Chapter 07: UA Sport Festive
"What's up everybody? Apa kabar?" Ucap Present Mic yang biasa menjadi MC. "Festival Olahraga UA, akan dimulai!"
"Kelas pertama, dari jurusan pahlawan, kelas 1-A!" Seluruh penonton menjadi bersemangat.
"Kita memang tidak dianggap oleh para penonton" Ucap seorang lelaki berambut pirang pucat berjalan ke lapangan.
"Sebelumnya, perwakilan kelas 1 Yaoyorozu Narusaka" Narusaka yang terpanggil kini berjalan menuju 'panggung'
"Eh? Bukannya dia itu..." BEBERAPA penonton mulai berbisik.
"Yah, dia adalah murid dengan poin terbanyak saat ujian masuk sih"
"Aku...akan mengalahkan semuanya dan menjadi juara" Kalimat yang sangat mengejutkan keluar dari mulut Narusaka. Setidaknya tidak ada yang memperkirakan nya karena ia bukan Bakugo yang memiliki harga diri yang sangat tinggi.
"Sialan kau! Aku akan mengalahkanmu!" Bakugo yang kesal mulai meledak-ledak, secara kiasan tentunya.
"Sombong sekali..."
"Akan kubuktikan!" Serunya menghentikan bisikan para penonton. "Akan kubuktikan dan kalian lah yang akan jadi saksinya"
"Baiklah kita langsung saja masuk ke event pertama, Balapan Rintangan!" Sebuah layar besar menunjukkan tulisan itu dan kemudian beralih ke map/jalurnya.
"Di babak penyisihan ini akan diadakan lomba lari keliling arena satu kali" Ucap Present Mic menjelaskan. "Kalau begitu bersiaplah!"
"Haduh, aku harus cari uang bagaimana ini" Pikir Narusaka masih saja dalam krisis ekonomi.
"Mulai!" Dengan aba-aba itu para murid segera menuju pintu keluar.
"Oi, sempit sekali" Karena lebar pintunya, para murid terjebak.
"Orang pertama yang berhasil lolos dari sana, Todoroki Shoto" Todoroki berhasil lolos. Diikuti juga para murid dari kelas 1-A.
"Eh? Sudah mulai? Sial" Narusaka yang masih berpikir ditengah lapangan kini berlari kearah pintu dan membuka portal, sayangnya, itu bukan ke jalan keluar malah ke belakangnya. "Sial, emosiku mengganggu Quirk-ku. Baiklah, waktunya real strength" Narusaka pun berhasil lolos dari sana dengan melompati atas para murid. "Robot dari ujian praktik, ini akan seru!"
Narusaka menerjang robot-robot raksasa itu dengan senangnya. "Mati!" Serunya menghantamkan kapak yang baru ia buat kepada robot besar itu.
"Yaoyorozu Narusaka menjatuhkan hampir semua robot besar itu dengan sekali pukul pada satu robot. Benar-benar cerdik" Ucap Present Mic mengomentari.
"Rintangan kedua, ini adalah jurang, jadi berhati-hatilah" Ucap Present Mic ketika ada yang tiba di rintangan kedua.
"Aku pinjam Quirk-mu Tsuyu!" Narusaka kini melompat ke salah satu pijakan dan terus melakukannya. Iapun berhasil menyusul murid-murid yang sudah didepan.
"Rintangan ketiga, mungkin daya ledaknya tidak membahayakan, tapi kalau tidak hati-hati kalian tetap akan menerima luka. Ini adalah ladang ranjau" Narusaka yang baru tiba memikirkan apa yang harus ia lakukan.
"Meh, aku hanya perlu terbang" Ucapnya dengan santai menumbuhkan sayap di belakangnya dan terbang di atas ladang ranjau. Ia kini berhasil dengan mudah melewati baik Bakugo maupun Todoroki.
"Bunyi apa itu tadi? Ledakan? Midoriya Izuku mementalkan dirinya sendiri dengan bom itu" Ucapan Present Mic mengejutkan Narusaka yang langsung mempercepat terbangnya. Ketika berhasil melewati ladang ranjau, Narusaka menon-aktifkan Quirk nya dan berlari. "Wow, ledakan lainnya membuat Midoriya mengejar Narusaka"
Narusaka yang saat itu sedang unggul tersusul oleh Midoriya. Narusaka ingin membuat Izuku berpikir kalau ini akan menjadi balapan tanpa Quirk makanya ia tidak mengaktifkan Quirk apapun.
"Haaa!" Teriak keduanya berusaha sampai lebih dulu.
"Wow, seri, Midoriya Izuku dan Yaoyorozu Narusaka berhasil mencapai finish bersamaan!" Semua menjadi bersemangat, dua orang menjadi peringkat satu bersamaan bukanlah hal yang bisa kau lihat setiap hari. "Disusul oleh Todoroki"
"Cih" Todoroki agak kesal karena kalah dari Izuku, hal ini juga dikarenakan ia yang sebelumnya mengatakan sesuatu yang seolah adalah deklarasi perang kepada Izuku dan kali ini, dia kalah.
"Dua burung dalam sekali tembak aku mem-" Ucapan Mineta tersela oleh dirinya yang ditendang oleh Narusaka.
