Trigger Devil

Semua anime yang ada disini buatan pencipta masing-masing saya tidak memiliki apa-apa selain dari cerita ini

Summary : ini adalah kisah tentang seorang iblis, iblis yang bertarung demi apa yang ia ingini dan iblis yang akan melakukan apapun demi mencapai tujuannya…

Chapter 1 (The First Story Of Trigger Devil)

"hmm lagi-lagi aku tetap tampan." Ujar pria berambut hitam dengan poni agak acak-acakan,dengan kemeja biru kelam dan celana Panjang berwarna hitam.

"apa kau tidak bosan-bosan dengan wajah mu itu Naruto?" suara seorang perempuan terdengar, suara seorang perempuan berambut pirang dengan mata berwarna merah ruby.

"tentu tidak, lagipula kau terlambat Alisa." Ujar Naruto sambil melihat kearah jam di dinding yang menunjukkan pukul 08.10

"ya terserah." Ujar Alisa tidak mau ambil pusing.

"kalau begitu siapkan mobil kita akan berangkat ke tempat singgularitas mana berasal." Ujar Naruto sambil melihat beberapa dokumen yang ada di meja nya.

"jika ini berhasil maka hubungan Kerjasama akan tercapai, dan itu akan membawa keuntungan yang besar kepada ku." Gumam Naruto sambil melihat skala grafis pemasukan yang akan ia dapatkan.

*NARUTO POV*

Ah betapa tampannya diriku, aku adalah seorang iblis keturunan asli yang terkenal akan kejeniusannya, nama ku adalah Naruto Sitri, ya mungkin agak aneh kenapa nama ku mirip dengan kue ikan pelengkap ramen, soal itu tolong salahkan orang tua ku yang dengan sembarangan memberi ku nama, sejujurnya aku cukup iri dengan adik dan kakak perempuan ku mereka memiliki nama yang bisa dibilang normal, nama kakak ku adalah Serafall Sitri atau sekarang lebih dikenal dengan Serafall Leviathan, dia adalah seorang raja iblis dari empat raja iblis, sikap nya cukup nyentrik dan itu menyebalkan, nama adik ku ialah Sona Sitri berbading 180 derajat dengan Serafall, Sona adalah anak yang pendiam, dan dia lebih baik daripada Serafall yang berisiknya bukan main.

Aku sendiri Naruto Sitri, seseorang yang narsis dan sangat jenius, aku bukanlah MC tipe Cool walau memiliki wajah keren, bisa dibilang aku ini adalah MC tipe orang yang terkejut tiba-tiba memiliki kekuatan, aku ini sebenarnya adalah Naruto Sitri namun disisi lain aku juga bukan Naruto Sitri, alasan aku mengatakan hal ini karena aku memiliki ingatan dari kehidupan sebelumnya, entah kenapa ini mirip dengan kisah-kisah Isekai, sebenarnya aku adalah seorang pembaca, ya aku sering membaca fanfic Naruto dan DXD banyak yang sudah aku baca, dan kali ini aku masuk kedalam ceritanya.

Pada pertama aku ada didunia ini ada satu hal yang membuat ku terkejut, lebih tepatnya saat aku berumur 5 tahun, perlu diketahui aku ini sangat buruk dalam pelajaran matematika, bahkan membuka buku aku benar-benar malas, namun kebiasaan ku mulai membaca karena gampang dipahami, jujur aku juga sangat terkejut ternyata membaca bisa sangat menyenangkan asal kita bisa memahami apa yang kita baca, karena itu aku akan menggunakan kehidupan ini untuk menjadi raja harem melebihi Hyodo Issei, bahkan kalau bisa aku akan mengambil semua harem milik Issei untuk menjadi milikku kha kha kha kha kha.

"wajah mu mengerikan." Sebuah suara terdengar membuat ku terkejut, suara itu adalah suara Alisa, Alisa Phenex, bisa dibilang dia adalah tunangan ku, sekaligus bidak Queen ku, dia sebenarnya adalah seorang iblis kelas tinggi sama seperti ku, tapi dia benar-benar menjadi halangan ku untuk menjadi raja harem, ketika aku ingin mereinkarnasikan seorang perempuan cantik, dia melarang ku dengan mengatakan bahwa perempuan itu tidak berguna, bahkan ia sampai membakar perempuan itu sampai habis sehingga tidak bisa direinkarnasikan, SIALAN!

