Beauty Bratty Bottom
a vkook stroy
Rated M
All cast belong to God, BTS, Bighit, themself
Don't like don't read
Sinopsis :
The BBB Gank mendapat misi untuk menculik seorang anak konglomerat yang merepotkan. Misi tersebut berjalan dengan mudah hanya saja menjadi sedikit merepotkan saat anggota termuda mereka ngotot untuk duduk dipangkuan sang korban dan tidak mau turun sama sekali.
"I can't help it kak. When i saw him man spreading my butt says they want to me to sit on there."
Cw / Mature content , PWP , binal Jungkook
TW / sexual harrasement , kidnapping , mention of rape
Lets enjoy the ride
Seokjin mengerang kesal. Memukul stir tidak bersalah itu frustasi, ia kembali melihat ke belakang kursi di mana korban penculikan dan adik bungsunya berada. Hal yang membuatnya kesal adalah, di sana, di kursi penumpang mobil van putih yang sedang ia kendarai, adik bungsunya, Jeon Jungkook tengah sibuk bergelayut di atas pangkuan korban penculikan mereka.
"Jungkook turun!"
"No!" Jungkook memanyunkan bibir seraya mengeratkan pelukannya di belakang leher korban.
"Jungkook! Kau tahu apa yang kau lakukan, dia masih tidak sadarkan diri! Setidaknya tunggu sampai dia bangun, kasihan kalau tubuhnya kebas."
"Tidak, Tidak, Tidak! Aku sudah bersabar untuk menahan diriku naik kepangkuannya sejak di dalam bar tadi. Kau tidak tahu rasanya saat kedua bokongmu menyuruhmu untuk segera menumbrukkan kedua pipi gembilnya di atas kursi mereka. Bokongku pantas mendapatkan ini, kak."
Seokjin berteriak heboh, "AAA! TERSERAHLAH AKU TIDAK PEDULI!"
"Sudahlah Jin biarkan saja Jungkook di situ." Sesosok makhluk berkulit kelewat putih yang sejak tadi sibuk menguap itu pun akhirnya bersuara.
"Aku hanya tidak mau korban kita mengalami shock, Yoongi." Yoongi memutar matanya malas, kedua rekannya ini sebenarnya sebelas dua belas, sifat dan perilaku mereka sangat mirip.
"Bilang saja kau iri kalau korban kita kali ini ternyata tidak sesuai dengan tipemu, huh."
"YA! Siapa bilang aku iri? Aku tidak iri sama sekali!"
"Benar! Kak Seokjin iriiii!" Si bungsu pun ikut meramaikan van yang sedang mereka tumpangi itu sembari menjulurkan lidahnya, meledek anggota tertua.
Seluruh kejadian ini bermula di minggu ke tiga bulan lalu . Saat the BBB Gank mendapatkan pesan yang berisi misi khusus untuk menculik satu orang anak konglomerat Korea. Mereka diminta untuk menyembunyikan anak tersebut hingga beberapa waktu tanpa menyakitinya—hanya menyembunyikan keberadaan anak itu di tempat terpencil hingga waktu yang ditentukan—Seperti kebanyakan problematika keluarga kaya, mereka tidak terlalu peduli dengan konflik keluarga itu. Hanya saja bayaran yang mereka terima untuk misi yang satu ini terbilang cukup besar dan pengerjaannya sangat mudah. Mereka dengan senang hati menerima dan memulai strategi mereka untuk 'menculik' anak konglomerat yang dimaksud tersebut.
Pada awalnya mereka pikir mereka akan 'menculik' seorang anak kecil. Namun ketika mereka mendapat profil korban, Jungkook langsung heboh saat foto seorang pemuda panas terpampang di layar ponsel khusus misi the BBB Gank. "OH MY FUCKING GOD. HE IS SO HOT!" Teriaknya nyaris membanting ponsel dan berlarian di ruangan seperti manusia kehilangan akal. Jungkook adalah anggota yang paling semangat dalam menjalankan misi ini, karena dia sudah mengincar korban mereka, seorang anak bungsu keluarga konglomerat bernama Kim Taehyung.
