Chapter 06: Raging Narusaka


"Nomu membeku, berkat Nak Todoroki cengkraman nya melemah dan aku berhasil lolos" Pikir All Might melepaskan diri dari Nomu.

"Oi hantu asap, ternyata kau tidak lebih dari bayanganku" Ucap Bakugo dengan suaranya yang khas. "Area yang bisa kau ubah menjadi portal itu terbatas, dan kau menutupi tubuhmu dengan asap teleportasi, jika kau memang kebal dari serangan fisik, tidak mungkin tadi kau berkata 'itu nyaris' ketika kami menyerangmu"

"Jangan bergerak! Kalau kau sampai ketahuan melakukan trik apapun, ku ledakkan kau" Kata Bakugo mengancam dengan memperlihatkan tangannya yang siap meledak.

"Ugh, mereka bukan hanya berhasil kemari, bahkan tanpa luka sedikitpun" Ucap Shigaraki kesal. "Memang anak jaman sekarang sangat hebat, kami, aliansi penjahat pun kewalahan"

"Menyerah saja, kalian tak mungkin menang" Ucap Narusaka yang siap menyerang.

"Tapi Nomu saja cukup untuk menghabisi bocah ledakan itu" Nomu kini bangkit dengan bagian tubuhnya yang hancur.

"Tubuhnya sudah hancur, mana mungkin masih bisa bergerak" Semua berpikir demikian, tapi seketika Nomu itu menumbuhkan bagian tubuh baru dari yang sudah hancur.

"Kalian larilah!" Nomu itu yang kini sudah menghampiri Bakugo hendak ditahan oleh All Might, tapi sebelum ia sempat sampai pada Bakugo, sosok lain dengan cepat menahannya dan terpental mundur.

"Hehe, terimakasih atas kekuatannya" Ucap Narusaka yang bangkit.

"Nak Naru, sebaiknya kau jangan melakukannya" Ucap All Might.

"Begini saja, All Might akan menghadapi Nomu, Bakugo, Kirishima, Todoroki, dan Midoriya akan menghadapi si asap hitam, sedangkan aku akan menghadapi si muka tangan" Ucap Narusaka.

"Apa kau baru saja memerintah ku?!" Bakugo yang memang sifatnya begitu langsung kesal.

"Bagaimanapun, seperti katamu, dia punya tubuh asli dan kalian berempat akan bertugas untuk mencarinya dan mengunci pergerakannya" Ucap Narusaka menjelaskan. "Jelas Nomu bukan tandingan kita, bahkan aku sekalipun. Makanya All Might akan menghadapinya, tapi kalian sendiri lihat yang terjadi pada Aizawa-sensei, sikunya hancur dengan disentuh. Maka aku yang bisa menghapus Quirknya akan menghadapi dia"

"Ayo maju!" Narusaka dan yang lain yang sudah tidak peduli status mereka yang hanya pelajar kini menerjang target mereka masing-masing.

"Aku penasaran semenjak kau menerjang kami tadi, apa mungkin kau adalah hero profesional yang sengaja menyamar menjadi murid" Ucap Shigaraki. "Kemampuan bertarung mu juga diatas murid terhebat sekalipun, mungkinkah...Yah, lagipula kau meniru Quirk Eraser Head, jadi aku hanya perlu melakukan hal sama padamu"

"Huh, berkat tinju dari Nomu, aku bisa memperkuat Quirk Aizawa-sensei, jadi, jangan harap kau bisa mengalahkanku dengan mudah" Narusaka melancarkan tendangan tepat kearah Shigaraki. "Ugh kakiku"

"Tapi kau berkedip" Ucapnya. "Kau mungkin memperkuat nya, tapi kau tetap akan membuat kesalahan"

"Ugh, tanganku" Gumam Narusaka yang tangannya sudah terputus. "Aaaa!" Teriakannya terdengar diseluruh bangunan itu.

"Bukankah itu suaranya..." Ucap Sato yang sedang bersama yang lain.

"Narusaka. Shoji, lempar aku, Uraraka-san tolong gunakan Quirk mu untuk memperlambat jatuh ku" Ucap Yaoyorozu setelah ia mendengar suara adiknya itu.

"Baiklah" Sesuai perintah, merekapun 'mengantar' Yaoyorozu ketempat Narusaka.

"Naru-chan" Panggilnya.

"Nee-san, jangan kemari, berbahaya" Serunya.

"Wah, sepertinya seru" Ucap Shigaraki menerjang Yaoyorozu. Narusaka yang saat itu masih kesakitan dengan tangannya, kini menerjang Shigaraki dan menendangnya, sayangnya, itu hanya jebakan dan Shigaraki berhasil membuntungkan kakinya.

"Naru-chan kau tak apa?" Yaoyorozu langsung berlari kearah Narusaka.

"Lari nee-san, aku tak apa" Narusaka kini menumbuhkan kembali bagian tubuhnya yang hancur. "Aku akan terus bertarung"

"Ini akan menyenangkan" Ucapnya menerjang Narusaka dengan cepat.

