Chapter baru silahkan di baca.

jika ada typo akan ku perbaiki nanti.


Chapter 2: KELAHIRAN PEJUANG BARU

Dua tahun sudah berlalu semenjak insiden serangan Noise di konser Zwei Wing. Tenma sekarang sudah berumur 16 tahun dan menjalani hari-harinya dengan sekolah dan bekerja sampingan. Tapi meski begitu Tenma juga terkadang menggunakan waktunya untuk bertarung melawan Noise demi melindungin orang-orang.

"Uwaaah sial aku terlambat." Ucap Tenma yang berlari dengan panik

"Hmm.. " di arah lain, tenma melihat seorang gadis sekolahan yang sedang memanjat pohon

"apa yang dia lakukan?" Ketika tenma melihat lebih fokus, di atas sana ada seekor kucing yang tidak bisa turun.

"Ohh ada kucing di atas pohon…. Bahaya!" melihat kalau gadis itu mulai kehilangan keseimbangan Tenma berlari dengan sepenuh tenaga untuk mengangkapanya.

"Apa kau tidak apa-apa?"

"Eh... Uwaahh Maaf!" Teriak gadis itu yang panik ketika dia menyadari kalau Tenma sedang merangkulnya ala Gendongan tuan putri.

"Hmmm…Kau…" Ketika Tenma melihat wajah anak itu dia sangat terkejut. Karena itu adalah anak yang terluka 2 tahun yang lalu.

"Hmm apa ada sesuatu di wajahku?" Tanya gadis itu.

"Ah tidak, ngomong – ngomong, apa kau baik-baik saja?" Tanya Tenma sambil menurunkan gadis itu dengan perlahan.

"Iya, terima kasih atas bantuannya!"

"Baguslah, tapi lain kali kau harus hati-hati."

"Iya… Uwaaah benar juga aku sedang terlambat, sampai jumpa." Gadis itu yang panik langsung berlari dengan kecepatan penuh.

"Syukurlah dia baik-baik saja." Ucap Tenma yang terseyum melihat gadis yang gagal dia selamatkan 2 tahun lalu berhasil selamat dan baik-baik saja.

"…"

"Sial, Aku lupa kalau aku juga terlambat."


(Seirin Gakuen)

Tenma yang sudah mencapai ruang kelas saat ini sedang berdiri di depan guru yang sedang menatapnya dengan marah.

"Jadi Hoshizora-san, Kenapa kau bisa terlambat ?" Tanya guru tersebut.

"Anu Sensei. Sebenarnya saat aku sedang dalam perjalanan menuju sekolah, aku melihat seorang gadis yang memanjat pohon untuk menolong kucing yang tidak bisa turun." Tenma menjelaskan.

"Lalu?" guru itu bertanya.

"Pada saat aku ingin pergi, aku melihat kalau dia kehilangan keseimbangan. Jadi aku langsung berlari untuk menolongnya …"

"Haaah…" Guru itu mengehla nafas, "Duduklah dulu, kita akan membicarakan hukumanmu nanti"

"Terima kasih bu." Ucap tenma dan mulai berjalan menuju kursinya.

"Tunggu." Tapi sebelum dia sampai ke kursinya, dia di hentikan lagi oleh ibu guru.

"Iya?"

"apa kau sudah menyelesaikan PR-mu?" Tanya Guru itu.

"Eh…..Apa hari ini ada PR..?" Ucap Tenma yang sama sekali tidak ingat tentang PR

"HOSHIZORA-SAN!" guru tersebut semakin marah, setelah itu Tenma mendapatkan ceramah panjang dari guru tersebut.


(Jam istirahat)

Di Kelas Tenma sedang makan bekal bersama dengan teman baiknya, Kinoshita Akira.

"Hah…. Akhirnya selesai juga, banyak sekali masalah yang mehampiriku." Tenma menghela nafas.

"setengah dari masalah itu adalah kesalahanmu dan setengahnya lagi karena kebaikanmu."Akira menegur Tenma.

"apa mungkin yang terakhir itu pujian?"

"Menurutmu?"

"Haaa…" Tenma mengehela nafa lagi.

"Ngomong-ngomong. Bukankah hari ini adalah penjualan terbastas CD Album Tsubasa, apa kau akan membelinya?"

"Iya. Serena adalah fans Tsubasa, jadi aku akan membeli satu di tempat kerjaku hari ini."

