OH NO!

NarutoMasashi Kishimoto

Hinata Hyugaa

(Female Dominant/Dominatrix)

x

Naruto Uzumaki

(Male Submissive/Slaveboy)

x

Naruko Uzumaki

(Swicth)

.

!Attention/Warning!

Analsex/Pegging, Femdom, Bondage, Futanari/Trasgender, Sissy/Crossdress, and Sextoys!

.

.

"enghmpph...nnnnmm ahh"

Disebuah ruangan dengan pencahayaan sedikit gelap, hanya pencahayaan dari sebuah lampu tidur diatas meja rias di samping ranjang dan cahaya dari rembulan malam yang masuk di kaca besar jendela balkom disampingnya.

Di atas ranjang terbaring lemah tidak berdaya seorang pria berbadan atletis dan kekar namun mempunyai pinggang yang ramping. Mengenakan pakaian bunny sexynya itu sibuk meronta diatas kasur ranjang putih empuk hingga menimbulkan suara decitan dari kasur dan gemerincing rantai yang membelenggu kedua kaki jenjangnya yg terbalut pantyhose dan masih mengenakan sepatu higheels sexynya itu.

Naruto sangat menikmati ketidakberdayaannya ini. Dengan kedua tangan yang sekarang terikat menyatu diatas kepala ranjang dan kedua kaki terbuka ngangkang keatas karena borgol belenggu besi dengan rantai yg terpasang dilangit-langit.

Mulutnya tidak berhenti mengerang dalam sumpalan ballgagnya yang menyumpal mulut bibirnya yg kini dipoles lipstik berwarna merah. Kedua telinganya pun dipasangi sebuah anting yang sebelumnya dikenakan Hinata tadi.

Dada yg lumayan kekar dengan puting menggoda itu masih disiksa oleh penjepit puting nipple clain chain yang rantainya disambung ke bola ballgag dimulutnya hingga bila ia mengerakan kepalanya rantai nipple clam itu menarik putingnya.

Tapi bukan itu saja siksaan yang dia alami sekarang yang membuatnya meronta, penisnya dipasang oleh sebuah alat khusus pengurung penis ukuran kecil untuk ia tidak bisa mengeras atau ngaceng penisnya dengan dikunci oleh sebuah gembok. dan lubang analnya yang sebelumnya tersumpal butt ekor kelinci kini sebuah dildo vibrator berbentuk bola-bola yang tertanam dilubangnya hingga membuat lubangnya itu basah dan becek oleh cairan lubecrim itu.

Naruto hanya bisa pasrah dan menangis dengan wajahnya yang memerah serta berkeringat itu. Dia ingin dilepaskan bagian penting dirinya yg terpenjara oleh alat pengerung penis sialan ini. Dia beberapa kali sudah ejukulasi gagal membuatnya menderita.

Matanya melirik kesamping kanannya yang ada seorang perempuan(?) berambut pirang panjang yang tak sadarkan diri disampingnya. Tubuhnya tidak mengenakan pakaian apapun, hanya seutas tali warna pink telah mengikat tubuhnya dengan gaya iketan *Shibari yang rumit hingga *oppainya membusung kedepan tepat di wajah Naruto.

Naruto mendongakkan kepalanya hingga ga sadar menarik rantai kecil nipplenya dan menjerit kecil.

Perempuan(?) itu tersadar dari bangunnya. kelopak mata dengan bulu mata yang lentik indah mengejap beberapa kali. ia hendak mengucek matanya namun gerakannya kedua tangannya susah digerakan. Bahkan kedua kakinya juga.

Perlahan matanya yang berwarna biru itu melihat dan langsung terkejut melihat Naruto terikat disampingnya dengan baju bunny yang ia kenali sebagai miliknya itu. Ia lantas bangkit duduk dan melihat keadaannya yang tanpa busana dan terikat juga.

"Hanghnmph!?" saat ia mau berkata dia baru sadar juga mulutnya dilakban.

"Halukohh..."

Perempuan yang terikat yang masih terkejut itu menoleh kearah Naruto yang memanggil namanya dengan kata dan suara yang ga jelas karena sumpalan ballgag dimulutnya.

"Naruko-chan. akhirnya kau sadar."

Perempuran yang miliki paras yang cantik dan sangat mirip Naruto itu beralih ke arah suara yg ia kenali.

Hinata masuk kekamar mengenakan sebuah lingerie transparan warna violet sebatas pahanya. dipinggangnya masih terpasang strap-on dan masih mengenakan sepatu boots sexy itu dengan melangkah menuju kedua orang yang terikat di atas ranjangnya dan sambil kedua tangannya membawa nampan besi yang diatasnya ada borgol berantai panjang, collar anjing dengan talinya dan buttplug berekor rubah berbulu yang berekor sembilan dan berwarna orange kekuningan.

