NARUTO (ナルト) Masashi Kishimoto

Boku no Hero Academia (僕のヒーローアカデミア) Kohei Horikoshi

Bright and Dark Future ChickenRicheese

Semua berawal di Kota Qing Qing, Cina. Ada berita tentang bayi yang bersinar. Sejak itu, banyak ditemukan kejadian di luar dugaan, dan waktu berlalu tanpa tahu penyebabnya.

Dengan 80 persen penduduk punya sifat supranatural, dunia telah menjadi perkumpulan paranormal. Di dunia yang kacau ini, satu profesi yang selalu diimpikan oleh semua orang, menarik perhatian. Profesi itu... Pahlawan

14 Tahun Kemudian...

Suatu tempat yang dimana adanya rumah dengan lapangan dan dikelilingi oleh pepohonan, terdapat seorang remaja pirang yang sedang berlatih dengan katana di kedua tangannya dan mengayunkan dan menebang pohon-pohon yang berada di hadapannya.

Hasilnya, pohon-pohon itu tertebang habis menjadi potongan-potongan kayu. Naruto mendesah lelah, karena ayunan pedangnya kurang cepat.

"Kau sudah menebang kesekian kalinya, Naruto-kun. Apa tidak lelah?" Tanya seorang wanita sekaligus ibu tiri si bocah pirang tersebut sambil menaruh mampan yang terdapat teko teh hijau dan 2 gelas. Dia adalah Kayama Nemuri atau dikenal dengan nama pro hero, Midnight.

Remaja Uzumaki itu menatap ibu tirinya dengan wajah berkeringat dan tersenyum. "Tidak sama sekali, aku harus kuat dan lebih cepat lagi!!" Jawab si pirang dengan penuh semangat. Nemuri terkekeh melihat semangat dari anak tirinya yang tidak kenal lelah.

"Sudahlah kau istirahat terlebih dahulu, Naruto-kun. Sekarang kembalikan pohon-pohon yang kau tebang itu." Jawaban Naruto direspon dengan anggukan.

Naruto berlutut dan telapak tangannya menempel ke tanaman. Kemudian, ia menarik nafasnya dan kekuatan Quirk nya ke dalam tanah. Alhasil, tumbuh lah pepohonan yang tadi ditebang oleh Naruto tadi.

Quirk Naruto :

1. Wood : menciptakan sulur kayu dan bisa membentuk kayu-kayu sesuka hati sesuai kemauan si pemilik Quirk.

"Aihh... Aihh... Kau sangat berbakat yaa... Sini sini minum teh nya dulu." Naruto yang dipanggil oleh Midnight, berjalan kepadanya dan duduk di sebelahnya. Ia mengusap keringat-keringat yang mengalir di seluruh tubuhnya.

Setelah itu, Naruto mengambil gelas yang sudah terisi teh buatan Midnight dan menyeruput nya secara pelan-pelan.

"Naruto-Kun, kau sudah mendapatkan surat rekomendasi dari SMA UA kan? Jangan sampai menolak lagi, ini sudah keempat kalinya loh." Tanya Nemuri yang memastikan bahwa Naruto sudah menerima surat rekomendasi. Ia tidak tahu mengapa ia terus menolak rekomendasi dari SMA UA. Padahal, banyak dari orang lain yang ingin masuk ke SMA UA.

"Hah~ sebelum itu... Aku ingin tanya." Naruto menaruh gelasnya kembali ke nampan dan menatap ke langit. "Apa yang membuat SMA UA menginginkanku? Ibu tahu kan, kenapa aku menolak SMA UA apalagi sebagai pahlawan."

Nemuri kembali bersedih mendengar ucapan Naruto. Ia tahu bahwa remaja pirang itu sangat terpukul, karena kematian Minato saat melawan All for One bersama All Might. Itu lah yang menyebabkan Naruto enggan menjadi pahlawan. Apa lagi Midnight yang sudah berstatus janda . Tapi dalam hidupnya, ia sudah berjanji kepada dirinya untuk tidak berpacaran atau menikah dengan laki-laki lain.

"Nak, aku tahu kamu sangat terpukul masa lalumu." Midnight menarik Naruto ke dalam dekapannya. "Kau memiliki potensi besar untuk menjadi pahlawan, apa lagi kekuatanmu yang sangat kuat, pengalamanmu bertarung dengan para penjahat hingga membunuhnya, dan..." Seketika tubuh remaja pirang itu bergetar ketakutan saat ia ketahuan bekerja menjadi pembunuh villain.

