Chanyeol adalah seorang dewa cinta dan nafsu seksual. Dia merupakan anak dari Aphrodite, tetapi Chanyeol tidak memiliki ayah. Karena, Aphrodite lahir ketika penis Titan Uranus jatuh ke laut setelah dia dikebiri oleh putra Cronus.
Aphrodite, Dewi tercantik ini muncul dari perairan dengan cangkang kerang, dewasa, telanJang, dan lebih indah dari apa pun. Dia terlahir sebagai wanita sempurna yang sedang mengandung seorang putra, yaitu Chanyeol.
Ketika Chanyeol lahir, cinta Aphrodite untuknya dapat menggantikan kekacauan di alam semesta dengan kedamaian. Tak lama kemudian, Aphrodite melahirkan tiga saudara Chanyeol lainnya setelah menikah dengan Ares, sang dewa perang : Anteros, Pothos, dan Himeros yang juga dewa.
Chanyeol tumbuh menjadi pria muda yang begitu tampan. Dia memiliki sayap berbulu dan kekuatan untuk terbang. Sebagai dewa cinta dan nafsu, Chanyeol bertugas untuk mengurusi hal yang dinamakan cinta.
Untuk menjalankan tugas itu, ayah angkatnya, Dewa hephaestus yang merupakan si pandai besi terbaik di Greece menciptakan bilah-bilah anak panah yang terbuat dari emas murni yang digunakan Chanyeol dalam menjalani tugasnya untuk memanah hati manusia.
Chanyeol hanya perlu mencari dua insan yang saling membenci, lalu kedua orang itu akan dipanah hatinya sehingga kebencian di antara keduanya tergantikan dengan sebuah percintaan. Namun ada kalanya Chanyeol memisahkan pasangan yang tengah mabuk cinta.
Semua bisa dilakukannya dalam takdir cinta seseorang; entah membuat dua insan saling membenci menjadi cinta atau juga bisa membuat dua insan saling cinta menjadi benci.
"Chanyeol, apa kau tidak kasihan melihat sepasang kekasih itu bertengkar dan saling mencemooh seperti itu karena ulahmu?" tanya Sehun, yang merupakan Dewa Antheros juga salah satu dari tiga saudaranya. Sehun selama ini penasaran dengan kinerja sang kakak dalam memenuhi tugas.
Maka dari itu, hari ini Sehun ikut bersama Chanyeol dan yang diperolehnya hari ini adalah kehancuran hubungan sepasang kekasih yang awalnya penuh cinta menjadi kebencian.
"Kau tidak bisa merasakan keseruannya, Sehun? Lihat, lucu sekali melihat mereka berteriak satu sama lain."
"Seru?" Sehun yang merupakan dewa cinta keluarga itu hanya bisa menghela nafas panjangnya sambil memperhatikan Chanyeol yang kembali menyimpan bilah anak panahnya.
Chanyeol melihat perubahan ekspresi Sehun menatapnya sebentar, lalu tertawa keras.
"Berlebihan," decaknya terdengar begitu merendahkan Sehun. Dia berbalik dan berencana untuk pergi dari sana, akan tetapi suara dari dua orang manusia menghentikan niatnya itu.
"Kau mendengar rumor itu?" tanya gadis itu pada teman di sebelahnya. "ada seorang pria yang parasnya begitu cantik dan katanya mengalahkan kecantikan Dewi Aphrodite."
"Aku mendengar itu juga," sahut yang lainnya dengan penuh semangat seperti sedang membicarakan harta karun.
"Tetapi bukankah itu terlalu berlebihan? Siapa yang bisa mengalahkan Aphrodite?" tambahnya kemudian dan itu membuat Chanyeol tertarik dengan topik yang menyangkut kecantikan ibunya.
"Itu dia! Tetapi, aku sudah mendengar rumor ini dari beberapa mulut dan kudengar dia tinggal di salah satu desa yang dekat dengan Orakel Delphi."
"Desa yang dekat dengan Orakel Delphi?" gumam Chanyeol yang kemudian berhenti mengikuti dua gadis itu.
"Sehun?"
"Apa?"
"Kau pikir ibu sudah mendengar ini?"
"Jika sudah tersebar hingga ke kota bukankah itu sudah jelas? Aku yakin saat ini ibu sedang murka mendengar berita ini."
"Aku juga berpikir seperti itu."
