Chapter 02: Entrance Exam


Kini, ujian masuk sekolah paling bergengsi se-Jepang dimulai. Ujian tertulis berjalan dengan lancar, Narusaka pun yakin ia bisa menjalaninya dengan lancar. Kini, ujian praktik akan dimulai.

"Selamat datang di pertunjukan langsung ku hari ini!" Seorang pria pirang berpakaian serba hitam berseru di dalam ruangan itu. "Everybody say 'Hey'!"

Pria itu terus mengoceh, tapi kemudian menjelaskan aturan dari ujian praktik ini. Ujian ini akan diadakan di beberapa tempat berbeda, di sana mereka akan di hadapkan pada tiga jenis robot yang punya poin masing-masing. Para peserta ujian juga dilarang melakukan aksi anti-hero seperti menyerang peserta lain.

"Maaf saya ingin bertanya, di panduan terdapat empat jenis robot villain" Lelaki yang menanyakan hal itu kini meragukan kebenaran informasi yang diperoleh. "Kau yang menundukkan kepala, jika kau mengantuk lebih baik pulang sana" Ucapnya menunjuk Narusaka yang hanya menengok dan kemudian kembali menundukkan kepala.

"Aku hanya berusaha fokus" Narusaka yang perutnya agak kelaparan menahan diri untuk tidak mengatakannya.

"Ya, terimakasih sudah bertanya peserta no.7111" Pria yang dikenal dengan nama Present Mic itu kini mulai menjelaskan. "Jenis robot villain ke empat singkatnya hanya pengganggu"

"Terimakasih, maaf kalau sudah tidak sopan" Ucap sosok lelaki yang tadi bertanya.

Dengan begitu, kini ujian praktik akan dimulai. Narusaka yang masih bisa merasakan lapar kini menciptakan makanan dan memakannya. "Kau ini sempat ya, untuk makan"

"Kau..." Narusaka langsung menyadari sosok tadi.

"Aku tidak peduli sekuat apa dirimu, tapi kau tidak bisa meremehkan hal-hal begitu saja" Ucap lelaki itu.

"Berisik" Narusaka kini berjalan menjauh.

"Mau kemana kau?" Tanyanya.

"Dalam pertarungan sesungguhnya tak akan ada aba-aba, apa kalian ini bodoh atau bagaimana?" Narusaka yang sudah terlalu jauh kini suaranya tak terdengar. Benar saja kata Narusaka, Present Mic kini memberi aba-aba yang sangat singkat.

"Yak Mulai!" Hanya begitu saja dan semua kebingungan.

"Dasar orang-orang bodoh" Pikirnya kini mulai menghancurkan robot-robot yang bermunculan. "Hancurlah" Ucapnya mengeluarkan api dari tangannya.

"Kekuatan api? Tapi bukankah tadi ia bisa menciptakan roti lapis tadi? Apakah mungkin punya dua kekuatan" Sosok yang mungkin pembaca tahu sebagai Protagonis dari serial aslinya, Midoriya Izuku, sang pewaris All Might yang terkenal.

"Cih, api sudah tidak mempan kah?!" Narusaka kini melakukan beberapa tendangan, dan jika diperhatikan, di kakinya ada semacam knalpot. "Yah, aku memang tidak bisa langsung menggunakan Quirk yang baru ku ketahui sih" Kini ia menciptakan sebuah kapak dan menghancurkan robot-robot itu dengannya. Gaya bertarung yang brutal yang menarik perhatian banyak orang. "Agak terlalu berat, tapi mau bagaimana lagi" Ucapnya kini menghilangkan kapaknya itu. "Waktunya makan!" Narusaka melompat ke atap sebuah bangunan disana dan mulai membuat beberapa makanan dan memakannya.

"Apakah dia baru saja ke atas sana untuk makan?" Semua bertanya-tanya heran.

"Kenyangnya, meski aku sebenarnya tidak untung sih. Tapi setidaknya aku kenyang secara psikologis" Ucapnya. Mana ada orang yang bisa bikin dirinya mikir dia kenyang sementara ia sendiri sebenarnya belum kenyang? Entahlah, tanya langsung saja padanya. Kembali pada ujiannya.

Peserta yang lain kini mulai mengambil kesempatan untuk menghancurkan sebanyak-banyaknya robot. "Yah, mendapat poin 70 itu sepertinya cukup" Kini, sebuah robot besar menghampiri mereka. Narusaka yang sudah berpikir untuk menghantam nya kini bersiap. Tapi sesuatu menarik perhatiannya, seorang murid terjatuh disana dan tak dapat bergerak.

