TOKYO REVENGERS
Ken Wakui
.
.
.
"S Word from Sanzu to Rindou"
.
.
.
—S word buat Rindou itu apa sih?
—Sayang
.
.
.
Sayang.
Satu kata dari Sanzu untuk Haitani Rindou. Juga perasaan gila yang patut dipertanyakan kebenarannya dalam sanubari jiwanya.
"Bang, Gue kasihan sama Bang Rin. Lo pepet mulu"
Sudah keterlaluan banyaknya perkataan mengundang emosi dari adik kecilnya itu, tapi yang barusan itu agaknya menggoncang hampir seluruh mentalnya yang sekuat baja. Sadar kok kalau Rindou selalu mengabaikannya. Tapi kenapa Adiknya ini malah lebih mengasihani Sayang-nya daripada abangnya sendiri? Tidakkah itu namanya kedurhakaan tanpa perasaan pada hubungan persaudaraan?! Oke, biarkan Sanzu hiperbolis untuk kali ini.
"Dia lagi demam kali waktu nerima ajakan lo"
Jika saudara sendiri saja tidak supportif, Sanzu tidak akan berekspetasi lebih pada kawan-kawannya. Sungguh sulit memang mencari kawan yang supportif, apalagi di jaman gini. Susahnya sudah mendarah-nanah. Bukannya memberi selamat pada Sanzu yang mendapat penerimaan pada ajakan kencannya, kawan-kawan ini malah meledeknya. Setan emang.
"Sanzu, jangan ganggu gue woii!"
Bahkan, Sayang-nya ini juga menampiknya. Betapa sulitnya mencari penerimaan di dunia penuh dosa ini. Mengapa di hadapan mata yang sudah tobat tidak nonton konten 18 ini malah diperlihatkan kekasih hatinya yang bermuka masam hanya karena melihatnya. Adakah salah dia pada Rindou? Kalau Sanzu mengingat-ingat, sepertinya tidak deh. Lalu kenapa selalu diginiin sama Sayang-nya?
"Hoi! Ngapain ngeliatin kekasih hati gue ha?!"
Sudah berapa kali ya Sanzu menantang pemilik pasang mata yang diam-diam memandang Rindou penuh kagum. Oke, Sanzu tahu kalau Rindou itu ganteng. Tapi ya tolong dong! Hargai perasaan Manusia berinisial SH ini yang api cemburunya gampang tersulut. Apalagi jika sudah menyangkut Haitani Rindou.
Bahkan Ran saja sudah membuatnya cemburu.
"Sanzu jelek! Jangan gangguin deh!"
Kenapa? Sanzu sudah ingin berguling di tanah, menggelimpang sana-sini untuk mengungkapkan rasa kesal juga sebalnya. Kenapa Sayangnya ini selalu menolak tiap ia ajak bermesraan? Wahai siapapun yang tahu derita Sanzu Haruchiyo, Tolonglah sadarkan makhluk hidup satu ini di mana letak salahnya selalu diperlakukan sedemikian hina-nya oleh Sayang-nya. Adakah kesalahan yang Sanzu perbuat sebelumnya? Jika ada, tolong beri tahu. Barangkali Sanzu sanggup menebusnya.
Tapi... Sanzu itu pantang menyerah. Maaf aja ya, meski suara penolakan yang selalu masuk kedua telinga, Sanzu tidak akan menyerah sedemikian gampangnya. Banyak yang bilang kalau cinta itu butuh perjuangan. Dan Sanzu ingin berjuang, meski tembok—bahkan, benteng—berkali-kali menghalang. Baca aja ditolak mulu sama Rindou.
Nyatanya, meski banyaknya cara yang Sanzu lakukan untuk mendapatkan sang kekasih tercinta selalu ditolak tanpa berwelas asih, ada satu cara yang tidak pernah Rindou tolak.
"Rin, Jalan-jalan kuy!"
Jalan-jalan di malam minggu selalu jadi favorit Sanzu. Rindou tidak menolaknya. Dan itu menghadirkan harapan nyata untuk terus mepet Rindou. Apalagi...
"Sanzu, Gue lebih suka lo kalau malam minggu gini deh"
Hei, Haitani Rindou! Kau sudah berhasil membuat Sanzu Haruchiyo senang. Lihat saja nanti, Sanzu sudah bersumpah akan menjadikanmu kekasihnya. Apapun resikonya, Sanzu siap menanggungnya. Meski harus parade kematian ke antartika.
"Lo tahu gimana bicara sama Gue. Tanpa ngerasa bosan. Gue suka"
Betapa Sanzu tidak bisa menahan senyumnya. Kenapa Rindou begitu lucu? Sanzu jadi ingin cepat-cepat melamarnya, dan mengajaknya kawin—ralat, maksudnya nikah.
"Sayang? Kamu nikahnya nanti sama aku aja ya? Abang aku kaya kok"
"Yang kaya Abang Lo. Bukan Lo-nya"
"Emang gacukup?"
"Ga. Maunya Lo yang kaya"
Sanzu tertawa senang, "Hahaha... Oke, Sayang. Aku akan Kaya, dan lamar kamu secepatnya"
"Secepatnya?"
"Iya, Sayang"
End.
