*Naruto POV*
"yo." Sebuah suara yang ku kenal memanggilku, ku buka mata ku, dan kulihat Riser tengah duduk disamping ku dengan membaca sebuah novel.
"yo, tunggu bagaimana kau tau aku disini?" tanya ku dengan nada heran, seharusnya yang memperhatikan ku pergi hanya 4 raja iblis, kenapa Riser bisa tau aku berada di Manchester.
"kebetulan lewat saja." Ujar Riser santai.
"jadi apa kau masih marah?" tanya ku dengan nada serius, aku benar-benar harus minta maaf kepada Riser, aku yakin Riser akan merasa terluka apalagi Riser adalah setipe dengan Sirzech Lucifer, yaitu sama-sama seorang siscon.
"melihat mu menderita selama para Maou mengurungmu dalam Barier, dan melihat mu lepas kendali seperti itu, aku rasa kau benar-benar tidak sadar kalau adik ku hilang, jika begitu bagaimana bisa ku salahkan kau." Ujar Riser dengan nada sedikit sedih.
"tidak apa-apa, sejujurnya aku merasa sangat buruk setelah kejadian itu." Ujar ku dengan nada sedih.
"begitukah, heh mau bagaimana lagi, adik ku benar-benar salah memilih pasangan." Ujar Riser dengan nada santai.
"hei apa maksud mu?" tanya ku dengan nada kesal.
"kalau begitu aku memberi mu tantangan, jemput Alisa dimana pun ia berada dan buat dia Bahagia!" ujar Riser dengan nada penuh kebanggaan akan memberikan misi kepada ku.
"misi dari anda akan ku terima." Ujar ku dengan nada hormat.
"Pfft."
"Pfft."
"hahahahaha." Kami tertawa keras bersama-sama didalam kamar itu.
Menurut ku Riser sebenarnya orang baik, aku tau dia itu mesum, entah kenapa dia mengingatkan ku kepada Hyodo Issei, mungkin karena mereka berdua sama-sama orang mesum, tapi bedanya Riser terlalu percaya kepada dirinya sendiri, aku tahu karena dia memiliki kekuatan, aku yakin bila Issei bisa menggunakan kekuatannya sebelum bereinkarnasi menjadi iblis, ada kemungkinan ia bisa menjadi sama seperti Riser, namun selain itu berdasarkan cerita dxd, alur cerita tidak akan pernah membuat Issei menjadi sama seperti Riser, ya aku yakin itu, hal itu dikarenakan beberapa ceritanya memiliki masalah, berbeda dengan Riser dimana ia tidak memiliki masalah dan masalah itu datang ketika Hyodo ada, ya jangan dipikirkan lagipula aku rasa Hyodo Issei masih lama berhadapan dengan Riser, ya jika saat itu terjadi akan kuberikan Balmung kepada Riser untuk mengalahkan Issei, ya mungkin ini akan menjadi misi tambahan untuk mencari Balmung disela-sela kesibukan lainnya.
*Naruto Pov End*
Trigger Devil
Semua anime yang ada disini buatan pencipta masing-masing saya tidak memiliki apa-apa selain dari cerita ini
Summary : ini adalah kisah tentang seorang iblis, iblis yang bertarung demi apa yang ia ingini dan iblis yang akan melakukan apapun demi mencapai tujuannya…
Chapter 4 (Fallen Angel, First Appearance Of Hyodo Issei)
*Hyodo Issei Pov*
Halo saya Hyodo Issei, seorang siswa di SMA Swasta Kuoh, sekolah itu awalnya hanya untuk para gadis, namun dua tahun lalu diubah menjadi campuran, aku adalah seorang lelaki jantan dan tentu aku masuk kesini karena aku tahu disini banyak gadis cantik dimana aku bisa menikmati suasana Harem!
Tapi setelah aku menginjak kelas 2, aku semakin sadar dunia tidak seindah itu, aku tergabung dalam trio mesum yang paling dijauhi disekolah, setiap kali aku mendekat para gadis akan lari daripadaku, jika tidak lari aku akan dihajar oleh para gadis, ya meski sudah wajar jika aku dihajar para gadis, dan inilah penyebabnya.