Serena adalah adik Tenma, sekaligus yang termuda dari 3 Hoshizora berasaudara. Karena kondisi tubuhnya, Serena tidak bisa berjalan bebas, jadi jika dia menginignkan sesuatu makan Tenma dan Sysyphos akan memyediakannya.

"Bicara tentang tempat kerja, bukankah akan lebih mudah kalau kau bekerja di restoran keluarga-mu dari pada kerja di tempat lain."

"Jika aku bekerja disana maka Sysyphos Nii-san pasti juga akan menggajiku, itu sama saja merepotkannya." Lanjut tenma, "Selain itu, kau juga berkerja restoran kakak-ku dan jika aku di sana, maka sama saja aku merebut pekerjaanmu."

"Tenma benar-benar baik." Akira Tersenyum lembut mendegar niat baik sahabatnya

"Berita Hari ini, Regu penaggulangan becana JDSF berhasil menyelamatkan warga, dan kerusakan dapat di minimalisir" ucap pembaca berita di smartphone Akira.

"itu terjadi di dekat sini."

"Berita selanjutnya, ada rumor tentang kemunculan sosok misterius yang ikut membasmi Noise"

'Sosok misterius? Apa mungkin itu aku? Atau mungkin mereka?' Pikir Tenma sambil membayangkan Kanade dan Tsubasa dari dua tahun yang lalu.

"Saat ini belum ada penampakan jelas tentang sosok ini, tapi menurut rumor yang beredar sosok itu memakai armor putih."

'Itu aku…..Hmm? Tunggu dulu. Jika tetang membasi Noise bukankah seharusnya mereka juga termasuk, tapi kenapa Cuma rumor tentang aku saja yang beredear.'

"Memakai Armor dan betarung melawan monster, rasanya seperti pahwalan saja ya."

"Itu benar, aku yakin dia orang yang hebat." Ucap Tenma sambil memuji dirinya sendiri dengan bangga.

"Apa mungkin dia siswa SMA seperti kita?"

*Uhuk-uhuk*

Mengdengar itu Tenma langsung terbatuk saat dia sedang mengunyah makanannya.

"Apa kau baik-baik saja?"

"Aku keselek."

"Ini air"

"Oh Terima kasih...Ngomong-ngomong dari mana kau dapat pemikiran seperti itu.."

"Hahaha aku teringat manga yang kubaca, itu tentang seorang anak remaja yang berubah menjadi pahlawan."

"Tapi aku berharap suatu hari nanti manusia bisa hidup tentram tanpa rasa takut terhadap Noise." Ucap Akira sambil menatap keluar jendela.


(Sore hari setelah pelajaran)

Ketika Sekolah selesai normalnya para siswa akan pergi ke untuk megikuti kegiatan klub mereka ataupun pulang kerumah, tapi tidak untuk Tenma. Saat ini dia sedang menyikat lantai Toilet.

"Sial, kenapa harus dihukum membersihkan Toilet." kata Tenma sambil menyikat lantai Toilet.

"Ya, Tenma apa kau sudah selesai?" kata Akira yang datang untuk melihat.

"Seperti yang kau lihat, aku masih belum selesai." Ucap Tenma yang di akahiri dengan helaan nafas.

"Apa kau baik-baik saja, Bukankah CD terbatas itu bakal cepat habis terjual ?" Tanya Akira.

"Tidak perlu khawatir, karena toko tempat ku bekerja menjualnya hari ini maka-… EHHHHH !" Tenma tiba-tiba berteriak seolah dia mengingat sesuatu yang penting.

"Ada apa Tenma?"

"Aku lupa memberi tahu menejer, kalau aku memesan 1!"

"Benar, aku harus menelpon manejer." Tenma langsung mengelaurkan Smartphonenya, Tetapi...

"…Kenapa di saat seperti ini tidak ada sinyal…! ...Uwahh! Ini Gawat Akira , Sudah Hampir Jam 3 !" Ucap Tenma yang sangat panik.

"Tenanglah, Tenma."

"Tapi.."

"Aku akan mengerjakan Sisanya, Jadi kau bisa pergi duluan."

"Terima kasih akira, Besok aku akan mentraktirmu Jus." Tenma langsung belari keluar sekolah.


Menggunakan seluruh kekuatannya Tenma berlari menuju Halte bus, 15 menit menaiki bus dan kemudian ketika turun Tenma kembali berlari lagi.

