BOY MEET BOY
_
s a i s h i m u r a s a i
.
.
.
kumpulan cerpen random tentang hubungan absurd antara pekerja kantoran melankolis dan idol ketus yang saling tertarik karena pertemuan pertama yang aneh.
WARN! BXB, NARUTO AU, RARE PAIR, OOC
Didedikasikan khusus buat ultah Sai dan siapa pun yang jadi penumpang kapal SasuSai.
Selamat membaca~
.
.
.
Sai membukakan pintu pada denting ke lima saat bel apartemennya berbunyi keras. Ada Sasuke di depan pintu, membuatnya setengah kaget karena tidak biasa menerima tamu. Apalagi yang dimaksud tamu adalah orang yang selama sekian hari menyita perhatiannya setiap kali mereka bertemu.Sasuke Uchiha tampak biasa saja. Tidak ada penyamaran yang dilakukan seperti hari lain, tidak pada kacamata hitam, tatanan rambut, hodie gelap, atau bahkan topi putih kesukaan. Mereka diam selama beberapa saat sebelum Sasuke mengembuskan napas, hujan gerimis masih menyisa hawa dingin kala pintu terbuka semakin lama, dan entah mengapa si Uchiha bungsu memerlukan waktu untuk menemukan suaranya kembali, untuk sekedar mengucap kata yang telah dia latih di depan cermin berulang kali.
"Oh, Sasuke?" Sai duluan buka suara, sebelah tangan mengucek mata yang sedikit memburam akibat kantuk. Tidak yakin ini hanya mimpi, lebih-lebih karena menyadari bahwa hawa dingin yang menerpa kulitnya terasa nyata sekali. Dia mendongak, menatap lelaki yang lebih tinggi, "Sudah larut, kau mau masuk dulu? Aku akan buatkan kopi atau susu."
Sasuke tidak menyahut, tapi tidak menolak. Dia mendapati dirinya tengah duduk di sofa kelabu apartemen Shimura, tidak banyak yang berubah sejak pertama dia berkunjung ke rumah lelaki pucat itu. Bahkan pada tatanan pulshie kesayangan dan album single keramat yang sudah ditata sedemikian apik di lemari kaca dekat televisi. Mungkin yang berbeda hanya pot plastik yang isi tanamannya diganti oleh bunga palsu dan beberapa lampu kerlip warna-warni berukuran mungil di sudut. Selebihnya tidak ada, bahkan setelah beberapa bulan tak bersua, Shimura tampak masih serupa.
Dia masih lelaki pekerja kantoran yang canggung dan kadang terlampau blak-blakan pada beberapa situasi, surai gelap kecokelatannya juga selalu tersisir rapi, pakaiannya juga terkadang wangi bedak bayi. Minus hari ini, lelaki November tampak sedikit linglung, wajahnya sedikit kuyu efek baru bangun, kemeja kedodoran yang kusut dengan rambut tidur khas yang membuat Sasuke gemas.
Sudah berapa lama mereka tidak saling bertemu? Satu bulan? Dua bulan? Rasanya menyebalkan sekali ketika pekerjaan worldtour untuk terbang ke luar negeri menyita sebagian besar waktunya bersama pujaan hati. Sasuke berdecak gusar, Sai masih di dapur, mungkin membuatkan kopi, atau susu, atau camilan, dia tidak peduli. Yang membuat si Uchiha bungsu resah hanya satu: bagaimana cara agar tidak gugup saat menembak lelaki satu itu?
Dia tidak bisa terus menunda waktu, tidak bisa. Apalagi setelah tahu bahwa si lelaki manis kesayangan banyak yang suka, dimulai dari Omoi—si bedebah dari departemen pemasaran yang nyaris setiap hari akan selalu berpapasan dengan sang pujaan hati, ada juga Shizune Yamauchi, teman SMP Shimura yang mendadak dialihtugaskan ke divisinya. Sasuke enggan menambahkan lebih banyak nama ke dalam list siapa-siapa yang harus dia waspadai akan melangkahi dirinya duluan untuk mendapatkan sang pujaan.
