Chapter 03: Simulation Test, Heroes VS Villains
Esoknya mereka belajar pelajaran wajib seperti bahasa Inggris dan lain-lain di pagi hari. "Untuk minggu ini jelas kita akan sedikit mengulang minggu lalu karena Narusaka yang baru bergabung. Jadi, hari ini akan ada latihan pertarungan. Narusaka ambillah bola dari kotak ini dan cari kau pahlawan atau penjahat"
"Hero kah??..." Pikirnya setelah mengambil bola itu.
"Yang lain ambil jugalah, hanya empat bola yang memiliki tulisan, sisanya zonk" Ucap Aizawa. Murid lainpun mengambil bola mereka dan hasilnya.
Hero : Yaoyorozu Narusaka dan Yaoyorozu Momo
Villain : Eijirou Kirishima, Rikido Sato
"Kemarilah, aku akan memberitahumu sedikit yang ku ketahui tentang Quirk mereka" Yaoyorozu memanggil Narusaka dan berbicara. "Untuk mempermudah kita, Kirishima memiliki Quirk pengeras untuk mengeraskan bagian tubuhnya sedangkan Sato memiliki Quirk Sugar Rush, keduanya adalah tipe petarung jarak dekat. Asal kita bisa memancing mereka ke pertarungan jarak ja-"
"Nee-san tenanglah, nee-san hanya perlu mengamankan nuklirnya, aku akan menghadapi mereka sendiri" Ucap Narusaka yang hampir dibantah oleh Yaoyorozu. "Semenjak aku masuk kesini, semua sudah menilaiku seperti kebanyakan orang lainnya. Buruk, tak diinginkan, aku jugalah orang yang membuat mereka berdua sampai harus melakukan hal ini lagi. Jadi, biarkan aku menghibur yang lain selagi nee-san mengamankan nuklirnya"
"Baiklah" Yaoyorozu sudah tunduk terhadap keinginan dan tekad Narusaka yang bulat. "Aku akan menyembunyikan hawa kehadiranku"
"Aku akan melacak mereka lebih dulu" Narusaka kini menyentuh lantai dan berusaha mencari keberadaan dua musuhnya. "Mereka ada di lantai lima, nee-san naik tangga, aku akan menyergap lewat jendela" Ucap Narusaka kini terbang keatas.
Bunyi jendela pecah mengejutkan Kirishima dan Sato yang saat itu sedang berdiskusi. "Mungkin hanya untuk mengejutkan saja, ayo kembali berdiskusi"
"Oi, kalian sudah dengar bunyi kaca pecah tapi masih bisa berdiskusi" Ucap Narusaka memunculkan sosoknya.
"Kalau kau berniat untuk bertarung dari jarak jauh akan kami ladeni" Ucap Kirishima dan Sato mempersiapkan Quirk mereka.
"Maaf saja, aku sudah melatih tubuhku untuk apa jika tidak digunakan" Narusaka kini memasang kuda-kuda bersiap bertarung. "Aku mu-LAI!" Dengan cepat Narusaka menerjang Kirishima dan Sato.
Baik Kirishima maupun Sato mampu menghindar tanpa kesulitan karena reflek yang mereka latih. "Kalau memang itu maumu, akan kami ladeni juga" Kirishima mulai menyerang duluan dengan pukulan tangan kanan. Meski Narusaka menahannya, ia tetap kesulitan untuk bertahan.
"Haaa!" Sato melancarkan serangan bertubi-tubi pada Narusaka yang ia telat hindari.
Semua yang menonton pun terkejut. Seorang yang meski Quirk-nya sangat bisa beradaptasi, ia tetap akan merasakan sakit luar biasa dari pukulan dua orang brutal itu.
"Cih, kalau hanya segini aku takkan kalah" Ucapnya masih bangkit. "Aku...Sudah pernah melawan yang bahkan lebih hebat dari pro hero!" Serunya. "Giliran kalian habis, kini giliranku" Narusaka dengan cepat menerjang keduanya dengan tiba-tiba. Menangkap tangan Kirishima dan membanting nya. Sato yang hendak menghajarnya berhasil dihindari Narusaka yang kemudian melancarkan serangan balasan. "Sekarang nee-san! Aku akan meringkus mereka berdua" Seru Narusaka mengejutkan semua orang.
"Regu Hero menang telak. Selain mengamankan nuklirnya mereka juga menangkap para penjahat" Latihan pun dihentikan.
"Sekarang, coba kau jelaskan mengapa kau diam saja ketika dihajar tadi" Ucap All Might yang saat itu menjadi guru didampingi Aizawa.
"Quirk-ku ini juga punya ke spesialannya sendiri. Dia bisa memperkuat serangan Quirk yang kupakai nantinya atau memperkuat fisik ku hanya jika aku menerima serangan fisik. Makanya aku selalu berlagak bodoh kalau berhadapan dengan orang" Ucapnya memasang muka bodohnya. "Aku tahu, mereka berdua takkan kalah dengan satu pukulan meski aku berhasil mengcopy Quirk dari antara mereka, fisik ku sendiri tidak bisa dibandingkan mereka yang memang dasar Quirk nya sudah luar biasa. Jadi ku manfaatkan kespesialan Quirk-ku untuknya"
"Wah, jadi serangan lawan hanya akan menjadi boomerang, itu berarti kau takkan tumbang dan blablablabla" Izuku mulai mengoceh sendiri.