"wajah mu kelihatan kesal." Ujar Alisa lagi membuat ku menghela nafas, kemudian kembali kedalam mode keren.

"aku hanya sedang berkhayal." Ujar ku mencoba terlihat keren, namun Alisa menunjukkan wajah ketidakpuasan atau lebih kearah *Cringe* melihat ku, oh tidak jangan melihat ku seperti itu!

*Naruto POV end*

'kebiasaan ini anak kumat lagi' batin Alisa menepuk jidat melihat tingkah aneh Naruto.

"mari singkirkan itu, mari kita bahas apa yang akan kita lakukan sesampainya kita disana." Ujar Alisa sambil melihat document ditangannya.

"benar." Ujar Naruto mencoba terdengar kerena, namun Alisa menatapnya jengah, dia benar-benar jengah tapi mau bagaimana lagi Naruto merupakan King nya, terkadang hal ini yang membuatnya menyesal menolak Evil Piece dari Ajuka dan memilih untuk menjadi Queen dari Naruto hanya untuk mencegahnya menjadi Riser kedua.

"berdasarkan data dari mercenary yang kita sewa, singularitas itu adalah sebuah kekkai yang menghalangi sebuah kota."

"ya, itu terdengar cukup keren sebuah kekkai khusus yang membuat singularitas terjadi, itu cukup keren, lanjutkan Alisa."

"iya iya, kota itu dinamakan kota Eldia, tidak ada yang tersisa dari kota itu setelah perang tanpa akhir, namun ada sebuah rumor yang mengatakan Demon Sword Angbar ada disana."

"Demon Sword Angbar, menurut legendanya mengatakan para iblis yang tanpa spesifikasi yang tepat tidak akan bisa menggerakkan Angbar, bahkan menyentuhnya saja tidak bisa."

"Benar, karena itu kita sudah mendapat sebuah kertas sihir yang bisa menyegel angbar untuk kita berikan kepada Maou Sirzech."

"haah cukup disayangkan, padahal pedang itu merupakan pedang yang sangat kuat." Ujar Naruto sambil menyayangkan pedang yang akan mereka ambil itu.

"mau bagaimana lagi kan, Maou Sirzech sendiri berjanji bila kita mendapat Demon Sword Angbar itu bisa melunasi hutang untuk dua evil piece bidak king yang ada ditubuhmu." Ujar Alisa dengan nada sedikit sarkas.

"bisa kau hentikan nada itu, itu membuatku sakit." Ujar Naruto kepada Alisa.

"ah begitukah, kalau begitu berjuanglah." Ujar Alisa dengan nada sinis kepada Naruto.

"ah kenapa nada mu seperti itu, apa kau masih marah dengan kejadian waktu itu, kan aku tidak jadi mereinkarnasikan orang itu kan." Ujar Naruto lagi.

"tapi tetap saja kan, kau akan mereinkarnasikannya sebelum aku membakarnya sampai habis."

"itu bener sih."

"nah kan!"

"Argh." Naruto hanya bisa mengacak rambutnya melihat tingkah Alisa.

"fufu." Alisa hanya tertawa kecil melihat Naruto seperti orang stress.

'memang aku tidak bisa marah kepadanya.' Batin Alisa sambil tersenyum melihat Naruto yang masih mengacak-acak rambutnya.

"semoga saja ada hal bagus nanti disana." Gumam Naruto sambil melihat kearah jalan dimana banyak mobil-mobil lalu Lalang, sampai akhirnya mereka masuk kedaerah Lousiana Amerika, dimana ada sebuah rumah yang sudah cukup tua, dan terlihat di tembok rumahnya ada sebuah bentuk Mana yang terlihat membentuk sebuah portal.

"disini ya." Gumam Naruto sambil melihat kearah portal itu.

"ya, kalau begitu berjuanglah wahai raja." Ujar Alisa sambil mendorong Naruto masuk.

"oi!"

Naruto terdorong masuk kedalam portal itu.

"Apa-apaan Alisa itu, dia benar-benar kejam kepada King nya, hanya karena aku hampir mereinkarnasikan AV Stars dia marah-marah bukan main, baru AV Stars itu merupakan favorite ku, itu benar-benar tidak memuaskan, tapi Alisa jika marah itu seremnya bukan main, jadi biarkan aja dulu dah." Ujar Naruto Panjang lebar mengeluh karena Alisa mendorongnya kedalam portal.