-o0o-
"Kalian sudah mendengar berita itu?" tanya sang Aphrodite kepada keempat putranya yang kini berada di depannya.
"Sudah," sahut keempatnya secara serempak.
"Tinggalkan aku bersama Chanyeol, aku ingin berbicara empat mata dengannya."
Setelah mendapatkan perintah, tiga anaknya yang lain pun pergi dari sana dan hanya menyisakan Aphrodite bersama sang putra tertuanya.
"Lelaki itu telah membuat salah satu wilayah Greece tidak menyembahku lagi. Datangi desa itu, pergi ke rumahnya, lalu jodohkan dia dengan lelaki yang miskin dan suka memukul," titah Aphrodite tanpa banyak bicara lagi.
"Mengapa aku harus menjodohkannya dengan lelaki seperti itu?" tanya Chanyeol yang penasaran dengan alasan atas titah itu.
"Apabila dia menikah dengan lelaki miskin maka martabatnya akan jatuh dan setiap hari dia akan dipukull lalu wajah cantiknya pasti akan hancur."
"Akan kupastikan dia berjodoh dengan lelaki seperti itu, kau tidak perlu khawatir," sahut Chanyeol tanpa berpikir dua kali. Tentu saja, ini tugas yang sangat mudah dilakukan.
Malam itu, terbanglah sang Dewa Eros ke rumah pria yang disebut-sebut kecantikannya mengalahkan kecantikan sang dewi Aphrodite.
Rumah yang cukup sederhana; bangunannya tidak jauh berbeda dari rumah di sekitarnya, tidak pula terlalu terbelakang dari kota Greece itu sendiri.
Chanyeol diam-diam masuk ke dalam rumah itu, dia memilih berjalan dengan kakinya daripada memanfaatkan fungsi sayapnya karena bisa saja sayapnya itu menjatuhkan sesuatu dan membuat semua rencana yang diperintahkan sang ibu menjadi kacau.
Chanyeol menemukannya. Seseorang tampak tengah terlelap di tempat tidur dan membiarkan sinar bulan masuk melalui jendela tak bertirai dan mengenai tepat di wajah cantiknya.
Untuk sesaat, Chanyeol bergeming di tempatnya berpijak sambil memperhatikan paras cantik pria itu.
Chanyeol tersadar lagi saat mengetahui satu kenyataan; dia tidak mungkin mencintai pria itu; karena dia adalah Eros, sang dewa cinta, dia dilarang oleh Zeus untuk jatuh cinta.
Alih-alih memenuhi titah sang ibu, Chanyeol lebih memilih mengambil langkah yang lebih aman.
Dia mengingkari titah Aphrodite untuk menyelamatkan kecantikan Baekhyun-nama pria berparas cantik itu-yaitu dengan menyumpahi lelaki cantik itu tidak akan laku dan tiada seseorang pun di Greece yang akan jatuh hati padanya.
Lalu menuangkan air ajaib dari mata air Aphrodite di atas tubuh Baekhyun, yang membuat siapapun tidak akan pernah jatuh cinta kepada Baekhyun.
"Aku menyumpahimu atas nama dewa-dewi, tidak akan ada seorangpun yang mau mencintai dan menikah denganmu, Baekhyun."
-o0o-
Tahun-tahun berlalu, Baekhyun masih kekal dengan kesendiriannya, tak seorang pun yang mau dengannya. Sedangkan, adiknya saja sudah menikah. Baekhyun marah dengan keadaan. Pada awalnya, banyak lelaki berbondong-bondong melamarnya, namun beberapa tahun ini tak ada yang sudi.
Baekhyun pun memilih untuk mendatangi Orakel Delphi untuk berdoa di sana.
"Demi dewa dan dewi yang menguasai alam semesta ini, aku hanya ingin menikah, kumohon dengarkanlah aku." Baekhyun mengupayakan yang terbaik dalam doanya, dia sangat ingin menikah dan memiliki keluarga kecil yang bahagia, entah itu bersama wanita atau pria.
Seorang dengan jubah hitam duduk di sampingnya, hanya diam dan mendengarkan doa-doa yang keluar dari bibir tipis itu.
"Pergilah ke puncak gunung yang paling tinggi, di sana kau akan menemui cinta sejatimu dengan istana yang terbuat dari emas."
Setelah mengatakan hal tersebut, seseorang dengan jubah hitam tadi melenggang pergi dan meninggalkan Baekhyun yang menatap punggungnya dengan penuh tanya.