"Kau bekerja sebagai seorang eksekutor di salah satu unit yang berada di bawah naungan Kepolisian Jepang." Untuk sekarang, kondisi Naruto sudah mati kita dan tak bisa berkata-kata lagi. Ia hanya bisa berharap agar tidak dicambuk oleh Midnight.

Nemuri terkikik melihat sikap Naruto yang sudah kehabisan kata-katanya. "Tidak apa, Naruto-kun... Sebelum kau menyatakan untuk keluar dari unit tersebut, Aku sudah mengetahuinya dari Naomasa-kun dan tak sedikit para anggota kepolisian Jepang mengagumimu karena telah menyelesaikan 7 kasus yang sulit terpecahkan." Puji Nemuri, sekaligus menenangkan Naruto yang mati kutu. Si pirang tersebut menghela nafas lega.

"Kau pernah bermimpi untuk melindungi ibu bukan?" Tanya Nemuri lagi dan Si pirang hanya mengangguk iya di dalam dekapannya dan menikmati elusan kasih sayang dari ibu. "Maka, jadilah pahlawan untuk melindungi orang yang kau cintai dan juga lindungi umat manusia di seluruh bumi." Nemuri melepaskan pelukannya dan memegang kedua bahu.

"Bisa ya, ini juga demi ayahmu. Dia akan bangga kepadamu, anakku." Naruto menatap mata Nemuri dan tersenyum. Kemudian, Naruto mencium pipi ibu tirinya dan bangkit berdiri serta berjalan kembali ke lapangan.

"Aku akan masuk SMA UA dan menjadi Pahlawan!! Demi melindungi orang yang kusayangi!! INGATLAH, UZUMAKI NARUTO AKAN MENJADI PRO HERO NO.1!!!" Teriak Naruto dengan semangat dengan tangan terkepal ke atas. Nemuri sangat bersyukur bahwa cita-cita Naruto yang ingin menjadi pahlawan telah kembali lagi.

'Dia mirip dengan Kushina... Kalau kata Minato-kun, dia mempunyai tekad api.' Batin si R-Rated Hero: Midnight sambil melihat bayangan Kushina yang sama semangatnya dengan Naruto. "Naruto-kun, ayo kita istirahat! Besok kau harus datang ke SMA UA!"

"Baiklah, ibu!!" Naruto kembali lagi ke dalam rumah dan tak lupa untuk mengganti pakaiannya yang berkeringat. Tubuhnya yang atletis yang membuat kaum hawa tergoda bahkan mimisan. Midnight juga harus menahan godaan untuk memegang tubuh dari anak tirinya dan jika saja mereka tidak terikat oleh hubungan ibu dan anak, mungkin Midnight langsung-- ya itu lah.

(Keesokan Harinya)

Pagi hari dan cerah di kota Musutafu tercinta ini, dimana para penduduk beraktivitas kembali seperti biasanya. Kecuali si remaja Uzumaki yang sedang bersiap ke sekolah barunya di SMA UA. Ia akan berangkat sendiri, karena Midnight sudah berangkat lebih awal dan mengingat identitas Naruto dan Midnight harus dirahasiakan. Rencana ini dibuat oleh Naruto agar ia bisa mendapatkan teman baru dan memandang Naruto sebagai dirinya, bukan anak dari Midnight.

Suara ketukan pintu menggema di dalam rumah. Naruto menahan kesal dengan suara ketukan pintu yang sedikit keras, ia tahu pelaku dari pengetukan pintu yang keras. Setelah selesai berpakaian seragam SMA UA, si pirang mengambil sebuah tas yang berisi pedang dan memakainya di belakang punggung. Setelah itu, ia berjalan ke pintu utama dan membuka pintunya. Kedua matanya melihat kepada seorang pria dewasa yang besar dengan otot-otot nya yang khas dan memiliki rambut pirang yang berbeda dari Naruto. Dia memakai kemeja putih, setelan jas dan celana panjang kuning, serta memakai dasi biru.

"SELAMAT PAGI, NARUTO MUDA!! APA KAU SIAP PERGI KE SEKOLAH?" Teriak seorang pria tersebut dan Naruto hanya menutup telinganya agar gendang telinga miliknya tidak pecah.