Dan kini yang ada disekeliling Naruto hanyalah aura-aura menyeramkan dengan sekelilingnya berwarna merah, bahkan dapat terlihat langitnya juga berwarna merah, ini benar-benar seperti neraka yang di gambarkan oleh umat manusia.

*NARUTO POV*

Tempat ini menyeramkan, langitnya berwarna merah, dan sekeliling juga membuat kita melihat merah, bahkan tempat ini hanya ada aura-aura menyeramkan, dan juga reruntuhan dari peradaban yang membuat tempat ini cukup mengerikan.

"haah sialan." Aku hanya mengumpat kecil, aura ditempat ini benar-benar mengerikan, bila iblis kelas bawah yang masuk kedalam tempat ini aku bisa menyimpulkan kalau iblis itu akan langsung mati karena Aura mengerikan ini.

Namun aku kemari bukan untuk memikirkan hal itu, aku kemari karena rumornya Demon Sword Angbar berada disini, karena itu aku kemari, untuk bentuknya sendiri aku tidak tahu, namun yang aku tahu pedang itu memancarkan aura mematikan seperti ini.

Sembari aku berjalan aku melihat puing-puing yang berada disekitarku, dengan aura-aura yang seperti menjerit minta tolong, aku hanya bisa mengabaikannya, aku tidak punya kewajiban ataupun hak untuk menolong suara-suara itu.

Namun terlihat di pusat aura mengerikan itu sebuah pedang ala jepang yang biasa disebut Tachi menancap pada salah satu batu dan pedang itu mengeluarkan aura yang benar-benar mengerikan.

"hmm ap aitu Demon Sword Angbar?" gumam ku sambil melihat pedang itu, entah kenapa pedang itu tidak terlihat seperti Demon Sword, kalian tahu kan Demon Sword, biasanya itu pedang-pedang besar yang bahkan tampilannya keren, bukan pedang dengan bilah tipis seperti ini.

Aura-aura yang terkumpul pada pedang itu membentuk seseorang, aku menyipitkan mata ku dan melihat orang yang terbentuk dari aura itu, tunggu sebentar, postur tubuh yang ideal itu, karisma saat memegang pedang, serta rambut jabrik itu, bukankah itu aku!

Cih sial bahkan bayangan ku saja keren, bagaimana dengan diriku yang asli, tentu saja aku tahu aku ini keren bahkan banyak iblis perempuan yang mimisan ketika melihat ku telanjang dada, ah ini benar-benar tidak benar, apakah aku bisa dimaafkan karena terlalu keren seperti ini.

*WUUUSH*

Sebuah sayatan pedang mengarah ke samping kepala ku, aku benar-benar bersyukur karena menoleh kesamping untuk mengatakan betapa berdosanya aku karena menjadi orang yang keren.

Jadi dia ingin bertarung yah, sebenarnya agak disayangkan karena dia cukup keren mungkin saja aku bisa menggunakan dia untuk bisa melepaskan diri dari penjagaan Alisa, tapi dia menyerangku, maka tidak ada pilihan lain selain mati!

*SLASH SLASH*

Bayangan ku yang keren itu benar-benar menyerangku dengan gaya berpedang timur, lebih tepatnya sebuah gaya berpedang yang aku ketahui pasti, itu adalah gaya berpedang milik Rean Schwarzer Namanya adalah Eight Leaves, tapi dilihat-lihat bayangan itu benar-benar keren ketika ia menebaskan pedang kearah ku.

"DIAMOND DUST!" dengan menggunakan Mana dalam tubuh ku, aku mengeluarkan sebuah tornado es yang sekeras berlian di tiap es kecilnya, dan dapat kulihat bayangan itu kesulitan keluar dari tornado tersebut.

"maaf saja aku tidak ada niatan main pedang-pedangan dengan mu, jika main pedang-pedangan dengan Xenovia mungkin aku akan mau." Ujar Naruto sambil menunjuk kelangit.

"saatnya jurus pamungkas." Ujar ku mencoba sekeren mungkin berpose.

Dan dapat terlihat sebuah lingkaran sihir yang besar dari jari telunjukku, dengan memfokuskan kira-kira cukup banyak mana.

