut. Tulisan itu menyatakan sebuah ungkapan seseorang untuk Lord Leviathan, sebuah pengakuan dari seseorang yang sudah tiada yang menyatakan bahwa anak yang berada di hadapan Naruto adalah anak dari Lord Leviathan yang bertulis nama Ingvild. Tapi ketika melihat reaksi Lord Leviathan tadi, Naruto berasumsi bahwa Lord Leviathan tidak mengakuinya. Sungguh, Naruto sangat benci terhadap pria brengsek seperti mertuanya itu, sangat tidak mencerminkan lelaki sejati yang bertanggung jawab.

Setelat puas dan tau isi dari kertas tersebut, kini Naruto berjongkok, menyamakan tingginya dengan anak di hadapannya yang bernama Ingvild itu yang selalu menundukkan kepalanya dari tadi.

"Hey Nak, selama ini kamu tinggal di mana?" tangan kanan Naruto memegang pundak kiri Ingvild.

"A-aku tinggal sendirian di pinggiran hutan timur," balas Ingvild.

Sungguh, Naruto terharu mendengarnya. Seorang anak perempuan dan masih berumur 10 tahun tinggal sendirian, Naruto tak bisa membayangkan bagaimana perjuangan anak ini bertahan hidup, apalagi yang Naruto tau, bahwa di hutan-hutan Underword itu banyak monster-monster yang kapan saja bisa membahayakan siapa pun, sangat ironi sekali.

"Huh..." helaan nafas pun tercipta dari mulut Naruto, ia kembali berdiri.

"Ada apa tadi, Naru?" tiba-tiba dari belakang nampak Katerea menghampiri keberadaan Naruto dengan menggendong Olive.

Naruto menoleh sebentar. "Lihatlah kelakuan Tou-sanmu, Katerea." Naruto menunjukkan kertas yang tadi ia baca.

Katerea menerimanya, kemudian membacanya. Hingga tak lama kemudian mata Katerea melebar terkejut setelah membaca isi kertas tersebut.

"Ja-jadi..."

"Yap, kau benar," Naruto menunjuk Ingvild. ,"Dia saudaramu dan Sayaka," sambungnya.

"Ya ampun, aku tak menyangka jika Tou-san seperti itu," Katerea terharu menatap Ingvild.

"Jadi," Naruto menoleh ke arah Katerea. "Bagaimana menurutmu, apakah kau bersedia jika dia tinggal di sini?"

"Hmm... Jika aku si tidak keberatan, Naru. Itung-itung dia bisa menjadi teman bermain Olive jika aku sedang kerepotan. Cuma masalahnya, Tou-san itu loh,"

"Terus bagaimana?"

Bohlam lampu menyala terang di atas kepala Katerea, sepertinya ia menemukan sebuah pendapat dan seketika langsung menoleh ke arah Naruto. "Bagaimana jika dia tinggal bersama bawahanmu itu, Naru. Bagaimana?"

"Hmm..." Naruto memegang dagunya. "Baiklah," lalu mengangguk setuju. Dan kemudian Naruto membungkuk, telapak tangannya memegang kedua bahu Ingvild.

"Ingvild-Chan, maukah kamu tinggal bersama teman Nii-san?"

"Ta-tapi—" ucapan Ingvild langsung di sela oleh Naruto.

"Nii-san takut jika nanti kau akan dimarahi terus sama Tou-sanmu jika kamu tinggal di sini,"

Ingvild terdiam, ia sedikit memikirkan perkataan Naruto. Memang kalau Ingvild pikir, perkataan Naruto ada benarnya menurutnya setelah tadi ia membuktikan diri jika orang yang dinyatakan sebagai ayahnya nampak tak mengakuinya, bahkan terlihat membencinya.

Kemudian Ingvild mengangguk pelan, tanda ia menyetujui ucapan Naruto setelah beberapa saat ia menimbang-nimbang. Bagi Ingvild yang terpenting adalah tempat di mana dia bisa menjalani hidup semestinya.

Dan juga, nampaknya orang yang dinyatakan kakak iparnya dan kakaknya itu sepertinya mengakui keberadaannya setelah Ingvild amati tatapannya. Jadi Ingvild merasa tak masalah menyetujui pendapat kakak iparnya itu.