Puncak kegilaan Jungkook akan ketertarikannya dengan Kim Taehyung itu terjadi hari ini. Di mana saat mereka memancing Taehyung untuk datang ke sebuah bar langganan aksi mereka. Jungkook dengan tidak sabar ingin berlari menghampiri Kim Taehyung saat itu juga, ketika ia melihat Kim Taehyung duduk mengangkang memamerkan selangkangan berbalut celana Jeans ketat dengan sebuah gundukan kecil terpampang nyata di depannya. Di mana seharusnya mereka mengawasi dari kejauhan. Jungkook malah sibuk berusaha mencari perhatian Kim Taehyung dan hampir membuat misi mereka gagal karena khawatir Taehyung akan merasa risih dan akhirnya memilih pergi dari bar tersebut sebelum ramuan istimewa mereka bekerja.
Untungnya Seokjin dan Yoongi berhasil menahan Jungkook dengan sekuat tenaga mereka, dengan meminta sedikit bantuan Hoseok—bartender sekaligus pacar kedua Yoongi—untuk memberikan obat bius itu kepada Kim Taehyung sampai akhirnya pemuda itu berhasil masuk ke dalam van yang selalu terparkir di belakang bar.
Beberpa menit berlalu akhirnya perdebatan tidak penting mereka pun reda, di mana Seokjin memutuskan untuk mengalah kepada adik bungsunya dan membiarkan si adik untuk melakukan apa saja sesukanya asal tidak melukai sumber uang mereka.
"UGH"
"Hei, kau sudah sadar?" Jungkook langsung menyapa Taehyung dengan halus saat dia melihat kedua mata indah pemuda itu akhirnya terbuka. Tersenyum begitu hangat menyambut tatapan terkejut dari si penarik perhatian.
"Hei, apa-apaan ini? Di mana aku hei, siapa kalian, lepaskan aku!" Taehyung langsung berterak dan memberontak heboh, berusaha melepaskan kedua tangannya yang terikat di belakang punggungnya. Taehyung bergerak tidak karuan membuat Jungkook terhuyung-huyung berusaha menenangkan pemuda itu.
"Hei hei, Calm boy!"
"Bagaimana aku bisa tenang! Huh, siapa kalian? Mau di bawa kemana aku ini hei! Kenapa tanganku diikat? Kalian penculik huh? Tidak mungkin kalian penculik kan? Apa kalian menjebakku? Apa yang kalian inginkan?! Lepaskan aku brengsek!" Taehyung tidak berhenti berteriak sambil memberontak bahkan saat Jungkook berusaha menenangkannya.
CUP
Jungkook segera membungkam bibir Taehyung yang tidak berhenti berteriak, dengan ciuman kasar. Melumatnya sembarang sambil memegangi kedua rahang Taehyung dan memperdalam lumatannya. Membuat si korban penciuman sepihak itu tidak berkutik karena terlalu terkejut mendapatkan serangan tiba-tiba. Namun sedikit demi sedikit dirinya pun ikut terhanyut dalam ciuman itu saat dirasa lumatan orang yang berada di atas pangkuannya ini menjadi lembut dan menenangkan.
"Calm baby." Jungkook melepaskan tautan bibir mereka dan mengelus rahang Taehyung dengan halus. "We won't hurt you." Katanya sambil membubuhkan kecupan di bibir Taehyung.
"Ugh," Taehyung mengerjap, saat dia menyadari bahwa seseorang yang sejak tadi berada di atas pangkuannya ini ternyata memiliki wajah yang sangat cantik.
"Yeah," Taehyung kembali mengerjapkan matanya, dan mengalihkan pandangannya dari Jungkook—salah tingkah—
"Good boy!"
"Well. Siapa kalian? Kemana kalian akan membawaku? Dan ugh kenapa-" Taehyung kembali menatap mata indah yang terpampang di atas wajahnya, "Kenapa kau duduk di atas pangkuanku, kau tahu.. kau.."
"Besar.." Jungkook melanjutkan kalimat Taehyung yang terpotong. "Aku tahu, anggota tubuhku yang satu ini—" Jungkook menepuk bagian pipi bokongnya yang berada di atas paha Taehyung sambil berbisik di telinga pemuda itu, "Besar.. dan kenyal." Bisiknya. Taehyung merinding sampai kaki.
"Kau—"
"Calm baby," Jungkook memegang bibir Taehyung yang kembali ingin berbicara dengan jari telunjuknya. Ia mengarahkan bibirnya ke bibir pemuda itu dan hampir akan menciumnya membabi buta kembali sebelum sebuah suara menginterupsi mereka berdua.
"Tahan Jungkook. Kita sudah hampir sampai." Seokjin dengan nada juteknya berkata sambil mendengus acuh melirik dari kaca dashboard. Karena sungguh demi tuhan Seokjin tidak mau menyaksikan adik bungsunya itu bercinta di atas van yang sedang dikendarainya.