"Sial sudah jam berapa sekarang…."

*Gubrak*

Ketika hendak memeriksa Jam, Tenma menabrak seseorang.

"Aduh"

"Oi kau tidak apa!...kau kan!?" Tenma berlari kearah orang yang dia tabrak, tetapi dia bertemu dengan orang yang tak dia duga.

"Ahh...Orang yang tadi pagi…" Ucap gadis yang dia tabrak.

"Maaf, aku tidak melihat jalan.

"Tidak apa-apa"

"…"

""AH BENAR JUGA CD TERBATASNYA"" mereka berdua berteriak serempak.

"Hmm? Apa mungkin kau ingin membeli CD Album terbatas Tsubasa?" Tanya Tenma.

"Benar, apa mungkin kau juga?" Kata gadis itu dengan semangat.

"Ya. Aku Hoshizora Tenma."

"Aku Tachibana Hibiki."

"…"

""AH BENAR JUGA CD TERBATASNYA""

"Ayo lari, Hibiki!"

"Iya, Tenma-san!"

Mereka beruda langsung menuju Toserba, tetapi dalam perjalanan Tenma merasa ada yang aneh karena semakin dia mendekati tujuan semakin sepi pula suasananya. Dan saat mereka sampai di toserba, fisarat buruk itu benar, disana mereka melihat banyak orang yang berubah menjadi debu akibat ulah Noise.


(Divisi II)

Suara alarm berbunyi, itu adalah tanda peringatan noise mucul

Kanade dan Tsubasa yang berlari masuk langsung bertanya "apa yang terjadi?"

"kami mendeteksi sinyal Noise dalam jumlah besar" kata Sakuya

"Menhitung kordinat lokasinya sinyal Noise" Ucap Aoi.


"Ini ulah Noise!" Ucap Hibiki yang gemetaran.

"Hibiki kita harus pergi dari sini." Tenma berencana untuk mengevakuasi Hibiki agar tidak terlibat.

"TOLONG!" suara minta tolong terdengar, Hibiki langsung berlari ke sumber suara

"HIBIKI!" mengabaikan peringatan Tenma, Hibiki terus berlari dan dia menemukan seorang anak kecil yang ketakutan.

"Ayo berdiri" Hibiki membantu anak itu kabur dari Noise, mereka terus berlari hingga akhirnya terkepung.

"Onee-chan, aku takut" anak itu mulai menagis

"jangan khawatir semuanya akan baik-baik saja"

'jangan takut pasti ada cara, pasti ada sesuatu yang bisa ku lakukan' dan saat itu sebuah sensasi aneh muncul di dalam dirinya.

"ORAAAA!" sebuah sosok mendarat didepan Hibiki dan langsung menghantam Noise dengan tinjunya.

"Tenma-san!"

"Apa kalian baik-baik saja?"

"Iya."

"ini tidak baik, aku akan membuka jalan saat itu…. Oi ada apa?" pada saat Tenma bersiap untuk menyerbu untuk membuka jalan, dia melihat kalau tubuh Hibiki mulai bersinar.

"Balwisyall nescell Gungnir tron…" Gadis itu mengucapkan sebuah lirik yang tidak asing dan kemudian tubuhnya semakin bersinar.

(Insert Song :Gakiso Ganguniru)

"Hibiki! Apa kau-" Tepat ketika Tenma hendak meraih pundaknya, sekumpulan mesin meletus dari punggung Hibiki.

Mendengar rasa sakit Hibiki membuat tenma ingin mendekati gadis itu, tapi cahaya yang menyilaukan menghalangi pandagannya. Saat cahaya itu menghilang, sesuatu yang tidak diharapkan tenma terjadi.

Hibiki mengenakan bodysuit oranye dan putih yang membuat perutnya terbuka, itu hamper mirip dengan yang di pakai oleh Kanade dua tahun yang lalu.


"Apa yang terjadi! Apa yang terjadi!?" Genjuro menuntut, ingin tahu apa arti pancaran Hibiki itu.

"Kami tidak tahu Pak, kami mencoba membandingkan energi yang muncul dengan database kami!" Salah satu operator berkata ketika mereka semua mulai bekerja.

"Mungkinkah ini...sebuah Aufwachenschlagen!?" kata Sakurai.

"Kami telah mengidentifikasi energinya, Pak!"