"Woaah Dada Murayama asoy." Ujar Matsuda dengan wajah mupengnya berbisik pelan sambil melihat para gadis sedang berganti pakaian, jika kalian bertanya apa yang kami lakukan? Tentu saja kami melakukan apa yang setiap laki-laki akan lakukan yaitu mengintip.
"bukannya Katase juga bagus." Ujar ku sambil menunjuk salah satu gadis.
"Hooh, Kirigiri juga hot." Ujar Motohara.
"Gadis Kendo kalian sedang di intip trio mesum!" kegiatan kami terdeteksi, seorang siswi berteriak,
"sialan ayo kabur." Ujar ku ingin kabur.
"Kyaaa, mereka tidak tobat-tobat hajar mereka!"
Dan kami pun dihajar oleh gadis-gadis kendo.
*Issei Pov End*
Itulah kegiatan sehari-hari dari Hyodo Issei, ia mengintip Wanita, dan berkeinginan menjadi raja harem, mari kita berbalik sebentar menuju Manchester.
*Naruto Pov*
Aku berjalan-jalan di kota Manchester ini, aku tengah mencari anak kecil yang disuruh oleh Falbium raja iblis pemalas itu, tentunya aku memakai Hoodie, agar wajahku tidak terlalu terlihat ditambah dengan masker agar wajah ku tidak kelihatan.
Aku merasa berdosa karena menyimpan wajah tampan ini dan tidak memamerkannya, namun jika aku memamerkannya maka kejadian kejar-kejaran akan terjadi lagi, dan itu sangat merepotkan.
Ketika aku berjalan di trotoar, aku melihat seorang pria dewasa menggendong anak perempuan berambut biru, mereka kelihatan senang selayaknya orang tua dan anak.
Aku menghela nafas dan melihat mereka, aku tentu tidak bisa mereinkarnasikan seseorang yang masih memiliki keluarga, itu sangat bertentangan dengan peraturan ku, aku khawatir hal itu bisa mempengaruhi batin bidak ku saat keluarga nya tau dia menjadi iblis,
Aku mungkin akan mengawasinya dulu, tapi sejujurnya aku kagum, dengan tubuh yang sudah sangat lemah itu, bahkan Mana yang ada didalam dirinya juga keluar sampai bisa kurasakan dengan sangat jelas, tapi anak perempuan itu masih sanggup tertawa untuk ayahnya.
Ketika sang ayah dan anak itu sampai dirumah, aku membuntuti mereka dengan menghilangkan keberadaan ku, dan mengawasi mereka, sang ayah langsung menidurkan anaknya ditempat tidur, sementara ayahnya memakai seragam kerja dan pergi setelah memastikan anak perempuannya tidur.
"aku akan merasa kasihan kepada anak perempuannya." Ujarku sambil melihat kearah anak perempuannya yang sedang sakit, dengan jumlah Mana yang diatas rata-rata itu, hal itu hanya akan membunuhnya, tidak akan lama lagi anak perempuan itu akan mati.
Aku langsung melesat menuju ayah anak itu, bila dibiarkan anak perempuan itu mungkin akan mati, bila sang ayah melihat itu maka kemungkinan besar sang ayah bisa sangat stress, lagipula aku tidak melihat dimana ibunya, jadi kemungkinan ibunya sudah meninggal sejak lama.
Aku tiba di belakang ayahnya dan menepuk pelan pundaknya.
"permisi?" ujar ku.
"hmm ya ada apa? Jika kamu ingin bertanya tentang stadion Old Trafo maka saya bisa membantu." Ujar ayah gadis itu, ayah gadis itu bekerja sebagai petugas keamanan di Old Trafo.
"Biarkan saya membeli anak mu." Ujarku kepada sang ayah.
"maaf mungkin saya salah dengar." Ujar sang ayah dengan senyuman yang mengerikan.
"biarkan saya membeli anak mu." Ujar ku lagi, dan
*buag*
Sebuah tinju melayang ke wajah ku, membuat ku tersungkur.
"bila kau ingin bercanda maka pergilah aku tidak punya waktu untuk mengurus mu." Ujar sang ayah tajam lalu pergi meninggalkan ku, apa yang aneh dari itu, aku sudah mengatakan aku akan membeli anak sakit-sakitan itu kenapa pria tua itu malah memukul ku?