"All Might, pelankan suaramu. Kau membangunkan mahluk hidup di sekitar rumahku." Tegur Naruto dengan wajah kesal dan akhirnya ia menghela nafas. "Ya, ayo kita berangkat ke SMA UA." Naruto keluar dari rumahnya dan menutup kembali pintu rumahnya, serta tak lupa mengunci pintu rumah.

All Might menatap bingung Naruto. Ia tidak menemukan tas sekolah atau ransel, melainkan tas yang berisi pedang. "Naruto muda tidak salah membawa tas?" Tanya All Might kebingungan.

Si Uzumaki hanya menjawab dengan gelengan kepala. "Tidak salah, kalau masalah buku. Aku ada tempat khusus untuk menyimp-- HUWAA APA YANG KAU LAKUKAN, ALL MIGHT!?" belum selesai kata-katanya, Naruto langsung diangkat layaknya karung beras.

"Biar tidak terlambat menuju Sekolah barumu!!" All Might langsung melompat dan membuat Naruto pasrah melihat ke bawah. Dia berdoa dan berharap agar ia tidak mati muda.

"Terserah kau sajalah..." Kata Naruto dengan nada yang pasrah. Kemudian, dia melihat beberapa orang yang minta tolong dan ia tahu apa yang terjadi jika ada yang meminta tolong. Yaa... All Might akan menolongnya. 'Inilah sebabnya aku tak mau berangkat dengan All Might.'

"Naruto muda, sebenarnya kau tidak boleh memakai quirk di tempat umum. Tapi, kali ini akan ku izinkan dan aku akan bertanggung jawab atasmu! Sekarang turunlah!!" Naruto mengangguk, lalu melompat dari udara. Mereka yang melihat Naruto jatuh dari langit berteriak panik.

Namun kenyataannya, Naruto mendarat dengan mulus tanpa ada derap suara yang keras. Ini membuat para penduduk tercengang melihat pendaratan Naruto yang sempurna.

"MOU DAIJOUBU!! MISSOURI SMASH!!" All Might memukul tengkuk si penjahat hingga tak sadarkan diri dan mengambil sekelompok keluarga yang tersandera. "NARUTO MUDA, SEKARANG!!"

"Baiklah!!" Tangan kanan mengarahkan ke penjahat tadi dan tangan kirinya melakukan handseal ular.

"Mokuton: Mokusatsu Shibari no Jutsu" Keluarlah sulur kayu dari tangan kanannya dan mengikat si penjahat tersebut. Mereka yang melihat Uzumaki muda itu terkejut bahkan kagum.

Para pahlawan yang melihat Naruto melakukan hal tersebut juga ikut terkejut dan kagum, apa lagi di sana ada Kamui Woods yang memiliki Quirk yang sama dengan Naruto. 'Quirknya mirip dengan Kamui Woods!? Siapa dia dan kenapa aku baru tahu dia dari SMA UA.' Batin Mt. Lady atau dengan nama aslinya Takeyama Yu yang kagum dengan Naruto, bahkan wajahnya tak sadar merona saat melihat ketampanan dari si pirang Uzumaki.

Berbeda dengan Kamui Woods, dia memiliki minat untuk memasukkan Naruto ke dalam daftar prospek magang di agensinya. 'Saat Festival Olahraga UA, aku harus melihat pertarungannya. Dia memiliki kekuatan kayu yang sangat kuat.'

"Karena kebetulan aku lewat dalam perjalanannya ke tempat kerja dan juga aku harus menjemput murid yang ku rekomendasi kan." Mereka menatap kagum dengan duet keren dari All Might dan Naruto, serta terkejut sekali bahwa Naruto adalah murid pertama yang direkomendasikan oleh pahlawan simbol perdamaian.

Hanya ada beberapa kata di dalam batin para pahlawan yang melihatnya. 'Kalau anak ini direkomendasikan oleh All Might, dia akan menjadi calon pahlawan terkuat. Oke, anak ini harus aku rekrut!!"

"Hoi, hoi, hoi, All Might nanti kita ter--" Naruto berhenti berkata-kata, karena ia merasakan adanya bahaya di sekitarnya. "All Might ada yang butuh pertolongan! Cepat!!" All Might juga mendengar pertolongan dari penduduk yang minta tolong.