"Hm baiklah tampan. Simpan pertanyaanmu untuk nanti, karena aku akan menjawab semua rasa penasaranmu secara khusus saat kita sudah sampai dengan cara yang sangat menyenangkan." Lalu Jungkook kembali menyenderkan kepalanya di dada bidang Taehyung yang terdiam kaku tidak dapat bergerak.
"Jadi.." Yoongi memulai perbincangan di antara ketiganya, "kau benar-benar akan tidur dengannya, Jungkook?"
"Ya!"
"Setidaknya ragu-ragulah sedikit, Jungkook. Kau akan menyerahkan pengalaman pertamamu dengan orang asing." Seokjin kembali merotasikan matanya, jengah melihat tampang polos namun binal milik adik bungsu kesayangannya. Lihat saja, Jungkook sudah siap dengan baju tidur satinnya yang celananya kelewat pendek yang hanya melindungi pipi bokongnya saja.
"Huh, bukankah saat kakak melepaskan pengalaman pertama kakak dengan Namjoon, Namjoon juga orang asing? Begitu pula kak Yoongi dengan Jimin? Benarkan? Sekarang giliranku!" Jungkook menyahut dengan semangat dengan mata berbinar.
"Ah sudahlah terserah. Tapi ingat Jungkook. Kita hanya 'menyembunyikan' mereka, tidak untuk menyakiti dan kita tidak pernah memperkosa mereka okay! Ingat ini kita—kau—tidak boleh memperkosa Taehyung." Seokjin mengingatkan rules tim mereka kepada Jungkook yang dibalas anggukan semangat dari Jungkook.
"Tentu saja aku tidak akan memperkosanya! Aku akan meminta secara baik-baik penis Taehyung!"
Yoongi hanya bisa menepuk dahinya melihat tingkah polos adiknya yang kelewat menyebalkan. "Seriuslah sedikit, Kook. Aku tidak sedang bercanda."
"Tenang saja, kak. I know how to play."
"Once more, Kook." Yoongi menatap tepat di mata Jungkook dengan raut serius. "Jangan macam-macam."
~~,,~~
Taehyung gelisah setengah mati. Saat ini dia berada di dalam ruangan yang tidak memiliki jendela sama sekali. Hanya ada satu pintu penghubung keluar masuk ruangan ini, yang mana artinya dia tidak bisa keluar dari ruangan ini sama sekali jika bukan ketiga pemuda cantik namun aneh itu yang membuka pintu.
'Sial! Kenapa bisa begini' pikirnya. Seingatnya dia sedang berada di dalam bar, menikmati minumannya bersama gadis-gadis cantik menemani malam bebasnya. Tapi kenapa dirinya bisa berakhir di dalam van dengan kedua tangan terikat, bersama ketika pemuda cantik—namun aneh—dalam keadaan tidak sadarkan diri pula. Dan lagi, dia sudah dilecehkan oleh salah satu pemuda yang paling cantik itu! Oke tidak sepenuhnya dilecehkan karena Taehyung mengakui bahwa ciuman pemuda itu sangat kasar namun lama kelamaan melembut dan menenangkan, belum lagi kedua belahan bokongnya yang—tidak! kenapa dia bisa berpikir begitu, sial. Taehyung harus mengenyahkan segala pikirannya tentang pemuda cantik itu sekarang juga atau dia bisa saja membangun tenda tanpa bisa menuntaskannya karena kedua tangannya masih terikat.
Dikala kekalutan melanda, terdengar bunyi kenop pintu yang terbuka disusul oleh kemunculan bidadara—Jungkook—yang begitu, wah Taehyung tidak sanggup mendeskripsikannya karena, sial apa yang pemuda itu kenakan?!
"Hai!" Sapa Jungkook ceria, saat dia kembali mengunci pintu tersebut dan bergegas menaruh makan malam itu di atas nakas tempat tidur.
"Aku membawakanmu makan." Katanya, "Makan okay?"
Taehyung bergerak defensif. Waspada kepada Jungkook yang kini sudah mendudukan diri di atas tempat tidurnya. "Hei, tenanglah.. aku kan sudah bilang, aku tidak akan menyakitimu." Katanya, "Aku hanya mau memberimu makan." Taehyung tidak menjawab, jujur saja perutnya memang lapar tapi dia sama sekali tidak napsu untuk menyuap makanan ke dalam mulutnya.
