disclaimer bukan punya saya
warning! alurnya gaje, aneh, lalu ooc, ga sesuai eyd maupun puebi, penulisannya pun berantakan bikin mata sakit, mungkin?...dan masih banyak lagi kesalahan lainnya.
chapter hari pertama
krik..krik...krik
selesai naruto memperkenalkan diri. tiba-tiba kelas 3A menjadi sunyi. dua detik setelahnya, seisi kelas mulai berteriak heboh. "kyaaaa!"
"akhirnya...!"
"ada siswa laki-laki disini!"
"naruto-kun...!"
semua teriakkan keberisikan kelas 3A sampai terdengar ke kelas sebelah. kelas 3B.
"berisik sekali" ujar siswi A
"ada apa, ya?" tanya siswi B
"aku dengar, katanya kelas A akan ada murid baru" kata siswi C
"he, benarkah? tapi, kenapa mereka berisik sekali?" tanya siswi B
"mungkin murid barunya laki-laki" kata siswi A.
"heeee..."
"bisa jadi"
seorang gadis berambut merah mendengar percakapan siswi-siswi tadi. tampangnya bingung dan penasaran. "murid baru?"
"aku baru tahu, ada murid baru di kelas sona" kata gadis itu lalu melihat kesamping. "bagaimana menurutmu, akeno?"
akeno tertawa. "ufufufu, aku harap dia tampan" katanya membuat gadis berambut merah a.k.a rias gremory sweatdrop ria. "dasar akeno"
kembali ke kelas 3A
"salam kenal, naruto-kun"
"naruto-kun, mau jadi pacarku?"
"dimana rumahmu, naruto-kun?"
"minta no hp nya dong"
"jadilah pacarku,!"
"naruto-kun..."
"naruto-kun..."
"naruto-kun..."
ribuan pertanyaan didapat naruto. namun, tidak ada yang dijawab olehnya. naruto hanya menatap mereka malas "dasar, merepotkan" ucap naruto di dalam hati.
brakk
"sudah, sudah" guru perempuan di kelas itu menggebrak mejanya. "dasar kalian ini. baru ada murid laki-laki sudah heboh begini. dan, apa-apaan pertanyaan tadi? pacar?!"
"kalian itu masih pelajar. jangan berbicara tentang cinta-cintaan dulu. lagian, mana mungkin yuki-kun mau menerima kalian" ceramah guru tersebut.
"yah, sensei"
"mengganggu saja"
"iya nih"
twich! "apa kata kalian?!"
satu siswi mengangkat tangan. "sebelum sensei ngomongin soal percintaan kami. lebih baik sensei ngaca diri dulu dong"
"huh?"
"iya benar, kami kan masih muda. jadi wajar saja kalau kami mau mencari pacar sekarang"
"iya, tidak seperti sensei"
"jomblo"
t-hok!
"cari pacar sana!"
bagaikan ditinju brock lesnar. sang guru perempuan itu memegang dadanya, sakit!
"k-kalian..."
acara pembulian murid kepada gurunya ini pun berakhir. dengan hasil sang guru kesakitan berderai air mata. "akan kubalas kalian nanti"
beberapa menit berlalu.
pelajaran sudah berlangsung. di dalam kelas, naruto beberapa kali menguap malas. saat ini ia duduk di pojok belakang ruangan kelas.
"membosankan" ucapnya.
"sumimasen, sensei"
sebuah suara tiba-tiba terdengar. naruto mengalihkan pandangannya ke asal suara tadi. dari pintu kelas. "hm?"
"sepertinya aku kenal suara ini"
guru di kelasnya menoleh.
"ah, sitri-san shinra-san. sudah selesai dengan tugas osis kalian?" tanya guru tersebut.
"sitri?"
"haik, sensei"
"baiklah, kalian boleh masuk"
"arigatou, sensei" setelah suara itu berucap. masuklah dua siswi berambut hitam. satu, berambut hitam pendek dan satunya lagi berambut hitam panjang. naruto menatap malas siswi yang berambut pendek.
"sudah kuduga"
"sona" ucapnya spontan.
kedua siswi itu duduk di barisan depan, dekat meja guru. naruto lalu melihat keluar jendela. ia memandangi langit yang penuh awan-awan.
naruto mendesah. "kenapa aku bisa sekelas dengannya? huh, ini pasti akan merepotkan"
kringggg!!
waktu berlalu. bel istirahat sudah berbunyi. guru yang mengajar di kelas naruto menepuk tangan untuk mengambil atensi seluruh ruangan.
"baiklah, anak - anak waktunya istirahat. bagi yang belum belum selesai dengan tugas yang ibu berikan tadi. kalian kumpul minggu depan" guru perempuan itu lalu menyeringai. "dan kerjakan soal-soal hal 32-76 di buku paket"
drama kelas pun kembali dimulai.
"haaa, kenapa gitu, sensei?"
"iya, banyak sekali"
"tidak adil!"