Tidak bisa.
Tidak boleh.
Sasuke tidak pernah merasa segila ini hanya karena menyukai seseorang, dan dia tentu tidak akan rela jika objek perbucinannya diambil orang.
"Ah, maaf lama. Aku mengantuk. Ini." Sai menaruh nampan berisi beberapa kudapan kering dan kopi yang uapnya masih mengepul, tampak baru diseduh. Lelaki itu duduk di single sofa tepat di hadapan si Uchiha. Sebelum mendapat respons dari yang bersangkutan, lelaki November melontar bertanya, "Jadi ada apa Sasuke-kun kemari? Apa ada masalah? Seingatku tadi siang kau baru mengabari kalau penerbangannya ditunda, tidak bisa take off sebelum jam delapan pagi, kok sekarang tiba-tiba ada di sini? Apa aku sedang bermimpi?"
Sasuke menjawab, kalem, "Aku pulang sendiri ke sini, naik kereta."
Sai mengerjap, satu-dua kali. Dia langsung membelalakkan mata begitu menyadari apa maksud lawan bicaranya. Pulang dengan kereta?! Sendiri pula?! Shimura tanpa sadar mencondongkan tubuh, tidak paham mengapa idol yang telah mengadakan konser besar-besaran dan acara lainnya selama seminggu lebih mau pulang naik kereta dengan perjalanan lebih dari enam jam lamanya.
"Astaga, apa yang membuatmu melakukan itu? Apa ada sesuatu yang ketinggalan di apartemenku? Benda penting? Baju?" Sai sudah keburu panik, nadanya kentara khawatir, cemas kalau idol kesayangan tahu-tahu drop di jalan pulang. Dia menambahkan, setengah gemas pada tamunya malam ini, "Kau bisa menelepon atau mengirimiku SMS, pasti aku antarkan pakai pengiriman cepat, biar Sasuke-kun tidak perlu capek-capek dari Suna ke apartemenku hanya untuk itu."
Satu sudut bibir terangkat, Sasuke sudah berusaha mati-matian untuk menahan tawa melihat tingkah salah satu penggemarnya yang paling aneh sekaligus yang paling dia cintai. Mengaku terhibur dengan tingkah panik yang menurutnya terlampau berlebihan untuk ukuran orang baru bangun tidur jam satu malam. Dia mengulum senyum semakin lebar, menukas di detik selanjutnya, "Aku tidak bilang yang tertinggal adalah benda, tuh."
Tatapan penuh kuriositas diarahkan padanya. "Lalu apa?"
"Kamu."
"Hah?"
Sasuke mengembuskan napas. Mendadak jantungnya kembali bergemuruh dan hatinya mulai sedikit resah. Meski sudah percaya diri dengan ketampanannya, Sai punya tendensi untuk menolak dan Sasuke bukan orang yang senang memaksa.
Tapi melihat wajah manis itu dikecup orang lain, jelas dia lebih tidak mau lagi. Jadi, Sasuke putuskan untuk mengatakan ini, kalimat yang telah dia latih di depan cermin selama nyaris sebulan, "Keberatan kalau kau menjadi pacar vocalis band bernama Sasuke Uchiha, Sai?"
"HAAAAAAH?!"
.
.
.
TO BE CONTINUED
buat yang gak begitu paham alurnya, jadi Sasuke ini lagi kerja, jadi vocalis band gitu, dan kebetulan penerbangannya ditunda sampe pagi. tapi dia gabisa nunggu (gamau) makanya dia pulang sendiri naik kereta malem-malem buat nemuin sai di rumahnya dan nembak.
alasan kenapa mereka bisa saling suka bakal aku jelasin di chap depan. semoga suka, ya!
RnR, maybe?
Nov/ 251121
HBD SAI! :3