"Atau.." Jungkook tiba-tiba saja menaiki kasur, merangkak mendekati Taehyung sampai wajahnya berada tepat di depan wajah pemuda tampan itu. "Kau ingin memakanku?"
"Persetan!" Taehyung segera membenturkan kedua dahi mereka cukup keras sehingga membuat Jungkook jatuh telentang di bawah Taehyung yang sudah sangat kesal dengan semua godaan yang diberikan pemuda ini.
"Haha.." Jungkook terkekeh puas di bawah Taehyung yang tangannya masih terikat. "Sabar sayang, aku tahu kamu sangat penasaran dengan kejadian yang menimpamu hari ini kan?" katanya, bangkit kembali lalu duduk berhadapan dengan Taehyung.
"Well," Jungkook menyelipkan rambutnya yang sedikit panjang ke balik telinganya, yang sialnya pemandangan itu terlihat sangat manis dan seksi di saat yang bersamaan di mata Taehyung. "Aku kan sudah janji akan menjawab semua pertanyaanmu," katanya seraya tersenyum begitu manis. "Aku janji akan memberitahumu mengapa kamu harus berada di sini, asal dengan satu syarat."
"Apa?!" Jawab Taehyung tidak sabar.
"Itu.." Jungkook berkata malu-malu.
"Apa? Katakan dengan cepat. Aku tidak punya banyak waktu untuk terus berada di sini kau tahu."
"Aku mau itu." Jungkook menunjuk. Taehyung mengarahkan pandangannya ke arah jari telunjuk Jungkook. Dan membelalakan matanya, Anak ini... bagaimana bisa dia menunjuk ke arah penisnya dengan mata berbinar seakan-akan benda pusakanya ini adalah permen manis yang dijual di festival-festival pasar malam.
"Aku mau penismu, Taehyung. Boleh kan?"
Taehyung tidak dapat berpikir dengan jernih saat Jungkook dengan kurang ajarnya membuatnya tidak memiliki pilihan selain mengiyakan keinginannya beberapa menit lalu. Dan sekarang pemuda itu dengan semangatnya sedang mengemut kejantanannya yang sialnya sangat cepat tumbuh dengan besar dan keras di dalam mulut Jungkook.
"Ssst, Jungkook.. pelan-pelan." Taehyung sungguh tersiksa karena tidak bisa menggerakkan kedua tangannya untuk menjambak rambut Jungkook yang terlihat halus.
Jungkook mendongak dengam mulut penuh dengan penis Taehyung, "huum." Dia melepas penis itu lalu berkata, "Baiklah Taehyung, aku akan pelan." Lalu dia menjilati seluruh precum yang meleleh di atas batang keras itu, layaknya seorang anak kecil menjilat ice cream kesukaannya.
"Fuuh," Jungkook sedikit kelelahan memberikan blow job kepada penis besar itu, namun kejantanan Taehyung itu tidak kunjung mengeluarkan semennya.
"Aku sangat gerah Taehyung." Dan yang selanjutnya terjadi adalah Jungkook yang dengan sial secara perlahan melepaskan kancing-kancing piyama satinnya. Kancing-kancing sial itu akhirnya terlepas dan memperlihatkan kulit putih mulus bagian depan tubuh Jungkook. Akhirnya seluruh atasan sial itu luruh dari tubuh Jungkook yang brengseknya sangat indah dan terlihat halus. Dengan dua buah dada yang cukup besar dan puting merah muda yang sangat menggoda. Membuat Taehyung tanpa sadar memajukan wajahnya ke arah dada telanjang itu.
"Oops." Jungkook segera menutup kedua dadanya dengan telapak tangannya sebelum Taehyung dapat mencium dada itu.
"Do you want it, Taehyung?"
"Brengsek, Bagaimana bisa kau bertingkah seperti jalang dengan wajah sangat innocent seperti itu." Taehyung mengumpat mendengus kesal dengan Jungkook yang tiba-tiba menyadarkannya akan tindakannya yang diluar kendali itu.
"That was a bonus Taehyung, bonus yang diberikan tuhan saat Dia menciptakanku." Katanya lalu kembali memamerkan dada besar dan puting merah muda terawat miliknya itu.
"Kau tahu," katanya dan mulai menyentuh dadanya sendiri dengan sensual. "Aku tidak pernah merasa begini dengan korban kami sebelumnya." Jungkook memelintir puting merah mudanya itu kemudian mendongak, mendesah kecil saat dia merasa kegelian namun nikmat dari tindakannya sendiri. Taehyung merasa sesak dan penisnya semakin berdiri tegak melihat aksi binal pemuda di depannya.