Special Ability Naruto:

1. Fox Senses : Si pengguna dapat merasakan sensor bahaya dalam indera tubuhnya. Sensor dari si pengguna dapat mencapai radius 5km

All Might menurunkan korban sandera dan menyuruh Naruto naik ke pundaknya. "Tidak akan bagus jika terlambat dalam bertindak. Kalau begitu, naiklah ke pundakku, Naruto Muda" Naruto hanya menganggukan kepalanya dan melompat ke pundak All Might. "Pegangan yang erat!!" All Might pun melompat tinggi dan terbang.

"Ne... Kecepatanmu tidak seperti sebelumnya." Pertanyaan Naruto membuat All Might tersentak dan terdiam.

'Kecepatan yang melambat!? Sejak aku menyerahkan One for All kepada Midoriya muda, kekuatanku menjadi menurun. Ditambah lagi aku menunjukkan kekuatan itu, apalagi batas waktu beraktivitiku lebih pendek dari sebelumnya.' Secara tidak sadar, Naruto dapat membaca pikiran All Might dan hanya menutup kedua matanya.

'Midoriya ya yang menjadi penerus kekuatan All Might... Aku harap dia lebih kuat dari All Might.' Batin Naruto dengan menarik kedua sudut bibirnya alias tersenyum. Ia membuka kedua matanya lagi dan menunjuk salah satu mobil yang ngebut. "All Might, mobil itu mungkin pelaku tabrak lari!!"

Toshinori yang melihat mobil yang ditunjuk langsung melesat ke mobil yang ngebut dan memukul kap mobil si pelaku. Si pelaku teriak ketakutan melihat All Might memukul kap mobil tersebut, apa lagi tatapan kematian dari Naruto membuat si pelaku ingin bunuh diri.

"Naruto muda, jangan memasang death glare mu. Itu berbahaya." Tegur Toshinori dengan senyum peps*dent. Naruto yang ditegur hanya bisa menghela nafas dan berhenti meng-death glare si Pelaku.

"Aku dengar, ada insiden penculikan di kota sebelah." Ucap salah satu penduduk yang membuat All Might harus menolong lagi.

'Demi Tuhan, lain kali aku akan berangkat sendiri ke sekolah!!!' Teriak Naruto di dalam hatinya dan menahan kesal tentunya.

[Beberapa saat kemudian]

Setelah mereka menyelamatkan para penduduk, mereka telah sampai di depan ruang istirahat milik All Might dan Naruto turun dari pundak All Might untuk meregangkan badan dan All Might kembali ke bentuk tengkoraknya. "Sialan! Pekerjaanmu sangat hebat, ada 3 kasus, kau telah menyelesaikannya dalam 1 jam." Puji Naruto dengan wajahnya yang kalem atau tenang.

All Might tertawa atas pujian Naruto. "Bukan hanya aku yang menyelesaikannya, tapi juga kau yang membantuku, Naruto Muda."

"Tidak, bagaimanapun juga tetap kau sendiri yang akan diakui, All Might. Aku hanyalah seorang pelajar yang kebetulan menolong dan aku juga tahu kalau aku melanggar peraturan, karena tidak memiliki Lisensi Pahlawan." Naruto menatap senyum tipis ke All Might dan berkata lagi. "Tapi suatu hari nanti, aku akan menjadi sepertimu, Paman Toshi!"

All Might menatap Naruto dengan tatapan yang sama dengan Midoriya, yaitu semangat untuk menjadi Pahlawan. Ia berandai-andai, jika Midoriya dan Naruto bersama-sama menyelamatkan dunia dari para penjahat dan bisa menggantikan simbol perdamaian.

"Bukannya kau akan mengajar di USJ ya?" Tanya Naruto yang melihat jadwal mengajar milik All Might sekaligus dia mengingatnya.

Pria dewasa bermarga Yagi itu menepakkan jidat sendiri dan langsung menelpon Thirteen untuk memberitahu kalau Ia akan datang saat jam pelajarannya habis.

"Hah~ yare yare..." Naruto berjalan ke arah jendela dan menatap lingkungan SMA UA yang begitu luas. Dia sangat kagum juga dengan keindahan pemandangan yang tenang di SMA barunya.