Saat operator mengatakan itu, satu kata muncul di layar.

-GUNGNIR-

"Tidak mungkin! Gungnir!?" seru Gennjuro.

Mendengar nama sebuah Relic yang pernah terpikirkan sebelumnya, mata Tsubasa dan Kanade membelalak kaget.

"Bukankah Gungnir sudah hancur !?" Ucap Kanade yang tidak percaya dengan apa yang dia lihat.

"Aku akan pergi!" kata Tsubasa, berbalik untuk pergi ke lokasi.

"Jangan memaksakan dirimu, Tsubasa." Ucap Kanade yang khawatir ketika dia melihat sahabatnya yang berlari keluar.


"Hi... Hibiki?"

"A-Apa yang terjadi padaku!?" Hibiki bertanya, melihat penampilan barunya yang berubah.

"Onee-chan, kamu terlihat sangat keren!" Gadis kecil itu menatap Hibiki dengan kagum.

Noise pun mulai menyerbu, Hibiki yang panik langsung mengarahkan tinjunya ke Noise yang akhirnya menyebabkan mereka hancur, hal ini membuat Hibiki sangat terkejut deangan kekuatannya.

"Tenma-san. tolong bawa dia ketempat yang aman, Aku akan memancing Noise."

"Tidak perlu khawatir Soal itu." Ucap Tenma mengeluarkan Pendant-nya.

"Aku juga akan bertarung." Tenma melempar pendant-nya ke atas.

"PEGASUS!" Dengan teriakan tersebut, sesosok kuda putih bersayap terbang menyelimuti Tenma dan kemudian dia sudah mengenakan Cloth Pegasus.

"Ehhhh…. Tenma-san, apa mungkin kau sosok putih yang ada di internet?"

"Aku adalah Tenma si Pegasus."

"Pegasus ?"

"Kalau begitu Hibiki, Ayo kita hajar pada Noise ini." Ketika Tenma siap untuk maju, Tiara yang dipakainya mulai mengaktifkan mode tempur dan berubah menjadi helm yang menutupi wajahnya dan hanya bagian matanya yang tetap terlihat.

"Ya Tenma-san"

"Pegasus Ryuu Sei ken!" Bola energi biru dalam jumlah yang banyak menghantam para Noise.

"Maju Hibiki!"

"Ohhhhh!" Dengan aba-aba dari Tenma, Hibiki maju dan memukul Noise menggunakan Tinjunya.

(End Song)

Tiba-tiba mereka mendengar suara motor yang mendekat dan ketika mereka melihat orang yang mengendarainya adalah Kazanari Tsubasa, dia melompat dan mulai bernyanyi.

"Eh, Tsubasa-san…!?" hibiki sedikit terkejut melihat Penyayi idolanya tiba-tiba muncul.

"Imyuteus Ame no Habakiri Tron…"

(Insert : Zettou Ame no Habakiri)

Tsubasa muncul dengan Gear bewarna biru dan Hitam dan langsung menyerbu kearah Noise.

AZURE FLASH

Lalu ketika dia melompat ke udara banyak pedang jatuh mengujani noise, dia terus menebas Noise tanpa tersisa.

One Thousan Tears

Lalu muncul dua Noise rasaksa muncul di dekat Hibiki, Tenma dan Tsubasa Langsung bergegas

"Pegasus Sui Sei Ken "

Heaven's Wrath

Menggunakan Sui Sei Ken Tenma meghantam salah satu dari mereka dengan tinjunya yang keras dan disisi lain Tsubasa menjatuh kan pedang Rasaksa dari atas Noise tersebut dan akhirnya Noise tersebut hancur.

(Song End)


Setelah pertempuran selesai, pihak militer tiba di lokasi untuk menutup area yang diserang oleh Noise. Tenma dan Hibiki terjebak di sana untuk sementara waktu. Tenma awalnya berniat untuk pergi tapi dia khawatir dengan Hibiki dan anak kecil yang mereka tolong.

"Permisi" seorang wanita membawa Coklat panas"kalian pasti kedinginan, silahkan diminum" sambil menyuguhkan coklat panas pada mereka.

Tak lama menunggu, seorang wanita yang menupakan ibu dari akan yang mereka tolong datang dengan penih kekhawatiran di wajahnya.

"MAMA" anak kecil tersebut berlari kearah ibunya, lalu wanita tersebut disuruh menandatangani perjanjian untuk menjaga rahasia.

