Sumpah, saat ada review nyangkut yuri saya benar-benar speechless. :v

Sori, sori, udah keluar topik. Di bawah ini penjelasan singkat, sori kemarin nulisnya kurang.

Skill Pasif: Skill yang akan aktif secara otomatis.

Skill Aktif: Skill yang harus diaktifkan jika ingin menggunakannya.

Pasif itu ga perlu pake Mana buat aktif, kalo Skill Aktif kebalikannya, yakni pake Mana buat bayar.

Buff: Sebuah skill/spell/item yang berfungsi untuk memperkuat atau memberikan berbagai jenis efek positif yang sangat membantu ke arah target yang ditentukan.

Debuff: Sebuah skill/spell/item yang berfungsi untuk melemahkan atau memberikan berbagai jenis efek negatif yang merugikan ke arah target yang ditentukan.

.

.

Disclaimer: Characters who's appeared on Naruto and Highschool DxD was not mine.

Genre: Action, Adventure, Fantasy, Gender Swap, Isekai, Josei, Magic.

.

.

'Blablabla', perkataan dalam hati (tanda petik single).

"Blablabla", percakapan langsung (tanda petik double).

[Blablabla], pemberitahuan dari sistem.

.

.

"..λάω..!"

"...Αμολάω..!"

"...Uhh." Suara asing nan gaduh yang ia dengar itu cukup berhasil untuk membangunkan Naruko dari pingsannya. Agak berbeda dari biasanya, namun akibat Naruko yang memaksakan otaknya langsung bekerja seiring dirinya yang membuka mata lebar-lebar barusan segera memberi dampak nyata dengan rasa sakit yang luar biasa dalam sekejap menerjang kepalanya.

".. Uugrrh~!" Sembari mencengkeram kepalanya untuk berusaha bertahan, Naruko pun tak kuasa, dan ia pun memuntahkan cairan pahit dari dalam lambungnya. Perutnya mual, dan tubuhnya gemetar hingga perlahan dirinya kehilangan keseimbangan. Menepis semua itu, Naruko mencoba bertahan dengan satu tangannya yang bebas bergerak liar mencari pegangan, yang sayangnya hal itu malah membuat rasa sakit yang dialaminya semakin menjadi-jadi.

Itu hangat namun agak berair, itu juga agak kenyal tapi terasa kasar.

Kepala yang awalnya tertunduk itu perlahan bergerak naik, dan dengan kening dan mata yang masih mengernyit menahan sakit Naruko mencoba mencari sudut pandang akan apa yang tangan kirinya ini genggam.

"Πάρε τα χέρια σου από πάνω μου!"

Butuh beberapa detik bagi penglihatannya yang kabur untuk perlahan berangsur normal, hingga apa yang Naruko lihat dengan jelas untuk pertama kalinya adalah seorang gadis kecil berambut pendek yang berwarna biru tua, memakai baju cokelat yang sudah compang-camping, dan tubuh mungil yang kotor oleh debu serta penuh luka gores yang bahkan beberapa di antaranya masih mengeluarkan darah.

Pada dasarnya Naruko itu tidak bisa dibilang seorang yang baik, sebab dirinya juga menyukai sesuatu yang berbau kekerasan. Hanya saja, saat kedua mata birunya menyaksikan dengan jelas dan tepat di hadapannya, bahwa seorang anak kecil yang hakikinya lemah dan tidak berdaya untuk melawan balik menjadi korban amoral, jiwa kemanusiaannya pun mengambil alih. Wajah anak kecil yang ketakutan dengan kedua mata ungunya yang besar dan lugu tersebut bergetar dalam tangisnya, juga ingus yang keluar dari hidung merah yang mungil itu membuat urat kesabaran Naruko seketika putus.

Bahkan jika ini hanyalah seorang NPC yang sudah diprogram, itu tidak akan mengubah kenyataan bahwa sosok di depannya ini tetaplah sebuah wujud dari seorang anak kecil yang tengah menderita.