Anggukan Ingvild membuat Naruto senang, ia kembali menegakkan badannya dan menoleh ke arah Katerea. "Aku berangkat sekarang," setelah ucapan pamitnya itu, Naruto mencium singkat kening Katerea. Perlakuan singkat yang kadang kala membuat Katerea senang bukan kepalang.

"Hwauwauwaa..."

Naruto tersenyum mendengar celotehan Olive sambil mengera-gerakan tangannya seperti ingin ikut bersama ayahnya. Tapi Naruto malah mencubit pelan hidung mungil Olive.

"Kamu di rumah saja, nanti Tou-san minta bibi Merlin untuk membuatkan kue manis untukmu,"

Dan nampaknya Olive kecil mengerti maksud ucapan Naruto. Si Olive kecil terlihat senang dan langsung memeluk leher Katerea.

Setelah itu, Naruto menoleh ke arah Ingvild, mengulurkan tangannya. "Ayo," ajaknya. Dan Ingvild menerima uluran tangannya.

"Jangan pulang terlalu malam ya Naru," kata Katerea dan dijawab anggukan kepala oleh Naruto.

.

*Sring!*

.

Dalam sekejap mata Naruto dan Ingvild menghilang. Setelah itu Katerea melangkah masuk ke dalam dengan mengendong Olive kecil menuju ruangan tertentu di dalam Mansion.

.

.

.

#Skip Hutan berkabut

.

*Sring!*

.

Naruto dan Ingvild muncul di depan gua, tempat di mana teman-temannya berada sekaligus markas mereka yang banyak iblis Old Satan anggap bawahan Naruto.

Naruto hendak melangkah masuk, tapi ia terpaksa harus berhenti dan menoleh ke arah Ingvild. Naruto merasakan bahwa Ingvild begitu takut untuk ikut masuk, akan tetapi Naruto menggenggam tangan Ingvild sehingga Ingvild menoleh kepadanya dan Naruto tersenyum, senyuman yang mengisyaratkan bahwa Jangan takut, ada Nii-san di sampingmu. Dan Akhirnya Ingvild pun mengangguk mengerti, kemudian mereka melangkah memasuki gua.

Sesampai di dalam gua, yang Ingvild lihat adalah banyaknya lorong-lorong gua. walau bingung, ia tetap memilih mengikuti ke mana Naruto membawanya.

Dan tujuan Naruto sampai, ternyata yang Naruto tuju adalah ruangan khusus tempat Merlin meneliti.

"Ah Shisho-kun, tumben datang," Merlin yang sedang meneliti sesuatu menyadari kehadiran Naruto, dan mata Merlin melirik ke arah Ingvild. "Kau membawa siapa, Shisho-kun?"

*Bruk!*

Naruto duduk di sofa yang tersedia di ruangan itu, Ingvild juga duduk di samping Naruto. "Ini saudara Katerea," dan akhirnya Naruto membalas ucapan Merlin.

"Saudara?" bingung Merlin. "Setauku Cuma Sayaka," ucapnya, dan Merlin seketika menghentikan kegiatan menelitinya dan lebih memilih berbalik badan menghadap Naruto sambil duduk bersender di tepian meja.

"Ya begitulah," Naruto memberikan sebuah kode tertentu dengan lambaian kedua jarinya, dan Merlin tau maksudnya itu sehingga ia hanya ber-O-ria saja.

"Jadi, Shisho-kun ada keperluan apa kesini? Tumben-tumbenan."

"Aku ingin menitipkan Ingvild di sini, dan juga tolong latih Ingvild mengontrol sihir."

Merlin mengangguk mengerti, ia kemudian beralih menoleh ke arah Ingvild. "Kamu tenang saja, Ingvild-chan. Kamu akan aman di sini," ucap Merlin sambil tersenyum.

"Um." Ingvild pun mengangguk.

Tiba-tiba Naruto melihat Growther yang sedang membaca buku melintas di depan pintu ruangan Merlin yang kebetulan tidak sempat Naruto tutup kembali tadi.

"Growther! Kesini!" Naruto memanggil.

Seketika Growther menghentikan langkahnya, ia langsung menoleh ke dalam ruangan. "Shisho?" kejut Growther yang berdiri sebentar di ambang pintu, lalu masuk ke dalam. "Ada apa Shisho?"