"Sialan kau hati nurani" Pikirnya kini menerjang perempuan itu. "Ugh, beratnya" Ia menahan robot besar itu seorang diri. "Bi-Bisakah kau pergi? Aku tak kuat menahannya lagi" Ucap Narusaka meminta. "Masa bodo" Narusaka kini memegang tangan perempuan itu dan mereka terinjak oleh robot besar itu.

"Smash!" Sebuah teriakan terdengar dan itu berasal dari sang pewaris Midoriya Izuku. "Eh? Kemana mereka?!"

"Haaa!" Narusaka dan perempuan itu muncul kembali ke permukaan dan menarik nafas dalam-dalam. "Wall of Fire!" Seru Narusaka membuat dinding api disekitar perempuan itu.

"Apa yang kau-" Belum sempat Izuku menyelesaikan ucapannya Narusaka sudah berkata lebih dulu.

"Kami menembus ke dalam tanah, tapi baju kami tidak ikut menembus, bagaimana hasilnya jika kau pikir baik-baik?" Tanya Narusaka. "Kebetulan aku melatih Quirk ini selama dua minggu jadi aku bisa kembali ke pakaianku tanpa perlu memasangnya secara manual"

"Terimakasih" Ucap perempuan itu.

Dengan begini, ujian praktik berakhir. Narusaka sebenarnya tidak pernah berharap dapat masuk UA, tapi ia hanya ingin berusaha memenuhi keinginan kakaknya. "Yah, sayangnya aku tidak diterima. Nanti aku coba cari sekolah lain saja" Ucap Narusaka di Handphone nya dan segera menutup telpon dari kakaknya segera setelah ia mengakhiri kalimatnya.

Yah, meski ia tidak pernah berharap untuk bisa diterima di UA, tapi entah mengapa ia merasa sangat kesal dan frustasi. Tok Tok Tok Suara pintu diketuk terdengar. Narusaka segera menuju pintu depan dan membukanya.

"Oh, ada apa All Might?" Tanya Narusaka pada sosok hero no.1 itu.

"Aku kemari sebenarnya ingin menginfokan kalau kau diterima. Maaf, tapi sepertinya ada yang menyabotase dan menghilangkan poinmu sepenuhnya. Meski ini sudah seminggu, tapi masih bersediakah kau untuk ikut bergabung?" Jelas All Might panjang lebar.

"Baiklah" Ucap Narusaka malas. "Aku akan bergabung senin besok, mau bagaimanapun aku tidak mungkin masuk besok, besok itu hari minggu"

"Tentu saja, nanti akan saya beritahu sekolah. Tapi yah, kami tak bisa begitu saja mengeluarkan salah seorang dari murid yang sudah belajar begitu saja" Ucap All Might membuat Narusaka bingung. "Tapi itu bukan masalah bagimu. Sampai ketemu senin besok"

"Yah, sampai ketemu" Ucap Narusaka yang kemudian ditinggal All Might.

Seninnya Narusaka berangkat dengan agak lemas. "Ittekimasu!" Serunya dari pintu depan. "Kesan pertama kah? Apa yang mungkin berkesan di wajah mereka. Semoga saja bisa dapat teman yang normal-normal saja" Meski begitu, harapannya harus putus karena, jelas kelasnya itu tidak bisa normal. Mau bagaimanapun ini adalah sekolah orang-orang yang punya Quirk hebat tapi juga aneh.

"Ya, kalian kedatangan murid baru, ia disabotase oleh seseorang yang sudah diadili. Sebelumnya kenalkan saya adalah wali kelasmu, Shota Aizawa. Agak bingung memang orang barbar yang menghancurkan apapun tanpa pikir panjang bisa tidak diterima" Ucap wali kelasnya mengejek Narusaka. "Perkenalkan lah dirimu"

"Namaku Narusaka, itu saja, kalian tak perlu tahu nama depanku" Ucap Narusaka memperkenalkan diri.

"Baiklah, kau berganti bajulah, yang lain sudah dites, hanya kau yang belum" Ucapnya kemudian membawa seisi kelas ke lapangan.

"Kenapa kita harus keluar lagi, merepotkan saja" Ucap salah satu temannya.

"Yang pertama, lari 50 meter" Narusaka kemudian mengaktifkan kekuatannya. "3,00 detik"

"Terimakasih, siapapun namamu" Ucap Narusaka pada sosok yang ia temui pada ujian praktik sebelumnya.