"...Kau," gemeletuk gigi Naruko terdengar ketika menoleh, lalu menyadari jika sesuatu yang ia pegang dengan tangan kirinya selama ini adalah lengan kiri milik seekor kadal berwarna hijau kecokelatan yang sedang berdiri dengan kedua kaki, serta berukuran manusia dewasa sedang menggenggam dan berusaha menarik kerah belakang gadis kecil tersebut.

"Gruuohh~!"

Seketika jerit kesakitan menggema tatkala tulang lengan di dalam tubuh monster kadal tersebut remuk dengan bunyi 'keratak' yang nyaring terdengar saat Naruko meremasnya sekuat tenaga. Tidak cukup sampai di situ, wanita berambut keemasan ini segera menarik lengan berotot yang sudah terkulai lemah itu untuk lebih dekat, dan dalam waktu singkat kepala lonjong kadal itu pun hancur dengan isiannya yang berhamburan setelah Naruko menghantamkan tinjuan tangan kanannya yang penuh amarah secara mentah-mentah.

"Keparat!" Naruko mengumpat dalam geraman, dan tangan kanannya yang basah oleh darah berwarna biru dari makhluk tadi kembali ia gunakan untuk menangkup wajah jelitanya yang tertutup oleh darah yang sudah mengering milik Archgoblin sebelumnya.

Dalam hati wanita ini memuji atas segala usaha maksimum yang telah Administrator/GM curahkan demi perkembangan gim menjadi lebih nyata serta terkesan hidup, dengan disediakannya suatu fitur untuk para pemainnya bisa mendapatkan pengalaman rasa sakit saat mereka terluka. Tentu, tidak semua pemain akan menyukai rasa sakit yang akan mereka terima begitu saja, dan pihak developer lebih dulu mengantisipasi masalah tersebut dengan memberikan pengaturan kecil dalam bentuk skala persentase dan membuat para pemainnya memutuskan sendiri sebanyak apa perbandingan rasa sakit yang akan mereka alami. Bahkan walau pihak developer di gim ini masih belum bisa menyediakan fitur untuk para pemainnya bisa mencium bebauan, tetap saja kinerja GM patut menerima pujian setinggi gunung.

Akan tetapi, ini justru menjadi masalah tersendiri bagi Naruko yang merasakan sakit kepalanya berada di level yang hingga bisa ia yakini perbandingannya sudah seperti 1:1, mengingat dirinya hanya mengatur toleransi rasa sakit dengan intensitas 10% membuat cewek itu kembali memeriksa status karakternya, hanya untuk mendapati jika tombol 'Pengaturan' telah sepenuhnya hilang dari layar status yang membentang di hadapannya.

"...Astaga~!" Naruko menghembuskan napasnya dengan kasar, berpikir jika lagi-lagi ini adalah sebuah bug. "Dasar gim sampah!" Oke, dia menarik kembali sanjungannya.

Butuh sedikit waktu agar Naruko pulih, dan dengan suasana yang tenang ini sangat mendukung untuknya menghilangkan rasa sakit kepala dan mual yang beberapa waktu lalu ia alami, hingga akhirnya Naruko mampu untuk kembali berpikir jernih.

'Pertama-tama, pingsan di dalam gim,' pikir Naruko, yang ia anggap ini seharusnya adalah kejadian yang mustahil. 'Bahasa NPC yang tidak bisa dimengerti,' dahi wanita itu mengerut seiring makin dalamnya ia mencoba mencari tahu. 'Dan yang terakhir...'

Mata yang awalnya tertutup itu terbuka lebar dalam sekejap. "Bebauan!" Naruko tersentak dengan pupil birunya yang tiba-tiba mengecil mengetahui indera penciumannya berfungsi dengan begitu baik. "..Ap-apa-apaan...?"

