So, ini adalah bagian 2 dari Side Chapter dengan sudut pandang Tang San.

Rasanya bosan ya klo ga ada MC nya di sini? Well, yes.

Gw juga bosan ngetiknya, tapi yodah biarin ae lah. Org ceritanya ga bakal jalan-jalan doh klo ndak dibuat.

《START》

Third Person PoV

Setelah mereka sampai di rumah keluarga Tang, Kakek Jack dengan sedikit tidak sopan memanggil nama Tang Hao. Tang Hao yang baru saja bangun marah karena tidurnya diganggu. Kakek Jack kemudiam memarahi Tang Hao karena dia tidak menemani Tang San saat upacara pembangkitan Spirit.

Tang Hao bertanya dengan acuh tak acuhnya, "Xiao San, apa Spirit-mu?"

"Ayah, itu adalah Blue Silver Grass." Tang San menjawab pertanyaan ayahnya. Tiba-tiba, ayahnya memandangnya dengan tatapan yang dia tidak mengerti. Apa yang membuat ayahnya menatapnya seperti itu?

Kakek Jack lalu dengan cepat mengatakan walau Spirit-nya adalah Blue Silver Grass, dia memiliki Innate Full Spirit Power. Dia juga mengatakan kalau kuota ke sekolah Nuoding akan diberikan kepada Tang San dan semua beasiswa-nya akan dibayar oleh desa.

Meskipun kakek Jack sudah menjelaskan semuanya, Tang Hao menolak yang pada aihirnya membuat kakek Jack marah kepadanya. Dia mencoba untuk merubah pikiran Tang Hao, tapi dia hanya semakin marah setelah percakapan terus berlanjut.

Tang San yang menyadari hal ini kemudian menenangkan kakek Jack. Karena kemarahan kakek Jack akan semakin bertambah jika dia melanjutkan percakapan ini, maka dari itu dia memutuskan untuk pergi.

Kemudian, Tang San mengantarkan kakek Jack pulang. Di dalam hatinya, dia sedikit kecewa karena dia ingat perkataan Su Yuntao tentang Spirit Ring yang menjadi masalah kenapa Teknik Sekte Tang-nya belum bisa menembus level selanjutnya. Tapi, dia percaya kalau dia masih memiliki kesempatan.

"Apa kau juga merasa kecewa? Apa kau ingin menjadi Spirit Master?" Tang Hao bertanya kepada Tang San sambil meminum minuman yang disajikan oleh Tang San tadi.

Tang San entah kenapa sedikit tersentak tapi menjawab, "Tidak apa-apa, ayah. Kupikir menjadi pandai besi juga bagus kok! Kita bisa mencari nafkah dengan baik dengan menjadi pandai besi. Ayah juga telah berjanji akan mengajariku cara menempa alat pertanian 'kan?"

Tang San dapat melihat tanda kemarahan di mata ayahnya, "Apa gunanya menjadi Spirit Master? Mengesampingkan Spirit yang tidak berguna, bahkan Spirit yang paling kuat sekalipun hanyalah sampah bagiku. Mereka semua tidak ada gunanya."

Melihat emosi di mata ayahnya, Tang San dengan cepat memegang tangan ayahnya untuk menenangkan ayahnya, "Ayah, aku tidak akan menjadi Spirit Master. Aku akan tetap tinggal di sini dan menjagamu."

Tiba-tiba, Tang San mendengar ayahnya menyuruhnya untuk menunjukkan Spirit-nya kepadanya. Dia sedikit terkejut, tapi tetap melakukan apa yang diminta oleh ayahnya. Muncullah cahaya biru muda dari telapak tangannya dengan sebuah rumput berwarna biru muncul dari sana.

Menatap Blue Silver Grass yang ada di telapak tangan Tang San, Tang San tidak melewatkan ekspresi ayahnya yang entah kenapa menjadi sedikit linglung. Tiba-tiba Tang Hao berdiri dan mengagetkan Tang San yang membuat Spirit-nya kembali dengan sendirinya.

Tang Hao pun kembali ke dalam ruangannya dan mengatakan kalau dia ingin tidur siang terlebih dahulu. Tang San baru teringat akan sesuatu dan mengatakannya, "Tapi, aku memiliki Spirit lain."

Hal ini tidak dikatakannya kepada Su Yuntao ataupun Kakek Jack. Mereka adalah orang asing bagaimanapun. Dia tau kalau dirinya sedikit berbeda dengan anak lain dari upacara pembangkitan Spirit-nya.

