Rise From The Shadow
Disclaimer :
Naruto : Masashi Kishimoto
Dan character lain berasal dari disclaimer masing-masing, saya hanya meminjamnya
( Yo sebelumnya terima kasih pada vaioretto evaagaaden atas nasehat di reviewnya, jujur saja saya sebenarnya senang karena mendapat review yang membantu dan nasehat tersebut.Dan juga satu lagi untuk orang-orang yang tak suka "Tidak suka, jangan baca"Satu lagi maaf jika wordnya sedikit karena mengetik di handphone jadi jika word dan ada kata-kata yang salah harap dimaklumi
Kerajaan Azure, Woodsea
Terlihat dipepohonan yang lebat berdiri Naruto dengan katana terhunus ditangan kanannya sebelum kembali menyarungkannya.
Sriiiiing, tak.
Jraaaas, jraaaaas, bruuuk, bruuuk, buuuuum.
Tepat dibelakangnya terlihat potongan tubuh banyak monster dan pepohonan yang terkena tebasan Naruto, dia hanya melihat kebelakang dengan tenang sebelum kembali berjalan kearah yang membuat dia penasaran.
"Yare yare... semakin dekat dengan tempat yang mengeluarkan aura aneh itu semakin banyak saja monster yang ingin menghalangi jalanku". ujar Naruto sambil melihat monster yang semakin lama semakin banyak tergeletak diatas tanah sebelum melihat kembali kedepan dan berjalan kembali.
Alasan kenapa dia tak langsung pergi ke wilayah bangsawan Namikaze adalah karena Naruto merasakan sesuatu yang berbeda di woodsea yang paling dalam dimana tak ada orang dari wilayah kerajaan ningen yang mau masuk kedalam hutan terdalam, karena saat ada seseorang yang masuk semakin dalam kedalam hutan semakin banyak dan berbahaya pula monster yang akan menyerang mereka.
Naruto sama sekali tak mempermasalahkan monster-monster yang menghalanginya karena mereka dapat berguna sebagai latihan bertarung dan meregangkan ototnya sambil terus berjalan ke arah yang ditujunya.
Tap, tap, tap
"De, disini tempat yang kurasakan itu".
Dihadapan Naruto terlihat jurang yang sangat dalam dimana dia tak bisa melihat bawahnya saking dalamnya jurang tersebut, dia pun melihat sekeliling dan melihat potongan kaki monster yang dia bunuh sebelum mengambilnya dan melemparkannya kedalam jurang.
Saat Naruto mencoba untuk mendengarkan suara benturan untuk memastikan dalamnya dia dikejutkan oleh tarikan yang menariknya kebawah.
'Nani!?'. dia pun mencoba untuk menancapkan katana nya ke bebatuan dijurang hanya untuk menhancurkan batu tersebut, dia hanya diam sambil membiarkan tubuhnya terjun semakin dalam ke jurang dengan kecepatan tinggi.
Setelah cukup lama dimana Naruto mendengar dengan samar potongan kaki yang dia jatuhkan tadi dimana dia kemudian menguatkan tubuhnya.
"Tekkai".
Woodsea, Underground
Terlihat tempat yang tenang dan kelam karena tak ada cahaya matahari yang bisa masuk saking dalamnya dimana tak terlihat satu pun kehidupan, dimana mendadak terlihat sesuatu yang jatuh dengan kecepatan tinggi dari atas.
Syuuuut, Boooooom
Dimana tempat sosok tersebut terjatuh terbentuk kawah dengan retakan tanah yang besar, tak butuh waktu lama sosok tersebut perlahan bangkit.
Pluk, pluk, pluk
"Hmp, aku tak menyangka tekkai akan berguna untuk waktu seperti ini... hm? ".
Saat Naruto berdiri sambil membersihkan debu di pakaiannya dia melihat secuil cahaya kecil di kejauhan.
"Hmmmm, hen na kenapa ada cahaya ditempat sedalam ini... apakah ada sesuatu yang berada ditempat ini, maa sebaliknya kulihat saja".
Naruto terus berjalan dimana cahaya kecil tersebut semakin terlihat dengan jelas, setelah jalan yang panjang dia akhirnya sampai dan mencoba menyentuh cahaya tersebut yang kemudian cahaya tersebut menyalur ketika disentuh dan dia terkejut dengan apa yang dilihatnya. Di depannya dia melihat sesuatu yang tidak diharapkan oleh siapa pun didalam jurang, didepannya kini terlihat castle besar yang terlihat berantakan dimana banyak lubang didinding castle dan beberapa tebasan yang besar seperti diserang oleh monster ukuran raksasa dia juga banyak bebatuan yang berserakan merupakan dinding-dinding istana yang dihancurkan.
"Castle ini tak mungkin bisa dibawah ini secara kebetulan, apakah ada seseorang yang secara sengaja melakukan ini..". setelah bergumam dan berpikir sebentar Naruto lalu berjalan mendekati castle tersebut, baru beberapa langkah berjalan dia berhenti karena merasakan getaran dari tanah dan dinding yang semakin keras.