"Kau menyukai lingkungan SMA UA yang begitu tenang, bukan?" Tanya Toshinori sambil menyeduh 2 gelas teh hijau untuk dirinya dan murid yang ia rekomendasikan.

"Ya... Aku sangat menyukainya." Jawab Naruto tanpa menoleh ke si penanya. All Might tersenyum senang, karena Naruto sangat menyukai lingkungannya apa lagi dia sudah menyetujui surat rekomendasi SMA UA. Tapi, ada rasa penyesalan terhadap Naruto, karena ia tidak bisa menyelamatkan ayahnya yang gugur dalam menjalankan misinya.

"Maafkan aku, Naruto. Karena, aku tidak bisa menyelamatkan Minato pada saat misi itu. Jika saja Minato selamat dan aku yang mati, kau akan bahagia dan mendapatkan kasih sayang dari seorang ayah."

"Tidak, kau tidak perlu minta maaf, All Might." Naruto membalikkan badannya dan menatap All Might dengan tegar. "Aku sudah rela atas kepergian ayahku dan aku kagum dengannya, karena dia telah gugur dalam misi untuk menyelamatkan penduduk." Naruto berjalan ke arahnya, lalu kaki kanannya berlutut serta memegang pundak kiri All Might. "Jangan menyalahkan dirimu, karena kejadian masa yang telah berlalu."

Sejujurnya, All Might sangat bangga memiliki murid, seperti Naruto yang sudah memiliki pemikiran yang dewasa dan tidak egois seperti remaja yang seumurannya.

"Terima kasih, Naruto muda. Sekarang, diriku sudah lega karena kau telah memaafkanku." Ucap All Might dengan smile eyesnya. Beberapa saat kemudian, ia harus menghubungi guru yang ada di USJ.

"Ahh... Sekarang, Aku akan menghubungi Thirteen lagi." Naruto menganggukan kepalanya dan bangkit berdiri untuk kembali lagi ke jendela serta menikmati pemandangannya yang tenang.

All Might kembali menelepon Thirteen, tapi si penerima telepon tidak merespon panggilannya, kemudian dia menelepon Aizawa dan responnya sama seperti Thirteen.

All Might menghela nafas, karena sikap lalai nya yang meninggalkan pekerjaanya sebagai guru di SMA UA. Apa lagi, ia harus menunggu tubuhnya pulih kembali dalam 10 menit lagi. Persetan dengan jangka waktunya, ia akan mencoba kembali ke bentuk ototnya.

"BAIKLAH, AKU AKAN PERGI!!" Ingin rasanya Naruto memberitahu All Might, tapi si pirang berotot itu duluan memuntahkan darah dari mulutnya. Naruto menghela nafas lagi dan lagi dengan kecerobohan dan kenekatan All Might.

Sekarang tatapannya mengarah ke pintu ruang istirahat All Might, ketika pintu itu terbuka terdapat mahluk yang susah ditebak antara tikus, anjing, dan beruang serta memakai pakaian formal.

"Tunggu~"

"Kepala Sekolah!"

"Ya, tidak tahu apakah tikus, anjing atau beruang. Singkatnya, identitas sebenarnya adalah... Kepala Sekolah!"

"Selamat siang, Kepala Sekolah Nezu." Sapa Naruto kepada kepala sekolahnya dengan menundukkan kepalanya secara hormat.

"Hee... Uzumaki-kun ada di sini?" Tanya Nezu sambil berjalan ke All Might dan ingin mengetahui sebab dari Naruto yang berada di Ruang istirahat All Might.

"Biar aku yang menjelaskannya." All Might menjelaskan semua tentang kejadian tadi bersama dengan si Uzumaki Naruto. Nezu mengangguk ngerti dan kembali menatap kepada si pirang yang memiliki tinggi 175 cm dengan senyum yang terukir di wajahnya.

"Kau sama seperti Minato yang melanggar aturan ya." Naruto hanya bisa menyengir entah itu ejekan atau pujian dari si Kepala Sekolah SMA UA.

"Ngomong-ngomong, anda merawat rambut dengan sangat rapi hari ini." Puji All Might yang memulai pembicaraannya dengan basa-basi pastinya.