"Apa yang dimaksudnya tadi itu aku? Aku sungguh akan mendapat cinta sejatiku?!" Baekhyun hampir menjerit karena bahagia.
Dengan tekad yang sudah bulat dan kuat, Baekhyun pun mencari-cari gunung dengan puncak yang paling tinggi dengan dibantu oleh adiknya. Bahkan, beberapa kali Baekhyun mencoba mendaki sendiri sampai ke atas puncaknya, namun belum ada rumah emas yang dimaksudkan peramal itu.
Hingga satu gunung terakhir yang tersisa tidak membuatnya putus asa. Semua persiapan untuk perjalanannya pun sudah disiapkan oleh sang adik.
Dia menapakki kakinya dan berdoa agar ucapan peramal itu benar adanya. Dia berharap di atas puncak itu cinta sejatinya tengah menunggu.
Waktu yang ditempuh Baekhyun untuk meraih puncak gunung ini tidaklah sebentar, dia selalu merasakan lelah di setiap tanjakan yang dilaluinya dan membuat dia harus beristirahat berjam-jam sehingga waktu yang diperlukan untuk mendaki gunung terakhir ini membutuhkan waktu yang lama.
Padahal, gunung-gunung yang sudah didakinya sebelum yang terakhir ini sangat mudah dilalui dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk istirahat. Namun gunung yang satu ini agak berbeda. Baekhyun hampir saja menghabiskan dua malamnya hanya untuk mendaki saja.
Namun, tepat saat matahari akan tenggelam di ufuk barat, kakinya pun sampai di puncak gunung tersebut. Dan, seperti apa yang sudah diramalkan peramal yang ada di Orakel Delphi, dia melihat sebuah istana yang besar, bukan hanya itu, dinding-dinding istana tersebut terbuat dari emas dan seorang lelaki berjubah yang penuh misteri.
"Wah, meski aku mempercayai ucapan peramal itu, tetap saja aku tidak menyangka aku melihatnya secara langsung," ucap Baekhyun sambil mengusap kedua kelopak matanya dengan punggung tangannya.
"Siapa kau?" tanya lelaki berjubah itu tampak bingung dengan kehadiran Baekhyun.
Baekhyun mendekati pria itu dengan wajah lelahnya yang sekarang berganti menjadi wajah penuh kebahagiaan. "Aku Baekhyun dan kata peramal di Orakel Delphi itu kau adalah cinta sejatiku."
Pria itu berjubah itu mundur beberapa langkah sembari menundukkan wajahnya hingga tudung yang dipakainya benar-benar menutupi seluruh bagian wajah.
"Orakel Delphi?" tanyanya lembut seolah tidak paham dengan maksud Baekhyun.
"Ya," sahut Baekhyun cepat dengan nafas yang menggebu-gebu.
"Maksudmu, tempat para peramal-peramal Greece berkumpul?"
"Ya, aku berdoa di sana dan salah satu peramalnya bilang kau adalah cinta sejatiku," kata Baekhyun tidak dapat menahan senyuman kebahagiaannya lagi.
"Karena kau sudah datang jauh-jauh dari Greece untuk sampai ke puncak gunung ini, aku akan menjadikanmu sebagai istriku, tetapi dengan satu syarat," ucap pria itu sembari mengeratkan jubahnya.
"Apa itu?" tanya Baekhyun cepat, dia terlalu bahagia karena lelaki di depannya sudi menjadikannya sebagai pasangan hidup.
"Aku akan memberikan segalanya untukmu, tetapi sebagai gantinya kau tidak boleh mengetahui siapa aku dan darimana aku berasal."
Itu tidak masuk akal. Siapa yang akan menikah dengan seseorang yang tidak kau kenal? Bahkan, tidak boleh mengetahui siapa dia dan dari mana dia berasal. Akan tetapi, Baekhyun langsung menyetujui kesepakatan itu.
"Aku berjanji tidak akan bertanya dan mencari tahu tentang dirimu."
"Baiklah begitu, masuklah ke dalam rumah dan nikmati apa yang tersedia di sana."
Pria itu pun mendeklarasikan Baekhyun sebagai 'istri'-nya.
Mereka berdua hidup bahagia di atas puncak gunung dan menetap di istana emas yang mereka tinggali. Baekhyun tidak pernah sebahagia ini sebelumnya. Memiliki suami yang baik dan penyayang merupakan anugerah besar dari dewa.
