Fanfic Naruto X One Piece
Disclaimer : I don't own anything.
WARNING : RATED M FOR MURDER, BRUTALITY, SUICIDE, HARD LEMON, AND SEXUAL CONTENT
THIS STORY IS 18+
-O-
VINI-VIDI-VICI
( I Came, I Saw, I Conquer )
CHAPTER 6 : I'm Not That Good
Naruto membelalakan matanya saat melihat poster itu. Ternyata, itu adalah poster buronannya dan ia yakin ia mendapatkan harga sebesar itu karena ia berhasil mengalahkan Kizaru dan membunuh para Tenryuubito.
"Wahhh! Aku memang mengira bahwa bountyku akan tinggi tapi aku tidak pernah berpikir akan mencapai 700 juta." Ucap Naruto.
"Maka dari itu aku pergi kesini dan mencarimu." Ucap Wanita itu.
"Kenapa kau mencariku?" Tanya Naruto.
"Aku ingin menjadi nakamamu. Izinkan aku menjadi bagian dari bajak lautmu dan aku akan membantumu semampuku. Seperti yang kau tahu banyak orang-orang di luar sana yang mengincarku dan ingin memanfaatkan kekuatanku." Ucap Wanita itu.
"Sayangnya aku mendengar banyak kabar buruk tentangmu. Rumor-rumor yang beredar tentangmu sangat buruk dan menimbulkan rasa tidak percaya padamu." Ucap Naruto.
"Aku berjanji aku akan setia padamu jika kau berjanji melindungiku." Ucap Wanita itu.
"Setia? Itu sudah menjadi kewajiban seorang kru kepada kaptennya. Apa kau tidak punya penwaran yang lain?" Tanya Naruto.
"Seorang kru dari bajak laut adalah milik kapten. Jika aku menjadi kru mu, maka aku milikmu. Kau bebas memanfaatkan kekuatanku, pengetahuanku, bahkan tubuhku." Ucap Wanita itu.
Naruto tersenyum dan menganggukan kepalanya. "Kalau begitu, tunjukan semua itu padaku, Nico Robin."
Wanita yang bernama Nico Robin itu tetap memasang wajah dingin dan datarnya meskipun ia tahu apa maksud dari Naruto yang sesungguhnya.
"Apa kau ingin melakukannya disini?" Tanya Robin.
"Tentu saja tidak, tempat ini terlalu dingin dan kotor. Tapi, ini benar-benar sebuah keajaiban! Aku pun berniat untuk mencarimu dan ternyata malah kau sendiri yang mendatangiku." Ucap Naruto sambil tersenyum.
"Banyak orang yang mencariku dan bukan hal baru lagi bagiku jika diincar oleh seseorang." Ucap Robin.
"Aku yakin kau menghabiskan banyak waktu hidupmu untuk melarikan diri. Tapi tenang saja, karena kau sudah menjadi bagian dari kelompok bajak laut ku, maka aku akan melindungimu. Aku mungkin akan bertindak kejam pada orang lain tapi aku tidak akan menyakiti nakamaku sendiri, kecuali mereka berkhianat." Ucap Naruto.
"Terima kasih atas pengertianmu, kapten." Ucap Robin.
"Baiklah, selamat datang di bajak laut Namikaze dan aku harap kita bisa bekerja sama dengan baik." Ucap Naruto sambil tersenyum.
"Aku mengerti." Ucap Robin.
"Kalau begitu, ayo ikut aku. Kita harus menyusul Kokushibou secepatnya dan harus bertemu dengan Crocodile. Ada beberapa hal yang harus aku bereskan hari ini." Ucap Naruto yang langsung berputar badan dan berjalan.
Robin pun menganggukan kepalanya dan ia berjalan dibelakang Naruto dan mengikutinya. Robin sedikit berkeringat dingin saat berada didekat Naruto karena ia merasakan aura yang sangat menyeramkan dari diri Naruto. Mengikuti Naruto, bagi Robin merupakan sebuah pilihan yang mempunyai resiko yang sangat besar namun disaat yang bersamaan bisa menjadi keuntungan yang sangat besar. Ia pun mulai berpikir bagaimana caranya agar bisa mendekatkan diri dengan Naruto dan bisa mengambil hati Naruto.
"Kau masih sangat muda dan kau pun sangat kuat. Jarang sekali menemukan bajak laut muda yang mampu mengalahkan seorang laksamana angkatan laut." Ucap mencoba mengajak Naruto berbicara.
"Aku pikir kita berdua seumuran. Aku mampu mengalahkan seorang admiral di usiaku yang ke-17 sedangkan kau sudah menjadi buronan sejak umur 8 tahun. Kau lebih mengerikan dariku." Ucap Naruto.
"Mereka menghargai kepalaku bukan karena kekuatanku, tapi karena pengetahuanku." Ucap Robin.
"Masa bodo dengan hal itu. Intinya adalah kau merupakan ancaman bagi mereka. Sama sepertiku. Pengetahuan juga merupakan kekuatan dari seseorang." Ucap Naruto.
Robin sedikit tersenyum mendengar jawaban dari Naruto. "Kau benar. Lalu, apa tujuanmu sekarang? Kenapa kau ingin bertemu dengan Crocodile?"