"Rahasianya adalah keratin. Manusia tidak bisa menunjukkan warna cerah seperti ini. Aku akan membicarakan topik ini nanti." Nezu mengeluarkan tab dan menunjukkan berita hari ini. "Lihatlah ini! All Might dan murid rekomendasi SMA UA menyelesaikan tiga kasus hanya dalam satu jam ditambah lagi, Naruto-kun sudah masuk dalam daftar bursa prospek magang nanti." Nezu menghela nafas dan berkata lagi.

"Kalian sudah hadir di kota ini, tapi penjahat di kota ini masih belum berhenti dan All Might juga bertindak refleks setelah mendengar kasus. Sama seperti sebelumnya, kau tidak berubah sama sekali. Apalagi, cedera dan gejala sisa menyebabkan aktivitas pahlawanmu terbatasi." Nezu berjalan kembali ke arah sofa dan masih berbicara lagi.

"Pada saat yang sama, ada juga pelatihan penerus One for All untuk mereka yang terobsesi dengan 'Simbol Perdamaian', jika ingin tetap merahasiakan kedua hal ini dari masyarakat, datang saja padaku dan aku akan merekomendasikanmu menjadi guru di SMA UA."

Merasa tubuh All Might tak kuat, secara terpaksa kembali ke bentuk tengkoraknya dan Toshinori berkeringatan saat menunjukkan wujud yang sebenarnya di depan kepala sekolah.

"Tidak masalah kau dalam wujud seperti itu dan membuatmu akan menjadi lebih rileks. Nee... Naruto-kun sini duduk di sebelahku." Naruto yang diperintahkan hanya menurut saja pada kepala sekolahnya.

"Saat ini kamu dapat muncul di kelas ini dalam beberapa menit, bukan? Meskipun saat pertama, aku merekomendasikanmu datang ke sini. Tapi, karena kamu menerimanya, sebagai kepala sekolah, aku berharap kamu mengutamakan pekerjaan sebagai guru. Bagaimanapun, masih ada puluhan kantor pahlawan di kota ini." Ucap Nezu yang menjelaskan dengan panjang lebar.

"Apa yang anda katakan, jadi sekarang aku akan bersiap ke USJ."

Nezu mulai membuat segelas teh hijau dan berbicara kembali. "Meski pergi sekarang, bukankah kamu harus segera kembali? Mengapa tidak mendengarkan aku berbicara di sini sebagai bekal di hari kedepannya. Minumlah." Selesai berbicara, Nezu menawarkan segelas teh hijau untuk All Might dan Naruto.

'Begitu kepala sekolah berbicara, dia akan berbicara tanpa henti.' Batin All Might dan Naruto juga dengan keringat sebiji jagung di kening mereka dan menghela nafas tentunya.

Berjam-jam, Naruto dan All Might mendengar ocehan dari si kepala sekolah membuat kepala mereka ingin pecah.

Tiba-tiba, Naruto merasakan hal yang tak enak, maka ia mengaktifkan Sensor rubahnya sampai kedua mata biru safirnya berubah menjadi merah dan berpupil vertikal. Naruto merasakan sensor musuh yang jauh dari SMA UA ke USJ.

"Maaf menyela pembicaraan, Kepala Sekolah Nezu." Nezu berhenti berbicara dan menatap Naruto dengan tanda tanya, begitupun juga All Might. Tapi ada yang membuat mereka terkejut juga, yaitu mata dari si remaja Uzumaki. "Aku merasakan sensor bahaya di USJ!!"

Mata Nezu dan All Might melebar mendengar perkataan Naruto. Lekas, All Might masuk ke dalam mode bentuk otot dan langsung berlari keluar dari ruang istirahat.

"Apa Uzumaki-kun akan ikut?" Tanya Nezu sambil menghabiskan teh hijau dengan tenang untuk berusaha tidak panik.

Naruto bangkit berdiri dan mengeluarkan sebuah gulungan yang berisi pakaian. "Sepertinya ikut, aku akan menyusul All Might. Dia sangat panikan." Jawab Naruto sambil meregangkan badannya.

"Baiklah, aku akan keluar ruangan dan memanggil para guru yang sedang mengajar." Kata Nezu yang sudah turun dari sofa dan berjalan keluar ruangan. "Pakaianmu sangat bagus, Uzumaki-kun."

"Terima kasih!" Dengan cepat Naruto mengganti pakaiannya dan tentunya seragam sekolahnya dirapikan kembali.