Bila ia sayang kepada anaknya harusnya dia biarkan saja aku membeli anaknya, aku bisa mengobatinya langsung bahkan aku bisa memberinya lebih banyak dibanding yang bisa ia berikan, selain itu seharusnya tidak salah aku membeli anak itu, pria tua itu tidak bisa merawat anaknya dan itu hanya akan berdampak pada kematian anaknya.
Selain itu bukankah wajah jika kita menginginkan sesuatu kita harus membelinya atau kita harus membayar harga untuk sesuatu yang kita inginkan, bukankah itu menjadi hal wajah
Sial, jika saja Falbium tidak meminta ku untuk mereinkarnasikan bocah itu, aku tidak akan mau melakukan ini.
Aku berjalan kesal sembari menuju sebuah Gedung yang tinggi dan tujuan ku adalah atapnya.
Kenapa atap? Ya karena aku cukup menyukai tempat tinggi, di kehidupan lama ku aku benar-benar suka ketempat tinggi bahkan aku mati pun karena tempat tinggi.
*Naruto Pov End*
Antartika, tempat ini merupakan tempat dimana banyak sihir terkumpul didalamnya, sebuah tempat yang memiliki banyak energi sihir, namun tempat ini memiliki penghalang, ya penghalang itu diciptakan agar tidak ada mahluk yang datang dan mengambil energi sihir ditempat itu.
Namun tempat itu diketemukan oleh Azazel, ya gubernur malaikat jatuh itu dengan pakaian sweeternya ia berjalan di atas gurun es ini.
"hmm seperti dugaan ku ada tempat seperti ini di muka bumi,hmm?" Azazel melihat seorang perempuan terkapar dengan pecahan bidak Evil Piece Queen berada disampingnya, bidak itu terlihat berada diluar namun masih terhubung dengan benang pada tubuh gadis itu, seperti ada benang dari dalam tubuh gadis itu yang membuat bidak Queen tidak keluar.
Lebih tepatnya pecahan bagian kepala dari bidak Evil Piece Queen.
"hmm rambut blonde, dan ada evil piece kemungkinan dia adalah iblis, tapi kenapa dia telanjang, hm hm tubuhnya bagus juga, meski tidak sebagus Gabriel." Ujar Azazel.
Ketika Azazel memegang tangan gadis itu, Azazel cukup terkejut.
"ketika seorang iblis telah mati harusnya mereka melebur dan menghilang diudara, begitu juga dengan malaikat dan malaikat jatuh, namun ini seperti ada yang menahan gadis ini untuk pergi." Gumam Azazel, sebuah insting penemuan miliknya mengatakan bahwa ini merupakan sesuatu yang sangat langka.
Azazel mengeluarkan beberapa bidak, masing-masing bidak ada bidak Warior atau khusus petarung, Archer khusus pemanah,Saber khusus pengguna pedang,Caster Khusus penyihir, Assassins khusus pembunuh, Berserker sebuah kelas special dimana pemakai bidak ini tidak terkontrol, rider khusus orang yang memiliki kemampuan menunggang atau mengendarai dengan sangat baik, dan terakhir ada Civil dimana kelas ini hanya untuk orang biasa yang tidak memiliki kemampuan atau potensi, meski terkesan biasa saja, dengan izin bidak King maka mereka bisa menjadi apapun itu.
Ketika Azazel mengeluarkannya bidak Archer terlihat beresonansi dengan bidak Queen milik gadis itu, dan kedua bidak itu menyatu menjadi satu kemudian masuk kembali kedalam tubuh gadis itu.
Azazel hanya terkejut melihat hal itu dan tertawa.
"hahahahaha sebuah kejadian menarik terjadi."ujar Azazel puas, ia benar-benar tidak tahu apa yang mungkin terjadi, namun sebuah kejutan sudah pasti akan muncul, apakah ia akan kebal terhadap cahaya, air suci dan sebagainya, atau sesuatu yang lainnya, atau mungkin ini bisa membuka jalan untuk menjadi seorang dewi, mungkin saja.
Namun Azazel tidak ingin berpikir terlalu jauh, yang pasti gadis ini sudah bukan iblis maupun malaikat jatuh, sebuah ekstensi yang belum diketahui apakah ia sebenarnya.