-o0o-
Jam berganti hari dan hari berganti bulan, selama itu pula Baekhyun tetap memegang janjinya untuk tidak pernah mencari tahu jati diri suaminya, padahal setiap hari Baekhyun selalu penasaran dengan sesuatu yang disembunyikan suaminya di balik jubah hitam itu.
"Apa ada sesuatu yang mengganggumu, Baekhyun?" tanya pria itu sembari memeluk Baekhyun dari belakang ketika melihat lelaki cantik itu melamun saat menyiapkan air panas di atas bara api untuk suaminya.
Baekhyun mengernyitkan dahinya, dia merasa kesal karena sang suami dapat melafalkan nama Baekhyun dengan baik.
Sementara itu, Baekhyun sendiri tidak mengetahui nama asli sang suami dan selama ini hanya memanggilnya dengan sebutan 'Suamiku.'
Baekhyun kesal dan ingin marah, tetapi dia tidak tahu harus melampiaskannya kepada siapa. Dia sudah berjanji kepada suaminya untuk mencari tahu.
"Aku merindukan adikku, hanya dia satu-satunya keluarga yang kupunya." Mata besar sang suami menatapnya iba. Hidup berdua saja di atas puncak gunung dan jauh dari keluarga ternyata membuat istrinya itu kesepian, dia bisa memaklumkan hal itu.
"Aku akan membawanya kemari untukmu."
"Tetapi aku peringatkan kau, jangan biarkan mereka memengaruhimu. Jika mereka melakukannya, kamu akan menghancurkan hubungan kita dan akan mengalami banyak penderitaan." Baekhyun tidak berhenti memamerkan senyuman cantiknya kepada pria berjubah itu.
Pria itu menciumi bahu Baekhyun; menaruh dagunya di atas pundak si cantik yang tampak sangat menyukai itu. Baekhyun selalu menyukai pelukan yang diberikan pria itu.
Ketika Baekhyun merasa dekat dengan pria itu dan mendengar suaranya berbisik manis di telinganya, ketakutannya menghilang. Tanpa melihat pria berjubah itu, dia yakin bahwa sang suami bukan monster, tetapi suami yang penuh kasih yang selalu dia harapkan selama ini.
"Aku mencintaimu, Baekhyun."
Baekhyun tersenyum kembali, lalu menutup matanya dan merasakan pelukan sang suami misterius semakin mengerat.
"Aku tahu itu, Suamiku."
-o0o-
Keesokan harinya, Seulgi, adik perempuannya datang, dibawa oleh angin, dia datang ke Baekhyun. Mereka berdua senang bertemu satu sama lain dan menangis karena terlalu bahagia. Namun, ketika Baekhyun dan sang adik memasuki istana emas itu, sang adik kagum dengan semua harta yang luar biasa yang terpampang di depan matanya.
Saat makan malam, mereka mendengar musik yang indah dan minum anggur yang paling enak. Iri hati mulai menguasi hati Seulgi dan keingintahuan yang tak tertahankan untuk mengetahui pemilik kemegahan itu, suami Baekhyun.
"Baekhyun, bagaimana penampilannya? Aku sedari tadi belum melihat suamimu." Baekhyun tersenyum ragu. Seulgi selalu bertanya pada lelaki malang itu tentang penampilan, bahkan pekerjaan suaminya.
"Hm, mungkin tampan." sahutnya dengan suara yang mengecil di akhir kalimat.
"Lalu, apa pekerjaannya?" tanya Seulgi lagi dengan nada yang tak kalah antusias dari sebelumnya.
"Dia hanyalah seorang pemburu muda, Seulgi," jawab Baekhyun sedikit kehilangan nafsu makannya.
"Pemburu muda? Astaga, kau memintaku untuk mempercayai omong kosong itu?"
Baehyun mengernyitkan dahinya kebingungan, kemudian bertanya pada sang adik, "Maksudmu?"
"Coba kau pikirkan, seorang pemburu muda yang sederhana menjadi sangat kaya dan memiliki istana berlapis emas di atas puncak gunung? Dia pasti pangeran atau bahkan dewa!"
Seulgi tahu bahwa dibandingkan dengan Baekhyun, kekayaan dan kebahagiaan mereka sendiri sama sekali tidak ada apa-apanya. Dan, karena kecemburuannya itu, dia membuat rencana untuk melukai saudara laki-lakinya itu.
