disclaimer bukan punya saya
warning! alurnya gaje, lalu ooc, typo? ga sesuai eyd maupun puebi, penulisan pun berantakan bisa bikin mata sakit (mungkin???)
chapter kota kuoh
pagi hari.
di rumah yang cukup besar. naruto sedang tidur di salah satu kamar. rumah ini merupakan rumah yang sudah disiapkan oleh ayahnya.
dia tahu ini ketika mendapat sebuah surat di meja kerja ayahnya sebelum naruto pergi ke dunia atas. dugaan naruto benar, ayahnya sudah tahu hal ini.
"mmm, nyam nyam" naruto bergumam sambil memeluk gulingnya.
hari pertama naruto di dunia atas. ia habiskan dengan bermalas-malasan. ini sebab besok ia harus pergi ke sekolah. ayahnya, minato sudah mendaftarkan naruto di sma kuoh tanpa sepengetahuannya.
naruto tidak bisa menolak. lagipula ia juga ingin menikmatinya.
di sma kuoh.
dua siswi beda warna rambut berjalan bersama di area sekolah. rias gremory dan sona sitri. mereka berdua berjalan santai mengabaikan tatapan 'love-love' yang mereka dapat para dari siswi di sekitar mereka.
sambil berjalan.
rias sedikit melirik ke arah sona.
"ne, sona"
"apa?"
"kau tahu"
"tahu apa?"
"aku dengar ada sebuah tempat yang bisa bikin kita tersenyum, lho~," kata rias tersenyum.
sona membetulkan letak kacamatanya. "dimana?"
"di hatimu"
"itu tidak lucu, rias" kata sona datar membuat rias yang tadinya tersenyum kini menggembungkan pipinya cemberut.
"mou, setidaknya kamu bisa senyum dikit lah, sona" katanya.
sona diam saja.
mereka berdua pun berpisah ketika tempat yang mereka tuju berbeda. rias ke ruang klub dan sona ke ruang osis.
di siang hari.
kini di ruang osis diisi oleh dua orang saja. sona dan siswi berambut hitam pendek di sampingnya wakil ketua osis. tsubaki shinra.
wush
tak lama kemudian. sebuah lingkaran sihir berwarna biru bersinar di lantai. dari sana muncul seorang gadis bercosplay mengenakan pakaian ala penyihir.
"hm, dia tidak ada disini," gumam gadis itu.
"lama tidak bertemu, serafall-sama," sapa tsubaki sedikit tersenyum.
orang yang dipanggil serafall menoleh. "ah, tsubaki lama tidak bertemu. bagaimana kabarmu?"
"saya baik-baik saja"
"hee, lihat-lihat kau semakin cantik saja. kau juga semakin tinggi. hem, aku jadi heran kenapa sona tidak tinggi-tinggi juga" puji serafall
twich!
"lalu..." pandangan serafall kini fokus pada dua tonjolan besar di dada tsubaki. dia lalu membandingkan nya dengan miliknya. RATA.
dung~ seketika serafall pundung ditempat dengan aura suram di punggungnya. "a-aku kalah" katanya suram.
"e-hahaha" tsubaki tertawa tidak enak. "a-ano bagaimana kabar serafall-sama sendiri?" tanyanya.
serafall tiba-tiba kembali dengan wajah semangat. dia lalu memasang pose imut. "serafall-chan baik desu" ucapnya.
sona sedari tadi diam. mulai berbicara. "jadi ada apa nee-sama datang kemari?"
"ah, so-tan. nee-chan kangen!" serafall lalu berlari menuju sona sambil merentangkan kedua tangannya berniat memeluk sona.
puk
namun sebelum ia berhasil memeluk adiknya, tiba-tiba sebuah tangan menahan wajahnya.
melihat usahanya gagal. serafall menjauh dan menatap cemberut adiknya "mou, so-tan jahat! hiks" katanya berlinang air mata.
"padahal nee-chan merindukanmu"
sona mendesah.
"kalau tidak ada hal yang penting. nee-sama kembali saja ke underworld. dan urus tugas maou-mu itu. aku sedang sibuk disini. jadi jangan menggangguku" kata sona.
"hmph!"
"baiklah" kata serafall menyerah. dia lalu menciptakan sebuah lingkaran sihir dibawahnya.
"huh~ so-tan jahat" katanya. tapi sebelum menghilang, serafall ingat melupakan sesuatu. "ah, aku ingat"
"hm?" sona menatapnya.
"nanti akan ada kejutan untukmu, so-tan" katanya.