"Ini berkaitan dengan rencana kita kedepan. Berhubung kau telah menjadi nakamaku, artinya aku juga harus menjelaskan rencanaku padamu tapi aku malas. Lebih baik kau dengar sendiri saja apa yang akan kubicarakan dengan si mansuia pasir itu." Ucap Naruto sambil tersenyum.
"Sebelum mendengar berita tentangmu, aku berencana untuk bergabung dengan Crocodile. Karena itu aku pergi ke pulau ini karena aku mendengar kabar bahwa dia sedang menuju kemari." Ucap Robin.
"Pilihan yang tepat. Mengingat kekuatannya mengendalikan pasir dan tempat ini dipenuhi oleh padang pasir. Dengan kata lain, dia memilih arena yang tepat dengan kekuatannya." Ucap Naruto.
"Lalu, apa mimpimu? Sesuatu seperti apa yang ingin kau capai?" Tanya Robin.
Mendengar pertanyaan Robin, Naruto menaikan sedikit ujung bibirnya dan ia menyeringai. "Aku ingin melihat keruntuhan yang besar."
Jawaban Naruto tentunya membuat Robin kebingungan. Entah apa yang dimaksud keruntuhan yang besar oleh Naruto namun ia yakin bahwa pasti Naruto mempunyai tujuan yang akan memuat dunia gempar.
"Aku tidak terlalu mengerti maksudmu." Ucap Robin.
"Kau tidak perlu mengerti. Teruslah bersamaku dan kau akan lihat apa maksudku sebenarnya." Ucap Naruto sambil tersenyum manis.
Robin pun akhirnya menyerah dan ia tahu bahwa Naruto bukanlah pria yang bisa diajak untuk kompromi. Perkataanya sangat sulit untuk dibantah dan sepertinya Naruto memang terlahir untuk menjadi seorang kapten,
"Ngomong-ngomong, apa Kokushibou mendapatkan bounty juga? Sejujurnya dialah yang mendaratkan serangan terakhir pada admiral itu dan seharusnya dia mendapatkan bounty juga," Ucap Naruto.
"Sebelumnya, Kokushibou atau yang dikenal dengan si Bulan Sabit telah mempunyai bounty. Tapi, karena insiden penyerangan admiral Kizaru tentu saja bountynya bertambah. 450,000,000 berry." Jawab Robin.
"Lumayan. Setidaknya orang-orang pasti akan ketakutan saat melihat poster buronannya, meskipun wajahnya sudah cukup menakutkan, hahahah." Ucap Naruto sambil tertawa.
"Berbicara tentang Kokushibou, apa dia akan menerimaku?" Tanya Robin.
"Itu bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan. Meskipun dia tidak menerimamu, aku akan memaksanya untuk menerimamu karena akulah kaptenya. Aku yang memutuskan siapa yang akan berlayar bersamaku dan siapa yang harus mati di kapalku. Dan itu pun berlaku untukmu, jika mungkin suatu saat aku mengajak seseorang yang kau benci menjadi bagian dari kru ku maka kau harus menerimanya." Ucap Naruto.
"Tidak ada seorangpun yang aku benci di dunia ini kecuali angkatan laut dan pemerintah dunia, dan aku yakin orang-orang dari pemerintah dunia dan angkatan laut tidak ada dalam daftarmu." Ucap Robin.
"Mungkin benar, mungkin salah. Tapi 90% perkataanmu barusan benar. 10% nya lagi, kita tidak tahu mungkin ada saja beberapa dari mereka yang berkhianat dan berguna untuk kita." Ucap Naruto.
Sambil berjalan dan terus mengobrol, akhirnya mereka sampai di pusat kota Arabasta dan terlihat sebuah pyramid besar yang Naruto yakini pyramid itu adalah Rainbase, tempat dimana ia dan Crocodile akan bertemu.
"Kita sudah sampai. Apapun yang terjadi kau tetap berlindung dibelakangku. Aku tidak tahu apa yang direncakan Crocodile tapi ini hanya untuk berjaga-jaga saja, karena aku dengar dia sangat tertarik denganmu. Siapa tahu pikirannya berubah saat dia melihatmu bersamaku." Ucap Naruto kepada Robin.
"Kalau begitu, bukanlah lebih baik aku menunggu di luar?" Tanya Robin.
"Tidak. Aku pun tidak bisa meninggalkanmu di luar. Sebentar lagi angkatan laut akan datang." Ucap Naruto.
-O-
Naruto dan Robin memasuki pyramid besar itu dan sesaat mereka masuk, terlihat sebuah anak tangga menurun. Mereka pun menuruni tanga tersebut dan akhirnya mereka melihat sebuah ruangan kecil, dimana Crocodile sedang duduk di sebuah kuris, di depannya ada sebuah meja melingkar dan ada pun Kokushibou yang sedang duduk di depan Crocodile.
"Oh! Apa aku membuatmu menunggu lama, Crocodile?" Tanya Naruto sambil melambaikan tangannya.