Pandangan cowok yang tengah menggunakan karakter cewek itu berkelebat dengan liar untuk mengamati sekelilingnya. Bau amis dari darah monster kadal yang tersungkur di depannya, cek. Bau mengerikan dari bangkai yang membusuk, cek. Bau alang-alang yang menjadi alas tempatnya duduk saat ini, cek. "Aroma dari asap obor yang menyala, bahkan aroma tubuhku sendiri...?! Aargh!" Naruko mengacak-acak rambut di kepalanya frustasi.

"Tunggu sebentar!" Untuk kedua kalinya wanita ini tersentak, memikirkan sudah seberapa lama waktu yang ia habiskan untuk bermain gim di hari ini. Dengan sigap Naruko membuka menu untuk mengecek jam, dan saat dia lihat waktu baru menunjukkan 12:34 PM, napas lega pun ia keluarkan. Walau gim ini tidak menyertakan tanggal di dalam gameplay-nya, sudah menjadi hal yang biasa jika tiba-tiba sistem memutus semua koneksi dan mengeluarkan para pemainnya dari aktivitas gim secara sepihak jika mereka sudah bermain selama lebih dari 12 jam non-stop.

"..Fyuh, syukurlah," pemilik ras Malaikat ini tidak berani membayangkan apa yang akan dirinya nanti derita jika Naruko terlambat menepati janji yang telah dirinya buat pada Akina.

"..."

"..."

"...Σας ευχαριστώ."

Suara cicitan dari bahasa yang tidak dirinya mengerti mengembalikan kesadaran Naruko setelah beberapa waktu lalu ia habiskan untuk berpikir, dan menemukan anak kecil yang dirinya tolong barusan masih duduk tak jauh di sampingnya.

"Σας ευχαριστώ," lagi, gadis yang ia perkirakan berusia sekitar 5 tahunan itu kembali berbicara pelan. Wajah anak kecil itu menunjukkan rasa takut, tapi entah kenapa Naruko bisa merasakan nada positif di suara yang keluar dari mulut kecil gadis tersebut. Dan karena tidak mengerti akan bahasa tadi, Naruko hanya bisa tersenyum selembut yang ia bisa.

Akan tetapi, nyatanya senyum manis cewek itu malah semakin memperkeruh suasana saat mata anak kecil ini mulai berkaca-kaca. "Σας ευχαριστώ! Σας ευχαριστώ!" ucap anak kecil itu untuk yang ke sekian kali di sela tangisnya yang pecah.

Air muka wanita ini memucat, mengira jika dirinya telah melakukan suatu kesalahan. Seolah kehabisan akal, Naruko yang merasa jika komunikasi yang bahkan sedikit pun tidak mereka berdua mengerti bisa menolong situasi, segera mengambil tindakan dengan cara meraup bocah NPC tadi untuk tenggelam dalam pelukannya.

"Sshh~," wanita berambut keemasan tersebut menepuk lembut punggung bocah gadis itu disertai bisikan pelan. "Tidak apa, aku tidak akan membiarkanmu terluka."

Sejujurnya Naruko tidak berharap jika perkataannya barusan dapat gadis kecil yang ada dalam dekapannya ini pahami, namun akan reaksi yang NPC tersebut berikan dengan cara melingkarkan tangan mungil itu di pinggangnya seolah menyambut pelukan yang ia berikan akhirnya membuat Naruko bisa bernapas lega.

Sembari tangan kirinya yang masih mengelus-elus punggung kecil tadi, pandangan Naruko berkelebat untuk mensurvey sekitar, hanya untuk terpaku disertai hatinya yang berteriak malu saat ia baru menyadari bahwa di ruangan yang mirip sel tahanan itu ternyata tidak hanya ada dirinya dan gadis tadi, namun masih ada belasan manusia lain yang keadaannya tak jauh berbeda darinya, sedang meringkuk ketakutan jauh di sudut kanan belakangnya. Merasa dirinya kehabisan ide, wanita pemilik sayap mirip burung merpati yang melipat dan terlihat lusuh oleh debu ini memilih menyerahkan situasi canggung tersebut pada nalurinya.