"Tolong ajak Ingvild-chan untuk mengenal yang lainnya," kata Naruto sambil memegang bahu kanan Ingvild.

Growther pun menoleh ke arah Ingvild. "Siapa?" sedikit bingung Growther rasa saat melihat Ingvild yang begitu asing di matanya.

"Nanti Merlin akan memberitau, intinya dia akan tinggal di sini,"

"Oooo... Anggota baru kah," Growther sedikit paham sehingga ia hanya menganggukkan kepalanya.

Lalu Naruto menoleh ke arah Ingvild. "Ingvild-chan, ikutlah bersama paman Growther, nanti dia akan mengajakmu berkeliling agar Ingvild-chan bisa kenal dengan teman-teman Nii-san," ucapnya.

Akan tetapi Ingvild malah terdiam, dan Naruto tau itu, Ingvild hanya merasa takut bila di ajak orang asing baginya. Sehingga Naruto kembali berkata. "Ingvild-chan tenang saja, teman-teman Nii-san itu baik-baik semua, tidak ada yang jahat." Ucap Naruto sekedar untuk meyakinkan Ingvild.

Dan akhirnya Naruto senang ketika melihat respon anggukan pelan Ingvild yang kemudian Ingvild beranjak dari duduknya. Lalu Ingvild melangkah mengikuti Growther yang keluar ruangan.

Kini hening setelah beberapa saat Growther dan Ingvild keluar ruangan, kini hanya Naruto dan Merlin yang terlihat di ruangan tersebut.

"Merlin,"

Suara Naruto memecahkan keheningan itu, dan Merlin hanya berdehem saja.

"Bisa kuminta kau buatkan sesuatu untukku,"

Seketika Merlin menoleh ke arah Naruto dengan menaikkan sebelah alisnya tanda sebuah pertanyaan 'Apa?'

"Buatkan aku ramuan kimia Medroxyprogesterone acetate, Cyproterone acetate dan LHRH agonist,"

Merlin heran mendengarnya, Merlin tau ramuan kimia yang Naruto minta adalah ramuan kimia yang dapat menghilangkan fungsi Testis dan Libido pria. Tapi untuk apa Naruto memintanya? Merlin cukup dibuat penasaran, dan Merlin cukup tau, Naruto pasti merencanakan sesuatu yang aneh.

"Kau ingin merencanakan apa, Shisho-kun? Ingin mengebiri diri sendiri kah karena Katerea tak kuat menahan pompaanmu, fu~fu~fu~" ucap Merlin dengan senyuman menggodanya yang menurut Naruto itu adalah senyuman yang paling menjengkelkan baginya.

Itu sudah menjadi kebiasaan Merlin yang suka menggodanya, dan ucapannya itu blak-blakan jika menyangkut keintiman menurut Naruto. Tapi sekarang bukan saatnya Naruto untuk jengkel atas godaannya Merlin, karena itu sudah menjadi kebiasaannya.

"Huh..." Naruto menghela nafas, ia lalu menatap langit-langit ruangan. Dan Merlin masih dengan cekikikan menggodanya. "Aku akan memberi pelajaran terhadap mertuaku,"

Seketika Merlin langsung terdiam, matanya membola seakan tak percaya mendengar kata yang terlontar dari mulut Naruto.

"Serius? Kau ingin membuat itunya Lord Leviathan tak tegang lagi... Wah kau parah Shisho-kun,"

"Bodo amat, dia pria brengsek memang pantas diberi pelajaran,"

"Baik-baiklah, akan kubuatkan," Merlin paham maksud kata Pria Brengsek yang Naruto ucapkan, nyatanya ia juga membencinya.

Naruto menyudahi acara memandang langit ruangan, dan menghela nafas sebentar. "Kira-kira bisa secepatnya kau buatkan."

"Beri waktu aku satu minggu,"

*Srek!*

Naruto beranjak dari duduknya. "Baiklah, aku tunggu," ucapnya sambil melangkah keluar ruangan. Sedangkan Merlin hanya geleng-geleng kepala melihat Naruto yang seperti itu, kemudian Merlin kembali berkutat dengan penelitiannya.

.

"Huh... Ada-ada saja Shisho-kun itu,"

.

.

.

#Skip 1 Minggu kemudian (Siang)

.

*Sring!*

.