"Tes kedua kekuatan genggaman" Narusaka berpikir ia harus pakai Quirk siapa.

"Yah, ini sih tidak perlu" Ucapnya.

"550 kg, tanpa Quirk, kau ini apa sih sebenarnya" Semua masih terkejut, tentunya kecuali satu orang. Tes ketiga dan ke empat pun Narusaka dapat mengatasinya dengan mudah.

"Tes kelima, lempar bola" Ucap Aizawa memberikan bola pada Narusaka. "Rekornya adalah tak terbatas, bisakah kau mengalahkannya?"

"Hmm..." Narusaka menghela nafas, berpikir Quirk siapa yang perlu ia tiru. "Beri aku waktu sebentar" Ia malah duduk di tanah dan berpikir.

"Apa-apaan dia itu, seperti bingung memanfaatkan kekuatannya" Ucap seorang dari mereka.

"Yah, dia punya beberapa kekuatan, sebelumnya ia bisa menciptakan, tapi tadi ia juga bisa menggunakan Engine milikku, sebelumnya ia juga bisa mengeluarkan api dan bisa menembus tanah" Ucap sosok lelaki berkacamata bernama Tenya Iida.

"Wah, multi-skill kah?" Pikir mereka.

"Oi, bocah menyeramkan, apa Quirk mu" Ucap Narusaka pada sosok lelaki jabrik yang memang mukanya menyeramkan, siapa lagi kalau bukan Bakugo Katsuki.

"Apa?!" Tanyanya kesal.

"Kalau kau tidak mau jawab adakah yang tahu?" Tanyanya.

"Quirk nya adalah ledakan, atau semacamnya" Ucap sosok familiar bagi Narusaka, yaitu Yaoyorozu Momo.

"Baiklah, ledakan...akan kucoba" Narusaka kini memasang kuda-kuda dan bersiap melempar. "Shine!" Sebuah ledakan mementalkan bola itu ke angkasa.

"Tak terhingga juga, baiklah, selanjutnya" Narusaka kembali mengatasi semua tes dan berhasil mengatasinya. "Baiklah, kau membuktikan kau layak, ini peringkat kelas yang sekarang"

"Wah, dia mengalahkan...Tunggu, Yaoyorozu?!" Semuanya terkejut. "Jadi, kalian satu keluarga?!"

"Sudah kan? Ayolah masuk, berganti-ganti Quirk sangat melelahkan" Ucapnya meninggalkan yang lain disana.

"Hei, hei, Yaoyorozu, kenapa kau tidak bilang kau punya kakak laki-laki?" Tanya beberapa murid.

"Sebenarnya dia adalah adikku" Ucapnya. "Quirk nya adalah copy, ia bisa meniru Quirk siapapun, tapi resiko dan kelemahan Quirk itu juga menjadi miliknya. Sejauh ini dia hanya bisa meniru dua Quirk sekaligus, tapi ia sempat meniru tiga dan hasilnya ia jatuh sakit"

"Oh, aku ingat dia, dia adalah orang yang melawan penjahat waktu itu" Ucap seorang siswi berambut hijau. "Dia adalah orang yang membuat dinding api dan membekukan penjahat itu, dia juga menyelamatkan sanderanya dengan Quirk milik Kamui Wood"

"Jadi itu sebabnya ia bisa menggunakan beberapa Quirk saat ujian praktik" Semua hanya terdiam dan kemudian kembali masuk ke kelas.

"Oi anak haram, ngapain kau masuk kesini" Beberapa orang siswa yang bertemu dengan Narusaka mencegatnya.

"Maaf, saya ingin lewat" Ucapnya membuat siswa-siswa itu kesal dan memukulinya.

"Hei, hentikanlah" Ucap Izuku yang saat itu melihatnya.

"Cih, kalau hanya segini, lebih baik kalian mati" Orang-orang itu sudah terlilit kayu. "Kalianlah yang tak pantas berada di sini" Narusaka kemudian meninggalkan mereka.

"Hei, Hei, Narusaka, bisakah kau menjelaskan Quirk mu?" Tanya Izuku.

"Untuk apa? Bukankah kalian sudah dengar dari nee-san?" Tanyanya.

"Iya, tapi mendengarnya langsung dari sang pengguna lebih mudah"


Yak, segitu dulu untuk hari ini. Semoga kalian suka! Jangan lupa follow cerita ini biar kalian nggk ketinggalan dan favorite juga untuk mendukung Author aslinya. Sampai jumpa kamis depan semua!