Tatapan Crocodile pun secara otomatis tertuju pada Naruto, namun ia lebih terfokus pada seorang wanita yang berdiri disebelah Naruto.
"Sepertinya kau membawa sesuatu yang menarik, Namikaze." Ucap Crocodile.
Naruto tersenyum dan ia langsung merangkul Robin yang dimana membuat Robin sedikit terkejut. "Begitukah? Namun sayangnya dia sudah menjadi miliku. Kalau begitu, mari kita bahas bisnis kita."
Naruto dan Robin pun berjalan kearah meja bundar tersebut dan duduk di kursi mereka, Robin duduk disebelah Kokushibou dan Naruto duduk disebalah Crocodile.
"Senang bertemu denganmu, Kokushibou." Bisik Robin kepada Kokushibou.
"Hn." Jawab ketus Kokushibou.
"Jadi, apa rencanamu selanjutnya Namikaze? Aku sudah menghabisi seluruh bajak laut yang berada di kerajaan ini dan masyrakat mulai menganggapku sebagai pahlawan mereka." Ucap Crocodile.
"Baguslah kalau begitu, artinya kita sudah membuat fondasi yang kuat. Lalu, apa kau sudah menghubungi pihak angkatan laut?" Tanya Naruto.
"Saat aku mengatakan bahwa aku bekerja sama denganmu, mereka bilang akan segera kesini dan menangkapku." Jawab Crocodile.
Naruto menganggukan kepalanya dan ia mengambil sebuah bungkus rokok dari saku celananya, lalu ia mengambil satu batang rokok dan menyimpannya di mulutnya.
"Kau punya korek?" Tanya Naruto,
Crocodile merogoh saku dalam jubahnya dan mengeluarkan korek api dan ia lemparkan pada Naruto.
"Terima kasih." Naruto pun menangkap korek itu dan ia langsung membakar rokoknya. "Siapa perwakilan angkatan laut yang akan datang? Admiral? Vice Admiral? Atau Fleet Admiral?"
"Entahlah, tapi mereka bilang mereka pasti akan menangkapku di tempat ini. Bukankah sebaiknya kau memberitahu rencanamu selanjutnya kepadaku, Namikaze? Aku mulai berpikir bahwa kau menjebakku di tempat ini dan sengaja membuatku mengontak angkatan laut untuk menangkapku dan kau bisa menguasai kerajaan ini." Ucap Crocodile.
"Heh, aku tidak terlalu tertarik dengan kerajaan ini dan aku pun tidak ada niatan untuk mengkhianatimu. Dengarkan ini baik-baik. Selama perjalan menuju keisini, otaku terus bekerja untuk merangkum rencana panjangku agar bisa dimengerti oleh kalian semua." Ucap Naruto.
"Kalau begitu katakan." Ucap Naruto.
"Kemungkinan besar yang akan datang kemari adalah Sengoku. Kenapa? Karena aku dan Kokushibou berhasil mengalahkan Kizaru dan ketika angkatan laut mendengar kau bekerja sama denganku, mereka pasti melihat potensi ancaman yang besar. Maka dari itu pasti Sengoku lah yang akan turun tangan. Namun jika kita sial, maka Monkey D Garp yang akan mendatangi kita. Aku harap tidak ada satu pun diantara kalian yang melakukan masturbasi karena hal itu akan membawa kesialan pada diri kalian dan juga orang disekitar kalian." Ucap Naruto
"Apa kau bilang?" Tanya Crocodile.
"Itu hanyalah mitos." Ucap Robin.
"Bisakah kita kembali ke topik pembahasan?" Tanya Kokushibou.
"Hm, dari kalian menjawab semakin membuatku curiga kalau kalian sempat melakuaknnya. Tapi wakil kaptenku benar. Karena Sengoku yang akan datang, maka aku akan membuat tawaran yang sangat menarik untuknya, lebih tepatnya untuk angkatan laut. Aku akan menawarkan kerjasama antara bajak laut dan angkatan laut." Ucap Naruto.
"Angkatan laut dan Bajak laut sudah beberapa kali bekerja sama, namun pada akhirnya angkatan laut mengkhianati kerja sama itu dan menjebloskan para bajak laut ke penjara." Ucap Robin.
"Idemu bukanlah sesuatu yang baru, Namikaze." Ucap Crocodile.
"Ohh, sialnya nasibku harus berdiskusi dengan manusia-manusia skeptis. Pertanyaannya adalah, kenapa angkatan laut berani mengkhianati perjanjian mereka huh? Pernahkah otak kecil kalian memikirkan hal itu?" Tanya Naruto.
"Apa maksudmu?" Tanya Robin.
"Karena perjanjian itu tidak pernah dipublikasikan. Tidak ada orang ketiga yang menyaksikan perjanjian yang dibuat oleh angkatan laut dan bajak laut saat mereka membuat kesepakatan." Ucap Naruto.
"Jadi, kau disini akan menjadi orang ketiga dan saksi?" Tanya Crocodile.
"Jangan bodoh. Aku seorang bajak laut dan aku pasti akan memihak bajak laut. Kesepakatan yang akan aku tawarkan ini bukanlah sekedar kesepakatan saja, melainkan sebuah sistem." Ucap Naruto.