Naruto muncul tepat di depan pintu gua. ia sekarang tidak sendirian, melainkan bersama Katerea dan Olive kecil di gendongan Katerea.

Kemudian, mereka langsung memasuki gua, dengan Katerea yang mengikuti Naruto di belakangnya. Menyusuri lorong-lorong gua, hingga tak lama kemudian sampai pada salah satu ruangan di dalam gua tersebut.

"Yo,"

Naruto menyapa, sontak membuat orang-orang yang ada di dalam ruangan, dengan Meliodas yang terlihat sedang duduk santai, Ban yang duduk sambil minum-minum sake, Growther yang sedang membaca buku di pojokkan, serta Merlin, Elizabeth dan Ingvild yang nampaknya sedang asik mengobrol. Sontak mereka semua langsung menoleh ke arah pintu ruangan.

"Shisho/Nii-san, Nee-san," ucap Ban dan Ingvild bersamaan.

Ingvild yang tau siapa yang datang langsung melangkah menghampiri, dan yang dituju si Olive kecil yang berada di gendongan Katerea.

"Hey Olive-chan," sapa Ingvild sambil menyentuh hidung mungil si Olive. Sapaan Ingvild akhirnya mendapatkan respon, dengan lambaian tangan Olive kecil yang terlihat ingin berpindah gendongan ke Ingvild.

Katerea tersenyum melihatnya, ia berkata. "Nampaknya Olive ingin kau yang gendong, Ingvild-chan,"

"Waaah, sini-sini Olive-chan bersama Nee-san," Ingvild terlihat senang, ia langsung membentangkan tangannya, dan Katerea langsung memberikan gendongan Olive kecil kepada Ingvild. Lalu Ingvild membawa Olive kecil ke tempat di mana Elizabeth dan Merlin berada, dan pastinya Katerea juga ikut bersamanya.

Sedangkan untuk Naruto, ia sudah duduk di samping Ban.

"Ayo Shisho, kita minum! Hik!" Ban berteriak senang, wajahnya sudah memerah dan sesekali cegukan, tanda dirinya sedang mabuk.

"Berisik!" Naruto terlihat kesal, ia merasa risih, tangannya dari tadi terus menyingkirkan wajah Ban yang berteriak seenak jidatnya di samping telinganya.

"Ayolah Shisho,"

Kali ini Naruto memilih diam. Ia tau, meladeni orang mabuk memang tak ada habisnya menurutnya.

"Ini Naruto-san, minumannya," segelas kopi Meliodas sodorkan di meja tepat di hadapan Naruto.

"Thank,"

Meliodas hanya mengangguk pelan, ia juga duduk di tempat duduknya tepat di hadapan Naruto yang hanya di halangi oleh meja saja.

Dan seperti biasa, Naruto akhirnya mengobrol santai dengan Meliodas tentang seputar pengawasan Underword dan lain sebagainya yang Naruto perintahkan kepada Meliodas untuk menanganinya. Dan pastinya obrolan mereka selalu terganggu oleh Ban yang mabuk di dekat mereka.

#Skip Time

Tak terasa waktu berkunjung Naruto dan Katerea di markas Meliodas dan kawan-kawan telah sampai sore. Cukup puas Naruto mendengar kabar yang di bicarakan Meliodas tentang pengawasannya, kini saatnya Naruto untuk berpamitan pulang ke Mansion Leviathan.

Tapi sebelum Naruto beranjak dari duduknya, ia menoleh ke arah Merlin. Mencuri-curi kesempatan saat Katerea tak melihat, Naruto memberikan kode tertentu yang berkaitan dengan barang pesanannya. Dan nampaknya Merlin memberikan jawaban yang memuaskan bagi Naruto, yang pastinya Merlin juga membalas kode Naruto ketika Katerea tak melihatnya.

*Srek!*

Naruto beranjak dari duduknya, hal itu membuat Katerea menoleh kepadanya. "Mau pulang sekarang, Naru?"

"Ya, tapi sebelum itu aku mau ke ruangan sebelah, aku ingin mengambil barangku yang kutinggal dulu," kata Naruto beralasan.

"Ooo... Yasudah," balas Katerea. Naruto yang melihat Katerea tak curiga sama sekali terlihat lega, kemudian ia beranjak keluar ruangan.