"Aku..Ah.." Jungkook mendesah sembari terus meremas dadanya sendiri lalu menatap Taehyung dengan raut keenakan miliknya.
"Aku mau seks Taehyung, maukah kau seks denganku? Aku ugh.." Jungkook mulai menggelinjang saat merasa penisnya sudah ereksi. "Aku mau penismu berada di lubangku!" Katanya dengan lantang.
"Sial, Sial kau sangat sialan." Taehyung mengumpat, mengucapkan sumpah serapah sebelum menerjang Jungkook, mencium Jungkook dengan kasar, serampangan dan tidak sabar. Menciumi wajah Jungkook yang kulitnya terasa sangat halus. Kemudian beralih ke leher jenjangnya yang menggoda, mengendus leher itu yang memiliki wangi seperti bedak bayi, membubuhkan ciuman-ciuman kecil sebelum mengigitnya dan membuat tanda kemerahan. Membuat Jungkook merengek, merasakan nikmat akan sentuhan bibir Taehyung yang begitu profesional di atas kulitnya.
"Nggh..." Jungkook mendesah, merintih saat bibir Taehyung beranjak menuju putingnya yang mencuat.
"Lepaskan ikatanku, Jungkook." Taehyung berkata di sela-sela lumatannya.
"Nggh, N-No." Jungkook menghentikan kegiatan Taehyung dengan menjauhkan kepala pemuda itu dari dadanya.
"Aku akan melepaskannya, Jika kau mau memberikanku penismu." Kata Jungkook.
"Dengan situasi seperti ini kau masih bertanya huh? Ambil Jungkook. Ambil penisku sepuasmu, masukkan penisku di dalam lubang laparmu Jungkook."
Dan Jungkook langsung berteriak kegirangan. Lalu dia bangkit dan melompat-lompat kecil di atas kasur sambil melepaskan celana piyama yang kurang bahan itu. Melepaskan gajah kecilnya dari kandang dan langsung mendudukan dirinya ke atas pangkuan Taehyung.
Mereka kembali berciuman panas. Jungkook yang pertama kali memulai ciuman itu dengan kasar dan terburu-buru. Mereka saling menggigit, saling melumat bibir atas dan bawah bahkan sampai berperang lidah di dalam mulut masing-masing sampai air liur menetes menuruni dagu samapi dada mereka.
Jungkook tidak berhenti bergerak di atas pangkuan Taehyung. Menggesek-gesekkan kedua penis mereka yang sudah sekeras batu. Menaik turunkan kedua telapak tangannya di atas penis keduanya sembari mendesah sangat keras.
"Ngaaah... mmnhh."
"I wan't c-cum.." cairan Jungkook keluar membasahi perut dan tubuh Taehyung yang masih terbalut pakaian. Jungkook bernapas putus-putus, merasakan nikmat akan pelepasannya. Tubuhnya sangat sensitif namun dia sama sekali belum puas.
"Lepaskan ikatanku dan aku akan membuatmu nikmat, Jungkook."
Jungkook mengangguk, mengarahkan tangannya yang bergetar ke belakang tubuh Taehyung. Mencari simpul tali yang mengikat kedua tangan Taehyung dan berusaha melepaskannya, hingga akhirnya kedua tangan Taehyung pun terlepas.
"Mendekat, Jungkook." Taehyung membenarkan posisi duduknya untuk bersandar ke senderan kasur. Tangannya yang sudah terbebaspun segera bergerilya menjelajah tubuh mulus Jungkook. Menyapa kedua belah pipi bokong Jungkook yang besar. Mengusap-usapnya dengan halus dan kemudian menamparnya dengan kencang membuat Jungkook mendesah keras.
"Ah.. ngghh, sakit Tae.." Rengeknya.
"Angkat bokongmu, Jungkook." Jungkook langsung mengangkat bokoknya dan menyandarkan kepalanya di bahu Taehyung. Tubuhnya masih lemas dan sensitif pasca pelepasannya beberapa menit lalu. Sehingga pada saat dia merasakan ada sebuah benda yang berusaha memasuki lubangnya, Jungkook tak kuasa menggelinjang menegakkan tubuhnya dan mendongakkan kepalanya.
"Ngghh, ah ah ah." Jungkook sama sekali tidak bisa berhenti bergerak mengikuti ritme Jari Taehyung yang berada di dalam lubangnya. Meskipun pada awalnya terasa sangat sakit dan perih namun sekarang hanya kenikmatan yang menguasainya.