"Semakin aku mendengarkan penejelasanmu, semakin aku tidak mengerti." Ucap Robin.
"Kapan mereka akan datang?" Tanya Naruto.
"Sepertinya mereka sudah ada disini." Ucap Kokushibou.
Setelah Kokushibou mengatakan hal tersebut, mereka berempat mendengar suara hentakan langkah kaki yang sangat banyak. Suara langkah kaki tersebut bergerak kearah mereka dan akhirnya mereka pun melihat sekumpulan orang memakai baju berwarna putih, membawa senjata dan mengepung mereka.
"JANGAN BERGERAK!"
Angkatan laut pun sudah datang dan menodongkan senjata mereka pada mereka berempat. Crocodile dan Nico Robin sedikit menyipitkan matanya dan mereka langsung bersiap untuk menyerang angkatan laut tersebut, sedangkan Kokushibou dan Naruto terlihat lebih tenang dalam menghadapi situasi ini.
"Hooo! Tenanglah kawan-kawan! Turunkan senjata kalian karena kami tidak berniat untuk menyerang kalian." Ucap Naruto sambil tersenyum.
"Benarkah begitu, Namikaze D Naruto?"
Seketika, satu orang muncul dari kerumunan angkatan laut itu. Seorang pria berumur, memakai topi angkatan laut, bertubuh jangkung dan besar, memakai kaca mata dan memiliki janggut panjang yang di kepang.
Melihat kedatangan orang tersebut, senyuman Naruto pun semakin melebar karena prediskinya benar, Sengoku lah yang datang ke tempat ini.
"Sebuah kehormatan bertemu denganmu, Sengoku-Gensui." Ucap Naruto sambil sedikit membungkuk dan memberikan hormat kepada Sengoku.
"Sayangnya, aku tidak merasa terhormat bertemu dengan sampah lautan seperti kalian. Sekarang serahkan diri kalian dan kami tidak akan melukai kalian. Kalian akan diadili di Enies Loby dan di bawa ke Impel Down." Ucap Sengoku.
"Jika aku ingin berbicara denganmu, apakah kau akan mendengarkanku?" Tanya Naruto.
"Tidak. Apapun yang akan kau bicarakan, aku yakin tidak ada gunannya untukku." Ucap Sengoku.
"Begitukah? Tapi Sengoku-San, aku sudah memasang bom dan bahan peledak disetiap sisi ruangan ini. Jika bom itu meledak, maka semua pasukanmu disini akan mati dan kami semua akan menggunakan kesempatan itu untuk melarikan diri." Ucap Naruto sambil tersenyum.
"Hah!? Apa kau bilang!?" Teriak Crocodile pada Naruto.
"Apa dia benar melakukan itu?" Tanya Kokushibou kepada Nico Robin.
"A-Aku tidak tahu. D-Dia hanya menyentuh setiap sisi tembok ruangan dan sesekali mengeluh karena tali sandalnya yang sering terlepas." Ucap Robin yang juga terkejut.
Disisi lain, Sengoku pun menatap Naruto dengan tajam. Sepertinya, Naruto bukanlah bajak laut amatir yang bergerak karena modal nekad dan keberaniannya. Naruto, adalah tipikal orang yang berpikir sebelum bertindak dan tipikal bajak laut seperti inilah yang selalu merepotkan angkatan laut.
"Apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya Sengoku.
Naruto menyeringai dan ia pun langsung bangkit berdiri dari kursinya. "Duduklah, Sengoku-San. Sebuah ketidaksopanan bagiku jika membiarkan panglima tertinggi angkatan laut terus berdiri seperti itu, apalagi saat kita sedang berdiskusi."
Sengoku pun menganggukan kepalanya dan ia duduk di kursi yang diberikan oleh Naruto. Sengoku lalu memandangi orang-orang yang berada disekitarnya dan sedikit tersenyum.
"Crocodile, Nico Robin, Kokushibou. Kalian semua mempunyai nilai buronan yang sangat tinggi. Sepertinya kau memilih rekan yang tepat, Namikaze." Ucap Sengoku.
Naruto tersenyum dan ia memasukan tangannya kedalam jaketnya, dan mengeluarkan sebuah koran dan ia lemparkan koran itu ke atas meja.
"Tertulis disitu bahwa dunia baru sedang bergejolak. Para bajak laut senior sudah muali mengklaim teritori mereka masing-masing dan membuat dunia baru menjadi wilayah tanpa hukum. Pemerintah dunia pun membuat julukan yang menurutku sedikit berlebihan yaitu, Yonkou. Empat kaisar yang mengusai dunia baru. Charlotte Linlin, Kaido, Shirohige, dan yang berpotensi mengisi kursi terakhir adalah Akagami no Shanks." Ucap Naruto.
"Ah, aku tahu itu." Ucap Sengoku.
"Tapi aku punya sebuah pertanyaan Sengoku-San. Dengan munculnya Yonkou ini, apakah angkatan laut mempunyai kekuatan yang cukup untuk mengalahkan mereka?" Tanya Naruto.