Dan ruangan yang Naruto tuju adalah ruangan penelitian milik Merlin. sesampainya di ruangan tersebut, Naruto melihat botol berukuran kecil yang kisaran hanya menampung 50 ML cairan yang berwarna ungu. Ia memungutnya, lalu membaca label pada botol yang bertulis xxx 100%, Naruto tersenyum membacanya, kemudian Naruto kantongi botol cairan itu ke dalam kantong celananya dan kembali melangkah keluar ruangan menuju tempat Katerea berada.

"Hime, ayo pulang sekarang," ajak Naruto kepada Katerea.

Katerea hanya mengangguk, ia meraih Olive kecil yang berada di pangkuan Elizabeth ke gendongannya. "Aku pamit ya, Elizabeth-san, Merlin-san, Ingvild Chan," pamit Katerea setelah berdiri di samping Naruto.

"Berkunjung kesini lagi ya, Nee-san, Nii-san," kata Ingvild, sedangkan Elizabeth dan Merlin hanya mengangguk.

"Kamu juga, jangan nakal di sini," ucap Katerea menambahkan.

"Hai, Nee-san," Ingvild langsung mengangguk cepat.

Katerea tersenyum melihatnya, kemudian ia menoleh ke arah Naruto. "Ayo sayang, kita pulang." Tiba-tiba tangan kiri Katerea langsung menggandeng tangan Naruto, membuat Naruto menghela nafas singkat.

*Sring!*

Dan kemudian Naruto menghilang berserta Katerea dan Olive kecil menuju Mansion Leviathan.

#Skip Malam

*Bruk!*

Lord Leviatan langsung duduk di sofa empuknya, ia seperti kelelahan atas kegiatan di luar Mansionnya siang tadi.

Sedangkan Naruto yang sedang turun berada di tangga melihatnya, Naruto tersenyum lalu melangkah ke dapur.

Hingga beberapa menit kemudian, Naruto keluar dapur dengan dua cangkir berisi kopi hangat. Dan sekarang Naruto melangkah ke arah Lord Leviathan.

Sedikit heran Lord Leviathan saat tiba-tiba Naruto duduk di hadapannya dan menyodorkan secangkir kopi kepada. Karena hal Naruto lakukan jarang sekali, bahkan mungkin tak pernah sehingga membuat Lord Leviathan heran melihatnya.

"Ada apa ini?" kata Lord Leviathan bingung atas tingkah Naruto sekarang.

Sedangkan Naruto yang melihat kebingungan Lord Leviathan hanya tersenyum hangat. "Sedikit bersantai, apa kau tak ingin berbincang-bincang dengan menantumu ini," ucap Naruto ramah.

Lord Leviathan mulai curiga. "Jangan sok ramah denganku, Gaki. Aku tak pernah menganggapmu menantuku," ucap dingin Lord Leviathan.

"Ayolah, kau harus sadar sedikit. Apa kau tak bosan terus bermusuhan denganku. Kau itu sudah memiliki cucu," kata Naruto untuk mencoba mencairkan suasana.

"Asal kau tau Gaki, aku tak pernah menganggap dia cucuku," balas Lord Leviathan dingin sambil menatap serius Naruto.

Naruto sedikit jengkel mendengarnya, ia langsung memungut cangkir kopinya lalu berdiri. "Tau lah, aku mencoba baik padamu karena aku menghormatimu sebagai mertuamu, tapi kau malah seperti itu ya terserahlah," ucapnya yang kemudian Naruto melangkah pergi meninggalkan Lord Leviathan duduk sendirian di ruangan tersebut.

Serasa langkahnya sudah jauh, sesekali Naruto melirik ke tempat Lord Leviathan. Ia tersenyum ketika melihat Lord Leviathan tanpa sadar meminum kopi buatannya.

.

"Mampus kau mertua bangsat,"

.

.

#Skip 3 bulan kemudian

.

Kehebohan terjadi pada jajaran Old Satan. Kehebohan itu disebabkan oleh kematian Lord Leviathan yang mati di medan tempur yang mereka dengar.

Para iblis Old Satan tak menyangka jika Lord Leviathan bisa mati, pasalnya mereka mempercayai jika Lord Leviathan memiliki kecerdasan strategi yang luar biasa, jadi menurut mereka sangat tidak mungkin bagi Lord Leviathan gugur dalam pertempuran.