"Nghh, penis Tae." Jungkook mencari cari bibir Taehyung, "Mm-masukan penismu." Katanya sambil mendesah-desah.
"Sabar jalan, aku sedang mempersiapkanmu." Taehyung semakin mempercepat gerakan keluar masuk jarinya di dalam lubang Jungkook, sampai Jungkook mendesah sangat keras saat dia kembali mengeluarkan spermanya untuk yang kedua kali.
Tidak memberikan waktu, Taehyung segera mengarahkan penisnya yang sudah membesar dan sekeras batu itu ke arah pintu masuk lubang senggama Jungkook dan langsung mendorongnya dengan sekali sentakan tanpa ampun. Tidak memperdulikan Jungkook yang masih sensitif akibat pelepasannya yang kedua. Jungkook berteriak lagi.
"Ngg, ah ah ah! Pe-pelan Taeh, nngh yung." Jungkook menggelinjang. Mendesah dan merengek memanggil-manggil nama Taehyung saat pemuda itu mulai menggerakkan penisnya yang sudah bersarang di lubang Jungkook yang sialnya terasa sangat sempit.
"Fuck. Your hole is so fucking thight."
"nghh, ah Tae,nggh ah."
Taehyung bergerak tanpa ampun dan Jungkook ikut memantul-mantulkan bokongnya di atas penis Taehyung. Tangan dan bibir Taehyung pun tidak tinggal diam. Mereka sibuk dengan bagian masing-masing. Saat kedua telapak tangan Taehyung sibuk menguleni bokong sintal yang sedang memantul, bibirnya sibuk mengemut puting susu Jungkook yang mencuat. Sedangkan Jungkook yang mendapatkan kenikmatan berlipat itu hanya sibuk mendesah, merengek, memanggil nama Taehyung, menjambak surai Taehyung dan ikut memantul-mantulkan bokongnya.
"Nghh, there, Tae."
"Oh shit, i want to come.." Taehyung semakin memperepat sodokkannya di lubang Jungkook.
"Please," Jungkook terisak, "Please come in me."
"As you wish, bitch."
Dan tak berselang lama Taehyung pun akhirnya berhasil mengeluarkan semennya di dalam lubang Jungkook. Memenuhi lubang lapar itu dengan cairannya yang sangat banyak dan kental. Memberikan sensasi hangat di perut Jungkook.
"You know Jungkook.." Taehyung sama sekali tidak berniat mengeluarkan penis besarnya yang masih mengembung itu di dalam lubang Jungkook. Dia berbisik dengan suara seraknya yang terdengar bagaikan iblis sex di telinga Jungkook. "kau sudah membangunkan macan yang tertidur." Lidahnya kemudian terjulur menjilati belakang telinga Jungkook, lalu tanpa ampun mendorong Jungkook kembali ke atas kasur. Mengukungnya di bawah kuasanya, dan kembali menggempur lubang senggama Jungkook dengan sangat cepat dan kuat. Sama sekali tidak membiarkan Jungkook lepas dari kungkungannya sampai hasrat gila yang kembali muncul di dalam dirinya itu puas. Total melupakan rasa penasarannya akan latar belakang penculikan yang dialaminya hari ini.
"Fuck! Seokjin he is so hot!" Yoongi menutup mulutnya saat dia menyaksikan kedua manusia tanpa busana itu kembali mengubah gaya bercinta mereka dari layar monitor.
"Shit, Jungkook mendapatkan orang yang salah untuk pengalaman pertamanya. Lihat dia seperti ingin pingsan, Yoon!" Seokjin kembali berteriak histeris saat Taehyung mengarahkan Jungkook untuk menungging, pasrah menerima sodokan penisnya yang tidak berhenti keluar masuk.
"Wow." Yoongi tidak bisa berkata-kata lagi saat Taehyung menggendong tubuh Jungkook yang notabene lebih besar darinya dan menyandarkannya di tembok untuk menggempurnya. "stamina pemuda itu benar-benar.."
"What, Seokjin apa yang kau lakukan?!" Yoongi terkejut setengah mati saat Seokjin sudah membuka atasannya dan meraba-raba dadanya sendiri sembari memegang ponsel genggam pribadinya. "Aku butuh Namjoon sekarang juga."
"Ah, sial aku juga butuh Jimin dan Hobi sekarang juga!"
END
