DISCLAIMER: MASHASHI KISHIMOTO

WARNING: CERITA LEMON JADI ANAK KECIL JANGAN BACA.

Haruno Mebuki, wanita itu berbaring di atas ranjang dengan tubuh terhentak ketika lelaki di atasnya terus menghentakkan pinggulnya ke bawah. Tubuh telanjang nya mengkilap karena keringat hasil dari kegiatannya saat ini. Suara desahan terus mengalun dari mulutnya setiap kali benda panjang dan keras menghujam vagina.

"Ohhh!, lagi!. Lebih cepat!, ahhh!." Ujar Mebuki meminta. Dia menatap lelaki di atasnya dengan senyum nikmat yang begitu jelas.

Lelaki itu menyeringai senang ketika wanita di bawahnya tampak ke enakan. Padahal dia baru kenal dengan Mebuki sore tadi, tapi sekarang dia sudah bisa menikmati tubuh seksi wanita itu.

Naruto nama lelaki itu. Julukan sebagai penakluk wanita pantas dia sandang mengingat selama ini sudah banyak wanita yang dia cicipi. Mulai dari wanita muda atau yang sudah bersuami bisa Naruto taklukan. Bahkan Naruto pernah mencicipi istri sahabatnya sendiri.

"Ganti posisi Mebuki!, aku ingin menyodok mu dari belakang!." Ujar Naruto yang di jawab anggukan oleh Mebuki.

Wanita menungging lalu menunggu Naruto memasukkan Penis nya lagi.

SLEP!.

"Ahhh!... Nikmat sekali!." Ujar Mebuki saat penis Naruto masuk kedalam vaginanya. Setiap sodokan yang lelaki itu lakukan membuat Mebuki serasa melayang. Dia di buat lupa jika dirinya adalah wanita bersuami.

"Aku keluar Naruto!, AAAHHHHHH!!!!!!..." Ujar Mebuki ketika mencapai klimaks nya. Tapi permainan belum selesai karena lelaki di belakangnya masing terus menggerakkan pinggulnya dengan begitu semangat.

Ranjang hotel yang mereka tempati semakin kusut setiap kali mereka berganti posisi. Dan malam itu untuk yang pertama kalinya Mebuki merasakan kenikmatan bercinta yang begitu dahsyat sampai membuat dirinya lupa segala nya.


Tok, tok, tok!.

"Kaa-san bangun!,"

Suara ketukan dan panggilan dari luar kamar itu membangunkan Mebuki yang tertidur. Dia membuka mata lalu melihat jam dinding yang telah menunjukan pukul setengah sembilan pagi. Mebuki sadar dia kesiangan tapi tubuhnya masih terasa begitu lelah sehingga dia sedikit malas untuk turun dari ranjang.

Seingat Mebuki semalam dia pulang pukul dua pagi setelah bercinta dengan lelaki asing yang baru dia temui. Beruntung keluarganya sudah tidur ketika dia pulang, jadi Mebuki terhindar dari pertanyaan para keluarganya.

"Iya kaa-san bangun!." Jawab Mebuki menjawab panggilan anaknya. Dia turun dari ranjang lalu pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka.

Mebuki menyantap sarapan buatan anaknya di meja makan. Di hadapan nya ada Sakura yang ikut duduk meski dirinya sudah sarapan bersama ayah dan suaminya. Sakura penasaran karena semalam Ibu pulang cukup larut. Seingat Sakura dia tidur pukul sepuluh dan pada waktu itu ibunya masih belum pulang.

"Kaa-san pulang jam berapa semalam?." Ujar Sakura bertanya.

"Aku?, entahlah! Soalnya kaa-san tidak melihat jam. Tapi saat kaa-san pulang semuanya sudah tidur!."

"Memang nya kaa-san pergi kemana?."

"Kan kaa-san sudah bilang mau ngumpul sama teman-teman kaa-san!. Semalam kami keasikan jadi lupa waktu!." Jawab Mebuki santai. Dia tidak bohong soal berkumpul dengan teman-temannya karena memang itulah yang dia lakukan. Hanya saja kenapa Mebuki sampai pulang begitu larut karena dia bertemu dengan seorang lelaki dan berakhir menghabiskan waktu bersama di hotel.