"Tentu saja. Mereka kuat tapi angkatan laut jauh lebih kuat. 3 admiral adalah lambang kekuatan dari angkatan laut untuk mengalahakan para bajak laut dunia baru itu." Jawab Sengoku.
"Kalau begitu sangat disayangkan, salah satu admiral yang kau bilang sebagai lambang kekuatan dari angkatan laut berhasil aku kalahkan dan asal kau tahu, aku bahkan tidak berkeringat melawan admiral itu. Dan maksudku adalah, itu baru aku, bagaimana jika dia melawan seorang Yonkou?" Tanya Naruto sambil tersenyum.
Sengoku pun mulai melirik Naruto dengan tajam. Sejujurnya apa yang dikatakan oleh Naruto semuanya benar. Saat ini, angkatan laut sedang mengalami krisis kekuatan ditambah lagi, para bajak laut senior sudah mengukuhkan diri mereka di dunia baru. Sengoku tahu bahwa saat ini angkatan laut akan kalah telak jika bertarung dengan para bajak laut tersebut namun tentu saja dia tidak bisa mengatakan itu semua kepada Naruto yang adalah bajak laut.
"Jangan terlalu tegang seperti itu, Sengoku-San. Saat berdiskusi seperti ini, keterbukaan adalah kunci untuk menemukan solusi. Aku tahu bahwa angkatan laut melakukan perekrutan besar-besar karena kalian tahu bahwa bajak laut terus bertambah jumlahnya dan orang-orang lebih berminat menjadi bajak laut dibanding menjadi angkatan laut." Ucap Naruto.
"Lalu, apa maumu?" Tanya Sengoku.
"Aku menawarkan sebuah ide padamu. Melakukan perekrutan besar memang tidak ada salahnya tapi akan membutuhkan waktu yang sangat panjang untuk membentuk mereka menjadi prajurit yang kuat. Tapi, bukankah lebih baik kau langsung merekrut orang yang sudah kuat dan mempunyai nama besar?" Tanya Naruto.
"Apa maksudmu?" Tanya Sengoku yang mulai penasaran.
"Aku mengusulkan untuk membuat kerjasama legal dan sah antara bajak laut dan angkatan laut." Ucap Naruto.
"Hahahaha, apa kau gila? Angkatan laut dan Bajak laut adalah musuh alami. Angkatan laut ada karena bajak laut dan kau menyuruh kami untuk mengadakan kerjasama?" Tanya Sengoku sambil tertawa.
"Pikirkanlah dengan baik Sengoku-San. Angkatan laut harus bergerak cepat untuk menahan pergerakan bajak laut di dunia baru dan jika kau bekerja sama dengan beberapa bajak laut yang kuat dan sudah mempunyai nama besar, maka ini akan menjadi gebrakan besar bagi angkatan laut dan pemerinta dunia." Ucap Naruto.
"Dan jika itu terjadi, maka masyarakat akan berpikir bahwa angkatan laut sudah ditaklukan oleh bajak laut sehingga mau bekerja sama." Ucap Sengoku.
"Bukankah kau harus berpikir sebaliknya?" Tanya Naruto.
"Hm?" Tanya Sengoku.
"Bajak laut sudah ditaklukan oleh angkatan laut karena mereka mau bekerjasama dengan angakatan laut. Kita akan membuat sistem dimana ada sekitar 7 bajak laut besar yang bekerja sama dengan angkatan laut dibawah perinta pemerinta dunia. 7 bajak laut ini akan diberi wewenang khusus oleh pemerintah dunia dan juga diberi hak special dengan syarat mereka harus tunduk kepada pemerintah dunia. Bagaimana? Menarik bukan?" Tanya Naruto.
Dan pada akhirnya, Sengoku pun sedikit terdiam dengan ucapan Naruto. Membuat bajak laut tunduk dengan pemerintah dunia? Ide yang bagus namun di satu sisi bisa menjadi boomerang bagi mereka sendiri.
"Daripada kalian repot-repot berlayar dan mencari para bajak laut, bukankah lebih baik untuk kalian merangkul beberapa bajak laut ternama dan meminta bantuan mereka untuk menangkap para bajak laut tengil yang tidak mau tunduk pada pemerintah dunia? Mereka semua akan sangat membantu kalian karena mereka mempunyai koneksi antar sesama bajak laut." Ucap Naruto sekali yang mencoba meyakinkan Sengoku.
Sengoku diam sejenak dan memejamkan matanya. Ia mencoba memikirkan kembali perkataan Naruto dan menganalisis setiap perkataan Naruto.
"Kau bilang 7 kan? Kenapa harus 7 bajak laut?" Tanya Sengoku.
"Aku sudah mempersiapkan list nama. Pertama aku mengusulkan kawanku disini, Mr Crocodile. Lalu Donquixote Doflamingo, Ratu kerajaan Amazon Lily atau yang bisa disebut bajak laut Kuja, Taka no Me Mihawk, dan sisanya kau bisa pilih sendiri. Tapi, nama-nama yang aku sebutkan tadi hanyalah usulan dariku, kau bisa menerima atau menolaknya, Sengoku-San," Ucap Naruto.