'Ingat, Naruto. Kau tidak boleh malu karena mereka itu cuma NPC!' Wanita itu mengingatkan dirinya sendiri.

Naruko mengangguk kecil dan meletakkan jari telunjuknya yang masih bebas ke bibirnya yang berwarna merah muda sembari tersenyum lemah. Reaksi yang mereka berikan pun ada dua macam. 11 dari 11 pria yang ada di ruangan itu melongo dengan wajah mereka yang tiba-tiba berubah menjadi merah padam, sedang 7 wanita sisanya hanya bisa terpana sesaat, kemudian mata mereka nampak berkaca-kaca seakan penuh rasa syukur sambil berpelukan dengan wanita lainnya.

"Ahh~," melihat reaksi yang mereka berikan, terutama dari para cowok itu, seketika Naruko membuang muka setelah tiba-tiba punggungnya terasa dingin. 'Tolong, kalian para NPC. Berhenti menatapku dengan wajah sange seperti itu!' Dia menjerit dalam hati.

Selain dirinya yang mencoba menahan rasa malu yang kian menumpuk karena perawakan karakternya yang dinilai terlalu 'panas', Naruko yang tidak memungkiri bahwa dirinya juga merasa cukup terganggu karena tidak bisa memahami bahasa yang mereka ucapkan dari bisikan-bisikan yang ia di belakangnya segera membuka inventory, berharap menemukan sesuatu yang mungkin dapat menolongnya, hingga telunjuk lentiknya terhenti ketika mata birunya yang berkilauan seperti permata itu menangkap item yang tidak ia sadari selama ini telah mendiami penyimpanan miliknya.

Dalam rasa keingintahuan benda berwarna hitam pekat itu pun hilang setelah Naruko menyentuh gambar tersebut, dan seketika muncul dalam genggamannya.

[Ding]

[Abyys's Relic. Rank: [SS]. Relik yang bisa diibaratkan sebagai jelmaan pemiliknya itu sendiri sampai-sampai keberadaanya dirumorkan sebagai mitos oleh seluruh umat manusia. Jangankan manusia bisa memegangnya, apalagi memilikinya. Mereka bahkan tidak berani membayangkan untuk dapat melihat benda ini dengan mata kepala secara langsung, karena bahkan manusia terkuat sekalipun seketika akan binasa saat bertemu dengan sang kematian Acnalogia.]

Satu keringat besar muncul di belakang kepala Naruko. 'Penjelasannya cringe banget,' namun ia tetap melanjutkan membacanya.

[Mengandung inti sari naga kematian Acnalogia, sebuah ras yang segalanya tidak lagi bisa diukur dengan nalar. Bahkan jika Acnalogia disimbolkan sebagai sumber bencana tidak bisa menepis fakta jika ia adalah pemilik ras yang bisa dikatakan sebagai entitas luar biasa yang bisa memahami seluruh isi dari dunia sampai di tingkat yang hampir menyetarai para Dewa! Hancurkan relik ini untuk mendapatkan: Efek 1: Dragon's Knowledge.]

Secercah harapan muncul saat Naruko melihat penjelasan di atas. Menurutnya, mungkin saja maksud dari 'Isi dari dunia' adalah ras Naga bisa memahami seluruh bahasa yang semua manusia gunakan di planet ini, dan keyakinannya sedikit bertambah ketika wanita itu melihat tulisan 'Knowledge' pada opsi relik ini. Diiringi semangatnya yang perlahan semakin tinggi, ia melanjutkan membaca keterangan panjang dari relik itu.

[Efek 2: Dragon's Territory. Efek 3: Dragon's Fear. Efek 4: Dragon's Illusion. Efek 5: Dragon's Eye. Efek 6: Points +5.000.]