Mebuki memikirkan pertemuannya dengan Naruto yang terjadi setelah dia berpamitan dengan teman-teman wanita nya. Saat itu Mebuki hendak pulang, hanya saja mobilnya mogok di parkiran. Saat itulah Naruto datang membantu dan sebagai ucapan terimakasih, Mebuki mentraktir Naruto makan. Itu cerita awal mula Mebuki bertemu dengan Naruto. Dan kenapa mereka bisa berakhir menghabiskan waktu di kamar hotel, itu karena godaan dan rayuan Naruto yang berhasil memikat Mebuki.

Sakura diam tidak lagi bertanya!, Dia percaya dengan ucapan ibunya. Lagipula memang ibunya sering berkumpul dengan teman-teman nya jadi Sakura tidak berfikir yang aneh-aneh atas ibunya yang pulang larut malam.

"Oh iya!. Nanti sore aku dan Sasuke akan pulang!."

"Pulang?!. Kau kan baru tiga hari di sini!."

"Aku tidak enak dengan Mikoto Kaa-san kalau lama-lama di sini. Lagi pula kasian Mikoto kaa-san kalau aku pergi terlalu lama."

"Kau kasihan dengan mertuamu tapi tidak kasihan dengan Ibu kandung mu sendiri. Aku kan juga kesepian!." Ujar Mebuki pada sang anak.

"Kaa-san kan sudah setuju kalau aku akan tinggal dengan Sasuke. Aku janji akan sering datang berkunjung!."

"Iya, iya!. Kaa-san mengerti. Tapi tetap saja kaa-san kesepian!. Apa aku punya anak lagi saja ya!." Ujar mebuki sambil berfikir.

"Kaa-san serius!." Ujar Sakura sedikit kaget.

"Kenapa?."

"Yah.. Tidak kenapa-napa!. Aku hanya kaget saja mendengar ucapan kaa-san." Jawab Sakura.

Tapi kalau di pikir itu bukan ide yang buruk. Kalau ibunya punya anak lagi, maka akan ada orang yang merawat ibunya saat sudah tua!. Jujur saja Sakura kepikiran soal ini! Karena dia tinggal di ruman mertuanya jadi dia tidak bisa merawat secara penuh orang tua kandungnya ketika sudah tua nanti.

"Tapi kalau aku beneran hamil lagi, kau tidak keberatan kan?." Ujar Mebuki bertanya.

"Yah!.. Ku pikir tidak buruk kalau kaa-san hamil lagi!. Yah meski sedikit telat sih. Kenapa nggak dulu aja kaa-san hamil lagi!."

"Salahkan Tou-san mu. Dia cuma mau punya satu anak. Padahal kaa-san ingin sekali punya anak laki-laki!."

"Ya sudah kan tinggal buat aja kan!, hehe!." Ujar Sakura bercanda.

"Hehe! Kau ini!. Sudahlah, kaa-san mau mandi!, habis ith temani kaa-san belanja." Ujar Mebuki yang di jawab anggukan oleh Sakura.

Dan disinilah mereka, di pusat perbelanjaan untuk membeli bahan makanan yang mereka butuhkan.

"Kaa-san, aku akan pergi ke bagian makanan kaleng." Ujar Sakura. Dia berfikir jika akan lebih cepat kalau mereka berpencar.

"Baiklah!, aku akan membeli sayur dan daging. Jangan lupa beli bumbu juga!."

"Haik!." Jawab Sakura lalu berpisah dengan Ibu nya.

Selepas Sakura pergi, Mebuki mulai memilih sayuran yang terlihat paling segar. Setelah itu dia pergi ke bagian rak daging. Di saat Mebuki tengah mengambil daging dia terkejut ketika merasakan sebuah tangan meremas pantatnya. Dia berbalik dan terkejut ketika melibat lelaki berambut pirang berdiri di depannya sambil tersenyum.

"Halo Mebuki!." Ujar lelaki itu.

"Na-naruto!." Ujar Mebuki terkejut. Dia tidak menyangka akan bertemu dengan lelaki yang semalam bercinta dengannya.

"Se-sedang apa di sini?!." Ujar Mebuki yang tiba-tiba merasa sedikit gugup dan malu. Ingatan kejadian semalam bersama Naruto langsung memenuhi pikiran Mebuki.