Booom, booom, boooom, syuuuut, bruaaaaaakkkkk
Naruto langsung menghindar saat dia melihat sekilas serangan yang akan datang padanya dan setelah itu dia melihat gada raksasa yang menghantam tempat dia berdiri tadi sebelum melihat tangan yang memegang gada tersebut.
"Gororororororo, ningen kau bisa juga menghindari serangan itu". tawa sosok tersebut pada Naruto.
Naruto mengalihkan pandangannya dan melihat sosok raksasa yang terlihat jauh lebih besar dari pada castle didepannya, raksasa tersebut hanya menggunakan kain untuk menutupi bawahnya tapi membiarkan tubuhnya terbuka dimana dia memiliki kulit berwarna hijau dengan kuku tangan dan kaki yang tajam dimana dia berambut biru dan memiliki mata merah serta taring dan tanduk yang tajam.
"Dare da? kenapa kau menyerangku? ". tanya Naruto sambil menatap tajam raksasa tersebut.
"Gororororo ore wa dare?, hahahahahaha, ja... baiklah biarku beritahu kau ningen karena kau akan menjadi makananku, ore wa salah satu dari jendral hebat ras titan Kripeos-sama titan kepintaran, perang dan strategi pengikut dari (...)-sama yang hebat". perkenalan kripeos sambil memandang rendah Naruto.
"Hmp... kepintaran kau bilang kau tak terlihat seperti itu, kau tahu? ". ujar Naruto.
Titan itu hanya diam sebelum dengan cepat maju menyerang Naruto dengan wajah merah karena marah dimana dia mengankat gada nya sebelum menghantam tanah tempat Naruto berdiri.
"Ningen!!!!! jangan pernah kau mempertanyakan kepintaranku, dasar makhluk kelas teri sia-akhhhhhhh ore no me, ore no me gaaaaa, kisamaaaaa!!!!!".
Sebelum Kripeos menyelesaikan perkataannya mendadak Naruto muncul disebelah mata kirinya dan menebas matanya dengan satu tebasan katana dimana meninggalkan luka gores yang panjang.
'Hmmm walaupun ditebas dengan normal dampak serangan yang kuberikan hanya bisa mengores matanya saja kah'.
Naruto langsung melompat menjauh sebelum mendadak terkejut saat Kripeos mendadak muncul didepannya dengan tangan terkepal berapi-api dimana dia tak bisa menghindar.
Syuuuung, Duakkkkkk, buk, buk, buk, Braaaaak.
Pukulan itu mengenai Naruto hingga dia terlempar dan membentur bebatuan yang berserakan sebelum terlempar kedinding castle hingga tembus kedalam salah satu ruangan didalamnya.
"Gororororo, yowai ningen!!!! itulah hukuman yang kau rasakan jika berani merendahkanku!!!!!! ". ucap titan tersebut saat melihat castle tempat Naruto terlempar tadi.
Disaat yang sama
Kerajaan Azure, Azure Shiro
Diatas tahta kerajaan duduk seseorang yang merupakan raja kerajaan Azure dimana dia memiliki mata kuning dengan rambut pirang dengan wajah tampan menggunakan pakaian kerajaan gabungan warna biru, kuning dan putih dengan celana putih dengan mahkota kerajaan diatas kepalanya.
Dia melihat kedepan pada seseorang yang berdiri didepannya dengan pandangan kasih sayang dan kasihan saat melihat musume nya yang balas menatap padanya.
Didepan raja berdiri seorang perempuan yang dapat memikat banyak otoko yang melihatnya, dia memiliki rambut pirang yang panjang sampai pantat lurus dengan kulit putih dan mata berwarna merah ruby yang terlihat memikat dia menggunakan full armor golden body suit.
"Ou-sama, apakah anda memanggilku? ". tanya onna itu pada sang raja.
"(...)-chan bisakah kau tidak kaku seperti itu? kau bisa memanggilku tou-san saja kau tahu? ".
Tidak mendapat balasan dari musume nya membuat raja menghela nafas sebelum menjadi serius.
"Baiklah... alasan kenapa tou-san memanggilmu kesini karena tou-san memiliki misi untukmu (...)-chan, apakah kau mau menerimanya? ".ucapan raja membuat alis perempuan itu berkedut.
"Hahh, pertama bisakah anda berhenti memangilku dengan chan itu, dan yang kedua baiklah misi apa yang akan kulakukan chichiue-sama? ".mendadak hilang aura santai raja dan dia menjadi serius.
"Hai, misimu adalah... ".
Woodsea, underground
'Kuhhh, tak kusangka dia bisa bergerak cepat dengan tubuh sebesar itu'. Naruto bangkit sebelum melihat sekelilingnya untuk menantikan serangan yang akan datang, setelah memastikan dia siap dan akan melompat keluar Naruto merasakan kehidupan di castle tempat dia berada.
'Apa yang terjadi? saat diluar aku tak merasakan apapun kenapa didalam ini ada kehidupan, masaka... '. setelah berpikir beberapa saat Naruto memutuskan untuk menunda keluar untuk bertarung kembali dengan titan tersebut.