Jantung wanita berambut keemasan itu berdegup kencang melihat isi yang terkandung di batu sewarna arang dan memiliki ukiran gambar kepala naga di permukaannya ini, 'Sesuai namanya, rank SS bukan lagi tingkatan yang bisa diterima akal sehat,' pikirnya takjub, dan tanpa menunggu lagi relik dalam genggaman Naruko itu pun seketika hancur.

[Ding]

[Anda telah mendapatkan skill pasif: Dragon's Knowledge! Naga adalah makhluk yang sangat cerdas! Anda telah mengerti dan memahami seluruh isi dan misteri dari dunia ini, termasuk bahasa, kultur serta budaya dari semua makhluk yang ada!]

'Ternyata benar!' Demi menjaga martabatnya, Naruko menahan keinginannya untuk bersorak dan segera mencoba skill ini apakah berfungsi dengan baik atau tidak pada kumpulan orang-orang di belakangnya yang masih saja berbisik-bisik.

"Apa dia akan menyelamatkan kita? Maksudku, bahkan jika dia keluar dari sini, apa ia mau menyertakan kita? Monster kadal tadi bahkan mati dalam satu kali pukul. Bukankah berarti dia sangat kuat?"

Suara wanita yang lain menanggapi.

"Jika memang kuat, bukankah seharusnya dia tidak tertangkap dan dikurung bersama kita sedari awal?"

Naruko melanjutkan bacaannya setelah memastikan fungsi skill pertama yang telah ia dapatkan.

[Ding]

[Anda telah mendapatkan skill aktif: Dragon's Territory (Radius 100 meter)! Acnalogia adalah salah satu naga egois yang tidak suka membagi wilayah kekuasaannya! Efek: 1. Menaikkan moral Anda beserta sekutu dengan sangat signifikan. Anda dan sekutu Anda tidak akan mengenal rasa takut! 2. Semua statistik Anda beserta sekutu +50%!]

"Mungkin saja dirinya pura-pura tertangkap, lalu menghabisi para monster kadal itu dalam sekali jalan?" Suara yang lainnya mencoba menyanggah.

'Oh, buff!' pikir wanita pemilik ras Angel ini mencoba mengabaikan mereka dan memilih membaca informasi selanjutnya.

[Ding]

[Anda telah mendapatkan skill aktif: Dragon's Fear! Acnalogia adalah makhluk yang memiliki harga diri yang sangat tinggi, dan dia sangat membenci jika ada yang berani memandangnya secara langsung, terlebih jika memandangnya rendah! Kengerian yang tidak diketahui dari mana datangnya akan selalu hadir saat Anda berkontak mata dengan target secara langsung. Efek: Target akan mengalami ketakutan, dan semua statistik target -80% selama 10 detik! Dapat Menghilangkan kesadaran secara instan jika kekuatan target 50% lebih lemah dari Anda!]

"Tapi yang ada di punggungnya itu, aku bahkan bisa melihat sayap itu bergerak! Apa itu sihir? Apa bahkan dia itu seorang manusia?"

Naruko tersenyum kikuk tanpa ada keinginan untuk menoleh, apalagi menjawabnya. 'Tenang, jangan terpancing bacotan NPC,' batinnya, masih berusaha mengabaikan perdebatan di belakangnya yang makin menjadi-jadi.

[Ding]

[Anda telah mendapatkan skill aktif: Dragon's Illusion! Naga adalah ras mulia yang memiliki bakat dan ilmu sihir yang begitu tinggi. Tidak ada manusia yang akan menyadari jika suatu hari makhluk itu ingin pergi mencari keramaian dan berbaur di sekitar manusia lainnya! Efek: Anda dapat menyembunyikan jati diri Anda dan berpura-pura menjadi manusia biasa dengan sempurna!]