"apa maksud nee..." belum selesai sona bertanya, kakaknya sudah menghilang. "...sama?"
sona terdiam beberapa saat."apa maksud nee-sama tadi?" tanyanya bingung di dalam hati.
waktu pun berganti. hari sudah sore. tampak di rumah naruto. naruto sedang menonton tv ruang tamu. "hoaammz" naruto menguap.
"ini membosankan" katanya.
"apa tidak ada yang bisa kulakukan?" naruto menatap jam dinding. "masih jam empat"
"mungkin jalan-jalan sebentar" katanya lalu pergi menuju ke kamarnya tak lupa ia juga mematikan tv nya.
setelah selesai mengganti pakaiannya. naruto mulai melangkah keluar rumah. saat ini ia mengenakan jaket hitam dengan aksen biru dan celana jeans hitam.
"ittekimasu" katanya.
dalam perjalannya. naruto cukup kagum melihat pemandangan di kota kuoh. gedung-gedung tinggi dan suasana nya ramai. beda sekali dengan di underworld.
dulu ketika kecil, ia pernah ke dunia atas bersama keluarganya untuk liburan di hawai. itu yang pertama.
dan ini kedua kalinya.
"dunia manusia penuh kejutan" katanya spontan. sekumpulan siswa-siswi melewatinya. naruto sekilas melihat mereka tertawa.
"hormat kepada kalian" katanya sambil memasang pose hormat.
kini naruto sampai di sebuah jembatan. satu objek menarik dilihatnya. seorang pria duduk memancing di tepi sungai.
naruto berjalan mendekatinya.
"yo, paman da-tenshi-san" sapa naruto dengan nada malas.
pria itu menoleh ke arah naruto. tampak naruto dengan tenang duduk di sebelah pria itu
"apa ada kamu datang kesini, pemuda akuma-kun?" tanya pria itu. "jarang sekali melihat seorang akuma yamg begitu tenang mendekati seorang da-tensi"
"memangnya kenapa?"
"tahu 'kan, akuma dan da-tenshi itu saling bermusuhan. kau akan diserang oleh mereka"kata pria itu.
"kalau mereka menyerang. aku juga akan menyerang mereka balik" kata naruto santai.
"hem, kau pemuda yang menarik" kata pria itu tersenyum. "siapa namamu?"
"naruto"
"itu saja?"
"yuki" mata pria itu terbelalak. dia lalu tertawa lepas. "hahhahaa, aku tidak menyangka akan bertemu dengan pewaris klan yuki disini"
"hn"
"jadi... ada apa iblis kelas atas yang terkenal pemalas datang ke dunia atas" tanya pria itu.
"hanya terjebak pada sesuatu yang merepotkan" kata naruto seadanya.
"hoh, souka?"
"ah, aku melupakan sesuatu. namaku adalah azazel. kau pasti tahu nama itu. aku adalah pemimpin para malaikat jatuh" kata pria itu memperkenalkan dirinya.
"oh" naruto hanya bergumam singkat. "salam kenal, azazel-san"
azazel tersenyum tipis. "salam kenal juga, akuma naruto-kun"
hanya beberapa menit naruto disana. berbincang-bincang hal yang tidak penting bersama azazel. naruto lalu mulai pulang ke rumahnya. tapi sebelum itu... ia ingin pergi ke suatu tempat
matahari mulai tenggelam.
naruto sekarang berdiri sambi memasukan tangan ke saku celananya di depan sebuah gerbang sekolah yang akan ia sekolahi besok.
"jadi ini sekolahnya ya"
"lumayan besar juga" kata naruto. tepat naruto mengatakan itu. hari pun mulai menjadi gelap. naruto lalu berjalan pulang. sampai di sebuah jalanan sepi.
"ternyata ada seorang iblis yang berkeliaran" seorang perempuan berambut hitam muncul dari kegelapan.
perempuan itu tersenyum.
"namaku, raynare. aku akan..."
"hoaammz" naruto menguap.
"he-hei!!"
naruto menatapnya malas. "bisa biarkan aku lewat, nona? kau tahu aku lagi ngantuk dan harus mengerjakan pe-er di rumah"
"sayang sekali tidak bisa. karena sekarang aku lagi kesal" kesal raynare karena kalimatnya tadi dipotong. satu tombak merah di tangannya.
"kubunuh kau!"
naruto menghela napas. wajah malasnya kini berubah sedikit serius. satu tangan terangkat "kalau begitu.."
"hibur aku, nona da-tenshi" kata naruto lalu menciptakan puluhan tombak es dibelakangnya membuat gadis di depannya itu terkejut melihatnya.
naruto tersenyum. "apa kau bisa menghindarinya?"
tbc.
a/n
hoammz...
chapter satu end sampai sini
agak ngegantung ya.
tapi tak apa. ini demi chapter keduanya. gomennasai...