"Terima Kasih Onee-chan keren dan Ksatria Pegasus!" kata anak tersebut sambil melambai sebelum akhirnya dia pulang bersama ibunya.

"Tenma-san Terima kasih sudah menyelamatkanku." Ucap Hibiki.

"Tidak perlu dipikirkan."

"Ngomong-ngomong, aku harus kembali sekarang karena Temanku mungkin mengkhawatirkanku..." Sebelum Hibiki selesai, agen pemerintah muncul di sekitar mereka.

"A-apa yang terjadi?"

"Ini tidak terlihat baik.." kata Tenma.

"Kami tidak bisa membiarkan kalian pergi. Kalian berdua harus ikut bersama kami ke markas Divisi 2 Unit penagnggulangan bencana." Tsubasa menjelaskan.

Segera Ogawa Shinji yang juga merupakan Manejer Tsubasa muncul dengan borgol.

"Maaf, tapi ini hanya prosedur standar." Ogawa menjelaskan, tapi saat dia hendak memakaikannya pada Hibiki, Tenma menahan lengannya.

"Tunggu! Tidakkah menurutmu itu sedikit berlebihan untuk seorang gadis kecil? Dia baru saja menyelamatkan nyawa seseorang."

"Tidak perlu khawatir kami akan ikut dengan kalian"

Ogawa memandang Tsubasa dan di balas anggukan.

"Baiklah kalau begitu"

Merekapun masuk ke dalam mobil dan pergi menuju ke markas Divisi 2.


Setelah cukup lama berkendara mereka sampai di Akademi Lydian.

"Bukannya ini akademi Lydian?" Tanya hibiki tapi tidak ada yang menjawab

"Ah benar juga. Hibiki, kau mengenakan seragam Lydian."

"Iya, aku siswa kelas 1 disini."

Setelah masuk ke dalam lingkungan sekolah, merek turun dan melanjutkan dengan berjalan kaki.

"Bukankah ini tempat tinggal guru?" UCap hibiki yang masih keheranan

"Ehhh luar biasa sekolah ini." Ucap Tenma yang menggumi gedung sekolah Lydian.

Mereka terus berjalan kedalam ruangan dan tiba di dalam lift, Ogawa mengeluarkan sebuah tuas pegangan.

"Tolong berpegangan karena ini akan sedikir mengejutkan." Ucap Ogawa

"Hmm...?" Tenma dan Hibiki saling memandangi sambil memiringkan kepala.

beberapa saat kemudian lift mulai turun dengan sangat cepat dan membuat tenma yang belum memenggang Tuas melayang ke atas.

"Uwaaahh"

"Tenma-san!" Ucap Hibiki yang mengulurkan tangannya untuk meraih tenma yang melayang.

"Ohh Kerja bagus hibiki." Tenma maraih tangan Hbiki dan mulai turuh kepermukaan.

"Hehehe sama-sama." Hibiki yang tertawa kecil.

"Percuma saja tersenyum, itu tidak ada gunanya." kata-kata Tsubasa membuat Hibiki jadi muram.

"Apa salahnya dengan tersenyum?" Saat Tenma mengatakan itu Tsubasa memandaginya dengan ekspresi marah.


Tidak lama kemudian mereka sampai di pintu masuk, saat pintu terbuka mereka berdua terkejut.

"Selamat datang di Divisi 2 Satuan penanggulangan bencana khusus , Tachibana Hibiki dan Pegasus" semua orang berteriak sambil mengenakan topi pesta dan terdapa makanan di atas meja, dilihat bagaimanapun ini adalah pesta penyambutan.

"Jangan malu-malu ayo senyum" Ryoko maju dan mengajak mereka berfoto bersama.

""Hah?"" Tenma dan Hibiki masih bingun dengan situasi yang terjadi.

"Tunggu dulu dari mana kalian tahu namaku?" Hibiki bertanya karena penasaran.

"Divisi 2 adalah Dinas Rahasia yang didirikan sejak zaman perang"genjuro menjelaskan "mencari informasi tentangmu sangat mudah bagi kami" sambil melakukan trik mengubah tonkat menjadi bunga.

"Kami Cuma memeriksa tas kalian" kata Ryoko ketika kanade mengembalikannya ke Hibiki.