Gadis pirang panjang yang bernama Naruko Uzumaki itu diam dengan wajah terkerjut melihat penampilan Hinata. Dan dia mulai tersadar terkejutannya saat Hinata mendekatinya dan meletakan nampan itu di atas ranjang dan menundukkan wajahnya tepat dihadapan wajahnya yang merona itu. Tangan Hinata memegang dagu Naruko dan mengecup bibir yang tercetak dibalik lakban perekat itu.

Dan tangan satunya meraba dadanya yang terikat itu, mengusap perlahan lalu berhenti diputing dada Naruko dan itu sangat sensitif membuat dirinya mengerang nikmat dalam mulut terlakban itu.

Hinata Mendorong tubuh gadis pirang itu dan berada diatasnya. Tanganya masih bermain di dadanya, salah satu tangannya dipinggang belakang meraba dan mengelus permukaan kulit tan halus itu. Naruko hanya bisa pasrah ketika Hinata masih mencium menjilat mulutnya yang masih terlakban itu hingga mulut Naruko berlepotan basah oleh liurnya Hinata sendiri.

"Enghh Histhh..."

Matanya Hinata melirik yang masih bercumbu. Melihat budak prianya menangis melihatnya dirinya bercumbu dengan adiknya.

Tangan perlahan menuju kebawah selimut yg menutup area bawah tubuh Naruko, meraba sesuatu yang telah merangas dibagian itu membuat Naruko melenguh nikmat sambil memejamkan matanya.

Hinata lantas menyibak selimut itu dan menyeringai melihat penis cukup besar ukuran itu telah mengeras dengan urat otot menandakan Naruko yang seorang transgender ini telah terangsang oleh sentuhan tangan lihai Hinata yang mengocok batang penis itu. Tapi saat Naruko mau merasakan akan cum, Hinata menghentikan aksinya membuat Naruko mendelik kesal sambil ingin mengatakan suara ga sejelas dan meronta.

"Tenang peliharaanku yg manis, kau tak ingin cairan milikmu terbuang percuma bukan. Aku sebagai dominan mu serta kau,Naruto juga harus jadi budakku,mengerti kan kalian?" Ujar Hinata dingin dan tatapan yg tajam, kata-katanya sungguh membuat dua Uzumaki menganggukkan kepala dengan patuh.

Ya karena mereka berdua telah dibeli jadi budaknya dari pelelangan budak di pasar gelap.

Hinata mengambil collar anjing yang ia bawa dan memasang dileher Naruko lalu menarik tali collar itu hingga Naruko bangkit dari ranjang dan berdiri.

Hinata mengangkat tubuh Naruko ala bridalstyle lalu melangkah ke depan ranjang dimana kaki Naruto mengangkang terikat itu. Menurunkan Naruko kemudian mengambil borgol besi dan berjongkok untuk memasangkan di kedua pergelangan kaki Naruko. Rantai borgol yg pendek itu ia kaitkan pada salah satu pengait yang ada di keramik lantai itu. kemudian setelah sudah selesai ia menjilat paha mulus Naruko hingga menuju kedua bokong pantat yang terasa kenyal saat kedua tangannya meremas dua pantat sexy itu.

Naruko berusahan menjaga keseimbangannya saat meronta ke'enakan sambil mendesah. Lidah Hinata mulai bermain di lubang anusnya. menjilati dinding rektrum anus dan tak hanya itu, jari tanganya masuk untuk mencari titik kepuasan di dalam lubang pantatnya itu.

Hingga Naruko mendesah saat akhirnya jari Hinata menemukan titik spot kenikmatanya itu."Nggghhhh ouhhh ahhh~"

Hinata menggigit membuat kissmark dibokong Naruko itu. Hinata lalu berdiri dan menuju meja riasnya untuk mengambil cairan pelicin dan di teteskan di dildo yang ada di selangkangannya itu.

"Nah ayo waktunya kepuasannya"

Hinata berdiri dibelakang Naruko. Wajahnya berada di bahu kiri Naruko sambil mengarahkan penis tegang Naruko ke lubang anal Naruto yg mulai meronta-ronta kuat diatas ranjang hingga suara berisik gemerincing rantai borgol di kaki Naruto dan suara decitan kasur. Untung kamar Hinata ruang kedap suara jadi tidak mengganggu ruangan penghuni lain di apartemen itu.

"Diam Naruto! Atau aku beri kamu hukuman!" Hinata menata kesal kekasihnya yang menatap memohon sambil menangis agar tidak ditambahkan lagi pada lubang analnya yang sudah terasa penuh oleh sextoynya itu. Tapi Hinata membalas dengan senyum yang membuat Naruto hanya bisa gigit ballgag dimulutnya kuat-kuat.

"Hei kau penasarakan rasa lubang pantat sexy kakakmu itu kan. Nah cobalah kau gagahi dia, aku yakin punyamu bakal suka" bisik Hinata ditelinga Naruko yang terdiam kaku dengan bimbang itu.

Tapi kebimbangnya pudar saat melihat kakak prianya terlihat begitu sexy dan menggoda saat ini, membuat miliknya tambah mengeras dan batang penisnya mengacung tegak lurus.