Ketika, Seulgi akan mengucapkan selamat tinggal kepada sang kakak, dia pun berkata, "Baekhyun, aku punya firasat bahwa suamimu itu pastilah ular yang mengerikan seperti apa yang dikatakan Orakel Delphi kepada suamimu. Itu sebabnya dia tidak mengizinkan kau untuk melihatnya karena dia tahu bahwa jika kau melihatnya, kau akan jijik dalam pandangannya dan meninggalkan dia selamanya. Oh, Kakakku, malang sekali nasibmu, bagaimana kau bisa tidur dengan makhluk yang begitu mengerikan?"
-o0o-
Sejak hari itu, Baekhyun tidak bisa memikirkan hal lain selain kata-kata dari sang adik. Seulgi pasti benar. Kenapa suaminya itu tidak datang kepadanya pada hari itu? Mengapa dia tidak mengizinkan Baekhyun untuk melihat rupanya? Apa yang sebenarnya disembunyikan oleh suaminya?
Pikiran-pikiran itu menghantui Baekhyun dan membuat lelaki cantik itu bingung selama berhari-hari. Suaminya pasti menyembunyikan sesuatu yang mengerikan dan itulah sebabnya dia tidak ingin terlihat di siang hari.
"Aku harus mencari tahu. Malam ini, ketika dia tertidur, aku akan menyalakan lilin untuk melihatnya. Jika dia memang ular, aku akan membunuhnya. Kalau tidak, aku akan mematikan lilin dan tidur nyenyak." Baekhyun telah mengambil keputusan, melupakan semua peringatan suaminya.
Memang, malam itu, ketika suaminya tertidur nyenyak, Baekhyun berani menyalakan lilin. Dia berjalan dengan jari-jari kakinya, kemudian mendekati tempat tidur dan bernafas lega. Cahaya lilin itu tidak menunjukkan monster tetapi seorang pria dengan paras yang begitu indah.
Merasa malu atas kegilaan dan kelancangan, namun tetap merasa bersyukur, Baekhyun berlutut dan berterima kasih kepada para dewa atas kebahagiaan yang sedang dirasakannya ini.
Tetapi ketika Baekhyun mendekati sang suami sembari membawa lilin di tangannya, setetes minyak jatuh dari lilin di lengan pemuda tampan itu. Dia terbangun kesakitan dan melihat cahaya. Dia menatap mata Baekhyun dan harus menghadapi ketidakpercayaan Baekhyun.
Pemuda itu meninggalkan kamar tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Baekhyun segera berlari mengejar suaminya. Namun, karena gelap, dia tidak bisa melihatnya, tetapi bisa mendengar suara sang suami yang terdengar menyakitkan.
"Cinta tidak bisa hidup tanpa kepercayaan, Baekhyun."
Itu adalah kata-kata terakhir yang disampaikan suaminya sebelum terbang ke langit yang gelap.
Dewa cinta, pikiran itu melintas di kepala Baekhyun saat melihat sayap yang selama ini disembunyikan oleh sang suami di balik jubah hitamnya.
Lutut Baekhyun jatuh ke lantai dan air mata mulai menganak sungai di pipinya. Bibirnya bergetar sembari melirih, "Dia suamiku tetapi aku tidak percaya kepadanya."
Baekhyun menangis dan menangis tanpa henti, selama berhari-hari di istana; dalam kesendirian yang menyakitkan.
Lelah menangisi kebodohan dan ketidakpercayaannya terhadap sang suami. Baekhyun pun memutuskan untuk melakukan apa saja untuk mendapatkan suaminya kembali ke pelukannya. Baekhyun akan mencari di mana keberadaan sang Eros dan membuktikan cintanya pada dewa cinta itu.
-o0o-
Baekhyun sudah kehilangan arah, dia tidak tahu harus ke mana dan berbuat apa lagi, dia memilih pergi ke kuil Aphrodite dan berdoa kepada dewi. Dengan mata yang sembab dan bengkak karena terlalu banyak menangis, dia pun berdoa seraya tersedu-sedu.
"Demi dewa dan dewi yang berada di tiga kehidupan, aku mohon kepadamu Aphrodite, tolong bicaralah kepada putramu dan membujuknya agar kembali kepadaku, kumohon dengarkanlah permintaanku."
Aphrodite, tentu saja kecemburuannya pada Baekhyun membuat dia masih ingin balas dendam.