"Tapi wajahnya benar-benar cantik seperti lukisan yang hidup! Bahkan di ibu kota kerajaan sekalipun, kau tidak akan pernah bisa menemukan wanita semolek dirinya."

"Ya, dia benar-benar cantik!"

"Aku ingin menikahinya!"

Mendengar salah satu pria berbicara seperti itu, seluruh bulu di tubuh wanita bermata biru ini seketika berdiri. '..Sabar, sabar. Aku akan memakai ilusi dan menjadi cowok dengan Dragon's Illusion nanti.' Mata biru Naruko berkilat sambil tersenyum licik. Dan konsentrasi wanita ini pun kembali ke layar di hadapannya.

[Ding]

[Anda telah mendapatkan skill pasif: Dragon's Eye! Naga bukanlah makhluk yang bisa ditipu. Termasuk Acnalogia, dirinya hanya butuh melihat sekilas untuk langsung tahu apa yang ada di dunia dan targetnya sembunyikan ataupun inginkan! Efek: 1. Anda dapat melihat statistik, minat hingga sifat target yang Anda kehendaki tanpa bisa ditutupi! 2. Anda dapat melihat sesuatu yang tersembunyi di sekitar Anda, bahkan yang ada di dalam batu sekalipun!]

"Aku juga!"

"Aku juga ingin!"

"Dasar orang-orang idiot!" Suara satu wanita menyela pembicaraan mereka. "Pikirkan dulu cara keluar dari sini dengan selamat sebelum kalian mau menikahinya!"

"Hmm.. kau benar."

Urat kekesalan di kepala Naruko yang menjadi subjek pergunjingan yang sempat muncul itu perlahan menghilang, sekaligus memberikan kredit lebih kepada NPC wanita yang berkata-kata kasar barusan. '...Dan ini dia yang terakhir.'

[Ding]

[Anda telah mendapatkan +5.000 Poin yang bisa didistribusikan ke seluruh statistik!]

Naruko membuka statistik karakternya. 'Hmm,' wanita itu melihat bahwa selain dari poin pada MP dan INT miliknya yang sudah overpowered, nilai statistik yang lain masih cukup seimbang hingga cewek ini tidak bisa langsung menilai atapun memutuskan jika karakternya ini kelak akan menjadi seorang Mage.

'Kupikir sejak awal diciptakannya, ras Angel ini merupakan satu-satunya yang memiliki poin yang sama rata,' ia mencubit dagunya, berpikir ke mana Naruko akan mengalokasikan seluruh poin gratis ini karena jika salah sedikit saja dirinya memasukkan poin, maka avatar super langka ini akan benar-benar menjadi sampah.

Seperti sebelumnya, pilihan akhir Naruko adalah membagi poin statnya dengan setara. Dan dari total poin sebanyak 5.010 yang ia miliki, wanita tersebut membagikan menjadi berikut:

Health Point: 120+1.000.

Mana Point: 1.080+500.

Attack: Physic: 60+600, Magic: 85+600.

Defense: Physic: 50+365, Magic: 75+345.

Speed: 60+500.

Agility: 70+500.

Intelligent: 590+200.

Mana Regen: 150+400/min.

Free Point: 0.

Tanpa dirinya sadari, Naruko kini tersenyum begitu jahatnya setelah melihat statistik terbaru miliknya. Bahkan wanita ini juga tidak lagi memusingkan perihal betapa susahnya karakter ras Angel miliknya tersebut untuk naik level dikarenakan membutuhkan EXP jutaan dalam satu kali naik. 'Akulah satu-satunya newbie dengan power yang bahkan bisa membuat seorang cheater menangis darah karena statusku.'

Mungkin saja itu benar, karena walaupun wanita ini baru level 4, nyatanya dengan power yang dimiliki saat ini Naruko mampu membuat seorang player level 200 menjadi perkedel cincang dalam hitungan detik. 'Hihihihi...' Dan itulah alasan mengapa tawa jahat dalam pikirannya masih berlanjut, sangat berkebalikan dengan fisiknya yang indah bagaikan seorang Dewi.

