Suhu diluar mulai dingin, Naruto menyalakan pemanas yang bisa membuatnya hangat. Dia menutup pintu balkon yang biasa digunakan untuk menggantungkan pakaian basah. Pemuda itu juga menyiapkan beberapa yang bisa membuat tubuhnya hangat, seperti coklat panas serta camilan untuk bersantai.

"Tumben?"

Naruto menoleh, dia melihat sosok wanita yang menjadi istrinya itu, Naruto tersenyum kecil melihatnya. "Neesan, kemarilah!"

Nozomi yang dipanggil kakak oleh Naruto berjalan mendekati suaminya itu, dia baru saja sampai rumah setelah belanja bahan masakan. Wanita itu duduk di sebelah Naruto sembari mengambil camilan yang sudah disediakan Naruto.

"Coklat panas Naruto?"

"Ah iya, ini untukmu." Naruto memberikan segelas coklat panas yang sudah dia buat untuk Nozomi. "Mungkin bisa menghangatkan tubuhmu setelah belanja tadi."

Nozomi tersenyum, dia menerima gelas berisi coklat panas itu. "Terima kasih." Nozomi meminumnya, kemudian meletakkan gelas itu di atas meja. "Hangat, tapi lebih hangat disini." Tiba-tiba Nozomi sudah duduk atas pangkuan Naruto, dia menyandarkan punggungnya pada dada Naruto, membuat pemuda itu memeluknya secara reflek.

Naruto memeluk perut datar Nozomi, dia mengeratkan pelukannya pada wanita itu. "Neesan wangi." Naruto mencium rambut ungu Nozomi, dia menikmati aroma anggur yang menguar dari rambut istrinya itu.

Nozomi tersenyum tipis mendengarkan pujian Naruto barusan, dia bergerak sedikit untuk mengatur posisinya biar dia merasa nyaman saat dipeluk suaminya itu.

Nozomi kembali mengambil gelas berisi coklat panasnya, dia meminumnya kembali. "Suamiku sangat manja, ada apa?"

"Aku hanya ingin memelukmu neesan, kau...kau hangat dan aku suka."

Nozomi tertawa kecil mendengarnya. "Sepertinya ada yang mencolek ku?"

"Ma-maaf, terbawa suasana."

Nozomi tertawa kecil. "Besok tahun baru, pagi sekali kita akan ke kuil ya?"

"Tentu."

...

..

.

Naruto by Masashi Kishimoto.

Love live by Kimino Sakurako.