"Mati kau!" Narusaka yang sudah kelelahan kini berusaha membakar Shigaraki, tapi tertahan oleh Nomu yang menahannya dan mementalkan baik Narusaka maupun Yaoyorozu.

"Nee-san!" Serunya menghampiri kakaknya yang sedikit terpental. "Nee-san tak apa?"

"Ya, sakit juga rasanya" Ucapnya berusaha bangkit.

"Mati kalian!" Narusaka yang sudah marah menerjang Nomu dan memukulnya, membuatnya terpental mundur. "Meski kau bisa menahan getaran dari pukulan, itu tak ada gunanya jika ku hapus"

"Dia, menghapus Quirk seperti itu?!" Semua terkejut.

"Mati!" Narusaka yang sudah kelewat marah terus-terusan memukul Nomu dengan sangat keras. "All Might! Bagian mu!" Katanya melempar Nomu pada All Might.

"Haaa!" All Might dan Narusaka memukul Nomu dengan keras sampai terpental kearah satu sama lain dan dibalas kembali. "Plus Ultra!" All Might menghabisinya dengan memukulnya dengan keras. "Sial, dulu aku hanya butuh paling banyak 5 pukulan, sekarang perlu 300 bahkan berdua"

"Memang hebat, tapi kalian tak mungkin kuat untuk mengalahkan kami" Ucap Shigaraki yang kini menerjang Narusaka. "Kau masih sempat - sempat nya menghapus Quirk-ku, tapi percuma" Shigaraki kini memukul perut Narusaka. "Matilah kau" Sebelum bisa menyentuh kan tangannya, ia tertembak sebuah peluru.

"Maaf, kami terlambat" Ucap seorang hero berpakaian ala koboi.

"Cih, nampaknya sudah game over" Shigaraki dan Kurogiri kini kabur menggunakan portal dan menghilang.

"Sudah, selesaikah?" Narusaka yang kelelahan akhirnya jatuh pingsan dan dibawa untuk dirawat.

Narusaka dibawa pulang untuk istirahat dan esok pun sekolah ditutup dan mereka mendapat libur. Meski mereka tidak akan mudah melupakan apa yang terjadi. Keesokannya lagi...

"Pagi" Sapa Aizawa memasuki kelas.

"Sensei sudah masuk? Pro sangad" Ucap murid-murid kagum.

"Ya, karena-" Kalimat Aizawa terpotong oleh sosok yang baru memasuki kelas.

"Maaf Sensei, aku terlambat" Ucapnya.

"Narusaka-san, tidakkah lebih baik kau istirahat dulu?" Tanya yang lain.

"Aku tidak apa-apa, aku juga bisa meniru Quirk Recovery Girl, jadi aku bisa terus menerus meningkatkan kemampuan penyembuhan dalam tubuhku" Ucapnya. "Lagipula, aku juga bisa beregenerasi, jadi luka yang lalu bukanlah apa-apa" Meski begitu semua masih nampak khawatir, ialah orang yang paling banyak bergerak di pertempuran kemarin. Tidak hanya melawan para penjahat sendiri, ia juga mengumpulkan para murid yang terpencar. Tangan dan kakinya pun sempat hancur oleh Shigaraki.

"Baiklah, duduklah, saya akan melanjutkan penjelasannya" Ucap Aizawa.

"Festival olahraga, aku sampai lupa ini sekolah" Semua sangat terkejut dengan hal itu.

"Lagipula ini bukan event yang bisa seenaknya dihentikan hanya karena serangan penjahat" Ucap Aizawa melanjutkan penjelasannya.

"Bukannya malah bahaya kalau para penjahat sampai menyerang?" Mineta yang masih ketakutan berkata.

"Festival Olahraga UA memang salah satu event terbesar. Dulu olimpiade memang menarik perhatian banyak orang. Namun perlahan sekarang penggemarnya sudah sangat kurang" Ucap Aizawa. "Dan yang telah menggantikan posisi olimpiade di Jepang adalah Festival Olahraga UA"

"Para pahlawan pun sudah pasti akan menyaksikan, karena mereka juga akan men-scout kita" Ucap Yaoyorozu.

"Scout ya, bisa dapat uang tidak ya" Pikir Narusaka yang masih mengalami krisis uang.

"Tenanglah, masalah keamanan, katanya akan diperketat lima kali lebih banyak" Ucap Aizawa menenangkan. Istirahat pun datang, murid-murid kini berhamburan keluar.

"Haduh, bagaimana ini" Pikir Narusaka. "Kaa-san malah masak terlalu banyak kemarin, tiga kali makan, kaa-san semua yang masak. Bisa-bisa aku beneran jual ginjal jika begini terus"

"Narusaka-san? Kau kenapa? Seperti ada yang dipikirkan?" Tanya Kirishima.

"Ti-Tidak ada" Jawab Narusaka. "Semoga saja bisa dapat tempat kerja nanti"


Berikutnya, Interlude yang pertama! Jadi, di sini nggk ada note apapun. Kalo kalian penasaran interlude itu apa,

ya...

silahkan baca aja.

Jangan lupa buat Follow & Favorite! Review menurut kalian gimana. Jangan komen yang nggk jelas loh! Sampai jumpa di Interlude!