'Apakah orang ini yang melindungi castle ini... tapi bagaimanapun kerusakan didinding castle ini seharusnya disebabkan oleh titan tersebut, kenapa dia tidak menghancurkan castle ini dibandingkan membiarkannya begitu saja apakah orang ini yang mengendalikan titan tersebut, hmmm berpikir tanpa bergerak sama sekali tidak berguna. Baiklah sebaiknya menemui orang ini dulu'. setelah itu Naruto melihat suatu lubang yang mengarah kebawah tempat orang tersebut dia rasakan keberadaannya.
Setelah mendekati lubang dan melihat kebawah apakah aman atau tidak Naruto memutuskan berjalan melalui tangga, setelah melewati beberapa lantai yang dia tahu akan berguna untuknya akhirnya dia sampai kebagian bawah tanah dan melihat satu sel yang ditutupi oleh bunga mawar berduri bahkan sampai kelantainya bahkan Naruto tahu bahwa bunga mawar berduri tersebut berbahaya dilihat dari aura hitam yang mengelilinginya.
"De... dibelakang sel ini". setelah mengatakan itu Naruto bersiap untuk memotong bunga tersebut sebelum dihentikan oleh sebuah suara.
"Yamete! jangan potong bunga mawar tersebut, ini adalah magic penahan dan pelindung castle ini agar tidak dihancurkan oleh titan tersebut, siapapun yang disana jangan hancurkan bunga ini onegai". suara sosok yang berada dibelakang bunga mawar tersebut yang diketahui Naruto adalah suara seorang onna.
"Kenapa aku harus mengikuti kata-katamu bisa saja kau yang mengendalikan titan tersebut, ie omae wa dare da? jika kau berbohong akan kuhancurkan semua bunga mawar ini".
Walaupun Naruto tidak merasakan kebohongan dari suara perempuan tersebut dia tak langsung percaya begitu saja karena akan bodoh untuk mempercayai seseorang yang tidak dikenal.
"Wa-wakatta, wakatta, akan kukatakan aku adalah hime dari castle ini, akulah yang membuat segel tersebut agar titan tak bisa menghancurkan tempat ini". jelas onna tersebut takut pada ancaman Naruto.
"Souka... sebenarnya ada banyak yang ingin kutanyakan tapi sebelum aku turun tadi dia masih menungguku jadi sebaiknya aku pergi dulu, setelah aku membunuhnya aku akan kembali kesini".
Setelah mengatakan itu Naruto berjaaln kembali keluar sebelum dihentikan oleh perempuan tersebut.
"Matte chotto matte kudasai".
Mendengar ucapan perempuan tersebut Naruto berhenti tanpa menoleh kebelakang, membiarkan dia melanjutkan kata-katanya.
"Bisakah kau membantuku dengan mengalahkan titan tersebut? ". ucap perempuan tersebut.
"Dan kenapa aku harus membantumu? ". perkataan Naruto membuat perempuan tersebut terdiam, setelah menunggu beberapa saat dan masih tidak ada balasan Naruto kembali lanjut melangkah.
"A-apa yang kau inginkan? ". ucap perempuan tersebut mencoba membuat Naruto menolongnya.
"Jaaaa... jadilah tangan kananku".
Perkataan Naruto membuat dia tersebut terkejut.
"Na-nani, naze?".
"Itu karena aku tertarik padamu, kau jelas memiliki kekuatan yang tidak biasa jika magic segel biasa, seharusnya dari luar saat aku baru tiba aku seharusnya merasakan kehidupanmu tapi aku tak merasakannya, bahkan bunga mawar ini diselubungi oleh energi hitam dan sepertinya energi ini berbeda dengan dark magic dan kekuatan yang biasanya dipakai oleh ras akuma. Kau jelas seseorang yang tak kuketahui karena itulah aku tertarik padamu". jelas Naruto membuat dia diam menimbang pro dan kontranya.
"Ano... bagaimana jika kau mengalahkan titan itu dulu sebelum kita lanjutkan pembicaraan ini? ".
"I yo, pikirkan lah baik-baik biar bagaimana pun aku tak akan memaksamu terserah akan keputusanmu sendiri, ja aku pergi dulu ada musuh yang harus kukalahkan".
Sebelum perempuan tersebut menjawab Naruto sudah lebih dulu pergi keatas.
Underground, luar castle
"De, ano kuso ningen sudah mati kah... kupikir aku akan menemukan musuh yang kuat zannen da, membosankan sekali maaa itu adalah balasan karena sudah melukai mataku".
Setelah mengatakan itu, titan tersebut bangkit dan memutuskan berjalan untuk pergi.
"Oi, kemana kau akan pergi? ".
Titan tersebut sedikit terkejut dan melihat kebelakang dimana dia melihat ningen yang bisa melukainya, bahkan sebenarnya dia cukup terkejut saat ada seseorang yang bisa melukai kulit seorang titan yang terkenal keras apalagi oleh seorang ningen.
"Gororororo, kau masih hidup kah jaaa mari kita lanjutkan pertarungan ini........
.To be continue
haik itu untuk chapter ini maaf jika ada kesalahan sebelumnya