"Tentu saja belanja!. Ngomong-ngomong siapa wanita yang tadi bersamamu?!." Ujar Naruto bertanya.

"Dia anakku!."

"Oh!.. Begitu!. Padahal aku ingin mengajakmu ke suatu tempat, tapi karena kau bersama anakmu jadi ku pikir kita tidak bisa pergi!."

"Eh?. Me-memangnya kau ingin mengajakku kemana?." Tanya Mebuki. Entah apa yang dia pikirkan, tapi wajahnya tampak bersemu.

"Ketempat dimana kita bisa bersenang-senang seperti semalam!." Ujar Naruto berbisik di telinga Mebuki!, dan aksinya itu berhasil membuat si wanita berdesir.

Ingin sekali Mebuki pergi bersama Naruto, tapi tidak mungkin dia meninggalkan Sakura begitu saja. Sial!, Tau begini dia tidak akan mengajak Sakura.

"Bagaimana kalau lain kali?." Ujar Mebuki.

"Hehe!, tentu!. Aku selalu siap!." Ujar Naruto dengan nada senang.

"Kaa-san!, kau sudah selesai?." Ujar Sakura yang datang sambil mendorong troli. Dia melihat ibunya tengah mengobrol bersama lelaki yang tidak dia kenal.

"Eh!, iya sudah kok." Jawab Mebuki ketika anaknya datang.

"Ini siapa?."

Pertanyaan Sakura membuat Mebuki berfikir keras mencari alasan. Dan pada akhirnya Mebuki terpaksa berbohong.

"I-ini Naruto!. Kemarin Dia menolong kaa-san dari pencopet!, dan Kami kebetulan bertemu di sini."

"Sungguh?!. Kalau begitu aku berterimakasih karena kau telah menolong kaa-san ku. Kenalkan, aku Haruno Sakura."

"Ah iya!, aku Uzumaki Naruto!. Kemarin itu cuma kebetulan saja aku melihat Ibumu hendak di copet. Jadi aku menolongnya!." Jawab Naruto sambil tersenyum. Dia tidak menyangka kalau Mebuki akan berbohong seperti ini, jadi Naruto mengikuti alur saja.

"Tetap saja aku sangat berterimakasih." Jawab sakura lagi.

"Ngomong-ngomong aku tidak bisa membantu kaa-san belanja lagi!, Mikoto kaa-san menelfon ku dan meminta aku pulang sekarang!."

"Benarkah!?." Ujar Mebuki. Dia tiba-tiba merasa senang mendengar ucapan anaknya. Kalau Sakura pergi, dia jadi punya waktu bersama Naruto.

"Iya!, tidak apa kan kalau aku pulang sekarang?."

"Baiklah, nanti kaa-san pulang nya naik taksi saja!." Jawab Mebuki. Sekedar informasi, Mebuki pergi dengan mobil Sakura.

"Haik!, aku pulang sekarang kaa-san." Jawab Sakura pamit. Dia berjalan pergi meninggalkan sang ibu yang masih bersama Naruto.

"Kau punya anak yang cantik!." Ujar Naruto setelah Sakura pergi.

"Kenapa?, kau tertarik dengan anakku?. Maaf saja, dia sudah menikah!." Jawab Mebuki.

"Hehe!.. Kalau dia mau denganku bagaimana?." Ujar Naruto bercanda.

"Dasar!, kau sudah dapat ibunya, masa anaknya mau di embat juga!." Ucap Mebuki genit.

Naruto tertawa mendengar ucapan itu. Sepertinya menarik kalau dirinya menaklukkan Sakura juga.

"Kalau Sakura mau apa kau keberatan?."

"Tidak mungkin Sakura mau. Dia itu sangat mencintai suaminya."

"Kalau begitu bagaimana kalau kita bertaruh!."

"Apa taruhannya?."

"Kalau aku bisa menaklukkan Sakura, kau tidak boleh marah dan mengijinkan kami terus berhubungan gelap, tapi kalau aku gagal, kau bisa meminta apapun!."

Mebuki berfikir sejenak. Tidak pantas memang seorang ibu menjadikan anaknya sebagai bahan taruhan tapi dirinya bisa mendapatkan keuntungan jika Naruto gagal. Dia bisa meminta apapun pada Naruto, dan Mebuki yakin jika Naruto pasti akan gagal mengingat anaknya adalah wanita baik-baik.