Tanpa aba-aba Naruko melesakan penisnya pada lubang Naruto yang sudah terisi butplug dan dildo bola itu membuat tubuh Naruto mebusungkan dadanya keatas yang membuat jepitan nippleclam salah satunya terlepas di putingnya saat kepalanya mendongak keatas dengan jeritan panjang dan mata terbelalak."ENGMMMPPH!"

"hee... gimana rasanya diperkosa adikmu sendiri Naruto? kau mulai sekarang bukan aku saja yang muasin lubangmu dengan penisku ini, tapi penis lain pun juga tau."

kedua tangan terikat Naruto mengepal dan Naruto juga mengigit kuat ballgagnya yang sudah berliur berusaha meredam desahan kenikmatan pada sodokan penis besar perempuan adik kembarnya yg juga menikmatinya itu.

Hinata juga itu mulai meludahkan dildo strapon siliconnya untuk jadi pelicinnya pada anus Naruko yg siap disodomi olehnya itu. Dan tanpa waktu panjang Hinata perlahan memasuki ujung penisnya di lubang Naruko yang merintih nikmat.

"Ahh sempit juga rupanya milikmu Naruko-chan... Terus sodok kakakmu yang ga berguna ini dan hamilin jika bisa hahaha" Hinata menghentak terus pinggulnya sambil menyeringai menatap Naruto dengan tatapan mengejek dan menghina. Kedua tangannya bermain pada panyudara Naruko yang mendesah dalam mulut masih terlakban itu. ia mencium leher dan bahu kiri Naruko dengan mesra namun liar dan menandai beberapa tanda kissmark juga di leher itu.

Naruto yang terus disodomi itu sambil melihat kekasihnya juga menyodok anal Adik perempuannya itu menjerit keras, berusaha ingin mengatakan suatu tapi usahanya sia-sia saja dengan mulut tersumpal ballgag sialan ini dan Hinata yang masih bercumbu leher Naruko sambil meliriknya dengan tatapan dingin yang mengejek.

Hinata menatap Naruko yang bisa terus bergerak pinggulnya untuk terus menyodok anal Naruto yang terasa nikmat itu. Ditambah remasan dari dinding rektrum dan getaran vibrator dildo di dalam lubang pantat Naruto bikin tambah terus bergerak mompa dengan cepat.

Kemudian Hinata memegang pinggang Naruko dan mengeluarkan penisnya yang telah basah itu dari lubang Naruko sampai ujung lalu langsung menghentak kuat penisnya kedalam lubang itu kembali hingga Naruko mendesah panjang.

Dan sodokan strapon Hinata itu membuat Naruko muncratkan spermanya dengan banyak didalam lubang Naruto yang hanya bisa menatapnya sayu dengan mata berkaca-kaca.

Hinata mengeluarkan penisnya dari lubang Naruko itu dan Naruko mengeluarkan penisnya yang masih sedikit tegang itu. Hinata dan Naruko melihat lubang anal Naruto yang berkedut terbuka lebar mengeluarkan cairan putih kental Naruko sampai meluber di seprei kasur itu bersama dildo bola-bola yang masih bergetar kuat itu.

Hinata melepaskan lakban dimulut Naruko dan mengeluarkan sepasang kaoskaki yang telah basah oleh liur Naruko untuk menyumpal mulutnya itu. Hinata memasukan bola dildo ke satu kaoskaki basah itu. Kemudian menjejalkan kaoskaki itu ke lubang Naruto kembali kedalam sebelum menutupi dengan lakban penutup mulut Naruko barusan.

Hinata melangkah dan menuduk wajahnya di wajah Naruto yang menatapnya juga sambil merontakan kedua tangan terikatnya. "Maafkan aku Naruto sayang, aku harus meninggalkanmu sendiri. Aku dan Naruko-chan akan lanjut diruangan lain jadi kamu istirahat saja dan nikmati malam tidurmu dengan kondisi terikat begini ya. Oh iya, jangan harap kau bisa lepasin diri dari iketanku, kau akan menyesal."

Hinata mencengkram dagu dan pipi Naruto dan mencium bibir mulut tersumpal ballgag itu. setelah itu Hinata kembali memasang salah satu penjepit nippleclamp yang lepas itu di puting Naruto yang membuat Naruto merintih kesakitan. sejenak ia memainkan nippleclamp Naruto yang hanya bisa membalas menatap wajah Majikannya sambil tersenyum padanya yang tersiksa ini.

Hinata mengambil alat penutup mata hitam dan memasangkannya di mata Naruto.

"Nah selamat malam." Naruto dengan pandangan tertutup mata ini merasakan sebuah kecupan di bibirnya dan dahinya kemudian suara hentakan sepatu boots Hinata dan rantai borgol kaki Naruko menghilang di balik pintu itu

Ia merasakan dildo yang ada didalam pantatnya kembali bergetar tambah kencang.

Dia yakin ia tidak bisa tidur dengan keadaannya ini.

end