"Aku harus benar-benar yakin bahwa kau adalah istri yang tepat untuk putraku. Karena itu, aku akan memberikanmu tiga tugas untuk membuktikan keahlianmu. Jika kau gagal dalam salah satu tugas ini, Chanyeol akan hilang selamanya dari pandanganmu. Bagaimana? Apa kau menyanggupinya?"
Baekhyun memantapkan hati dan jawabannya, "Saya sanggup."
"Baiklah, ikuti aku."
Aphrodite membimbing Baekhyun di atas bukit. Di sana sang dewi menunjukkan padanya sebuah gundukan yang isinya merupakan berbagai biji kecil seperti gandum, bunga poppy, millet, dan banyak lainnya.
"Aku ingin kau memisahkan benih-benih itu sore ini. Jika tidak, aku tidak akan pernah membiarkan kau melihat Chanyeol lagi," kata Aphrodite dengan angkuhnya, kemudian pergi dari sana.
Bagaimana bisa dia melakukan itu? Bagaimana bisa dia memisahkan semua benih kecil ini dalam waktu tak sampai sehari? Ini adalah tugas kejam yang membuat mata Baekhyun mulai terisi dengan air mata lagi.
Saat itu, sekelompok semut lewat dan melihat Baekhyun yang putus asa.
"Ayo, kasihanilah pemuda malang ini, mari kita membantunya," kata mereka satu sama lain.
Mereka semua menanggapi permintaan itu dan bekerja keras, memisahkan benih-benih itu, sesuatu yang merupakan keahlian mereka. Dari bukit benih yang besar, mereka membentuk beberapa bukit benih yang lebih kecil, masing-masing dengan satu raja benih. Melihat apa yang dilakukan oleh semut-semut itu, Aphrodite menjadi marah besar kepada Baekhyun.
"Kau tidak menyelesaikan tugasmu!" katanya, lalu memerintahkan Baekhyun untuk tidur di tanah dan tidak memberikannya makan. Sementara dia bersandar di ranjang empuk dan berpikir bahwa jika dia bisa memaksa Baekhyun bekerja dalam waktu lama, maka kecantikannya pun akan hilang.
Sementara itu, Aphrodite tidak akan membiarkan putranya meninggalkan kamar; di mana Chanyeol tengah bersedih karena pengkhianatan yang dilakukan oleh Baekhyun.
-o0o-
Keesokan harinya, Aphrodite mendatangi Baekhyun lagi untuk memberikannya tugas kedua, tugas yang berbahaya, tentunya. Aphrodite menatap angkuh ke arah Baekhyun, dia sedikit tersenyum meremehkan.
"Kau lihat perairan hitam yang menuruni bukit itu?"
Baekhyun mengangguk.
"Itu adalah sungai Estige, mengerikan dan juga menjijikkan. Aku ingin kau mengisi botol ini dengan airnya," kata sang dewi sembari menyerahkan sebuah botol kaca kepada Baekhyun.
Ketika mencapai air terjun, Baekhyun menyadari bahwa batu-batu di sekitarnya sangat licin dan curam. Dan juga air mengalir deras melalui bebatuan yang begitu mendadak yang sudah dipastikan hanya bisa didatangi oleh makhluk bersayap saja.
Saat dia kesusahan akan hal itu, seekor elang terbang di atas sungai itu dengan sayap besarnya. Elang itu simpati pada pemuda itu, lalu dia mengambil botol kaca tersebut dari tangan Baekhyun dengan paruhnya, mengisinya dengan air hitam dan memberikannya kembali kepada Baekhyun.
Aphrodite mengambil botol yang diberikan oleh Baekhyun sembari tersenyum remeh, "Kau mendapatkan ini karena ada yang membantumu, jika tidak, kau tidak akan bisa mengisi botol ini dengan air dari sungai Estige."
Baekhyun menunduk dalam, berharap sang dewi masih bermurah hati.
"Aku akan memberikanmu satu kesempatan lagi untuk membuktikan bahwa kau benar-benar pilihan terbaik buat Chanyeol." Sang dewi kali ini berbicara dengan nada yang lebih angkuh.
"Aku akan menerima titahmu, Dewiku." Baekhyun sangat yakin dia akan berhasil lagi kali ini. Aphrodite memberikan sebuah kotak kepada Baekhyun.
"Kau harus membawanya ke dunia bawah dan minta Persephone, dewi dunia bawah, mengalirkan sedikit kecantikanmu ke dalam kotak itu."