"AURORA EXECUTION!"

Suhu ditempat ini turun seketika, dimana suhu ini masuk kedaerah sangat dingin yaitu Nol Mutlak atau -273 derajat Celsius.

"membekulah." Ujar ku dengan nada keren melihat bayangan itu sudah tidak bergerak lagi, namun untuk lebih berjaga aku mengumpulkan Sebagian besar Mana dalam tubuh ku dan menghantam bayangan yang membeku itu.

*Pyarrr*

Bayangan itu hancur lebur, melihat itu membuat ku tersenyum senang, memang benar selain keren aku ini juga kuat banget.

*NARUTO POV END*

Setelah memastikan kehancuran bayangan itu membuat Naruto langsung mencabut pedang yang tertancap didalam batu, namun terlihat batu itu menampilkan informasi tentang pedang yang baru saja Naruto cabut.

"Homura, sebuah pedang yang terbuat dari Black Zemurian yang bisa menebas apapun dan segala jenis sihir dan menghilangkan sihir dalam radius tertentu." Ujar Naruto membaca dekskripsi pedang ini.

"Geh tidak berguna, jika aku tidak bisa menggunakan sihir yang menjadi andalan ku bagaimana, ini benar-benar tidak berguna," ujar Naruto.

"tapi aku tidak bisa pulang dengan tangan kosong, baiklah akan kubawa saja, barangkali bisa berguna di lain waktu," gumam Naruto sembari berjalan melewati tempat ini yang sudah membeku karena tehnik dari Aurora Execution milik Naruto.

*Deg*

Jantung Naruto berpacu dengan cepat, membuat kepala Naruto terasa sangat pening, dan juga nafas menjadi tidak beraturan.

*NARUTO POV*

Pedang ini menjadi sebuah bukti bahwa aku sudah lebih dekat untuk menjadi pahlawan.

Pemikiran ini tiba-tiba muncul didalam kepala ku, aku melihat seorang anak laki-laki memegang pedang yang sudah berlumuran darah.

Dia bisa melakukannya, sementara aku tidak, bagaimana itu bisa disebut kebebasan?

Lagi-lagi pemikiran aneh muncul dikepala ku, aku melihat seorang anak kecil melihat orang-orang dewasa memegang seorang perempuan yang kira-kira berusia 30 tahunan.

Sesuatu yang bisa kupercaya hanyalah apa yang bisa aku sentuh ataupun aku lihat.

Pemikiran yang aneh kembali terlihat, aku melihat seorang anak dengan padangan sangat yakin ia tidak merasakan sakit sementara tubuhnya terbakar.

Semenjak kita lahir kita sudah bebas.

Sebuah kilas balik terlihat, aku melihat seekor burung tengah terbang bebas.

Dunia ini memang kejam namun aku mencintai mu.

Tiba-tiba wajah Alisa terlihat sedang tersenyum kepada ku, kejadian apa ini, aku merasa tidak menjadi diriku sendiri, ap aini kenapa aku merasa seperti ini.

Apapun yang harus dikorbankan aku akan mengorbankannya.

Wajah Alisa lagi-lagi muncul, detak jantung ku makin tak beraturan terasa seperti jantungku akan pecah.

Aku akan melindungi mu.

Wajah Alisa sekali lagi muncul, sebuah senyuman yang ingin kulindungi.

Bayangan dari seorang yang terpilih, dan mayat yang telah dibuang.

Kini muncul wajah ku dengan wajah berdiri sementara banyak mayat-mayat yang kuinjak, mata ku menjadi lebar aku benar-benar sangat takut.

Tanpa kusadar, aku telah tumbuh menjadi anak *****

Wajahku muncul, sebuah suara yang tidak bisa kudengar, dan tidak bisa ku kenali apa itu membuat ku jatuh kedalam lubang yang sangat gelap.

TBC

Hola, back dengan author sableng ini, entah kenapa saya kepikiran membuat fanfic baru sementara fanfic lama saya masih belum selesai, ya mumpung ada ide kenapa enggak yakan, nanti kalau ada ide baru kita lanjut lagi,atau mungkin cerita baru lagi khakhakha, oke untuk penampilan Naruto ambil aja dari Hak (Akatsuki No Yona), penampilan Alisa dari Alisa Reinford(The Trails Cold Steel)