"mungkin aku harus meminta Airi untuk membelikan pakaian bagi gadis ini." Gumam Azazel sambil melihat gadis itu.
"haah coba dia seperti Gabriel maka tanpa ragu akan kujadikan dia milikku, namun dia masih kurang jadi biarkan saja, dia juga seperti terikat dengan sesuatu sehingga ia tidak bisa meninggalkan dunia ini." Ujar Azazel sembari menggendong gadis blonde itu dan melakukan teleportasi ke Grigori.
Sementara itu kini kembali bersama Naruto, ia kini berada di kantor hakim Manchester atas dakwaan jual beli manusia.
"nama anda tidak ada di daftar kewarganegaraan, berarti anda adalah orang asing yang seenaknya memasuki negri, eksekusi dia." Sebuah putusan hakim sangat jelas menjatuhkan hukuman mati kepada Naruto, Naruto hanya menghela nafas.
*Naruto Pov*
Oi oi baru aja bebas dari eksekusi yang satu, malah di eksekusi lagi, ah kenapa bodoh sekali aku, aku tinggal gunakan Hypnotis saja dan semua selesai kenapa aku bisa bodoh seperti ini ya?
Apakah karena aku terlalu tampan sehingga ketampanan ini mempengaruhi otak ku dan membuat ku menjadi bodoh ya?
"terdakwa menunjukkan wajah aneh, jadi sepertinya tidak ada pembelaan dari terdakwa hukuman mati!"
Palu telah dijatuhkan aku hanya tersenyum.
"aku tidak perlu pembelaan," aku mengatakan itu pelan dan menjentikkan jari ku.
*tak*
Seluruh Manusia di Manchester langsung melupakan aku, ya meski tidak semua, aku tidak yakin tehnik hipnotis seperti ini bisa mempengaruhi seseorang dari dunia supranatural, tapi jika hanya manusia biasa seharusnya tehnik ini sangat efektif.
Dengan langkah cepat aku mengambil langkah seribu darisana, aku hanya berjalan pelan menuju rumah anak perempuan itu, aku tidak perlu cepat atau lambat, karena bagaimana pun keadaannya mau mati atau hidup aku bisa mereinkarnasikannya, karena anak perempuan itu sudah tidak lama lagi.
Aku melihat sang ayah dari anak perempuan itu terlihat menangis melihat anak perempuannya menahan sakit berada di tempat tidurnya.
Naruto langsung muncul disamping ayah anak perempuan itu.
"apa kau percaya keajaiban?" aku harus membangun rapor ku dulu, mungkin saja dia akan memberikan ku anaknya untuk kujadikan salah satu peerage ku ketika ia tahu bahwa anaknya bisa disembuhkan.
"ha tck mau apa kau lagi kesini, bukan kah aku sudah melaporkan kamu ke pihak berwajib." Ujar ayah gadis itu, hoo aku terkejut, ayah dari gadis ini tidak melupakan aku.
"mau sebanyak apapun kau melaporkannya dan mereka menankapku, aku akan selalu bebas dan itu sangatlah mudah." Ujar ku dengan nada santai.
Sementara itu sang ayah tidak menanggapi.
"Ugh."
"tenang Maine ayah ada disamping mu." Ujar sang ayah mencoba menenangkan putri kecil nya itu.
"apa kau masih belum merubah pikiran mu untuk tidak menjual anak mu?" tanya ku dengan nada serius.
"sudah ku katakan jangan bercanda dengan ku, apa kau tipe orang yang sangat suka bermain-main dengan kehidupan orang lain atau apakah kau tipe orang yang menganggap semua bisa dibeli dengan uang?!" teriak sang ayah kepada ku, aku hanya terdiam.
"memang uang tidak bisa membeli segalanya, namun segala sesuatunya membutuhkan uang untuk menggapainya." Ujar ku dengan nada serius.
"tidak segalanya, jika segalanya harusnya Maine telah berhasil sembuh dari penyakitnya!" teriak sang ayah lagi, aku mulai paham, sang ayah menghabiskan begitu banyak uang untuk putrinya, pengobatan putrinya sampai sampai ia menjual habis semua hartanya, mungkin hanya itu yang bisa ku perkirakan.
"jika kau menjualnya pada ku, maka aku bisa menjanjikan kesembuhan kepada putri mu." Ujar ku dengan nada serius.