Dia juga ingat dengan prinsip dasar Sekte Tang yang paling pertama, yaitu untuk tidak membiarkan seseorang yang tidak kamu percayai untuk mengetahui seberapa banyak kekuatan yang kamu miliki. Prinsip dasar ini sudah tertanam dalam dirinya sejak dahulu kala. Jadi, dia tidak mungkin akan melanggarnya begitu saja.

Setelah Tang San mengatakan ini, ayahnya langsung keluar dari ruangannya dengan muka terkejut. Mata Tang Hao tampak merah seperti dia baru saja menangis tadi.

Tang San tidak mengatakan apapun dan hanya mengangkat tangan kirinya layaknya saat dia memunculkan Blue Silver Grass-nya tadi. Namun kali ini, bukan cahaya biru yang keluar melainkan cahaya berwarna warna hitam gelap yang keluar.

Dan terbentuklah sebuah palu yang seluruh berwarna hitam gelap. Palu ini hanya berukuran 1/6 meter dengan bentuk kepalanya yang silinder. Palu ini mirip seperti versi kecil palu untuk penempaan, tapi ada cahaya di sekelilingnya yang membedakannya dengan palu biasa.

Ini adalah Clear Sky Hammer, salah satu Spirit terkuat di dunia dan merupakan Tool Spirit terkuat yang pernah ada di dunia. Saat dikeluarkan, hawa di udara tampak berat dan Tang San yang memegangnya pucat akibat tidak bisa menahan beratnya.

Tidak seperti Blue Silver Grass, Clear Sky Hammer jelas menghisap Spirit Power yang dimiliki oleh Tang San. Tanpa pikir panjang, Tang Hao memeluk Tang San untuk pertama kalinya.

Kehangatan ini membawakannya rasa aman yang tidak tergantikan. Namun, Tang San tidak ingin palunya jatuh dari tangannya akibat dia tidak bisa menahan beratnya lagi.

"Ayah, aku tidak bisa menahannya lagi " Kata Tang San melihat palunya yang semakin lama semakin terasa berat baginya. Ayahnya kemudian menyuruhnya untuk menariknya kembali.

"Ingatlah, di masa depan, kau harus menggunakan palu di tangan kirimu untuk melindungi rumput di tangan kananmu. Selamanya." Walau Tang San tidak mengerti apa maksud ayahnya, dia menganggukkan kepalanya.

Tiba-tiba, Tang Ya muncul di samping Tang San membuatnya sedikit terkejut karena dia tidak menyadari adanya kehadirannya. Adiknya ini terkadang memiliki kemampuan yang aneh dan akan menghilang saat dia tak menyadarinya.

Mereka lalu berjalan ke arah ruangan mereka. Setelah sampai di kamar, Tang San bertanya, "Hei, Xiao Ya. Apa maksud dari perkataan ayah kalau aku harus melindungi palu di tangan kiri untuk melindungi rumput di tangan kanan?"

"Hmm... Menurutku, rumput itu adalah Spirit yang sama seperti milik ibu kita dan palu itu adalah spirit milik ayah. Palingan, ayah hanya teringat soal ibu." Jawab Tang Ya dengan mudahnya.

Karena Tang San dan Tang Ya berada di satu kamar, dia selalu mengatakan tentang masalah yang dialaminya. Entah bagaimana caranya, adiknya ini selalu saja memiliki pengetahuan yang tidak tau dari mana asalnya.

Terkadang, dia akan menjelaskan dengan akurat tentang pertanyaannya. Tapi terkadang, dia mengatakan hal yang sedikit misterius. Ini hanya pendapat Tang San saja, tapi dia merasa adiknya akan menjawab sesuai moodnya.

Tang San bertanya, "Jadi, Spirit Ring itu apa ya? Apa kau tau soal itu?" dengan nada sedikit penasaran akibat tidak ada yang menjelaskan hal itu kepadanya.

Tang Ya menjawab dengan acuh tak acuh sambil menggulingkan badannya ke samping, "Oh! Itu adalah semacam jiwa dari Spirit Beast saat mereka meninggal. Dan tugas dari Spirit Master adalah menyerapnya. Tentu saja, hal itu tidak mudah soalnya itu tetaplah jiwa dari Spirit Beast. Saat selesai terserap, itu akan memberikan tambahan kemampuan pada Spirit seperti racun lah, peningkatan kekuatan secara persentase, atau memberi efek lainnya. Sisanya, kau bisa mempelajarinya di sekolah nanti."