"Amazon Lily? Setahuku ratu dari Amazon Lily sudah tua dan dia sudah berhenti menjadi bajak laut." Ucap Sengoku/
"Jangan khawatirkan tentang itu, mereka sudah punya penggantinya dan dia adalah temanku. Dia sangat kuat." Jawab Naruto.
"Lalu bagaimana dengan kau? Apa kau tidak bergabung dengan ide kau sendiri?" Tanya Sengoku.
"Karena aku belum mempunyai crew bajak laut. Dan lagi, aku lebih tertarik dengan bisnis dibandingankan menjadi bajak laut. Aku akan membantu bisnis kalian dan pemerintah dunia. Aku dengar para Tenryuubito sedang membutuhkan banyak budak dan kalian, para angkatan laut membutuhkan lebih banyak pemasok senjata bukan?" Ucap Naruto sambil tersenyum.
"Semua perkataanmu memang menggiurkan dan sangat menguntungkan untuk kami, angkatan laut dan juga pemerintah dunia. Tapi pertanyaannya adalah, bagaimana aku bisa percaya denganmu?" Tanya Sengoku.
Naruto tersenyum dan ia mengeluarkan selembar kertas dari sakuya dan memberikannya kepada Sengoku. "Ini vivre card. Jika aku melakukan tindakan yang tidak seharusnya, kau bisa membawa pasukanmu dan mengejarku."
Sengoku mengambil vivre card itu dan ia langsung bangkit berdiri dari kursinya. "Aku kira permbicaraan kita cukup sampai disini, Namikaze. Sebenarnya, ide mu itu telah dipikirkan oleh pemerintah dunia sebelumnya namun, idemu lebih terperinci dan lebih masuk akal. Aku akan memberitakan ini kepada pemerintah dunia dan aku akan mengatakan bahwa ide ini berasalah darimu. Tapi, aku ingin kau tutup mulutmu di hadapan public dan jangan katakana bahwa ide kerjasama antara angkatan laut dan bajak laut ini berasal darimu, kau mengerti?"
"Tentu saja, Sengoku-San. Tidak perduli siapa pencetus ide ini yang penting adalah ide ini terealisasikan." Ucap Naruto sambil tersenyum.
"Lalu, aku menerima semua usulan para bajak laut yang kau sebutkan tadi kecuali Ratu Amazon Lily itu. Aku tidak pernah mendengar namanya dan aku tidak tahu seberapa kuatnya dia." Ucap Sengoku.
"Lebih baik kau mengirim pasukanmu kesana untuk melihat seberapa kuatnya dia, Sengoku-San. Aku yakin jika kau sudah melihat kekuatannya, maka kau pun akan setuju denganku." Ucap Naruto.
Sengoku tidak menjawab perkataan Naruto dan ia pun berbalik badan dan berjalan meninggalkan Naruto dan kawan-kawan. Sengoku pun memberikan signal kepada para anak buahnya untuk bubar dan meninggalkan tempat tersebut, dan akhirnya mereka semua pun pergi dan menyisakan Naruto dan kawan-kawan di ruangan tersebut.
"Huh! Tadi itu meneganggkan!" Ucap Naruto sambil tersenyum.
"Kau tahu jika kau gagal maka kita semua akan terbunuh disini kan?" Tanya Kokushibou.
"Tentu saja! Siapa yang bisa melawan Sengoku disini huh? Dia adalah seorang legenda yang sudah bertarung dengan Roger, Shirohige, Kinjishi no Shiki dan dia adalah mimpi buruk bagi seluruh bajak laut!" Ucap Naruto.
"Namikaze, harus ku akui kau adalah bocah yang cerdas. Aku tidak menyangka Sengoku setuju begitu saja dengan saranmu." Ucap Crocodile.
"Mungkin ini adalah sebuah takdir. Kau dengar sendiri kan ternyata pemerintah dunia sudah memikirkan hal ini sebelumnya hanya saja ide ku lebih terperinci dan detail dan sepertinya, mereka akang mengadopsi ideku." Ucap Naruto sambil tersenyum.
"Kalau begitu kau memang beruntung. Lalu, apa yang harus aku lakukan setelah ini?" Tanya Crocodile.
"Kau tinggalah disini sampai pemerintah dunia memberikan pengumuman resmi tentang kerjasama sini. Setelah itu, kau bisa menjadi raja di kerjaan ini dan memimpin kerajaan ini sesukamu. Tapi berhati-hatilah. Jangan menunjukan kekejamanmu secara frontal karena itu akan mempengaruhi reputasimu. Jika kau ingin membunuh raja Arabasta, maka lakukanlah secara bersih." Ucap Naruto.
"Baiklah, aku mengerti. Lalu, apa yang bisa aku berikan kepadamu?" Tanya Crocodile.
"Saat kau sudah menguasai Arabasta, berikan aku 30% pendapatan dari kerajaan ini setiap bulannya. Buatlah sebuah kelompok khusus pengantar barang dan antarkan uang itu kepadaku setiap bulannya. Aku sudah memberikanmu vivre cardku dan kita akan melakukan kontak melalui denden mushi setiap sebulan sekali. Apa kau keberatan?" Tanya Naruto.