"..."

"Hmm.."

"Hm,"

"..."

".."

"...Tapi tubuhnya beneran montok!"

Satu celetukan dari NPC laki-laki membuat tawa jahat wanita itu terhenti total hingga Naruko tersedak dibuatnya.

"Hei, jaga mulutmu!" Wanita yang membela Naruko sebelumnya meninggikan ucapannya. "Kata-katamu itu sudah termasuk pelecehan! Kau habis jika dia menargetkanmu!"

"Hei, hei.. tenanglah. Dia tidak paham dengan pembicaraan kita~.." pria tadi berkilah membela diri.

"Dasar sinting. Hanya karena dia nggak mengerti pembicaraan kita lalu kau bisa ngomong seenak jidatmu, gitu?!"

"Hei! Aku tahu aku salah. Tapi kau nggak harus ngomong sekasar itu pada ora-"

"...Tolong,"

Naruko habis kesabaran.

Kalimat pria itu seketika terhenti saat Naruko dengan suaranya yang merdu menyela menggunakan bahasa mereka secara fasih. "Suara keras kalian hanya akan mengundang perhatian yang tidak diperlukan." Wanita ini memperingati dengan sedikit gerakan hingga orang-orang itu hanya bisa melihat ujung matanya yang tajam dan bercahaya.

"O-oh! Maaf, itu salahku," laki-laki dengan perawakan 30 tahunan yang sempat mengatakan 'montok' itu menggaruk kepalanya dan terlihat ketakutan, dan hanya dalam sepersekian berikutnya wajah pria tersebut berubah warnanya merah padam setelah sadar akan sesuatu. "Ah! Ah! K-kau mengerti apa yang kami bicarakan?!"

"Iya, benar!" Wanita-ah, akan lebih tepat jika Naruko menyebut NPC perempuan yang beberapa saat lalu berdebat dengan pria tadi sebagai seorang gadis, memberi persetujuan. "Padahal tadi kau bergumam sendiri dengan kata 'abcdzggddjhh' entah apalah itu."

Wanita berambut keemasan ini sedikit memberikan perhatian ekstra pada gadis bermata kuning seperti kucing tersebut. "..Aku bisa berbicara dengan banyak bahasa," jawab Naruko dengan berusaha mempertahankan suara ramahnya setelah agak lama terdiam. "Jadi tolong...kalian bersikaplah tenang selagi aku memikirkan cara untuk kita keluar dari tempat ini dengan selamat-oh!" Segera lirikan Naruko beralih dari para tawanan dewasa tadi ketika dirinya menyadari anak kecil dalam buaiannya ini mulai bergerak-gerak.

"Ara ara~," keringat besar muncul di kepala Naruko saat melihat ingus gadis kecil itu banyak menempel di pakaiannya. "Kupikir tuan puteri ini sedang tidur~", sembari mencoba menahan rasa sebalnya dengan tetap tersenyum lembut, wanita ini mengelus pucuk kepala si anak.

"A-apa Anda manusia?" Suara anak itu terdengar sumbang karena mulutnya tenggelam di antara buah dada milik Naruko yang besar, hingga hanya mata yang masih berkaca-kaca yang bisa wanita itu lihat.

Bukannya marah karena gadis kecil itu mengabaikan kata-katanya, Naruko malah dibuat bingung akan reaksi tubuhnya yang tiba-tiba merasakan sensasi geli seakan-akan dirinya tengah tersengat listrik berkekuatan kecil, yang anehnya hal itu justru malah membuat Naruko sedikit ketagihan, yang berakhir dengan wajah ayunya seketika menjadi merah menyala sampai ke ujung telinganya setelah wanita ini menyadarinya.

Tidak! Naruko menolak fakta jika dia menikmati sensasi ketika payudaranya bergesekan!