"Oke!. Bersiaplah karena saat kau gagal, kau akan menjadi budak Yang selalu siap memuaskan ku." Ujar Mebuki dengan senyum nakal.

Naruto menyeringai mendengar persetujuan Mebuki. Menjadi budak?, Naruto tidak berniat sama sekali, justru sebaliknya dirinya lah yang akan menjadikan Mebuki dan Sakura sebagai budak pemuas nafsu. Naruto berfikir Pasti seru kalau pasangan ibu dan anak itu mendesah di atas ranjang nya.

"Karena sekarang kita hanya berdua, jadi bagaimana kalau pergi ke tempat dimana kita bisa bersenang-senang?." Ujar Naruto dengan seringai menggoda.

"Mau ke rumahku?. Tidak ada orang di sana!."

"Hehe! tentu!, ayo aku sudah tidak sabar membuatmu mendesah!."

Mebuki tersenyum nakal lalu menggandeng tangan Naruto dan membawanya pulang ke rumahnya.


Naruto berbaring telentang dengan seringai senang sambil memandang wanita yang dengan begitu semangat bergerak naik turun di atas tubuhnya. Payudara besar Mebuki begitu menggoda karena terus bergoyang naik turun. Mebuki sendiri tampak tersenyum menggoda sambil mendesah nikmat merasakan penis besar Naruto di dalam vaginanya.

"Ohhh!, nikmat sekali Naruto!." Ujar Mebuki senang.

"Haha!.. Teruslah bergoyang Mebuki!." Sahut Naruto yang juga merasa senang.

Mebuki bertumpu pada dada bidang Naruto selagi menggerakkan tubuh nya naik turun. Dia merintih nikmat merasakan setiap tusukan penis besar Naruto di dalam vaginanya.

"Enghh.. Aku keluar Naruto!, AAAHHHHHHH!!!..." Desah Mebuki ketika dirinya klimaks.

Permainan belum selesai karena setelah orgasme Mebuki reda, Naruto menggulingkan tubuhnya sehingga kini Mebuki berada di bawah. Dan tanpa banyak membuang waktu, Naruto menggerakan pinggulnya dengan cepat dan keras membuat tubuh seksi Mebuki terhentak dalam Kenikmatan.

"Ahhh!, Ahhh!, Ahhh!. Lagi!, beri aku kenikmatan lagi Naruto!" Pinta Mebuki yang semakin tenggelam dalam nafsu.

Ranjang yang mereka tempati ikut terguncang karena gerakan keras Naruto. Meski begitu Mebuki justru merasa lebih nikmat. Dia benar-benar di buat terlena oleh selingkuhan nya.

Tak lama kemudian, Mebuki merasa hampir sampai. Dia melingkar kan kaki nya pada pinggul Naruto yang masih terus bergerak cepat.

"Ahhh!, aku mau keluar lagi Naruto!, aku tidak bisa menahannya lagi!."

"Aku juga!, kita keluar bersama Mebuki!." Jawab Naruto yang juga hampir mencapai klimaks.

Naruto semakin menggila membuat Mebuki mendesah semakin keras. Dan sesaat kemudian keduanya mencapai klimaks bersamaan.

"Ahhh!, ahhh!, ahhh!, kekuar Naruto!. Aku sampai!, AAAHHHHHHHH!!!!..." Ujar Mebuki sambil mendesah panjang.

"Aku juga Mebuki!, akan ku keluarkan di dalam!, UUUHHHHHH!!!!!..." ujar Naruto sambil menyemburkan spermanya.

Keduanya saling tersenyum ketika orgasme mereka reda. Naruto melumat bibir Mebuki dengan penuh nafsu yang di balas oleh Mebuki dengan tidak kalah bernafsu. Dan pada momen itu Naruto kembali menggerakkan pinggulnya membuat si wanita kembali mendesah.

Tentu saja permainan masih belum selesai. Mereka masih punya banyak waktu untuk menyelami kenikmatan bersama.

"Ahhh!, Naruto!, lebih cepat cepat lagi sayang!. Ohhhh!..."

tbc.

halo aku penulis baru. mohon koreksi kalau ada yang salah.