"Jangan kau sentuhkan satu jaripun di tubuh nee-san" Ucap Narusaka dengan wajah kesal dan menyeramkan.
"Muncul deh sifat sisconnya" Ledek Mineta.
"Aku tidak siscon, aku hanya terlatih untuk menjaga nee-san" Ucap Narusaka menarik kakaknya menjauhi Mineta.
"Baiklah untuk babak berikutnya adalah lomba kavaleri manusia" Midnight(bagi yang baca manga/nonton anime pasti tahu) berkata setelah semua murid yang lolos berkumpul.
"Setiap kelompok terdiri dari 2-4 orang dan akan memperebutkan poin satu sama lain. Untuk poin perorang nya silahkan dilihat" Keseluruhan 64 peringkat dan poinnya terpampang jelas di layar.
"Dua orang peringkat pertama akan mendapatkan 10 juta poin! Kalian punya lima belas menit untuk mencari kelompok. Kalau begitu, langsung saja" Dengan begitu semua orang pun mencari kelompoknya masing-masing. Narusaka hanya diam memikirkan kemungkinan kelompok yang pas untuknya. Meski begitu, tak ada yang menghampirinya dan memintanya berkelompok.
"Ne, Midoriya, bagaimana jika kita berkelompok? Ku lihat kau juga kesulitan mencari kelompok" Ucap Narusaka menghampiri Izuku yang tengah kebingungan.
"Waaa, syukurlah!" Serunya sambil mengeluarkan air mata.
"Ya, nampaknya banyak dari mereka yang tidak mau kerepotan harus menghadapi hampir kebanyakan orang disini yang mengincar poin tertinggi" Ucap Narusaka menyampaikan analisanya. "Kita butuh paling banyak dua orang lagi, atau kau tak masalah kita hanya berdua?"
"Oh, Deku-kun, eh? Narusaka-san juga, kalian satu kelompok?" Tanya sosok Uraraka yang menghampiri mereka berdua. "Aku satu kelompok dengan kalian ya, agak sulit berkelompok dengan orang yang tidak dikenal"
"Baiklah, kalau begitu sisa satu orang lagi" Pikir Narusaka dan Izuku mencari orang yang kira-kira mau.
"Ternyata kalian memang satu tim, sudah kuduga" Ucap seseorang yang sangat asing bagi ketiga orang itu. "Tapi kalian memang orang yang menarik. Aku Hatsume Mei dari Jurusan Pendukung, salam kenal"
"Oke..." Narusaka agak kebingungan dengannya.
"Biarkan aku bergabung dengan kalian, kalian bisa memilih bayi-bayiku, aku yakin ada yang cocok dengan kalian" Katanya mengeluarkan setumpukan alat-alat.
"Hmm..." Narusaka sedang memikirkan sesuatu dan gumamannya menarik perhatian tiga orang lainnya.
"Apa yang sedang kau pikirkan Narusaka-san?" Tanya Izuku dan yang lain.
"Aku punya rencana jika begitu, tapi aku butuh tiga sepatu pendorong" Ucap Narusaka yang langsung ditanggapi oleh Hatsume.
"Huhu, aku tentunya punya, hanya itukah?" Tanyanya.
"Oh ya, Midoriya, Quirk One For All milikmu, bisakah kau jelaskan cara penggunaannya?" Pinta Narusaka.
"Y-Ya, kalau kata All Might sih, aku harus mengencangkan bokong ku dan teriakan Smash, atau semacamnya dalam batin maupun ucapan" Jelas Midoriya.
"Hmm..." Narusaka mencoba menirukan nya. "Smash!" Seketika hembusan angin kencang menarik perhatian semua orang. "Seperti itukah?"
"Y-Ya, Quirk-mu sangat kuat ya" Puji Izuku.
"Yah, tapi jariku langsung patah" Ucapnya menarik menunjukkan jarinya yang memar.
"Oi kau tak apa?" Tiga orang itupun terkejut dan langsung berseru.
"Yah, aku tak apa" Ucapnya memotong jari yang patah itu. "Lihat? Aku bisa beregenerasi. Terimakasih pada Nomu yang menyerang waktu itu, aku kini bisa terus menerus beregenerasi"
"Tapi tidakkah itu sakit?" Tanya Hatsume.
"Tentu sakit, tapi itu bukan apa-apa bagiku. Rasa sakit sudah menjadi makanan sehari-hariku" Ucap Narusaka berusaha menenangkan rekan-rekannya. "Jadi, mengenai rencananya, akan ku jelaskan" Narusaka kini menjelaskan rencananya pada tiga orang rekannya itu.
"Baiklah, kavaleri manusia akan segera dimulai!" Dengan begitu, 15 menit waktu untuk berkelompok habis dan kini, mereka bersiap untuk mulai. Dengan aba-aba dari Midnight, hampir semua peserta menerjang kelompok Izuku.
"Baiklah, kita lakukan sesuai rencana!"
Segitu dulu untuk hari ini.
Jangan lupa Follow and Favorite cerita ini! Sampai jumpa!
(Tambahan: Sorry telat update)