Patuh seperti biasa, Baekhyun mengambil jalan menuju Hades, sebutan untuk dunia bawah. Ketika dia memasuki gerbang dan naik perahu ke sungai Akheron, tempat orang-orang mati biasa pergi, dia memberi banyak uang kepada Kharon, tukang perahu yang membantunya menemukan jalan ke istana Persephone.
Setelah beberapa saat menanti, akhirnya Baekhyun sampai tepat di depan Persephone.
"Hm, kau sepertinya bukan arwah orang mati, Wahai pemuda?" tanya Persephone seraya meneliti Baekhyun dari ujung rambutnya sampai ke ujung kakinya.
"Aku di sini atas titah dewi Aphrodite, Dewiku."
"Senang mendengar Aphrodite mengutusmu atas titahnya, Wahai pemuda." Persephone tersenyum. Kemudian, kembali bertanya, "lalu, apa titah Aphrodite hingga membawamu ke istanaku?"
Baekhyun menyerahkan kotak yang dibawanya sedari tadi dengan badan yang sedikit membungkuk.
"Sang dewi menyuruhku untuk memberikan ini kepadamu dan dia inginkan kau untuk mengalirkan kecantikanku ke dalam kotak ini, Dewiku." Persephone dengan senang hati melayani itu. Sang dewi mengalirkan kecantikan di wajah pemuda itu ke dalam kotak tersebut.
Baekhyun mengambil kotak itu dan kembali dengan ceria ke Bumi. Ketika dia memberi Aphrodite kotak itu, sang dewi menjadi sangat marah. Dia berteriak pada pemuda malang itu bahwa Baekhyun tidak akan pernah dibiarkan pergi dan dia akan selalu menjadi pelayan Aphrodite.
-o0o-
Melihat saat genting ini, para Dewa, yang menyaksikan kesalahan ini memutuskan untuk mengambil tindakan yang tepat. Mereka mengirim Hermes, sang dewa pembawa pesan, untuk menceritakan kepada Chanyeol semua kemalangan yang dialami suaminya.
Chanyeol tersentuh dan ini menyembuhkan luka pengkhianatan yang tadi masih membekas di hatinya. Dia meninggalkan kamar dan menemukan Baekhyun kelelahan di kebun ibunya. Chanyeol menatap punggung rapuh yang sedang menyiram bunga milik Aphrodite.
"Baekhyun," panggilnya lembut.
Baekhyun mengenali suara tersebut segera berbalik dan melihat suaminya tengah berdiri di sana sembari tersenyum.
Baekhyun tidak bisa berkata lagi, dia berlari ke arah sang dewa yang sudah merentangkan tangannya selebar mungkin, kemudian mendekap Baekhyun seerat mungkin.
"Aku merindukanmu, kumohon maafkan aku, Suamiku. Aku berjanji, aku tidak akan mengkhianatimu lagi." Baekhyun semakin menenggelamkan dirinya di tubuh besar Chanyeol.
Chanyeol tersenyum sembari membelai rambut suami mungilnya itu.
"Aku sudah memaafkanmu, Sayang."
Baekhyun tak kuasa menahan air matanya, dia membasahi sutra yang dikenakan suaminya itu. Sedangkan, Chanyeol sendiri tidak berhenti mengecup rambut Baekhyun penuh akan kasih sayang.
"Aku mencintaimu, Suami mungilku."
"Aku juga, Suamiku."
Sejak saat itu, Chanyeol dan Baekhyun hidup bahagia bersama di istana mereka yang indah, yang selalu penuh dengan bunga mawar dan bunga lainnya. Baekhyun juga membujuk Chanyeol untuk memaafkan ibunya atas apa yang telah membuatnya menderita selama menjalankan tugas.
Sebagai hadiah pernikahan, Zeus membuat Baekhyun abadi dan membiarkannya mencicipi ambrosia, minuman para Dewa.
Bahkan Aphrodite senang karena, sekarang Baekhyun tinggal di langit bersama suaminya, dan itu membuat para lelaki di bumi telah melupakan semua tentang Baekhyun serta kecantikannya, dan sekali lagi memuja dewi kecantikan yang sebenarnya.
END
SEMOGA PADA SUKA DAN INI DARI KISAH MYTH OF GREEKNYA DARI DEWA CINTA YANG NAMANYA EROS DENGAN SEORANG MANUSIA BIASA YANG CANTIKNYA NGELEWATIN DEWI KECANTIKAN, APHRODITE.