"ini penyiksaan namanya" sejumlah siswi di kelas itu mulai protes. rata-rata yang protes siswi-siswi yang belum menyelesaikan tugasnya.
sang guru hanya tersenyum. "boleh kok tidak buat. tapi, nilai kalian kosong ya. lagipula kalian kan kelas A. dapat tugas seperti ini pasti mudah untuk kalian kerjakan. iya kan?" katanya.
semuanya diam. lalu menghela napas pasrah. tidak ada pilihan lain. mereka harus mengikuti keinginan guru perempuan tersebut.
"haik"
"bagus" guru itu tersenyum. "rasakan itu!'
"err, sitri-san. bisa bantu sensei membawa buku-buku ini?" pinta sang guru pada gadis yang duduk di depannya. gadis itu mengangguk.
"haik, sensei" sona bangkit dan membantu membawa buku-buku tugas ke ruang guru.
beralih ke underworld.
di suatu kamar feminim yang luas dan bernuansa biru. terlihat sesosok gadis berambut biru yang sedang kesal memukul-mukul bantalnya.
"mou, baka, baka! naru-kun no baka. kenapa dia pergi tidak mengajakku!" kata gadis itu. esdeath yuki. "tou-san juga nyebelin, baka!" katanya lagisaat mengingat percakapan dengan ayahnya.
flashback
di meja makan.
"anu, tou-san. naruto dimana? kok esdeath ga melihatnya daritadi?" tanya esdeath bingung. ayahnya pun menoleh.
"adikmu sudah pergi ke dunia atas. dia mendapat tugas langsung dari leviathan-sama" jawab minato enteng.
"APA?!"
flashbak end
"huhuhu, naru-kun kenapa kamu tidak mengajakku. apa kamu sudah membenci, nee?' tanya esdeath mulai menangis.
disebelahnya, ada seorang gadis kecil. "mu-mungkin, naruto nii-san tidak mengajak esdeath nee-sama karena nii-san khawatir nee-sama"
"maksudmu, imouto?" tanya esdeath pada sang adik, hikari yuki.
"naruto-niisan dapat tugas dari maou-sama kan? bi-bisa jadi tugasnya itu berbahaya. dan naruto-niisan tidak mengajak nee-sama karena nii-san tidak ingin nee-sama terluka" kata hikari. esdeath nampak terdiam beberapa saat.
"tapi, kenapa naru-kun tidak memberitahuku kalau dia akan pergi" tanya esdeath.
adiknya tidak menjawab.
"baiklah"
"nee-sama?"
"aku akan pergi ke dunia atas!" kata esdeat dengan semangat. membuat hikari terkejut
"e-eeee?"
beralih ke sekolah kuoh.
"ah, ini baru yang hidup" kata pemuda berambut hitam yang berbaring di sebuah bangku panjang. dia naruto. saat ini naruto berada di atap sekolah untuk menghabiskan waktu istirahatnya.
awalnya naruto ingin beristirahat di kelas. namun, ia mengurungkan niat ketika teman-teman satu kelasnya mengerubunginya. hal itu, membuat naruto datang ke tempat ini.
krett
suara pintu terbuka.
"hm?" naruto mulai membuka matanya. ia lalu menoleh dan melihat seorang gadis berjalan ke arahnya. gadis itu tampak membawa kotak bekal. gadis itu melirik naruto sekilas, lalu duduk di bangku kosong di sebelah bangku naruto.
"kupikir tidak ada orang yang datang kesini"
batin naruto lalu menutup mata.
sekarang hari sudah sore. jam 3 tepat. para siswa sudah mulai pulang ke rumah masing-masing. salah satunya, naruto yang nampak berjalan sendirian di trotoar.
naruto menguap. "hoaaamz, ini hari yang melelahkan" kata naruto. "dan merepotkan. untung saja si kacamata menyebalkan itu masih belum menyadariku" lanjutnya
tak lama berselang. naruto sampai dirumahnya yang besar. dengan malas ia mengelurkan kunci rumahnya. namun, ketika ingin memasukan kunci ke lubang kunci. ternyata posisi lubangnya sedikit berbeda. satu hal yang naruto tahu, ada orang sudah memasuki rumahnya.
naruto kemudian memutar knop pintu dan membukanya sambil berucap, "tadaima"
"okaerinasai, naruto-sama"
naruto terdiam sesaat.
didepannya, ada seorang gadis. ciri-cirinya. catat; rambut berwarna hitam, mengenakan pakaian maid, dan mukanya datar.
gadis inilah yang menyambutnya tadi. gadis itu berdiri dengan anggun di depan naruto.
naruto mengenalnya.
siapa dia?
"haku"
tbc.
jantung berdegup kencang.
alurnya pasti kecepetan. tapi ya udalah. ga papa. untuk word, tetap. satu chapter 1k. aku ga ingin buat cerita yang panjang-panjang.
melelahkan...