Duka mendalam di kediaman Leviathan, semua penghuninya berduka. Sayaka yang baru saja mendapat kabar ayahnya gugur dalam pertempuran langsung berlari ke kamarnya, mengurung diri.

Katerea langsung membenamkan kepalanya di dada Naruto sambil terisak, kabar tadi membuatnya tak percaya mendengarnya.

Katerea bisa dikatakan anak yang kurang perhatian dari ayahnya, tapi tidak dipungkiri bagi Katerea, mendengar ayah kandungnya gugur membuatnya bersedih.

"Bersabarlah hime, ini sudah menjadi takdir tutup usia Tou-sanmu," Naruto mencoba menenangkan kesedihan Katerea dengan mengelus pelan rambut coklat Katerea.

"Hiks..."

Dan hanya isakan sebagai jawaban yang keluar dari mulut Katerea yang terdengar.

Akan tetapi...

Yang mereka dengar jika Lord Leviathan mati di medang pertempurnya itu tidaklah sesuai dengan kenyataan. Nyatanya Naruto jauh lebih tau sebab kematian Lord Leviathan.

Yang sebenarnya, Lord Leviathan mati bunuh diri karena kelaminnya tak berfungsi. Naruto sudah memperkirakan itu sejak Lord Leviathan meminum kopi buatannya yang sudah dicampur dengan cairan kimia Medroxyprogesterone acetate, Cyproterone acetate dan LHRH agonist.

Naruto tertawa dalam batinnya sekarang setelah mendengar sebab kematian Lord Leviathan. Lucu menurut Naruto, nyatanya ia benar-benar tau semuanya.

.

"Hahaha... Yang bangsat memang pantas lenyap, hahaha..."

.

.

.

End

.

.

Oke2 cukup 3 chapter yang ku Update hari ini, semoga kalian puas membacanya.

.

See you Next Chapter...

.

.

.

#List urutan dari yang tertua.

1. Draig & Albion (alive, ratusan tahun) : [Great Red & Drakon Kholkikus] (dxd & Mitologi Georgia)

2. Olive (alive, 26 tahun): [Katerea Leviathan Pernah] (dxd)

3. Menma (alive, 24 tahun): [Katerea Leviathan Pernah] (dxd)

4. Naruko (alive, 19 tahun): [Serafall Leviathan Pernah] (dxd)

5. Vivi (alive, 19 tahun): [Grayfia Lucifuge Pernah] (dxd)

6. Rin (alive, 17 tahun): [Serafall Leviathan Pernah] (dxd)

7. Gray & Mirajane (alive, 17 tahun): [Grayfia Lucifuge Pernah] (dxd)

8. Lucy (alive, 16 tahun): [Arturia Belum] (Saber Fate/Stay Night)

9. Minato (alive, 16 tahun): [Yasaka Masih](dxd)

10. Liya (alive, 15 tahun): [Asuna Belum] (SAO)

11. Leo (alive, 14 tahun): [Mereoleona Varmilion belum] (Black Clover)

12. Kunou (alive, 12 tahun): [Yasaka Masih] (dxd)

13. Shuna (alive, 12 tahun): [Shirahoshi masih] (One Piece)

14. Sting (alive, 11 tahun): [Freya Belum] (Amuryllis Asmodeus dari Mairimashita! Iruma-kun ver rambut kuning)

15. Luck (Die karakter, 10 tahun): [Albedo] (Overlord)

16. Luna (alive, 10 tahun): [Boa Hancock Belum] (One Piece)

17. Hinami (alive, 8 tahun) : [Itori versi rambut coklat, die karakter] (Tokyo Ghoul)

18. Kuroe (alive, 5 tahun) : [Chisato Hasegawa belum] (Shinmai Maou no Testament)

19. Myu (alive, 4 tahun) : [Remia belum] (Arifureta)

20. Luffy (alive, 8 bulan) : [Nico Robin belum] (One Piece setelah time skip)

Note : untuk no 1 sampai 7 hanya umur sesuai fisik yang terlihat, karena umur no 1 sampai 7 jauh melebihi catatan (biar enak membayanginya). Kalau no 8 dan seterusnya itu umurnya sudah sesuai.

.

See you next chap...