"Tidak. Tapi, aku yakin kau akan melakukan hal yang sama pada kerjaan lain, bukan begitu?" Tanya Crocodile.
"Tentu saja! Aku perlu uang untuk menjalankan bisnisku. Untuk menguasai dunia, kekuatan saja tidak cukup, benar kan?" Tanya Naruto.
"Hehehehe, kau bocah yang menarik. Baiklah, aku rasa urusan kita hari ini sudah selesai. Lalu, apa yang akan kau lakukan selanjutnya?" Tanya Crocodile.
"Aku dan nakamaku akan kembali berlayar dan mencari kru. Grandline sangat luas dan aku akan mengunjungi setiap kerajaan yang ada di lautan ini dan memaksa mereka memberikan upeti kepadaku." Ucap Naruto sambil tersenyum.
"Kalau begitu semoga berhasil. Aku akan mengabarimu setiap satu bulan." Ucap Crocodile.
Naruto tersenyum dan menganggukan kepalanya. Naruto lalu mengulurkan tangannya kepada Crocodile dan mengajaknya untuk berjabat tangan. "Senang berbisnis denganmu, Crocodile."
"Begitupun aku, Namikase." Ucap Crocodile sambil menjabat tangan Naruto.
"Baiklah kalau begitu, ayo kita pergi dari sini, Kokushibou, Robin. Perjalanan kita masih panjang dan masih banyak yang harus kita kerjakan." Ucap Naruto.
Robin dan Kokushibou pun berdiri dari kursinya dan berjalan mengikuti Naruto keluar ruangan.
-0-
( KAPAL NARUTO )
Setelah melakukan negosiasi dan pembicaraan dengan Sengoku dan Crocodile, Naruto beserta krunya memutuskan untuk kembali ke kapal dan melanjutkan perjalanan mereka. Waktu sudah menunjukan pukul 2 subuh tapi mereka tetap memutuskan untuk berlayar.
"Yo! Saatnya berlayar!" Ucap Naruto sambil menarik layar kapal dan kapal pun perlahan mulai bergerak dan meninggalkan pelabuhan Arabasta.
"Kemana tujuan kita selanjutnya?" Tanya Robin.
"Entahlah, kita ikuti saja kemana arah Log Pose menuntun kita." Ucap Naruto.
"Pulau yang terdekat dari sini adalah Mock Town. Tempat itu adalah tempat berkumpulnya para bajak laut dan tidak ada hukum disana. Jika kita menuju kesana, maka kita akan tiba sekitar pukul 7 malam esok hari. Lalu-"
"Oi, tenanglah. Kenapa kau terlihat panic sekali?" Ucap Naruto yang langsung memotong permbicaraan Robin.
Robin pun sedikit terkejut namun ia mencoba untuk tetap tenang. "Aku hanya memberitahumu tentang lokasi kita selanjutnya, supaya aku bisa bersiap-siap dengan apa yang harus aku lakukan untuk membantu kalian."
"Gadis yang malang. Sepertinya kau selalu bekerja keras selama hidupmu sehingga kau tidak tahu cara bersantai, benarkan Kokushibou?" Tanya Naruto.
"Aku tidak perduli." Jawab Kokushibou dengan dingin.
"Dengar, Robin. Bekerjalah saat jam kerja dan beristirahatlah saat kau harus istirahat. Makna dari menjadi bajak laut adalah kebebasan dan aku tidak melarangmu untuk melakukan apapun selama kau tidak mengkhianatiku atau meninggalkan kapal ini. Kau boleh mengajak pria asing ke kapal ini untuk memenuhi hasrat seksualmu dan aku tidak keberatan jika kau mengundangku untuk melakukan itu. Intinya, tidak perlu kaku dan bersikaplah layaknya kau bagian dari bajak laut Namikaze." Ucap Naruto.
Mendengar hal tersebut, Robin pun sedikit tersenyum karena ternyata Naruto tidak seburuk yang ia pikirkan. "Kalau begitu, aku ingin tidur."
"Ah, masuklah kedalam dan cari ruangan yang kosong. Kapal ini masih belum mempunyai kasur dan terpaksa kau harus tidur di lantai. Tapi jangan kahwatir, ada beberapa kain yang bisa kau jadikan selimut dan aku pastikan akan membeli kasur dan ranjang saat kita singgah di pulau berikutnya." Ucap Naruto.
"Hn. Terima kasih, kapten." Ucap Robin.
"Ah, satu lagi. Pastikan kau mengunci pintu karena jika tidak, aku anggap itu sebagai undangan untukku untuk tidur bersamamu." Ucap Naruto sambil mengedipkan matanya.
Robin hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya. Ia pun berjalan meninggalkan Naruto dan masuk ke dalam untuk beristirahat.
Naruto pun langsung mengarahkan pandangannya kepada Kokushibou dan duduk disebelahnya. "Yosssh! Aku, kau dan Nico Robin. 3 orang sudah terkumpul dan kita semua memiliki nilai buronan masing-masing. Aku dengar dari Robin, kepalamu sekarang diharagai 450 juta."
"Aku tidak perduli dengan hal itu. Harga kepala tidak menunjukan kekuatan seseorang." Ucap Kokushibou.