Seperti biasanya, Tang Ya selalu mendapatkan pengetahuan yang dia sendiri tidak tau darimana asalnya. Walaupun dia menanyakan itu, Tang Ya pasti tidak akan menjawabnya. Jadi, dia hanya akan diam dan mendengarkan jawabannya.

"Ngomong-ngomong, Kakak, selamat sudah memdapatkan Spirit seperti yang kau inginkan." Kata Tang Ya ketika mengingat kalau dia belum memberikan selamatnya.

Tang San mengangguk dan bertanya, "Iya! Apa kau tidak apa-apa dengan tidak mengikuti upacara itu?"

Mengenai hal ini, Tang San merasa sedikit bersalah karena tidak membagi kehangatan yang diberikan oleh ayahnya tadi. Tapi semua itu sedikit memudar setelah dia mendengar Tang Ya mengatakan, "Tidak apa-apa! Tidak apa-apa! Bukan sebuah masalah kok."

Biasanya Tang Ya tidak akan mengatakan apapun tentang kemampuannya, tapi sepertinya ini adalah kesempatan langka yang Tang San miliki untuk melihat seberapa besar kemampuannya. Walau dia tau adiknya juga berlatih, dia tidak ingin menganggu privasinya.

Tang Ya lalu mengatakan dengan nada sombong layaknya anak kecil yang memamerkan mainan barunya, "Sebenarnya aku sudah punya, jadi tidak perlu mengikuti upacara."

Mendengar nada sombong yang dilontarkan Tang Ya, Tang San pun menjadi penasaran dengan Spirit yang dimiliki adiknya ini.

Biasanya adiknya ini tidak akan mengatakan apapun soal kemampuannya, tapi sepertinya ini merupakan kesempatan langka yang jarang Tang San temukan.

Soalnya walaupun Tang San tau kalau adiknya juga melatih kemampuannya, dia tidak akan mencoba untuk mengintipnya berlatih. Itu merupakan pelanggaran privasi. Meski mereka merupakan saudara, ada batas privasi-nya juga.

Tang Ya juga melakukan hal yang sama. Saat dia melihat Tang San yang berlatih, dia akan meminta izinnya terlebih dahulu sebelum memperhatikan gerakannya. Jadi, mereka menghormati privasi yang satu dengan yang lainnya sambil menikmati keindahan sebuah keluarga.

Tang San memperhatikan pergerakan adiknya yang bergerak menuju sebuah pisau di dekat mereka. Tiba-tiba, Tang San dibuat tersentak kaget saat melihat adiknya memotong jarinya sendiri dan sedikit terdiam.

Setelah sadar, dia langsung marah dan mengatakan, "Xiao Ya, apa yang kau lakukan?".

Bagaimana dia tidak marah? Adiknya melakukan hal yang tak terduga seperti itu dan melukai dirinya sendiri. Tapi dia melihat adiknya tiba-tiba tertawa dan berkata, "Tidak apa-apa, lihatlah ini terlebih dahulu."

Tang Ya menunjukkan jari di tangannya. Perlahan-lahan, jari yang tadinya terpotong mulai tumbuh kembali menjadi semula seakan hal seperti itu tidak pernah terjadi sebelumnya.

Tanpa berpikir, Tang San berkata, "Eh, bagiamana itu bisa terjadi?" Bagaimana tidak dia terkejut, Tang San tidak pernah melihat hal seperti ini sebelum dan sesudah reinkarnasinya.

"Seperti itulah kemampuan utamaku." Kata Tang Ya dengan nada bangganya.

Tang San bertanya-tanya apakah kemampuan semacam ini itu benar-benar bisa ada? Dia tidak menyadari ini, tapi dia ingat kalau adiknya bahkan tidak tersentak sedikitpun saat dia memotong jarinya sendiri.

Layaknya...

Dia kebal terhadap rasa sakit. Tapi bukankah hal seperti itu tidak mungkin dilakukan? Bahkan Tang San yang sudah bertahun-tahun menghabiskan waktunya di Sekte Tang tetap dapat merasakan rasa sakit.

Sekali lagi, adiknya terus menerus mengeluarkan misteri yang tak terpecahkan di kepalanya. Sambil memikirkan hal ini, dia tidak tersadar kalau dia sudah tertidur entah sejak kapan.