"Eeehh Kanade-san!" Hibiki terkejut ketika melihat kanade muncul

"Apanya mencari informasi, kalian Cuma memeriksa tas orang lain". Ucap Tenma sambil mengambil tasnya kembali.

"Uhum sebelum kita mulai pestanya, sebaiknya kita saling memperkenalkan diri, namaku adalah Kazanari Genjuro, Paman Tsubasa dan sekaligus Pemimpin di tempat ini."

"Hai aku Sakura Ryoko, bisa dibilang ilmuwan penting di tempat ini, senang bertemu kalian" wanita itu memperkenalkan dirinya dengan semangat.

"Etto Aku Tachibana Hibiki, senang bertemu juga" Hibiki yang sedikit panic membalas salamnya

"Aku Tenma -Eh maksudku Pegasus."

Ucap Tenma yang mencoba untuk menyembunyikan namanya, walaupun dia tidak sadar kalau sebenarnya pihak divisi 2 sudah tahu nama aslinya dari percapakannya dengan Hibiki.

"Baiklah aku ingin bertanya kenapa kami di bawa kemari?" Tenma langsung to the point.

"Kalau begitu langsung saja. Sebenarnya aku ingin kalian bekerja dengan kami, atau lebih tepatnya bekerja di divisi 2"

"Tunggu sebentar. Sebelum itu, aku ingin bertanya. Kenapa aku bisa bertarung melawan Noise, apa yang sebenarnya terjadi padaku?" Tanya Hibiki yang ingin tahu kondisi tubuhnya.

Genjuro dan Ryoko saling memandang dan Genjuro mengangguk, lalu Ryoko pun mulai bicara.

"Sebelum aku menjawab pertanyaanmu, aku ingin kalian melakukan sesutu untukku." Ryoko mengajukan syarat

"Apa itu?" tanya Tenma

"Pertama aku ingin kalian merahasiakan kejadian hari ini saat keluar".

Ryoko berjalan mendekati Hibiki dan memeluk nya "Lalu yang kedua, aku ingin Hibiki untuk melepaskan pakaiannya."

"Ehh apa!?" teriak Hibiki terkejut, sebelum sempat bertanya apa maksudnya, Hibiki sudah dibawa kabur oleh Ryoko.

'ehh apa-apaan tempat ini, kesanku jadi sedikit berubah' pikir Tenma.

"Yo Pegasus, sudah 2 tahun." Kanade berjalan menyapa Tenma.

"Ya, bagaimana kondisi tubuhmu ?" Tenma bertanya dengan khawatir.

"Seperti yang kau lihat, aku masih hidup dengan sehat." Ucap kanade dengan senyum lebar.

"Syukurlah."

"Ngomong-ngomong Pegasus, bagaimana dengan tawaranku untuk bekerja dengan Divisi 2?"

"Saat kau bilang bekerja, itu artinya aku digajikan?"

"Tentu saja."

"….Karena apa yang baru saja terjadi, kurasa aku akan menerima tawaranmu." Karena tempat kerjanya yang diserang oleh noise, itu sama saja membuatnya kehilangan pekerjaaannya. Jika dia di bayar hanya dengan bertarung melawan Noise dan melindungi orang-orang, bagi Tenma ini merupakan hal yang bagus.

"Kalau begitu, mulai sekarang tolong kerja samanya."

"Ya, aku juga."

"Ngomong-ngomong. Pegasus karena kau bekerja untuk divisi 2, bisa aku minta satu hal?" Genjuro bertanya

"Hmm apa itu?" Tanya Tenma.

"Bisakah kau menunjukan identitas aslimu? Kita akan melanjutkan diskusi ini besok setelah hasil pemeriksaan Hibiki keluar, ini akan mempermudah kami untuk menghubungimu." Genjuro menjelaskan apa maksudnya

"hmm aku tidak masalah tapi kau harus berjanji untuk tidak mempublikasikan identitasku dan itu termasuk semua orang yang berada disini"

"Baik aku berjanji dan aku akan menjamin orang-orangku tidak akan membocorkan-nya ke publik"

Melihat keseriusan di mata Genjuro, Tenma bisa mengetahui kalau dia tidak berbohong, Tenma melepas Cloth-nya dan mengejutkan semua orang dan tatapan Tsubasa semakin tajam.

"Namaku Hoshizora Tenma, Saint Pegasus." Tenma memperkenalkan namanya.


To be continue….