"Meskipun begitu, setidaknya kita sudah cukup terkenal bukan? Pasti banyak orang-orang yang mulai berpikir untuk bergabung bersama kita dan itu akan memudahkan kita." Ucap Naruto.
"Ada satu hal yang perlu kau ketahui, Dengan bergabungnya Nico Robin, maka bajak laut kita pasti akan mendapatkan perhatian yang lebih. Wanita itu bukan wanita sembarangan dan banyak orang yang mengincarnya. Kita harus tetap waspada." Ucap Kokushibou.
"Ah, sedikit merepotkan tapi harus kulakukan. Aku menganggap ini sebagai sebuah keberuntungan karena dari sekian banyak orang, Nico Robin memilih untuk bergabung bersamaku. Sebagai seorang kapten, aku harus melindunginya." Ucap Naruto.
"Ujian sesungguhnya akan dimulai saat kita memasuki dunia baru. Aku pikir kita tidak mempunyai kendala besar di Grandline." Ucap Kokushibou.
"Dunia barukah? Sepertinya perjalanan kita masih jauh. Ngomong-ngomong, Robin berkata bahwa pulau terdeka adalah Mock Town. Aku dengar, Doflamingo mempunyai bisnis besar di tempat itu." Ucap Naruto.
"Aku tidak tahu akan hal itu. Kita akan tahu saat kita tiba disana." Ucap Kokushibou.
"Baiklah kalau begitu- Hmmm? Apa itu kapal angkatan laut?" Tanya Naruto sambil melihat kearah barat.
Kokushibou pun langsung melirik kearah yang sama dengan Naruto dan ia pun melihat kapal angkatan laut yang sedang bergerak menuju kearah mereka. Seketika, matanya melebar saat melihat lambang yang ada di layar kapal angkatan laut tersebut.
"Lambang itu!?"
-0-
(Kapal Angkatan Laut)
"AKU MELIHAT SEBUAH KAPAL BESAR YANG MENDEKAT!" Teriak salah satu prajurit angkatan laut.
Mendengar hal tersebut, seorang pria jangking berambut afro yang sedang tertidur pun membuka satu matanya. "Bajak laut?"
"E-Entahlah. Kapalnya memang besar tapi aku tidak melihat lambang dilayarnya." Ucap prajurit angkatan laut tersebut.
"Hoaaaam! Oi, Apa East Blue masih jauh? Aku sudah tidak sabar bertemu dengan cucuku!" Ucap seorang pria tua tinggi dan besar yang tiba-tiba muncul dibelakang pria berambut afro yang sedang tidur.
"Apa Sengoku-San tahu kau mengambil cuti?" Tanya pria berambut afro itu.
"Diamlah amatir. Kita sudah sepakat untuk tidak memberi tahu Sengoku karena dia tidak akan memberikanku izin! Buahahahah!" Ucap pria tua itu sambil tertawa.
Pria berambut afro itu pun langsung bangkit berdiri dan mengarahkan pandangannya kepada kapal besar tanpa lambang yang terlihat bergerak menjauhi kapal mereka.
"Huh? Kenapa mereka menghindari kita?"Tanya pria berambut afro tersebut.
"Sudah pasti mereka penjahat. Aku bertaruh jika bukan bajak laut pemula maka mereka pedagang budak." Ucap pria tua tersebut.
"GARP-SAN! KUZAN-SAN! Lapor! Kapal yang sedang pergi menjauhi kita diduga sebagai kapal milik dari Namikaze D Naruto! Salah satu prajurit sedang mengamati kapal tersebut dan ia melihat 2 orang yang terlihat seperti Namikaze D Naruto dan si Bulan Sabit Kokushibou!"
Mendengar hal tersebut, pria berambut afro yang adalah Kuzan atau admiral Aokiji pria tua yang adalah Garp sedikit terkejut. Namun, Garp terlihat langsung menyeringai.
"Hoo! Bocah yang mengalahkan Borsalino kah?" Ucap Garp sambil menyeringai.
"Merepotkan. Kenapa mereka harus muncul saat jam tidur?" Tanya Kuzan.
"L-Lalu apa yang harus kita lakukan, Garp-San, Kuzan-San?" Tanya seorang prajurit angkatan laut tersebut.
Garp sedikit memjiat lehernya dan meregangkan jari-jarinya dan ia menyeringai. "KEJAR KAPAL ITU DAN JANGAN BIARKAN MEREKA LOLOS!"
"OOUUUUHHHH!"
"Oi, bukankah ini hari liburmu?" Tanya Aokiji kepada Garp.
"Persetan dengan itu! Buahahahah! Saat melihat bajak laut dihadapanku, jiwaku seakan langsung terpanggil untuk membasmi mereka!" Ucap Garp sambil menyeringai.
To be Continued
Yooo Mina-San!
Maafkan karena update lama dan sangat telah karena author sedang ada kesibukan yang tidak bisa ditinggal :v
So sekian dulu chapter kali ini dan hopefuly kalian terhibur sama cerita ini dan author ucapakan terima kasih atas review dan support kalian semua!
Salut! See you next chapter!