Keesokan harinya, Tang San melanjutkan menempa besi seperti yang disuruh ayahnya. Tiba-tiba, ayahnya datang dan menghentikannya. Dia berkata kalau Tang San tidak akan bisa membuat besi itu menjadi berukuran kepalan tangan.

Itulah saat ayahnya mulai mengajari Tang San bagaimana cara menempa yang benar. Selama 3 bulan, dia menghabiskan waktunya untuk mempelajari cara menempa. Walau ayahnya hanya memberikan sedikit petunjuk, semua itu berguna baginya.

Selama 3 bulan, dia menyadari kalau dia sering melihat Tang Ya berkeliaran dan hilang begitu saja. Kadang dia muncul dan menghilang tidak menentu. Rasanya aneh kalau boleh Tang San katakan.

Tapi selama 3 bulan ini, dia berhasil membuat beberapa senjata tersembunyi Sekte Tang.

Dia ingat persis dengan prinsip Sekte Tang yang kedua, yaitu: Apa itu senjata tersembunyi: digunakan secara diam-diam, senjata bela diri khusus untuk mengalahkan musuh dan meraih kemenangan. Jika musuh tau kalau kamu ingin menggunakannya, seperti itu, itu bukam lagi senjata tersembunyi, melainkan senjata terbuka.

Tentu, Tang San tidak akan membiarkan senjata tersembunyi menjadi senjata terbuka. Dia merahasiakannya bahkan daei ayahnya, tapi dia sendiri cukup ragu kalau Tang Ya tidak mengetahuinya.

Kemarin, Tang Hao tiba-tiba mengatakan kepada Tang San kalau besok dia tidak usah berlatih menempa lagi dan pergi ke kota Nuoding dengan kakek Jack membuat Tang San terkejut.

Tapi, dia harus setuju dengan syarat: Tang San tidak boleh membiarkan palunya untuk menyerap Spirit Ring. Dia juga tidak boleh menunjukkannya kepada orang lain. Yang paling penting, jangan membiarkan orang lain mengetahui kalau dia memiliki spirit kembar. Jangan menggunakan spirit palunya jika tidak dalam keadaan darurat.

Tang San langsung setuju dengan itu karena dia tau kalau teknik Sekte Tang-nya tidak akan menembus level selanjutnya jika dia tidak menyerap Spirit Ring. Karena itulah, dia sangat bersemangat saat mendengar kalau dia diperbolehkan untuk pergi ke sekolah Nuoding.

Dia pertama-tama menyiapkan bubur terlebih dahulu untuk adiknya dan ayahnya. Tang Ya untuk suatu alasan mendekatinya.

"Kakak, sudah waktunya kan?" Katanya sambil menghadap ke arah Tang San.

Tang San pun menganggukan kepada setuju sambil berkata, "Iya, jaga dirimu baik-baik!"

Tang San melihat Tang Ya membelakanginya sambil mengambil sesuatu di tangannya. Sebuah batu yang berkilauan? Dan sebuah botol dengan isi berwarna hijau?

Tang Ya menyerahkan batu yang berkilauan itu ke tangan kanan Tang San dan berkata, "Ini, gunakan jika kau ingin membuat senjata. Tapi, kau harus melelehkannya dengan temperatur 10.000° Celcius."

Tang San terkejut mendengar perkataan Tang Ya. Bagaimana pun ore itu tampak seperti kaca yang mudah pecah dibandingkan sebuah batu.

"Dan ini, gunakan saja saat keadaan kritis. Bisa diminum atau diolesksn pada luka. Kembalilah tanpa luka tahun depan." Lanjut Tang Ya yang menyerahkan botol dengan isi berwarna hijau itu.

Tang San hanya bisa bertanya kepada adiknya dengan kebingungan, "Eh? Xiao Ya, darimana saja sih kau mendapatkan semua ini?"

"Entahlah."

Seperti yang dikatakan Tang San sebelumnya. Jika Tang Ya tidak ingin menjawab, maka tidak akan ada jawaban yang bakal diperoleh. Jadinya, Tang San tidak melanjutkan bertanya kepadanya.

Walau Tang San tidak begitu mengerti fungsi dari kedua hadiah yang diberikan oleh adiknya ini, dia tetap menyimpannya mengetahui adiknya tidak mungkin memberikan sesuatu yang tidak berguna begitu saja.

Dan dia pun pergi dengan pikiran yang tenang.

《END》

Chapter selanjutnya bakal jadi sambungan dari Chapter 1 dengan Lyria/Tang Ya sebagai fokus ceritanya.