"Tidak juga, jika All Might yang memukulku mungkin aku akan langsung tak berdaya" Ucap Narusaka membantah ocehan Izuku. "Kalau cukup kuat untuk melumpuhkan ku dalam satu kali pukul atau pukulan beruntun yang keras, aku juga tak mampu mengubahnya menjadi kekuatan"
"Baiklah, latihannya sampai sini saja, kalian berempat berganti bajulah, ada yang ingin bapak bicarakan" Mereka kini segera menuju kelas, kecuali empat orang tadi yang harus berganti pakaian dahulu.
"Baiklah, mengenai pengurus kelas lainnya, kalian yang bentuk. Jangan buang waktu, dan untuk Narusaka, kau belum meminta dibuatkan kostummu, apakah ada request khusus untuk modelnya, spesifikasi khusus?" Tanya Aizawa setibanya mereka dikelas.
"Sebenarnya aku tak masalah menggunakan kostum seperti apapun. Tapi mungkin aku akan minta kostumku bisa beradaptasi mengikuti Quirk-ku" Ucapnya menjelaskan.
"Yah, kalau begitu nanti saja sepulang sekolah dibicarakan lagi. Sekarang bentuklah pengurus kelas kalian" Ucap Aizawa kemudian masuk kedalam kantung tidurnya.
Izuku yang sebelumnya terpilih menjadi ketua kelas kini menyerahkan jabatannya kepada Iida. Iida pun menerimanya dengan senang hati. "Ah, lelahnya, pulang ah" Pikir Narusaka hendak menuju tempat tinggalnya. "Oi, Narusaka, pergi untuk merequest kostummu sana" Perintah Aizawa.
"Baik" Ucapnya malas kemudian segera mengirim apapun itu. "Selesai!" Serunya kemudian segera pulang setelah mengirimkannya. "Dengan begini aku bisa pulang" Ucapnya berjalan pulang menuju rumahnya. Dalam perjalanan, seperti biasa ia dicegat oleh beberapa orang yang bukanlah tandingan baginya. "Lebih mudah menggunakan Quirk sih, tapi itu pemborosan energi. Tadaima" Ucapnya membuka pintu apartemennya.
"Okaeri" Balas ibunya yang tengah mencuci piring.
"Kaa-san kenapa cuci piring, istirahat sajalah" Ucap Narusaka menghentikan ibunya yang sedang mencuci piring.
"Tak apa, kau pasti lelah kan? Kau saja yang istirahat, biar kaa-san yang mengurusinya" Ucap ibunya kemudian mendorong Narusaka ke kamarnya.
"Yasudah, aku istirahat dulu" Ucapnya kemudian membanting tubuhnya keatas kasur. "Lelah juga ya..."
"Hmm...One For All kah? Quirk yang aneh" Pikir Narusaka kembali berjalan. "Kalau begitu aku apa, All For One? Hahaha"
"Naru-chan, bisakah kau tidak tertawa secara tiba-tiba? Itu membuat kaa-san takut" Ucap ibunya membuat Narusaka terkejut.
"B-Baiklah!" Seru Narusaka. "Bagaimana ini, aku harus segera mencari pekerjaan, atau aku harus terus-menerus menahan lapar. Kantin sekolah juga tidak gratis"
"Pikir besok ajalah, sudah waktunya makan malam. Kuharap kaa-san tidak memasak berlebihan" Ucapnya mengingat kebiasaan buruk ibunya yang terhanyut jika sudah memasak. "Tuh kan, kalau begini sih aku harus jual ginjalku" Pikirnya melihat berapa banyaknya makanan di meja.
"Ayo makanlah, makan yang banyak, kau kan butuh banyak tenaga untuk jadi pahlawan" Ajak ibunya.
"Tidak bisakah kaa-san tidak memasak terlalu banyak? Ini pembuangan namanya jika tidak habis" Ucap Narusaka.
"Kan bisa kita berikan kepada yang memerlukan, bukankah sewaktu di rumah ayahmu juga begitu" Ucap ibunya membuat Narusaka agak malas membalas. "Selain itu sekarang kau menambah jam kerjamu, kau pasti dapat banyak bayaran, senangnya anakku akhirnya bisa makan"
"Oi, apa maksudnya" Ucap Narusaka menanggapi kalimat ibunya. "Yah, syukurlah" Narusaka kemudian segera menghabiskan makanannya. Ternyata, memang tepat dugaan Narusaka, makanan sisanya masih banyak.
"Ayo, kita keliling, banyak yang masih membutuhkan" Ajak ibunya dengan senang. Mereka pun membagikan sisa makanan yang ada. Beberapa menerimanya, tapi ada juga yang menolak dengan alasan tidak perlu bantuan dari mereka.
"Sudahlah kaa-san, ayo pulang" Ajak Narusaka kemudian membawa ibunya pulang ke rumah dan ditempatkan di kasur.
"Bisakah kau menemani kaa-san?" Pintanya.
"B-Baiklah" Narusaka hanya menurut dan duduk di kursi samping kasur ibunya. Tak lama, ibunya pun terlelap dan Narusaka langsung menuju kasurnya untuk tidur.
Yak! Segitu dulu untuk hari ini! Kalo kalian bosen nunggu tiap Kamis, kalian bisa langsung aja ke Wattpad dan search The Unwanted Hero buatan Narusaka29.
Jangan lupa Follow dan Favorite cerita ini juga! Sampai jumpa minggu depan!