Ingin sekali wanita ini merobek wajahnya karena dirundung rasa malu yang amat sangat, namun pasti itu akan menyakitinya, hingga akhirnya Naruko memilih opsi kedua, yakni pura-pura mengabaikannya. Pemilik ras Angel itu berusaha mengumpulkan kembali harga diri miliknya yang setengah hancur tadi dengan menegakkan punggungnya dan mencoba kembali menguasai diri.

Naruko berdehem untuk menemukan ketenangannya, walau tak memungkiri jika jejak rona merah itu masih saja menghiasi wajah cantiknya. "Tentu saja, aku juga manusia," ucap si wanita ini memilih kembali ke topik pembicaraan mereka berdua dengan kalem dan senyumannya yang canggung. "Sama seperti kalian."

Alis anak kecil itu terangkat tanda ia belum mengerti. "..Tapi...manusia tidak memiliki sayap," ungkapnya polos.

"Ahh~!" Sial, desahan Naruko keluar tanpa sadar.

Jujur saja, wanita berambut keemasan ini ingin sekali melempar bocah itu jauh-jauh darinya saat kepala bersurai biru tua tadi kembali bergerak dan bergesekan dengan dadanya untuk yang kedua kalinya.

Wajah Naruko menjadi merah total. Dasar GM sialan! "A-ah, maksudnya ini?" ia mencoba mengalihkan situasi dengan cara menggerakkan kedua sayap lebar yang menempel di punggungnya sampai melengkung ke depan hingga menutupi seluruh gadis kecil tadi layaknya selimut tanpa lupa mengutuk developer dalam hati. "Ini adalah skill yang diciptakan dari sihir," jawab wanita itu tidak jujur.

[Ding]

[Skill diaktifkan: Dragon's Illusion!]

merasa sudah cukup dirinya menanggung malu, wanita ini segera menggunakan skill terbarunya untuk menipu mata orang-orang yang akan melihatnya. Dalam hati Naruko terkekeh kesetanan ketika membayangkan akan reaksi yang para NPC ini tunjukkan jika tiba-tiba dirinya berubah wujud menjadi seorang laki-laki.

[Ding]

[Kaum Naga sangat cerdas untuk menilai sebuah situasi yang menguntungkan ataupun merugikan bagi mereka, dan mengotak-atik keadaan suatu ras yang dilindungi sang Absolute Being secara langsung adalah satu dari sedikit hal yang paling berbahaya bagi kaum Naga, yang bahkan hal tersebut bisa saja dibayar dengan nyawa mereka sebagai konsekuensinya! Ilusi pengubah jenis kelamin diblokir oleh Titel! Ilusi pengubah bentuk fisik diblokir oleh Titel! Ilusi yang tersedia: Menyembunyikan sayap!]

Hanya untuk menyadari bahwa skill barusan tidak bekerja sesuai ekspektasinya, hingga dalam sekejap angan-angan Naruko yang ingin menyamar menjadi cowok itupun pupus tanpa sisa.

'Ga-Game Master sampah! Skill rank [SS] sampah!' Cewek itu terpaku dengan wajahnya seperti seorang yang kehabisan darah, dan yang tersisa di otaknya hanyalah sumpah serapah yang Naruko alamatkan pada gim ini.

'Dasar gim super duper sampaaah~!'

.

.

.

TBC~

.

.

Nama: Naruko.

Title: Sanctuary's Guardian.

Race: Malaikat.

Job: Tertutup (dikarenakan jenis ras yang unik).

Level: 4.

Experience: 45.978/1.299.999 (untuk ke tingkat selanjutnya).

Health Point: 1.200.

Mana Point: 1.580.

Attack: Physic: 660, Magic: 735.

Defense: Physic: 415, Magic: 420.

Speed: 560.

Agility: 570.

Intelligent: 610.

Mana Regen: 550/min.

Free Point: 0.