/Pakaian Pahlawan sementara milik Naruto seperti pakaian Yuuta Okkotsu dari anime/manga Jujutsu Kaisen. Begitupun juga tas yang berisi 2 katana miliknya./

Setelah selesai berpakaian dan memakai sepasang sepatu putih, ia memeriksa 2 pedang. Jenis kedua pedang itu sama, yaitu Katana, namun ada suatu perbedaan, yaitu satu katana bergagang hitam dengan ukiran kanji di besinya dan satu katana lainnya bergagang merah dengan adanya simbol pusaran air bewarna merah di besinya.

"Semua katana tajam dan siap berangkat." Ia kembali memasukan kedua katananya ke dalam sarung tas katana. Setelah itu, tangan kanannya membentuk handseal setengah Ram. Seketika, tubuhnya berkedip atau bisa dikatakan Naruto berteleportasi ke USJ.

Quirk Naruto :

1. Wood : Si pengguna dapat menciptakan sulur kayu dan bisa membentuk kayu-kayu sesuka hati sesuai kemauan si pemilik Quirk.

2. Teleport : si pengguna dapat berpindah ke tempat tujuan yang si pengguna inginkan.

[Unforeseen Simulation Joint (USJ)]

Naruto sudah sampai di depan gerbang USJ. Pintu yang merupakan akses masuk ke dalam area USJ berasap yang menandakan adanya pertarungan. Dia masuk dengan santainya sambil menenteng tas sarung katana.

Si pirang Uzumaki menatap All Might yang berjalan dengan tegap dan memasang wajah marah, bukan marah atas musuh atau temannya, tapi marah atas dirinya sendiri.

Lain lagi dengan si pirang Uzumaki yang berdiri di depan pintu masuk USJ hanya menghela nafas kesekian kalinya. Kali ini pintunya dirusak begitu saja, belum lagi ia menatap All Might yang melempar jas kuningnya. 'Biar kuprediksi nanti, kalau All Might akan merusak dasi biru miliknya.' Lalu tatapannya ke arah lain tepatnya seorang yang sedang menatap All Might dan menggaruk lehernya. 'Musuh yang aneh, sampai garuk-garuk lehernya.' Kata Naruto dalam hati dengan sweatdrop.

'Aku selalu punya firasat buruk. Jadi, aku menyela perkataan kepala sekolah, lalu bergegas kemari. Kebetulan aku bertemu Iida muda di perjalanan. Jadi aku mendengarkan situasi di sini. Sungguh, aku sangat marah pada diriku. Betapa takutnya anak-anak itu. Seniornya juga berjuang dengan sangat keras. Tapi, karena ini, aku harus menahan dadaku dan mengatakannya dengan baik.

"Mou Daijoubu... Watashi Ga Kita!" Murid-murid yang menatap All Might datang sangat bersyukur dan merasa terselamatkan. Ada yang tersenyum, ada yang merasa lega, ada juga yang nangis, dan lain sebagainya.

'sudah kuduga dasinya akan direbek begitu saja.' Batin Naruto yang sudah menduga-duga dari awal. Naruto berjalan ke arah All Might dengan santainya dan murid-murid yang melihat Naruto menatap bingung, karena mereka belum pernah bertemu dengan Uzumaki Naruto.

"Naruto Muda, buat klon kayu dan sebar ke seluruh area di sini!! Ingat jangan membunuh para penjahat di sini!" Perintah All Might kepada Naruto dan ia melesat ke bawah untuk menyelamatkan Aizawa dan yang lainnya.

"Baiklah..." Tangan kanan Naruto membuat handseal setengah Ram lagi. "Mokuton: Mokubunshin no Jutsu." Keluarlah sebuah 5 klon kayu dari punggung Naruto dan klon kayu tersebut memiliki se. Mereka menatap kagum dengan Quirk kayu milik Naruto. Tak cuma itu, di wajah Ashido Mina dan Uraraka Ochako terdapat semburat merah saat melihat wajah tampan si Uzumaki.

"Semuanya menyebar ke 5 area yang masih ada murid-murid SMA UA!!" Para klon kayu Naruto mengangguk dan melakukan teleportasi ke area yang masih terdapat murid-murid SMA UA. Naruto kembali berjalan sambil mengeluarkan katana dari tas nya. "Kalau begitu aku juga harus maju dan... Kubunuh para penjahat yang melukai orang terdekatku."

TBC