"heh kau pikir aku percaya hah? Kau pasti ingin membeli Maine untuk dijadikan kelinci percobaan, karena penyakit langka nya." Ujar sang ayah.
Ah aku paham, sang ayah tidak percaya kepada ku, dan dia mengira aku ini dokter psikopat yang suka membeli anak-anak yang memiliki penyakit khusus untuk di eksperiment kan.
"kalau begitu, aku bisa memperlihatkannya disini, namun ketika ia sudah sembuh maka ia sudah ku beli." Ujar ku mengingatkan kepada sang ayah.
"bila kau bisa menyembuhkannya maka aku akan melakukan apa yang kau suruh." Ujar sang ayah kepada ku.
"yang aku mau itu anak mu, bukan kamu." Ujar ku kesal, gadis kecil ini benar-benar memberikan ku masalah, ayah gadis kecil ini berbeda dengan ayah dari Alisa, ketika aku dipaksa Alisa untuk membuatnya menjadi Queen ku, sang ayah malah dengan senang hati menerimanya.
"tidak, jika itu aku tidak masalah namun jika itu anak ku baru itu sangat bermasalah." Ujar sang ayah.
"tch." Aku tidak habis pikir dengan pola pikir orang ini, mau tidak mau sepertinya aku harus menjadikannya iblis juga agar ia tidak jauh dari anaknya.
"baiklah, kalau begitu, aku ingin kamu menjaga anak mu dan pergi bersama ku." Ujar ku.
"pergi bersama mu?, haa apa kau gay hah?" aku dapat merasakan perempatan muncul di dahi ku, baru kali ini aku dihina Gay.
"tentu tidak, sialan!" ujar ku sambil mengeluarkan Evil Piece.
"hmm apa itu?" tanya sang ayah penasaran.
Dan terlihat semua bidak Bishop bereaksi, ya memang darimana pun dilihat gadis kecil ini pasti akan menjadi Bishop ku.
Aku memasukkan satu bidak Bishop kedalam tubuh gadis kecil itu.
"hei apa yang kau lakukan!" teriak sang ayah.
Aku memunculkan sayap ku.
"Atas nama Naruto Sitri, anak dari keluarga Sitri aku membangkitkan mu sebagai pelayan ku." Ujar ku membaca Mantra dan Bishop itu masuk sepenuhnya kedalam tubuh anak itu atau Maine, Maine pun terbangun, wajahnya menjadi lebih segar dan ia tidak merasakan sakit.
"Maine!" sang ayah dengan berisiknya memeluk anaknya.
"apa ada yang sakit?" tanya sang ayah.
"tentu saja tidak ada." Ujar ku.
"aku tidak bertanya kepada mu." Ujar sang ayah.
"pff." Gadis kecil itu hanya tertawa.
"baiklah sekarang giliran mu paman!" ujar ku sambil menunjukan beberapa bidak catur, dan cukup dikagetkan bahwa hanya bidak Rook saja yang bereaksi terhadap paman ini.
"nah perlihatkan tubuh mu paman." Ujar ku dengan nada seram.
"Sudah kuduga kau itu GAAAAAAY!"
Teriakan Paman menggema dirumah ini.
TBC
Halo ketemu lagi, bersama saya Author gedeng ini, saya ingin memberikan penjelasan , terkait Naruto Sitri atau mc kita.
Naruto Sitri ini merupakan seorang pembaca fanfic di kehidupan lamanya, dan juga bisa dibilang Naruto Sitri ini bebal orangnya, dia tidak ingin mencemaskan Alisa padahal Alisa menghilang selama seminggu, ya karena Naruto itu masih kesel sama Alisa karena di tinggalin padahal sebenernya engga, dan soal Alisa mati atau tidak, kamu bisa lihat di chapter ini kalau Alisa tidak mati, dan soal harem atau engga untuk Naruto kayaknya enggak, kasian kamu Naruto kamu ga bisa harem tentu ini karena Alisa.
dan soal update, saya usahakan secepat mungkin bila saya memiliki ide-ide untuk fanfic ini, selain itu dipersilahkan untuk memberikan masukan supaya cerita ini bisa lebbih baik kedepannya
Oke kalau begitu saya pamit dulu Adios!
